22 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang disebut pendekatan investigasi karena biasanya penelitian ini mengumpulkan data yang mengandung makna dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Makna berupa data pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang nampak (Sugiyono, 2005).
Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang
berusaha memecahkan masalah yang diperoleh dari hasil pengamatan yaitu hasil wawancara, observasi, analisis dokumen, dan catatan lapangan di Panti Werdha Salib Putih, Salatiga. Penelitian deskriptif banyak membantu dalam penelitian yang bersifat longitudinal, klinis, dan genetik (Sugiyono, 2009).
3.2 Unit Analisis
Tabel 3.1 Definisi dari Variabel Penelitian
No Variabel Penelitian Definisi Operasional
1 Lanjut Usia Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 ke atas dan dikatakan sebagai tahap usia akhir dari
perkembangan daur ulang pada
kehidupan manusia (Nugroho W, 2008).
2 Dukungan dari keluarga
Keluarga masih merupakan tempat perlindungan yang paling disukai oleh lanjut usia. Dukungan dari keluarga juga merupakan suatu unsur terpenting dalam membantu individu untuk menyelesaikan masalah (Tamher, & Noorkasiani, 2009). 3 Lanjut Usia memilih
tinggal di panti Jompo
3.3 Partisipan Penelitian/Sumber Data
Lokasi penelitian merupakan sumber data yang diperoleh informasi untuk menyatakan kebenaran dari hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Salib Putih Salatiga. Peneliti mengambil tiga orang partisipan di Panti Werdha, yang sudah berusia 60 tahun keatas. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara oleh peneliti agar lebih fleksible.
Peneliti memilih Lanjut Usia yang sudah berusia 60 tahun keatas, yang tinggal di dalam lingkungan Panti. Lanjut Usia yang mampu berkomunikasi dengan baik, mengerti, dan bisa berbahasa Indonesia, pendengaran yang masih cukup baik, dan bersedia diwawancarai. Peneliti membuat kriteria ini dengan alasan dari studi
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara wawancara mendalam. Wawancara ini adalah untuk mengkonstruksi, kejadian, kegiatan, baik itu mengenai orang, organisasi, motivasi, perasaan, tuntutan dan banyak hal lainnya lagi. Peneliti menggunakan daftar pertanyaan (pedoman wawancara) yang dibuat oleh peneliti untuk menggali secara detail dan lengkap tentang Faktor apa yang Mempengaruhi Lanjut Usia Memilih Tinggal Di Panti Jompo, yang terdiri atas beberapa pertanyaan yang berfokus pada fokus penelitian.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
3.4.3 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Dalam persiapan pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu dilakukan berbagai macam persiapan pada pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu daftar pertanyaan yang harus dibuat dan akan diajukan, alat kamera digital untuk mendokumentasi, pulpen dan kertas untuk mencatat serta mencatat hasil observasi tentang alasan mengapa Lanjut Usia Memilih Tinggal di Panti Jompo.
Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian ke Yayasan Panti Werdha Salib Putih Salatiga-Kopeng. Peneliti kemudian menemui Lanjut Usia sesuai dengan penelitian
peneliti di Panti Werdha. Peneliti langsung ke Lanjut Usia menanyakan kesediaan untuk menjadi partisipan dan menandatangani lembar persetujuan partisipan (Informed Consent), dan kontrak waktu dengan Lanjut Usia untuk menjadi partisipan, kemudian partisipan mengiayakan kesepakatan yang dibuat.
3.5 Analisis Data
Hasil mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang dikembangkan dalam bentuk formal. Analisa data merupakan proses yang berkelanjutan dan mebutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data yang didapat dari hasil wawancara. Dari hasil wawancara disalin ke dalam lembar salinan wawancara kemudian isi rekaman yang berbahasa lokal (bahasa ibu) diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang baku. Dari setiap hasil wawancara yang didapat termasuk bahasa atau suara non-verbal didalam rekaman bahkan adapun tertawa, bunyi dan lainnya itu juga dimasukan dalam lembar salinan hasil wawancara kemudian diketik, di komputer/laptop.
3.6 Uji Keabsahan Data
3.7 Etika Penelitian Keperawatan
3.7.1 Etika Penelitian
Menurut Suyanto (2011) bentuk umum perlindungan terhadap manusia yang sebagai objek penelitian adalah Informed Consent yang berisi penjelasan mengenai hak dan kewajiban sebagai objek penelitian serta perlindungan yang diberikan peneliti. Pada ilmu sosial yang bebas nilai, kode etik bagi lembaga professional, dan akademik merupakan bentuk konvensional bagi prinsip-prinsip moral.
3.7.1.1 Persetujuan, terlebih dahulu sejalan dengan komitmen pada otonomi individual serta subjek penelitian yang memiliki hak untuk diberitahu tentang
hakikat dan konsekuensi yang diikutinya. Rasa hormat yang semestinya pada kebebasan manusia lazimnya mencakup dua syarat penting. Pertama, subjek penelitian yang harus disetujui untuk berpartisipasi secara sadar artinya tanpa paksaan fisik atau psikologis. Kedua, persetujuan harus didasarkan pada informasi yang lengkap dan terbuka. 3.7.1.2 Penipuan dalam menekankan persetujuan terlebih
bahwa para peneliti merancang hasil yang berlainan yang bebas dari penipuan aktif, namun dengan konstruksi etika yang berada di luar urusan ilmiah. 3.7.1.3 Hak privasi dan kerahasian. Kode etik menegaskan
jaminan untuk melindungi identitas masyarakat. Etika profesional secara tegas menyimpulkan bahwa tak seorang pun layak disakiti atau dilecehkan sebagai akibat praktik penelitian yang tidak peka.
3.7.1.4 Akurasi upaya memastikan agar datanya akurat merupakan sebuah prinsip penting dalam kode etik ilmu sosial. Rekayasa, data tipuan, penghapusan dan pemalsuan itu tidak ilmiah sekaligus tidak etis. Data