PENGARUH EFISIENSI BIAYA OVERHEAD TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Oleh
Nur Rahmi Indriani NIM 0707566
PROGRAM STUDIAKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead
Terhadap Volume Penjualan
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Oleh Nur Rahmi Indriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nur Rahmi Indriani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH EFISIENSI BIAYA OVERHEAD TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTER DI
BURSA EFEK INDONESIA Oleh:
Nur Rahmi Indriani
0707566
Pembimbing
Denny Andriana,SE,MBA,Ak,CMA.,CA
NIP. 19811101 201012 1 002
Mengetahui:
Ketua Program Studi
Dr. H. NonoSupriatna, M.Si
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 14
2.1 Tinjauan Pustaka ... 14
2.1.1 Efisiensi Biaya Overhead ... 14
2.1.1.1 Pengertian Efisiensi Biaya Overhead... 14
2.1.1.2 Pengendalian biaya overhea ... 18
2.1.1.3 Analisis Selisih Biaya Overhead ... 21
2.1.1.4 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ... 26
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.1.6 Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam
Pemilihan Tarif Biaya Overhead ... 31
2.1.2 Volume Penjualan ... 38
2.1.2.1 Pengertian Volume Penjualan ... 38
2.1.2.2 Jenis Dan Bentuk Penjualan ... 41
2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ... 43
2.1.2.4 Fungsi Dan Tujuan Penjualan ... 45
2.1.2.5 Hubungan antara Efisiensi Biaya Overhead dengan Volume Penjualan ... 46
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 55
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1 Hasil Penelitian ... 63
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 63
4.1.2 Data Hasil Penelitian ... 86
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.4 Uji Linearitas ... 87
4.1.5 Analisis Deskriptif ... 89
4.1.6 Analisis Regresi ... 91
4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 93
4.1.8 Koefisien Determinasi ... 93
4.2 Pembahasan ... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96
5.1 Simpulan ... 96
5.2 Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran efisiensi biaya overhead pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, (2) mendeskripsikan gambaran volume penjualan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, (3) Untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh efisiensi biaya overhead terhadap volume penjualan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory research, yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen melalui pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah adalah regressi linear.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui (1) efisiensi biaya overhead berada dalam kondisi yang baik, dimana dalam kurun waktu empat tahun mengalami peningkatan sebesar 58,83%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya terus mengevaluasi kebijakannya untuk meningkatkan efisiensi biaya overheadnya, (2) Volume penjualan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu empat tahun mengalami peningkatan sebesar 39,28%. Hal ini menunjukkan bahwa volume penjualan setiap tahunnya menunjukkan keadaan yang positif dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan (3) Efisiensi biaya overhead mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya apabila perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya overhead hal tersebut dapat berdampak pada volume penjualan yang dilakukan. Hal ini disebabkan dengan adanya efisiensi harga jual dapat lebih kompetitif dan memiliki daya saing yang positif.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study aims to (1) describe the picture on the overhead efficiency Manufacturing Company listed on the Indonesia Stock Exchange, (2) describe the picture sales volume Manufacturing Company listed on the Indonesia Stock Exchange, (3) To determine, analyze and describe the effect of the overhead efficiency to sales volume Manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
The method used is explanatory research, which would explain the causal relationship between the independent variables on the dependent variable through hypothesis testing. In this study, the data used in the form of secondary data obtained from the financial statements of companies listed on the Indonesia Stock Exchange. While the analysis of data used is linear regression.
Based on the results of this research is (1) overhead efficiency are in good condition, in which the four year period increased by 58.83%. This shows that the companies listed in Indonesia Stock Exchange has annually evaluate its policies to improve cost efficiency overhead, (2) sales volume manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the past four years has increased by 39.28%. This suggests that the volume of sales each year shows a positive situation where there is a significant increase (3) overhead efficiency has a positive and significant effect on the volume of sales at companies listed in Indonesia Stock Exchange. This means that if the company can improve the efficiency of the overhead that may impact on the volume of sales made. This is due to the presence of the efficiency of the selling price to be competitive and have a positive competitiveness.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia perekonomian dan usaha, terdapat banyak perusahaan
dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Secara
umum, tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba dan
volume penjualan yang besar bagi pemiliknya. Untuk dapat menghasilkan laba,
suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat.
Untuk bisa menghasilkan suatu produk tertentu, setiap perusahaan harus memiliki
berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Dalam proses menghasilkan dan memasarkan produk tersebut, perusahaan perlu
membuat perencanaan yang baik agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan
baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan
anggaran produksi atau penjualannya. Untuk mencapai volume penjualan yang
tinggi perusahaan harus memiliki strategi anggaran dalam mengolah modal
produksinya. Fungsi dari anggaran tersebut adalah perencanaan, perorganisasian,
menggerakkan, dan pengendalian (Rudianto, 2009 :5-6). Perusahaan dapat
melakukan pengendalian kepada sumber daya produksinya, untuk menjamin
bahwa setiap sumber daya organisasi telah bekerja secara efisien dengan cara
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja
keseluruhan dari aktivitas suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana
suatu perusahaan dapat berproduksi dengan biaya serendah mungkin, tetapi tidak
sekedar itu efisiensi juga menyangkut pengelolaan hubungan input dan output
yaitu bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia secara
optimal untuk dapat menghasilkan output yang maksimal. Suatu perusahaan
dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi jika dengan jumlah input
tertentu dapat menghasilkan jumlah output lebih banyak atau pada jumlah output
tertentu bisa menggunakan input lebih sedikit. Efisiensi adalah jumlah relatif dari
input yang digunakan untuk meraih tingkat output yang telah ditetapkan
(Horngren, 2012:265).
Efisiensi bagi sebuah perusahaan secara keseluruhan merupakan aspek
yang paling penting diperhatikan untuk mewujudkan suatu kinerja keuangan yang
sehat dan berkelanjutan (sustainable). Dalam suasana persaingan yang semakin
ketat sebuah perusahaan agar bisa bertahan dan berkembang harus efisien dalam
kegiatan operasinya. Perusahaan-perusahaan menghadapi tekanan untuk
mengurangi biaya dari produk-produk yang mereka jual (Horngren, 2012:29).
Perusahaan-perusahaan yang tidak efisien, besar kemungkinan akan exit dari
pasar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitornya, baik dari segi harga
(pricing) maupun dalam hal kualitas produk. Perusahaan yang tidak efisien akan
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
menambah besarnya pendapatan dan tidak diminati oleh calon konsumennya
dalam rangka memperbesar constumer-basenya.
Biaya dalam suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat
penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan.
Tujuan itu dapat tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu
pengorbanan oleh perusahaan telah diperhitungkan secara tepat. Biaya ini dibagi
atas biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan
langsung terdiri dari bahan-bahan baku yang menjadi bagian yang integral dari
produk jadi dan dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke dalam produk
yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari biaya-biaya tenaga kerja
pabrik yang dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah ke dalam produk-
produk tertentu. Biaya overhead merupakan biaya yang meliputi semua biaya
yang berhubungan dengan pabrik kecuali bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya non-pabrik meliputi biaya yang terjadi dalam perusahaan tetapi
tidak berhubungan langsung dengan proses produksi atau tujuan utama terjadinya
bukan dalam rangka proses produksi.
Persaingan yang dihadapi perusahaan semakin ketat karena adanya
pengaruh dari banyaknya perusahaan yang berdiri, baik perusahaan besar,
perusahaan menengah, maupun perusahaan. Setiap pengusaha berlomba-lomba
untuk menjadikan produknya lebih unggul dari produk yang dihasilkan oleh
pesaing, baik dalam hal mutu, harga maupun bagian pasar yang dikuasai.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan dan mencapai manfaat untuk saat ini
dan masa yang akan datang. Dengan mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan berarti perusahaan akan menjadi efisien.
Produk yang dihasilkan (kuantitas dan kualitas) secara hemat akan mampu
bersaing dan mampu mendatangkan profit, maka diperlukan suatu alat
pengendalian biaya agar tercipta efisiensi biaya-biaya produksi. Efisiensi biaya
overhead dapat dilakukan dengan membandingkan rencana biaya produksi dengan
realisasinya. Efisiensi biaya dalam penelitian ini menggunakan biaya standar,
yang berarti biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan harus mencapai biaya
standar yang dibuat atau dengan kata lain membandingkan antara realisasi biaya
produksi dengan biaya standar. Efisiensi biaya overhead merupakan salah satu
variabel yang penting. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
melaksanakan proses produksi perlu dikendalikan sebaik-baiknya, karena
walaupun proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan baik namun apabila
tidak didukung dengan usaha untuk dapat menekan biaya produksi serendah– serendahnya akan berakibat naiknya biaya produksi. Kondisi tersebut dapat
dicapai dengan berusaha mengendalikan biaya-biaya yang terjadi dalam
perusahaan, terutama biaya yang berkenaan langsung dengan produksi karena
dengan mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin, maka akan dihasilkan
harga pokok produksi yang lebih rendah, di mana dengan harga pokok produksi
yang lebih rendah itu perusahaan akan mampu bersaing di pasaran, sehingga
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Perusahaan yang memiliki system yang rumit dan dapat menggunakan
efisiensi di berbagai aspek usahanya adalah perusahaan manufaktur. Kegiatan
perusahaan manufaktur adalah membeli bahan mentah, mengolahnya menjadi
produk jadi yang siap pakai (Rudianto, 2009:14). Adapun Pertumbuhan Produksi
Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan 2011–2013 (persen) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan 2011–2013 (persen)
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 14/02/Th. XVII, 3 Februari 2014
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan
IV-2013 (q-to-q) mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen terhadap triwulan
III-2013, triwulan III-2013 mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen terhadap
triwulan II-2013, triwulan II-2013 mengalami kenaikan sebesar 1,31 persen
terhadap triwulan I-2013, pada triwulan I-2013 mengalami penurunan sebesar
2,20 persen terhadap triwulan IV-2012. Selain itu pertumbuhan produksi industri
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 11/02/Th. XV, 1 Februari 2012 Gambar 1.1
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) 2009–2011
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III
2011 naik sebesar 2,95% dari triwulan II 2011, pertumbuhan produksi industri
triwulan II 2011 naik sebesar 1,61% dari triwulan I 2011. Sedangkan
pertumbuhan triwulan I 2011 turun sebesar 1,69% dari triwulan IV 2010.
Keadaan ini mempertegas indikasi umum tentang pola pertumbuhan produksi
industry yang identik setiap tahunnya, yaitu rendah di awal tahun kemudian
meningkat melai triwulan II sampai triwulan III dan selanjutnya menurun di
triwulan IV. Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan
sedang triwulan IV-2013 (q-to-q) menurut jenis KBLI 2-digit dapat dilihat pada
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Sumber: Berita Resmi Statistik No. 14/02/Th. XVII, 3 Februari 2014 Gambar 1.2
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV-2013 (q-to-q) Menurut Jenis KBLI 2-digit
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa jenis industri manufaktur yang
mengalami kenaikan pada triwulan IV-2013 terhadap triwulan III-2013 hanya
industri pengolahan lainnya, naik 5,16 persen. Sedangkan jenis-jenis industri
manufaktur yang mengalami penurunan pada triwulan IV-2013 terhadap triwulan
III-2013 adalah industri: komputer, barang elektronik dan optik, turun 4,48
persen, pencetakan dan reproduksi media rekaman, turun 3,42 persen, peralatan
listrik, turun 1,15 persen, kertas dan barang dari kertas, turun 0,53 persen, pakaian
jadi, turun 0,44 persen, karet, barang dari karet dan plastik, turun 0,32 persen dan
barang galian bukan logam, turun 0,10 persen.
Perusahaan manufaktur dapat menjembatani produsen bahan baku dengan
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
menjadi barang jadi, perusahaan menambahkan bahan tambahan kepada bahan
mentah tersebut. Lalu, untuk mengolah bahan mentah tersebut menjadi barang
yang memiliki nilai tambah dibutuhkan bantuan tenaga kerja yang secara
langsung terlibat di dalam proses produksi. Dalam proses pengolahan bahan baku
tersebut dibutuhkan bantuan dari mesin, gedung pabrik, pekerja tidak langsung,
listrik, air, dan sumber daya lainnya. Dilihat dari kompleksitas struktur biaya dan
produksinya, maka perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang secara
umum lebih kompleks struktur biaya dan proses produksinya dibandingkan
dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Struktur biaya produksi
manufaktur di Indonesia sangat rentan dimana biaya overhead mencapai 33,4
persen dan biaya untuk material mencapai 58,3 persen. Sebagai bahan
perbandingan, biaya overhead Cina hanya 17,1 persen dan material hanya 39,9
persen. Berikut dicantumkan tren penjualan bersih 12 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
Tabel 1.2 Data Perkembangan Penjualan Bersih 12 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Data Perkembangan Penjualan Bersih 12 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Number List Perusahaan Manufaktur 2012 2011 2010 satuan
1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk 17,290 13,888 11,138 miliyar 2 Japfa Comfeed Indonesia Tbk 17,833 15,633 13,956 miliyar 3 Astra International Tbk 188,053 162,564 129,038 miliyar 4 Indomobil Sukses Internasional Tbk 19,781 15,892 10,935 miliyar
5 Selamat Sempurna Tbk 2,164 2,072 1,562 miliyar
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
9 PT Sekar LAUT Tbk 401.7 344.4 314.1 miliyar
10 Handjaya Mandala Sampoerna Tbk 66,626 52,857 43,382 miliyar 11 PT Unilever Indonesia Tbk 27,303 23,469 19,690 miliyar 12 PT Kedaung Indah Can Tbk 94.79 87.52 80.79 miliyar
Analisa kenaikan penjualan bersih dari 12 perusahaan diatas terhadap
penjualan bersih tahun 2010 dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 1.3 Presentase Kenaikan Penjualan Bersih 12 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Kenaikan dari tahun 2010
tahun 2011 dan 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010. Salah satu
penyebab dari kenaikan diatas adalah dampak efisiensi dari berbagai unsur biaya
produksi. Tetapi untuk unsur-unsur biaya tertentu tidak dapat diefisiensikan
karena terdapat standar biaya yang ditetapkan oleh perusahaan. Diantara
biaya-biaya tersebut, biaya-biaya yang dapat diefisiensikan adalah biaya-biaya yang bersifat flexible.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja
langsung. Dalam suatu perusahaan biaya overhead pabrik dapat diefisienkan
untuk memperoleh laba yang maksimal yaitu dengan cara analisis selisih biaya
overhead pabrik. Menurut Abdul Halim (2010 : 293) “Selisih biaya overhead
pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan overhead pabrik standar”.
Efisiensi biaya overhead pabrik dapat diketahui dengan cara membandingkan
antara hasil dari analisis selisih biaya overhead pabrik dengan biaya overhead
pabrik sesungguhnya.
Dalam suatu perusahaan manufaktur kemungkinan terjadinya biaya
overhead pabrik (BOP) cukup tinggi. Kebutuhan untuk biaya perawatan,
perbaikan alat, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar dan biaya lain-lain
dalam BOP sangat mudah berubah. Penetapan biaya overhead pabrik pada
kapasitas normal yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan penyimpangan
biaya overhead pabrik sehingga menimbulkan selisih antara biaya overhead
pabrik standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Faktor lain yang
memerlukan biaya cukup besar yaitu biaya pemasaran, karena pangsa pasar
perusahaan sudah mencapai luar negri.
Banyak perusahaan-perusahaan yang sangat serius dalam mengontrol
biaya-biayanya. Di Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, manajemen
sangat sadar pentingnya strategi dari campuran manajemen produksi. Dengan
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
marketingnya dapat memfokuskan kepada keuntungan produk yang lebih besar.
Perusahaan tersebut dapat mengkondisikan dan menjadikan keuntungan mereka
dengan mengerti mengenai keuntungan dalam daftar produknya. Dengan
pemahaman yang jelas tentang hubungan antara biaya-biaya produksi, volume,
dan peluang-peluang keuntungan dapat membantu manajer-manajer membuat
strategi-strategi yang dapat memperbesar pendapatan perusahaan (Williams,
2012:880).
Dalam memproduksi barang dan jasa, pabrik membutuhkan bahan, tenaga
kerja, mesin,dan bahan-bahan atau barang barang yang mendukung proses
produksi. Beberapa biaya yang terkait dalam biaya produksi adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Overhead pabrik pada
umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman
diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau
objek biaya lain yang spesifik (Usry, 2009:411). Tidak seperti bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak
terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam
kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh
suatu pesanan atau produk. Tetapi meskipun demikian, overhead juga merupakan
bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
otomatisasi, overhead telah menjadi persentase dari total biaya produksi yang
lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul
”Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efisiensi biaya overhead pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Bagaimana gambaran volume penjualan Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI.
3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya overhead terhadap volume penjualan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi
biaya overhead terhadap volume penjualan di Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, menggali,
menghubungkan dan membuat forecasting atas suatu kejadian. Setiap penelitian
yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mendeskripsikan gambaran efisiensi biaya overhead pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mendeskripsikan gambaran volume penjualan Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh efisiensi
biaya overhead terhadap volume penjualan Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, baik secara teoritis
pengembangan untuk keilmuan dalam akuntansi khususnya akuntansi biaya
maupun praktis.
1.4.1 KegunaanTeoritis
Penelitian ini diharapkandapat bermanfaatbagidunia pendidikan sebagai
salah satu kajian teori ilmu akuntansi biaya khususnya mengenai biaya overhead
yang ada di bidang industri serta manfaatnya dalam pengelolaan biaya produksi
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai masukan bagi manajemen perusahaan
untuk menentukan kebijakan mengenai pentingnya efisiensi biaya overhead dan
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pengaruh efisiensi
biaya overhead terhadap volume penjualan, yang menjadi variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu efisiensi biaya overhead, kemudian objek penelitian yang
menjadi variabel terikat adalah volume penjualan. Pada penelitian ini, subjek yang
dijadikan sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang di dalamnya
terjadi proses industri untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang
layak untuk dipasarkan. Manufaktur sendiri merupakan proses yang bertujuan
untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi barang jadi melalui proses tahapan
teknologi. Alasan pemilihan perusahaan manufaktur karena didalam penelitian ini
digunakan variable biaya overhead, dimana biaya tersebut terdapat pada 12
perusahaan manufaktur. Dengan pertimbangan, perusahaan tersebut menyajikan
laporan keuangan per tahun, kurs dalam bentuk rupiah, kondisi pendapatan
bersihnya meningkat dalam 4 tahun, dan menggunakan satuan billion atau miliar.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
Metode yang akan digunakan dalam penlitian ini adalah explanatory
research, yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen
tersebut terhadap variabel dependen melalui pengujian hipotesis. Untuk
mengimplementasikan metode penelitian dalam operasional diperlukan suatu
desain penelitian yang sesuai dengan kondisi kedalaman penelitian yang akan
dilakukan. Desain penelitian merupakan rangkaian proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2005).
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel penelitian atau juga disebut definisi operasional
variabel penelitian merupakan penentuan construct dengan berbagai nilai untuk
memberikan gambaran mengenai fenomena sehingga dapat diukur. Construct
merupakan abstraksi dari fenomena atau realitas yang untuk keperluan penelitian
harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai
nilai (Cooper dan Schindler, 2007). Operasionalisasi variabel-variabel penelitian
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel independen atau variabel bebas
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya, variabel independen dalam penelitian ini yaitu efisiensi biaya
overhead.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
56
Variabel dependen merupakan variabel yang keberadaannya dipengaruhi
oleh variabel lain, variabel dependennya yaitu volume penjualan.
Adapun indikator masing-masing variabel di atas akan disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Sub
Variabel Indikator Skala
Efisiensi Biaya Overhead (Variabel X) (Usry, 2009)
Biaya overhead meliputi biaya pembantu, tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan lain-lain. Efisiensi biaya dapat diukur disebut biaya standar. Dalam hal ini biaya standar yang telah ditetapkan
perusahaan akan
dibandingkan dengan biaya
realisasi (biaya
sesungguhnya yang terjadi) selama proses produksi.
Volume penjualan adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam
Volume Penjualan
Volume penjualan = Total Penjualan selama satu periode : unit yang terjual pada periode tersebut
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
57
2012:103) satuan (unit/total/rupiah).
Volume penjualan
merupakan besarnya kegiatan–kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian. Volume penjualan ini
bertujuan untuk
memperkirakan besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk kepada konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan.
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2004:46).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan industri manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2010-2013 yang
berjumlah 66 perusahaan.
Metode penentuan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode sampel purposive. Metode sampel purposive adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi di eliminasi menjadi beberapa sample yang
sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang ditentukan. Adapun kriteria
sample dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori industri manufaktur,
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58
2. Perusahaan manufaktur yang telah mempublikasikan laporan keuangannya
selama 4 tahun terakhir.
3. Perusahaan memiliki data-data yang dibutuhkan dalam penelitian yang
dilakukan, dalam hal ini berkaitan dengan data efisiensi biaya overhead dan
volume penjualan.
Berdasarkan criteria di atas maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 12
perusahaan yang meliputi:
1. Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
3. Astra International Tbk
4. Indomobil Sukses Internasional Tbk
5. Selamat Sempurna Tbk
6. Pan Brothers Tbk
7. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
9. PT Sekar LAUT Tbk
10.Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
11.PT Unilever Indonesia Tbk
12.PT Kedaung Indah Can Tbk
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu
teknik dokumentasi, yakni suatu teknik dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan terhadap data yang akan digunakan. Data dalam penelitian bersumber
dari data laporan keuangan yang telah dipublikasikan melalui Bursa Efek
Indonesia dalam kurun waktu 2010-2013.
3.2.5 Teknik Analisis Data 3.2.5.1Uji Normalitas
Imam Ghozali (2005: 34), menyatakan bahwa uji normalitas adalah
untuk menguji apakah model regresi, variabel independen, dan variabel
dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas
dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah atau analisis grafis. Dasar
pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang diolah adalah sebagai
berikut:
1). Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal.
2). Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.
3.2.5.2Uji Linearitas
Dalam menguji lineritas hubungan digunakan teknik uji – F. Tujuan uji
linearitas adalah untuk mengetahui apakah antara variabel X dengan variabel Y
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
Harga Fhitung kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf
signifikan 5 % . Hubungan dapat dikatakan linear apabila diperoleh Fhitung>
Ftabel. Atau hubungan dikatakan linier jika harga “p beda” sama atau lebih besar
dari 0,05.
3.2.5.3Analisis Regressi
Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis
regresi. Dalam analisis regresi akan dikembangkan sebuah estimating equation
(persamaan regresi) yaitu formula matematika yang mencari nilai variabel
dependent dari nilai independent yang diketahui. Analisis regresi digunakan
terutama untuk peramalan, dimana dalam model tersebut terdapat sebuah variabel
dependent dan variabel independent. Dalam prakteknya, metode analisis regresi
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
regression jika hanya ada satu variabel independent, sedangkan disebut multiple
regression, jika ada lebih dari satu variabel independent (Ghozali, 2005).
Dalam penelitian ini terdapat 1 (satu) variabel dependent dan satu variabel
independent. Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis yang digunakan
adalah regresi sederhana, yang persamaannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Volume Penjualan
X = Efisiensi Biaya Overhead
a = konstantan regresi
b = koefisien regresi
e = error
3.2.5.4Koefisien Determinasi
Dari regresi akan diperoleh koefisien R square (R2). Koefisien R2
menunjukkan seberapa besar kemampuan model dm menjelaskan variasi variabel
terikat. Semakin besar R2 semakin baik model tersebut dalam menjelaskan variasi
variabel, artinya semakin dekat nilai R2 dengan satu maka semakin tepat atau
cocok model yang dipakai (Sekaran, 2006).
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
SSr = Jumlah kuadrat regresi
SSe = Jumlah kuadrat kesalahan
SSt = Jumlah kuadrat total
Dari koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar kemampuan
model dalam menjelaskan variasi variabel dependen, semakin besar nilai koefisien
determinasi (R2) semakin baik model tersebut dalam menjelaskan variasi variabel.
3.2.5.5Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), maka
untuk pengujian ini dilakukan Uji β yaitu untuk menentukan apakah suatu
hipotesis ada pengaruh atau tidak. Untuk lebih jelasnya dinyatakan sebagai
berikut:
Tahap-tahap pengujian:
a. Uji β yaitu untuk menentukan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak.
Ho: β = 0: Tidak terdapat pengaruh antara efisiensi biaya overhead terhadap
volume penjualan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Ha: β 0: Terdapat pengaruh antara efisiensi biaya overhead terhadap
volume penjualan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 (α =
0,05) dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebebasan atau degree of
freedom
(df) = n – 2
c. Kriteria Keputusan
t
½ α t t½ α , Ho diterima
t < t ½ α atau t > t½ α , Ho ditolak
d. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil
pengujian hipotesis berdasarkan hasil kriteria-kriteria yang telah disebutkan
diatas serta didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian serta
hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya overhead berada dalam kondisi yang baik, dimana dalam kurun
waktu empat tahun mengalami peningkatan sebesar 58,83%. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap
tahunnya terus mengevaluasi kebijakannya untuk meningkatkan efisiensi biaya
overheadnya.
2. Volume penjualan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dalam kurun waktu empat tahun mengalami peningkatan sebesar 39,28%. Hal ini
menunjukkan bahwa volume penjualan setiap tahunnya menunjukkan keadaan
yang positif dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
3. Efisiensi biaya overhead mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
volume penjualan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Artinya apabila perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
97
Hal ini disebabkan dengan adanya efisiensi harga jual dapat lebih kompetitif dan
memiliki daya saing yang positif.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan
melalui hasil penelitian ini baik kepada perusahan maupun untuk pengembangan
penelitian yang lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Dalam pengelolaanya perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia untuk meningkatkan volume penjualan yang optimal sebaiknya dalam
mengontrol biaya overhead dapat selektif agar lebih efisien, sehingga tujuan yang
diinginkan dapat terlaksana atau tercapai, dimana dengan tingkatan biaya yang
rendah diharapkan meningkatkan volume penjualan yang maksimal, sehingga
laba menjadi maksimal dan kemampulabaan yang dapat diterima oleh perusahaan
juga diharapkan dapat maksimal.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih dalam tidak terbatas pada
variabel yang telah diteliti, melainkan perlu adanya penambahan variabel lainnya
serta diharapkan dapat menggunakan cakupan obyek penelitian yang lebih luas.
Selain itu dalam penelitian lanjutan diharapkan dapat dikembangkan model
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abas Kartadinata. 2001. Akuntansi dan Analisis Biaya. Jakarta: Aneka Cipta
Abdul Halim dkk, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.
Aliminsyah dan Padji, 2003,”Kamus Istilah Akuntansi”, Bandung: Yrama Widya.
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2003. Management Control System.
Eleventh Edition. Jakarta: Salemba Empat.
Assegaf Abdullah, 2001, ”Kamus Akuntansi”, PT. Mario Grafika : Jakarta.
Babay Akhiruddin. 2007. Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Pada CV Intech Manufaktur Bandung.
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Cetakan kedua, Yogyakarta: BPFE
Blocher, J, et al, 2011. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik, Terjemahan Susty Ambrarni, Jakarta: Salemba Empat.
Carter, Usry, 2009, Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat.
Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S. 2007. Business Research Methods. Singapore: McGraw-Hill International Edition.
Fhadly Kusdiawan. 2009. Pengaruh Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Pencapaian Laba Kotor Pada PT.Pindad (PERSERO) Divisi Tempa dan Cor.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Press.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Andi.
Halim, Abdul, 2010, Dasar-dasar Akuntansi Biaya, edisi keempat, cetakan ketiga, Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
99
Horngren, Charles. T. 2012, Akuntansi Biaya, Jilid 1, Edisi ke-12. Jakarta: Erlangga.
Ibnu Subiyanto. 2003. Metodologi Penelitian. YKPN: Yogyakarta.
Kottler, 2000, “Principles of Marketing”, Jakarta: Kelompok Gramedia.
Kusnadi et al. 2005. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Lilis Sundari. 2007. “Analisis selisih biaya Produksi Sebagai Alat pengendalian Biaya pada CV. Dwi tunggal Yogyakarta.
M. Nafarin. 2006. Penganggaran. Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat.
Malayu S.P. Hasibuan. 2004. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara.
Maulana, Agus, 1997. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Pusat Pendidikan Akuntansi.
Moh. Nazir. Ph.D, 2005, Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pinasih. 2005. “Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin (Studi kasus pada perusahaan meubel PT. Jaya Indah Furniture Kabupaten Jepara).
Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sekaran, Uma. 2006. Research Metods for Business: a Skill Building Approach. New York: John Willey & Sons.
Sugiyono. 2012. Struktural Equation Modeling: Teori, Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Supriyono, R.A., 2009. Akuntansi Manajemen: Proses Manajemen. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Supriyono. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Swastha, Basu, 2001, “Manajemen Penjualan”, edisi 3, Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, Fandy, 2002, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset.
Nur Rahmi Indriani, 2014
Pengaruh Efisiensi Biaya Overhead Terhadap Volume Penjualan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100
Williams, A. 2012. Ekonomi Mikro. Jakarta : Raja Grafindo.