• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

RITA MARLIESA

1013010191/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS

Pr ogdi Akuntansi

Diajukan Oleh :

RITA MARLIESA

1013010191/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

yang diajukan

RITA MARLIESA

1013010191/FEB/EA

telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM Tanggal : ... NIP. 19670213 199103 2001

Mengetahui

Ketua Progdi Akuntansi

(4)

(Studi Empir is Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” J awa Timur)

yang diajukan

RITA MARLIESA

1013010191/FEB/EA

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM Tanggal : ...

NIP. 19670213 199103 2001

Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(5)

(Studi Empir is Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” J awa Timur)

Disusun Oleh :

RITA MARLIESA

1013010191/ FEB/ EA

telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 17 April 2014

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM Pr of. Dr. Soepar lan P. Ak, MM, CA

NIP : 19670213 199103 2001 Sekretaris

Dr a. Ec. Dyah Ratnawati, MM Anggota

Dr s. Ec. R. Sjar ief Hidayat, M. Si

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

(6)

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi

salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Akuntansi dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “Faktor-Faktor

Yang Mempengar uhi Pr estasi Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II”.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka

akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Dalam menulis skripsi

ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta dorongan moril baik secara

langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(7)

5. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

7. Ibu Dra. Ec. Rr. Dyah Ratnawati, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama

Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi,

dorongan, dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pengajar Fakultas Ekonomi khususnya

Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah.

9. Para staf perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan

bantuan dan arahan terhadap fasilitas peminjaman buku untuk dijadikan

referensi dalam penulisan skripsi ini.

10.Kedua orang tua saya Ayah dan Ibu tercinta, adik, yang senantiasa

memberikan doa dan semangat moril maupun materi.

11.Sahabatku Dessy Arisandy Agustine Senduk, Anindita Putri Candrawilasita,

Arief Hidayatullah Khamainy, terimakasih telah memberikan semangat,

masukan, dan membantu dalam mengerjakan skripsi ini.

12.Teman-temanku Avie, Nisa, Natalia, Bunga, Dhani dan seluruh teman-teman

(8)

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat

membangun guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 17 April 2014

(9)

Daftar Isi ………..………. iv

Daftar Gambar ……….………. viii

Daftar Tabel ……….………. ix

Abstraksi ……….………….. x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...……… 1

1.2. Perumusan Masalah ……….……….…… 6

1.3. Tujuan Penelitian …………..……….... 6

1.4. Manfaat Penelitian ……..……….. 7

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu …..………... 8

2.2. Landasan Teori ……..………..………….. 12

2.2.1. Pemeriksaan Akuntansi ..………... 12

2.2.1.1. Pengertian Pemeriksaan Akuntansi ...………….... 12

2.2.2. Motivasi ……….……….... 13

2.2.2.1. Pengertian Motivasi ………...………….... 13

2.2.2.2. Teori Motivasi ………... 15

2.2.2.3. Tujuan Motivasi ………. 17

2.2.2.4. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar …... 17

2.2.3. Minat Belajar ……….. 18

(10)

2.2.4.1. Pengertian Lingkungan ……...………... 24

2.2.4.2. Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar ... 28

2.2.5. Prestasi Belajar ………... 28

2.2.5.1. Pengertian Prestasi Belajar ………. 28

2.2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 30 2.3. Kerangka Pemikiran ………... 37

2.4. Hipotesis ……….... 38

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian …...………..….. 39

3.2. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ……. 39

3.2.1. Definisi Operasional Variabel ……….…… 39

3.2.2. Pengukuran Variabel ………...…..….. 42

3.3. Teknik Penentuan Sampel ……….….. 45

3.3.1. Populasi …..………..………... 45

3.3.2. Sampel ………. 46

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………...……. 47

3.4.1. Jenis Data dan Sumber Data ….……….. 47

3.4.2. Pengumpulan Data …...……… 48

3.4.3. Uji Kualitas Data ………. 48

(11)

3.5.2.2. Uji t …….………... 54

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian ………. 55

4.1.1. Frekuensi Variabel Motivasi (X1) ……… 55

4.1.2. Frekuensi Variabel Minat Belajar (X2) ………… 57

4.1.3. Frekuensi Variabel Lingkungan (X3) ………….. 58

4.1.4. Frekuensi Prestasi Belajar (Y) ………. 60

4.2. Hasil Penelitian ……… 62

4.2.1. Uji Validitas ………. 62

4.2.2. Uji Reliabilitas ………. 65

4.2.3. Uji Normalitas ………. 66

4.2.4. Uji Asumsi Klasik ………... 67

4.2.5. Uji Regresi Linier Berganda ………... 71

4.2.5.1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda …….………. 71

4.2.6. Uji Hipotesis ……… 73

4.2.6.1. Uji Kesesuaian Model ………. 73

4.2.6.2. Uji t ………. 75

4.3. Pembahasan ………. 76

4.3.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

(12)

4.3.3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II ……….…. 79

4.3.4. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ……….. 80

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……….. 82

5.2. Saran ……… 82

5.3. Keterbatasan dan Implikasi ………. 83

5.3.1. Keterbatasan Penelitian ………... 83

5.3.2. Implikasi ……….. 84

DAFTAR PUSTAKA

(13)

Rita Marliesa

Abstrak

Keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi

belajar mahasiswa yang bersangkutan, di dalam pendidikan mahasiswa akan

dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah

prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi,

baik mahasiswa, dosen, kampus, maupun orang tua hingga masyarakat, namun

antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda di dalam pencapaian hasil

belajar, ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga

mahasiswa yang rendah prestasi belajarnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler S1 jurusan

Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010 yang masih aktif hingga

tahun ajaran 2013/2014 yang pernah mengambil mata kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II dengan jumlah sebanyak 128 mahasiswa, jumlah sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 56 orang atau responden. Sedangkan

analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa motivasi,

minat belajar, dan lingkungan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah pemeriksaan akuntansi II.

(14)

1.1. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia kerja saat ini semakin tajam di dalam era

globalisasi, Negara kita mengalami perubahan yang pesat dalam berbagai bidang,

termasuk bidang pendidikan, hal ini dikarenakan adanya kesadaran manusia akan

arti pentingnya pendidikan, melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan

potensi yang dimilikinya secara menyeluruh. Melalui pendidikan pula kemajuan

suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia, dapat dicapai.

Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan, pendidikan

harus dilaksanakan sebaik-baiknya dalam segala lapisan masyarakat sehingga

memperoleh hasil yang maksimal. Mahasiswa termasuk dalam suatu lapisan

masyarakat. Oleh sebab itu, suatu lembaga pendidikan harus berusaha untuk

menggali dan menumbuhkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki untuk

mewujudkan prestasi mahasiswa secara optimal, untuk itulah dalam rangka

mendukung perkembangan dan penyerapan materi akuntansi oleh para mahasiswa

dibutuhkan pendidikan yang baik.

Profesi Akuntansi dihasilkan melalui pendidikan S1. Pada jenjang

pendidikan ini mahasiswa dituntut untuk menguasai Pemeriksaan Akuntansi II

atau yang lebih dikenal dengan Auditing sebagai salah satu mata kuliah pokok.

Dengan penguasaan penuh pada Pemeriksaan Akuntansi dapat menciptakan jasa

(15)

Selaras dengan pernyataan di atas Rosjidi (2009), menyatakan bahwa

membangun seorang akuntan yang profesional, bila memiliki skill di bidang itu,

dan menekuni bidangnya secara intens. Prasyarat yang harus dipenuhi suatu

profesi di antaranya yaitu didasarkan pada disiplin pengetahuan khusus dan

diperlukan proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan itu.

Program pendidikan pada lembaga pendidikan tinggi yang diandalkan

untuk pembentukan kompetisi pribadi dan wawasan kebangsaan dalam penelitian

ini yaitu Pemeriksaan Akuntansi II. Melalui mata kuliah tersebut diharapkan

mahasiswa mendapat bekal dalam hal menjalankan praktek Pemeriksaan

Akuntansi. Keberhasilan program pendidikan khususnya mata kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II ditandai adanya perubahan perilaku mahasiswa baik dari aspek

kognitif, afektif, dan psikomotoriknya sesuai dengan tujuan kurikuler. Perubahan

perilaku dalam pembelajaran pada umumnya tercermin dari hasil belajar yang

diperoleh mahasiswa. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam mata

kuliah Pemeriksaan Akuntansi II dan optimalisasi interaksi antara faktor-faktor

yang terkait di dalamnya.

Namun kenyataan yang terjadi, banyak mahasiswa yang kesulitan pada

saat mengerjakan tugas sehingga prestasi belajar yang dicapai oleh para

mahasiswa kurang optimal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang

mengambil UP (Ujian Perbaikan) mata kuliah Pemeriksan Akuntansi II. Dengan

adanya nilai yang diterima oleh setiap mahasiswa kurang maksimal pada waktu

mengerjakan soal ujian yang diberikan, sehingga mahasiswa memilih mengambil

(16)

pada semester depan agar kelulusannya tidak tertunda terlalu lama, sehingga pada

pada tahun 2013 setiap mahasiswa akuntansi angkatan 2010-2011 yang

mengambil mata kuliah tersebut, dituntut untuk lebih meningkatkan prestasi

belajar mereka sehingga dapat mengimbangi Akreditas (A) yang telah didapat

oleh jurusan akuntansi dan untuk mempertahankan reputasi pada sebuah

perguruan tinggi yaitu UPN “Veteran” Jawa Timur, agar dapat menjadi bekal

pada saat kerja. Serta mendapatkan nilai IPK (Indeks Prestasi Komulatif) pada

mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II tersebut dengan hasil yang memuaskan.

Keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi

belajar mahasiswa yang bersangkutan, di dalam pendidikan mahasiswa akan

dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah

prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi,

baik mahasiwa, dosen, kampus, maupun orang tua hingga masyarakat, namun

antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda di dalam pencapaian hasil

belajar, ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga

mahasiswa yang rendah prestasi belajarnya.

Adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa banyak dipengaruhi oleh

berbagai faktor, prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam

individu seperti kecerdasan emosional, perhatian, bakat, kematangan, dan

kesiapan. Faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti

lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga,

(17)

cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

Lingkungan kampus meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi dosen dengan

mahasiswa, disiplin kampus dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat

meliputi keadaan mahasiswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan

bentuk kehidupan masyarakat (Wahyuni, 2007:2001).

Salah satu bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme pada jenjang

perguruan tinggi atau program strata-1 (S1) adalah bidang akuntansi. Mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II merupakan salah satu bagian akuntansi yang dipelajari

mahasiswa program strata-1 (S1) akuntansi, dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II dan optimalisasi interaksi

antara faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

Menurut Baridwan (1996) kurikulum strata-1 (S1) akuntansi sejak dahulu

diarahkan untuk menghasilkan akuntan yang secara emplisit merupakan akuntan

publik. Mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II merupakan salah satu dari mata

kuliah ketrampilan yang mengarah pada profesionalisme di bidang administrasi.

Kemampuan intelektual pada diri mahasiswa tentunya berbeda-beda, sehingga ada

juga mahasiswa yang beranggapan bahwa mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

merupakan mata kuliah yang sulit sehingga berdampak pada tidak maksimalnya

perolehan nilai pada mata kuliah tersebut.

Untuk memahami hal tersebut dilakukan survey dengan cara menyebarkan

kuesioner pada beberapa mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur,

(18)

II dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan disebarkan kuesioner kepada

30 orang mahasiswa akuntansi angkatan 2010/2011 yang pernah mengambil mata

kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

Tabel 1.1 : Hasil Survey Pendahuluan

No Uraian Jumlah Persentase

1. Mengikuti ujian perbaikan 14 47%

2. Kesulitan memahami 17 57%

3. Kesulitan mengerjakan tugas 23 77%

4. Tidak aktif bertanya 16 53%

5. Tidak belajar setiap hari 21 70%

(Sumber : Data Kuesioner)

Dari survey pendahuluan 47% atau sebanyak 14 mahasiswa melakukan

ujian perbaikan, 57% atau sebanyak 17 mahasiswa menyatakan sulit memahami

mata kuliah ini, 77% atau sebanyak 23 mahasiswa menyatakan kesulitan dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, 53% atau sebanyak 16 mahasiswa

menyatakan tidak aktif bertanya di kelas dan 70% atau sebanyak 21 mahasiswa

tidak selalu belajar setiap hari. Survey ini menunjukkan bahwa prestasi belajar

mahasiswa, terutama dalam menempuh mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

masih rendah.

Untuk itu dalam penelitian ini, akan dikaji faktor-faktor yang diduga

mempunyai hubungan dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil mata

kuliah Pemeriksan Akuntansi II. Kemerosotan akademik mahasiswa disebabkan

oleh faktor-faktor internal remaja itu sendiri seperti motivasi dan minat belajar,

(19)

mengerjakan tugas. Disamping itu, faktor-faktor eksternal seperti lingkungan turut

mendukung prestasi belajar mahasiswa.

Dari identifikasi awal yang dilakukan peneliti tentang permasalahan yang

dihadapi para mahasiswa dalam memahami mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi

II, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi prestasi

belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II. Maka dalam

penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul: “Faktor-Faktor yang

Mempengar uhi Pr estasi Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

“Apakah motivasi, minat belajar, dan lingkungan berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi

II?”

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai

berikut:

Mengetahui dan menguji pengaruh motivasi, minat belajar dan lingkungan

(20)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengetahuan dalam pengamatan langsung

serta merupakan aplikasi terapan teori yang pernah didapat dari perkuliahan.

2. Bagi Program Studi

Dapat memberikan saran yang ilmiah sehingga dapat dipergunakan

sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan-kebijakan untuk

memperbaiki sistem yang ada demi menciptakan lulusan yang handal. Dan

sebagai sumbangan pikiran serta untuk menambah perbendaharaan

perpustakaan dan literatur yang nantinya akan berguna bagi para mahasiswa

sebagai studi perbandingan mencari data otentik tentang masalah yang

dikehendaki.

3. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan penelitian ini dapat lebih menumbuhkan kepedulian

mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II karena ternyata

penguasaan penuh terhadap Pemeriksaan Akuntansi II sangat dibutuhkan

untuk menjadi sarjana yang kompeten dibidangnya.

4. Bagi Universitas

Peneliti ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepusakaan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya

fakultas ekonomi dan bisnis sehingga dapat dipergunakan sebagai referensi

(21)

2.1. Penelitian Ter dahulu

Beberapa peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian sekarang

adalah sebagai berikut:

1. Lenny Sandra Purwanti (2009)

a. Judul

“Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam mata

kuliah pemeriksaan akuntansi II”

b. Rumusan Masalah

Apakah motivasi, gaya belajar, dan lingkungan belajar berpengaruh

terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur?

c. Kesimpulan

1. Berdasarkan hipotesis mengenai pengaruh motivasi mempengaruhi

secara nyata prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan

Akuntansi II tidak terbukti kebenarannya.

(22)

2. Puji Lestari (2010)

a. Judul

“Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

pada mata kuliah pengantar akuntansi”

b. Rumusan Masalah

1. Apakah prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi, motivasi dan

usaha serta kualitas pengajaran secara simultan berpengaruh terhadap

nilai pengantar akuntansi?

2. Apakah prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi, motivasi, dan

usaha serta kualitas pengajaran secara parsial berpengaruh terhadap nilai

pengantar akuntansi?

c. Kesimpulan

1. Faktor-faktor prestasi di SLTA, pengalaman belajar akuntansi, motivasi

dan usaha serta kualitas pegajaran secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap nilai Pengantar Akuntansi.

2. Prestasi belajar di SLTA tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

Pengantar Akuntansi.

3. Pengalaman belajar akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap

nilai Pengantar Akuntansi.

4. Motivasi dan usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

Pengantar Akuntansi.

5. Kualitas pengajaran berpengaruh signifikan terhadap nilai Pengantar

(23)

3. Irfan Affandi (2011)

a. Judul

“Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam mata

kuliah Pemeriksaan Akuntansi II”

b. Rumusan Masalah

1. Apakah gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada mahasiswa akuntansi

di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada mahasiswa akuntansi

di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?

3. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada mahasiswa akuntansi

di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?

4. Apakah intelektual skill berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada

mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur?

c. Kesimpulan

1. “Gaya belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II” tidak teruji kebenarannya.

2. “Motivasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa

(24)

3. “Lingkungan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II” tidak teruji kebenarannya.

4. “Intelektual skill berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II” teruji

kebenarannya.

4. Baidi (2013)

a. Judul

“Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dalam mata

kuliah Pemeriksaan Akuntansi II” (Studi empiris pada mahasiswa akuntansi

UPN “Veteran” Jawa Timur)

b. Rumusan Masalah

Apakah motivasi, lingkungan, dan minat belajar baik secara

bersama-sama maupun individu berpengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II?

c. Kesimpulan

1. Secara bersama-sama motivasi, ketrampilan sosial dan minat belajar

berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa dalam mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II.

2. Secara parsial, yaitu:

a. Motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam

mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

b. Ketrampilan sosial berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

(25)

c. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pemeriksaan Akuntansi

2.2.1.1. Pengertian Pemeriksaan Akuntansi

Menurut Aren dan loebbecke (dalam Amir Abadi Jusup, 2003:1) auditing

adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi

yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang

kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian

informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing

seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.

Carmichael dan Willingham (dalam Santoso, 2003:1) mendefinisikan audit

sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi secara

objektif bukti-bukti yang berhubungan dengan suatu asersi mengenai kegiatan dan

transaksi ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut

dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kemudian mengkomunikasikan

hasil pemeriksaan tersebut kepada pihak yang berkepentingan.

Pernyataan tersebut selaras dengan pendapat Jusup. Menurut Jusup,

Haryono (2011:11), audit adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan

mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan

(26)

kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Dari definisi di atas bisa di simpulkan bahwa audit merupakan suatu proses

evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan atau instansi

berdasarkan bukti terkait untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang terjadi

dalam perusahaan atau instansi tersebut.

2.2.2. Motivasi

2.2.2.1. Pengertian Motivasi

Menurut Lusia, (2005: 34) motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dan agar tujuan yang diinginkan

dapat tercapai. Motivasi juga sangat berperan dalam proses belajar mengajar

untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa akan akuntansi.

Menurut Purwanto (2000: 71) motivasi adalah pendorong suatu usaha

yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut Santrock (2007:510) mendefinisikan motivasi sebagai proses

yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang

termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.

Perumusan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang menggerakkan

perilaku seseorang. Motivasi dapat dipandang sebagai suatu rantai reaksi yang

(27)

(mencapai tujuan), sehingga menimbulkan ketegangan psikologis yang akan

mengarahkan perilaku kepada tujuan (kepuasan).

Psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam

diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan

kegiatan, sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (dalam

Wahyuni, 2007:401), motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar.

“Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai” (Sardiman:75).

Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi 2

yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan

berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan

tindakan belajar. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar

individu siswa juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar (Syah,

151-152).

Menurut Dimiyati dan Mujiono (dalam Ambarwati, 2007:11-14)

menyebutkan sumber-sumber motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah sebagai

(28)

1. Motivasi intrinsik

a. Bakat siswa

b. Kemampuan siswa

c. Ketrampilan

d. Minat siswa

2. Motivasi ekstrinsik

a. Sarana dan prasarana

b. Lingkungan sebagai sumber media.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah

dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, bisa timbul dari diri mahasiswa itu

sendiri dan dari orang lain dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II meliputi

motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.

2.2.2.2. Teori Motivasi

Purwanto (1990: 74), mengemukakan beberapa teori motivasi,

yaitu:

a. Teori Hedonisme

Hedonisme suatu aliran di dalam filsafat yang memandang

bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari

kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini

adalah anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari

hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan

(29)

b. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok

yang disebut juga naluri, yaitu:

- Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri,

- Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan

- Dorongan nafsu (nauri) mempertahankan jenis.

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka

kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku manusia yang dilakukannya sehari-hari

mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri itu. Oleh karena

itu, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang

akan dituju dan perlu dikembangkan.

c. Teori Reaksi yang Dipelajari atau Teori Lingkungan Kebudayaan

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia

tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang

dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar

sangat banyak dari banyak kebudayaan di tempat ia hidup dan

dibesarkan.

d. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dan teori

reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi

hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang

(30)

e. Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia

pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan

fisik maupun kebutuhan psikis.

2.2.2.3. Tujuan Motivasi

Menurut Purwanto (2006:73) motivasi mempunyai tujuan untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya

untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan

tertentu. Bagi seorang mahasiswa motivasi mempunyai tujuan untuk memacu diri

sendiri agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi

belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.2.4. Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Jadi adanya motivasi merupakan indikator kesungguhan dan kuntinuitas yang

mengarah pada objek tertentu. Berprestasi adalah hasil yang dicapai atau

diperoleh oleh siswa setelah menerima materi pelajaran yang berupa penguasaan/

kemampuan yang biasanya ditunjukkan dengan nilai/ angka yang diberikan oleh

guru.

Konsep berprestasi menurut Mc celland (dalam Risnawati, 2007:17) adalah

(31)

berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan yang

dimaksud dalam hal ini dapat berupa prestasi orang lain, tetapi dapat juga berupa

motivasi belajar tinggi, yang mempunyai sikap yang positif terhadap situasi yang

dapat mendukung terjadiya motivasi belajar. Selanjutnya Mc Celland dalam

berbagai percobaan menunjukkan bahwa individu yang mempunyai motivasi

belajar yang tinggi dihadapkan pada tugas-tugas yang cenderung melakukannya

semakin baik, sehingga apabila mereka berhasil, mereka tampak antusias untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang lebih berat dan lebih baik lagi.

Motivasi mempunyai dua fungsi dalam proses pembelajaran yaitu

mendorong mahasiswa untuk beraktivitas dan berfungsi sebagai pengarah.

Tingkah laku yang ditunjukkan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Sanjaya,

2008:253). Memperhatikan fungsi tersebut, maka jelas motivasi dapat

menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran dalam mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II. Dengan demikian ada pengaruh positif antara motivasi

dengan prestasi belajar.

2.2.3. Minat Belajar

2.2.3.1. Pengertian Minat Belajar

Dalam memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam

(32)

1. Pengertian Minat

Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan

menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu

yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam

suatu kegiatan. Keterkaitan dengan kegiatan tersebut akan menumbuh

kembangkan minat.

Minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada

apa yang akan mereka lakukan bila diberikan kebebasan bila untuk

memilikinya. Bila mereka melihat sesuatu yang mempunyai arti bagi dirinya,

maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu yang pada akhirnya nanti

menimbulkan kepuasan bagi dirinya (Hurlock, 1986 dalam Septiana

2012:22). Dalam hal ini, yang dimaksud dengan minat dalam hal belajar

adalah belajar pemeriksaan akuntansi II.

Dalam kasus psikologis (Chaplin, 1989) menyebutkan bahwwa minat

dapat diartikan sebagai berikut:

1) Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola perhatian

seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya.

2) Penasaran yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu

berharga atau berarti bagi individu.

3) Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menurut tingkah laku

menuju satu arah tertentu.

(33)

1) Faktor dorongan daari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk

menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat

membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik,

melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

2) Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari

dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk

mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk

memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.

3) Faktor emosional yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan

emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbukan perasaan puas dan

dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat

menghilangkan minat seseorang.

2. Pengertian Belajar

Ada banyak pengertian mengenai belajar. Hal ini berakar pada kenyataan

bahwa apa yang disebut perbuatan belajar itu adalah bermacam-macam.

Banyak aktivitas-aktivitas yang oleh hampir setiap orang dapat disetujui kalau

disebut perbuatan belajar. Misalnya, menghafal syair, menghafalkan nyanyian,

dan sebagainya.

Chaplin (Kamus Psikologi, 1972) dalam Syah (psikologi belajar, 2009)

mendefinisikan belajar sebagai akibat perubahan tingkah laku yang relatif

menetapkan sebagai akibat latihan dan pengalaman.

Purwanto (1999)menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan

(34)

disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana

perubahan tigkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan

respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang (misalnya

kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

Menurut Purwanto (psikologi pendidikan, 1999) belajar dapat diartikan

sebagai berikut:

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarahkan kepada tingkah laku yang lebih baik

tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada perilaku yang lebih buruk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman.

3) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis, seperti perubahan

dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/ berfikir, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan atau sikap.

Minat belajar adalah kecenderungan hati yang tinggi untuk belajar,

mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha pengajaran atau

pengalaman (Anonim, 2001).

Minat belajar dalam individu (mahasiswa) sangat penting bagi kesuksesan

yang akan dicapai dimasa mendatang, dalam hal ini yang diukur adalah tingkat

prestasi.

Menurut Nuraini (2007:151) minat belajar adalah merupakan kecenderungan

(35)

Laiton (Hansen, 1984) minat didefinisikan sebagai kesukaan atau

ketidaksukaan terhadap sesuatu hal. Dengan kata lain, minat tersebut dapat dilihat

berdasarkan adanya perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas

atau kegiatan.

Bhatia (1997) menunjukkan bahwa minat merupakan keterlibatan perasaan

seseorang terhadap suatu objek atau perasaan seseorang yang tidak dapat

dipisahkan dengan objek atau aktivitas, karena adanya kaitan antara individu

dengan aktivitas yang disukai tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar

adalah merupakan keterlibatan perasaan seseorang terhadap suatu objek atau

perasaan seseorang yang tidak dapat dipisahkan dengan objek atau aktivitas,

karena adanya kaitan antara individu dengan aktivitas yang disukai.

2.2.3.2. Tujuan Minat Belajar

Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita

yang menjadi keinginannya.

Minat belajar dapat menimbulkan sebuah motivasi dalam diri seseorang dan

mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika memilih

atau menjalankan suatu aktivitas. Dan dapat membuat seseorang memiliki

kepuasan tersendiri ketika dia mendapatkan suatu prestasi dalam belajarnya atau

(36)

2.2.3.3. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan teori “acceptance rejection” yang dikemukakan Fryer

(2001) dalam Septiana (2012:23) menyatakan bahwa keberadaan minat itu

didasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek

atau aktivitas. Jika individu suka terhadap objek, subjek atau aktivitas tersebut,

maka individu akan menerimanya. Jika individu tidak suka terhadap objek, subjek

atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya.

Menurut Nuraini (2007:151) selain kecerdasan emosional, minat belajar

juga sangat berpengaruh terhadap tingkat prestasi mahasiswa pada mahasiswa

akuntansi, hal ini disebabkan karena semua tindakan-tindakan yang dilakukan

dalam proses belajar akan dipengaruhi kecenderungan-kecenderungan terhadap

berbagai aspek prospek belajar antara lain keinginan, kecenderungan hati,

kamauan dan perhatian terhadap suatu bidang studi.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa minat belajar dalam individu

(mahasiswa) sangat penting dan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Mahasiswa

yang mempunyai minat belajar terhadap suatu objek berarti ia telah menetapkan

tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga ia akan cenderung untuk menyukainya.

Dari sana kemudian segala tingkah lakunya menjadi terarah dengan baik dan

(37)

2.2.4. Lingkungan

2.2.4.1. Pengertian Lingkungan

Menurut Rohani (2004:19) dalam Johari (2006:40) perkembangan

seseorang dalam hidupnya tidak pernah lepas dari adanya faktor pembawaan dan

faktor lingkungan. Diantara keduanya terdapat hubungan yang saling

mempengaruhi dan menjadikan manusia yang berkualitas dan bercirikan

keunggulan serta mempunyai karakter dan kepribadian baik. Berdasarkan hasil

penelitian para pakar psikologi dikatakan bahwa faktor pembawaan lebih

menentukan dalam hal intelegensi, fisik, dan reaksi inderawi. Sementara itu,

faktor lingkungan lebih berpengaruh dalam hal pembentukan kebiasaan,

kepribadian, sikap dan nilai.

Lingkungan belajar menurut Saroni (dalam Purwanti, 2009:45) adalah

segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran

dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran

haruslah saling mendukung, sehingga mahasiswa merasa krasan di Universitas

dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan

ataupun keterpaksaan.

Sidjabat (2009) menuliskan bahwa: Penelitian mengungkapkan bahwa

efektivitas belajar terjadi jauh lebih besar dalam kelas kecil, dari pada dalam kelas

besar (lebih dari 20 peserta). McKeachie, dalam Teaching Tips, menyatakan

bahwa dalam kelas kecil banyak keuntungan yang dapat diperoleh. Dua

(38)

a. Kelas ukuran kecil

Kelas ukuran kecil sangat baik dalam meningkatkan gairah dan

kemampuan belajar mereka yang memiliki motivasi rendah sebab guru dapat

menyapa masing-masing peserta secara pribadi. Dalam kelas ukuran kecilguru

memiliki kesempatan yang relatif besar untuk berinteraksi dengan peserta

didiknya. Intensifnya interaksi menunjukkan bahwa guru menaruh perhatian

terhadap keberadaan dan kebutuhan mereka. Rasa dihargai akan muncul

dalam diri peserta didik. Sudah tentu hal demikian sangat bermanfaat bagi

tujuan yang menekankan segi-segi penerapan, analisis, sintesis, serta

pemikiran kritis. Pembahasan suatu pokok bahasan secara kritis selalu dapat

dilakukan secara bersama-sama.

b. Kelas ukuran besar

Dalam kelas ukuran besar sebaliknya guru memiliki kesempatan yang

relatif kecil untuk lebih mengenal peserta didiknya. Sering peserta didik

merasa kurang terlibat atau tidak perlu terlibat dalam kegiatan diskusi. Mereka

hadir untuk memenuhi jumlah kehadiran, yang mungkin sebagai prasyarat

bagi kelulusan. Kelas ukuran besar juga cenderung memusatkan kegiatan

mengajarnya kepada guru. Untuk memukau perhatian peserta didik selama

pengajaran berlangsung, guru harus mengadakan persiapan yang sangat

matang sehingga dapat mengemukakan ide-ide secara jelas, sistematis, disertai

contoh-contoh yang konkret.

Lingkungan belajar di kampus merupakan situasi yang turut serta

(39)

2006:2) menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar

yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Kondisi lingkungan

belajar yang kondusif baik lingkungan rumah maupun lingkungan Universitas

akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan mahasiswa dalam belajar,

sehingga mahasiswa akan lebih mudah untuk menguasai materi belajar secara

maksimal.

Menurut Sujana dalam Ambarwati (2007:13-14) lingkungan sebagai

sumber media dibagi menjadi tiga bagian:

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan anak

terutama pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Keluarga sebagai

kelompok sosial terkecil dari masyarakat berfungsi sebagai tempat pendidikan

yang terutama dan utama. Dengan adanya perhatian dari orang tua, suasana

rumah yang damai, aman, dan sejahtera akan mendukung minat belajar dan

hasil belajar. Sebaliknya apabila suasana rumah kacau akan mengakibatkan

minat belajar dan hasil belajar yang buruk.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah ikut membantu dalam membimbing anak agar berhasil dalam

kehidupan. Sekolah dalam hal ini bukan hanya tergantung dari faktor guru,

anak dan gedung tetapi semua faktor yang ada dalam hal menunjang

berhasilnya pendidikan anak, yaitu cara penyajian pelajaran, hubungan antara

(40)

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat meliputi teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat

seperti perkumpulan pemuda olah raga dan sebagainya sehingga waktu untuk

belajar menjadi berkurang serta corak kehidupan tetangga mempengaruhi

proses belajar.

Menurut Slameto (dalam Sudarmanto, 2006:2) menyatakan lingkungan

yang baik perlu diusahakan agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap

anak atau mahasiswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.

Menurut Ahmad dan Uhbiyanti (dalam Sudarmanto, 2006:2) lingkungan

pendidikan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Menurut Hamalik (2008:195-196) mendefinisikan lingkungan sebagai dasar

pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu

dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar terdiri dari:

1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar ataupun

kelompok kecil.

2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi

berpengaruh terhadap individu lainnya.

3. Lingkungan alam atau fisik meliputi semua sumber daya alam yang dapat

diberdayakan sebagai sumber belajar.

4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat

dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran.

(41)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah

segala sesuatu yang berada di sekitar mahasiswa dalam proses belajar baik di

rumah maupun di kelas dan di Universitas. Meliputi lingkungan fisik dan

lingkungan non fisik dalam mata kuliah Pemerisaan Akuntansi II.

2.2.4.2. Pengaruh Lingkungan terhadap Prestasi Belajar

Lingkungan mempengaruhi prestasi belajar dalam berkonsentrasi untuk

belajar. Pelajar akan memaksimalkan kemampuan dan konsentrasinya, jika pelajar

akan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi dan dapat

memaksimalkan konsentrasi, mereka mampu menggunakan kemampuannya pada

saat suasana yang tepat. Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah

lingkungan belajar yang produktif, dimana sebuah lingkungan sesuai dengan

kebutuhan para pelajar. Semakin mahasiswa berinteraksi dengan lingkungan,

semakin mahir mahasiswa tersebut mengatasi situasi-situasi yang menantang dan

semakin mudah mahasiswa mempelajari informasi baru (DePotter&Hernacki,

2001:81). Dengan demikian ada pengaruh positif antara kebiasaan belajar dengan

prestasi belajar.

2.2.5. Prestasi Belajar

2.2.5.1. Pengertian Pr estasi Belajar

Menurut Tu’u (2004) dalam Johari (2006) “Prestasi adalah hasil yang

dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”. Selanjutnya

(42)

kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu

hal” (Rosyidah 2012:20).

Menurut Johari (2006) yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah

“Istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung

serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,

ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dan sebagainya dalam keadaan kondisi serta

situasi tertentu”. Sementara itu menurut Tu’u (2004) dalam Johari (2006) prestasi

belajar adalah “Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh

dosen” (Rosyidah 2012:20).

Menurut Arifin dalam Farida (2003:80) mengatakan bahwa kata prestasi

belajar dari bahasa Belanda, yaitu prestasi yang berarti hasil usaha. Ditinjau dari

fungsinya prestasi belajar menurut Arifin dalam Farida (2003:800) adalah sebagai

berikut:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai oleh anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambing pemusatan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar juga sebagai bahan informasi dalam inovasi pendekatan. Hal ini

berdasarkan asumsi bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi

anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan berperan sebagai umpan

balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan.

(43)

suatu institusi suatu pendidikan, sedangkan indikator ekstern menunjukkan

bahwa prestasi belajar dijadikan indikator kesuksesan peserta didik di

masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan

peserta didik).

Dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang mahasiswa berupa nilai.

Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yaitu hasil belajar mahasiswa

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada jangka waktu tertentu di dalam

bukti kartu hasil belajar.

2.2.5.2. Faktor-faktor yang Mempengar uhi Prestasi Belajar

Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu

diperhatikan karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit mahasiswa yang

mengalami kegagalan. Kadang ada mahasiswa yang memiliki dorongan yang kuat

untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tetapi dalam

kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Menurut Syah (2003: 144) dalam Johari (2006:34) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa terdiri dari: tingkat kesehatan indera

pendengaran, penglihatan, kelelahan, kecerdasan, sikap mahasiswa, bakat

mahasiswa, minat mahasiswa, motivasi mahasiswa, dosen, staf administrasi,

(44)

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, waktu belajar yang digunakan

mahasiswa, strategi dan metode belajar mahasiswa.

Menurut Surya Brata (dalam Purwanti, 2009:30-36), secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan

menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat

dibedakan menjadi dua kelompok:

a) Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan panca indera.

1. Kesehatan badan untuk dapat menempuh studi yang baik mahasiswa

perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan

fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam

menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara

kesehatan fisiknya, mahasiswa perlu memperhatikan pola makan dan

pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain

itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat

meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.

2. Panca indera

Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu

(45)

diantara panca indera itu yang saling memegang peranan dalam

belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian

hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan

pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat

fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam

menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi

prestasi belajarnya di sekolah.

b) Faktor psikologis

Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa, antara lain adalah:

1. Intellijensi

Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan

mahasiswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat

kecerdasan yang dimiliki mahasiswa. Menurut Binet (Winkle,

1997:529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk

menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk

mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan

itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi peluang lebih besar

untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya,

mahasiswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah

diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah.

(46)

dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang

tinggi, juga sebaliknya.

2. Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat mahasiswa dalam

menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan

(1997:233) sikap adalah kesiapan seseorang untuk betindak

secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap mahasiswa yang

positif terhadap mata pelajaran di universitas merupakan langkah

awal yang baik dalam proses belajar mengajar di universitas.

3. Motivasi

Menurut Irwanto (1997:193) motivasi adalah penggerak

perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk

belajar.motivasi timbul karena adanya keinginan atau

kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam

belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle

(1991:39) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di

dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang

dikehendaki oleh mahasiswa tercapai. Motivasi belajar

merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

(47)

belajar, mahasiswa yang termotivasi kuat akan mempunyai

banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

2) Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri mahasiswa, ada pula hal-hal

lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih,

antara lain adalah:

a) Faktor lingkungan keluarga

1. Sosial ekonomi keluaraga

Dengan soaial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai

dari buku, alat tulis hingga pemilihan universitas.

2. Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang

mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

3. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berprestasi bagi seeorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara

langsung, berupa pujian atau nasihat, maupun secara tidak langsung,

(48)

b) Faktor lingkungan universitas

1. Sarana dan prasarana

Kelengkapan fasilitas universitas, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di universitas, selain

bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar universitas

juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

2. Kompetensi dosen dan mahasiswa

Kualitas dosen dan mahasiswa sangat penting dalam meraih

prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja

yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seseorang

mahasiwa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di

universitas terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan

tenaga pendidikan yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingin

tahuannya, hubungan dengan dosen dan teman-temannya

berlangsung harmonis, maka mahasiswa akan memperoleh iklim

belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong

untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Kurikulum dan metode mengajar

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi

tersebut kepada mahasiswa. Metode pembelajaran yang lebih

interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran

serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan

(49)

faktor dosen. Jika dosen mengajar dengan arif bijaksana, tegas,

memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat mahasiswa

menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar mahasiswa

akan cenderung tinggi, paling tidak mahasiswa tersebut tidak bosan

dalam mengikuti pelajaran.

c) Faktor lingkungan masyarakat

1) Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat

yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan

mengirimkan anaknya ke universitas dan cenderung memandang

rendah pekerjaan dosen/pengajar.

2) Partisipasi terhadap pendidikan

Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)

sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai

dan berusaha menunjukkan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas bisa ditarik

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar berasal dari

internal dan eksternal. Dalam penelitian ini hanya membahas pengaruh motivasi,

(50)

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan telaah teori yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir yang dapat digunakan

dalam penyelesaian permasalahan ini yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Paradigma Penelitian

Uji Regresi Linier Berganda

M inat Belajar X2 M ot ivasi

X1

Lingkungan X3

(51)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah, teori, dan kerangka pikir diatas

maka hipotesis penelitian ini adalah:

Diduga motivasi, minat belajar, dan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap

prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

(52)

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan yang menjadi unit

samplingnya adalah Mahasiswa Progdi Akuntansi Angkatan 2010. Program studi

Akuntansi yang sekarang ini terakreditasi “A” mencoba untuk mempertahankan

status akreditasi tersebut. Salah satu usaha progdi akuntansi adalah dengan

memberikan pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty)

terbaik agar mahasiswa merasa nyaman dan puas dalam mengikuti program

perkuliahannya.

3.2. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

3.2.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut Nazir (2005: 125) adalah suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau

menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel

(53)

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:

a) Motivasi (X1)

Motivasi adalah dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, bisa

timbul dari diri mahasiswa sendiri dan dari orang lain dalam mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi II.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Motivasi adalah

(Purwanti, 2009):

- Tekun dalam menghadapi tugas atau pekerjaan secara terus menerus

dalam jangka waktu yang lama.

- Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak lekas putus asa dan tidak

cepat puas dengan prestasi yang diperolehnya.

- Dorongan untuk berhasil atau sukses dalam belajar.

- Dorongan dari orang tua untuk berhasil.

- Dorongan dari teman untuk berhasil.

b)Minat Belajar (X2)

Minat belajar adalah kecenderungan hati yang menetap untuk tertarik

pada bidang tertentu. Dalam hal ini penerimaan materi bidang Pemeriksaan

Akuntansi II.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Minat Belajar adalah

(Evytasari, 2010):

- Kepuasan terhadap materi yang diperoleh

(54)

- Materi yang disusun dosen

- Rasa ingin tahu terhadap di sampaikan dosen.

c) Lingkungan (X3)

Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar siswa

dalam proses belajar baik di rumah maupun di kelas dan di universitas

dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Lingkungan belajar

adalah (Purwanti, 2009):

- Kondisi kelas yang nyaman dan kondusif

- Kondisi kelas dan sarana prasarana yang mendukung proses belajar

- Suasana dan kondisi lingkungan kampus yang mendukung kegiatan

belajar

- Suasana lingkungan tempat tinggal yang mendukung kegiatan belajar

- Suasana dan kondisi tempat belajar dirumah yang mendukung kegiatan

belajar

- Memiiki sarana dan prasarana yang memadai.

2. Variabel terikat (Y)

Prestasi Belajar (Y)

Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diraih seorang siswa yang

berupa nilai. Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yaitu hasil

belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada jangka

(55)

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel prestasi belajar adalah

(Purwanti, 2009):

- Nilai yang memuaskan dalam Pemeriksaan Akuntansi II

- Pemahaman yang tinggi dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

3.2.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan

mengukur pengaruh motivasi, minat belajar dan lingkungan terhadap prestasi

belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

1. Motivasi (X1)

Variabel ini berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

mahasiswa untuk melakukan kegiatan dan dorongan untuk berprestasi dalam

mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survey dengan model

impersonal yang berisi 5 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan

(56)

setuju. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden

cenderung mempunyai motivasi yang rendah dengan pertanyaan yang

diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai

motivasi belajar yang tinggi dengan pertanyaan yang diberikan.

2. Minat Belajar (X2)

Variabel ini berkaitan dengan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap suatu

hal.

Variabel ini diukur dengan menggunakan strategi survey dengan model

impersonal yang berisi 4 pertanyaan yang disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang diambil dari penelitian Purwanti (2009). Model impersonal

membutuhkan alat perantara antara pewawancara dengan terwawancara yang

berupa daftar kuesioner (Ibnu Subiyanto, 1990: 64). Skala yang digunakan

adalah skala interval, dengan teknik pengukuran semantic defferential scale

yang terukur dalam skala 7 point dengan pola sebagai berikut:

Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak setuju dengan pertanyaan

yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tengah antara tidak setuju dengan

setuju. Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya responden

cenderung mempunyai motivasi yang rendah dengan pertanyaan yang

diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti responden cenderung mempunyai

Gambar

Tabel 1.1 : Hasil Survey Pendahuluan
Gambar 1: Paradigma Penelitian
Tabel 4.1. Data Frekuensi Variabel Motivasi (X1)
Tabel 4.2. Data Frekuensi Variabel Minat Belajar (X2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Antara lain pada Standar Sarana dan Prasarana tingkat ketidaksesuai- annya kategori tinggi; Standar Penjaminan Mutu tingkat ketidaksesuaian kategori tinggi; Standar

Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, landasan hukum yang digunakan oleh Jaksa Pengacara Negara

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Disini, harga (X1), kualitas (X2), dan promosi (X3) juga diduga akan mempengaruhi keputusan pembelian (Y), karena dengan harga yang murah, kualitas produk yang

Setiap pekerjaan yang diselesaikan memiliki nilai dan mutu sesuai dengan standar baku yang ditentukan oleh organisasi, sehingga dapat bermanfaat dan berguna penumbuhan organisasi

Angipora (1999) describes the best strategy combinations of the variables Advertising, Personal Selling and Promotion other tools, all of which are planned to achieve

Pengaturan Tentang Tindakan Medis Yang Dilakukan Oleh Perawat Terhadap Pasien Dalam Keadaan Gawat Darurat Di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Undang-Undang Kesehatan,