vii
ABSTRACT
The company essentially consists of a collection of people and equipment operational, which seeks to achieve the goal of maximizing profits. Cost-volume-profit analysis is one tool used to improve or increase Cost-volume-profits. In addition, cost-volume-profit analysis is also a useful tool for planning and decision making. Thus, in writing this thesis the author wrote the title "Efficiency Operational Costs To Increase Company’s Profit Using Cost-Volume-Profit Analysis". The object of research in this research is a company that operates as an importer of chemicals (chemical raw materials), suppliers, and distributors at the same time. In this research, the authors collected data directly to conduct interviews and obtain the necessary data such as financial statements in 2012, which is subsequently processed and presented in tables and graphs. Based on the research that has been done, it can be seen that the break-even point is at 137.010 units of the company or by Rp17.645.540.899, the margin of safety for the company -Rp84.867.484 or -0.48 %, the company's operating loss amounted to Rp10.378.307, and DOL at 196 times the average for sales that occurred during the year 2012. To overcome the losses suffered by the company, the company wanted a profit increase of 2%. By using the cost-volume-profit analysis, it is known that the company's break-even point is at 134.324 units or by Rp17.301.602.390, the margin of safety for the company Rp610.284.490 or 3.41 %, operating profit of the company amounted to Rp30.245.908, and DOL of 68.5 times. After receiving the information from the company, it is known that the company has not implemented a cost-volume-profit analysis in an increase in profits. Therefore, the authors are interested in applying cost-volume-profit analysis in an increase in earnings in the company.
viii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Perusahaan pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya, yang berupaya mencapai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan.
Cost-volume-profit analysis merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
meningkatkan atau menaikkan laba. Selain itu, cost-volume-profit analysis juga merupakan suatu alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Sehingga dalam penulisan skripsi ini penulis menulis judul “Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan Menggunakan
Cost-Volume-Profit Analysis”. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebuah
perusahaan yang bergerak sebagai importir bahan kimia (bahan baku kimia),
supplier, dan sekaligus distributor. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data
secara langsung dengan melakukan wawancara dan memperoleh data yang diperlukan seperti laporan keuangan tahun 2012, yang selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa break-even point perusahaan berada pada 137.010 unit atau sebesar Rp17.645.540.899, margin of safety perusahaan sebesar -Rp84.867.484 atau -0,48%, rugi operasional perusahaan sebesar Rp10.378.307, dan DOL sebesar 196 kali untuk rata-rata penjualan yang terjadi selama tahun 2012. Untuk mengatasi kerugian yang dialami perusahaan, maka perusahaan menginginkan adanya kenaikan laba sebesar 2%. Dengan menggunakan cost-volume-profit
analysis, maka diketahui bahwa break-even point perusahaan berada pada 134.324
unit atau sebesar Rp17.301.602.390, margin of safety perusahaan sebesar Rp610.284.490 atau 3,41%, laba operasional perusahaan sebesar Rp30.245.908, dan DOL sebesar 68,5 kali. Setelah mendapat informasi dari perusahan, diketahui bahwa perusahaan belum menerapkan cost-volume-profit analysis dalam peningkatan laba. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menerapkan cost-volume-profit analysis dalam peningkatan laba pada perusahaan ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI...iv
KATA PENGANTAR...v
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GRAFIK...xiv
BAB 1 PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Perumusan Masalah...5
1.3 Tujuan Penelitian...6
1.3.1 Tujuan Umum...6
1.3.2 Tujuan Khusus...6
x
Universitas Kristen Maranatha
1.4.1 Bagi Peneliti...6
1.4.2 Bagi Perusahaan...7
1.4.3 Bagi Pihak Lain...7
1.5 Rerangka Pemikiran...7
BAB II TINJAUAN TEORETIS...10
2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen...10
2.1.1 Karakteristik Akuntansi Manajemen...11
2.2 Pengertian Biaya...13
2.2.1 Perilaku Biaya...16
2.3 Pengertian Laba...17
2.3.1 Karakteristik Laba...19
2.3.2 Fungsi Perhitungan Laba...20
2.3.3 Jenis-jenis Laba...20
2.3.4 Keunggulan Laba...21
2.4 Pengertian Cost-Volume-Profit Analysis...22
2.4.1 Peran Strategis Cost-Volume-Profit Analysis...23
2.4.2 Manfaat Cost-Volume-Profit Analysis...24
2.4.3 Asumsi Cost-Volume-Profit Analysis...25
xi
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...37
3.1 Objek Penelitian...37
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...37
3.1.2 Produk yang Diimpor...38
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan...38
3.2 Metode Penelitian...40
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data...40
3.2.2 Sumber Data...41
3.2.3 Kegiatan dan Waktu Penelitian...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...43
4.1 Hasil Penelitian...43
4.1.1 Data Penjualan dan Biaya...43
4.2 Pembahasan...49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...87
5.1 Simpulan...87
5.2 Saran...89
DAFTAR PUSTAKA...91
xii
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Rerangka Pemikiran...9
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Penjualan...43
Tabel 4.2 Data Rincian Penjualan...44
Tabel 4.3 Data Biaya...44
Tabel 4.4 Penggolongan Biaya menjadi Biaya Tetap, Biaya Variabel,
dan Biaya Semi Variabel...47
Tabel 4.5 Least Square Method untuk Biaya Kendaraan Angkutan dan
Pengiriman...50
Tabel 4.6 Least Square Method untuk Biaya Komisi Penjualan atau
Pembelian...53
xiv
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Cost-Volume-Profit Graph Periode Januari 2012 –
Maret 2012...59
Grafik 4.2 Cost-Volume-Profit Graph Periode April 2012 –
Juni 2012...63
Grafik 4.3 Cost-Volume-Profit Graph Periode Juli 2012 –
September 2012...68
Grafik 4.4 Cost-Volume-Profit Graph Periode Oktober 2012 –
Desember 2012...73
Grafik 4.5 Cost-Volume-Profit Graph Periode Januari 2012 –
Desember 2012...78
Grafik 4.6 Cost-Volume-Profit Graph Periode Januari 2012 –
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan
operasionalnya, yang berupaya mencapai tujuan untuk memaksimalkan
keuntungan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
ditentukan oleh setiap individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan
perusahaan.
Dalam suatu perusahaan ada bagian akuntansi manajemen dan bagian
akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen menyediakan informasi untuk
manajer dan pihak internal perusahaan, dimana harus ada konsep dalam
mengolah data keuangan dan data non keuangan. Akuntansi keuangan
menyediakan informasi untuk pihak eksternal (seperti pemegang saham,
kreditor, pemasok, serta pemerintah), sama-sama harus ada konsep dalam
mengolah data keuangan data non keuangan. Prinsip utama yang dipakai dalam
akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal).
Konsep akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan berbeda karena
akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk
suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan dari hasil
pencatatan tersebut. Laporan ini disusun untuk kepentingan umum dan biasanya
digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai
B A B 1 P E N D A H U L U A N 2
Universitas Kristen Maranatha
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Konsep dalam akuntansi manajemen misalnya seperti perilaku biaya (cost
behavior), biaya produk (product costing), ABC sistem, biaya relevan (relevant cost). Sedangkan konsep dalam akuntansi keuangan misalnya seperti nilai wajar,
akrual, dan kontinuitas usaha. Akuntansi manajemen digunakan untuk
kepentingan manajemen, sebagai salah satu alat dalam perencanaan dan
pengendalian, dan pengambilan keputusan secara internal.
Perusahaan yang mempunyai organisasi yang baik dan teratur kemungkinan
besar tidak akan mengalami hambatan dalam mengerjakan setiap aktivitasnya.
Begitu sebaliknya, perusahaan yang tidak mempunyai organisasi yang baik dan
teratur akan mengalami hambatan dalam menjalankan setiap aktivitasnya.
Organisasi yang ada di dalam perusahaan harus mampu mengendalikan,
mengontrol, dan mengambil keputusan yang tepat atas segala aktivitas yang akan
dilakukan oleh perusahaan termasuk keputusan dalam perencanaan dan
penganggaran biaya.
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya tidaklah sedikit. Seringkali perusahaan mengalami penurunan
laba atau bahkan kerugian akibat dari terlalu besarnya pengeluaran biaya
operasional jika dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diterima
perusahaan. Biaya yang seringkali kita pelajari umumnya terbagi atas biaya tetap
B A B 1 P E N D A H U L U A N 3
Universitas Kristen Maranatha
karakteristik yang lebih kompleks dibandingkan dengan biaya tetap. Biaya
variabel seringkali berubah-ubah sedangkan biaya tetap cenderung lebih konstan
dalam jangka waktu tertentu. Dalam pengeluaran biaya operasional suatu
perusahaan, harus ditentukan berapa jumlah biaya variabel yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan setiap bulan atau setiap tahunnya, tergantung dari
seberapa besar perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya. Semakin besar
kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan, maka biaya variabel yang akan
dikeluarkan akan semakin besar. Sebaliknya, jika perusahaan membatasi kegiatan
operasionalnya, maka biaya variabel yang akan dikeluarkan dapat menurun.
Contoh biaya variabel dalam perusahaan yang penulis teliti adalah biaya
pemeliharaan. Berbeda dengan biaya tetap, seberapa besar kegiatan operasional
yang dilakukan perusahaan tidak meyebabkan kenaikan atau penurunan jumlah
atas biaya tetap yang harus dikeluarkan. Contoh biaya tetap seperti biaya gaji
karyawan, biaya listrik, biaya telepon dan air.
Cost-volume-profit (CVP) analysis digunakan untuk menentukan bagaimana
perubahan dalam biaya dan volume mempengaruhi pendapatan operasional
perusahaan. Cost-volume-profit analysis ini merupakan suatu alat vital dalam
dunia bisnis dimana hasil dari analisisnya bisa dijadikan rujukan dalam
melakukan suatu kebijakan produksi atau penjualan dan bisa dijadikan acuan
dalam hal pengambilan keputusan misalnya produk apa yang semestinya lebih
banyak diproduksi supaya menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Dengan
bantuan cost-volume-profit ini, manajemen dapat menentukan volume penjualan
B A B 1 P E N D A H U L U A N 4
Universitas Kristen Maranatha
diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki. Cost-volume-profit analysis ini
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas penjualan dan harga jual, serta
semua informasi keuangan yang terkandung didalamnya.
PT. X merupakan salah satu badan usaha yang kegiatannya bergerak di
bidang importir bahan kimia (bahan baku kimia), supplier, dan sekaligus
distributor. Tujuannya yang lain adalah untuk dapat memenuhi segala kebutuhan
masyarakat dan kemampuan bersaing dalam mengahadapi kompetitor lain.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT. X masih menghadapi kendala, misalnya
dalam pengeluaran biaya operasional yang seringkali mengalami pembengkakan.
Contoh pengeluaran biaya operasional yang seringkali mengalami pembengkakan
misalnya dalam penggantian biaya transportasi pada saat pengiriman barang
(baik pengiriman barang ke antar cabang maupun pengiriman barang ke gudang)
yang dianggap masih terlalu besar dibandingkan dengan kenyataan, atau dapat
dikatakan adanya penggelembungan biaya transportasi oleh karyawan (supir)
terhadap perusahaan. Hal ini jelas membuat perusahaan mengalami
pembengkakan biaya operasional, tidak menutup kemungkinan bahwa
perusahaan suatu saat dapat mengalami kerugian apabila hal ini masih terjadi
secara terus-menerus.
Dikarenakan biaya operasional sangat mempengaruhi pendapatan dan
keuntungan bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah
B A B 1 P E N D A H U L U A N 5
Universitas Kristen Maranatha
“EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENINGKATAN
PROFIT PERUSAHAAN MENGGUNAKAN COST-VOLUME-PROFIT
ANALYSIS” (studi kasus pada PT. X).
1.2 Perumusan Masalah
Cost-volume-profit analysis merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
meningkatkan atau menaikkan laba. Selain itu, cost-volume-profit analysis juga
merupakan suatu alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan. Banyak perusahaan yang tidak mengetahui bagaimana cara
meningkatkan laba, cara perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat,
penghematan biaya apa saja yang harus ditekan, dan sebagainya. Seringkali
mereka menurunkan harga jual produk (baik dengan memberi potongan harga
maupun memberikan diskon dengan cara “beli 2 gratis 1”) dengan tujuan untuk
meningkatkan daya beli konsumen sehingga laba perusahaan meningkat. Tetapi
mereka lupa bahwa bukan hanya dengan cara seperti itu untuk meningkatkan
laba, tetapi dari penghematan biaya operasional perusahaan yang harus diperiksa
dan dihitung kembali karena tidak sedikit perusahaan yang mengalami penurunan
laba akibat dari terlalu besarnya biaya operasional yang dikeluarkan.
Atas masalah tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis kasus tersebut
pada perusahaan.
1. Apakah perusahaan telah melakukan cost-volume-profit analysis?
2. Apakah ada hubungan secara simultan antara efisiensi biaya operasional
B A B 1 P E N D A H U L U A N 6
Universitas Kristen Maranatha
3. Apakah ada pengaruh antara efisiensi biaya operasional terhadap peningkatan
profit perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara efisiensi biaya operasional
terhadap peningkatan profit perusahaan menggunakan cost-volume-profit
analysis pada PT. X. 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hubungan antara efisiensi biaya operasional terhadap profit
perusahaan.
2. Diketahuinya hubungan antara efisiensi biaya operasional terhadap profit
perusahaan menggunakan cost-volume-profit analysis.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun penelitian diharapkan:
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Untuk membandingkan antara teori yang didapat dikelas dengan praktek
yang dijalankan perusahaan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi biaya operasional terhadap
profit perusahaan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara efisiensi biaya operasional terhadap
B A B 1 P E N D A H U L U A N 7
Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Bagi Perusahaan
1. Memperoleh informasi didalam penilaian antara efisiensi biaya
operasional terhadap profit perusahaan.
2. Memperoleh informasi didalam penilaian antara efisiensi biaya
operasional terhadap profit perusahaan menggunakan cost-volume-profit
analysis.
3. Memperoleh solusi atas efisiensi biaya operasional terhadap peningkatan
profit perusahaan.
4. Memperoleh masukan yang positif bagi kemajuan perusahaan.
1.4.3 Bagi Pihak Lain
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang cost-volume-profit
analysis.
2. Sebagai masukan, referensi atau pembanding untuk penelitian lain yang
serupa.
1.5 Rerangka pemikiran
Atas masalah yang sedang dihadapi oleh PT. X, maka penulis mengusulkan
untuk mengguanakan metode cost-volume-profit analysis. Perusahaan dapat saja
memilih alternatif lain dalam meningkatkan keuntungan misalnya dengan
melakukan peningkatan penjualan, tetapi berkaitan dengan masalah yang sedang
dihadapi PT. X maka sebaiknya dilakukan dengan metode cost-volume-profit
analysis. Dimana perusahaan diharapkan dapat melakukan efisiensi biaya
B A B 1 P E N D A H U L U A N 8
Universitas Kristen Maranatha
misalnya dilakukan dengan penghematan ataupun penghilangan biaya-biaya yang
dianggap terlalu besar atau bahkan dianggap tidak diperlukan.
Cost-volume-profit analysis merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan, karena cost-volume-profit analysis
menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka
semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya.
Cost-volume-profit analysis dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat unuk mengidentifikasi
cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan
membantu mencari pemecahannya.
Sebelum cost-volume-profit analysis dilakukan, langkah pertama yang
dilakukan adalah dengan mengetahui biaya apa saja yang tedapat dalam
perusahaan kemudian memisahkannya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Setelah biaya dalam perusahaan terpisah, maka cost-volume-profit analysis dapat
dilakukan dengan menentukan contribution margin, break-even point, margin of
safety, analisis sensitivitas (berpengaruh terhadap perubahan harga jual, volume
penjualan, biaya variabel per unit, dan biaya tetap), pemilihan alternatif tindakan,
B A B 1 P E N D A H U L U A N 9
Universitas Kristen Maranatha Bagan Rerangka Pemikiran
Biaya-biaya yang terdapat di perusahaan
Pemisahan biaya
Menentukan break even point
Menentukan margin of safety
87
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada PT. X, maka dapat
disimpulkan bahwa:
• Perusahaan belum pernah menerapkan cost-volume-profit analysis dalam
perencanaan laba (khususnya perencanaan laba jangka pendek).
• Perusahaan belum melakukan pemisahan biaya semi variabel sehingga untuk
kepentingan cost-volume-profit analysis maka penulis melakukan pemisahan
biaya tersebut menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya tetap dan
biaya variabel selama periode Januari 2012 – Desember 2012 adalah sebagai
berikut:
Total biaya tetap = Rp4.124.894.713,73
Total biaya variabel = Rp375.138.239,31
• Penulis mencoba membantu perusahaan dalam merencanakan laba jangka
pendeknya dengan estimasi kenaikan laba sebesar 2% (estimasi kenaikan laba
yang diharapkan perusahaan) dengan menggunakan cost-volume-profit
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N 88
Keterangan Sebelum ada peningkatan Setelah ada peningkatan
Penjualan Rp 17.560.673.415,00 Rp 17.911.886.883,00
Biaya variabel Rp 15.529.462.640,00 Rp 15.840.051.893,00
Unit terjual (Q) 136.313 unit 139.039 unit
Contribution margin Rp 2.031.210.775,00 Rp 2.071.834.990,00
Contribution margin per unit Rp 14.901,00 Rp 15.199,00
Contribution margin ratio 11,57% 11,80%
BEP (Q) 137.010 unit 134.324 unit
BEP (SR) Rp 17.645.540.899,00 Rp 17.301.602.390,00
Margin of safety Rp (84.867.484,00) Rp 610.284.490,00
Margin of safety (%) -0,48% 3,41%
Laba operasional Rp (10.378.307,00) Rp 30.245.908,00
Tingkat pengungkit operasi 196 kali 68,5 kali
Cost-Volume-Profit Analysis Periode Januari 2012 - Desember 2012
• Dari hasil perhitungan sebelum terjadi peningkatan laba dapat disimpulkan
bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp10.378.307. Sedangkan
setelah terjadi peningkatan laba dapat disimpulkan bahwa perusahaan
mengalami kenaikan laba menajdi Rp30.245.908.
• Faktor yang mempengaruhi biaya adalah adanya perubahan ativitas. Dilihat
dari pendapat beberapa perusahaan sejenis, mereka menyatakan bahwa laba
menurun diakibatkan karena beban usaha meningkat dan beban pokok
pendapatan pun meningkat.
• Secara global, beberapa perusahaan sejenis (perusahaan importir)
menyatakan bahwa kerap kali adanya peraturan pemerintah yang harus ditaati
misalnya dalam pembayaran pajak dan bea cukai yang terkadang tidak sesuai
dengan tarif yang berlaku. Seringkali tarif yang dikenakan kurang dari batas
normal. Terdapat pula permainan politik dengan membatasi produk-produk
tertentu yang akan diimpor. Tujuannya agar perusahaan dapat menjual
produk yang berasal dari dalam negeri. Tetapi terkadang harga produk dalam
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N 89
Universitas Kristen Maranatha
menjadikan peran politik menjadi salah satu faktor atas pembengkakan biaya
perusahaan.
5.2 Saran
• Perusahaan sebaiknya menggunakan cost-volume-profit analysis dalam
perencanaan laba (khususnya dalam perencanaan laba jangka pendek).
Karena cost-volume-profit analysis merupakan salah satu cara untuk
menentukan bagaimana perubahan dalam biaya dan volume mempengaruhi
pendapatan operasional perusahaan. Cost-volume-profit analysis ini
merupakan suatu alat vital dalam melakukan suatu kebijakan produksi atau
penjualan dan bisa dijadikan acuan dalam hal pengambilan keputusan,
sehingga manajemen dapat menentukan volume penjualan dan bauran produk
yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dengan
sumber daya yang dimiliki.
• Perusahaan harus melakukan pemisahan biaya kedalam biaya tetap dan biaya
variabel. Khususnya melakukan pemisahan biaya semi variabel secara akurat
baik menjadi kelompok biaya tetap dan biaya variabel. Tujuannya untuk
memudahkan dalam melakukan perhitungan dengan cost-volume-profit
analysis.
• Perusahaan sebaiknya menggunakan metode Least Square dalam melakukan
pemisahan biaya semi variabel kedalam biaya tetap dan biaya variabel karena
sifatnya dianggap paling objektif dan tepat karena menggunakan seluruh
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N 90
• Jika kenaikan laba sebesar 2% yang diharapkan perusahaan ingin dapat
tercapai, maka target seluruh peningkatan penjualan, biaya variabel, dan
jumlah unit yang terjual harus terpenuhi.
• Berdasarkan asumsi dari cost-volume-profit analysis, diharapkan bahwa
seluruh unit yang diproduksi terjual tanpa ada persediaan akhir barang jadi.
Karena jika masih terdapat persediaan akhir barang jadi, maka asumsi
cost-volume-profit analysis tidak dapat terpenuhi karena akan berpengaruh
terhadap hasil perhitungan BEP dimana total pendapatan sama dengan total
biaya. Jika masih terdapat persediaan akhir, maka seharusnya ada
penambahan total pendapatan yang didapat.
• Dalam menghadapi peraturan pemerintah atas tarif pajak dan bea cukai,
sebaiknya perusahaan melakukan pembayaran yang sebenarnya tanpa
penyogokan. Karena memberikan dampak positif bagi negara maupun bagi
91
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Chen, Cokins, dan Lin yang diterjemahkan oleh Tim Penerjemah. (2007). Cost Management-Manajemen Biaya. Edisi Ketiga, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, dan Peter C. Brewer. (2006). Managerial
Accounting. 10th Edition. Boston: Irwin / Mc Graw-Hill Co.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. (2005). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh, Buku Dua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R., dan Marryanne M. Mowen. (2006). Cost Management
Accounting and Control. 5th Edition. South Western: Thompson Learning.
Horngren, Charles T., George Foster, dan Srikant M. Datar. (2003). Cost
Accounting: A Managerial Emphasis. 11th Edition. New Jersey: Prentice-Hall, International Inc.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim. (2007). Akuntansi Intermediate. Edisi Kedua Belas, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.
Kuswandi. (2005). Meningkatkan Laba Perusahaan Melalui Pendekatan
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.
Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Grasindo. Jakarta.
Stice, Eral K. dan K. Fred Skousen yang diterjemahkan oleh Ali Akbar. (2009).
Akuntansi Intermediate. Edisi Keenam Belas, Buku Satu, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fess. (2005). Managerial