Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh
Sri Mariana 1302715
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY SISWA SMP
Oleh Sri Mariana
S. Pd. Universitas Pendididkan Indonesia 2011
SebuahTesis yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk memperolehgelar Magister Pendidikan (M. Pd.)
pada Program Studi Pendidikan Matematika
Sri Mariana 2015
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis LEMBAR PENGESAHAN
SRI MARIANA
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY SISWA SMP
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing,
Dr. Jarnawi Afgani Dahlan., M. Kes NIP. 196805111991011001
Mengetahui
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Sri Mariana (2015) Pendekatan Scientific disertai Mind Map untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis serta Self Efficacy Siswa SMP Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis serta keharusan mengembangkan aspek afektif dalam pembelajaran matematika yang mempunyai hubungan dengan keberhasilan seseorang dalam mengerjakan tugas akademik. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan scientific disertai
mind map. Penelitian ini mengkaji masalah peningkatan kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis serta self efficacy antara siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan pendekatan scientific disertai mind map dan pembelajaran ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel penelitiannya adalah siswa SMP kelas VIII. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis dan angket self efficacy. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik Mann-Whitney U. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendiskripsikan self efficacy siswa setelah pembelajaran dan menganalisisnya menggunakan uji statistik nonparametrik
Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peningkatan
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara ekspositori. (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara ekspositori. (3) Self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map tidak berbeda secara signifikan dengan self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Namun self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
scientific disertai mind map sudah mengarah untuk menjadi lebih baik. .
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Sri Mariana (2015) : Scientific approach by Mind Map to Improve Ability of
Understanding Concept and Mathematical Connections and Self Efficacy Junior High School Students
The study was based on the problem of the low ability of understanding mathematical concepts and connections as well as the necessity to develop the affective aspects of learning mathematics that regarding a person's success in academic tasks. To overcome this, a research was conducted using a scientific
approach with mind map. This study examines the problem of improvement of
understanding the concept and mathematical connection, as well as self efficacy between students who study mathematics through a scientific approach with
mind map and students who study through expository. This study was a
quasi-experimental research using purposive sampling technique. The population in this study were eighth grade junior high school students in Bandung academic year 2014/2015 and the sample in this study were eighth grade students as much as two classes. Instruments used in this research were test the ability of understanding the concepts, mathematical connections and self efficacy questionnaire. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. Quantitative analysis was performed using nonparametric statistical test of Mann-Whitney U. The qualitative analysis was done to describe the self efficacy of students after learning and analyzing them using nonparametric statistical test of Mann-Whitney U. The results showed that: (1) Improvement of the ability of understanding mathematical concepts of students who acquire learning with a scientific approach with mind map was better than students who received expository learning. (2) Improvement of the ability of mathematical connection of students who obtain a scientific approach with the mind map was better than students who received expository learning. (3)
Self efficacy of students who obtain a scientific approach with mind map did not
differ significantly with self efficacy of students who obtain expository. But the
self efficacy of students who obtain a scientific approach with mind map were
better than students who obtain expository.
Sri Mariana, 2014
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 13
C. TujuanPenelitian ... 13
D. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 15
B. Kemampuan Koneksi Matematis ... 22
C. Self Efficacy Siswa ... 27
D. Pendekatan Scientific ... 32
E. Mind Map ... 35
F. Pemberian Tugas Mind Map dalam Proses Pembelajaran ... 43
G. Teori Pembelajaran yang Mendukung ... 43
H. Kerangka Berpikir ... 45
I. Penelitian Relevan ... 48
J. Hipotesis Penelitian ... 49
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 52
C. Defenisi Operasional ... 53
D. Variabel Penelitian ... 54
E. Instrumen Penelitian ... 54
1. Perangkat Pembelajaran ... 54
2. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 56
a) Validitas ... 57
b) Reliabilitas ... 59
c) Daya Pembeda ... 60
d) Indeks Kesukaran ... 61
3. Skala Self Efficacy Siswa... 63
a) Validitas ... 64
b) Reliabilitas ... 65
F. Prosedur Penelitian ... 66
G. Teknik Analisis Data ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analsis Data Kuantitatif ... 73
1. Analisis Statistik Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi ... 73
2. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 78
3. Kemampuan Koneksi Matematis ... 87
B. Analsis Data Kualitatif ... 96
1. Angket Skala Self Efficacy Siswa ... 96
2. Analisis Deskriptif SkorSelf Efficacy Siswa ... 97
3. Analisis Inferensial Skor Self Efficacy Siswa ... 106
C. Pembahasan ... 108
1. Model Pembelajaran... 108
2. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 121
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4. Self Efficacy ... 132
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 135
B. Saran ... 135
DAFTAR PUSTAKA ... 137
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Indikator Self efficacy ... 32
2.2 Tahapan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Scientific disertai mind map ... 34
3.1 Pola Desain Eksperimen ... 51
3.2 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep ... 56
3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Koneksi Matematis ... 57
3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas ... 58
3.5 Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 58
3.6 Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 58
3.7 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... 59
3.8 Hasil Uji Coba Reliabilitas Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 60
3.9 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Tes ... 61
3.10 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 61
3.11 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 61
3.12 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ... 62
3.13 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 63
3.14 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 63
3.15 Pemilihan Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 63
3.16 Hasil Uji Validitas Skala Self Efficacy ... 64
3.17 Hasil Uji Reliabilitas Skala Self-Efficacy Siswa ... 65
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.19 Kriteria Persentase Jawaban Angket ... 71 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi
Matematis ... 74 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis ... 78 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman
Matematis ... 79 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Pemahaman
konsep Matematis ... 81 4.5 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Postes Kemampuan Pemahaman
konsep Matematis ... 82 4.6 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Pemahaman
konsep Matematis ... 83 4.7 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman konsep
Matematis ... 84 4.8 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Pemahaman
Matematis ... 86 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Koneksi Matematis .... 88 4.10 Hasil Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Koneksi Matematis ... 88 4.11 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Koneksi
Matematis ... 90 4.12 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Koneksi
Matematis ... 92 4.13 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Koneksi
Matematis ... 93 4.14 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Koneksi Matematis .. 93 4.15 Hasil Uji Perbedaan Rerata N-gain Kemampuan Koneksi Matematis 96 4.16 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4.17 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi
Magnitude/Level ... 99 4.18 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi
Generality ... 100
4.19 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi
Generality ... 1002
4.20 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi
Strength ... 104
4.21 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi
Strength ... 105
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Contoh Mind Map ... 36
2.2 Aturan Membuat Mind Map ... 41
3.1 Alur Analisis Data Kuantitatif ... 66
4.1 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman konsep Matematis ... 76
4.2 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Koneksi Matematis... 76
4.3 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman konsep Matematis ... 77
4.4 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Koneksi Matematis ... 73
4.5 Q-Q Plot Pretes, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Pemahaman Konsep ... 80
4.6 Q-Q Plot N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Pemahaman Konsep ... 85
4.7 Q-Q Plot Pretes, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Koneksi Matematis... 89
4.8 Q-Q Plot N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Koneksi Matematis... 94
4.9 Seluruh siswa sedang melihat dan mempelajari contoh mind map yang ditempel oleh guru ... 109
4.10 Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ... 111
4.11 Aktivitas siswa sedang bekerjasama dengan anggota kelompok ... 112
4.12 Aktivitas guru sedang membimbing siswa berdiskusi kelompok ... 114
4.13 Kegiatan siswa mempresentasikan hasil diskusinya ... 115
4.14 Mind Map karya siswa ... 119
4.15 Mind Map karya siswa ... 120
4.16 Mind Map karya siswa ... 120
Sri Mariana, 2014
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus Pembelajaran ... 145
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 149
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 177
4. Lembar Kerja Siswa ... 196
5. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .. 244
6. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 247
7. Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 249
8. Pedoman Penskoran ... 251
9. Jawaban Soal Tes Pemahaman dan Komunikasi Matematis ... 256
10. Kisi-Kisi Butir Skala Self Efficacy Siswa ... 258
11. Lembar Angket Self Efficacy Siswa ... 259
12. Rekapitulasi Skor Uji Coba Tes Hasil Uji Validitas Teoritik Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 261
13 Skor Hasil Ujicoba Pemahaman Konsep ... 262
14 Skor Hasil Ujicoba Koneksi Matematis ... 264
15. Data Nilai Pretes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 266
16. Data Nilai Postes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 268
17. Data Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 270
18. Data Skor Pretes, Postes, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 272
19. Data Skor Pretes dan Postes Kemampuan Koneksi Matematis ... 274
20. Data Skor Pretes, Postes, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Koneksi Matematis... 276
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
21. Analisis Data Pretes,Postes dan Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis... .. 278
22. Analisis Data Pretes,Postes dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Koneksi Matematis.. ... .. 282
23. Data Skala Self Efficacy Matematis Siswa ... 286
24. Data Skor Self Efficacy Matematis Siswa... 288
25. Analisis Skala Self Efficacy Siswa ... 290
26. Foto Aktivitas Guru dan Siswa ... 291
27. Hasil Mind Map siswa ... 293
28. Surat SK Pembimbing ... 298
29. Surat Keterangan Izin Penelitian ... 300
30. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 301
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan, dengan harapan pendidikan matematika harus dapat menumbuhkembangkan kemampuan dan pribadi siswa sejalan dengan tuntutan kehidupan masa depan (Setyawan, 2013, hlm. 1). Dengan begitu penguasaan matematika sangat penting dimiliki oleh generasi untuk menghadapi perkembangan zaman yang menuntut sesuatu lebih cepat, praktis dan efisien.
Selain itu matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah mempunyai visi atau arah pengembangan. Visi yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan masa kini, yaitu mengarahkan pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep serta kemampuan koneksi matematis siswa yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, sedangkan visi yang kedua berorientasi untuk kebutuhan menalar yang logis, sistematik, kritis, dan cermat serta bersikap objektif dan terbuka yang sangat diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah (Setyawan, 2013, hlm. 1).
Matematika yang diberikan di sekolah sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menyadari pentingnya pembelajaran matematika di sekolah, dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 37 ditegaskan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah;(2) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (3) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut dapat ditelusuri bahwa belajar matematika tentunya tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi saja tetapi juga mengembangkan sikap dan karakter peserta didik. NCTM (National Council of Teacher of Mathematics, 2000) mengungkapkan bahwa terdapat enam kemampuan penting yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, yaitu pemahaman konsep (conceptual understanding), pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan pembuktian (reasoning
and proof), komunikasi (communication), koneksi (connection), dan representasi
(representation).
Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam belajar matematika. NCTM (2000) menyatakan bahwa visi dari matematika sekolah adalah berdasarkan pada pembelajaran matematika siswa yang disertai dengan pemahaman konsep. Belajar matematika dengan disertai pemahaman konsep sangat diperlukan untuk memungkinkan siswa menyelesaikan masalah lain yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang. Bransford, Brown, dan Cocking (dalam Auliya, 2013) memaparkan belajar matematika dengan disertai pemahaman juga merupakan komponen terpenting dari kemampuan, bersama dengan kecakapan pengetahuan faktual dan prosedural.
3
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
matematika maupun dalam disiplin ilmu lainnya. Koneksi matematis bertujuan untuk membantu persepsi siswa dengan cara melihat matematika sebagai suatu bagian yang utuh dan terintegrasi dengan kehidupan. Tujuan pembelajaran koneksi matematis di sekolah dapat dirumuskan ke dalam tiga bagian yaitu memperluas wawasan pengetahuan siswa, memandang matematika sebagai suatu keseluruhan yang terpadu, bukan sebagai materi yang berdiri sendiri, serta mengenal relevansi dan manfaat matematika dalam konteks dunia nyata.
Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis sangat diperlukan sebagai landasan dalam berpikir, karena dengan kemampuan berpikir yang baik seseorang akan dapat mengambil keputusan dalam setiap tindakannya dengan cepat dan benar sesuai kaidah yang berlaku. Salah satu sasaran yang perlu dicapai siswa untuk memperoleh pemahaman konsep yang mendalam dan bermakna adalah memahami matematika yang dipelajarainya melalui konstruksi pemahaman. Jika anak mengkonstruksi sendiri pemahamannya, maka pengetahuan akan diperoleh akan lebih bermakna.
Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis adalah kemampuan yang perlu tertanam dalam diri siswa dalam belajar matematika. Kemampuan koneksi matematis diperlukan untuk menghubungkan berbagai macam gagasan-gagasan atau ide-ide matematis yang diterima siswa. Dengan dikembangkannya kemampuan koneksi matematis, maka pemahaman konsep siswa akan bertambah.
4
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kemampuan koneksi matematis yang memadai”. Keterkaitan antara kemempuan
pemahaman dan koneksi matematis juga disampaikan dalam NCTM (2000) bahwa
Thinking mathematically involves looking for conections, and making connections builds mathematical understanding. Without connections, students must learn and remember too many isolated concepts and skills. With connections, they can build new understandings on previous knowledge.
(hlm.274)
Hal senada juga disampaikan oleh Hirdjan (dalam Puspitasari 2010, hlm. 5) “Matematika tidak diajarkan secara terpisah antar topik. Masing-masing topik dapat dilibatkan atau terlibat dengan topik lainnya”. Oleh karena itu,
pemahaman siswa pada suatu topik akan membantu untuk memahami topik yang lain, tetapi hal ini dapat terjadi jika siswa mampu mengkoneksikan topik-topik tersebut. Dengan koneksi siswa juga mampu membangun pemahaman baru berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya. Ini juga berarti bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa diperlukan kemampuan koneksi antar konsep yang diperolehnya secara terpisah untuk dapat digunakan atau diaplikasikan pada konteks nyata,sehingga memberikan makna yang lebih baik untuk diri siswa dan diharapkan dapat membangkitkan minat belajarnya terhadap matematika. Hal ini sesuai dengan teori Ausabel (dalam Suherman, 2003) dengan belajar bermaknanya yaitu “ suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif baik itu fakta-fakta,
konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat
siswa”.
Pada teori lain, Brunner (dalam Suherman, 2003) pada dalil pengaitan menyatakan bahwa “ anak perlu menyadari bagaimana hubungan antar konsep, karena antara sebuah bahasan dengan bahasan matematika lainnya saling
5
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
konsep dan ide-ide matematika maka kemampuan pemahaman relasional siswa tersebut ikut bertambah, dalil pengaitan (connectivity theorem).
Pentingnya kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis tidak sejalan dengan yang terjadi dilapangan. Untuk memecahkan masalah matematis yang dihadapi siswa dalam mempelajari matematika, siswa harus mampu memahami konsep-konsep matematika itu sendiri. Namun kenyataannya banyak siswa yang masih belum memahami konsep-konsep yang diajarkan karena siswa cenderung menghafal dengan tanpa kebermaknaan. Agar pembelajaran efektif maka penghafalan konsep harus dihindari. Sesuai dengan pendapat (Wahyudin, 2008, hlm. 65) bahwa program matematika sekolah yang efektif hendaknya mempertimbangkan cakupan objektif yang lebih dari sekedar kecakapan berhitung, tentu saja kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan untuk kehidupan keseharian harus diajarkan, tetapi ini semua tidak lebih ataupun kurang penting daripada membangun pemahaman-pemahaman yang membebaskan siswa dari penghafalan semata. Pengembangan matematika bertujuan untuk mengembangkan daya pikir siswa secara aktif.
Pendidikan yang diharapkan bangsa Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas ternyata tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terlihat dari beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2008), Sudihartinih (2009), Rahmah (2012), Mulyanti (2010), Nasution (2010), Afrilianto (2012), dan Tim Jica (dalam, Tandililing, 2011) menyimpulkan rendahnya kualitas pemahaman konsep matematis siswa disebabkan oleh proses pembelajaran dimana guru terlalu berkonsentrasi pada latihan soal yang bersifat prosedural, sehingga tidak memungkinkan siswa cepat memperoleh makna dari kegiatan pembelajaran. Senada dengan peneliti-peneliti yang lainnya seperti Sumarmo (1987), Suzana (2004), dan Priatna (2003) yang menyatakan bahwa pemahaman konsep matematis siswa masih belum memperoleh hasil yang memuaskan.
6
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
melakukan praktek mengajar lapangan. Penulis menemukan kesalahan konsep siswa dalam materi aljabar. Beberapa siswa tidak dapat membedakan antara penyelesaian persamaan 3x = 6 dengan 3 + x = 6. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi operasi aljabar. Selain itu, rendahnya kemampuan pemahaman konsep juga terlihat dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap kemampuan pemahaman. Dari hasil studi pendahuluan ditemukan beberapa penyebab rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa, antara lain: (1) siswa cenderung menghafal konsep dengan tanpa kebermaknaan, sehingga menyebabkan siswa mudah lupa terhadap materi yang diperlajarinya; (2) siswa tidak terbiasa dengan soal-soal non rutin, siswa lebih tertarik menyelesaikan soal seperti yang dicontoh kan oleh guru. Wahyudin (1999) menambahkan bahwa salah satu penyebab siswa lemah dalam matematika adalah kurangnya siswa tersebut memiliki kemampuan pemahaman untuk mengenali konsep-konsep dasar matematika (aksioma, definisi, kaidah, dan teorema) yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dipelajari.
7
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian Gordah (2009) menemukan bahwa dalam kemampuan koneksi matematis kelemahan yang paling banyak muncul dari jawaban siswa adalah ketidakmampuan siswa dalam menjawab hubungan dari konsep yang digunakan. Begitu pula menurut Kusmayadi (2011) mengemukakan bahwa (1) kebanyakan siswa tidak mengetahui dan tidak mengerti materi mana yang ada hubungannya dengan materi yang akan dipelajari; (2) masih banyak siswa yang tidak mampu menyatakan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika dan juga tidak mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau bentuk simbol; (3) sebagian besar siswa tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia nyata atau masalah yang ada disekitar siswa; (4) ada siswa yang mampu menyelesaikan suatu masalah matematika tetapi tidak mengerti apa yang dikerjakannya dan kurang memahami apa yang terkandung didalamnya.
Selain kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis, juga terdapat aspek lain yang menunjang proses pembelajaran matematika siswa yaitu aspek psikologis yang salah satunya adalah self efficacy. Self efficacy mampu meningkatkan kemampuan matematika siswa melalui usaha untuk membangun keyakinan diri seseorang untuk mencapai kesuksesan dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan. Hal ini dipertegas oleh pendapat Wilson & Janes (2008) yang menyatakan bahwa self efficacy merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan prestasi matematika seseorang. Selain itu, (Somakim 2010, hlm. 6) menyatakan bahwa self efficacy hampir identik dengan “kepercayaan diri” yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa.
Self efficacy merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa, hal
8
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
secara optimal, dan dapat mengkoneksikan pengetahuan yang dimilikinya dengan keadaan sekitarnya.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa self efficacy siswa berkorelasi positif terhadap motivasi, kinerja dan prestasi siswa. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur (2012) yang menyatakan self efficacy sebagai salah satu faktor pencapai prestasi siswa, sehingga jika self efficacy siswa tinggi maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapainya dan sebaliknya. Perlu diperhatikan bahwa individu yang memiliki self efficacy yang tinggi menganggap bahwa kegagalan sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki
self efficacy yang rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnya
kemampuan.
Self efficacy memiliki pengaruh dalam pemilihan perilaku, besar usaha
dan ketekunan, serta pola berpikir dan reaksi emosional. Penilaian self efficacy mendorong individu menghindari situasi yang diyakini melampaui kemampuannya atau melakukan kegiatan yang diperkirakan dapat diatasinya. Dalam memecahkan masalah yang sulit, individu yang mempunyai keraguan tentang kemampuannya akan mengurangi usahanya bahkan cenderung akan menyerah. Perlu diperhatikan bahwa keyakinan diri yang dipersepsikan seseorang memainkan peranan kunci dalam kehidupan manusia, karena hal tersebut memberi pengaruh pada perilaku manusia secara keseluruhan seperti kepercayaan, emosi, pemikiran dan tindakan (Bandura, 2006, hlm. 309). Siswa yang memiliki self
efficacy rendah akan cenderung ragu-ragu dalam penyelesaian masalah matematika.
Sebaliknya siswa yang memiliki self efficacy tinggi akan sangat yakin dengan yang akan dikerjakannya.
Hasil OECD’s Teaching and Learning International Survey (TALIS)
9
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2008) menyatakan bahwa perasaan positif yang tepat tentang self efficacy dapat mempertinggi prestasi, meyakini kemampuan, mengembangkan motivasi internal, dan memungkinkan siswa untuk meraih tujuan yang menantang. Perasaan negatif tentang self efficacy dapat menyebabkan siswa menghindari tantangan, melakukan sesuatu dengan lemah, fokus pada defisiensi dan hambatan, dan mempersiapkan diri untuk outcomes yang kurang baik. Individu yang mempunyai efficacy tinggi menganggap kegagalan sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki efficacy rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemamapuan (Widyastuti, 2010).
Dari hasil penelitian Widyastuti (2010) yang melakukan penelitian di SMP untuk kategori self efficacy siswa baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, dimana kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran MEAs masih belum dapat dikatakan bagus mengingat self efficacy merupakan keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya untuk dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas/masalah tertentu dengan berhasil. Sehingga terbuka peluang dalam penelitian selanjutnya untuk dapat meningkatkan self efficacy yang dimiliki peserta didik melalui metode pembelajaran lainnya. Menurut Nurfauziah (2013) agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan, dan terjadinya keseimbangan antara kemampuan kognitif dan afektif siswa, hendaknya suasana belajar yang terjadi memungkinkan siswa untuk mengkonstruksi, menemukan dan mengembangkan pengetahuannya.
Hasil dari penelitian-penelitian di atas, mengindikasikan bahwa kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa di Indonesia masih belum mencapai hasil yang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya
pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa, salah satu faktornya menurut Zulkardi (2001) yaitu faktor yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, misalnya
metode mengajar matematika yang masih terpusat pada guru, sementara siswa cenderung
10
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hal proses pembelajaran matematika, para guru hampir selalu menggunakan metode
ceramah dan ekspositori dengan tanpa kebermaknaan.
SMSG (Ruseffendi; 2006, hlm. 290) melalui penelitian sendiri dan ulasannya terhadap penelitian lain mengatakan bahwa bila metode ekspositori dipergunakan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan situasi dan kondisinya maka akan menjadi metode yang paling efektif. Hal ini diperkuat David P. Ausabel (Ruseffendi; 2006, hlm. 290) metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang efisien bila dalam pembelajarannya siswa belajar secara bermakna
(meaningful). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan ekspositori pada dasarnya baik, hanya saja dalam proses pembelajarannya para pendidik cenderung melalaikan pembelajaran secara bermakna sehingga menyebabkan siswa belajar yang tidak banyak makna (tanpa mengerti).
Oleh karena itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, serta aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada prestasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan
self efficacy siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind
map.
Untuk itu perlu usaha guru agar siswa belajar secara aktif. Sumarmo (2000) mengatakan agar pembelajaran dapat memaksimalkan proses dan hasil belajar matematika, guru perlu mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya serta menjawab pertanyaan, berpikir secara kritis, menjelaskan setiap jawaban yang diajukan. Oleh karena itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, serta aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada prestasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan
11
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pendekatan scientific merupakan pendekatan yang direkomendasikan dalam kurikulum 2013 dengan tujuan agar siswa mampu meyelesaikan masalah yang diajukan dengan cara berfikir sistematis. Artinya siswa harus mampu menghubung pengetahuan yang sudah dia miliki dengan pengetahuan baru. Ini bekaitan dengan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Dengan kata lain penerapan pendekatan scientific diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Lebih lanjut Sudaryat (2014) menyatakan bahwa pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Oleh karena itu kondisi pembelajaran diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber bukan hanya diberi tahu.
Mind map adalah salah satu sistem how to learn yang paling penting dan
harus didapatkan paling pertama oleh anak jika mau menggunakan otaknya secara efektif dan efisien dalam belajar. Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam prestasi akademiknya. Hal ini dikarenakan mind map merupakan pancaran pikiran dari masing-masing siswa, jika belajar sudah menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, seperti halnya saat mereka membaca komik atau bermain games, maka akan termotivasi untuk belajar dan akan mampu belajar secara mandiri serta memunculkan motivasi dan keyakinan dirinya dalam melaksanakan suatu tujuan yang ingin dicapai.
12
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
percobaan kepada siswa lain dan guru untuk mendapatkan tanggapan, akan memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dan mempunyai motivasi untuk memperoleh keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga mengkomunikasikan hasil percobaan dan asosiasi yang telah dilakukan peserta didik akan memperkuat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disajikan dalam pembelajaran.
Self efficacy, akan tumbuh dan berkembang baik dalam aktifitas mengkomunikasikan, semakin banyak orang mengkomunikasikan suatu gagasan ia akan semakin paham. Dengan bantuan mind map juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antar sesama informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya dalam ingatan.
Pendekatan scientific disertai mind map merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa. Pembelajaran yang dapat merekam banyak informasi juga dapat membantu siswa menemukan konsep-konsep yang berhubungan dari suatu materi dan mengingat-ingat kembali konsep-konsep yang telah diketahuinya serta mengkoneksikannya dengan konsep-konsep matematika yang dipelajari dari materi yang ditugaskan, seperti halnya peta konsep. Dengan mengkoneksikan konsep-konsep matematika yang dipelajari, pemahaman siswa tentang konsep-konsep itu akan lebih mendalam. Seperti diungkapkan oleh Michener (dalam Sumarmo, 1987, hlm. 24) bahwa unjuk memahami suatu objek secara mendalam, seseorang selain harus mengetahui hubungan obyek itu sendiri juga harus mampu mengkoneksikannya dengan objek lain.
13
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan antara satu konsep dan konsep lainnya, sehingga siswa diharapkan mampu mengaitkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya, sehingga pembelajaran yang terjadi menjadi lebih bermakna.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pendekatan Scientific disertai Mind Map untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis
serta Self Efficacy Siswa SMP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?
2. Apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?
3. Apakah self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menelaah peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind
14
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Menelaah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
3. Menelaah self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini penting dilakukan karena diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman konsep dan koneksi matematis pada diri siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
2. Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya yang menggunakan pendekatan scientific disertai mind map. 3. Bagi para peneliti yaitu sebagai sebuah pengayaan dalam memperkaya
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji sebuah perlakuan pendekatan
scientific disertai mind terhadap kemampuan pemahaman konsep, kemampuan
koneksi matematis dan self efficacy siswa. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tetapi dalam pelaksanaannya peneliti tidak memungkinkan memilih siswa secara acak untuk dijadikan sampel, sehingga sampel pada penelitian ini didasarkan pada kelas yang sudah terbentuk, dengan demikian penelitian ini menjadi quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan bentuk dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) dan kelas kontrol (kelas pembanding). Pertimbangan penggunaan desain penelitian ini adalah bahwa kelas yang ada sudah terbentuk sebelumnya, dan pembentuan kelas baru akan menyebabkan kekacauan jadwal pelajaran serta mengganggu efektivitas pembelajaran di sekolah.
Sebelum pembelajaran dilaksanakan, pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan pre-respon untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa menerima pembelajaran berupa pretes kemampuan pemahaman konsep kemampuan koneksi matematis. Di akhir rangkaian pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan post-respon, berupa postes kemampuan pemahaman konsep, kemampuan koneksi matematis dan skala self
efficacy. Tabel 3.1 berikut menggambarkan kegiatan pra-respon, perlakuan, dan
pos-respon yang akan dilaksanakan.
Tabel 3.1 Pola Desain Eksperimen
Subjek
Kelas Pre-respon Treatment Post-respon Eksperimen Tes Pemahaman
Konsep
Kontrol Tes Pemahaman Konsep
Pembelajaran
dengan ekspositori
52
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tes koneksi
matematis Matematika
Angket Self-Efficacy
Dengan demikian, untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan kemampuan pemahaman konsep, kemampuan koneksi matematis dan self efficacy siswa terhadap pembelajaran matematika dilakukan penelitian dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen (Ruseffendi, 2005) berikut:
O X O
O O
Keterangan:
O : Pretest atau Post-test
X : Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific disertai Mind Map
: Subjek tidak dikelompokkan secara acak
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kota Bandung yang berada pada cluster 1. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Kota Bandung tahun pelajaran 2014/2015. Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih, pemilihan sampel dilakukan dengan cara pengundian terhadap kelas anggota populasi. Salah satu kelas yang terpilih dijadikan kelas eksperimen dan kelas yang lainnya dijadikan kelas kontrol. Pada kelas ekperimen dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan ekspositori
53
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pemilihan sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan kelas yang memiliki karakteristik dan kemampuan akademik yang setara. Sehingga walaupun menggunakan teknik purposive sampling sampel tetap representatif terhadap populasinya. Berdasarkan pertimbangan di atas maka, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol.
Agar penentuan sampel tidak bersifat subjektif, maka pertimbangan dalam menentukan sampel juga didasarkan pada perolehan nilai matematika peserta didik pada ujian tengah semester. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map. Pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan ekspositori.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Yang dimaksud dengan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam penelitian ini adalah pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Indikator yang diambil peneliti yaitu a) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, b) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, c) Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari.
2. Kemampuan koneksi matematis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep matematis yang telah dipelajari terhadap masalah-masalah yang berkaitan baik dalam bidang matematika, dengan disiplin ilmu lain, maupun dalam konteks dunia nyata.
3. Self efficacy merupakan keyakinan diri individu akan kemampuannya sendiri
54
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
memiliki 3 dimensi, yakni: tingkat tugas (level), luas bidang tugas
(generality) dantingkat kekuatan (strength).
4. Pendekatan Scientific
Pendekatan scientific adalah suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis dan metode ilmiah. Pendekatan scientific dalam penelitian ini terdiri dari perpaduan antara mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
5. Mind Map adalah teknik pencatatan yang mempermudah proses informasi
dan memanggil ulang (recalling) informasi yang telah dipelajari dan dilaksanakan dengan pembelajaran yang menyenangkan. Siswa dibiarkan menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar dan mudah diingat. Mind map
digambarkan dengan menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar
sederhana, mendasar dan alami sesuai dengan cara kerja otak.
D. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2006) “Variabel adalah objek dari suatu penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Pada penelitian ini variabel yang akan digunakan terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Pendekatan scientific disertai mind map dalam pembelajaran matematika sebagai variabel bebas
2) Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa sebagai variabel terikat
3) Self-efficacysiswa sebagai variabel terikat E. Instrumen Penelitian
55
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Berikut merupakan uraian dari masing-masing instrumen yang digunakan.
1. Perangkat Pembelajaran a) Silabus
Silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar, yang bertujuan agar peneliti mempunyai acuan yang jelas dalam melakukan penelitian dan tes yang diberikan disusun sesuai dengan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Pada silabus mata pelajaran matematika memuat identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian (meliputi jenis tes, bentuk tes, dan contoh instrumen), alokasi waktu dan sumber belajar. Secara rinci, silabus dapat dilihat di lampiran A.
b)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran beretujuan membantu peneliti dalam mengarahkan jalannya pembelajaran agar terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai. RPP disusun secara sistematis yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, bahan atau sumber dan penilaian hasil belajar.
RPP yang disusun memuat indikator yang mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu kubus dan balok. Metode dan langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran yang digunakan; pada kelas eksperimen disesuaikan dengan pendekatan scientific disertai mind map, sedangkan pada kelas kontrol disesuaikan dengan pembelajaran ekspositori. Sementara itu, materi, sumber belajar dan penilaian hasil belajar untuk kedua kelas diberi perlakuan yang sama. Secara rinci, RPP dapat dilihat di lampiran A. c) Bahan Ajar
Bahan ajar yang digunakan selama penelitian berlangsung terdiri dari dua macam, yaitu bahan ajar dengan menggunakan pembelajara dengan pendekatan
56
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
scientific disertai mind map untuk kelas kontrol. Bahan ajar yang dibuat mengacu
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis serta dan self efficacy siswa. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang, disusun, dan dikembangkan dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran, serta melalui pertimbangan dosen.
LKS dalam penelitian ini, berisikan sejumlah soal yang dapat membuat siswa mengusai materi bangun ruang sisi datar yaitu kubus dan balok. Secara rinci, instrumen bahan ajar dapat dilihat di lampiran A.
2. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis
Data tes yang akan dikumpulkan berupa hasil tes pemahaman konsep dan tes kemampuan koneksi matematis siswa (pretes dan postes). Menurut Webster (Suherman, 2003), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen tes dibuat untuk mengumpulkan data guna mengetahui dan membandingkan kemampuan kognitif siswa dalam menguasai pelajaran matematika sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind
map. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe uraian, karena
dengan tipe uraian dapat melihat proses berfikir siswa dengan jelas.
Untuk memberikan skor terhadap jawaban dari tes, berikut ini adalah skor rubrik untuk kemampuan matematika yang akan diukur pemahaman konsep) yang diadopsi dari holistic scoring rubrics (Hutajulu, 2010):
Tabel 3.2
Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep
Skor Respon siswa terhadap soal
0 Tidak menunjukan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal matematika.
1 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika sangat terbatas, jawaban sebagian besar terdapat perhitungan yang salah.
2 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika kurang lengkap, jawaban terhadap perhitungan yang salah
57
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
algoritma secara lengkap, perhitungan secara umum benar namun terdapat sedikit kesalahan
4
Penggunaan dan prinsip terhadap soal matematika secara lengkap, penggunaan istilah dan notasi matematika secara tepat, pengunaan algoritma secara lengkap dan benar.
Sama halnya dengan kemampuan pemahaman konsep, untuk memberikan skor terhadap jawaban dari tes, berikut ini adalah skor rubrik untuk kemampuan matematika yang akan diukur koneksi matematis yang diadopsi dari holistic
scoring rubrics (Hutajulu, 2010):
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Tes Koneksi Matematis
Skor Respon siswa terhadap soal
0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan ketidakpahaman tentang konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa.
1 Hanya sedikit dari penjelasan yang benar.
2 Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagian lengkap dan benar.
3 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara logis atau terdapat sedikit kesalahan bahasa.
4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan jelas serta tersusun secara logis dan sistematis.
Sumber, Izzati(2010)
Instrumen tes diujicobakan pada siswa kelas IX di salah satu SMP di Kota Bandung. Kemudian data hasil tes diolah untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran setiap butir soal. Perhitungan tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran setiap butir soal tes tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid (absah atau sahih) jika mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2013:87) menyatakan bahwa validitas instrumen tes dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total butir tes dengan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson, yaitu:
∑ ∑ ∑
58
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.
= jumlah peserta tes (subjek). = skor item tes.
= skor total.
Hasil interpretasi yang berkenaan dengan validitas butir soal dalam penelitian ini seperti dinyatakan Arikunto (2013:89) terlampir pada tabel 3.5 berikut:
Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi diuji dengan uji-t (Sundayana, 2010), dengan rumus berikut:
√ kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.7, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software Microsoft Excel 2007:
59
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Hasil Uji Validitas
Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Nomor Soal Koefisien korelasi thitung ttabel Keterangan
1 0,894 12,619 2,068 Valid
Nomor Soal Koefisien korelasi thitung ttabel Keterangan
1 0,85 6,676 2,068 valid
2 0,73 6,981 2,068 valid
3 0,82 3,537 2,068 valid
4 0,2 2,527 2,068 Tidak Valid
b) Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketetapan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2012). Hasil pengukuran harus sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula.Uji reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel 2007. Karena instrumen dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian, maka derajat reliabilitasnya ditentukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha (Arikunto, 2012, hlm. 122), yaitu:
∑
dengan,
= koefisienreliabilitas
= banyak butir soal (item) ∑ = jumlah varians skor setiap item
= varians skor total
Kriteria penafsiran mengenai tolok ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas menurut Guilford yang terdapat pada tabel 3.8. Pengambilan keputusan yang dilakukan adalah dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Jika rhitung > rtabel
60
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
rtabel diperoleh dari nilai tabel r product moment untuk signifikansi 5% (α = 0,05)
dan derajat kebebasan (dk = n – 1).
r11≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah Sumber: Suherman (2001: 156)
Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi ( ) yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai kritis (nilai korelasi pada tabel R), dengan tes dikatakan reliabel apabila memenuhi . Dengan menggunakan
Microsoft Excel 2010, maka diperoleh nilai reliabilitas seperti yang terlihat di
tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis
Kemampuan rhitung rtabel Kriteria Kategori
Pemahaman Konsep 0,678 0,404 Reliabel Sedang (cukup) Koneksi Matematis 0,62 0,404 Reliabel Sedang (cukup)
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis yang akan digunakan reliabel, sehingga kedua tes tersebut memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan.
c) Daya Pembeda
61
Sri Mariana, 2014
PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menjawab soal tersebut (atau testi menjawab salah) (Suherman, 2003). Untuk menghitung daya pembeda tes bentuk uraian yaitu dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
= Daya pembeda
= Rata-rata skor kelompok atas = Rata-rata skor kelompok bawah
SMI = Skor maksimal ideal
Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda adalah :
Tabel 3.9
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda (Suherman, 2003)
Koefisien Daya Pembeda Interpretasi
Sangat baik kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.12, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software Microsoft Excel 2007:
Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan KoneksiMatematis
Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi
4 4 3,3 2,1 0,3 Cukup