• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEEFEKTIFAN METODE PROBING PROMPTING LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI: eksperimen kuasi terhadap siswa kelas xi sma kartika xix-2 bandung tahun ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEEFEKTIFAN METODE PROBING PROMPTING LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI: eksperimen kuasi terhadap siswa kelas xi sma kartika xix-2 bandung tahun ajaran 2013/2014."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI

(Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Fajar Gumelar

1006389

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI

(Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Fajar Gumelar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Fajar Gumelar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II METODE PROBING PROMPTING LEARNING DAN MENULIS ARGUMENTASI A. Metode Pembelajaran ... 8

B. Ihwal Metode Probing Prompting Learning ... 8

1. Pengertian Metode Probing Prompting Learning ... 9

2. Langkah-langkah Metode Probing Prompting Learning ... 9

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Probing Promplting Learning ...10

C. Ihwal Menulis ...11

1. Pengertian Menulis ...11

2. Tujuan Menulis ...11

3. Manfaat Menulis ...13

(5)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Argumentasi ...14

2. Ciri-ciri Argumentasi ...15

3. Struktur Argumentasi ...16

4. Langkah-langkah Menulis Argumentasi ...17

E. Penelitian yang Relevan ...19

F. Kerangka Pemikiran Penelitian ...19

G. Hipotesis ...21

BAB III METODE PENELITIAN A. Meode Penelitian ...22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...22

C. Desain Penelitian ...22

D. Sumber Data Penelitian ...24

E. Definisi Operasional ...24

F. Instrumen Penelitian ...25

G. Prosedur Penelitian ...27

H. Teknik Penelitian ...27

1. Teknik Pengumpulan Data ...27

2. Teknik Pengolahan Data ...28

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pengambilan Data...33

B. Hasil Perolehan Data ...33

C. Pengujian Prasyarat ...36

1. Uji Reliabilitas ...36

2. Uji Normalitas ...47

3. Uji Homogenitas ...60

D. Uji Hipotesis ...62

E. Analisis Hasil Kerja Siswa ...65

(6)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ...96 B. Saran ...97 DAFTAR PUSTAKA

(7)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Menulis termasuk ke dalam keterampilan berbahasa yang produktif, artinya suatu keterampilan yang menuntut seseorang melakukan kegiatan yang mengasilkan sesuatu. Salah satu jenis tulisan yang harus dikuasai oleh siswa adalah argumentasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, pembelajaran menulis argumentasi masih dirasakan kurang efektif. Hal ini disebabkan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang variatif dan monoton. Oleh karena itu, guru harus memilih metode pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah metode probing prompting learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis argumentasi sebelum dan setelah menggunakan metode probing prompting learning. Model penelitian yang digunakan adalah model eksperimen kuasi dengan desain penelitian control group pre-test-post-test. Penelitian ini menguji hipotesis yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis argumentasi dengan metode pembelajaran probing prompting learning dengan metode pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis argumentasi. Setelah dilakukan analisis data penelitian, diperoleh hasil ttabel < thitung > ttabel atau 2,03 < 2,59 > 2,03. Artinya, terdapat

(8)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Write included into productive language skills, meaning a skill that requires a person conducting mengasilkan something. One type of writing that must be mastered by students is the argument. Facts on the ground indicate that, learning to write the argument is still less effective. This is due to the method of learning that teachers use less varied and monotonous. Therefore, teachers must choose appropriate learning methods. One is the method of probing prompting learning. The purpose of this study was to determine whether or not a significant difference between the ability of high school students of class XI in writing arguments before and after using the probing method prompting learning. The model used in this research is a quasi experimental model to study the design of the control group pre-test-post-test. This study tested the hypothesis that there is a significant difference between the ability to write arguments to the method of probing learning prompting learning with other learning methods applied in writing class argument. After analyzing the research data, obtained results TTable <t count> t table or 2.03 <2.59> 2.03. That is, there is a significant difference between students' ability to write arguments before and after using the learning method of probing prompting learning.

(9)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Keterampilan berbahasa meliputi empat komponen, yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan itu akan selalu berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2008 hlm 1) bahwa dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya memulai suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 2008 hlm 3). Hal ini menunjukan bahwa pentingnya keterampilan menulis bagi kita dalam upaya mengomunikasikan ide atau gagasan baik berupa informasi ataupun hiburan kepada orang lain. Menulis termasuk ke dalam keterampilan berbahasa yang produktif, yaitu suatu keterampilan yang menuntut seseorang melakukan kegiatan yang menghasilkan sesuatu.

Pembelajaran keterampilan menulis harus dilakukan secara aktif, artinya ada kontribusi dari siswa agar siswa tersebut dapat secara kreatif menyampaikan ide atau gagasan yang berguna untuk melatih kepercayaan dirinya dalam menulis. Intensitas latihan yang dilakukan akan menjadikan para siswa terbiasa dan menguasai cara dalam menuangkan buah pikiran, ide, gagasan ke dalam sebuah tulisan yang baik. Pada ranah pendidikan, seorang siswa sangat dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang efektif, yaitu kalimat yang benar dan jelas serta mudah dipahami orang lain secara tepat (Alkhadiah, 1988 hlm 116).

(10)

2

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dasar, menengah, sampai perguruan tinggi, dunia perpustakaan dokumentasi dan informasi. Berdasarkan hal tersebut, siswa harus mampu menulis dengan kalimat yang efektif, sehingga dapat menjadikan generasi yang unggul.

Fakta di lapangan menunjukan hasil yang sangat memperihatinkan, kemampuan menulis siswa Indonesia dapat dikatakan kurang. Hal ini berdasarkan pemaparan Imran dalam Nurjanah (2005 hlm 58) bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh Taufiq Ismail ternyata keterampilan menulis siswa Indonesia paling rendah di Asia. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi dunia pendidikan di Indonesia. Penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa di Indonesia sangat bervariasi, baik dari siswa itu sendiri maupun guru sebagai pengajar. Faktor guru berkaitan dengan metode, media, penciptaan suasana pembelajaran dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Aminah (2013). Dalam penelitiannya menemukan penyebab dari rendahnya kemampuan menulis siswa, yaitu sebagian besar siswa mengalami kesulitan menuangkan ide dan gagasannya ke dalam karangan argumentasi. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya percaya diri serta penggunaan media dan metode yang digunakan kurang menarik minat siswa.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Aminah pada tahun 2013 tersebut yang berjudul “Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team-Game-Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi”, berhasil membuktikan keefektifan metode kooperatif model TGT dalam meningkatan kemampuan rata-rata siswa dalam menulis argumentasi. Penelitian tersebut menjelaskan pengaruh penggunaan metode pembelajaran yang digunakan untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam proses pembelajaran.

(11)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dampak positif yang besar bagi tercapainya tujuan proses pembelajaran menulis ataupun pembelajaran yang lainnya.

Pada hakikatnya setiap keterampilan harus dilatih sehingga diperoleh keterampilan yang berubah menjadi suatu keahlian. Seorang siswa yang mampu menulis dengan baik dan bahkan menghasilkan sebuah karya tidak serta merta mahir secara tiba-tiba melainkan melalui proses yang cukup panjang untuk berlatih sehingga diperoleh kemampuan yang baik. Hal tersebut sesuai dengan konsep berpikir kritis yang diungkapkan oleh Brooke (1986 hlm 5) “Like playing tennis or the piano, critical thinking is a skill that you simply cannot become good

at without practicing”. Pernyataan tersebut dapat kita artikan “seperti bermain tenis atau piano, berpikir kritis merupakan suatu keterampilan yang tidak bisa kamu dapatkan dengan baik tanpa latihan”. Jadi dapat kita simpulkan bahwa berpikir kritis ataupun suatu keterampilan hanya dapat dikuasai dan dikembangkan dengan proses latihan.

Demi tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut, maka diperlukan model atau metode pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan tepat yang diterapkan dalam sebuah proses pembelajaran. Maka, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode probing prompting learning. Metode ini dipilih karena dalam kurikulum KTSP khususnya pembelajaran menulis argumentasi menuntut siswa untuk mampu berpikir kritis terhadap suatu permasalahan. Metode Probing Prompting Learning ini lebih menekankan kepada pembelajaran dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan yang sedang dipelajari (Huda, 2013 hlm 281).

(12)

4

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

peningkatan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan kemampuan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Matematika. Penelitian itu menjelaskan metode probing promping mampu membangun pembelajaran yang aktif dan interaktif sehingga siswa dapat memahami pembelajaran yang dilakukan lebih mendalam.

Cara Active Learning ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga potensi dan hasil belajar siswa dapat dimaksimalkan. Pembelajaran dengan metode ini memungkinkan siswa untuk lebih mengembangkan potensi dirinya. Berdasarkan hal itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul Keefektifan Metode Probing Prompting

Learning dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Eksperimen Kuasi

Terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, penulis mendapatkan beberapa identifikasi masalah, diantaranya: kurangnya keterampilan menulis siswa khususnya dalam menulis argumentasi yang disebabkan karena kesulitan untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam karangan argumentasi. Metode pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan membosankan sehingga membuat pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik minat siswa.

C. Batasan Masalah Penelitian

(13)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dilakukan merupakan penelitian eksperimen kuasi, karena objek penelitian adalah manusia yang merupakan makhluk dinamis, hal ini mengakibatkan variabel-variabel ektra sulit bahkan tidak bisa dikontrol.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis argumentasi sebelum dan setelah menggunakan metode Probing Prompting Learning? 2. Apakah metode Probing Prompting Learning efektif untuk meningkatkan

kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis argumentasi?

E. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas maka kegiatan penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan.

1. Kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis argumentasi sebelum dan setelah menggunakan metode Probing Prompting Learning.

2. Keefektifan metode Probing Prompting Learning dalam meningkatkan kemampuan siswa SMA kelas XI dalam menulis argumentasi.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua sebagai berikut.

1. Manfaat secara teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan metode pembelajaran yang dilakukan. Hasil penelitian depat dijadikan sebagai salah satu referensi pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan khususnya dalam pembelajaran menulis argumentasi.

(14)

6

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dapat dijadikan ilmu dan pengalaman baru bagi peneliti sebagai calon pendidik;

2.2Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan rujukan khususnya dalam pengajaran pembelajaran menulis argumentasi yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran (Active Learning);

2.3Bagi siswa

Penelitian ini dapat dijadikan pengalaman untuk melatih siswa dalam menumbuhkan konsep berpikir kritis sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran menulis argumentasi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada skripsi ini terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II menulis argumentasi dengan metode probing prompting learning, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan dan Saran.

Bab I Pendahuluan memaparkan asal mula dan rasionalisasi masalah yang diteliti oleh penulis. Bab I Pendahuluan terdiri atas tujuh subbab yaitu; Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II metode probing prompting learning dan menulis argumentasi, memaparkan landasan teori yang mendukung penelitian. Bab II terdiri atas tujuh subbab yaitu; metode pembelajaran, ihwal metode probing prompting learning, Ihwal menulis, ihwal argumentasi, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran penelitian, hipotesis.

(15)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi seluruh data penelitian yang dikaji dan dianalisis oleh peneliti. Bab IV terdiri atas enam subbab yaitu; deskripsi pengambilan data, hasil perolehan data, pengujian prasyarat, uji hipotesis, analisis hasil kerja siswa, pembahasan hasil penelitian.

(16)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengujikan atau melakukan treatment pada objek penelitian. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk memeroleh jawaban tentang perlakukan metode probing prompting learning terhadap keterampilan menulis argumentasi.

Penelitian ini hanya menganalisis variabel dependent dan independent saja, tidak memperhatikan atau mengesampingkan variabel-variabel ektra. Karena objek penelitian adalah manusia yang merupakan makhluk dinamis hal ini mengakibatkan variabel-variabel ektra sulit bahkan tidak bisa dikontrol. Sehingga metode penelitian yang tepat adalah metode penelitian eksperimen kuasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika XIX-2 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Pemilihan SMA Kartika XIX-2 Bandung ini karena pada siswa kelas XI memperoleh pelajaran bahasa Indonesia dengan materi merangkum isi pembicaraan dalam suatu diskusi atau seminar.

C. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi eksperiment). adapun desain penelitian yang digunakan adalah desain

(17)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Desain Penelitian

(Arikunto, 2010 hlm 125) Keterangan:

E = Kelas Eksperimen K = Kelas Kontrol

O1

= Tes awal (Prestest ) menulis argumentasi di kelas eksperimen

O2

= Tes akhir (Posttest) menulis argumentasi di kelas eksperimen O3 = Tes awal (Prestest ) menulis argumentasi di kelas kontrol O4 = Tes akhir (Posttest) menulis argumentasi di kelas kontrol

X

= Perlakuan, yakni pengajaran menulis argumentasi dengan menggunakan

metode Probing Prompting Learning.

C = Perlakuan, yakni pengajaran menulis teks argumentasi dengan menggunakan model biasa.

Langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mengadakan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur kemampuan menulis argumentasi siswa sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan berupa penggunaan metode Probing Prompting Learning dalam menulis argumentasi pada kelas eksperimen.

c. Memberikan perlakuan berupa penggunaan model biasa dalam menulis argumentasi pada kelas kontrol (guru pengajar lain).

E : O1 X O2

(18)

24

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

d. Mengadakan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur kemampuan menulis argumentasi siswa setelah diberikan perlakuan.

e. Membandingkan pencapaian proses pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010 hlm 173). Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa SMA Kartika XIX-2 Bandung kelas XI yang terdiri dari tiga kelas. Penulis memilih populasi ini karena siswa kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung merupakan siswa yang memperoleh pelajaran bahasa Indonesia dengan materi mengomentari pendapat seseorang dalam diskusi atau seminar.

2. Sampel

Arikunto (2010 hlm 174) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan maksudnya adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Maka dari itu, sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol.

E. Definisi Operasional

(19)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Keefektifan adalah suatu keadaan ketika terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis argumentasi sebelum dan setelah dilakukannya perlakuan.

2. Keterampilan menulis argumentasi adalah suatu keterampilan aktif dan produktif. Keterampilan menulis ini menuntut kreatifitas dalam menuangkan buah pikiran, ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan dengan menyertakan data-data pendukung yang bertujuan untuk memperkuat ide atau pendapatnya, sehingga pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. 3. Probing prompting learning adalah suatu metode pembelajaran yang

menekankan pada pendekatan individu dengan berorientasi pada pengetahuan dan pengalaman siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sebelum melakukan suatu pembelajaran, peneliti terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Format RPP dilampirkan.

2. Soal

Soal evaluasi ini digunakan untuk memeroleh data kemampuan siswa dalam menulis argumentasi. Soal digunakan untuk tes awal (pretest) dan soal untuk tes akhir (posstest). Instrumen soal tersebut adalah sebagai berikut:

Instrumen Tes

Tulislah komentar atau tanggapan tentang gambar kenakalan remaja berikut ini dengan ketentuan sebagai berikut:

(20)

26

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Menghadirkan fakta-fakta.

3. Isi sesuai dengan tema.

4. Menggunakan ejaan dan tanda baca dengan baik dan benar.

Tabel 3.2

Keterangan skala nilai tiap aspek

No Aspek Kriteria Skala Penilaian Bobot Skor

Maksimal Nama :

Kelas :

(21)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(Adaptasi dari Buku Guru, 2013) Keterangan:

Penelitian ini menempuh beberapa langkah atau disebut juga dengan prosedur penelitian. Prosedur penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan tes awal/pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis argumentasi sebelum dilakukan perlakukan/treatment;

2. Melakukan perlakuan/treatment pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Probing Prompting Learning pada pembelajaran menulis argumentasi dan melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran menulis argumentasi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol;

3. Memberikan tes akhir/posttest pada kelas eksperimen untuk mengetahui kemampuan menulis argumentasi setelah dilakukan proses pembelajaran

(22)

28

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan metode Probing Prompting Learning dan memberikan tes akhir/posttest pada kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan menulis argumentasi dengan metode pembelajaran yang lain pada kelas kontrol.

H. Teknik Penelitian

Pada bagian ini diuraikan mengenai teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam penelitian, tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa tes.

Tes menurut KBBI Offline 1.3 yaitu ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data berupa skor.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat prestest (tes awal) dan posttest (tes akhir). Prestest dilakukan sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Probing Prompting Learning, tujuannya adalah untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap menulis argumentasi. Selanjutnya, untuk kelas eksperimen dikenakan perlakuan dengan menggunakan metode Probing Prompting Learning, sedangkan untuk kelas kontrol dikenakan perlakuan dengan model biasa (dilakukan oleh guru/pengajar lain). Setelah pemberian perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian diberikan tes akhir atau posttest untuk mengetahui hasil akhir dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah mendapatkan semua data, selanjutnya data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik.

2. Teknik Pengolahan Data

(23)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

∑ skor siswa

∑ skor total x 100

siswa dalam menulis argumentasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai sebagai berikut.

a. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa untuk mendapatkan skor tes awal dan tes akhir;

b. Memberikan skor hasil tes awal dan tes akhir siswa;

nilai =

c. Membuat nilai akhir dengan cara membuat rata-rata nilai dari tiga penilai. Nilai akhir dibuat dengan rumus :

d. Uji reliabilitas antar penimbang

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat realibilitas nilai antar penguji atau untuk mengetahui tingkat objektifitas nilai penguji.

Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

∑ ∑ ∑ ∑

2) Menghitung kuadrat penguji

∑ ∑(∑ ) ∑

3) Menghitung jumlah kuadrat total

∑ ∑ ∑

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

∑ ∑ ∑ ∑

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan, maka dimasukkan pada tabel analisys of varians (ANAVA). Tabel ANAVA adalah sebagai berikut :

(24)

30

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel ANAVA

Variansi SS DK Varian

Siswa ∑ N-1 ∑

Penguji ∑ K-1 -

Kekeliruan (N-1) (K-1) ∑

Setelah langkah tersebut maka dihitung reliabilitas antar penimbang dengan rumus :

(Arikunto, 2010 hlm 223-238) Keterangan :

r11 = Reabilitas instrumen

Vr = Varians responden Vs = Varians sisa/kekeliruan

Setelah itu disesuaikan dengan tabel Guilford

Tabel 3.4 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

< dari 0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Cukup

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat tinggi

r11 =

Vr Vs

(25)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu batas kelas – rata-rata

Standar deviasi e. Menguji normalitas data degan rumus Chi-Kuadrat (X2).

Untuk mengetahui normalitas data dengan rumus chi-kuadrat, maka akan dilakukan langkah penyelesaian sebagai berikut :

1) Mencari mean dengan rumus :

2) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus :

√∑ ∑ ∑

3) Menentukan frekuensi observasi (pengamatan) dan frekuensi ekspektasi, langkah yang digunakan :

a) Rentang skor (R) = skor tertinggi – skor terendah b) Banyak kelas = 1+ 3,3 log N

(N = banyaknya siswa) c) Panjang kelas = d) Z untuk batas kelas =

e) Ei (Frekuensi diharapkan) = luas i x ∑f f) Oi (frekuensi pengamatan)

4) Mendapatkan x2 dengan rumus :

(Subana, 2005 hlm 170) Keterangan :

Oi = frekuensi observasi

Ei = frekuensi ekspektasi

(26)

32

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Vb

Vt dk = K – 3

keterangan K = banyaknya interval

Menentukan nilai X2hitungdengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05)

6) Menentukan kriteria uji normalitas dengan ketentuan sebagai berikut: Jika X2hitung < X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal

Jika X2hitung > X2tabel maka data tersebut berdistribusi tidak normal

f. Melakukan uji homoginetas rata-rata varian pretest dan posttest dengan menggunakan rumus :

Ketentuan : data yang dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel.

Ftabel = (1-α) (dk A, dk B)

dk A = A – 1 dk B = N – A

Ftabel = (1-α) (dk A, dk B)

g. Menguji signifikasi rata-rata tes awal dan tes akhir dan uji hipotesis dengan menggunakan signifikasi perbedaan dua variabel.

Uji yang digunakan adalah perbedaan (gain) niali tes awal dan tes akhir, rumus yang digunakan adalah:

∑ ∑ ∑

(27)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

Keterangan :

M : nilai hasil rata-rata perkelas N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x1 dan x2

Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2

Kemudian nilai hasil perhitungan yang dilakukan dihitung kembali dengan menggunakan rumus ttest untuk mengetahui atau menguji signifikasi dan

hipotesis, dengan rumus :

√[ ∑ ] [ ]

(Arikunto, 2010 hlm 354) Keterangan:

M : nilai hasil rata-rata perkelas N : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai x1 dan x2

Y : deviasi setiap nilai y1 dan y2

Hasil yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentuan taraf signifikasi pada ttabel. (α = 0,05)

(28)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini berjudul “Keefektifan Metode Probing Prompting Learning dalam Pembelajran Menulis Argumentasi (Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengujicobakan metode probing prompting learning dalam pembelajaran menulis argumentasi pada peserta didik kelas XI. Metode pembelajaran probing prompting learning adalah metode yang menuntut peserta berpikir kritis dan aktif menganalisa atau memecahkan suatu permasalahan. Metode pembelajaran dilakukan dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat melejitkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan yang sedang dipelajari.

Langkah - langkah pengolahan data hasil penelitian yaitu berupa pengumpulan data dan pengolahan data hasil menulis argumentasi sebelum dan sesudah mengalami perlakukan pembelajaran (treatment). Setelah semua data terkumpul, kemudian data diolah dengan perhitunga statistik. Langkah – langkah pengolahan data meliputi (1) melakukan pemeriksaan dan penilaian hasil menulis argumentasi sebelum dan sesudah treatment oleh tim penilai; (2) mengubah skor yang diperoleh menjadi nilai; (3) uji reliabilitas antar penimbang; (4) uji normalitas data; (5) uji homogenitas; (6) uji hipotesis atau uji t.

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dalam bab sebelumnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan metode probing prompting leaarning di kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung diperoleh simpulan sebagai berikut :

(29)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

nilai pretest menulis argumentasi kelas eksperimen adalah 65,65. Sedangkan kemampuan menulis argumentasi kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran probing prompting learning berada dam kategori yang lebih baik dibandingkan kemampuan siswa sebelum mengikuti metode pembelajaran dengan metode probing prompting learning. Hal ini terbukti dari rata – rata nilai postes menulis argumentasi kelas eksperime nadalah 76,4. Perubahan nilai rata – rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh metode pembelajaran probing prompting learning terhadap kemampuan siswa dalam menulis argumentasi. Rata – rata kemampuan menulis argumentasi kelas kontrol sebelum mendapatkan perlakukan pembelajaran oleh guru yang lain adalah 66,23. Sedangkan sesudah mendapatkan perlakuaan pembelajaran yang dilakukan guru bahasa Indonesia yang lain adalah 72,9.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis argumentasi peserta didik di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode probing prompting leaarning dengan kemampuan menulis argumentasi peserta didik kelas kontrol yang mendapatkan perlakukan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang lain. Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh thitung sebesar 2,59 sedangkan

ttabel(α 0,05) diperoleh sebesar 2,03. Maka dapat kita ketahui ttabel < thitung >

ttabel yaitu 2,03 < 2,59 >2,03 sehingga H1 diterima. Oleh karena itu dapat

disimpulkan H1 diterima sedangkan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan

kemampuan menulis argumentasi yang signifikan pada peserta didik kelas eksperimen dengan peserta didik kelas kontrol. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan metode probing prompting leaarning pada pembelajaran menulis argumentasi lebih meningkatkan kemampuan menulis argumentasi peserta didik dibanding dengan metode pembelajaran yang telah digunakan guru bahasa Indonesia yang lain saat pembelajaran argumentasi.

(30)

98

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan kesimpulan yang peneliti uraikan sebelumnya, dan sebagai bagian akhir dari penelitian ini, maka peneliti sampaikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut.

1. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan metode probing prompting leaarning khususnya dalam pembelajaran menulis argumentasi karena metode pembelajaran probing prompting leaarning terbukti dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis argumentasi.

2. Penelitian terhadap metode probing prompting learning baru sebatas pada pembelajaran menulis argumentasi, kita tau bahwa keterampilan berbahasa itu tidak hanya menulis saja. Untuk itu perlunya lanjutkan penelitian lain pada aspek kajian yang lebih luas, misalnya pada kemampuan berbicara, membaca, menyimak, kesusastraan, maupun menulis yang lain.

(31)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Akdon. (2007) Modul: Aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung. Tidak diterbitkan.

Akhadiah, dkk. (1991) Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A. Chaedar. (2007) Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Aminah, S. (2013) Efektivitas penerapan metode kooperatif model tgt (team-game-tournament) dalam pembelajaran menulis argumentasi (Kuasi eksperimen pada siswa kelas XI SMKN 1 Cimahi tahun ajaran 2012/2013). (Skirpsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Huda, M. (2013) Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, G. (2007) Argumentasi dan narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(32)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Noel, M. B. (1986) Critical thinking : Evaluating claims and arguments in everyday life. California: Mayfield Publishing Company.

Nurjanah, N. (2005) Penerapan model belajar konstruktivisme dalam pembelajaran menulis bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra dan Pengajarannya, Volume (5), hlm. 58-67.

Rukmini, M. (2014). Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran probing prompting pada mata pelajaran matematika di kelas iii Sekolah Dasar Negeri Bandung Kulon Kec. Astana Anyar Kota Bandung (Penelitian Tindakan Kelas di kelas 3 SDN Bandung Kulon Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Semi, M. A. (2007) Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. (2013) Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, dkk. (2001) Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung: JICA UPI.

Sulistiawati, I. (2010) Pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model problem solving (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 1 Klari-Karawang). (Skirpsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

(33)

Fajar Gumelar, 2014

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Seni, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Tabel Guilford

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Grobogan Dengan Pemberian Asam Askorbat Pada

Kemampuan berpikir matematis pada pelajaran matematika merupakan komponen yang memiliki peranan penting dalam membangun daya kreatif dan inovatif siswa. Oleh karena itu

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

surat dinas dari Satuan Organisasi yang akan dikirim melalui kantor pos Polri harus dicatat ke dalam buku ekspedisi, kemudian Paktir menyerahkan buku ekspedisi

Pemanfaatan Hutan Wisata Situ Kabuyutan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri Di Kabupaten Garut.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tenaga kerja tidak hanya sebagi subyek yang melakukan segala kegiatan pembangunan, akan tetapi juga penting karena pendapatan yang mereka peroleh dari pekerjaan

Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University