• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA POSTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF

( Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Lembang Kelas VII-D )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

dalam Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

Hanif Firdaus 1002248

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Penggunaan Media Poster sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

( Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Lembang Kelas VII-D )

Oleh :

Hanif Firdaus

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

© Hanif Firdaus 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penggunaan Media Poster sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Lembang Kelas VII-D )” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Bahwa apa yang saya buat tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam bidang keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila di kemudian

hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan ada klaim terhadap

originalitas karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014

Yang membuat pernyataan,

Hanif Firdaus

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul:

PENGGUNAAN MEDIA POSTER SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF

(Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Lembang Kelas VII-D)

Skripsi diajukan Oleh :

HANIF FIRDAUS 1002248

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nana Supriatna, M.Ed Dr. Kokom Komalasari, M.Pd

NIP : 19611014 198601 1 001 NIP : 19721001 200112 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 Pendidikan IPS

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Nana Supriatna, M.Ed

(5)

Skripsi ini diuji pada :

Hari / Tanggal : Jum’at 10 Oktober 2014

Tempat : Gedung FPIPS, Lantai 2

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekertaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001

3. Penguji : 1. Dr. Erlina Wiyanarti, M.Pd NIP. 19620718 198601 2 001

2. Dr. Ridwan Effendi, M.Ed NIP. 19620926 198904 1 001

(6)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……….. i

ABSTRAK……….. ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR BAGAN……….. vii

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GRAFIK……….. vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian……… 5

C. Rumusan Masalah Penelitian………... 6

D. Tujuan Penelitian……….. 7

E. Manfaat penelitian………. 7

F. Sistematika Penulisan………. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Poster... ... 9

1.1Penggunaan Media Poster Sebagai Media Pembelajaran…... 11

1.2Pencapaian Tujuan Pembelajaran Menggunakan Poster…… 12

1.3Cara Membuat Poster……… 13

1.4Prinsip Pembuatan Poster………. 13

1.5Kelebihan Poster sebagai Media Pembelajaran……….. 13

1.6Kelemahan Poster sebagai Media Pembelajaran……… 13

2. Berfikir Kreatif……….. 14

2.1 Definisi Kreativitas……….. 14

2.2 Ciri-Ciri Kreativitas….………. 15

(7)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Model Pembelajaran……….. 17

3.2 Model Pembelajaran Example Non Example………… 18

3.3 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam membuat poster……… 25

4. Hakikat IPS………. 28

4.1 Pengertian IPS……… 28

4.2 Karakteristik IPS……… 29

4.3 Tujuan IPS……….. 30

4.4 Indikator Keberhasilan Peneliti………. 31

5. Hasil Penelitian Terdahulu……… 32

6. Kerangka Berfikir……….. 33

7. Hipotesis Tindakan……… 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 35

B. Desain Penelitian ………. 35

C. Metode Penelitian………. 42

D. Fokus Penelitian……… 43

E. Instrumen Penelitian……….. 44

F. Teknik Pengumpulan Data……… 50

G. Teknik Pengolahan data dan Ananlisis Data……… 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian……….. 54

1. Lokasi Penelitian……… 54

2. Subjek Penelitian……… 54

B. Deskripsi Hasil Penelitian……….. 55

1. Deskripsi Pra Penelitian Tindakan Kelas……….. 55

C. Deskripsi Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan Siklus….……. 58

1. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus ke-1……….. 58

2. Deskripsi Tindakan Siklus ke-2……… 76

(8)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Deskripsi Data Hasil Wawancara……….. 103

1. Deskripsi Hasil Wawancara dengan Guru Mitra……….. 104

2. Deskripsi Hasil Wawancara dengan Siswa……… 105

E. Pembahasan Hasil Penelitian Peningkatan Berfikir Kreatif Siswa……… 106

F. Pelaksanaan Hasil Aktivitas Guru dalam Penggunaan Media Poster untuk IPS Meningkatkan Kemampaun Berfikir Kreatif Siswa pada Mata Pelajaran……….. 109

G. Deskripsi Data Hasil Catatan Lapangan……….. 111

1. Deskripsi Hasil Refleksi Siklus ke-1………... 111

2. Deskripsi Hasil Refleksi Siklus ke-2………..… 112

3. Deskripsi Hasil Refleksi Siklus ke-3……….… 112

H. Hasil Analisis Penelitian……… 113

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 118

DAFTAR PUSTAKA……… 121

(9)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1……… 33

DAFTAR TABEL Tabel 3.1……… 45

Tabel 3.2……… 45

Tabel 3.3……… 52

Tabel 3.4……… 52

Tabel 4.1……… 69

Tabel 4.2……… 71

Tabel 4.3……… 72

Tabel 4.4………. 86

Tabel 4.5……….. 88

Tabel 4.6……….. 89

Tabel 4.7……….. 98

Tabel 4.8……… 100

Tabel 4.9……… 101

Tabel 4.10………. 106

Tabel 4.11………. 107

Tabel 4.12………. 110

Tabel 4.13……….. 110

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1………. 55

Grafik 4.2………. 108

(10)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1……… 36

Gambar 4.1……….. 61

Gambar 4.2………... 61

Gambar 4.3……… 64

Gambar 4.4……… 65

Gambar 4.5……… 65

Gambar 4.6……… 66

Gambar 4.7……… 78

Gambar 4.8………... 79

Gambar 4.9……… 79

Gambar 4.10………. 83

Gambar 4.11………. 83

Gambar 4.12………. 84

Gambar 4.13………. 84

(11)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Hanif Firdaus (1002248) Penggunaan Media Poster sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif ( Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 LembangKelas VII-D). Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan berfikir kreatif yang di alami oleh siswa kelas VII-D SMPN 1 Lembang. Permasalahan yang dilihat dari siswa sendiri dimana siswa masih mengalami kesulitan dalam menghasilkan gagasan, siswa juga tidak dapat mengemukakan sebuah pemecahan terhadap permasalahan yang ada dan sering terjadi peniruan tugas yang dilakukan oleh siswa. Kondisi ini menimbulkan kendala dalam pengembangan keterampilan siswa di kelas dalam memecahkan suatu permasalahan secara kreatif. Disini awal mula ketertarikan peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VII-D. Peneliti menggunakan media pembelajaran berupa poster untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa yang dilakukan dengan berkolaborasi guru mitra. PTK yang digunakan yaitu model Kemmis dan Taggart dengan tahap perencanaan, pelaksaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang diambil yaitu observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi, terbukti bahwa media poster dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dalam setiap siklus yang dilakukan terdapat peningkatan kreativitas dalam menemukan solusi dari suatu permasalahan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada siklus ke-1 belum mengalami peningkatan yang signifikan dan berada pada kategori “kurang”. Setelah dilakukan diskusi balik, perbaikan dan persiapan yang lebih matang, pada siklus ke-2 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan berada pada kategori “cukup”. Pada siklus terakhir, yaitu siklus ke -3 tindakan yang dilakukan menghasilkan peningkatan dan berada pada kategori “baik”. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) Perencanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan media poster pada setiap siklusnya dalam membantu meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa berada pada kategori baik. 2) Pelaksanakan pembelajaran menggunakan media poster yang terkait dengan pembahasan materi untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa berada pada kategori baik. c) Refleksikan pembelajaran IPS menggunakan media poster sebagai upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dari kendala-kendala yang dihadapi. Pembelajaran IPS menggunakan media poster untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dapat menunjukan peningkatan disetiap siklusnya dan pada akhir siklus, keterampilan berfikir kreatif siswa ini bisa dikategorikan baik. Dengan demikian hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan poster sebagai sumber belajar ini efektif digunakan dalam pembelajaran IPS. Siswa lebih aktif dengan menggunakan poster dalam pembelajaran IPS meningkatkan kemampuan siswa dalam kelancaran, fleksibel, elaborasi, originalitas, dan pemecahan terhadap suatu kondisi yang ada di sekitar lingkungan siswa merupakan ciri dari kreativitas, telah berada pada kategori baik.

(12)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Hanif Firdaus (1002248). Application of Poster Media as Social Studies Resources for Improving Creative Thinking Abiliy (Classroom Action Research in SMPN 1 Lembang Class VII-D). This research was motivated by the lack of creative thinking abilities experienced by students of class VII-D SMPN 1 Lembang. The problems seen from the students themselves where students still have difficult in generating ideas, students also can’t make some solution to the existing problems and frequent imitation tasks performed by the students. These conditions lead to constraints in the development of student skills in class to solve a problem creatively. Here the beginning of interest researchers to conduct Classroom Action Research (CAR) in class VII-D. Researchers using instructional media such as posters to improving students creative thinking ability is done by teachers collaborating partners. The model this Class Room Action Research is using Kemmis and Taggart model and the structure is planning, implementation, observation and reflection. Based from the results data by collection techniques is observation, interviews, task notes and studies documentation, it is evident the poster media can improving students' creativity. In each cycle is done there is an increase creativity in finding a solution of a problem. This research was conducted in three cycles. In cycle-1 has not experienced a significant increase and is in the category "less". After discussion behind, repair and preparation of a more mature, the 2nd cycle has increased significantly and is in the category of "enough". In the last cycle, the 3rd cycle of actions taken and results in an increase in the category of "good". The results obtained are: 1) Perencanakan social studies learning by using media posters at each cycle in helping to improve creative thinking ability of students to be in either category. 2) implementation of a learning using media posters related to the discussion of the material to enhance the students' ability to think creatively are in either category. c) Reflect on learning social studies using the posters as an effort to improve students' creative thinking ability of the constraints faced. Learning Social media use posters to promote creative thinking ability of students can show improvement in each cycle and at the end of the cycle, students creative thinking skills can be categorized either. Thus the results of action research using the poster as a learning resource is effectively used in teaching social studies. Students are more active by using posters in social studies learning enhance students' skills in fluency, flexibility, elaboration, originality, and a solution to the existing conditions in the surrounding environment of students is a hallmark of creativity has been in the good category.

(13)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada tanggal 20 Februari 2014, peneliti melakukan observasi penelitian dan

sekaligus melakukan PPL di SMPN 1 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Untuk

melakukan penelitian awal dalam mencari masalah dalam pembelajaran IPS di

SMP tersebut. SMPN 1 Lembang adalah salah satu SMP favorit di Kabupaten

Bandung Barat, dimana SMP tersebut sudah bisa dibilang memiliki fasilitas yang

cukup lengkap, salah satunya adalah telah tersedianya media proyektor di setiap

kelas dan juga kamera CCTV sehingga segala kegiatan di dalam kelas dapat

dipantau dari ruang monitor oleh pengawas.

Saat itu saya diberi kewenangan untuk memegang kelas VII-D dengan

jumlah siswa sebanyak 40 orang, terdiri dari dua puluh dua orang siswi

perempuan dan delapan belas orang siswa laki-laki. Guru IPS di kelas VII-D ialah

Ibu Hj. Entin Sumartini,S.pd. Beliau merupakan salah seorang guru yang cukup

interaktif dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas namun beliau

masih kurang dalam menguasai media digital dimana perangkat fasilitas yang ada

seperti proyektor tidak dapat digunakan secara maksimal dan hanya digunakan

untuk menayangkan slide show materi dalam power point, selain itu ada juga

permasalahan yang peneliti temukan terhadap siswa dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas VII-D ini, diantaranya :

1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menghasilkan gagasan ketika

penyampaian materi mengenai Potensi dan Sumber Daya Alam Indonesia.

Pada saat guru telah menyampaikan materi yang diajarkan, guru merangsang

siswa untuk menyampaikan gagasan melalui sebuah pertanyaan secara lisan.

2. Siswa tidak dapat mengemukakan sebuah pemecahan terhadap permasalahan

yang diberikan oleh guru.

3. Saat siswa diberikan tugas, masih banyak siswa yang meniru jawaban dari

(14)

2

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan diatas peneliti temukan dan terlihat pada saat guru mata

pelajaran IPS melakukan sesi tanya jawab dengan siswa dan pada saat pemberian

test dengan tugas soal serta peneliti pun melihat hasil siswa berupa sebuah proyek

pembuatan peta persebaran sumber daya alam di Indonesia dimana proyek

tersebut siswa buat sama seperti yang ada di dalam buku paket tanpa ada variasi

atau warna yang menandakan perbedaan sumber daya alam yang tersebar di

Indonesia. Hal tersebutlah yang peneliti simpulkan bahwa siswa masih kurang

dalam kemampuan berfikir kreatif.

Bahwasanya pembelajaran IPS ini adalah pembelajaran yang mencakup

aspek-aspek yang luas dan siswa dapat memberikan pertanyaan yang kreatif

mengenai permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan keadaan sosial

disekitar dan keadaan pada saat ini.

Disini diperlukan penguasaan kelas yang lebih menarik dan luas yang harus

dikembangkan dalam pembelajaran IPS dilihat dari masalah diatas agar siswa

terdorong mengikuti pembelajaran dengan baik dan dapat memberikan gagasan

dan pertanyaan kreatif mengenai pembelajaran IPS yang diajarkan. Bagaimanapun

pembelajaran dikelas bukan hanya terpaku pada gurunya saja sebagai sumber

informasi utama dalam kegiatan pembelajaran. Disini peneliti menyimpulkan

bahwa siswa di kelas VII-D di SMPN 1 Lembang ini masih kurang dalam berfikir

kreatif siswa saat pembelajaran IPS dilaksanakan, dan perlunya perubahan

pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berfikir kreatif, dan diyakini

bahwa media pembelajaran menggunakan poster mampu memperbaiki

pembelajaran IPS untuk lebih berfikir kreatif.

Dalam memperaktikan pembelajaran melaui media poster ini, siswa

kelasVII-D diajak untuk bersama-sama meneliti dan menjabarkan nilai-nilai dan

pesan yang terkandung didalam poster dan mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-hari siswa. Dengan media poster ini pula akan memberikan pembelajaran

yang menarik bagi siswa dalam pembelajaran IPS.

Menurut Sudjana dan Rivai (2002, hlm.51) poster adalah sebagai kombinasi

visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk

(15)

3

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berarti didalam ingatannya. Poster disebut juga plakat, lukisan atau gambar

yang dipasang telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai suatu media

untuk menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya

(Rohani, 1997, hlm.76-77).

Dapat dikatakan adalah karya seni atau desain grafis yang memuat

komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya

dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari

perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan

warna-warna kontras dan kuat.

Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai siswa untuk

berubah atau melakukan sesuatu. Hal yang membuat poster memiliki kekuatan

untuk dicerna oleh siswa karena poster lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual

dan warna dan menjadi sebuah media yang dapat dikembangkan dalam

meningkatkan kemampuan berfikir kreatif. Dengan visualisasi yang kuat dan

menyentuh, banyak masyarakat yang tergerak hatinya untuk melakukan seperti

yang di informasikan dalam poster.

Dari teori diatas poster menjadi salah satu pilihan alternatif media

pembelajaran dan pemberian penugasan untuk siswa karena dengan poster siswa

dapat mengumpulkan ide-ide yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dalm

bentuk sketsa, gambar, warna, teks, grafik dan ide-ide lainnya. Serta dalam

pembuatan poster siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatifnya

dengan menuangkan ide-ide yang sudah tergambar dalam benak dan hal tersebut

akan mempermudah siswa dalam mempelajari dan mengingat konsep pada materi

yang diajarkan. menurut Rakhmat Supriyono (2010, hlm. 158-159) mendesain

poster merupakan satu pekerjaan yang sangat menangtang kreativitas. Oleh sebab

itu, poster dapat dijadikan media alternative yang baik dalam pemberian tugas

siswa dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemampuan atau

keterampilan berfikir kreatif siswa.

Pada hakikatnya proses pendidikan merupakan interaksi diantara para siswa

(16)

4

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling utama, Karena melalui proses

inilah tujuan pendidikan akan dicapai.

Mutu pendidikan sangat ditunjang oleh sejauh mana kemampuan komponen

pendidikan mampu dioptimalkan sehingga proses pengajaran di dalam kelas dapat

dijalankan sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Salah satu komponen

tersebut memiliki andil besar terhadap keberhasilan pengajaran adalah guru,

sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan strategi,

metode dan teknik pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan

nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,

cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu

menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal

semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu

pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan

dan rnembangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan

bangsa (Depdikbud, 1999).

Sejatinya penguasaan siswa dalam pembelajaran IPS tidak hanya materi

semata, akan tetapi ada beberapa hal yang harus dipahami dan diterapkan oleh

guru kepada siswanya. Hal ini jelas nampak terlihat dalam penjelasan Ridwan

Effendi (2010, hlm.37), mata pelajaran IPS di SMP bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut; 1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) memiliki kemampuan dasar untuk

berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan

keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) memiliki komitmen dan kesadaran

terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4) memiliki kemampuan

berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang

(17)

5

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun pernyataan yang dikemukakan oleh Sugiyanto (dalam

http://massugiyanto....html. 28/11/2013) IPS ditingkat sekolah pada dasarnya

bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang

menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai

(attitude and values), yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil

keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar

menjadi warga negara yang baik melalui pengalaman siswa baik secara langsung

maupun tidak. Pengalaman secara langsung ini berarti siswa langsung terjun ke

lapangan dengan melakukan hal-hal yang dapat memberi kesan yang positif

maupun negatif kepada diri siswa. Sedangkan yang secara tidak langsung ini

melalui pengalaman orang lain, seperti guru, orang tua, teman-temannya yang

disampaikan kepada diri siswa melalui cerita atau bahkan suatu media yang dapat

menjadi gambaran dan membangun mindset-nya tersebut.

Penerapan Media Poster diharapkan dapat menjadi solusi untuk

meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa pada pembelajaran IPS didalam

Kelas VII-D SMPN 1 Lembang, dan untuk itu peneliti mengangkat judul

Penggunaan Media Poster sebagai Sumber Belajar IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif ( Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 1 Lembang Kelas VII-D )”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Pada saat melakukan pengamatan awal di kelas VII-D SMPN 1 Lembang,

peneliti menemukan beberapa permasalahan khususnya dalam kegiatan

pembelajaran IPS. Salah satu permasalahannya adalah kurang mampunya siswa

dalam mengembangkan berfikir kreatif. Di kelas tersebut, siswa terlihat tidak

dapat mengemukakan pertanyaan dan menemukan gagasan dari permasalahan

materi yang diajarkan. Contohnya pada saat guru memberikan kesempatan untuk

bertanya kepada siswa mengenai materi permasalahan kepadatan penduduk, hanya

ada tiga orang siswa saja yang mau bertanya. Namun pertanyaan yang diberikan

(18)

6

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan pertanyaan yang bervariasi namun hanya melihat dari satu sudut

pandang permasalahan saja.

Pembelajaran seharusnya dapat berjalan secara meluas tidak hanya dari satu

sudut pandang masalah saja. Perlunya pengembangan kreatifitas siswa dalam

berfikir sehingga siswa terlatih untuk dapat membuat pertanyaan yang bervariatif

dari berbagai sudut pandang masalah yang ada disekitar siswa. Kreatifitas berfikir

sangatlah diperlukan karena dengan berfikir kreatif siswa mampu menunjukan

persoalan-persoalan yang terjadi disekitar siswa. Selain menunjukan persoalan

dengan kreatifitas berfikir siswa dapat menemukan solusi baru untuk

memecahkan ataupun menyelesaikan persoalan tersebut. Kemampuan tersebut

selanjutnya dapat di aplikasikan oleh siswa kelak dalam kehidupan

bermasyarakat.

Poster sebagai media yang dapat digunakan dalam pembelajaran,

diharapkan dapat mendorong siswa untuk mampu berfikir kreatif. Menurut

Rohani (1997, hlm.76-77) poster disebut juga plakat, lukisan atau gambar yang

dipasang telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai suatu media untuk

menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya. Oleh sebab

itu, penelitian ini akan membahas mengenai peningkatan berfikir kreatif siswa

dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media poster.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan “Apakah

dengan media pembelajaran menggunakan poster akan meningkatkan kemampuan

berfikir kreatif siswa pada pembelajaran IPS dikelas VII-D SMPN 1 Lembang?

Rumusan masalah ini dapat dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana merencanakan pembelajaran menggunakan media poster

untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam

pembelajaran IPS di kelas VII-D SMPN 1 Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan media poster

sebagai sumber belajar siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir

(19)

7

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana kemampuan berfikir kreatif siswa di kelas VII-D SMPN 1

Lembang sesudah implementasi pembelajaran menggunakan media

poster di aplikasikan?

4. Bagaimana kendala dan upaya dalam pemanfaatan media poster untuk

meningkatkan hasil kemampuan berfikir kreatif siswa di kelas VII-D

SMPN 1 Lembang?

D.Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir

kreatif siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan media poster.

E.Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa

1.Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran

atas masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas.

2. Melalui pembelajaran menggunakan media poster diharapkan dapat

menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPS dengan suasana

yang interaktif dan meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.

b. Bagi guru

Memberikan pengalaman untuk melakukan inovasi dalam proses

pembelajaran yang dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kreatif siswa.

c. Bagi sekolah

Sekolah memperoleh masukan positif dan konstruktif dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan.

d. Bagi Peneliti

Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui

seberapa efektifnya penggunaan media poster dalam pembelajaran IPS untuk

mengembangkan tingkat berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS. Peneliti

sebagai calon pendidik juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa

(20)

8

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I merupakan bahasan mengenai Pendahuluan, bagian awal dari

Penulisan skripsi. Bagian pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II membahas mengenai Kajian Pustaka yang berhubungan dengan

peningkatan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan

media poster.

Bab III membahas mengenai metode penelitian yang berisi mengenai

pendekatan dan metode penelitian secara rinci, Lokasi dan Subjek Penelitian,

prosedur dan tahap persiapan penelitian, prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), teknik pengumpulan data, analisis data dan validasi data.

Bab IV merupakan bahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan

peneliti. Maka bab ini berisi profil sekolah itu sendiri, deskripsi umum

pembelajaran mengenai kegiatan tindakan kelas berupa tindakan beberapa siklus

dan terakhir analisis pelaksanaan tindakan kelas.

Bab V membahas mengenai kesimpulan penelitian ini secara keseluruhan.

Dan saran yang akan diajukan oleh peneliti ke peneliti lain selajutnya agar tidak

(21)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMPN 1 Lembang, Bandung

barat. SMPN 1 Lembang terletak di Jalan Raya Lembang No 357. Disini peneliti

bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPS kelas VII, yaitu Ibu Hj. Entin

Sumartini, S.Pd. Dan dimana kelas VII-D yang menjadi subjek Penelitian Tidakan

Kelas dengan jumlah murid sebanyak empat puluh orang, yang terdiri dari dua

puluh dua orang siswi perempuan dan delapan belas orang siswa laki-laki. Alasan

peneliti memilih melakukan penelitian dikelas VII-D, dikarenakan kelas tersebut

memiliki permasalahan kurangnya siswa dalam berfikir kreatif, dan sangatlah

perlu untuk diperbaiki proses belajar mengajar dikelas VII-D.

B. Desain Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan siklus

pembelajaran yang dibuat oleh Kemmes dan Mc. Taggart, yaitu model spiral.

Dimana dalam model spiral ini terdiri dari 2 siklus dan dari setiap siklus terdiri

dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi.Prosedur

penelitian tindakan kelas menurut model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral

(22)

36

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar. 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart

(Sumber: Wiraatmaja, 2008. hlm.66).

Langkah-langkah penelitian tidakan kelas menggunakan model dari

Kemmes dan Mc. Taggart dalam penelitian ini sebagai berikut.

a. Perencanaan(plan)

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan sesuai dengan temuan masalah dan gagasan

awal. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada media pembelajaran

menggunakan poster dalam pembelajaran IPS. Dari hasil observasi dan

wawancara penelti bersama guru merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan , menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario pembelajaran,

menyiapkan sumber belajar, dan membuat lembar observasi untuk membantu

dalam penelitian tindakan kelas.

b. Pelaksanaan Tindakan (act)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan belajara mengajar sesuai

dengan yang telah direncanakan yakni menggunakan media poster sebagai media

pembelajaran. Dalam usaha kea rah perbaikan, suatu perencanaan bersifat

fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai dengan apa yang terjadi dalam

(23)

37

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Observasi (observe)

Observasi dilakukan selama pengamatan tindakan sebagai upaya

mengetahui jalannya pembelajaran.Dalam melakukan obserrvasi, peneliti dibantu

oleh guru pengampu dalam mata pelajaran IPS yang ikut mengamati jalannya

pembelajaran.

d. Refleksi (reflect)

Refleksi dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah

dilakukan. Dari hasil evaluasi, peneliti dapat membuat kesimpulan awal mengenai

hasil tindakan. Jika sudah baik, PTK akan dihentikan. Jika masih ada kekurangan,

dengan evaluasi peneliti dapat mencari serta menemukan kesalahan dalam

tindakan untuk diperbaiki (Wiraatmaja, 2008, hlm.66).

Alasan peneliti menggunakan model siklus penelitian dari Kemmis dan Mc.

Taggart ini karena sesuai dengan tema dan tujuan dari penelitian. Penelitian

tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila dalam tindakan

kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang telah ditentukan,

maka ini ditemukan dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan, maka

diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya

(Arikunto, 2008, hlm.16). Dengan tema yang peneliti garap yaitu meningkatkan

berfikir kreatif, siklus ini sangatlah membantu karena peneliti menyadari bahwa

tidaklah mudah untuk menumbuhkan berfikir kreatif siswa. Membutuhkan proses

dan waktu untuk membiasakan siswa sebagai objek meningkatkan

pemikiran-pemikiran kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terdapat pada materi

pembelajaran IPS. Dengan media poster sebagai media pembelajaran, siswa di

ajak mencari permasalahan yang ada di dalam poster dan menumbuhkan

pemikiran kreatif dan ide-ide baru untuk menanggapi permasalahan tersebut.

Langkah-langkah penelitian tidakan kelas dalam penelitian ini sebagai

(24)

38

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Identifikasi Masalah

Ide pemikiran dalam diri peneliti yaitu meningkatkan berfikir kreatif siswa

didalam pembelajaran IPS dan hal ini menjadi suatu tindakan pemecahan masalah

yang ada di dalam kelas VII-D SMPN 1 Lembang. Permasalahan yang ditemukan

di lapangan menunjukan bahwa siswa kurang mampu memaksimalkan pendapat

dari sebuah permasalahan yang ada di dalam materi pembelajaran IPS, dan hal

tersebut dianggap siswa belum dapat berfikir kreatif secara baik. Di bantu dengan

media poster diharapkan mampu mengembangkan tingkat berfikir kreatif siswa di

kelas dalam pembelajaran IPS.

Peneliti membutuhkan informasi awal mengenai situasi di dalam kelas agar

dapat melaksanakan penelitian dan menentukan cara dan pembelajaran yang tepat

yang diharapkan mampu mengubah dan memperbaiki permasalahan yang ada

pada siswa. Penelitian ini telah dilakukan pada pra observasi dikelas VII-D SMPN

1 Lembang. Fokus penelitian ini yakni untuk meningkatkan kemampuan berfikir

kreatif siswa di dalam pembelajaran IPS dengan dibantu media pembelajaran

menggunakan poster, karena poster media yang terkesan menarik dan mudah

dipahami oleh siswa dengan gambar-gambar yang ada didalamnya.

2. Perencanaan

Perencanaan disini adalah menentukan kegiatan-kegiatan penelitian di

dalam kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti agar pada saat memulai

penelitian siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan

kemampuan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS.

Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan tindakan

bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis

masalah yang didapat atas rencana yang direncanakan bersama-sama, pada

penelitian ini disusun perencanaan sebai berikut :

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

b. Melakukan observasi prapenelitian terhadap kelas yang akan digunakan

untuk penelitian

(25)

39

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra mengenai waktu penelitian.

e. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat

pembelajaran dalam penelitian

f.Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam KBM sehingga dapat

mengukur kreativitas siswa melalui media pembelajaran berbahan dasar

sampah yang telah dibuat oleh siswa.

g. Menyusun instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian

h. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan guru

mitra

i.Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan

peneliti dengan guru mitra

j.Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian.

3. Pelaksanaan Tindakan (act)

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah

tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Tindakan dalam

penelitian tindakan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat

terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional

dan terukur. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni sebagai berikut:

a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun

bersama antara peneliti dengan mitra peneliti di sekolah, pada tahap

perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana

pengajaran yang telah disusun

b. Menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar

limbah sampah sebagai upaya meningkatkan kreativitas siswa di dalam

pembelajaran IPS

c. Mempersiapkan instrumen penialain berupa format pedoman tugas

(task), format penilaian beserta rubrik peninjaun tugas (task), format

penilaian dan rubrik tugas (task) beserta performance presentasi, dan

(26)

40

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Melakukan penialaian tugas pembuatan media pembelajaran berbahan

dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS siswa secara teliti dan

objektif

e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra peneliti atas kekurangan dalam

menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah

sampah dalam pembelajaran IPS.

f.Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya

g. Melakukan pengolahan data

Tindakan yang dilakukan di dalam penelitian berdasarkan pada tahap

sebelumnya yaitu observasi awal sebagai sebab acuan, dalam mengidentifikasi

permasalahan merupakan catatan lapangan yang detail mengenai keadaan kelas

yang akan diberikan tindakan.

Penerapan tugas pembuatan media pembelajaran berupa poster pada siklus

pertama merupakan hasil dari observasi awal di kelas. Kemudian, pada siklus

kedua dan seterusnya tugas yang persiapkan untuk siswa dikembangkan

berdasarkan hasil observasi dan refleksi kembali setelah tindakan dilakukan. Hal

ini dilakukan untuk memperbaiki tugas yang diberikan dan rubrik sebagai kriteria

penilaiannya, agar apa yang dilakukan dapat diukur serta dapat memperbaiki

proses pembelajaran di kelas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

4. Pengamatan (observe)

Observasi di dalam PTK mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi

tindakan yang diberikan kepada subjek. Oleh karena itu observasi mempunyai

bermacam-macam manfaat di dalam penelitian, seperti memiliki orientasi

prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang, dan masa yang akan

datang.

Dalam tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan

bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini peneliti

(27)

41

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengamatan terhadap keadaan kelas VII-D yang sedang diteliti

b. Pengamatan terhadap tugas yang diberikan siswa dengan pokok bahasan

yang berlangsung

c. Pengamatan kesesuaian tugas berupa produk pembuatan media

pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dengan tujuan penelitian

d. Pengamatan terhadap perkembangan kreativitas siswa dengan mengamati

produk yang dibuat siswa

e. Pengamatan terhadap keefektifan media pembelajaran berbahan dasar

limbah sampah yang dibuat oleh siswa dalam presentasi di kelas.

Pada tahap ini peneliti melakukan peninajauan kembali terhadap siswa dan

guru di kelas dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan

sebelumnya untuk direvisi menjadi perencanaan baru dan tindakan selanjutnya

5. Refleksi (reflect)

Dalam model Kemmis dan Taggart, refleksi digunakan untuk

mendiskusikan kekurangan dalam tindakan dan pengaruhnya. Langkah ini

merupakan bagian dari tahap diskusi dan analisis penelitian sesudah tindakan

yang dilakukan sehingga memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan

selanjutnya. Pada kegiatan ini peneliti melakukan:

a. Kegiatan diskusi balikan dengan mitra peneliti dan siswa setelah tindakan

dilakukan

b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya

c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing

Perbaikan dilakukan melalui pertemuan kembali dengan guru untuk

membahas hasil evaluasi tentang skenario, RPP dan lain-lain, untuk memperbaiki

(28)

42

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanaka dalam penelitian ini menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Secara epistimologi ada

tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas (PTK), yakni

penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama penelitian adalah suatu proses pemecahan

masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua,

tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti.

Tindakan dilakukan guna memperbaiki segala ketimpangan yang ada. Ketiga,

kelas menunjukan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Maka PTK

dapat diartikan sebagai proses pengkajian permasalah pembelajaran di dalam

kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut memalu

tindakan yang terencana dan menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan yang

dilakukan.

Borg dalam Sanjaya (2009, hlm. 33) menyebutkan bahwa tugas utama di

dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang berangkat dari adanya

kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang

bersifat aktual di dalam kelas atau di sekolah. Dalam hal ini bagaimana

permasalahan dalam pembelajaran di kaji secara menyeluruh guna menemukan

penanganan yang efektif. Hingga mampu menyelesaikan permasalahan tersebut

dengan berbagai pendekatan dan tindakan pembelajaran yang beragam.

Metode penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses

pembelajaran di kelas VII-D SMP Negeri 1 Lembang dengan menerapkan tugas

pembuatan media pembelajaran berupa poster. Fokus variabel dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan berfikir kreatif siswa melalui tugas

(29)

43

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Fokus Penelitian

1. Berfikir Kreatif

Berfikir kreatif dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

mengembangkan gagasan dalam permasalahan yang ditemukan di kehidupan

sehari-hari. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam kelas, siswa diajak

mampu mengajukan gagasan-gagasan yang mampu diuraikan secara baik dalam

setiap materi pembelajaran IPS yang di sajikan.

Kreativitas dalam penelitin ini adalah kemampuan siswa dalam

mengembangkan gagasan-gagasan dan menuangkannya ke dalam media

pembelajaran berupa poster. Berdasarkan pada permasalahan yang terjadi di

lapangan, isu-isu seputar permasalahan lingkungan yang terjadi menjadi modal

awal pengembangan berfikir kreatif peserta didik.

Berfikir kreatif di dalam pembelajaran IPS menguji kemampuan siswa

dalam menggali kreativitas yang dimiliki peserta didik, situasi kelas yang selalu

bertebarnya sampah kertas menjadi suatu gagasan di dalam pembentukan

kreativitas siswa, dimana siswa secara kreatif dalam membuat poster mengenai

solusi untuk menangani permasalahan lingkungan alam. Pembuatan poster

menjadi hal yang potensial dalam meningkatkan kreativitas siswa, dimana siswa

diberikan kebebasan dalam menentukan apa yang akan mereka buat untuk

mengatasi permasalahan mengenai kerusakan alam. Hal ini agar siswa dapat

mencurahkan segala gagasan maupun ide-ide kreatif yang mereka miliki, namun

tidak terlepas dari pembelajaran yang berlangsung, guru sebagai fasilitator

memberikan tema-tema dalam memberikan tugas kepada siswa. Tema-tema

terkait seperti, “Kerusakan Alam”. Hal ini agar siswa mempunyai tujuan, apa

yang akan mereka buat nantinya, tinggal cara dan teknik pembuatannya yang

diserahkan sepenuhnya kepada siswa, agar siswa merasa bebas dalam

mencurahkan kreativitasnya di dalam pembelajaran. Utami Munandar (1992, hlm.

88-93) menjelaskan bahwa indikator dari kreativitas (berfikir kreatif) meliputi:

1) Keterampilan berfikir lancar (kelancaran),

Kelancaran yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah

(30)

44

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Keterampilan berfikir luwes (fleksibel),

Keluwesan pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan

gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu

masalah.

3) Keterampilan berfikir orisinal (orisinalitas),

Produk itu orisinal dalam arti sangat langka di antara produk-produk yang

dibuat oleh orang lain, juga menimbulkan kejutan sebelum memberikan

penilaian orang tercengang , dan terakhir produk itu dapat menimbulkan

gagasan produk orisinal lainnya

4) Keterampilan memperinci (elaborasi), sejauh mana produk itu

menggabung unsur-unsur yang tidak sama/serupa menjadi keseluruhan

yang koheren (bertahan secara logis)

5) Pemecahan (resolution)

Menyangkut derajat sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan dari

situasi bermasalah

2. Media Poster

Poster adalah gambar pada sebuah kertas yang berukuran besar yang

digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat

untuk mengiklankan sesuatu sebagai alat propaganda dan pre test, serta maksud

lain untuk menyampaikan berbagai pesan (KBBI, 2008, hlm.213).

E. Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah mengumpulkan data. Dalam

mengumpulkan data, peneliti harus merumuskan alat pengumpul data sesuai

dengan masalah yang diteliti atau disebut juga dengan instrumen penelitian. Alat

yang dipergunakan dalam mengumpulkan data sangat erat hubungannya dengan

seluruh unsur penelitian lain, terutama dengan metode yang digunakan. Dalam

penelitian ini, digunakan beberapa instrumen penelitian untuk mengumpulkan

(31)

45

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

[image:31.595.93.518.175.397.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Peserta Didik

No. Aspek yang diamati

Skala Nilai

Baik Cukup Kurang

1. Kelancaran

2. Fleksibilitas

3. Originalitas

4. Elaborasi

5. Pemecahan

Tabel 3.2

Rubrik Pedoman Observasi Peningkatan Berfikir Kreatif Peserta Didik

No Indikator Nilai

3 2 1

1 Kelancaran 1. Siswa hanya

dapat menghasilkan gagasan sederhana saja, baik melalui lisan atau tulisan

2. Siswa hanya

dapat

menghasilkan

gagasan

1. Siswa hanya

dapat menghasilkan gagasan sederhana saja, baik melalui lisan atau tulisan

2. Siswa hanya

dapat

menghasilkan

gagasan

1. Siswa hanya

[image:31.595.80.491.449.748.2]
(32)

46

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sederhana

saja, baik

melalui lisan

atau tulisan

3. Siswa dapat

menghasilkan banyak gagasan dengan baik, baik melalui lisan atau tulisan sederhana saja, baik melalui lisan atau tulisan

2 Fleksibel 1. Siswa dapat

mengemukak an sebuah pendekatan atau pemecahan masalah namun tidak

tepat saat di

berikan

pertanyaan

langsung

2. Siswa dapat

mengemukak

an sebuah

pendekatan

atau

pemecahan

1.Siswa dapat

mengemukak an sebuah pendekatan atau pemecahan masalah namun tidak

tepat saat di

berikan

pertanyaan

langsung

2.Siswa dapat

mengemukak

an sebuah

pendekatan

atau

pemecahan

1. Siswa dapat

mengemukaka n sebuah pendekatan atau pemecahan masalah namun tidak

tepat saat di

berikan

pertanyaan

(33)

47

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah

namun kurang

baik saat di

berikan

pertanyaan

langsung

3. Siswa dapat

mengemukak an sebuah pendekatan atau pemecahan masalah dengan baik saat di berikan pertanyaan langsung masalah namun kurang baik saat di berikan pertanyaan langsung

3 Originalitas 1. Siswa

membuat

poster dengan

menggunakan

imajinasi

sendiri, bukan

tiruan.

2. Poster yang

dibuat siswa

berbeda dari

siswa lain.

3. Siswa dapat

1. Siswa

membuat

poster dengan

menggunakan

imajinasi

sendiri, bukan

tiruan.

2. Poster yang

dibuat siswa

berbeda dari

siswa lain.

1. Siswa

membuat

poster dengan

menggunakan

imajinasi

sendiri, bukan

(34)

48

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berinovasi

dalam

menciptakan

poster yang

baru dengan

menambahka

n dari ide

dasar yang

hampir sama.

4 Elaborasi 1. Siswa dapat

memberikan gagasan sederhana saja dengan media poster yang dibuat

2. Siswa dapat

memberikan gagasan dengan media poster yang dibuat namun kurang lengkap

3. Siswa dapat

memberikan gagasan yang lengkap dengan media poster yang telah dibuat

4. Siswa dapat

memberikan gagasan sederhana saja dengan media poster yang dibuat

5. Siswa dapat

memberikan gagasan dengan media poster yang dibuat namun kurang lengkap

Siswa dapat

memberikan

gagasan

sederhana saja

dengan media

poster yang

(35)

49

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Pemecahan 1. Poster yang

dibuat siswa

berguna

karena dapat

diterapkan

secara praktis.

2. Poster yang

dibuat oleh

peserta didik

bermakna

(valuable)

atau

memenuhi

kebutuhan

3. Poster yang

dibuat oleh

siswa bersifat

logis, dengan

mengikuti

aturan yang

ditentukan

dalam bidang

tertentu

1. Poster yang

dibuat oleh peserta didik bermakna (valuable) atau memenuhi kebutuhan

2.Poster yang

dibuat oleh siswa bersifat logis, dengan mengikuti aturan yang ditentukan dalam bidang tertentu

1.Poster yang

(36)

50

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data diperoleh dari guru dan siswa serta dari pihak-pihak lain yang

terkait dan relevan dengan penelitan yang sedang berlangsung. Data penelitian

yang akan di ambil meliputi semua ucapan, tindakan, situasi, sikap, dan peristiwa

yang dapat diamati selama berlangsungnya kegiatan KBM. Kegiatan yang diamati

pada penelitian in adalah perkembangan kreativitas siswa dalam mengerjakan

tugas (task) berupa pembuatan media poster. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi atau Pengamatan

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang terjadi dan mencatatnya menjadi bagian dari data. Dalam

PTK, observasi bisa dilakukan untuk memantau guru maupun memantau

perkembangan siswa. Observasi pun menjadi instrument utama dalam

mengumpulkan data, hal ini dikarenakan observasi adalah pengamatan langsung

dalam pelaksanaan penelitian

Observasi atau pengamatan sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan

data terdapat tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Pertemuan perencanaan

Dalam tahap ini, pihak guru menyajikan dan pihak peneliti mendiskusikan

rencana pembelajaran yang berkaitan dengan topik atau fokus kajian dan

langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan berdasarkan dengan kesepakatan

bersama, agar pembelajaran dapat terencana dengan baik.

1) Observasi kelas

Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data terhadap proses

pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dengan bantuan guru mitra

2) Analisis Data

Data yang didapatkan oleh peneliti dan mitra peneliti kemudia

dianalisis dan didiskusikan bersama untuk melihat kelebihan dan

kekurangan selama penelitian berlangsung

(37)

51

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap siswa maupun guu sebagai

mitra di dalam penelitian. Peneliti menggunakan bentuk wawancara agar memberi

keleluasaan bari narasumber untuk menjawab pertanyaan, namun tetap fokus

terhadap pertanyaan yang telah disiaapkan sebelumnya. Dari hasil wawancara,

peneliti bisa mendapatkan informasi dan beberapa pendapat dari narasumber

sebagai acuaan dalam melaksanakan penelitian dan tindakan selanjutnya.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pengumpulan informasi yang digunakan

dalam penelitian sebagai sumber data yang berkaitan dengan suasana yang terjadi

di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dan penelitian tindakan kelas

dilaksanakan

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Suatu peneltian tentunya menghasilkan data, karena data merupakan syarat

penting dalam penelitian termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Data yang baik

adalah data yang tentunya dapat diukur agar mampu memudahkan dalam hal

melihat hasil suatu penelitian.

1. Data Kuantitatif

Pengolahan data untuk mengukur perkembangan kreativitas siswa diolah

secara kuantitatif melalui penskoran. Rumus yang digunakan antara lain:

a. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran perencanaan konsep

pembuatan media pembelajaran poster secara keseluruhan adalah, yaitu:

Presentase perencanaan konsep = Jumlah skor total subjek x 100%

Jumlah skor total masksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan berfikir kreatif siswa

dalam pembelajaran IPS melalui media Poster. Kemudian dikelompokan

menjadi kategori baik, cukup baik, dan kurang baik, dengan skala

(38)

52

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

[image:38.595.146.530.148.239.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Skor Persentase

Nilai Skor Presentase

Kurang 0 - 33,3%

Cukup 33,4% - 66,6%

Baik 66,7% - 100%

b. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran produk media

pembelajaran berupa poster mengenai solusi mengatasi kerusakan

lingkungan, yaitu:

Persentase kreativitas siswa = Jumlah skor total subjek x 100%

Jumlah skor total masksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan kemampuan berfikir

kreatif peserta didik dilihat dari produk berupa media pembelajaran poster

yang telah dibuat oleh peserta didik. Kemudian dikelompokan menjadi

kategori baik, cukup baik, dan kurang baik, denga skala presentase sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Skor Persentase

Nilai Skor Presentase

Kurang 0 - 33,3%

Cukup 33,4% - 66,6%

[image:38.595.144.529.534.637.2]
(39)

53

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data Kualitatif

Pengolahan data hasil penelitian dapat dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Pengumpulan, Kodifikasi, dan Kategorisasi Data

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan seluruh data yang

diperoleh dalam penelitian, berdasarkan pada instrumen penelitian.

b. Validasi Data

1) Lembar Penskoran memperlihatkan skor penilaian kinerja siswa

berdasarkan penilaian rubrik berdasarkan analisis untuk melihat tingkat

ketercapaian kinerja. Dalam penelitian ini model kinerja yang

dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir

kreatif dalam pembuatan media pembelajaran poster mengenai kerusakan

lingkungan.

2) Members check yaitu mengecek kebenaran data maupun informasi yang

ditemukan pada penelitian.

3) Expert opinion, peneliti melakukan konsultasi dengan pakar atau dosen

pembimbing hasil temuan dilapangan. Dari hasil konsultasi tersebut

maka peneliti mendapatkan arahan untuk memperbaiki prosedur yang

kurang tepat.

c. Interpretasi

Pada tahap ini peneliti menginterpretasikan temuan-temuan peneliti

berdasarkan landasan teoritis yang telah dipilih. Dari hasil interpretasi ini

diharapkan dapat memperoleh makna yang berarti sebagai tindakan

(40)

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan menyimpulkan hasil akhir dari penelitian yang telah

dilakukan dan merekomendasikan terhadap berbagai pihak mengenai hasil yang

telah dicapai baik dari pihak sekolah, guru, peserta didik, maupun peneliti sendiri.

Adapun kesimpulan dan hasil rekomendasinya adalah sebagai berikut :

A.Simpulan

Peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa melaui media pembelajaran

poster di kelas VII-D SMP Negeri 1 Lembang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan dalam meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa melalui

media pembelajaran poster telah dilaksanakan dengan baik. Perencanaan

berdasarkan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

tepat, peneliti bersama guru mitra menentukan materi yang akan digunakan

pada setiap tindakan. Selanjutnya, peneliti menyusun kegiatan pembelajaran

yang akan disampaikan di kelas VII-D, hal tersebut dilakukan agar dapat

mencapai tujuan pembelajaran melalui media pembelajaran poster yang

dilaksanakan. Selain itu, untuk memudahkan peneliti dalam melihat dan

mengukur peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam

pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran poster.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui media poster sebagai upaya

meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS

telah dilaksanakan dengan baik. Pada penelitian ini dilakukan sebanyak tiga

siklus, dimana pada setiap siklusnya peneliti melakukan porses

pembelajaran di kelas melalui media pembelajaran poster. Pembelajaran

berupaya dilakukan berlangsung secara alamiah dalam bentuk siswa bekerja

dan membangun pengetahuannya secara mandiri dimana siswa menjadi

lebih lancar, fleksibel, elaborasi, orginal dan dapat membuat pemecahan

(41)

119

Hanif Firdaus, 2014

Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga melakukan observasi dengan mengacu pada instrumen penelitian yang

telah dibuat sebelumnya. Peneliti juga mendokumentasikan setiap kejadian

yang berlangsung baik yang tercantum maupun yang tidak tercantum dalam

pedoman observasi melalui bentuk foto maupun catatan sebagai catatan

lapangan. Catatan lapangan ini merupakan sebagai data pelengkap

tindakan-tindakan yang telah dilakukan dalam setiap siklusnya. Namun, terdapat

kendala yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran melalui media poster,

yaitu dalam memperkenalkan dan menjelaskan tugas-tugas yang harus

dikerjakan. Antara lain adalah siswa harus mencari isi dan makna dari poster

yang diberikan guru, kemudian siswa membuat tugas mandiri untuk

membuat poster mengenai ajakan untuk melestarikan dan mengurangi

pencemaran lingkungan. Terlebih kondisi siswa yang kurang tertib, seperti

membuat kegaduhan dikelas dengan mengobrol ketika diskusi sedang

berlangsung, dimungkinkan kurang mampunya guru dalam mengelola kelas.

3. Refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran melalui media pembelajaran

poster meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa telah memperoleh

hasil yang baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan yang terjadi pada

setiap siklus yang dilaksanakan sebanyak tiga kali tindakan. Selanjutnya,

upaya dalam mengatasi kendala yang terjadi, antara lain upaya tersebut

adalah guru sebaiknya motivator yang memotivasi agar siswa giat membuat

ajakan melalui poster . Menjadi fasilitator dan memonitoring seluruh peserta

didik supaya siswa lebih serius dan teliti dalam kegiatan diskusi, agar dapat

menghubungkan informasi-informasi yang didapatkan melalui poster

menjadi alternatif-alternatif dalam pemecahan masalah yang akan

ditunangkan siswa ke dalam poster yang mereka buat. Hal ini sangat

diperlukan mengingat agar tujuan akan keberhasilan dapat tercapai dengan

baik maka peserta didik harus mengerti hakikat dari pelaksanaan

pembelajaran melalui media poster. Agar hal tersebut dapat tercapai maka

Gambar

Gambar. 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Skor Persentase

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan parameter kalorimeter (sensitivitas daD periode) agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, maka selain bahan penyerap daD geometrinya, gas isolator adalah

Kinerja merek dibangun oleh Top Of Mind, Asosiasi, Persepsi Kualitas, Merek Terbaik, Penetrasi, Merek yang digunakan (Merek yang Pernah Digunakan, Merek yang Paling sering

2) Keuntungan lainnya dari penyelesaian sengketa melalui arbitrase ini adalah sifat kerahasiaannya. Baik kerahasiaan mengenai persidangannya maupun kerahasiaan putusan

Ramalan nilai inflasi kesehatan pada suatu periode di daerah kabupaten semarang, akan sangat bermanfaat untuk mengendalikan inflasi Kesehatan di daerah kabupaten

Jika terdapat kredit pajak PPh Pasal 24, maka jumlah yang diisi adalah maksimum yang dapat dikreditkan sesuai lampiran tersendiri. (Rupiah) • DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh

BUNGA SIMPANAN YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI. PENGHASILAN LAIN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU

Disamping fasilitas kesehatan kurang memadai ditambah lagi dengan jumlah tenaga kesehatan menurut tingkat pendidikan belum memiliki dokter atau Serjana Kesejatan Masyarakat

Namun, jika dilihat dari elemennya, maka prosesi molonthalo harus memenuhi lima unsur, yaitu: pertama, unsur fardy (pribadi), kedua, unsur makani (tempat), ketiga, unsur zamani