• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP."

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh

Sri Mariana 1302715

(2)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY SISWA SMP

Oleh Sri Mariana

S. Pd. Universitas Pendididkan Indonesia 2011

SebuahTesis yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk memperolehgelar Magister Pendidikan (M. Pd.)

pada Program Studi Pendidikan Matematika

Sri Mariana 2015

(3)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis LEMBAR PENGESAHAN

SRI MARIANA

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY SISWA SMP

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing,

Dr. Jarnawi Afgani Dahlan., M. Kes NIP. 196805111991011001

Mengetahui

(4)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(5)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sri Mariana (2015) Pendekatan Scientific disertai Mind Map untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis serta Self Efficacy Siswa SMP Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis serta keharusan mengembangkan aspek afektif dalam pembelajaran matematika yang mempunyai hubungan dengan keberhasilan seseorang dalam mengerjakan tugas akademik. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan scientific disertai

mind map. Penelitian ini mengkaji masalah peningkatan kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis serta self efficacy antara siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan pendekatan scientific disertai mind map dan pembelajaran ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel penelitiannya adalah siswa SMP kelas VIII. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis dan angket self efficacy. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan uji statistik nonparametrik Mann-Whitney U. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendiskripsikan self efficacy siswa setelah pembelajaran dan menganalisisnya menggunakan uji statistik nonparametrik

Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peningkatan

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara ekspositori. (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara ekspositori. (3) Self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map tidak berbeda secara signifikan dengan self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Namun self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan

scientific disertai mind map sudah mengarah untuk menjadi lebih baik. .

(6)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Sri Mariana (2015) : Scientific approach by Mind Map to Improve Ability of

Understanding Concept and Mathematical Connections and Self Efficacy Junior High School Students

The study was based on the problem of the low ability of understanding mathematical concepts and connections as well as the necessity to develop the affective aspects of learning mathematics that regarding a person's success in academic tasks. To overcome this, a research was conducted using a scientific

approach with mind map. This study examines the problem of improvement of

understanding the concept and mathematical connection, as well as self efficacy between students who study mathematics through a scientific approach with

mind map and students who study through expository. This study was a

quasi-experimental research using purposive sampling technique. The population in this study were eighth grade junior high school students in Bandung academic year 2014/2015 and the sample in this study were eighth grade students as much as two classes. Instruments used in this research were test the ability of understanding the concepts, mathematical connections and self efficacy questionnaire. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. Quantitative analysis was performed using nonparametric statistical test of Mann-Whitney U. The qualitative analysis was done to describe the self efficacy of students after learning and analyzing them using nonparametric statistical test of Mann-Whitney U. The results showed that: (1) Improvement of the ability of understanding mathematical concepts of students who acquire learning with a scientific approach with mind map was better than students who received expository learning. (2) Improvement of the ability of mathematical connection of students who obtain a scientific approach with the mind map was better than students who received expository learning. (3)

Self efficacy of students who obtain a scientific approach with mind map did not

differ significantly with self efficacy of students who obtain expository. But the

self efficacy of students who obtain a scientific approach with mind map were

better than students who obtain expository.

(7)

Sri Mariana, 2014

(8)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 13

C. TujuanPenelitian ... 13

D. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 15

B. Kemampuan Koneksi Matematis ... 22

C. Self Efficacy Siswa ... 27

D. Pendekatan Scientific ... 32

E. Mind Map ... 35

F. Pemberian Tugas Mind Map dalam Proses Pembelajaran ... 43

G. Teori Pembelajaran yang Mendukung ... 43

H. Kerangka Berpikir ... 45

I. Penelitian Relevan ... 48

J. Hipotesis Penelitian ... 49

(9)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 52

C. Defenisi Operasional ... 53

D. Variabel Penelitian ... 54

E. Instrumen Penelitian ... 54

1. Perangkat Pembelajaran ... 54

2. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 56

a) Validitas ... 57

b) Reliabilitas ... 59

c) Daya Pembeda ... 60

d) Indeks Kesukaran ... 61

3. Skala Self Efficacy Siswa... 63

a) Validitas ... 64

b) Reliabilitas ... 65

F. Prosedur Penelitian ... 66

G. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analsis Data Kuantitatif ... 73

1. Analisis Statistik Deskripsi Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi ... 73

2. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 78

3. Kemampuan Koneksi Matematis ... 87

B. Analsis Data Kualitatif ... 96

1. Angket Skala Self Efficacy Siswa ... 96

2. Analisis Deskriptif SkorSelf Efficacy Siswa ... 97

3. Analisis Inferensial Skor Self Efficacy Siswa ... 106

C. Pembahasan ... 108

1. Model Pembelajaran... 108

2. Kemampuan Pemahaman Konsep ... 121

(10)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Self Efficacy ... 132

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 135

B. Saran ... 135

DAFTAR PUSTAKA ... 137

(11)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Indikator Self efficacy ... 32

2.2 Tahapan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Scientific disertai mind map ... 34

3.1 Pola Desain Eksperimen ... 51

3.2 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep ... 56

3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Koneksi Matematis ... 57

3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas ... 58

3.5 Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Pemahaman Konsep ... 58

3.6 Hasil Uji Coba Validitas Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 58

3.7 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas ... 59

3.8 Hasil Uji Coba Reliabilitas Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 60

3.9 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda Tes ... 61

3.10 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 61

3.11 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 61

3.12 Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran ... 62

3.13 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 63

3.14 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 63

3.15 Pemilihan Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 63

3.16 Hasil Uji Validitas Skala Self Efficacy ... 64

3.17 Hasil Uji Reliabilitas Skala Self-Efficacy Siswa ... 65

(12)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.19 Kriteria Persentase Jawaban Angket ... 71 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi

Matematis ... 74 4.2 Hasil Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis ... 78 4.3 Data Hasil Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman

Matematis ... 79 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Pemahaman

konsep Matematis ... 81 4.5 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Postes Kemampuan Pemahaman

konsep Matematis ... 82 4.6 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Pemahaman

konsep Matematis ... 83 4.7 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman konsep

Matematis ... 84 4.8 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Pemahaman

Matematis ... 86 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Koneksi Matematis .... 88 4.10 Hasil Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Koneksi Matematis ... 88 4.11 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Koneksi

Matematis ... 90 4.12 Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor Pretes Kemampuan Koneksi

Matematis ... 92 4.13 Hasil Rataan dan Klasifikasi N-gain Kemampuan Koneksi

Matematis ... 93 4.14 Hasil Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Koneksi Matematis .. 93 4.15 Hasil Uji Perbedaan Rerata N-gain Kemampuan Koneksi Matematis 96 4.16 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi

(13)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.17 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi

Magnitude/Level ... 99 4.18 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi

Generality ... 100

4.19 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi

Generality ... 1002

4.20 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Dimensi

Strength ... 104

4.21 Analisis Self Efficacy Siswa Kelas Kontrol Terhadap Dimensi

Strength ... 105

(14)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Contoh Mind Map ... 36

2.2 Aturan Membuat Mind Map ... 41

3.1 Alur Analisis Data Kuantitatif ... 66

4.1 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman konsep Matematis ... 76

4.2 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Koneksi Matematis... 76

4.3 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman konsep Matematis ... 77

4.4 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Koneksi Matematis ... 73

4.5 Q-Q Plot Pretes, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Pemahaman Konsep ... 80

4.6 Q-Q Plot N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Pemahaman Konsep ... 85

4.7 Q-Q Plot Pretes, Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Koneksi Matematis... 89

4.8 Q-Q Plot N-gain Kelas Eksperimen dan Kontrol Kemampuan Koneksi Matematis... 94

4.9 Seluruh siswa sedang melihat dan mempelajari contoh mind map yang ditempel oleh guru ... 109

4.10 Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ... 111

4.11 Aktivitas siswa sedang bekerjasama dengan anggota kelompok ... 112

4.12 Aktivitas guru sedang membimbing siswa berdiskusi kelompok ... 114

4.13 Kegiatan siswa mempresentasikan hasil diskusinya ... 115

4.14 Mind Map karya siswa ... 119

4.15 Mind Map karya siswa ... 120

4.16 Mind Map karya siswa ... 120

(15)

Sri Mariana, 2014

(16)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus Pembelajaran ... 145

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 149

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 177

4. Lembar Kerja Siswa ... 196

5. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .. 244

6. Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis ... 247

7. Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 249

8. Pedoman Penskoran ... 251

9. Jawaban Soal Tes Pemahaman dan Komunikasi Matematis ... 256

10. Kisi-Kisi Butir Skala Self Efficacy Siswa ... 258

11. Lembar Angket Self Efficacy Siswa ... 259

12. Rekapitulasi Skor Uji Coba Tes Hasil Uji Validitas Teoritik Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 261

13 Skor Hasil Ujicoba Pemahaman Konsep ... 262

14 Skor Hasil Ujicoba Koneksi Matematis ... 264

15. Data Nilai Pretes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 266

16. Data Nilai Postes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis ... 268

17. Data Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 270

18. Data Skor Pretes, Postes, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ... 272

19. Data Skor Pretes dan Postes Kemampuan Koneksi Matematis ... 274

20. Data Skor Pretes, Postes, dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Koneksi Matematis... 276

(17)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

21. Analisis Data Pretes,Postes dan Gain Ternormalisasi Kemampuan

Pemahaman Konsep Matematis... .. 278

22. Analisis Data Pretes,Postes dan Gain Ternormalisasi Kemampuan Koneksi Matematis.. ... .. 282

23. Data Skala Self Efficacy Matematis Siswa ... 286

24. Data Skor Self Efficacy Matematis Siswa... 288

25. Analisis Skala Self Efficacy Siswa ... 290

26. Foto Aktivitas Guru dan Siswa ... 291

27. Hasil Mind Map siswa ... 293

28. Surat SK Pembimbing ... 298

29. Surat Keterangan Izin Penelitian ... 300

30. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 301

(18)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang sangat berperan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan, dengan harapan pendidikan matematika harus dapat menumbuhkembangkan kemampuan dan pribadi siswa sejalan dengan tuntutan kehidupan masa depan (Setyawan, 2013, hlm. 1). Dengan begitu penguasaan matematika sangat penting dimiliki oleh generasi untuk menghadapi perkembangan zaman yang menuntut sesuatu lebih cepat, praktis dan efisien.

Selain itu matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah mempunyai visi atau arah pengembangan. Visi yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan masa kini, yaitu mengarahkan pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep serta kemampuan koneksi matematis siswa yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah matematika dan ilmu pengetahuan lainnya, sedangkan visi yang kedua berorientasi untuk kebutuhan menalar yang logis, sistematik, kritis, dan cermat serta bersikap objektif dan terbuka yang sangat diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah (Setyawan, 2013, hlm. 1).

Matematika yang diberikan di sekolah sangat penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menyadari pentingnya pembelajaran matematika di sekolah, dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 37 ditegaskan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

(19)

2

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah;(2) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (3) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut dapat ditelusuri bahwa belajar matematika tentunya tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi saja tetapi juga mengembangkan sikap dan karakter peserta didik. NCTM (National Council of Teacher of Mathematics, 2000) mengungkapkan bahwa terdapat enam kemampuan penting yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, yaitu pemahaman konsep (conceptual understanding), pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan pembuktian (reasoning

and proof), komunikasi (communication), koneksi (connection), dan representasi

(representation).

Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam belajar matematika. NCTM (2000) menyatakan bahwa visi dari matematika sekolah adalah berdasarkan pada pembelajaran matematika siswa yang disertai dengan pemahaman konsep. Belajar matematika dengan disertai pemahaman konsep sangat diperlukan untuk memungkinkan siswa menyelesaikan masalah lain yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang. Bransford, Brown, dan Cocking (dalam Auliya, 2013) memaparkan belajar matematika dengan disertai pemahaman juga merupakan komponen terpenting dari kemampuan, bersama dengan kecakapan pengetahuan faktual dan prosedural.

(20)

3

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

matematika maupun dalam disiplin ilmu lainnya. Koneksi matematis bertujuan untuk membantu persepsi siswa dengan cara melihat matematika sebagai suatu bagian yang utuh dan terintegrasi dengan kehidupan. Tujuan pembelajaran koneksi matematis di sekolah dapat dirumuskan ke dalam tiga bagian yaitu memperluas wawasan pengetahuan siswa, memandang matematika sebagai suatu keseluruhan yang terpadu, bukan sebagai materi yang berdiri sendiri, serta mengenal relevansi dan manfaat matematika dalam konteks dunia nyata.

Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis sangat diperlukan sebagai landasan dalam berpikir, karena dengan kemampuan berpikir yang baik seseorang akan dapat mengambil keputusan dalam setiap tindakannya dengan cepat dan benar sesuai kaidah yang berlaku. Salah satu sasaran yang perlu dicapai siswa untuk memperoleh pemahaman konsep yang mendalam dan bermakna adalah memahami matematika yang dipelajarainya melalui konstruksi pemahaman. Jika anak mengkonstruksi sendiri pemahamannya, maka pengetahuan akan diperoleh akan lebih bermakna.

Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis adalah kemampuan yang perlu tertanam dalam diri siswa dalam belajar matematika. Kemampuan koneksi matematis diperlukan untuk menghubungkan berbagai macam gagasan-gagasan atau ide-ide matematis yang diterima siswa. Dengan dikembangkannya kemampuan koneksi matematis, maka pemahaman konsep siswa akan bertambah.

(21)

4

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kemampuan koneksi matematis yang memadai”. Keterkaitan antara kemempuan

pemahaman dan koneksi matematis juga disampaikan dalam NCTM (2000) bahwa

Thinking mathematically involves looking for conections, and making connections builds mathematical understanding. Without connections, students must learn and remember too many isolated concepts and skills. With connections, they can build new understandings on previous knowledge.

(hlm.274)

Hal senada juga disampaikan oleh Hirdjan (dalam Puspitasari 2010, hlm. 5) “Matematika tidak diajarkan secara terpisah antar topik. Masing-masing topik dapat dilibatkan atau terlibat dengan topik lainnya”. Oleh karena itu,

pemahaman siswa pada suatu topik akan membantu untuk memahami topik yang lain, tetapi hal ini dapat terjadi jika siswa mampu mengkoneksikan topik-topik tersebut. Dengan koneksi siswa juga mampu membangun pemahaman baru berdasarkan pada pengetahuan sebelumnya. Ini juga berarti bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa diperlukan kemampuan koneksi antar konsep yang diperolehnya secara terpisah untuk dapat digunakan atau diaplikasikan pada konteks nyata,sehingga memberikan makna yang lebih baik untuk diri siswa dan diharapkan dapat membangkitkan minat belajarnya terhadap matematika. Hal ini sesuai dengan teori Ausabel (dalam Suherman, 2003) dengan belajar bermaknanya yaitu “ suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif baik itu fakta-fakta,

konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat

siswa”.

Pada teori lain, Brunner (dalam Suherman, 2003) pada dalil pengaitan menyatakan bahwa “ anak perlu menyadari bagaimana hubungan antar konsep, karena antara sebuah bahasan dengan bahasan matematika lainnya saling

(22)

5

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

konsep dan ide-ide matematika maka kemampuan pemahaman relasional siswa tersebut ikut bertambah, dalil pengaitan (connectivity theorem).

Pentingnya kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis tidak sejalan dengan yang terjadi dilapangan. Untuk memecahkan masalah matematis yang dihadapi siswa dalam mempelajari matematika, siswa harus mampu memahami konsep-konsep matematika itu sendiri. Namun kenyataannya banyak siswa yang masih belum memahami konsep-konsep yang diajarkan karena siswa cenderung menghafal dengan tanpa kebermaknaan. Agar pembelajaran efektif maka penghafalan konsep harus dihindari. Sesuai dengan pendapat (Wahyudin, 2008, hlm. 65) bahwa program matematika sekolah yang efektif hendaknya mempertimbangkan cakupan objektif yang lebih dari sekedar kecakapan berhitung, tentu saja kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan untuk kehidupan keseharian harus diajarkan, tetapi ini semua tidak lebih ataupun kurang penting daripada membangun pemahaman-pemahaman yang membebaskan siswa dari penghafalan semata. Pengembangan matematika bertujuan untuk mengembangkan daya pikir siswa secara aktif.

Pendidikan yang diharapkan bangsa Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas ternyata tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terlihat dari beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2008), Sudihartinih (2009), Rahmah (2012), Mulyanti (2010), Nasution (2010), Afrilianto (2012), dan Tim Jica (dalam, Tandililing, 2011) menyimpulkan rendahnya kualitas pemahaman konsep matematis siswa disebabkan oleh proses pembelajaran dimana guru terlalu berkonsentrasi pada latihan soal yang bersifat prosedural, sehingga tidak memungkinkan siswa cepat memperoleh makna dari kegiatan pembelajaran. Senada dengan peneliti-peneliti yang lainnya seperti Sumarmo (1987), Suzana (2004), dan Priatna (2003) yang menyatakan bahwa pemahaman konsep matematis siswa masih belum memperoleh hasil yang memuaskan.

(23)

6

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

melakukan praktek mengajar lapangan. Penulis menemukan kesalahan konsep siswa dalam materi aljabar. Beberapa siswa tidak dapat membedakan antara penyelesaian persamaan 3x = 6 dengan 3 + x = 6. Hal ini disebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi operasi aljabar. Selain itu, rendahnya kemampuan pemahaman konsep juga terlihat dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap kemampuan pemahaman. Dari hasil studi pendahuluan ditemukan beberapa penyebab rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa, antara lain: (1) siswa cenderung menghafal konsep dengan tanpa kebermaknaan, sehingga menyebabkan siswa mudah lupa terhadap materi yang diperlajarinya; (2) siswa tidak terbiasa dengan soal-soal non rutin, siswa lebih tertarik menyelesaikan soal seperti yang dicontoh kan oleh guru. Wahyudin (1999) menambahkan bahwa salah satu penyebab siswa lemah dalam matematika adalah kurangnya siswa tersebut memiliki kemampuan pemahaman untuk mengenali konsep-konsep dasar matematika (aksioma, definisi, kaidah, dan teorema) yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dipelajari.

(24)

7

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian Gordah (2009) menemukan bahwa dalam kemampuan koneksi matematis kelemahan yang paling banyak muncul dari jawaban siswa adalah ketidakmampuan siswa dalam menjawab hubungan dari konsep yang digunakan. Begitu pula menurut Kusmayadi (2011) mengemukakan bahwa (1) kebanyakan siswa tidak mengetahui dan tidak mengerti materi mana yang ada hubungannya dengan materi yang akan dipelajari; (2) masih banyak siswa yang tidak mampu menyatakan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika dan juga tidak mampu menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau bentuk simbol; (3) sebagian besar siswa tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia nyata atau masalah yang ada disekitar siswa; (4) ada siswa yang mampu menyelesaikan suatu masalah matematika tetapi tidak mengerti apa yang dikerjakannya dan kurang memahami apa yang terkandung didalamnya.

Selain kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis, juga terdapat aspek lain yang menunjang proses pembelajaran matematika siswa yaitu aspek psikologis yang salah satunya adalah self efficacy. Self efficacy mampu meningkatkan kemampuan matematika siswa melalui usaha untuk membangun keyakinan diri seseorang untuk mencapai kesuksesan dalam menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan. Hal ini dipertegas oleh pendapat Wilson & Janes (2008) yang menyatakan bahwa self efficacy merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan prestasi matematika seseorang. Selain itu, (Somakim 2010, hlm. 6) menyatakan bahwa self efficacy hampir identik dengan “kepercayaan diri” yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa.

Self efficacy merupakan kemampuan yang harus dimiliki siswa, hal

(25)

8

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

secara optimal, dan dapat mengkoneksikan pengetahuan yang dimilikinya dengan keadaan sekitarnya.

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa self efficacy siswa berkorelasi positif terhadap motivasi, kinerja dan prestasi siswa. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur (2012) yang menyatakan self efficacy sebagai salah satu faktor pencapai prestasi siswa, sehingga jika self efficacy siswa tinggi maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang dicapainya dan sebaliknya. Perlu diperhatikan bahwa individu yang memiliki self efficacy yang tinggi menganggap bahwa kegagalan sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki

self efficacy yang rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnya

kemampuan.

Self efficacy memiliki pengaruh dalam pemilihan perilaku, besar usaha

dan ketekunan, serta pola berpikir dan reaksi emosional. Penilaian self efficacy mendorong individu menghindari situasi yang diyakini melampaui kemampuannya atau melakukan kegiatan yang diperkirakan dapat diatasinya. Dalam memecahkan masalah yang sulit, individu yang mempunyai keraguan tentang kemampuannya akan mengurangi usahanya bahkan cenderung akan menyerah. Perlu diperhatikan bahwa keyakinan diri yang dipersepsikan seseorang memainkan peranan kunci dalam kehidupan manusia, karena hal tersebut memberi pengaruh pada perilaku manusia secara keseluruhan seperti kepercayaan, emosi, pemikiran dan tindakan (Bandura, 2006, hlm. 309). Siswa yang memiliki self

efficacy rendah akan cenderung ragu-ragu dalam penyelesaian masalah matematika.

Sebaliknya siswa yang memiliki self efficacy tinggi akan sangat yakin dengan yang akan dikerjakannya.

Hasil OECD’s Teaching and Learning International Survey (TALIS)

(26)

9

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2008) menyatakan bahwa perasaan positif yang tepat tentang self efficacy dapat mempertinggi prestasi, meyakini kemampuan, mengembangkan motivasi internal, dan memungkinkan siswa untuk meraih tujuan yang menantang. Perasaan negatif tentang self efficacy dapat menyebabkan siswa menghindari tantangan, melakukan sesuatu dengan lemah, fokus pada defisiensi dan hambatan, dan mempersiapkan diri untuk outcomes yang kurang baik. Individu yang mempunyai efficacy tinggi menganggap kegagalan sebagai kurangnya usaha, sedangkan individu yang memiliki efficacy rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemamapuan (Widyastuti, 2010).

Dari hasil penelitian Widyastuti (2010) yang melakukan penelitian di SMP untuk kategori self efficacy siswa baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, dimana kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran MEAs masih belum dapat dikatakan bagus mengingat self efficacy merupakan keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya untuk dapat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas/masalah tertentu dengan berhasil. Sehingga terbuka peluang dalam penelitian selanjutnya untuk dapat meningkatkan self efficacy yang dimiliki peserta didik melalui metode pembelajaran lainnya. Menurut Nurfauziah (2013) agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan, dan terjadinya keseimbangan antara kemampuan kognitif dan afektif siswa, hendaknya suasana belajar yang terjadi memungkinkan siswa untuk mengkonstruksi, menemukan dan mengembangkan pengetahuannya.

Hasil dari penelitian-penelitian di atas, mengindikasikan bahwa kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa di Indonesia masih belum mencapai hasil yang memuaskan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya

pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa, salah satu faktornya menurut Zulkardi (2001) yaitu faktor yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, misalnya

metode mengajar matematika yang masih terpusat pada guru, sementara siswa cenderung

(27)

10

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

hal proses pembelajaran matematika, para guru hampir selalu menggunakan metode

ceramah dan ekspositori dengan tanpa kebermaknaan.

SMSG (Ruseffendi; 2006, hlm. 290) melalui penelitian sendiri dan ulasannya terhadap penelitian lain mengatakan bahwa bila metode ekspositori dipergunakan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan situasi dan kondisinya maka akan menjadi metode yang paling efektif. Hal ini diperkuat David P. Ausabel (Ruseffendi; 2006, hlm. 290) metode ekspositori yang baik adalah cara mengajar yang efisien bila dalam pembelajarannya siswa belajar secara bermakna

(meaningful). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan ekspositori pada dasarnya baik, hanya saja dalam proses pembelajarannya para pendidik cenderung melalaikan pembelajaran secara bermakna sehingga menyebabkan siswa belajar yang tidak banyak makna (tanpa mengerti).

Oleh karena itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, serta aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada prestasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan

self efficacy siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind

map.

Untuk itu perlu usaha guru agar siswa belajar secara aktif. Sumarmo (2000) mengatakan agar pembelajaran dapat memaksimalkan proses dan hasil belajar matematika, guru perlu mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya serta menjawab pertanyaan, berpikir secara kritis, menjelaskan setiap jawaban yang diajukan. Oleh karena itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, serta aktivitas pembelajaran yang menyenangkan, sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada prestasi dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa adalah pembelajaran dengan pendekatan

(28)

11

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pendekatan scientific merupakan pendekatan yang direkomendasikan dalam kurikulum 2013 dengan tujuan agar siswa mampu meyelesaikan masalah yang diajukan dengan cara berfikir sistematis. Artinya siswa harus mampu menghubung pengetahuan yang sudah dia miliki dengan pengetahuan baru. Ini bekaitan dengan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Dengan kata lain penerapan pendekatan scientific diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Lebih lanjut Sudaryat (2014) menyatakan bahwa pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum melalui tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Oleh karena itu kondisi pembelajaran diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber bukan hanya diberi tahu.

Mind map adalah salah satu sistem how to learn yang paling penting dan

harus didapatkan paling pertama oleh anak jika mau menggunakan otaknya secara efektif dan efisien dalam belajar. Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam prestasi akademiknya. Hal ini dikarenakan mind map merupakan pancaran pikiran dari masing-masing siswa, jika belajar sudah menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siswa, seperti halnya saat mereka membaca komik atau bermain games, maka akan termotivasi untuk belajar dan akan mampu belajar secara mandiri serta memunculkan motivasi dan keyakinan dirinya dalam melaksanakan suatu tujuan yang ingin dicapai.

(29)

12

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

percobaan kepada siswa lain dan guru untuk mendapatkan tanggapan, akan memunculkan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki dan mempunyai motivasi untuk memperoleh keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga mengkomunikasikan hasil percobaan dan asosiasi yang telah dilakukan peserta didik akan memperkuat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disajikan dalam pembelajaran.

Self efficacy, akan tumbuh dan berkembang baik dalam aktifitas mengkomunikasikan, semakin banyak orang mengkomunikasikan suatu gagasan ia akan semakin paham. Dengan bantuan mind map juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antar sesama informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya dalam ingatan.

Pendekatan scientific disertai mind map merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi dan self efficacy siswa. Pembelajaran yang dapat merekam banyak informasi juga dapat membantu siswa menemukan konsep-konsep yang berhubungan dari suatu materi dan mengingat-ingat kembali konsep-konsep yang telah diketahuinya serta mengkoneksikannya dengan konsep-konsep matematika yang dipelajari dari materi yang ditugaskan, seperti halnya peta konsep. Dengan mengkoneksikan konsep-konsep matematika yang dipelajari, pemahaman siswa tentang konsep-konsep itu akan lebih mendalam. Seperti diungkapkan oleh Michener (dalam Sumarmo, 1987, hlm. 24) bahwa unjuk memahami suatu objek secara mendalam, seseorang selain harus mengetahui hubungan obyek itu sendiri juga harus mampu mengkoneksikannya dengan objek lain.

(30)

13

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

merupakan ilmu yang memiliki keterkaitan antara satu konsep dan konsep lainnya, sehingga siswa diharapkan mampu mengaitkan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya, sehingga pembelajaran yang terjadi menjadi lebih bermakna.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pendekatan Scientific disertai Mind Map untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis

serta Self Efficacy Siswa SMP”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?

2. Apakah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?

3. Apakah self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menelaah peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind

(31)

14

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Menelaah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.

3. Menelaah self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map lebih baik daripada self efficacy siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan karena diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman konsep dan koneksi matematis pada diri siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2. Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran matematika, khususnya yang menggunakan pendekatan scientific disertai mind map. 3. Bagi para peneliti yaitu sebagai sebuah pengayaan dalam memperkaya

(32)

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji sebuah perlakuan pendekatan

scientific disertai mind terhadap kemampuan pemahaman konsep, kemampuan

koneksi matematis dan self efficacy siswa. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tetapi dalam pelaksanaannya peneliti tidak memungkinkan memilih siswa secara acak untuk dijadikan sampel, sehingga sampel pada penelitian ini didasarkan pada kelas yang sudah terbentuk, dengan demikian penelitian ini menjadi quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan bentuk dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) dan kelas kontrol (kelas pembanding). Pertimbangan penggunaan desain penelitian ini adalah bahwa kelas yang ada sudah terbentuk sebelumnya, dan pembentuan kelas baru akan menyebabkan kekacauan jadwal pelajaran serta mengganggu efektivitas pembelajaran di sekolah.

Sebelum pembelajaran dilaksanakan, pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan pre-respon untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa menerima pembelajaran berupa pretes kemampuan pemahaman konsep kemampuan koneksi matematis. Di akhir rangkaian pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberikan post-respon, berupa postes kemampuan pemahaman konsep, kemampuan koneksi matematis dan skala self

efficacy. Tabel 3.1 berikut menggambarkan kegiatan pra-respon, perlakuan, dan

pos-respon yang akan dilaksanakan.

Tabel 3.1 Pola Desain Eksperimen

Subjek

Kelas Pre-respon Treatment Post-respon Eksperimen  Tes Pemahaman

Konsep

Kontrol  Tes Pemahaman Konsep

Pembelajaran

dengan ekspositori 

(33)

52

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu  Tes koneksi

matematis Matematika

Angket Self-Efficacy

Dengan demikian, untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan kemampuan pemahaman konsep, kemampuan koneksi matematis dan self efficacy siswa terhadap pembelajaran matematika dilakukan penelitian dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen (Ruseffendi, 2005) berikut:

O X O

O O

Keterangan:

O : Pretest atau Post-test

X : Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific disertai Mind Map

: Subjek tidak dikelompokkan secara acak

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kota Bandung yang berada pada cluster 1. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Kota Bandung tahun pelajaran 2014/2015. Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih, pemilihan sampel dilakukan dengan cara pengundian terhadap kelas anggota populasi. Salah satu kelas yang terpilih dijadikan kelas eksperimen dan kelas yang lainnya dijadikan kelas kontrol. Pada kelas ekperimen dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan ekspositori

(34)

53

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pemilihan sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan kelas yang memiliki karakteristik dan kemampuan akademik yang setara. Sehingga walaupun menggunakan teknik purposive sampling sampel tetap representatif terhadap populasinya. Berdasarkan pertimbangan di atas maka, dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol.

Agar penentuan sampel tidak bersifat subjektif, maka pertimbangan dalam menentukan sampel juga didasarkan pada perolehan nilai matematika peserta didik pada ujian tengah semester. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind map. Pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan ekspositori.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Yang dimaksud dengan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam penelitian ini adalah pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Indikator yang diambil peneliti yaitu a) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, b) Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, c) Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari.

2. Kemampuan koneksi matematis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep matematis yang telah dipelajari terhadap masalah-masalah yang berkaitan baik dalam bidang matematika, dengan disiplin ilmu lain, maupun dalam konteks dunia nyata.

3. Self efficacy merupakan keyakinan diri individu akan kemampuannya sendiri

(35)

54

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

memiliki 3 dimensi, yakni: tingkat tugas (level), luas bidang tugas

(generality) dantingkat kekuatan (strength).

4. Pendekatan Scientific

Pendekatan scientific adalah suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis dan metode ilmiah. Pendekatan scientific dalam penelitian ini terdiri dari perpaduan antara mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.

5. Mind Map adalah teknik pencatatan yang mempermudah proses informasi

dan memanggil ulang (recalling) informasi yang telah dipelajari dan dilaksanakan dengan pembelajaran yang menyenangkan. Siswa dibiarkan menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar dan mudah diingat. Mind map

digambarkan dengan menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar

sederhana, mendasar dan alami sesuai dengan cara kerja otak.

D. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006) “Variabel adalah objek dari suatu penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Pada penelitian ini variabel yang akan digunakan terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Pendekatan scientific disertai mind map dalam pembelajaran matematika sebagai variabel bebas

2) Kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa sebagai variabel terikat

3) Self-efficacysiswa sebagai variabel terikat E. Instrumen Penelitian

(36)

55

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematis siswa. Berikut merupakan uraian dari masing-masing instrumen yang digunakan.

1. Perangkat Pembelajaran a) Silabus

Silabus merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar, yang bertujuan agar peneliti mempunyai acuan yang jelas dalam melakukan penelitian dan tes yang diberikan disusun sesuai dengan prinsip yang berorientasi pada pencapaian kompetensi. Pada silabus mata pelajaran matematika memuat identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian (meliputi jenis tes, bentuk tes, dan contoh instrumen), alokasi waktu dan sumber belajar. Secara rinci, silabus dapat dilihat di lampiran A.

b)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran beretujuan membantu peneliti dalam mengarahkan jalannya pembelajaran agar terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai. RPP disusun secara sistematis yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, bahan atau sumber dan penilaian hasil belajar.

RPP yang disusun memuat indikator yang mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu kubus dan balok. Metode dan langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran yang digunakan; pada kelas eksperimen disesuaikan dengan pendekatan scientific disertai mind map, sedangkan pada kelas kontrol disesuaikan dengan pembelajaran ekspositori. Sementara itu, materi, sumber belajar dan penilaian hasil belajar untuk kedua kelas diberi perlakuan yang sama. Secara rinci, RPP dapat dilihat di lampiran A. c) Bahan Ajar

Bahan ajar yang digunakan selama penelitian berlangsung terdiri dari dua macam, yaitu bahan ajar dengan menggunakan pembelajara dengan pendekatan

(37)

56

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

scientific disertai mind map untuk kelas kontrol. Bahan ajar yang dibuat mengacu

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang berlaku, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep, koneksi matematis serta dan self efficacy siswa. Bahan ajar ini disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang, disusun, dan dikembangkan dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran, serta melalui pertimbangan dosen.

LKS dalam penelitian ini, berisikan sejumlah soal yang dapat membuat siswa mengusai materi bangun ruang sisi datar yaitu kubus dan balok. Secara rinci, instrumen bahan ajar dapat dilihat di lampiran A.

2. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis

Data tes yang akan dikumpulkan berupa hasil tes pemahaman konsep dan tes kemampuan koneksi matematis siswa (pretes dan postes). Menurut Webster (Suherman, 2003), tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrumen tes dibuat untuk mengumpulkan data guna mengetahui dan membandingkan kemampuan kognitif siswa dalam menguasai pelajaran matematika sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran dengan pendekatan scientific disertai mind

map. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe uraian, karena

dengan tipe uraian dapat melihat proses berfikir siswa dengan jelas.

Untuk memberikan skor terhadap jawaban dari tes, berikut ini adalah skor rubrik untuk kemampuan matematika yang akan diukur pemahaman konsep) yang diadopsi dari holistic scoring rubrics (Hutajulu, 2010):

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep

Skor Respon siswa terhadap soal

0 Tidak menunjukan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal matematika.

1 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika sangat terbatas, jawaban sebagian besar terdapat perhitungan yang salah.

2 Penggunaan konsep dan prinsip terhadap soal matematika kurang lengkap, jawaban terhadap perhitungan yang salah

(38)

57

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

algoritma secara lengkap, perhitungan secara umum benar namun terdapat sedikit kesalahan

4

Penggunaan dan prinsip terhadap soal matematika secara lengkap, penggunaan istilah dan notasi matematika secara tepat, pengunaan algoritma secara lengkap dan benar.

Sama halnya dengan kemampuan pemahaman konsep, untuk memberikan skor terhadap jawaban dari tes, berikut ini adalah skor rubrik untuk kemampuan matematika yang akan diukur koneksi matematis yang diadopsi dari holistic

scoring rubrics (Hutajulu, 2010):

Tabel 3.3

Pedoman Penskoran Tes Koneksi Matematis

Skor Respon siswa terhadap soal

0 Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan ketidakpahaman tentang konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa.

1 Hanya sedikit dari penjelasan yang benar.

2 Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagian lengkap dan benar.

3 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara logis atau terdapat sedikit kesalahan bahasa.

4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan jelas serta tersusun secara logis dan sistematis.

Sumber, Izzati(2010)

Instrumen tes diujicobakan pada siswa kelas IX di salah satu SMP di Kota Bandung. Kemudian data hasil tes diolah untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran setiap butir soal. Perhitungan tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran setiap butir soal tes tersebut diuraikan sebagai berikut:

a) Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid (absah atau sahih) jika mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2013:87) menyatakan bahwa validitas instrumen tes dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total butir tes dengan menggunakan Koefisien Korelasi Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑

(39)

58

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

= jumlah peserta tes (subjek). = skor item tes.

= skor total.

Hasil interpretasi yang berkenaan dengan validitas butir soal dalam penelitian ini seperti dinyatakan Arikunto (2013:89) terlampir pada tabel 3.5 berikut:

Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi diuji dengan uji-t (Sundayana, 2010), dengan rumus berikut:

√ kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.7, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software Microsoft Excel 2007:

(40)

59

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Hasil Uji Validitas

Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Nomor Soal Koefisien korelasi thitung ttabel Keterangan

1 0,894 12,619 2,068 Valid

Nomor Soal Koefisien korelasi thitung ttabel Keterangan

1 0,85 6,676 2,068 valid

2 0,73 6,981 2,068 valid

3 0,82 3,537 2,068 valid

4 0,2 2,527 2,068 Tidak Valid

b) Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ketetapan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2012). Hasil pengukuran harus sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula.Uji reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel 2007. Karena instrumen dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian, maka derajat reliabilitasnya ditentukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha (Arikunto, 2012, hlm. 122), yaitu:

dengan,

= koefisienreliabilitas

= banyak butir soal (item) ∑ = jumlah varians skor setiap item

= varians skor total

Kriteria penafsiran mengenai tolok ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas menurut Guilford yang terdapat pada tabel 3.8. Pengambilan keputusan yang dilakukan adalah dengan membandingkan rhitung dan rtabel. Jika rhitung > rtabel

(41)

60

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

rtabel diperoleh dari nilai tabel r product moment untuk signifikansi 5% (α = 0,05)

dan derajat kebebasan (dk = n – 1).

r11≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah Sumber: Suherman (2001: 156)

Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi ( ) yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai kritis (nilai korelasi pada tabel R), dengan tes dikatakan reliabel apabila memenuhi . Dengan menggunakan

Microsoft Excel 2010, maka diperoleh nilai reliabilitas seperti yang terlihat di

tabel berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep dan Koneksi Matematis

Kemampuan rhitung rtabel Kriteria Kategori

Pemahaman Konsep 0,678 0,404 Reliabel Sedang (cukup) Koneksi Matematis 0,62 0,404 Reliabel Sedang (cukup)

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa tes kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis yang akan digunakan reliabel, sehingga kedua tes tersebut memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan.

c) Daya Pembeda

(42)

61

Sri Mariana, 2014

PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KONEKSI MATEMATIS SERTA SELF EFFICACY SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menjawab soal tersebut (atau testi menjawab salah) (Suherman, 2003). Untuk menghitung daya pembeda tes bentuk uraian yaitu dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

= Daya pembeda

= Rata-rata skor kelompok atas = Rata-rata skor kelompok bawah

SMI = Skor maksimal ideal

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda adalah :

Tabel 3.9

Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda (Suherman, 2003)

Koefisien Daya Pembeda Interpretasi

Sangat baik kemampuan koneksi matematis disajikan pada Tabel 3.12, berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software Microsoft Excel 2007:

Tabel 3.10

Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi

Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan KoneksiMatematis

Butir Soal Maks ̅ ̅ DP Interpretasi

4 4 3,3 2,1 0,3 Cukup

Gambar

Tabel 3.1 Pola Desain Eksperimen
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep
Tabel 3.3  Pedoman Penskoran Tes Koneksi Matematis
Tabel 3.4  Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meski dikatakan EDF (Earliest Deadline First) merupakan algoritma penjadwalan yang optimal untuk prosesor tunggal (jika sejumlah task tidak dapat dijadwalkan dengan EDF, maka

[r]

PENGARUH PENGAWASAN KEPALA DINAS TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN CIREBON. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pada kegiatan pelatihan peserta telah berlatih melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran sesuai silabus dan skenario pelatihan menggunakan modul

Melalui indeks pencemaran bahwa stasiun 1 dikategorikan dalam kondisi baik karena memiliki nilai IP 0,855 dan stasiun 2 memiliki nilai IP 0,967 juga dikategorikan dalam kondisi

untuk menentukan kualitas perairan pesisir dari berbagai aktivitas yang dilakukan. di perairan Kecamatan

Setelah melihat cara pengadministrasian pada dealer Internasional Motor seperti dalam pengisian data mobil, data pembeli yang masih menggunakan cara manual sehingga masih sering

Aspek-aspek yang digunakan adalah : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek keuangan. Dari ketiga