• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taman iptek surakarta BAB I win

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Taman iptek surakarta BAB I win"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. JUDUL PROYEK

Taman Iptek Surakarta.

I.2. PENGERTIAN JUDUL

I.2.1. Pengertian Taman

₋ Tempat bersenang-senang

₋ Tempat yang mempunyai berbagai jenis hiburan dan pertunjukan (Kamus Besar

Bahasa Indonesia)

₋ Sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu yang di dalamnya ditanami

pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dikombinasikan dengan kreasi

dari bahan lainnya. Umumnya untuk olahraga, bersantai, bermain dan

sebagainya (Djamal, 2000 )

I.2.2. Pengertian Ilmu pengetahuan

Suatu hal penting yang berlangsung secara sistemik baik menggunakan metode

ilmiah maupun non ilmiah dalam pencarian jawaban dari ketidaktahuan. (Kamus

Besar Bahasa Indonesia)

I.2.3. Pengertian Teknologi

Pengetahuan sistematik tentang proses industri dan penerapannya (Kamus Besar

Bahasa Indonesia).

I.2.4. Pengertian Taman Iptek Surakarta

Taman iptek Surakarta adalah merupakan suatu wadah untuk memperkenalkan

(2)

disediakan bisa dilihat, dicoba maupun diperagakan dengan tujuan meningkatkan

apresiasi, merangsang rasa ingin tahu, menumbuhkan kesadaran dan memancing

kreatifitas masyarakat khususnya anak-anak tehadap iptek sebagai daya dukung

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Taman iptek ini merupakan sebuah wadah fisik yang dijadikan sebagai pusat

hiburan yang representatif, rekreatif dan edukatif dengan menyajikan berbagai jenis

hiburan dan pertunjukan iptek yang menyenangkan sebagai wujud pemenuhan

kebutuhan psikologis manusia dalam mencapai keseimbangan hidup yang

disebabkan oleh kejenuhan dalam bekerja dan beraktivitas.

I.3. LATAR BELAKANG

I.3.1. Minat masyarakat terhadap teknologi

Proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang mendunia (globalisasi

teknologi) tidak mampu dihindari, karena globalisasi teknologi tidak mengenal usia

maupun tempat (Manuel Castell). Teknologi merupakan suatu kebutuhan bagi

manusia seperti halnya kebutuhan terhadapan pangan. Hal ini terjadi karena

teknologi sangat dibutuhkan di berbagai sisi kehidupan, misalnya untuk energi,

telekomunikasi, kesehatan dan militer.

Bagi Masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak usia pelajar menganggap

bahwa mempelajari iptek adalah sesuatu yang membosankan, menakutkan dan sulit.

Di dunia pendidikan, selain karena sarana dan prasarananya yang kurang

mendukung, metode penyampaian materi sains sebagai dasar ilmu pengetahuan

teknologi dari pendidik ke siswanya kurang menarik, sehingga pelajar hanya mampu

menerjemahkan sains hanya ke dalam dua dimensi, bukan tiga dimensi. Akibatnya,

sangat berdampak pada kualitas pemahaman iptek di negara kita terbukti dengan

(3)

Hasil survey mengatakan bahwa di tahun 2008, Indonesia mengalami penurunan

peringkat yaitu menduduki peringkat ke-93 dari 167 negara dalam kaitannya dengan

pemahaman iptek (harian Kompas). Selain itu, jumlah lulusan eksakta di Indonesia

hanya 7.5 % dari jumlah keseluruhan lulusan per tahunnya (artikel blog).

Pemahaman mengenai teknologi sebaiknya dilakukan sejak dini, karena jika

pengenalan teknologi dilakukan dari sekarang, anak akan lebih mudah mengikuti

perkembangan teknologi di masa yang akan datang, karena teknologi masa kini

menjadi jembatan bagi teknologi di masa yang akan datang. Selain itu pemahaman

mengenai teknologi juga harus diimbangi dengan pemahaman mengenai lingkungan,

karena perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan

kita.

Untuk wilayah Surakarta yang tengah menggencarkan potensi yang dimiliki demi

meningkatkan citra kota, selain di bidang seni-budaya, olahraga maupun pariwisata,

wujud peningkatan citra kota tersebut khususnya di bidang teknologi adalah program

pemerintah menjadikan kota Surakarta sebagai Cyber City. Cyber City merupakan

usaha menduniakan kota melalui dunia maya, seminar-seminar teknologi robot untuk

memperkenalkan teknologi sederhana pada anak-anak, pameran komputer tiap

tahun, dan didirikannya Solo Techno Park sebagai pusat pendidikan teknologi di

bidang otomotif dan garmen. Hal ini menunjukkan minat masyarakat Surakarta akan

teknologi juga semakin berkembang.

I.3.2. Kebutuhan masyarakat terhadap rekreasi

Masyarakat modern khususnya yang tinggal di perkotaan, mempunyai kehidupan

dengan kegiatan sehari-harinya disibukkan dengan pekerjaan dan jadwal-jadwal

yang mengatur hidupnya. Tempat-tempat bekerja, kantor, toko dan lainnya

(4)

Kejadian seperti ini banyak berpengaruh pada kesehatan yang mereka miliki.

Gangguan kesehatan seperti stres, jantung dan sejenisnya adalah beberapa akibat

yang terjadi karena ketegangan yang terus-menerus terjadi setiap harinya. Maka dari

itu secara naluriah manusia membutuhkan suasana yang berbeda. Rekreasi yang

menyenangkan merupakan kebutuhan dasar manusia dan merupakan sesuatu yang

pokok untuk kehidupan yang lebih baik. Masyarakat yang sehari-harinya disibukkan

oleh pekerjaan membutuhkan adanya satu bentuk rekreasi untuk mengendurkan

ketegangan pikiran.

I.3.3. Rekreasi edukatif sebagi salah satu bentuk rekreasi

Di saat musim liburan sekolah seperti sekarang ini beberapa tempat rekreasi

tampak dipadati masyarakat yang sebagian besar dari kalangan anak muda.

Tempat-tempat rekreasi tersebut berupa pantai, tempat pemancingan dan kolam

renang. Sementara itu, beberapa pusat perbelanjaan yang menyediakan sarana

permainan dengan peralatan elektronik juga menjadi sasaran masyarakat yang ingin

mendapatkan hiburan. Masyarakat khususnya pelajar membutuhkan tempat hiburan

yang menyenangkan sekaligus dapat digunakan sebagai sarana belajar untuk

menghabiskan waktu di saat liburan atau waktu senggangnya.

Pada waktu musim liburan tiba, remaja atau kaum muda biasanya hanya

menggunakan waktunya untuk bermain, sehinngga menyulitkan untuk

mengembalikan semangat belajar ketika memasuki masa sekolah. Dengan adanya

sarana hiburan yang mendidik, masyarakat setidaknya menggunakan waktu liburan

atau bahkan waktu senggangnya dengan bersenang-senang yang memberikan

nuansa edukatif sehingga motivasi belajar tetap ada dalam diri remaja atau kaum

muda sebagai pelajar.

Di Indonesia sarana edukasi dengan format hiburan telah banyak tersedia.

(5)

teknik pertanian atau biologi yang mudah dan menyenangkan, museum, tempat

wisata sejarah dan semacamnya menjadi tujuan rekreasi yang dapat menunjang

proses pembelajaran kaum muda untuk mengisi waktu liburan atau senggang

mereka dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.

I.4. PERUMUSAN MASALAH

Dalam merancang dan merencanakan sebuah sarana belajar sekaligus rekreasi “Taman

Iptek Surakarta” dirumuskan beberapa permasalahan yang dilatarbelakangi oleh minat

masyarakat terhadap iptek dan kebutuhan masyarakat terhadap rekreasi yang mempunyai

daya tarik, dapat memenuhi kebutuhan dan mudah dalam pencapaiannya sehingga

meningkatkan ketertarikan pengunjung terhadap obyek rekreasi tersebut. Permasalahan

tersebut mencakup :

a. Rumusan konsep pemilihan dan penentuan serta pengolahan site yang mendukung

keberadaan Taman Iptek Surakarta

b. Rumusan konsep desain arsitektur ruang dalam dan luar berdasarkan faktor

kebutuhan dan jenis kegiatan yang diwadahi

c. Rumusan konsep mengenai sasaran pengunjung, pemrograman ruang, sirkulasi

dalam dan luar bangunan yang terjadi baik bagi pengunjung maupun pengelola

berdasarkan kegiatan atau aktivitas yang diwadahi.

I.5. TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN

I.5.1. Tujuan

Membuat landasan dalam bentuk proposal mengenai perencanaan dan

perancangan Taman Iptek Surakarta yang meliputi :

a. Aspek fisik

· Perencanaan kawasan rekreasi yang rekreatif dan edukatif.

(6)

b. Aspek non fisik

· Pemanfaatan ruang kota secara optimal untuk peningkatan citra kota.

· Alternatif solusi permasalahan SDM di bidang teknologi.

I.5.2. Sasaran

a. Memperoleh jenis kegiatan dan kebutuhan ruang untuk menentukan program

ruang dan sistem zonifikasi dalam kaitannya dengan sirkulasi bangunan.

b. Memperoleh penampilan bangunan yang mendukung dan mencerminkan

kegiatan yang diwadahi, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung.

I.6. LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN

I.6.1. Lingkup

Pembahasan berupa displin arsitektur yang mampu mendukung fungsi bangunan

sebagai sarana rekreasi dengan format edukasi.

I.6.2. Batasan Pembahasan

a. Batasan pembahasan utama adalah mengenai kegiatan yang akan diwadahi

sebagai kawasan rekreasi yang edukatif dengan wujud pengolahan ruang-ruang

kegiatan dan kemudahan maupun kelancaran dalam sirkulasinya.

b. Citra bangunan yang sesuai fungsinya

I.7. METODELOGI DAN STRATEGI DESAIN

(7)

a. Menentukan main idea

Main idea ini merupakan ide awal mengenai obyek yang akan direncanakan.

Main idea diperoleh dari adanya fenomena-fenomena yang telah terjadi

sebagaimana disebutkan pada latar belakang.

Main idea :

Memperkenalkan sains dan iptek kepada masyarakat, khususnya kaum

muda yang sebagian besar diantara mereka enggan untuk belajar dan lebih

mengenal bidang tesebut. Hal ini dilakukan dengan cara memperkenalkan

sains dan iptek dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik.

Contohnya adalah dengan menyediakan sebuah sarana belajar iptek dengan

konsep belajar sambil bermain. Wujudnya adalah berupa tempat rekreasi yang

di dalamnya terdapat berbagai macam informasi mengenai sains dan iptek.

b. Ekplorasi data

Merupakan cara untuk mencari dan mengumpulkan data baik primer maupun

sekunder yang berkaitan dengan kata kunci dari main idea yang dibutuhkan

dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. Dilakukan dengan

cara :

· Studi literatur

Berasal dari buku-buku, artikel maupul jurnal

· Survey

Melalui survey bangunan serupa yang ada di Indonesia

· Media lain

Melalui beberapa situs online dari internet :

₋ http://id.wikipedia.org

(8)

₋ http://www.skyscrapercity.com/

₋ http://www.scribd.com

₋ http://www.science-projects.org/

· Survey lapangan

Melalui pengamatan langsung ke site/lokasi terpilih serta lingkungan

sekitarnya, untuk mengetahui keadaan secara langsung di lapangan,

mengenal potensi-potensi dan permasalahan yang ada di sana.

· Studi Modelling

c. Tahap pengolahan data

Pembuatan program dasar meliputi :

· Identifikasi data yang diperoleh

· Klasifikasi data menurut jenis

· Penyusunan data secara sistemik

· Memadukan data satu sama lain untuk menunjang pembahasan

I.7.2. Strategi Desain

Strategi desain merupakan gambaran mengenai obyek perencanaan dan

perancangan Taman Iptek Surakarta. Tahap awal adalah dengan melakukan studi

komparasi (preseden) dengan obyek yang sudah ada dengan tujuan sebagai

pembanding sekaligus sebagai gambaran sekilas. Tahap selanjutnya adalah dengan

mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan untuk mencapai tujuan dan

sasaran sehingga menghasilkan sebuah rekomendasi desain yang selanjutnya

digunakan untuk mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan yang tepat

sehingga terbentuk sebuah desain. Dari desain tersebut kemudian dikaji ulang (feed

back)dengan permasalahan yang muncul, sehingga desain terwujud sebagai strategi

(9)

Obyek yang direncanakan adalah obyek rekreasi yang tidak hanya

menghibur namun juga dapat memotivasi pengunjung khususnya anak-anak dan

pelajar untuk belajar mengenai sains dan iptek. Beberapa strategi desain pada

Taman Iptek Surakarta anata lain sebagai berikut :

a. Kegiatan yang diwadahi pada Taman Iptek Surakarta meliputi :

₋ Kegiatan utama

₋ Kegiatan penunjang

₋ Kegiatan pengelolaan

Fasilitas yang ada di dalamnya harus mampu mewadahi semua kegiatan yang

ada.

b. Perencanaan sirkulasi di dalam dan luar bangunan harus diperhatikan. Meliputi :

₋ Disediakannya area pedestrian untuk memudahkan pengunjung.

₋ Tata landscape yang tepat sehingga mendukung fungsi dan kegiatan yang

diwadahi.

c. Penampilan bangunan yang dapat mencitrakan fungsi bangunan yang

direncanakan namun tetap memperhatikan keadaan sekitar sehingga tidak

menimbulkan sifat yang terlalu kontras dengan bangunan lain di seiktarnya.

I.8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan tahap yang menjelaskan pengertian judul, latar belakang

masalah, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup

pembahasan, metode pembahasan, alur pemikiran dan sistematika

pembahasan hingga rekomendasi yang digunakan dalam perencanaan Taman

(10)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas mengenai gambaran proyek yang akan dilaksanakan

dengan melalui studi pendekatan fenomena dan kajian referensial.

BAB III. STUDI PRESEDEN

Membahas proyek-proyek serupa yang telah ada, baik di dalam negeri maupun

luar negeri

BAB IV. TINJAUAN KOTA SURAKARTA

Membahas tinjauan kota Surakarta

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mengungkapkan analisa pendekatan perencanaan dan perancangan sebagai

usaha pemecahan masalah sekaligus konsep perencanaan dan perancangan

yang merupakan hasil akhir dari analisa untuk kemudian ditransformasikan

dalam wujud desain fisik bangunan.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Membahas mengenai konsep yang digunakan pada desain Taman Iptek

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu Mappadendang juga memiliki unsur-unsur ekonomi yang sesuai dengan konsep Islam antara lain memperkuat persatuan dan kesatuan, pentingnya kerjasama dalam

penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri. 1) Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan

sering terjadi pada kecelakaan mobil dengan kekuatan tinggi dan tiba7tiba mengerem sehingga membuat ertebrae dalam keadaan "leksi, dislokasi "raktur sering

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan objek dan fenomena yang diteliti yaitu bagaimana peranan perempuan peduli pedila medan

Model Hubungan Konstruk Kinerja Kepala Sekolah (tahun 2007) Desertasi. Menurut guru, model konstruk kinerja kepala sekolah punya dimensi kepemimpinan, manajemen,

yang telah dilatih dan mempunyai kualifikasi sebagai pembimbing PPL. Pada penyelenggaraan PPL dilaksanakan untuk pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon

Selanjutnya, suatu hal yang patut dicatat dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu dalam Islam adalah peristiwa Fitnah al-Kubra, yang ternyata tidak hanya

[3.3] Menimbang bahwa sebelum Mahkamah mempertimbangkan lebih lanjut mengenai kedudukan hukum (legal standing) Pemohon dan pokok permohonan, Mahkamah terlebih dahulu