• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KAWASAN GUNUNG GALUNGGUNG,

KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

Dhiyassalam Imam 1006722

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Kelimpahan dan Keanekaragaman

Kupu-Kupu di Kawasan Gunung

Galunggung, Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa Barat

Oleh

Dhiyassalam Imam

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Dhiyassalam Imam 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

DHIYASSALAM IMAM

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KAWASAN GUNUNG GALUNGGUNG,

KABUPATEN TASIKMALAYA, JAWA BARAT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Suhara, M.Pd. NIP. 196512271991031003

Pembimbing II

Dr. Yayan Sanjaya, M.Si. NIP. 197112312001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

NIP. 196305011988031002 PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kelimpahan dan Keanekaragaman Kupu-kupu Di Kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karyasaya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-carayang tidak sesuai dengan kaidah dan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakatkeilmuan serta berakibat kerugian banyak pihak. Atas pernyataan ini saya siapmenanggung sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etikakeilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulispanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehinggapenulis dapat menyelesaikan DraftSkripsi yang berjudul“KelimpahandanKeanekaragamanKupu-Kupu di KawasanGunungGalunggung, KabupatenTasikmalaya, Jawa Barat”.

DraftSkripsiinidiajukanuntukmemenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana sains, Jurusan Pendidikan Biologi, Program Studi Biologi.

Penulismenyadaribahwa

DraftSkripsiinidapatterwujudberkatdorongansertabantuandariberbagaipihak.

Semogasegalabantuan yang telahdiberikankepadapenulismendapatimbalandari Allah SWT.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari akansegalaketerbatasanbahwa DraftSkripsi ini masih dapat dikembangkan dan masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.Semoga DraftSkripsiini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.Aamiin

Bandung, September 2014

Penulis

(6)

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Darft Skripsi yang berjudul “KelimpahandanKeanekaragamanKupu-Kupu di KawasanGunungGalunggung, KabupatenTasikmalaya, Jawa Barat”. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yth:

1. Bapak Drs. Suhara, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan Dr. Yayan Sanjaya, M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, pengarahan dan pengertian kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan draft skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Riandi. M.Si., selakuketuaJurusanPendidikan Biologi, FPMIPA

UPI yang

telahmemberikanbimbingandanmotivasisehinggapenulisdapatmenyelesaikan draft skripsiinisertaseluruh dosen Jurusan Pendidikan Biologi UPI yang banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada penulis dan juga kepada seluruh staf Tata Usaha dan Administrasi Jurusan Pendidikan Biologi UPI yang telah banyak membantu dan memperlancar dalam urusan administrasi.

3. Ibu Dr. Hj. Widi Purwianingsih, M.Si., selakuketua Program StudiBiologi UPI serta Ibu Dr. Hernawati, S.Pt., M.Si., dan Ibu Hj. Tina Safaria, M.Si. selaku dosen wali kelas Biologi Non-Kependidikan 2010 yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, pengarahan dan pengertian kepada penulis. 4. Ibu Iin Maemunah S.Pd selaku laboran laboratorium ekologi FPMIPA UPI

yang telah memberikan dukungan dan layanan yang terbaik demi lancarnya pengambilan data untuk skripsi ini.

5. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta Ibu Dra. Kasdiyati dan Bapak Drs. Bambang Ismanto beserta kakak saya Bisri Fitriani Afina M.E.I. S.Pd dan adik saya Maulidhiya Istiadah Tri Isdhiyanti yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil yang tiada hentinya kepada penulis selama penulis menjalani studi hingga terselesaikannya sebuah karya berupa draft skripsi. 6. Ibu Djunijanti Peggie, M.Sc., Ph.D. beserta seluruh staf di Laboratorium

Entomologi, bidang Zoologi, Puslit Biologi LIPI yang telah meluangkan waktu dan dukungannya untuk bersama-sama mengidentifikasi sampel kupu-kupu demi validasi jenis kupu-kupu-kupu-kupu yang ditemukan.

7. Keluarga Besar KPA BIOCITA FORMICA, KSI FORMICA yang telah memberikan dukungan dan doa demi terselesainya skripsi ini.

8. Kang Fuji M. Alfauzi M.Si., Aditya Aqbari, S.Si., dan Frengki M. Boy, S.Pd yang telah membantu dalam pengambilan sampel ketika penelitian.

9. Indri Annisa yang selalu mendampingi dan memberi dukungan demi selesainya draft skripsi ini.

Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain do`a semoga Allah SWT menjadikan segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis sebagai amal shaleh yang berlipat ganda dan diridhoi Allah SWT. Aamiin.

(7)
(8)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pertanyaan Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN LEPIDOPTERA DI GUNUNG GALUNGGUNG ... 5

A. Kelimpahan Dan Keanekaragaman ... 5

B. Lepidoptera ... 8

C. Gunung Galunggung ... 21

D. Penelitian Yang Relevan ... 23

(9)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 24

C. Populasi Dan Sampel ... 25

D. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26

E. Langkah-langkah Penelitian ... 26

F. Alat dan Bahan untuk Penelitian ... 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Komposisi Jenis Kupu-kupu Di Kawasan Gunung Galunggung ... 34

B. Kelimpahan Dan Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Di Seluruh KawasanGunung Gulunggung ... 40

C. Kelimpahan Dan Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Berdasarkan WilayahPengamatan ... 43

1. Hutan Campuran ... 43

2. Hutan Pinus ... 47

3. Daerah Puncak ... 50

D. Deskripsi Tiap Jenis Kupu-kupu Yang Ditemukan Di Kawasan GunungGalunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 86

(10)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Susunan Sisik Serupa Atap Genteng Pada Sayap Lepidoptera ... 8

2.2 Macam Antena dalam Bangsa Lepidoptera ... 9

2.3 (a dan c) Kupu-kupu, Sayap Terlipat, dan Ujung Antena Membesar, (b dan d) Ngengat, Sayap Terlipat Horizontal, dan Ujung Antena Tidak Membesar, Seperti Sisir ... 10

2.4 Morfologi Lepidoptera ... 11

2.5 Jenis-jenis Antena Suku Hesperidae ... 11

2.6 Bagian Kepala Bangsa Lepidoptera ... 12

2.7 Bagian Kaki Depan Lepidoptera Dewasa : a. Hesperiidae, b. Pieridae, c dan d. Papilionidae, e dan f. Nymphalidae, g dan h. Lycaenidae ... 12

2.8 Jenis-jenis Sayap Lepidoptera : a dan b. Hesperiidae, c. Papilionidae, d. Pieridae, e. Nymphalidae, f. Lycaenidae ... 13

2.9 Troides helena yang Sedang Kopulasi ... 14

2.10 Metamorfosis Lepidoptera ... 15

2.11 Kelompok Telur Delias sp. (kiri), Satu telur Graphium sp. (kanan) .. 16

2.12 Morfologi Larva ... 17

2.13 Fase Pupa atau Kepompong ... 17

2.14 Metamorfosis Dari Papilio polytes Dibagi Menjadi 4 Tahap, yaitu Telur, Larva, Pupa dan Imago ... 18

2.15 Kawah Gunung Galunggung ... 21

3.1 Bagan Proses Penelitian ... 24

(11)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Sketsa Pengambilan Plot di Gunung Galunggung ... 29

4.1 Komposisi Kupu-kupu di Kawasan Gunung Galunggung ... 36

4.2 Troides amphrysus Kupu-kupu yang Dilindungi dan Ditemukan Di Gunung Galunggung... 37

4.3 Troides helenaKupu-kupu yang Dilindungi dan Ditemukan Di Gunung Galunggung... 37

4.4 Chilasa sp. Jenis kupu-kupu yang belum teridentifikasi... 38

4.5 Ancistroides nigrita Jenis Kupu-Kupu yang Hanya Ditemukan di Kawasan Hutan Pinus... 48

4.6 Mycalesis moorei Jenis Kupu-Kupu yang Hanya Ditemukan di Kawasan Hutan Pinus... 49

4.7 Oriens gola psudolus... 52

4.8 Potanthus confucius confucius... . 52

4.9 Ancistroides nigrita nigrita... 53

4.10 Graphium agamemnon agamemnon... 53

4.11 Graphium doson evemonides... 54

4.12 Graphium evemon evemon... 54

4.13 Graphium sarpedon luctatius... 55

4.14 Pachliopta aristolochiae aristolochiae... 55

4.15 Papilio demoleus demoleus... 55

4.16 Papilio helenus helenus... 56

4.17 Papilio memnon memnon... 56

4.18 Papilio polytes polytes... 57

4.19 Troides amphrysus amphrysus... 57

4.20 Troides helena helena... 58

4.21 Chilasa sp. ... 58

4.22 Appias olferna olferna... 59

(12)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.24 Catopsilia pomona micromalayana... 60

4.25 Catopsilia pomona pomona... 60

4.26 Delias belisama belisama ... 60

4.27 Delias hyparete hyparete... 61

4.28 Delias periboea periboea... 61

4.29 Eurema blanda blanda... 62

4.30 Eurema hecabe hecabe... 62

4.31 Eurema sari sari... 62

4.32 Leptosia nina nina... 63

4.33 Everes lacturnus lacturnus... 63

4.34 Flos apidanus apidanus... 64

4.35 Jamides caleno aelianus ... 64

4.36 Jamides malaccanus malaccanus... 65

4.37 Nacaduba pavana pavana... 65

4.38 Elymnias hypermnestra discrepans... 66

4.39 Elymnias hypermnestra tinctoria... 66

4.40 Elymnias nesaea nasaea... 67

4.41 Melanitis phedima phedima... 67

4.42 Melanitis leda leda... 68

4.43 Mycalesis moorei moorei... 68

4.44 Mycalesis perseus javanicus... 69

4.45 Mycalesis perseus perseus... 69

4.46 Ypthima pandocus naerius...70

4.47 Ypthima pandocus pandocus... 70

4.48 Orsotriaena medus medus... 71

4.49 Danaus melanippus melanippus... 71

4.50 Danaus genutia genutia... 72

4.51 Euploea mulciber mulciber... 72

(13)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.53 Eoploea phaenareta castelnaui... 73

4.54 Ideopsis vulgaris vulgaris... . 74

4.55 Ariadne ariadne ariadne... . 74

4.56 Junonia almana almana... . 75

4.57 Junonia atlites atlites... . 75

4.58 Junonia orithya orithya... . 76

4.59 Doleschallia bisaltidae bisaltidae... . 76

4.60 Hypolimnas anomala anomala... .. 77

4.61 Hypolimnas bolina bolina... 77

4.62 Hypolimnas misippus misippus... 78

4.63 Athyma nefte subrata... 78

4.64 Athyma perius perius... 78

4.65 Euthalia adonia beata... 79

4.66 Neptis hylas hylas... 79

4.67 Neptis hylas matuta... 80

4.68 Tanaecia palguna palguna... 80

(14)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Kemerataan Jenis Kupu-Kupu

1.1 Kemerataan Jenis Kupu-kupu di Kawasan Gunung Galunggung .... 82

1.2 Kemerataan Jenis Kupu-kupu di Hutan Campuran (HC) ... 85

1.3 Kemerataan Jenis Kupu-kupu di Hutan Pinus (HP) ... 87

1.4 Kemerataan Jenis Kupu-kupu di Daerah Puncak (P) ... 88

(15)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman 3.1 Kriteria Keanekaragaman... 30

3.2 Kriteria Kemerataan ... 30

3.3 Alat Dan Bahan Penelitian ... 31

4.1 Jenis Kupu-kupu yang Ditemukan di kawasan Gunung Galunggung .. 32

4.2 Perhitungan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener ... 38

4.3 Rata-rata Nilai Harian Faktor Abiotik di Kawasan Hutan Campuran .. 42

4.4 Kelimpahan Dan Keanekaragman Kupu-kupu di Hutan campuran ... 42

4.5 Rata-rata Nilai Harian Faktor Abiotik di kawasan Hutan Pinus ... 46

4.6 Kelimpahan Dan Keanekaragaman Kupu-kupu di Hutan Pinus ... 46

4.7 Jenis Kupu-kupu yang Hanya Ditemukan di Kawasan Hutan Pinus .... 49

(16)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(17)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelimpahan Dan Keanekaragaman Kupu-Kupu Di Kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

ABSTRAK

Studi tentang kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu telah dilakukan di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat pada bulan Juni 2014. Dalam satu kawasan Gunung Galunggung telah dibagi menjadi tiga kawasan utama yang dijadikan tempat pengambilan sampel dan ditetapkan secara purposive, yaitu Hutan Campuran (HC), Hutan Pinus (HP) dan daerah Puncak (P). Pengambilan sampel kupu-kupu digunakan metode Cruising Sampling dan diadaptasi pula metode VES (Visual Ecounter Survey) untuk setiap wilayah pengamatan. Ditemukan sebanyak 67 jenis kupu-kupu di seluruh kawasan Gunung Galunggung terbagi menjadi 5 suku yaitu Hesperiidae, Papilionidae, Nymphalidae, dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener sebanyak 3,4 termasuk kedalam kriteria sangat tinggi yang berarti bahwa kupu-kupu di Kawasan Gunung Galunggung memiliki keragaman yang tinggi, stabilitas ekosistemnya mantap, produktivitas tiap jenis tinggi serta tahan terhadap tekanan ekologis, selain itu, kawasan Gunung Galunggung merupakan tempat yang cocok untuk keberlangsungan hidup kupu-kupu. Hal tersebut mengindikasikan keberadaan kupu-kupu di kawasan ini masih terjaga keasliannya dan secara ekologis berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keragaman hayati.

(18)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gunung Galunggung memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi serta menyimpan potensi untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Menilik ke berbagai sumber, penelitian yang sudah dilakukan oleh Setiawati (2008) seputar vegetasi tanaman yang terdapat disana menyatakan bahwa tanaman yang dominan di tingkat Pohon atau Vegetasi pembentuk kanopi hutan adalah Kibeunteur disusul oleh kurai (Trema orientalis) dan puspa (Schima walichii). Tanaman tersebut dapat kita telaah lebih lanjut, guna mencari kajian ekologi lainnya. Selain itu, di Gunung Galunggung tumbuh beberapa tanaman berbunga yang sangat mendukung keberadaan hewan penyerbuk sebagai polinator alami. Tanaman bunga yang banyak ditemukan dikawasan Gunung Galunggung ialah Lantana camara, Melastoma sp., Hibiscus rosasinensis, Calliandra sp., Passiflora foetida,

Brugmantia sp., dll.

Kajian tentang ekosistem hendaknya dimulai dari satu unit terkecil penyusun ekosistem, yaitu individu (Michael,1984). Contoh individu yang sering kita lihat namun sering kali tidak kita anggap adalah kupu-kupu. Sebagian besar bangsa Lepidoptera merupakan polinator yang secara ekologis berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keragaman hayati. Selain sebagai polinator, kupu-kupu juga dapat digunakan dalam evaluasi kualitas lingkungan dan sebagai indikator perubahan lingkungan karena kupu-kupu sangat sensitif terhadap perubahan kondisi habitatnya, terutama ketika struktur tumbuhan mengalami perubahan (Peggie, 2014).

(19)

2

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersusun atas ribuan tumpukan sisik kecil. Kupu-kupu dapat dijumpai hampir diseluruh tipe habitat, kecuali di daerah kutub. Peggie (2010) menyatakan bahwa kupu-kupu termasuk kedalam kelompok hewan holometabola sejati, berarti bermetamorfosis sempurna. Siklus hidup kupu-kupu meliputi telur – larva (ulat) – pupa (kepompong) – imago (dewasa). Kupu-kupu memiliki peran vital dalam ekosistem yaitu berperan dalam proses penyerbukan tanaman. Perlu kajian khusus mengenai kupu-kupu ini agar kita dapat mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan jenis kupu-kupu sebagai agen penyerbukan.

Menurut Cleary & Genner (2004) keragaman kupu-kupu dipengaruhi oleh penyebaran dan kelimpahan inang yang memberikan gambaran akan eratnya hubungan antara keragaman kupu-kupu dengan kondisi lingkungan. Faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi keragaman Lepidoptera antara lain ketinggian, suhu, kelembaban, intensitas cahaya, cuaca, dan musim. Sedangkan menurut Peggie (2014) faktor biotik yang mempengaruhi keragaman kupu-kupu ialah keragaman vegetasi sebagai sumber pakan. Nektar merupakan sumber pakan bagi kupu-kupu dan penyebaran kupu-kupu sangat tergantung dengan keberadaan tumbuhan sebagai sumber pakan disamping faktor lingkungan. Selain itu, beberapa kupu-kupu memiliki inang larva yang spesifik sehingga beberapa kupu-kupu-kupu-kupu dapat dijadikan bioindikator lingkungan (Peggie,2014).

Dilihat dari kondisi klimatik, Setiawati (2008) menuturkan bahwa Gunung Galunggung beriklim sejuk dengan temperatur berkisar antara 20-300C pada siang hari. Selain itu, kawasan Gunung Galunggung memiliki kelembapan udara cukup tinggi sekitar 70-85%. Dilihat dari daya dukung klimatik serta ketersediaan tanaman berbunga di kawasan Gunung Galunggug ini, besar kemungkinan ditemukannya berbagai jenis kupu-kupu.

(20)

3

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Galunggung sebagai upaya dalam menambah pengetahuan tentang kekayaan alam di Indonesia pada umumnya dan menambah khasanah keilmuan yang sudah ada.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian yang akan dilakukan adalah Bagaimana kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat?

C. Pertanyaan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah tersebut dikemukakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana komposisi jenis kupu-kupu yang ditemukan dikawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat?

2. Bagaimana kelimpahan jenis kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat?

3. Bagaimana tingkat keanekaragaman jenis kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat?

D. Batasan Masalah

Supaya permasalahan tertuju pada hal yang diharapkan, maka perlu beberapa batasan masalah, diantaranya :

1. Kupu-kupu yang diamati adalah kupu-kupu siang (bukan ngengat) dewasa (imago), kepompong (pupa) dan ulat (larva) yang masuk kedalam wilayah pengamatan.

2. Wilayah pengamatan penelitian adalah sepanjang jalur pendakian Singaparna yang melewati berbagai tipe habitat.

(21)

4

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat serta peran dan fungsinya sebagai bagian dari ekosistem di kawasan tersebut. Selain itu diharapkan penelitian ini dijadikan langkah awal pembuatan buku identifikasi khusus tentang kupu-kupu Jawa Barat, sebagai acuan dan referensi bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui pesona kupu-kupu Jawa Barat.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi mengenai kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat serta peran dan fungsinya sebagai bagian dari ekosistem di kawasan tersebut.

2. Dapat digunakan sebagai monitoring dalam pengelolaan kawasan wisata di daerah Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

(22)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Nazir, (1998) penelitian deskriptif ini bertujan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan kelimpahan dan keanekaragam kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena dikawasan tersebut. Deskripsi atau gambaran yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melakukan pra penelitian yang mencangkup studi literatur dan survey pendahuluan. Pada tahap studi literatur, dipelajari seluk-beluk tentang kupu-kupu baik itu seputar ekologi kupu-kupu maupun pengenalan mendalam jenis-jenis kupu-kupu. Dalam survey pendahuluan ini dilakukan pengamatan awal terkait kondisi lokasi penelitian supaya dapat memperkirakan tempat yang cukup representatif untuk melakukan penelitian. Pra penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian secara tepat dan efektif. Pada pra penelitian ini, kawasan Gunung Galunggung dibagi menjadi tiga lokasi utama yaitu Hutan Campuran (HC), Hutan Pinus (HP) dan Daerah Puncak (P) supaya mencakup dan mewakili kawasan Gunung Galunggung tersebut.

(23)

25

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini digunakan Cruising sampling alias menjelajah setiap wilayah pengamatan (Michael,1984) sepanjang jalur pendakian Singaparna.

Gambar 3.1. Bagan Proses Penelitian

Penelitian ini juga mengadaptasi Active methods dengan cara Visual Ecounter Survey (yang kemudian disingkat VES), dimana peneliti secara aktif

mencari kupu-kupu dan menghitung setiap kupu-kupu yang terlihat pada setiap perjumpaan (Susanto, 2006). Hal ini bertujuan untuk melihat kelimpahan dan keanekaragam kupu-kupu di kawasan Gunung Galunggung, Jawa Barat.

Pengambilan sampel dilakukan dari pukul 07.00-10.00 dan 15.00-17.00 selama periode cuaca yang baik (tidak terjadi hujan dan angin kencang) metode ini cocok digunakan untuk sampling kupu-kupu dalam berbagai habitat (Estalita, 2012). Pada jalur Cruising dilakukan pengambilan sampel dan pencatatan jumlah dari setiap inividu yang terlihat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah semua jenis kupu-kupu yang terdapat dikawasan Gunung Galunggung, sedangkan sampel yang diamati

Prapenelitian

•Studi literatur Survey pendahuluan

Penelitian

•Pengambilan sampel Pengukuran data klimatik

Pascapenelitian

• Pengolahan data

(24)

26

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah individu dari kupu-kupu baik itu telur, larva, pupa atau kupu-kupu dewasa yang tercuplik di sepanjang jalur pengamatan.

D. Lokasi dan Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Gunung Galunggung, Jawa Barat dengan batasan jalur pendakian Singaparna yang dimulai dari gerbang masuk kawasan Objek Wisata Gunung Galunggung, sampai ke bagian kawah Gunung Galunggung.

Kawasan Gunung Galunggung ini terbagi menjadi tiga kawasan utama yaitu Hutan Campuran (HC), Hutan Pinus (HP) dan Daerah Puncak (P). Penelitian dilakukan disetiap daerah tersebut. Pemilihan wilayah ini dikarenakan perbedaan vegetasi yang tumbuh dimasing-masing zona, yang memungkinkan adanya perbedaan jenis kupu-kupu yang hidup didalamnya sehingga sebisa mungkin menggambarkan keseluruhan jenis kupu-kupu dikawasan Gunung Galunggung ini.

2. Waktu Penelitian

(25)

27

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengambilan data dilakukan sebanyak tujuh kali pengulangan dan dilakukan secara berkesinambungan selama bulan Juni 2014. Urutan waktu penelitian ini dilakukan dengan penghitungan cuaca (musim kemarau), karena keberadaan mayoritas kupu-kupu biasanya terdapat di musim kemarau.

E. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap pra penelitian dan penelitian inti.

1. Pra Penelitian

a. Studi literatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya mencoba melakukan pengambilan sampel di Kebun Botani UPI serta mengidentifikasi sampel kupu-kupu tersebut dengan buku identifikasi yang tersedia.

b. Pembuatan proposal penelitian. c. Dilakukan seminar proposal. d. Dibuat surat izin penelitian.

e. Studi lapangan, dilakukan pengamatan rona lingkungan dan dilakukan pemetaan kondisi Gunung Galunggung secara Purposive sampling melalui survey di lokasi penelitian.

f. Dilakukan wawancara dengan petugas maupun penduduk setempat.

g. Ditentukan lokasi penelitian dan koordinat-koordinat utama yang akan diplot.

h. Pemetaan (mapping) ke dalam peta digital.

i. Pengukuran faktor abiotik sebagai data awal dan pengambilan contoh sampel.

2. Penelitian

Penelitian dilakukan di berbagai tipe habitat yang terdapat di Gunung Galunggung.

Berikut tahapan penelitian :

(26)

28

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dilakukan pengukuran panjang, jarak dan penentuan plot pengamatan. c. Dilakukan pengambilan sampel menggunakan metode pencuplikan

Cruising sampling dan mengadaptasi metode Visual Ecounter Survey (VES) pada area yang telah ditentukan yaitu sepanjang jalur pendakian Singaparna yang melewati tiga kawasan yaitu Hutan Campuran (HC), Hutan Pinus (HP) dan daerah puncak (P).

d. Pengambilan sampel dilakukan sekitar pukul 08.00–11.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB serta dilakukan penanganan spesimen berdasarkan Muray (1991) dan Peggie (2014).

e. Pengukuran faktor klimatik seperti suhu udara, intensitas cahaya, kelembaban udara, dan kecepatan angin sebanyak tiga kali pengulangan setiap pengamatan dan diulangi setiap dua jam sekali sebagai data penunjang dalam penelitian.

f. Dihitung jumlah Lepidoptera yang tertangkap, kemudian sampel dimasukkan ke dalam kertas wajik dan memberi label yang berisi nama spesies, waktu ditemukan dan tempat ditemukan.

g. Sampel yang diawetkan merupakan contoh dari setiap spesies yang ada, masing-masing spesies diambil sebanyak satu ekor untuk keperluan validasi dalam identifikasi.

h. Dilakukan identifikasi hewan sampel yang ditemukan dengan tabel identifikasi sesuai dengan literatur buku seperti Fleming (1974), Pinratana (1974), Tsukada (1982), Tsukada (1982), Tsukada (1982), Tsukada (1985), Suki (1991), Landman (2001), Peggie (2006), dan Peggie (2011) serta literatur lain yang relevan di Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA UPI. Sampel yang belum dapat diidentifikasi dibawa ke Balitbang Zoologi Puslitbang Biologi LIPI Cibinong, Jawa Barat untuk dibandingkan dengan koleksi yang terdapat disana.

(27)

29

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada zona ini terdapat hutan campuran yang diplot sebagai wilayah pengamatan pertama. Hutan Campuran (HC) ini banyak ditumbuhi oleh tanaman dari marga Caliandra, Passiflora, Melastoma, Ipomoea, Citrus (terdapat beberapa titik yang dijadikan kebun Citrus), Aristolochiae ditambah beberapa tanaman semak dari suku Asteraceae, Fabaceae dan herba dari suku Brassicaceae dan Amaranthaceae serta beberapa rumput dari suku Poaceae dan Cyperaceae.

Pada wilayah HC penelitian dilakukan menyusuri jalan setapak sejauh 1,5 km dengan lebar wilayah pengamatan lima meter ke arah kanan dan lima meter ke arah kiri. Selain itu terdapat beberapa line yang sengaja dibuat melintang tegak lurus dengan jalan utama sepanjang duapuluh lima meter ke arah kanan dan duapuluh lima meter ke arah kiri sebanyak tiga line dengan jarak antar line yaitu 50 meter.

Wilayah pengamatan kedua yaitu Hutan Pinus (HP). Karakteristik HP yang khas yaitu hanya ditumbuhi sedikit jenis tanaman. Tanaman pinus (Pinus mercusii) mendominasi wilayah ini dengan tanaman kaliandra (Calliandra sp.)

tersebar dibeberapa lokasi. Selain itu tanaman herba seperti pacar air (Impatiens sp.) yang tumbuh pada serasah. Pada saat pengambilan data metode yang digunakan hampir sama dengan metode di Hutan Campuran. Namun ukuran lebar jalur hanya dua meter ke arah kanan dan dua meter ke arah kiri dan panjang jalurpun tak lebih dari 200 meter. Hal ini disebabkan sedikitnya ruang untuk bergerak. Hutan pinus ini berada di ketinggian sekitar 810-850 mdpl sedangkan line yang dibuat tegak lurus hanya sepanjang sepuluh meter kearah kanan dan 10 meter kearah kiri.

(28)

30

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan hanya dapat diakses melalui jalur tersebut. Kawasan puncak ini berada pada ketinggian 850mdpl-980mdpl sedangkan puncak utama Gunung Galunggung (2168mdpl) dapat diakses melalui jalur Talaga Bodas Kab.Garut dan memakan waktu perjalanan selama empat hari melewati jalur yang rumit dan jarang sekali orang menuju kesana (wawancara dengan Dishut Galunggung). Hal inilah yang menjadi pertimbangan penelitian yang dilakukan melalui jalur pendakian Singaparna dimana faktor keselamatan yang menjadi pakem utama.

Pada setiap wilayah pengamatan dilakukan pengambilan data faktor abiotik berupa data-data klimatik untuk menggambarkan kondisi dimasing-masing wilayah. Pengambilan data klimatik dimulai pukul 08.00 WIB dan berselang setiap dua jam sekali sampai pukul 16.00 WIB dengan tiga kali pengulangan disetiap wilayah pengamatan.

Gambar 3.3. Sketsa Pengambilan Plot di Gunung Galunggung : Jalur pendakian

: Jalur transek 3. Analisis Data

Data yang diperoleh selama penelitian diidentifikasi kemudian dianalisis keragaman dan kelimpahan antar genus dalam komunitas tersebut.

(29)

31

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kupu-kupu yang dicuplik lalu diidentifikasi dan dideterminasi menggunakan literatur di Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA UPI dengan literatur buku seperti Fleming (1974), Pinratana (1974), Tsukada (1982), Tsukada (1982), Tsukada (1982), Tsukada (1985), Suki (1991), Landman (2001), Peggie (2006), dan Peggie (2011). Sampel yang belum dapat diidentifikasi dibawa ke Balitbang Zoologi Puslitbang Biologi LIPI Cibinong, Jawa Barat untuk dibandingkan dengan koleksi yang terdapat disana.

b. Penghitungan

Data disajikan secara kuantitatif dengan parameter kelimpahan, Indeks Keanekaragaman Spesies (H), dan Indeks Kemerataan Spesies (E).

Indeks Keanekaragaman spesies (H) dihitung dengan menggunakan rumus Shannon-Wiener (Odum, 1993), yaitu:

(H’) = –Σ (pi) . (ln pi) Dimana:

 H’ = Indeks Keanekaragaman spesies

 pi = ni/N

 pi = Proporsi nilai ke-i

 ni = Jumlah individu spesies ke-i  N = Jumlah individu semua spesies

Dengan kriteria keanekaragaman (Odum, 1993) sebagai berikut : Tabel 3.1 Kriteria Keanekaragaman Jenis

Kriteria:

H’ < 1,0 Keragaman rendah, miskin, produktivitas sangat

rendah sebagai indikasi adanya tekanan yang berat dan ekosistem tidak stabil

1,0 < H’< 3,3 Keragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi

(30)

32

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sedang

H’ > 3,3 Keragaman tinggi, stabilitas ekosistem mantap,

produktivitas tinggi,tahan terhadap tekanan ekologis

Keragaman tidak dapat terlepas dari kemerataan (evenness), yang dapat dihitung dengan formulasi Pielou (Odum,1993) yaitu :

(E) = H’/ln S Dimana:

 E = Indeks kemerataan

 H’ = Indeks keanekaragaman spesies  Ln S = Jumlah spesies

Dengan kriteria kemerataan (Odum,1993) yaitu:

Tabel 3.2 Kriteria Kemerataan Jenis

Indeks Kemerataan Penilaian

Nilai E < 0,3 Rendah

Nilai E 0,3-0,6 Sedang

Nilai E > 0,6 Tinggi

F. Alat dan Bahan untuk penelitian

Dalam penelitian ini digunakan beberapa alat supaya membantu dan memudahkan pengambilan data. Alat tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3. Alat dan Bahan untuk penelitian

No Nama Spesifikasi Fungsi

2. Wadah Berbagai ukuran Untuk menyimpan barang 3. Insectnet Insect net dengan

(31)

33

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pinset Stainless Untuk menyortir sampel

6. Anemometer Anemometer : Lutron AM-4200 (AC34031)

Untuk menghitung kecepatan angin

7. Luxmeter Light meter : Lutron, LX-1108 (Q444794)

Untuk mengukur intensitas cahaya

8. Termometer Alkohol : 1000 1/1 0C Untuk mengukur suhu udara.

9. Hygrometer Hygrometer : Kenko Untuk mengukur kelembaban udara

11. Roll meter 50 meter, oranye Untuk mengukur luas area yang akan dijadikan tempat penelitian

(32)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama bulan Juni 2014 di kawasan gunung Galunggung, Jawa Barat didapatkan hasil berupa komposisi jenis kupu-kupu di kawasan tersebut. Total keseluruhan kupu-kupu yang ditangkap tersebut termasuk kedalam lima suku dan tersebar menjadi 61 jenis kupu-kupu yaitu suku Hesperiidae (3 jenis) , Papilionidae (13 jenis), Pieridae (11 jenis), Lycaenidae (5 jenis) dan Nymphalidae (35 jenis) dengan total individu yang tertangkap yaitu sebanyak 673 ekor.

Kupu-kupu jenis Eurema hecabe memiliki nilai kelimpahan relatif sebesar 22 % dengan jumlah individu yang tertangkap sebanyak 161 ekor menjadikan kupu-kupu jenis ini menjadi kupu-kupu dengan kelimpahan tertinggi. Nilai keanekaragaman jenis di seluruh kawasan Gunung Galunggung yaitu bernilai 3,44 dan termasuk kedalam kriteria sangat tinggi yang berarti bahwa di kawasan ini masih terjaga keasliannya dan tempat ini dapat dikatakan cocok sebagai tempat hidup beberapa jenis kupu-kupu.

B. Saran

(33)

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, E. (2012). Kelimpahan Dan Keanekaragaman Lepidoptera Di Kawasan Onjek Wisata Curug Sawer, Kabupaten Bandung (Skripsi). Bandung : Program Studi Biologi. Fakultas Pendidikan Matematika Dan IPA, Universitas Pendidikan Indonesia.

Borror, Donald J. (1992). Pengenalan Pelajaran Serangga, edisi IV. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Borror, Donald J and White, Richard.E. (1970). A Field Guide to Insects America North of Mexico. New York : Houghton Mifflin Company

Braby, Michael. (2004). The Complete Field Guide to Butterflies of Australia. Australia : CSIRO Publishing

Cleary. D.F.R and Genner. M.J. (2004). “Changes in Rain Forest Butterfly Diversity Following Major ENSO-induced Fires in Borneo”. Glob Ecol Biogeogr. 44(13)

Dinas Perhutanan Jawa Barat. (2012). Kriteria Dan Indikator Pengelolaan Kawasan Lindung Dalam Rangka Perwujudan Green Province Jawa Barat. Bandung : Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB

Krebs, C.J. (1978). Ecology. The Experimental Analisys of Distribution and Abudance. Third Edition. New York: Harper & Raws Publishers.

Landman, Wijbren. (2001). The Complete Of Encyclopedia Of Butterflies. Netherland: Rebo International.

Michael, P. (1984). Ecological Methods for Field and Laboratory Investigations. New Delhi: Tata McGraw Hill Publishing Company Limited

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Odum, E.P, (1993). Dasar-dasar ekologi. Edisi ketiga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

(34)

80

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peggie, Djunijanti. (2014). Mengenal Kupu-kupu. Bogor : Pandu Aksara Publishing

Peggie, Djunijanti. (2011). Precious and Protected Indonesian Butterflies, Kupu-kupu Indonesia yang Bernilai dan Dilindungi. Jakarta : PT. Binamitra Megawarna

Rahayu, Estalita S and Basukriadi, Adi. (2012). “Kelimpahan dan keanekaragaman spesies kupu-kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) pada Berbagai Tipe Habitat di Hutan Kota Muhammad Sabki kota Jambi”. Biospecies. 5(2), 40-48.

Senny, F. (2012). “Kelimpahan Dan Keanekaragaman Lepidoptera Di Kebun Botani UPI (Skripsi). Bandung : Program Studi Biologi. Fakultas Pendidikan Matematika Dan IPA, Universitas Pendidikan Indonesia.

Setiawati, Suryana and Gurmaya. (2008). Kondisi Vegetasi Hutan Gunung Galunggung di Kawasan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya. http://www.lppm.unpad.ac.id/archives/2620 [6 September 2014]

Shalihah, Amalia et al. (2009). Kupu-kupu di kampus UNPAD Jatinangor. Sumedang: UNPAD.

Suhara (2009). Ordo Lepidoptera, Ngengat Dan Kupu-kupu. Bandung : UPI Publisher

Suryati, Tati. (2011). Mengenal Kupu-kupu Tangkuban Perahu dan sekitarnya. Bandung: Bina Budaya

Upton, Murray. (1991). Methods For Collecting, Preserving, And Studying Insect. Brisbane : Miscellaneous Publication

Tsukada Etsuzo (1982). Butterflies Of The South East Asian Island I Papilionidae. Plapac Co.,Ltd.

Tsukada Etsuzo (1982). Butterflies Of The South East Asian Island II Pieridae . Danaidae. Plapac Co., Ltd.

Tsukada Etsuzo (1982). Butterflies Of The South East Asian Island III Satyridae . Libythidae Plapac Co., Ltd.

Tsukada Etsuzo (1985). Butterflies Of The South East Asian Island IV Nymphalidae (I). Plapac Co., Ltd.

(35)

81

Dhiyassalam Imam, 2014

Kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu Di kawasan gunung galunggung,

Kabupaten tasikmalaya, jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pinratana Amnuay. (1974). Butterflies In Thailand Vol. I. Thailand : The Viratham Press.

Suki et al. (1991). Butterflies Of Borneo Vol 2. No.1 Lycaenidae. Japan : Japan Press.

Sutanto, Agus. (2002). Suksesi Vegetasi Jenis Pohon dan Tumbuhan Bawah Pasca letusan Gunung Galunggung. Bogor : Jurusan Manajemen Hutan IPB

Susanto, D. (2006). Struktur Komunitas Amfibi Di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. (Skripsi) Depok: Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia.

Quinn, Mike and Klym, Mark. (2009). An Introduction to Butterfly Watching. Texas Parks and Wildlife

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Proses Penelitian
Gambar 3.2. Kawasan Gunung Galunggung. (Sumber : www.googlemap.com)
Gambar 3.3. Sketsa Pengambilan Plot di Gunung Galunggung
Tabel 3.2 Kriteria Kemerataan Jenis Indeks Kemerataan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Data keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil dapat diketahui dengan metode jelajah, yaitu dengan menelusuri jalur setapak

Keanekaragaman Dan Kelimpahan Kupu-Kupu Di Kebun Botani Upi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia |

terdapat 9 jenis kupu-kupu yang terdiri dari 2 suku yaitu Pieridae dan Nymphalidae.. dengan jumlah keseluruhan 116 individu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis serta mengetahui indeks keanekaragaman kupu-kupu yang terdapat di kawasan Hutan Dalit Desa Benao Hulu

Kupu-kupu Papilionidae yang ditemukan di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat terdiri dari 2 genus dan memiliki 6 spesies

Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu di Desa Citalahab dan Hutan dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat [skripsi].. Universitas Islam

Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) yang terdapat pada tabel 2, keanekaragaman jenis kupu-kupu dan kelimpahan jenis kupu-kupu, pada tiap lokasi

Berdasarkan jumlah famili, genus, spesies, dan individu menunjukkan adanya perbedaan Nilai Indeks Keanekaragaman H’, Kemerataan E, dan Dominansi D pada jenis kupu-kupu yang ditemukan di