ORANGUTAN SEBAGAI GAGASAN DALAM KARYA
SENI LUKIS REALIS
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan seni rupa
Oleh
SYAIFUL BAHRUL ‘ULUM
1002205
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: proposal kegiatan seni lukis
(2)ORANGUTAN SEBAGAI GAGASAN DALAM KARYA SENI LUKIS REALIS
Oleh
Syaiful Bahrul ‘Ulum
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa
di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Syaiful Bahrul ‘Ulum 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
SYAIFUL BAHRUL ‘ULUM
ORANGUTAN SEBAGAI GAGASAN DALAM KARYA SENI LUKIS REALIS
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Yaya Sukaya, M.Pd. NIP. 195403031991031001
Pembimbing II
Yulia Puspita, M.Pd. NIP. 198107012005012004
Mengetahui :
Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
Universitas Pendidikan Indonesia
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
SYAIFUL BAHRUL ‘ULUM
ORANGUTAN SEBAGAI GAGASAN DALAM KARYA SENI LUKIS REALIS
Disetujui dan disahkan oleh penguji :
Penguji I
Dra. Tity Soegiarti, M.Pd. NIP. 195509131985032001
Penguji II
Drs. M. Oscar Sastra, M.Pd. NIP. 195810131987031001
Penguji III
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... ii
PERNYATAAN... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... v
ABSTRAK... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR BAGAN... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….… xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan masalah penciptaan... 3
C. Tujuan penciptaan... 3
D. Manfaat Penciptaan... 3
E. Struktur Organisasi Penciptaan... 4
BAB II LANDASAN TEORETIS PENCIPTAAN... 6
A. Seni Rupa... 6
B. Seni Lukis... 6
1. Sejarah Seni Lukis... 7
2. Aliran Seni Lukis... 9
3. Teknis Melukis... 11
C. Unsur-Unsur Seni Rupa... 19
2. Shape (Bangun)... 19
3. Tekstur... 20
4. Warna ... 20
5. Form (Bentuk)... 22
6. Sudut Pandang... 23
D. Prinsip Dasar Seni Rupa... 25
1. Kontras... 25
2. Repetisi (Irama)... 26
3. Gradasi... 26
E. Struktur Melukis... 28
1. A focus on the left and the right... 28
2. Outer and inner shape... 28
3. Bay formation... 29
4. Repetition extremum... 30
F. Hukum Penyusunan ... 30
1. Kesatuan (Unity)... 30
2. Komposisi (Composition)... 31
3. Keseimbangan (Balance)... 31
G. Orangutan... 32
BAB III METODE PENCIPTAAN... 34
A. Bagan Proses Penciptaan Karya... 35
1. Ide Berkarya... 36
2. Stimulasi... 36
3. Kontemplasi... 36
4. Berkarya Seni Lukis... 36
5. Karya Seni Lukis Realis... 37
6. Apresiasi... 37
B. Pengenalan Alat dan Bahan... 37
C. Proses Pembuatan Karya... 45
1. Mengumpulkan Referensi orangutan... 45
2. Pembuatan Sketsa... 46
3. Pemasangan Kanvas di Dinding... 47
4. Proses Melukis... 47
5. Pemasangan Spanram Lukis... 49
BAB IV PEMBAHASAN KARYA... 50
A. Karya 1... 51
B. Karya 2... 71
C. Karya 3... 81
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... 100
A. Simpulan... 100
B. Implikasi dan Rekomendasi... 101
DAFTAR RUJUKAN ATAU REFERENSI... 103
DAFTAR ISTILAH…...………... 104
LAMPIRAN………...……….. 110
DAFTAR BAGAN
2.1. Bagan aliran seni lukis... 9
2.2. Bagan klasifikasi ilmiah orangutan... 33
3.1. Bagan proses penciptaan karya... 35
4.1. Macam-macam tekstur karya 1……….63
4.2. Macam-macam warna polikhromatik karya 2………... 78
4.3. Macam-macam garis lurus karya 3……….. 86
4.4. Macam-macam garis lengkung karya 3……….. 88
4.5. Macam-macam tekstur karya 3……… 94
DAFTAR GAMBAR
2.1. Lukisan perburan hewan di gua Lascaux... 8
2.2. Teknik glazing... 11
2.3. Teknik melukis dengan gaya impasto... 12
2.4. Contoh teknik stencil... 12
2.5. Contoh melukis dengan menggunkan teknik screching... 13
2.6. Contoh teknik dengan menggunakan teknik squeezing... 13
2.7. Contoh teknik sapuan datar... 15
2.8. Contoh teknik sapuan gradasi... 16
2.9. Contoh teknik sapuan kertas dan basah... 17
2.10. Contoh beberapa teknik sapuan kuas... 17
2.11. Contoh teknik eksperimen... 18
2.12. Contoh teknik Tromp I’oeil... 18
2.13. Garis... 19
2.14. Bangun... 20
2.15. Lingkaran warna Munsell... 21
2.16. Contoh sederhana sudut pandang mata burung... 23
2.17. Contoh sederhana sudut pandang normal... 24
2.18. Contoh sederhana sudut pandang mata kucing/katak... 24
2.19. paduan kontras……... 25
2.20. Paduan kontras karena ukuran... 25
2.21. Kontras karena bentuk... 26
2.22. Paduan repetisi (irama)... 26
2.23. Paduan gradasi... 27
2.24. A focus on the left and the right dalam lukisan Raphael... 28
2.25.Outer and inner shape pada lukisan Picasso... 29
2.26. Empat struktur bay formation... 29
2.28. Orangutan Jantan... 33
3.1. Berbagaiu kuran kuas... 38
3.2. Palet... 38
3.3. Paku beton... 39
3.4. Kursi kecil... 39
3.5. Wadah air... 40
3.6. Tisu... 40
3.7. Berbagai ukuran pensil... 41
3.8. Penghapus... 41
3.9. Kanvas lukis... 42
3.10. Cat akrilik... 43
3.11. Kertas gambar………... 43
3.12. Fixative... 44
3.13. Orangutan………... 45
3.14. Gambar sketsa karya 1... 46
3.15. Gambar sketsa karya 2... 46
3.16. Gambar sketsa karya 3…... 46
3.17. Proses pemasangan kanvas lukis di dinding... 47
3.18. Proses pembuatankarya 1……... 47
3.19. Proses pembuatankarya 2... 48
3.20. Proses pembuatankarya 3... 48
3.21. Pemasangan spanram……….... 49
4.1. Karya 1 “Kembalikan Rumahku”……… 51
4.2. Sudut pandang objek utama………. 54
4.3. Sudut pandang latar………..……… ..… 55
4.4. (a) garis lurus pada rambut, (b) garis lurus pada kayu, (c) garis patah pada bongkahan kayu……….. 56
4.5. (a) garis lengkung pada rambut, (b) garis lengkung pada kayu………... 57
4.6. Keseimbangan formal karya 1………. 58
4.8. Repetisi karya 1………...………… 60
4.9. Warna analog………... 61
4.10. Warna polikhromatik………. 62
4.11. Kontras karya 1……….. 66
4.12. A focus on the left karya 1……….. 67
4.13. Outer and inner shape karya 1……….. 68
4.14. Repetition extremum karya 1………. 69
4.15. Bay formation karya 1………... 70
4.16. Karya 2 “Aku Ingin Pulang”……….. 71
4. 17. Sudut pandang objek utama……….………. 74
4.18. (a) Garis lengkung karya 1, (b) Garis lurus karya 1……….. 75
4.19. Repetisi karya 2………. 76
4.20. Warna analog karya 2……… 77
4.21. Tekstur karya 2……….. 78
4.22. Bay formation karya 2……….. 79
4.23. Repetition extremum karya 2………. 80
4.24. Karya 3 “Enyah Kau”……… 81
4.25. Alur pandang estetis karya 3………. 84
4.26. Sudut pandang objek utama………... 85
4.27 Keseimbangan formal karya 3……… 90
4.28. Keseimbangan informal karya 3……… 91
4.29. Repetisi karya 3………. 92
4.30. Warna analog karya 3……… 93
4.31. A focus on the right karya 3………………. 97
4.32. Outer and inner shape karya 3……….. 98
DAFTAR LAMPIRAN
Tahap pembuatan karya ke-1………...………..…... 110
Tahap pembuatan karya ke-2…………...…………..………... 124
Tahap pembuatan karya ke-3………..……...………... 129
34
BAB III. METODE PENCIPTAAN
Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita
ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial.
Khususnya seni lukis realis, karena dengan melukis menggunakan gaya realis
pesan yang hendak penulis sampaikan akan lebih mudah tersampaikan dan lebih
mudah dipahami maksud dan tujuan penciptaanya.
Dalam proses penciptaan karya, penulis terinspirasi dengan begitu maraknya
penebangan hutan secara besar-besaran (deforestasi). Hutan merupakan paru-paru
dunia yang didalamnya dihuni oleh bermacam-macam flora dan fauna, namun
kini hutan telah beralih fungsi karena banyak pihak yang menyalah gunakan hutan dan merubahnya menjadi “hutan sawit”. Beribu-ribu hektare hutan telah dirusak oleh pihak-pihak yang hanya ingin mengambil keuntunganya saja tanpa
memikirkan bahwa didalam hutan terdapat siklus kehidupan juga.
Terkait dengan permasalahan diatas penulis mengambil objek orangutan dan
hutan yang rusak sebagai latar belakangnya. Penulis mengambil sosok orangutan
karena hewan berbulu lebat ini merupakan hewan yang paling merasakan dampak
buruk dari perusakan hutan. Dengan hilangnya hutan berarti hilang juga habitat
dari orangutan tersebut, dengan kata lain populasi orangutan kini kian terancam,
bahkan mereka tidak segan-segan untuk membunuh primata khas Indonesia itu.
Setelah melalui proses perenungan objek yang akan dilukis, kemudian penulis
berusaha meneliti dan memahami karakter dan kebiasaan dari orangutan dengan
mengunjungi kebun binatang. Disana penulis bisa lebih memahami apa saja yang
biasa orangutan lakukan. Begitu menggemaskan melihat tingkah laku dari
orangutan, mereka merupakan primata yang cerdas.
Setelah melalui tahap pengamatan objek lukisan, kemudian tahap selanjutnya
melakukan proses kontemplasi untuk menentukan strategi visual tentang
35
Sebelum memulai membuat lukisan, tak lupa penulis juga mengumpulkan
beberapa referensi berupa foto-foto, video dan artikel perihal kehidupan dan
isu-isu yang berkaitan dengan populasi orangutan yang kian terancam. Dari referensi
tersebut dapat memudahkan penulis dalam proses penciptaan karya lukis,
terutama dari video-video yang menceritakan tentang kehidupan orangutan yang
kian memprihatinkan. Dari situ hati penulis mulai tergerak dan berusaha untuk
mevisualisasikan orangutan sebagai objek lukis dengan sebaik-baiknya.
Karya yang penulis buat yaitu tiga buah lukisan, yaitu dengan ukuran 200 cm x
150 cm dua karya dan satu karya lagi dengan ukuran 150 cm x 100 cm.
A. Bagan Proses Penciptaan Karya
Bagan 3.1. Bagan proses penciptaan karya
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Ide STIMULASI (perangsangan) KONTEMPLASI (perenungan) Berkarya Seni Lukis Karya Seni Lukis Realis Apresiasi Pengumpulan referensi, pembuatan sketsa, media dan teknik dan pemasangan spanram Internal Simpati terhadap lingkungan Video dan foto tentang kehidupan orangutan Eksternal Lingkungan Sekitar (Melihat dan Mengamati)
36
1. Ide Berkarya
Menciptakan suatu karya seni, khususnya seni lukis tak luput dari sebuah
pencarian ide atau gagasan. Ide dalam penciptaan tugas akhir ini penulis dapat
ketika melihat bagaimana kehidupan orangutan yang kini semakin
memprihatinkan, pupulasi orangutan selalu mengalami penuruan, deforestasi yang
semakin marak dan beberapa kasus penyelundupan bayi orangutan . Itulah yang
menginspirasi penulis untuk menciptakan tugas akhir ini.
2. Stimulasi
Stimulus merupakan sebuah rangasangan dari luar jiwa penulis yang mendorong
motivasi dan kreasi penulis dalam menciptakan sebuah karya lukis. Rangsangan
itu penulis dapatkan dengan terjun langsung kelapangan melihat bagaimana
karakteristik orangutan sebagai objek dari karya lukis realis. Penulis juga
mencoba membaca berbagai artikel-artikel mengenai orangutan, video-video dan
foto-foto mengenai kehidupan orangutan. Setelah tahapan itu kemudian penulis
melakukan dokumentasi sebagai referensi dan selanjutnya merancang komposisi
karya hingga proses berkarya lukis.
3. Kontemplasi
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap stimulasi dimana penulis merenungkan
bagaimana mengembangkan ide dari beberapa referensi mengenai orangutan baik
berupa foto-foto maupun video-video tentang deforestasi. Setelah ide dari
referensi ditentukan, penulis visualisasikan ide tersebut ke dalam beberapa bentuk
gambar sketsa.
4. Berkarya Seni Lukis
Setelah tahap stimulasi proses selanjutnya adalah berkarya seni lukis yang diawali
dengan pengumpulan referensi tentang orangutan dan deforestasi. Tahap
selanjutnya yaitu dengan membuat gambar rancangan atau sketsa awal yang
dibuat di kertas ukuran a4 dengan menggunakan pensil. Setelah gambar sketsa
ditentukan tahap selanjtunya adalah melukis di kanvas yang sebelumnya sudah
37
5. Karya Seni Lukis Realis
Setelah proses berkarya maka terciptalah tiga buah karya seni lukis realis dengan
ukuran, konsep dan judul yang berbeda. Karya pertama dengan ukuran 200 cm x 150 cm, dengan judul “Kembalikan Rumahku”, karya kedua dengan ukuran 200
cm x 150 cm dengan judul “Aku Ingin Pulang dan karya terakhir berukuran 160
cm x 150 cm dengan judul “Enyah Kau”.
6. Apresiasi
Dari semua rangkaian proses berkarya diatas maka proses berkarya diakhiri
dengan apresiasi. Apresiasi merupakan bentuk tindakan dari pengamatan,
penilaian, dan penghargaan terhadap sebuah karya seni. Dalam hal ini
masyarakatlah yang akan mengapresiasi, menerima dan merasakan pesan moral
yang terkandung dalam ketiga karya lukis ini.
B. Pengenalan Alat dan Bahan
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan dalam melukis merupakan komponen yang mutlak harus dipenuhi
oleh setiap kreator. Dalam proses melukis sudah pasti kita membutuhkan alat-alat
dan bahan yang akan kita gunakan seperti kuas, palet kanvas dan cat.
a. Alat
1) Kuas
Kuas merupakan alat untuk mengoleskan cat pada permukaan kanvas. Kuas
memiliki ukuran yang berbeda-beda, berbeda ukuran kuas berbeda pula cara
memperlakukanya. Kuas yang paling kecil merupakan kuas yang sangat penting
karena dengan kuas berukuran kecil penulis dapat membuat objek-objek yang
38
Gambar 3.1. Berbagai ukuran kuas
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
2) Palet
Palet merupakan wadah untuk menuangkan dan mencampur cat. Penulis biasanya
tidak menggunakan palet sebagai jaminan, namun biasanya menggunakan
benda-benda yang tak terpakai dijadikan sebagai palet.
Gambar 3.2. Palet
39
3) Paku
Disini penulis menggunakan paku sebagi alat untuk memasang kanvas yang
belum dipasang spanram (rangka kayu penyangga kanvas) pada dinding tembok.
Gambar 3.3. Paku Beton
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
4) Kursi Kecil
Kursi kecil digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembuatan lukisan. Karena
lukisan yang dibuat memiliki tinggi 200 cm, jadi tidak memungkinkan untuk
melukis bagian yang berada paling atas.
Gambar 3.4. Kursi kecil
40
5) Wadah Air
Wadah merupakan alat untuk menampung air guna membersihkan kuas yang
berlumuran cat.
Gambar 3.5. Wadah air
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
6) Tisu
Tisu merupakan alat untuk membersihkan kuas yang sudah dicuci.
Gambar 3.6. Tisu
41
7) Pensil 2B – 8B
Pensil digunakan dalam proses pembuatan gambar sketsa.
Gambar 3.7. Berbagai ukuran pensil
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
8) Penghapus
Sebagai alat untuk menghapus gambar rancangan yang salah.
Gambar 3.8. Penghapus
42
b. Bahan
1) Kanvas
Kanvas merupakan kain khusus yang sudah dilapisi cat putih sebagai media dalam
melukis. Kanvas yang digunakan penulis merupakan kanvas berkualitas baik
dengan tekstur lembut sehingga tidak memboroskan cat dan lebih mudah dalam
proses melukis terutama dalam proses pendetailan.
Gambar 3.9. Kanvas Lukis
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
2) Cat Akrilik
Cat akrilik merupakan jenis cat untuk melukis yang bersifat mudah kering, apabila
sudah kering cat ini akan mengeras dan menjadi karet, jadi cat ini akan bertahan
lebih lama. Cat akrilik menggunakan air dalam proses pelarutannya. Penulis
43
Gambar 3.10. Cat akrilik
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
3) Kertas
Kertas digunakan sebagai media untuk pembuatan gambar rancangan.
Gambar 3.11. Kertas Gambar
44
4) Fixative
Fixative merupakan alat lukis yang biasanya berbentuk tabung dengan alat
semprot yang berfungsi untuk melapisi hasil lukisan yang sudah jadi agar tetap
terjaga dan awet.
Gambar 3.12. Fixative
45
C. Proses Pembuatan Karya
1. Mengumpulkan Referensi Orangutan
Gambar 3.13. (a), (b), (c), (d) Orangutan
Sumber: (Internet)
(a) (b)
46
2. Pembuatan Sketsa
Gambar 3.14. Gambar sketsa karya 1 Gambar 3.15. Gambar sketsa karya 2
Sumber: (Dokumentasi Pribadi) Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.16. Gambar sketsa karya 3
47
3. Pemasangan Kanvas di dinding
Gambar 3.17. Proses pemasangan kanvas lukis di dinding
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
4. Proses melukis
Gambar 3.18. Proses pembuatan karya 1
48
Gambar 3.19. Proses pembuatan karya 2
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.20. Proses pembuatan karya 3
49
5. Pemasangan Spanram Lukis
Gambar 3.21. Pemasangan spanram
100
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Tugas akhir ini merupakan tiga buah karya lukis realis yang mengangkat tentang
isu dan kondisi orangutan yang populasinya kian terancam,dari sini bisa
disimpulkan bahwa dari ketiga karya ini memiliki pesan yang sama yaitu untuk
mengajak semua kalangan masyarakat agar lebih mencintai dan melestarikan
satwa langka yang ada di Indonesia khususnya orangutan. Penulis juga mengajak
masyarakat agar lebih peka terhadap situasi dan kondisi alam sekitar yang
semakin rusak karena kerakusan manusia itu sendiri.
Secara visual ketiga karya ini merupakan hasil stimulasi dari keadaan orangutan
yang kian memprihatinkan, dapat dilihat bahwa penulis cenderung membuat
ketiga karya ini dalam posisi center, mulai dari karya pertama hingga karya
terakhir. Dalam segi konsep semua karya ini mengambil orangutan sebagai objek
utama walaupun dalam karya ketiga alat berat lebih cenderung menjadi fokus
utamanya.Walaupun tidak direncanakan, dalam teori struktur melukis semua
karya ini memiliki struktur yang sama, seperti repetition extremum, bay
formation, outer and inner shape dan focus on the left and the right, semua
struktur tersebut dapat dilihat pada setiap masing-masing karya. Dalam
unsur-unsur rupa seperti garis dan warna, karya ini didominasi oleh garis lengkung,
sedangkan dalam unsur warna karya ini didominasi oleh warna polikhromatik.
Dari proses yang telah dilalui, tugas akhir ini telah diselesaikan dengan maksud
dan tujuan agar pesan moral yang terkandung dalam beberapa karya lukis ini
101
B. Implikasi dan Rekomendasi
Karya lukis bak seperti lagu yang di dalamnya terkandung sebuah makna dan
pesan, sepertihalnya seni lukis yang tidak hanya indah untuk dipandang namun
dibalik itu ada makna dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Dengan adanya lukisan bertemakan orangutan ini diharapkan, masyarakat dapat
mengapresiasi dan dapat memahami pesan moral yang terkandung dalam lukisan
dengan mengaplikasikanya kedalam kehidupan nyata. Kepada pelaku seni rupa
khususnya mahasiswa yang akan mengambil isu-isu terkait kehidupan tentang
orangutan, diharapkan karya lukis ini bisa menginspirasi dalam memvisualisaikan
ide dan gagasannya. Oleh karena itu karya-karya yang dihasilkan dapat lebih baik
dan lebih inovatif.
Terkait gagasan dalam tugas akhir ini penulis mengajak kepada semua orang agar
dapat bersama-sama mencintai dan melestarikan alam Indonesia beserta isinya,
dalam hal ini khususnya orangutan yang populasinya semakin sedikit karena
deforestasi. Sebagai warga negara yang baik alangkah indahnya jika semuanya
dapat melestarikan dan menjaga orangutan dari kepunahan. Orangutan merupakan
satwa yang harus dilindungi. Salah satu caranya menjaga kelestarian tempat
tinggalnya. Kehidupan orangutan sangat tergantung pada habitatnya, karena
mereka setiap hari menghabiskan waktu untuk makan diatas pohon dan terus
berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Selain itu sisa-sisa makanan
yang dijatuhkan berupa biji-bijian tersebut mampu menjaga ekosistem hutan.
Tugas akhir ini juga dibuat dengan maksud agar pihak pemerintah bisa mengatasi
permasalahan ini dengan lebih adil dan bijaksana. Terlebih kepada
perusahaan-perusahaan yang memiliki kekuatan secara ekonomi agar tidak semena-mena
mengeksploitasi hutan yang merupakan habitat asli dari orangutan. Pengalihan
fungsi hutan menjadi ladang kelapa sawit menyebabkan terancamnya habitat
orangutan. Semua permasalahan yang ditimbulkan diupayakan selalu ada
102
perkebunan sawit mampu menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan
kelestarian alam sendiri.
Dalam penciptaan tugas akhir yang berupa lukisan ini penulis memiliki harapan
jika kedepannya lukisan-lukisan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi
103
DAFTAR RUJUKAN ATAU REFERENSI
A. Sumber Buku
Apriyatno, V. (2004). Cara Mudah Menggambar Dengan Pensil. Jakarta. Kawan
Pustaka.
Berrill, P. (2008). Panduan Melukis Dengan Cat Air. Jakarta: Bintang Pustaka.
Darmaprawira, S. (2002). Warna.Edisi ke-2. Bandung: ITB.
Guhin, P. & Greenman, G. (2010). Creative Paintings. Minneapolis: Creative
Publishing International.
Kusrianto, A. & Arini, M. (2011). History of Art. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Rahman, R. H. (2005). Panduan Dasar Melukis Dengan Cat Minyak. Jakarta:
Kawan Pustaka.
Sony, K. S. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: ITB.
Sudira, M. B. O. (2010). Ilmu Seni, Teori dan Praktik. Jakarta: Inti Prima.
Leyton, K. (2006). The Structure of Paintings. New York: Springer.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Press.
Widyosiswoyo, S. (1993). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
, (2008).Encyclopedia Fauna. Jakarta:Erlangga
B. Sumber online
104
DAFTAR ISTILAH
A
Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb)
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
Analog : Sama, serupa
Aplikasi : Penggunaan; penerapan
B
Body : Tubuh
C
Classis : Kelas
Center : Pusat, Tengah
Close up : Dekatsekali
D
Deforestasi : Penebanganhutan
Dekoratif : Berkenaandengandekorasi
Dimensi : Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dsb); matra
Domain : Daerah; ranah
Dusel : Teknik menggosok dalam menggambar
E
Endemik : Hewanaslisuatudaerah
Ekspresi : Pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb).
Estetika : 1Cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan
keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya; 2 kepekaan
105
F
Familli : Suku, keluarga
Flat : Datar, rata
Form : Bentuk
G
Glazing : Teknik sapuan kuas dalam melukis menggunakan cat akrilik
Grafis : 1 Bersifat graf; bersifat huruf; dilambangkan dengan huruf; 2 bersifat matematika, statistika, dsb dalam wujud titik-titik,
garis-garis, atau bidang-bidang yang secara visual dapat menjelaskan
hubungan yang ingin disajikan secara terbaik tentang penyajian
hasil perhitungan; bersifat grafik
H
Habitat : 1 Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat;
2 Bio tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan);
lingkungan kehidupan asli; 3 Geo tempat kediaman atau
kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia dengan kondisi tertentu
pada permukaan bumi
Horizon : Geo langit bagian bawah yang berbatasan dengan permukaan bumi atau laut; kaki langit; cakrawala
I
Ilegal : Tidak legal; tidakmenurut hokum; tidaksah
Implikasi : 1 Keterlibatan atau keadaan terlibat; 2 yang termasuk atau
tersimpul; yang disugestikan, tetapi tidak dinyatakan
Impasto : Teknik melukis dengan menuangkan cat langsung dari tube ke
permukaan kanvas dan menggunakan pisau palet sebagai alat
106
Interpretasi : Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis
terhadap sesuatu; tafsiran;
Interval : 1 Masa antara dua kejadian yang bertalian (dalam drama,
pertunjukan, dsb); 2 Mus perbedaan ketinggian antara dua
nada; jangka nada; 3 Mat jarak yang terletak antara dua nilai
yang diketahui; 4 jangka waktu untuk istirahat antara dua
latihan yang berkaitan
K
Kanopi : Tiraiataulangit-langitdariterpal, kain, logamdsb
Khazanah : 1 Barangmilik; hartabenda; kekayaan; 2 Kumpulan barang;
perbendaharaan3 tempatmenyimpanhartabenda (kitab-kitab,
barangberharga, dsb)
Kingdom : Kerajaan
Kohesi : Fisi gaya (kakas) tarik-menarik diantara molekul sejenis
dalam suatu benda; 2 Hubungan yang erat; perpaduan yang
kokoh 3 ing keterikatan antar unsur dalam struktur sintaksis
atau struktur wacana yang ditandai antara lain konjungsi,
pengulangan, penyuliahan, dan pelesapan
Komposisi : 1 Susunan; 2 tata susun; 3 Sen integrasi warna, garis, dan
bidang untuk mencapai kesatuan yang harmonis
Konservasi : Pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk
mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan
mengawetkan; pengawetan; pelestarian;
Konseptual : Berhubungan dengan (berciriseperti) konsep
Konsistensi : Ketetapan dan kemantapan
107
Kontra : Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila
diperbandingkan. Memperlihatkan perbedaan nyata (dalam hal
warna, rupa, ukuran, dsb)
Kontribusi : Sumbangan
Kontur : 1 Garis bentuk; 2 Ling pola ciri-ciri yang terjadi daripola nada,
gerak nada dengan atau tanpa tekanan yang meliputi sebagian
atau seluruh ujaran tertentu
L
Landscape : Pemandangan (alam)
M
Monokhromatik : Hanya mempunyai satu warna dengan satu panjang gelombang
Monoton : Berulang-ulang selalu sama nadanya (bunyinya, ragamnya);
tunggal bunyi; 2 selalu samadengan yang dulu; itu-itu saja;
tidak ada ragamnya
O
Ordo : Bangsa
Outline : Garis luar
P
Perspektif : 1 Cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang
mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga
dimensi (panjang, lebar, dan tingginya); 2 Sudut pandang;
pandangan
Phyllum : Filum (Golongan besar dalam klasifikasi hewan dan tumbuhan
yang mempunyai persamaan sifat dasar tertentu, yang masih
terbagi lagi menjadi subfilum, kelas, ordo, family, genus, dan
spesies)
108
Populasi : Jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup
lainnya pada suatu satuan ruang tertentu
Portrait : Potret, gambar atau lukisan
Primer : Yang pertama; yang terutama; yang pokok
Proporsi : 1 Perbandingan 2 Bagian 3 Perimbangan
Proporsional : Sesuai dengan proporsi; sebanding; seimbang; berimbang
Psikologis : Bersifaat kejiwaan
R
Real : Nyata, sangat, benar-benar
Realisme : Aliran kesenian yang berusaha melukiskan (menceritakan
sesuatu sebagaimana kenyataannya)
Refleksi : Gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai
jawaban suatu hal atau kegiatan yang dating dari luar
Rehabilitasi : Pemulihan kepada kedudukan (keadaan, nama baik) yang
dahulu (semula)
Regenerasi : 1 Pembaruan semangat dan tata susila; 2 Bio penggantian alat
yang rusak atau yang hilang dengan pembentukan jaringan sel
baru; 3 kipenggantian generasi tua kepada generasi muda;
peremajaan
Rekomendasi : Saran yang menganjurkan (membenarkan, menguatkan)
Renaissance : Kelahiran kembali
Repetisi : Pengulangan
S
Scratching : Teknik melukis dengan menggoreskan benda-benda runcing
kedalam cat yang masih basah
109
Shape : Bangun
Sketsa : 1 Lukis cepat (hanya garis-garis besarnya); 2 Gambar
rancangan; reng rengan; denah; bagan
Stencil : Teknik dalam melukis dengan cara melubangi motif atau
gambar yang sudah dibuat dan mengoleskanya dengan cat
kedalam motif tersebut
Stimulus : Perangsang organisme bagian tubuh atau reseptor lain untukmenjadiaktif
Subspesies : Tingkatan takson di bawah spesies
Sungging : Lukisan (perhiasan) diwarnai dengan cat (air mas dsb)
Squazing : Teknik melukis dengan cara memeras tube cat langsung
kepermukaan kanvas tanpa menggunakan kuas atau alat
lainya.
T
Tersier : Ketiga
Transparan : 1Tembus cahaya; tembus pandang; bening (tentangkaca) 2
nyata; jelas
Trompe I’oeil : Teknik lukisan realistik untuk membangun ilusi optik (menipu
pandangan) seolah-olah tiga dimensi
Tube : Pipa, pembuluh, cepuk, terowongan
V
Visual : Dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan
Visualisas : Pengungkapan suatu gagasan atau perasaan dengan
menggunakan bentuk gambar, tulisan, peta, grafik, dsb
W