• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), VOLUME PERDAGANGAN DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Properti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), VOLUME PERDAGANGAN DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Properti"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), VOLUME PERDAGANGAN DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA

SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Properti, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar dalam BEI Tahun 2015-2019)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

SITI NUR LATIFAH NPM. 21601081509

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

(2)

PENGARUH INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), VOLUME PERDAGANGAN DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA

SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Properti, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar dalam BEI Tahun 2015-2019)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh:

SITI NUR LATIFAH NPM. 21601081509

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

(3)

v ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana indeks harga saham gabungan (IHSG), volume perdagangan dan risiko sistematik terhadap harga saham (studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor properti, real estate dan building construction yang terdaftar dalam BEI tahun 2015-2019). Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel bebas yang digunakan untuk mengukur harga saham yakni indeks harga saham gabungan (IHSG), volume perdagangan dan risiko sistematik. Dan variabel dependen pada penelitian in adalah harga saham. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti, real estate dan building construction yang terdaftar di BEI periode 2015-2019 dengan jumlah 89 perusahaan dan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan anggota sampel berdasarkan kriteria tertentu dan diperoleh jumlah sampel 16 perusahaan properti, real estate dan building construction. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum di annual report pada (IDX). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial IHSG berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Volume perdagangan secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Dan Risiko Sistematik secara parsial terdapat adanya pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Volume Perdagangan, Risiko Sistematik, Harga Saham

(4)

vi

the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019). In this study, there are 3 (three) independent variables that are used to measure stock prices, namely the composite stock price index (CSPI), trading volume, and systematic risk. And the dependent variable in this research is the stock price. The population in this study were all property, real estate, and building construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2019 period with a total of 89 companies and the sample in this study was taken using a purposive sampling technique, namely the selection of sample members based on certain criteria and obtained a sample of 16 companies property, real estate, and building construction. The data collection method used is the documentation method by recording or documenting data listed in the annual report on (IDX). The data analysis technique used in this study is the simple linear regression. The results of the study stated that IHSG partially had a significant positive effect on stock prices. Partial trading volume has a significant negative effect on stock prices. And Systematic Risk partially there is a significant negative influence on stock prices.

Keywords: Composite Stock Price Index (CSPI), Trading Volume, Systematic Risk, Stock Prices

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal memiliki peran strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Di era liberalisasi dan globalisasi yang melanda dunia dewasa ini, hampir semua negara menaruh perhatian yang besar terhadap pasar modal dan perekonomian menjadi semakin terbuka. Hal ini membuat investor semakin tertarik untuk melakukan investasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sektor paling cemerlang sepanjang awal tahun 2019 ini adalah properti, real estate dan Building construction. Tercatat sektor yang diisi saham-saham properti tersebut tumbuh hingga 7,37% year to date (ytd).

Tertinggi dari sembilan sektor yang ada di BEI. Dunia usaha properti menjadi semakin kompetetif sehingga menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi agar dapat ungggul dalam persaingan. Usaha tersebut memerlukan modal yang sangan besar dan tepat, salah satu modal teebesar yang dapat diperoleh perusahaan yaitu dari insvestor/ pemegang saham melalui penanaman investasi (Martalena dan maya, 2012).

Analisis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, ada beberapa faktor dan sentimen yang menjadi penggerak sektor properti dari sisi harga yaitu pada 2018 harga saham sektor ini sudah terkoreksi cukup dalam. Sehingga secara valuasi price to earning ratio (PER) sudah undervalued. Dimana harga saham dapat di definisikan sebagai tanda

(6)

penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. (Tjiptono dan Handy, 2006)

Investor dalam melakukan kegiatan investasinya melihat dua faktor yaitu faktor tingkat pengembalian saham (return) dan faktor resiko.

Pendapatan (return) yang diperoleh oleh investor dapat berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya. Selain melihat faktor return dan risiko, investor didalam melakukan investasi di pasar modal juga akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, antara lain informasi yang berhubungan dengan harga saham dan kinerja perusahaan. Pertimbangan harga saham menjadi dasar bagi investor karena harga saham mencerminkan nilai perusahaan. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi pula nilai perusahaannya dan sebaliknya (Tandelin, 2014).

Tujuan seorang Investor dalam melakukan sebuah investasi yang dalam bentuk apapun untuk mendapatkan profit yang telah di janjikan, yaitu laba dalam bentuk keuntungan yang ada. Sebaliknya, di setiap perjalanan melakukan investasi akan selalu ada risiko yang akan di tanggung oleh investor. Sebuah usaha dalam menstabilkan dan mengurangi risiko adalah dengan menggunakan cara konsep portofolio dari investasi. (Tandelin, 2014)

Semua orang yang melakukan sebuah investasi tidak lain untuk mendapatkan keuntungan, karena yang penting bagi investor adalah

(7)

3

keuntungan yang besar dan sebuah profit yang bagus, tidak lupa dampak bagi sebuah suatu Negara jika pasar modalnya mengalami kemajuan, maka suatu Negara tersebut akan mengalami kemajuan, karena pasar modal adalah salah satu indikator untuk membuat sebuah Negara menjadi maju dan berkembang.

(Fahmi, 2012)

Penilaian harga saham ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar tingkat keyakinan investor terhadap perusahaan. Pihak pembeli saham menghendaki kenaikan harga saham setelah pembelian saham dan pihak penjual saham menghendaki penurunan harga saham setelah penjualan saham. Hal ini yang mengakibatkan fluktuasi harga saham yang dapat dilihat pada beberapa faktor diantaranya IHSG, Volume Perdagangan, tingkat dan risiko sistematik (Weston dan Brigman, 2016). Saham akan melakukan pengembangan yang baik apabila semua yang di sebutkan di atas kinerjanya baik, begitupun sebaliknya, jika kinerjanya buruk maka harga saham akan buruk juga.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham. IHSG merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal (Anoraga dan Pakarti 2001). IHSG ini bisa digunakan untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG juga melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa. Perkembangan pasar modal di Indonesia di rasakan sangat penting bagi

(8)

kegiatan perekonomian di Indonesia. Harapan adanya pasar pasar modal yang mampu berfungsi secara optimal. Maka dapat menjembatani hubungan antara investor sebagai pemilik modal. Investor bisa melihat pergerakan harga saham pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dapat mempresentasikan kondisi saham di pasar modal nasional. IHSG merupakan acuan investor karena IHSG mengalami kenaikan maka menunjukkan kenaikan harga-harga saham begitupun sebaliknya. Adanya IHSG yang merangkum pergerakan harga seluruh saham dapat mempermudah investor berinvestasi. (Wijaya dan Agustin, 2015)

Bagi investor harus memperhatikan fundamental perusahaan dan juga pergerakan IHSG untuk meminimalisir risiko. Menurut Johanes (2010), adapun risiko yang harus di perhatikan investor ialah risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko likuiditas, risiko valuta asing atau nilai tukar mata uang, risiko negara, dan risiko reinvestasi. Naik turunnya IHSG sangat bergantung kepada pergerakan harga saham di bursa. Apabila pergerakan harga saham secara umum bagus dan naik, maka IHSG akan naik juga.

Begitupun sebaliknya, bila pergerakan harga saham kurang bagus atau turun maka IHSG pun akan ikut turun. Beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh IHSG terhadap Harga Saham, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahmania (2017) menyatakan bahwa IHSG berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Sedangkan Yusuf dan Hamzah (2016) mengemukakan bahwa IHSG berpengaruh negatif terhadap harga saham.

(9)

5

Faktor kedua yang mempengaruhi fluktuasi harga saham adalah volume perdagangan. Menurut Wiyani dan Wijayanto (2010) dalam Nasution (2017) volume perdagangan saham merupakan hal yang penting bagi seorang investor, karena volume perdagangan saham menggambarkan kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar modal. Bagi investor, sebelum melakukan investasi atau penanaman modal hal terpenting adalah tingkat likuiditas suatu efek. Volume Perdagangan merupakan jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian (Magdalena, 2004). Volume perdagangan merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar (Sutrisno, 2010).

Volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam análisis teknikal pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Oleh karena itu, perusahaan yang berpotensi tumbuh dapat berfungsi sebagai berita baik dan pasar seharusnya bereaksi positif. Saham dapat dikatakan memiliki tingkat liquiditas yang tinggi apabila semakin semakin banyak saham yang diperjual-belikan maupun di perdagangkan. Atau dengan kata lain liquiditas saham yang terjadi dapat juga di ukur dengan menggunakan indikator dari trading volume activity untuk melihat saham tersebut dari reaksi pasar modalnya yang menggunakan sebuah peristiwa maupun sebuah pengumuman yang dilakukan oleh volume perdagangan

(10)

(Yoga, 2010). Volume perdagangan yang kecil mengindikasikan bahwa investor kurang tertarik dalam melakukan investasi, sedangkan volume perdagangan yang besar menunjukkan banyaknya investor yang berminat untuk melakukan transaksi jual dan beli saham. Sehingga volume perdagangan dan harga saham memiliki hubungan yang positif.

Beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh volume perdagangan terhadap Harga Saham, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hendro dan Tri (2016) menyatakan bahwa Variabel Volume Perdagangan, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan hasil penelitian dari Samsuar dkk (2017) dan Arini (2020) menemukan bahwa Volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Risiko sistematik merupakan faktor yang sangat mempengaruhi investor dalam menilai suatu saham. Risiko Sistematik merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi, karena sebuah fluktuasi dalam risiko ini, dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi makro pasar secara keseluruhan. Risiko sistematik ini adalah salah satu contoh yang dapat di ambil adalah terjadinya inflasi karena inflasi dapat menyebabkan faktor-faktor makro ekonomi dari sebuah perusahaan (Husnan, 2015). Apabila nilai risiko sistematik semakin kecil maka dapat dikatakan bahwa penyimpangannya semakin kecil, jika terdapat penyimpangannya semakin besar dan nialinya juga semakin besar, maka risikonya akan semakin tinggi. Risiko sistematis (systematic risk) merupakan

(11)

7

sebuah risiko yang tidak dapat dihilangkan begitu saja dengan menggunakan diversifikasi karena fluktuasi non risiko dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi sebuah pasar secara keseluruhan.

Pada umumnya, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari suatu investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itulah dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Namun hal yang dapat dilakukan oleh investor adalah dengan memperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkannya dalam melakukan investasi tersebut. Apabila investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka investor haruslah bersedia menanggung risiko yang tinggi pula (high risk high return). Risiko dan return bagaikan dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya, dalam berinvestasi disamping menghitung return yang diharapkannya, investasi juga harus memperhatikan risiko yang ditanggungnya.

Kebanyakan investor yang menyukai adanya risiko yang tinggi karena pada risiko yang tinggi tersebut terdapat potensi tingkat return yang tinggi pula. Konsep ini dikenal dengan istilah “High Return High Risk, Low Return Low Risk”. Konsep ini mengatakan bahwa setiap potensi keuntungan tinggi yang mungkin diperoleh cenderung menyimpan potensi kerugian yang tinggi, sementara potensi return yang relatif normal akan memberikan tingkat risiko kerugian yang relatif rendah pula (Nugroho, 2009). Risiko pasar maupun

(12)

sistematis saling berhubungan dengan erat dengan perubahan harga saham suatu jenis tertentu, maupun sebuah kelompok tertentu yang diharapkan oleh investor karena investor dapat mengantisipasi perubahan yang diinginkan oleh investor dalam tingkat pengembalian yang diharapkan. Sehingga risiko sitematik dan harga saham memiliki hubungan yang negatif.

Beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh risiko sistematik terhadap Harga Saham, pada penelitian yang dilakukan oleh Rahmani dkk (2017) menyatakan bahwa risiko sistematik berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Sedangkan hasil penelitian Duhita (2019) menyatakan bahwa risiko sistematik memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan.

Berdasarkan paparan diatas serta adanya research gap antar peneliti terdahulu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Volume Perdagangan dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Properti, Real Estate dan Building Construction yang Terdaftar dalam BEI Tahun 2015 2019)”

1.2 Rumusan Masalah:

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan dari sebuah permasalahan yang ada dan yang ingin peneliti ketahui adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap harga saham?

(13)

9

2. Bagaimana pengaruh volume perdagangan terhadap harga saham?

3. Bagaimana pengaruh risiko sistematik terhadap harga saham?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian pada Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG), Volume Perdagangan dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham (study kasus pada perusahaan manufaktur sektor Properti, Real Estate dan Building Construction yang tedaftar dalam BEI tahun 2015-2019).

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan masalah dari sebuah rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh volume perdagangan terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematik terhadap harga saham.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut.

A. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan diharapkan bisa memberikan informasi dalam pengembangan ilmu mengenai harga saham

(14)

dan dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya, serta sebagai salah satu bahan evaluasi untuk memperkuat teori yang telah ada dengan fenomena- fenomena yang sebenarnya terjadi di lapangan.

B. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Bagi perusahaan

Penelitian ini bisa diharapkan untuk digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, serta untuk keputusan pendanaan.

b. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan untuk bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dan memberikan masukan baik bagi calon investor maupun investor didalam pengambilan keputusan yang optimal untuk menginvestasikan dana dipasar modal untuk memperoleh return yang maksimal.

(15)

68 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab-bab sebelumnya yang meliputi uji data statistik deskriptif, uji normalitas, regresi linier Sederhana, uji asumsi klasik, serta uji hipotesis. Maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Variabel IHSG secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti, real estate dan building construction yang terdaftar dalam BEI tahun 2015-2019.

2. Variabel Volume perdagangan secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti, real estate dan building construction yang terdaftar dalam BEI tahun 2015-2019.

3. Variabel Risiko Sistematik secara parsial memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti, real estate dan building construction yang terdaftar dalam BEI tahun 2015-2019.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan yang dialami oleh peneliti, namun dalam hal ini peneliti mengharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Periode penelitian ini hanya selama 5 (tlima) tahun yaitu dimulai dari tahun 2015 sampai dengan 2019.

(16)

2. Variabel independen dalam penelitian ini hanya 3 (tiga) variabel, dimana berdasarkan hasil penelitian ketiga variabel tersebut belum cukup untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham secara keseluruhan.

3. Sampel yang digunakan pada penelitian ini terbatas pada perusahaan properti, real estate dan building construction sehingga tidak bisa dijadikan generalisasi untuk seluruh perusahaan. Serta jumlah sampel hanya 16 perusahaan dari total 89 perusahaan yang terdaftar hal tersebut dikarenakan ketatnya kriteria yang ditentukan.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan dan keterbatasan dari peneliti ini maka yang dapat peniliti samapaikan pada saran ini adalah:

1. Periode penelitian ini hanya selama 5 (lima) tahun yaitu dimulai dari tahun 2015 sampai dengan 2019, maka disarankan untuk menambah periode penelitian lebih dari 5 tahun agar dapat lebih mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel pengamatan untuk mempermudah mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasio kecukupan permodalan seperti return on equity (ROE), Inflasi, suku bunga nilai tukar dan sebagainya.

3. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan untuk menambah sampel dalam penelitian, serta dalam memberikan kriteria pada penentuan sampel akan lebih baik jika tidak telalu ketat dalam penentuan kriteria. Karena

(17)

70

semakin banyak data yang digunakan untuk penelitan maka penelitan tersebut semakin berkualitas.

(18)

71

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panjdi dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta : Rineka Cipta

Astikawati ,Yunita Dan Triana Relita Dessy . 2017. Pengaruh Harga Saham Perusahaan Terhadap Transaksi Jual Beli Saham Di Pasar Modal Indonesia.Jurnal Profit Volume 4, Nomor 2. Stkip Persada Khatulistiwa Sintang

Boedi,Z., et al. 2004. Manajemen Porofolio dan Investasi Edisi 9 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat

Darmadji, Tjiptono. dan Fakhruddin, Hendy M. 2001. Pasar Modal di Indonesia.

pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat

Elfina Rahmania. 2017. Pengaruh Produk Domestik Bruto, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan terhadap Harga Saham Syariah (Study Empiris pada Harga Saham Gabungan Jakarta Islamic Index Tahun 2015-2017) Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multileveriate Dengan Program SPSS.

Cetakkan 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gunasih, dan Nursasmito, Irfan. 2015. “The Evaluation of Non-Economic Event Towards the LQ45 Index in Indonesia Stock Exchange by Using Event Study Method, Integrative Busines & Economic Research”. Vol. 4, No. 2.

Halim, Abdul dan Nasuhi Hidayat. 2010. Studi Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan dan Return Terhadap Bid-Ask Spread Saham Industri

‘[Rokok di BEJ dengan Model Korelasi Kesalahan, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol, 3 hal.69-85.

Husnan, Suad. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Sekuritas. (Edisi 3) Jakarta : UPPM STIM YKPN

Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta:

BPFE.

Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi (Edisi ke 10).

Yogyakarta :BPFE.

(19)

72

Jones, Charles P. 2010. Investments Analisys and Manajement, Elevent Edition.

United States of America : Quebecor World Versaliles.

Keown, et al. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, ed.1, dialih bahasakan oleh Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulistyorini, Salemba Empat, Jakarta.

Mashrafiyah. 2017. Pengaruh Faktor Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham Industri Perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Vol 1 no.1

Meidiana Mulya Ningsih, Ika Putrera Waspada. 2018. “Pengaruh BI Rate Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Study Pada Indeks Properti, Real Estate, Dan Building Countruction, di BEI Periode 2013- 2017) Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang.

Nasution, Latif Zubaidah. 2017. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Frekuensi Perdagangan Saham, Volatilitas Harga Saham, Dan Kapitalsiasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Makananan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang.

Nirohito, Vernande. 2009. “Analisis Pengaruh Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma

Ni Made Ayu Krisna Dewi, I Gst Ngr Agung Suaryana .2016. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Leverage, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Volatilitas Harga Saham”. Vol.17, No.2

Magdalena. 2004. “Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham. Earnings Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid Ask Spread Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Perspektif Volume 9 Nomor 1 hal 23-31

Paramitasari, W. 2014. “Expert Return Saham Dalam Rangka Pembentukan Portofolio Saham LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Single Indek Model Periode Tahun 2009. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 10(1), 78-83

Purwanti dan Nurastuti. 2020. “Pengaruh Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Pasar Modal Syariah”. Vol 01, Issue 1

Rahmania. 2017. “Pengaruh Produk Domestik Bruto, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan Terhadap Harga Saham Syariah. (Study Empiris Pada Harga Saham Gabungan Jakarta Islamix Index Tahun 2015-2017)”

(20)

73

Rivail Davesta. 2014. Pengaruh Risiko Sistematik Dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham pada Industri Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2009. Jurnal Fakultas Ekonomi Unpar. Volume 17. Nomor 1.

Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Penerbit Erlangga. Surabaya

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuabtitatif, Kualitatif, Dan R&D. Edisi 2.

Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Wang. 2010. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia

Tandelin, Eduardus. 2014. Portofolio Dan Investasi. Penerbit Kanisius:

Yogyakarta

Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset

Weston, J. Fred dan Brigham, Eugene F. 2016. Manajemen Keuangan. Jakarta:

Erlangga.

Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta PT.

Elex Media Computindo

Widoatmojo, Sawidji. 2009. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Wijaya, T.S. J., dan S. Agustin. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai

IHSG Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Undip, Semarang

Yoga. 2010. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Kinerja Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Indonesia. Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol.1 No.1 Edisi Mei 2010, 10-24.

Yopie Chandra. 2018. Pengaruh Potensi Kebangkrutan, Strategi Manajemen Laba Dan Risiko Investasi terhadap VolumePerdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Burs Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, Vol.12 No.1

Yusuf, Ayus Ahmad. 2016 "Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar/Kurs, Dan Ihsg Terhadap Harga Saham Syariah Pendekatan Error Correction Model." Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah 6.1 (2016).

Zulbiadi Latief. (Analis.co.id,2018)

Referensi

Dokumen terkait

 Alkena adalah hidrokarbon tak tepu kerana ahli – ahlinya mengandungi sekurang – kurangnya satu ikatan ganda dua di antara atom – atom karbon  Alkena mengandungi ahli –

Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian pada perusahaan sektor industri tobacco menunjukkan bahwa current ratio, leverage ratio, gross profit margin,

ابر وهف ةعفنم رج ضرق لك 'Semua transaksi utang-piutang yang menyebabkan pihak pemberi piutang mendapatkan keuntungan materi adalah transaksi riba.' (Al-Son‘any: 1995,

Pengembangan ekowisata akan berhasil jika seluruh pihak terkait berpedoman pada tiga hal yaitu: area alami harus sesedikit mungkin mengalami sentuhan ‘pembangunan’,

Sebagai contoh, dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Harter mengenai pemahaman diri, remaja cenderung memandang deskripsi diri yang positif, seperti menarik,

Duki ć razlikuje dva kompozicijska tipa pjesama RU, prvi nešto zastupljeniji fabularni i drugi kataloški tip pjesama (atribucije likova/ junaka i njihovih juna č kih djela).

waktu penyelesaian dari seluruh pesanan yang diterima ( makespan ). Tiap proses diasumsikan berjalan dengan

Nam un dem ikian pem bangunan infrast rukt ur w ilayah t ersebut m asih dihadapkan beberapa kelem ahan sepert i m asih kurang m erat anya pem bangunan infrast rukt ur,