• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Capital Budgeting untuk Mengevaluasi Kelayakan Ekspansi Usaha Mikro di Bidang Kuliner (Studi Kasus pada CubitMatcha, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Capital Budgeting untuk Mengevaluasi Kelayakan Ekspansi Usaha Mikro di Bidang Kuliner (Studi Kasus pada CubitMatcha, Bandung)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, bisnis mikro dan menengah turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, pemerintah berupaya untuk menggalakkan segala kegiatan ekonomi potensial yang memiliki andil cukup besar dalam meningkatkan perekonomian nasional. Industri makanan adalah salah satu industri unggulan bagi sektor Industri Menengah Kecil (IMK) dikarenakan konsumsi masyarakat yang semakin meningkat pada sektor tersebut maka pelaku usaha mikro harus meningkatkan produktivitasnya. Hal yang dapat dilakukan pelaku usaha mikro adalah dengan melakukan investasi dalam bentuk ekspansi. Dengan demikian dilakukan analisis kelayakan investasi berupa ekspansi dengan menggunakan Capital Budgeting di CubitMatcha, Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Untuk menentukan kelayakan investasi, penulis menggunakan Capital Budgeting dengan empat metode penilaian, yaitu Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of

Return, dan Profitability Index.

Dari hasil perhitungan analisis Capital Budgeting, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa CubitMatcha layak untuk melakukan investasi dalam bentuk ekspansi. Analisis Capital Budgeting akan membantu pelaku usaha untuk dapat menganalisis keputusan investasi.

Kata-kata kunci: Capital Budgeting,Payback Period, Net Present Value, Internal

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In economic development in Indonesia, micro and medium-sized businesses play a role important in supporting the success of national development, the government is attempting to promote any potential economic activity has contributed substantially in improving the national economy. The food industry is one of the leading industries for Small Medium Industry sector due to increasing consumption in the sector, the micro businesses must increase their productivity. Things to do microfinance is to make investments in the form of an expansion. Thus the feasibility analysis of investment in expansion by using Capital Budgeting at CubitMatcha, Bandung. The method used in this research is descriptive analytical method. To determine the feasibility of investment, the author uses Capital Budgeting with four methods of assessment, namely Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Profitability Index.

From the calculation of Capital Budgeting analysis, the author can draw the conclusion that CubitMatcha feasible to invest in expansion. Analysis of Capital Budgeting will help businesses for analyze investment decision.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Akuntansi Manajemen ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Cost Of Capital (Biaya Modal) ... 20

2.1.4 Cash Flow (Aliran Kas) ... 22

2.2 Rerangka Teoritis ... 24

2.3 Rerangka Pemikiran ... 25

2.4 Penelitian Terdahulu ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.3 Instrumen Penelitian... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.5 Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Rencana Investasi Awal ... 34

4.1.2 Proyeksi Aliran Kas Operasional (Operating Cash Flow) ... 36

4.1.3 Proyeksi Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow) ... 42

4.1.4 Estimasi Aliran Kas (Cash Flow) ... 43

4.1.5 Penetapan Biaya Modal Investasi ... 46

4.2 Pembahasan ... 46

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Metode Net Present Value (NPV) ... 48

4.2.3 Metode Internal Rate of Return (IRR) ... 49

4.2.4 Metode Profitability Index (PI) ... 50

4.3 Perbandingan Dengan Hasil Riset Empiris ... 51

BAB V PENUTUP ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 53

5.3 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Industri Makanan dan Minuman Tahun 2008-2013 ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ... 30

Tabel 4.1 Rencana Investasi Awal CubitMatcha ... 35

Tabel 4.2 Rincian Perhitungan Biaya Upah dan Gaji ... 37

Tabel 4.3 Rincian Biaya Overhead Pabrik Variabel Tahun Berjalan ... 38

Tabel 4.4 Tarif Penyusutan Tahun Berjalan ... 39

Tabel 4.5 Rincian Biaya Overhead Pabrik Tetap Tahun Berjalan ... 40

Tabel 4.6 Nilai Sisa Peralatan ... 42

Tabel 4.7 Estimasi Perhitungan Incremental Cash Flow Selama Investasi ... 45

Tabel 4.8 Perhitungan Metode Payback Period ... 47

Tabel 4.9 Perhitungan Metode Net Present Value (NPV) ... 48

Tabel 4.10 Perhitungan Metode Internal Rate of Return (IRR) ... 49

Tabel 4.11 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris ... 51

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, bisnis mikro dan menengah turut berperan penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, pemerintah berupaya untuk menggalakkan segala kegiatan ekonomi potensial yang memiliki andil cukup besar dalam meningkatkan perekonomian nasional. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. Ketika badai krisis moneter melanda Indonesia di tahun 1998, banyak investor dan pengusaha besar yang mengalihkan modalnya ke negara-negara lain, sehingga perekonomian Indonesia dikala itu semakin terpuruk. Usaha kecil dan sektor riil mampu bertahan dan menopang roda perekonomian bangsa Indonesia.

Supriadi (2012) menyatakan data BPS dan Kementerian dari seluruh kelas usaha menunjukkan bahwa usaha skala kecil menempati porsi sekitar 99%, artinya hampir seluruh usaha di Indonesia merupakan usaha kecil. (http://www.tataruangindonesia.com)

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Rp 200 juta dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp 1 milyar atau kurang (Deperin, 2002).

Industri makanan adalah salah satu industri unggulan bagi sektor Industri Menengah Kecil (IMK). Hasil survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahun 2010 tercatat bahwa perusahaan/usaha IMK sebanyak 2.732.724 usaha yang terbagi dalam 23 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Banyaknya usaha diurutkan dari yang terbanyak yaitu industri makanan sebanyak 929.910 usaha (34,03%) dengan pendapatan sebesar Rp.61,32 trilliun (32,67%) dari total pendapatan IMK tahun 2010 sebesar Rp.187,71 trilliun rupiah (BPS, 2010). Pertumbuhan usaha ini akan terus berkembang mengingat jenis makanan khas di 35 provinsi di Indonesia sangat beragam, baik makanan ringan, minuman, maupun makanan berat. Pemasaran dan operasional usaha kuliner dapat dilakukan secara tradisional dengan membuka gerai kuliner atau secara online.

(10)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha kebutuhan rekreatif, membuat bisnis yang satu ini kini menjadi primadona. (http://www.alaikaabdullah.com/2013/04/raha-sia-melejitkanbisnis-kuliner.html)

Bisnis kuliner telah menjadi salah satu bisnis favorit bagi para pengusaha karena bisnis dalam bidang tersebut tidak pernah mati. Mengingat, kuliner atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Jadi, konsumen untuk bisnis kuliner tidaklah terlalu sulit untuk dicari. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perkembangan indrustri makanan dan minuman pada tahun 2008 – 2013 :

Tabel 1.1

Sumber : GAPMMI, diolah Kememperin 2013

(11)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Dengan banyaknya pengusaha yang berasumsi demikian maka perkembangan bisnis kuliner mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Namun ternyata, untuk mengembangkan dan terus mempertahankan konsumen tidaklah semudah yang dibayangkan. Dengan semakin banyaknya pesaing maka konsumen lebih memiliki banyak pilihan dalam hal kuliner. Inilah yang menjadi tantangan bagi para pengusaha yang bergerak dibidang kuliner. Diferensiasi produk untuk menguasai pasar menjadi hal yang penting untuk terus bertahan dalam bisnis tersebut.

Salah satu strategi diferensiasi produk tersebut adalah diferensiasi dalam hal kreasi makanan yang disajikan dalam berbagai inovasi dan kreatifitas untuk dapat menarik konsumen. Salah satu jenis makanan yang paling umum disukai oleh masyarakat Indonesia adalah mengkonsumsi kudapan atau makanan ringan. Kue cubit merupakan jajanan populer di Jakarta sejak tahun 1980 dan keberadaannya terus meluas di beberapa daerah di Indonesia. Kue berukuran kecil ini biasa dijajakan di depan sekolah oleh pedagang kaki lima. Kue cubit menggunakan campuran telur dan tepung terigu sebagai komponen utamanya. Adonan dimasukkan dalam cetakan baja, dan dalam beberapa menit akan matang. Kue ini diberi nama kue cubit karena kue ini diambil dengan alat penjepit oleh si pedagang seperti dicubit.

(12)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha dapat merasakan suasana yang lain dari penjual kue cubit lainnya. CubitMatcha menyediakan fasilitas jaringan wifi dan self service kepada customernya.

Berdasarkan data dari penjualan CubitMatcha, penjualan CubitMatcha mengalami fruktuasi. Diketahui bahwa penjual meningkat ketika hari libur dan

weekend tiba. Namun penjualan di hari biasa atau weekday terlihat stabil pada

rentangnya. Hal ini yang menjadi pertimbangan bagi CubitMatcha untuk melakukan ekspansi pada usahanya di bidang kuliner. Dalam suatu usaha diperlukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan investasi dengan tujuan dan harapan dari investasi yang dilakukan oleh CubitMatcha akan memperoleh kembali investasi yang dikeluarkan dan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut karena investasi yang dikeluarkan untuk melakukan ekspansi tidaklah sedikit. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik “Capital Budgeting” untuk membantu manajemen unit bisnis

mengevaluasi kelayakan ekspansi usaha di bidangnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang ingin dikemukakan oleh penulis adalah:

1. Bagaimana perkembangan aliran kas yang terjadi pada CubitMatcha sehubungan dengan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi tersebut? 2. Bagaimana analisa kelayakan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi

(13)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan ini adalah:

1. Mengetahui perkembangan aliran kas yang terjadi pada CubitMatcha sehubungan dengan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi.

2. Mengetahui analisa kelayakan keputusan investasi dalam bentuk ekspansi dengan menggunakan capital budgeting pada CubitMatcha.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dalam diadakannya penelitian ini dapat membawa manfaat, yaitu kepada:

1. Akademisi

Menambah wawasan masyarakat umum ataupun bagi organisasi / pelaku bisnis yang menaruh minat terhadap kelayakan investasi pada usaha mikro. 2. Praktisi bisnis

(14)

52 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Estimasi incremental cash flow menjadi langkah awal dalam melakukan analisis kelayakan investasi melalui capital budgeting yaitu dengan cara mengestimasi setiap arus kas serta perhitungan biaya-biaya dan depresiasi. 2. Penilaian kelayakan investasi ini menggunakan empat metode penilaian yaitu

metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Hasil penilaian kelayakan investasi

berdasarkan 4 metode penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

a) Berdasarkan perhitungan menggunakan metode payback period, periode pengembalian investasi awal yaitu 6 bulan 7 hari yang lebih cepat dari umur proyek investasi yaitu 3 tahun.

b) Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Net Present Value (NPV) sebesar Rp 56.255.177 yang merupakan nilai positif yaitu lebih besar dari nol.

c) Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Internal Rate of

Return (IRR) diperoleh IRR sebesar 172,61% yang berarti lebih besar dari

(15)

Bab V Penutup 53

Universitas Kristen Maranatha d) Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Profitability Index

(PI) diperoleh PI sebesar 4,98% yang lebih besar dari 1.

3. Setelah penulis melakukan perhitungan menggunakan analisis capital

budgeting maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1

Hasil Perhitungan Kelayakan Investasi

No Alat Ukur Hasil pengukuran Keterangan

1 PP 6 bulan 7 hari Layak

2 NPV Rp 56.255.177 Layak

3 IRR 172,61% Layak

4 PI 4,98% Layak

Sumber : CubitMatcha (data telah diolah)

Dari hasil perhitungan tersebut, perusahaan dapat mengetahui bahwa proyek investasi dalam bentuk ekspansi dapat menguntungkan bagi perusahaan dan dikatakan layak untuk dilaksanakan. Dalam penelitian ini CubitMatcha dapat mengambil keputusan untuk melakukan investasi dalam bentuk ekspansi pada usahanya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

(16)

Bab V Penutup 54

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Setelah dilakukan penelitian mengenai penilaian kelayakan investasi dalam bentuk ekspansi pada CubitMatcha, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi pemilik usaha:

1. Dalam membuat keputusan investasi hendaknya benar-benar memperhitungkan besarnya pengeluaran yang diperoleh agar mendapatkan pengembalian dan kelancaran usaha tetap terjamin.

2. Dalam melakukan investasi, sebaiknya pemilik usaha perlu mengawasi proses produksi lebih cermat sehingga target produksi perusahaan akan tercapai dan dana yang dikeluarkan perusahaan untuk investasi awal akan lebih cepat kembali.

(17)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A, Hadi. 2005. Mutually Exclusive Alternative ProjectUntuk Analisis

Kelayakan Usaha Kecil, Jurnal Sistem Teknik Industri, Yogyakarta.

Bambang, Riyanto. 2005. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W. Noreen, Ph. D., CMA. 2003. Managerial

Accounting. 10th Edition. McGraw-Hill companies.

Garrison, Ray H., D.B.A., CPA, Eric W. Noreen, Ph. D., CMA. 2007. Managerial

Accounting. Terjemahan Nuri dan Edward. Edisi Sebelas, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta.

Hansen, D. R., Maryanne M. Mowen. 2004. Management Accounting 7th Edition, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hansen, D. R., Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen. Terjemahan Dewi Fitrisari dan Deny Arnos Kwary. Edisi ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kasmir., dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Kencana, Jakarta.

Keown,et.all. 2001. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Shapiro, Alan. C. 2003. Multinational Financial Management. 4th Edition Wiley.

(18)

Daftar Pustaka 56

Universitas Kristen Maranatha Sugiharto, T dan Sumiarti. 2002. Studi Kelayakan Proyek Pengembangan

Perkebunan Pisang Abaca Dengan Menggunakan Analisis Penganggaran Modal, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ..............................................................................
Tabel 1.1 Perkembangan Industri Makanan dan Minuman
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Kelayakan Investasi

Referensi

Dokumen terkait

kedua dan ketiga adalah optimasi proses pembuatan ikan bakar dan ayam panggang yang rendah kandungan PAH dengan melakukan pengujian pada kombinasi konsentrasi

PROSEDUR PENYELESAIAN KLAIM ASURANSI KECELAKAAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DAN LALU LINTAS JALAN PADA PT JASA RAHARJA.. (PERSERO) CABANG

keroncong yang ada di Kota Semarang. Pentas waroeng keroncong diadakan setiap hari Rabu di akhir bulan di Gedung Utama Taman Budaya Raden Saleh. Berbagai macam grup

Yuzi Akbari Vindita Riyanti NIM. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan jenis deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI Jasa

Subjek dalam penelitian ini adalah 98 orang Pegawai Balai Metrologi kota Bandung, dan peneliti akan melihat pengaruh dari Budaya Organisasi (X1) dan Iklim Kerja

Dispersi padat gliklazid dengan metoda pelarutan dipersiapkan dengan menggunakan urea sebagai pembawa larut air dan Tween-80 sebagai surfaktan.. Sebagai perbandingan,

Pasir adalah salah satu bahan dasar pembentuk beton yaitu sebagai agregat halus. Dengan demikian kualitas pasir akan menentukan kualitas beton yang dihasilkan.

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor: 050/ULP/901lXll2O11 tanggal 08 Nopember 2011 dengan ini kami mengumumkan bahwa Pemenang Pengadaan berikut