• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST PEMATANG SIANTAR."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST

PEMATANGSIANTAR

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MASNI VERONIKA SITUMORANG NIM : 8126174013

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA METHODIST

PEMATANGSIANTAR

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MASNI VERONIKA SITUMORANG NIM : 8126174013

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Masni Veronika Situmorang. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Swasta Methodist Pematangsiantar yang bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar; dan (2) Pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 kelas, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini 3 kelas dengan jumlah 35 orang siswa yaitu kelas VIII-A sebagai kelas dengan pembelajaran Problem Based Learning, kelas VIII-B sebagai kelas dengan pembelajaran Learning Cycle, dan kelas VIII-C sebagai kelas dengan pembelajaran Konvensional. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan: (1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 30 item; dan (2) tes berpikir kritis dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 item. Metode penelitian ini kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan anakova dan anava

2 jalur dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitin diperoleh bahwa: (1)

(7)

ABSTRACT

Masni Veronika Situmorang. The Effect of Learning Cycle and Problem Based Learning on Student’s Learning Outcomes and Critical Thinking in Ecosystem material in SMP Swasta Methodist Pematangsiantar. Thesis. Post Graduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.

This research was conducted in class 7th SMP Swasta Methodist Pematangsiantar which aims to determine: (1) The effect of learning model (Learning Cycle, Problem Based Learning, and Konvensional) on student’s learning outcomes in ecosystem material in SMP Swasta methodist Pematangsiantar; and (2) The effect of learning model (Learning Cycle, Problem Based Learning, and Konvensional) on student’s critical thinking in ecosystem material in SMP Swasta methodist Pematangsiantar. The population in this study amounted four clases and otherwise being research sample was as much as three classes, 7th-A as class with Problem Based Learning, 7th- B as class with Learning Cycle, and 7th-C as class with Konvensional. The data collection instrument by using: (1) Test student’s learning outcomes in the form of the 30 moltiple-choice

items; and (2) Test student’s critical thinking in the form of the 20 multiple-choice items. This research method is quasi experiment with data analysis technique using Anacova Test and Anova 2 lines with a significance level α = 0,05. The result of this research found that: (1) There is an effect of learning model (Learning Cycle, Problem Based Learning, and Konvensional) on student’s learning outcomes in ecosystem material in SMP Swasta methodist Pematangsiantar, where a group of student who learned wih Learning Cycle 74,95±11,386, Problem Based Learning 81,33±10,23, and Konvensional 68,19±10,24, with Fcount = 13,280; p = 0,000 and significance level α = 0,05; (2) There is an effect of learning model (Learning Cycle, Problem Based Learning,

and Konvensional) on student’s critical thinking in ecosystem material in SMP

Swasta methodist Pematangsiantar, where a group of student who learned wih Learning Cycle 73,29±11,69, Problem Based Learning 79,57±10,39, and Konvensional 66,43±10,19, with Fcount = 12,717 p = 0,000 and significance level α = 0,05.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan anugrah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar” dengan baik.

Penulis juga menyadari bahwa terselesaikannya tesis ini berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Penulis ingin Bapak Dr. Syahmi Edi, M. Si., yang telah memberi saran dalam penyempurnaan tesis ini. 3. Validator ahli, Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari manurung, M. Si. dan Bapak Drs. Puji

Prastowo, M. Si. yang telah membantu penulis dalam memvalidasi instrumen yang digunakan dalam tesis ini.

4. Bapak / Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama di Program Pasca Sarjana Unimed.

5. Ayahanda Manuel Berlin Situmorang, S. Pd. dan Ibunda Rotua Magdalena Sidauruk, S. Pd. yang telah memberikan doa dan mendukung penulis dengan sepenuh hati sampai terselesaikannya tesis ini; juga kepada Adik-Adik Junita Mariana Situmorang, Martina Situmorang, S.Pd., Oktavianty Situmorang, Hendrik Gomgom Situmorang, dan Stephany Angelia Situmorang yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

6. Seseorang yang telah banyak membantu melalui doa, dukungan selama penulis dalam studi sampai terselesaikannya tesis ini.

7. Kepala sekolah, guru, dan staf pegawai SMP/SMA Swasta Methodist Pematangsiantar; rekan-rekan di FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dan Yayasan Cahaya Teknologi Pendidikan Indonesia Pematangsiantar untuk dukungan dan kerjasamanya.

8. Teman-teman angkatan XXII Program Studi Pendidikan Biologi dan teman-teman seperjuangan dalam penulisan tesis ini: Halisah Suriani, M.Pd., Khairina Afni, M.Pd., kak Fitriyani Chaniago, Putri Handayani, Lily Ayu, tante Erwina Laily, mami Titin Zuarni, Ade Irwansyah, Aisyah Nasution, Anni Erlina, M.Pd., Defri Rahmat, Khoirunnisah Daulay, M.Pd., M. Akhyar Nasution, M.Pd., Mardiana, Nana Ariani, Puput, Sewarni Naibaho, Syahril Manaf, Wiesye, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini; semoga Tuhan membalaskan semua dengan lebih baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak.

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Kerangka Teoritis ... 6

2.1.1. Proses Belajar Mengajar ... 6

2.1.2. Hasil Belajar ... 7

2.1.3. Berpikir Kritis ... 7

2.1.4. Pembelajaran Learning Cycle ... 9

2.1.5. Pembelajaran Problem Based Learning ... 11

2.2. Kerangka Berpikir ... 13

2.3. Rumusan Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

3.2. Populasi dan Sampel... 16

3.6. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 19

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.6.2. Instrumen Penelitian ... 19

3.7. Validasi Instrumen Penelitian ... 21

3.7.1. Validasi Instrumen ... 21

3.7.2. Uji Coba Instrumen ... 21

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 24

4.1. Hasil Penelitian ... 24

4.1.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 24

4.1.2. Deskripsi Berpikir Kritis Siswa ... 25

4.1.3. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa ... 25

4.1.4. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 27

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 28

4.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar ... 28

4.2.2. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar ... 31

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

5.1. Kesimpulan ... 33

5.2. Saran ... 33

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Problem Based Learning... 12

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 16

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 20

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Berpikir Kritis ... 20

Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Tes ... 22

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Bagan Penelitian ... 17 Gambar 4.1. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem

Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa ... 26 Gambar 4.2. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle dan Problem

(13)

LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Problem Based Learning ... 36

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Learning Cycle ... 44

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Konvensional ... 52

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Problem Based Learning ... ... 48

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Learning Cycle ... 68

Lampiran 6. Instrumen Tes hasil Belajar ... 79

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar ... 85

Lampiran 8. Instrumen Tes Berpikir Kritis ... 86

Lampiran 9. Kunci Jawaban Tes Berpikir Kritis ... 91

Lampiran 10. Rubrik Instrumen Tes Hasil Belajar ... 92

Lampiran 11. Rubrik Instrumen Tes Berpikir Kritis ... 99

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 114

Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Tes ... 110

Lampiran 14. Daya Pembeda Tes ... 112

Lampiran 15. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Berpikir Kritis ... 114

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa ... 115

Lampiran 17. Data Kemampuan Berpikir Kritis ... 116

Lampiran 18. Uji Normalitas dan Homogenitas Data Hasil Penelitian ... 117

Lampiran 19. Deskripsi Statistik ... 121

Lampiran 20. Pengaruh Model Pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap Hasil Belajar Siswa ... 123

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran biologi relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan pelajaran IPA lainnya seperti fisika dan kimia. Pembelajaran ekosistem yaitu belajar mengenai hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Untuk mempelajarinya, siswa perlu diberikan pembelajaran yang baik. Reyna (2011) menjelaskan bahwa pembelajaran ekosistem di Australia dilakukan dengan

sistem e-learning. Disini siswa dibelajarkan secara aktif, adanya interaksi antara

siswa dengan guru sehingga siswa pun merasa terlibat dalam proses pembelajaran.

Selain sistem e-learning atau pembelajaran online, pembelajaran ekosistem

seharusnya dilakukan langsung di alam. Namun yang terjadi di SMP Swasta

Methodist Pematangsiantar berdasarkan hasil observasi bahwa pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan ceramah. Cara seperti ini kurang efektif, ini terbukti bahwa Standar Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) untuk mata pelajaran IPA di sekolah ini adalah 70. Sebaliknya nilai rata-rata perolehan siswa adalah 65.

Kegiatan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di sekolah tersebut kebanyakan masih dalam bentuk pembelajaran yang berpusat pada guru bukan pada siswa. Pembelajaran ini lebih mengutamakan bagaimana cara mengisi pikiran siswa bukan pada bagaimana cara menata berpikir. Pembelajaran menjadi pasif dan tidak ada kerja sama antar siswa bahkan antara guru dan siswa, sehingga siswa kehilangan kemampuan dirinya, toleransi terhadap perbedaan pendapat dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Akibat yang lain yang dapat ditimbulkan yaitu siswa menjadi kerdil dan tidak dapat mengembangkan kreativitas belajar mereka secara optimal dan bertanggung jawab.

(15)

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, sehingga siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan kreatif.

Kemampuan berpikir kritis pada diri siswa tersebut, diperlukan adanya perubahan dalam metode, model, maupun media pembelajaran di sekolah. Adanya perubahan kurikulum, menuntut guru harus mampu merancang pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik untuk lebih aktif, kreatif, dan mampu berpikir kritis. Dengan adanya perubahan tersebut, dalam proses pembelajaran guru diharapkan lebih berperan sebagai fasilitator sedangkan yang lebih aktif adalah siswa. Hal yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dan berusaha menambah pengetahuan tentang materi biologi itu sendiri. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam pembelajaran di kelas.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dibutuhkan suatu model atau strategi pembelajaran yang mampu untuk lebih memberdayakan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Guru dapat menghubungkan permasalahan tersebut dengan konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya siswa dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Dari sekian banyak model pembelajaran yang bisa digunakan, penulis menggunakan pembelajaran Learning Cycle karena memiliki kelebihan antara lain: (1) merangsang kembali siswa untuk

mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya; (2) memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan menambah rasa keingintahuan; (3) melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen; (4) melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari; dan (5) memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.

(16)

sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Strategi ini memudahkan siswa memahami materi secara bermakna, karena guru telah membuat materi pelajaran terorganisasi dengan baik dan diberikan sebelum belajar di kelas. Sebagai alat bantu proses desain instruksional, Learning Cycle dapat memperkuat kognitif siswa dan meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suastika (2011) bahwa pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Pembelajaran lebih dominan pada tahap eksplorasi dimana siswa melakukan pengamatan dan percobaan, dan juga pada tahap penjelasan dimana guru meminta penjelasan siswa terlebih dahulu kemudian guru mengembangkan konsep yang telah didapatkan siswa sehingga siswa lebih memahami konsep tersebut.

Selain itu, dapat pula digunakan Problem Based Learning. Pembelajaran ini merupakan salah satu strategi yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Aktivitas tersebut cenderung lebih ringkas, terbuka, dan mudah untuk berintegrasi dan diorganisasikan dengan pelajaran sebelumnya. Menurut Simmons, et.al. (2008) proses PBL merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pebelajar dimana siswa dapat mengadakan pengamatan, mengintegrasi antara teori dan praktek, dan aplikasi atau penerapan pengetahuan, pengembangan keterampilan untuk mencari solusi dari suatu masalah. Lebih lanjut Akcay (2009) mengemukakan bahwa PBL membuat siswa lebih aktif, karena mereka diberikan satu masalah sehingga mereka merasa lebih memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam tugas mereka.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan suatu penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar dan berpikir kritis siswa pada

(17)

1.2.Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, beberapa identifikasi masalah yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA biologi.

2. Pembelajaran yang kurang mempertimbangkan keberagaman karakteristik dan kebutuhan siswa dimana pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai sumber belajar utama.

3. Pembelajaran IPA biologi pada materi ekosistem seharusnya dilakukan secara langsung di alam, namun kenyataannya pembelajaran tetap dilakukan di dalam kelas

secara konvensional.

4. Kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah.

1.3. Pembatasan masalah

Sejalan dengan uraian di atas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi dalam ranah kognitif pada materi ekosistem di kelas VII SMP yang diperoleh melalui tes hasil belajar.

2. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memeriksa dan memecahkan masalah dengan cara berpikir kritis.

3. Kelas yang diteliti dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol yaitu Kelas eksperimen dibelajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning; dan Kelas kontrol dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle,

(18)

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap kemampuan berpikir

kritis siswa pada materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi

ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar.

2. Perbedaan pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada

materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar.

1.6. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis maupun secara teoritis. Manfaat Praktis dalam penelitian ini adalah: (1) Sebagai masukan bagi guru bidang studi IPA/biologi berkaitan dengan proses belajar mengajar disekolah, (2) Sebagai alat pertimbangan bagi guru IPA/biologi khususnya untuk menggunakan model sesuai materi, dan (3) Sebagai umpan balik bagi guru dalam peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran (Learning Cycle, Problem Based Learning, dan Konvensional) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada

materi ekosistem di SMP Swasta Methodist Pematangsiantar.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan bahwa: (1) Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning dan Learning Cycle membutuhkan keterampilan dan latihan yang

cukup agar peneliti lanjutan dapat menerapkan sintak model pembelajaran Learning Cycle dan Problem Based Learning dengan lebih efektif dan efisien; (2)

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, S . 2007 . Berpikir Kritis. http : // www . agustinussetiono . wordpress . com/berfikir kritis. diakses 6 Desember 2013.

Akcay, B. 2009. Problem-Based Learning in Science Education. Journal of Turkish Science Education. 6(1): 26-36.

Arends. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk Mengajar. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bambang, K. 2005. Seribu Pena Biologi SMP untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Corebima. 2006. Review on: Learning Strategies Having Bigger Potency to

Empower Thinking Skill and Concept Gaining of Lower Academic Students. Malang: Universitas Negeri malang.

Dahar, R. 1988. Teori-Teori Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Ennis, R.H. 1964. The Cornell Class-Reasoning Test, Form X. Department of

Educational Policy Studies, University of Illinois at Urbana-Champaign: Illinois Critical Thinking Project.

Lawson, A. 2001. Using The Learning Cycle to Teach Biology Concepts and reasoning Patterns. Journal of Biological Education. 35(4): 165-169. (http://www.dartmouth.edu/~physteach/ArticleArchive/Lawson_JBE35_4. pdf, diakses 24 Februari 2014).

Mowshowitz, D. 2006. Problem-Based Learning – Using Advanced Problems in Introductory Course. Biochemistry and Molecular Biology Education. 34 (2):134.138.(http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/ba mbed06.pdf, diakses 24 Februari 2014).

(21)

Reyna, J. 2011. Digital Teaching and Learning Ecosystem (DTLE): A Theoretical Approach for Online Learning Environments. Proceedings ascilite 2011 Hobart: Concise Paper, Hobart, Tasmania, Australia, 4-7 Desember2011,(http://www.ascilite.org.auconferenceshobart11downloads papersReyna-concise.pdf, diakses 6 Desember 2013).

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sartika, M. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Efikasi Diri terhadap Hasil Belajar dan kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Makanan di SMA Negeri 3 Medan, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Setiawan, I. G. A. N. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Undiksha (online), (http://www.freewebs.com, diakses tanggal 14 Juni 2014).

Simmons, E.M., et.al. 2008. Assessing The Influence of Field-and Gis-Based Inquiry on Student Attitude and Conceptual Knowledge in an Undergraduate Ecology Lab. CBE-Life Science Education. 7: 338-345.

Sitepu, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 1 Lubukpakam. Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Suastika, K. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Siklus (Learning Cycle) pada Pembelajaran Fisika Materi Dinamika Partikel di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2010/2011. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011, diakses 6 Desember 2013.

Sudargo, F. 2010. Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Secara Konstruktivistik. Penelitian Hibah Pendidikan, diakses 6 Desember 2013.

Sumarwan. 2004. Sains Biologi untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Surya, B. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Cycle dan Locus of Control Siswa terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SMP Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

(22)

Tim Abdi Guru. 2007. IPA Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Tim Penyusun. 2004. Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-Langkah         Halaman Problem Based Learning......................................
Gambar 3.1. Bagan Penelitian .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi

Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan pemberian minyak sereh, garam, zeolit dan karbon aktif dalam transportasi ikan patin sistem tertutup dengan kepadatan tinggi

Senada dengan ini, Novan Ardy Wiyani mengemukakan beberapa pendapat kebanyakan orang yang mengkritisi PAI di sekolah, yaitu, a) Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI)

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Hasil percobaan menunjukkan bahwa koefisien korelasi orde kedua semu lebih besar dari orde pertama semu, selain itu nilai qe hitung orde kedua semu lebih mendekati nilai qe

Kedua dengan manfaat yang dirumuskan dengan teori “membuka lubang untuk barang kelebihan” (vent for surplus)” suatu negara yang memasuki perdagangan internasional

Aspek Budaya, Sosial, dan Ekonomi dari Tiwah (Upacara M asyarakat Dayak Tomun Lamandau) Nina Putri Hayam Dey, Sri Suwartiningsih, Daru Purnomo.. The Power of the Language of

penelitian ini dapat membuktikan hipotesis adanya hubungan yang signifikan antara kompetensi guru produktif teknik mekanik otomotif terhadap kompetensi praktek kerja