EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS EMPAT SEMESTER DUA SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : ANJARSARI
(081134152)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
DESKRIPSI PADA SISWA KELAS EMPAT SEMESTER DUA SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : ANJARSARI
(081134152)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kongregasi Biarawati Abdi Kristus
Para susterku sekongregasi, yang selalu mendukung dalam
perjalanan panggilan dan perutusan studi saya
Kedua orangtua (alm) dan saudara-saudari ku
Para dosen pembimbingku
Motto
”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Pkh 3:11)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Mei 2011 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anjarsari
Nomor Mahasiswa : 081134152
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS EMPAT SEMESTER DUA SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 27 Mei 2011
Yang menyatakan
ABSTRAK
Anjarsari. 2011. Efektivitas Penggunaan Media Benda Konkret Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskirpsi Siswa Kelas Empat Semester II SD Kanisisus Wirobrajan Pada Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkret dan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media benda konkret. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan media benda konkret efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan design true experimenta, Pretes-postest Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Kanisius Wirobrajan berjumlah 62 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esei menulis karangan deskripsi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan benda konkret dan hasil pembelajaran menulis karangan dengan tidak menggunakan benda konkret. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan kedua hasil pembelajaran dengan uji –t dan diperoleh –t observasi 5,553. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t –tabel dengan taraf signifikansi 5%, yaitu sebesar 2,000. Dengan kata lain t- observasi yaitu 5,553 > t-tabel, yaitu 2,000. Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelompok eksperimen dengan menggunakan benda konkret baik, yang berada pada interval persentase 70% - 80%. Sedangkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada kontrol tanpa menggunakan benda konkret cukup, yang berada pada interval persentase 50%-60%. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan skor rata-rata (mean).
ABSTRACT
Anjarsari. 2011. The effectiveness of using concrete objects media in learning to compose description writing for the students of Kanisius Wirobrajan elementary school, grade four in second semester in 2010/ 2011 academic year. Minithesis. Yogyakarta: The program of teacher education for elementary school, the faculty of pedagogy. Sanata Dharma University.
This research is applied to know whether there is difference between the ability to compose description writing by using concrete objects media and the ability to compose description writing without concrete objects media. The research is also applied to know whether the using of concrete objects is effective in learning to write description writing.
The method of this research is experimental research with Quasi Experimental Design. The subjects of the research are 62 students of SD Kanisius Wirobrajan. The instrument of this research is an essay test to compose a description writing. The Statistic parametric is used to analyze data.
The result of the research shows that there is significant difference between learning to compose description writing by using concrete objects media and the learning to compose description writing without concrete objects media. It is verified by comparing both results through examining – t and getting –t observation 5,553. This value is bigger than the value of t- table, with 5% significant level that is 2,000. Therefore t-observation is 5,553 > t-table, that is 2,000. is in 70%-80% interval percentage. While the student’s ability to compose description writing without using concrete objects is enough, which is in 50%-60% interval percentage. It is verified by mean calculation.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa atas kasih karunia
dan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penulis boleh merasakan sukacita yang
mendalam karena dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul
Efektivitas Penggunaan Media Benda Konkret Dalam Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Pada tahun Ajaran 2010/2011
ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan skripsi ini. Atas segala bantuan yang
boleh penulis terima dan rasakan, dengan tulus penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. sebagai dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si. sebagai Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. sebagai dosen pembimbing I yang
dengan sabar, teliti dan bijaksana membimbing dan membantu penulis
4. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. sebagai pembimbing II yang
dengan penuh kesabaran dan teliti membantu dan membimbing penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Klidiatmoko sebagai kepala sekolah SD Kanisius Wirobrajan.
6. Ibu Rike Artha sebagai guru kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Bapak
Thomas Harry sebagai guru kelas IVB SD Kanisius Wirobrajan.
7. Siswa-siswi Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang menjadi subjek dalam
penulisan skripsi ini.
8. Sr. M. Lisieux, AK sebagai Pemimpin Umum Kongregasi Abdi Kristus
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menjalani studi di
PGSD. Terima kasih untuk kepercayaan dan kesabarannya.
9. Sr. M. Lizbeth, AK yang senantiasa menyalurkan dana sehingga penulis
bisa menjalani studi dengan lancar.
10.Para suster sekomunitas, Sr. M. Dionisia, Sr. Marcellina, Sr. Agnesia dan
Sr. Benidikta, yang telah memberikan cinta dan dukungannya.
11.Rm. L. Bondan Pujadi, Pr. yang telah memberikan semangat, perhatian
dan cinta kepada penulis selama menjalani studi sampai saat
menyelesaikan skripsi.
12.Mbak Sekar dan mbak Lilis yang selalu memberi semangat, dukungan dan
13.Sr. Rena, RGS., Sr. Rafaella, SCMM dan Sr. Vianey, SCJM. Sahabat setia
berbagi bersama dalam suka dan duka yang selalu memberikan motivasi
untuk menyelesaikan skripsi ini.
14.Sr. M. Bernadetha, AK. yang selalu bersedia menyediakan bahan yang
dibutuhkan penulis.
15.Para suster AK dimanapun berada, atas segala doa-doanya.
16.Seluruh staf dosen dan karyawan PGSD, atas segala pelayanannya selama
penulis menjalani studi.
17.Bapak (alm), Ibu (alm), kakak dan adik yang senantiasa mendukung dalam
doa.
18.Teman-teman angkatan 2008, untuk kebersamaan selama studi.
19.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu, dan memberi dukungan, sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
Atas segala dukungan, perhatian dan kebaikan yang boleh penulis terima,
tiada kata yang layak selain kata terima kasih yang tak terhingga serta
harapan bahwa “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi isi, bahasa dan penyusunannya, untuk itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan tulisan ini.
Yogyakarta, 27 Mei 2011 Penulis
Anjarsari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR GRAFIK ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Variabel Penelitian ... 8
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
H. Batasan Istilah ... 10
I. Sistematik Penyajian ... 12
BAB II. KAJIAN TEORI... 14
A. Penelitian Yang Relevan ... 14
B. Pengertian Efektivitas ... 20
C. Pengertian Kemampuan Menulis ... 21
D. Pengertian Karangan Deskripsi ... 22
E. Pengertian Media ... 24
F. Pengertian Media Benda Konkret ... 25
G. Kerangka Berpikir. ... 28
H. Hipotesis ... 29
BAB III. METODE PENELITIAN ... 30
A. Jenis Penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 30
C. Subjek Penelitian ... 32
D. Intrumen Penelitian ... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 34
F. Teknik Analisa Data ... 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Deskripsi Data ... 48
1. Kemampuan Menentukan Judul ... 50
2. Kemampuan Menuangkan isi Gagasan ... 51
3. Kemampuan Melibatkan Pancaindera... 52
4. Hubungan Antarkalimat ... 53
5. Menentukan Diksi ... 54
6. Menentukan Ejaan ... 55
7 Kebersihan dan Kerapian ... 56
B. Analisis Data ... 59
1. Uji Normalitas Pretes ... 60
1. a. Menghitung Jumlah Kelas Interval ... 60
1. b. Menghitung Rentang Data ... 61
2. Uji Homogenitas Varian ... 76
C. Uji Hipotesis ... 80
D. Pembahasan Hasil penelitian ... 87
BAB V PENUTUP ... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Implikasi ... 93
C. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 97
LAMPIRAN ... 99
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 99
2. Kisi-kisi ... 101
3. Bahan Materi ... 102
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 103
5. Lembar Jawaban Siswa ... 110
6. Deskripsi Nilai Siswa ... 118
7. Foto-foto Kegiatan Penelitian ... 157
8. Surat Ijin Penelitian ... 163
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penilaian Tes Menulis Karangan deskripsi ... 34
Tabel 2. Kualifikasi Koefisien Korelasi ... 43
Tabel 3. Kualifikasi Koefisien Korelasi ... 46
Tabel 4. Deskripsi Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... 118
Tabel 5. Deskripsi Pretest Kelas Kontrol ... 119
Tabel 6. Deskripsi Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 120
Tabel 7. Deskripsi Nilai Postest Kelas Kontrol ... 121
Tabel 8. Cara menghitung Varian Pretes ... 122
Tabel 9. Cara menghitung Varian Postest ... 123
Tabel 10. Tingkat Penguasaan Judul ... 51
Tabel 11. Kemampuan menuangkan isi gagasan ... 52
Tabel 12. Kemampuan melibatkan seluruh pancaindera ... 53
Tabel 13. Kemampuan menghubungkan antarkalimat ... 54
Tabel 14. Kemampuan penguasaan diksi ... 55
Tabel 15. Kemampuan penggunaan ejaan yang baik dan benar ... 56
Tabel 16. Kemampuan menjaga kebersihan dan kerapian dalam menulis ... 57
Tabel 17. Distribusi Relatif Nialai Pretes menulis Karangan Deskripsi Kelas Eksperimen ... 61
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Nilai Pretest Kelas Eksperi men ... 62
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Pretes Menulis Karangan Deskripsi Kelas Kontrol ... 64
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Nilai Pretest Menulis Karangan Deskripsi Kelas Kontrol ... 64
Deskripsi Kelas Kontrol ... 67
Tabel 23. Penolong Untuk Pengujian Normalitas Pretes Menulis Karangan Deskripsi Kelas Eksperimen ... 74
Tabel 24. Deskripsi Statistik ... 75
Tabel 25. Konversi Nilai Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media benda Konkret pada kelas Kontrol ... 78
Tabel 26.Tingkat Penguasaan Kompetensi Kelas Kontrol ... 78
Tabel 27. Konversi Nilai Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media benda Konkrit pada kelas Eksperimen ... 79
Tabel 28.Tingkat Penguasaan Kompetensi Kelas Eksperimen ... 80
Tabel 29. Korelasi ... 81
Tabel 30. Deskripsi perbedaan dari hasil tes menulis karangan deskripsi antara kelas eksperimen dengan kelas control ... 89
Tabel 31. Kelas Eksperimen Perhitungan Skor dan jumlah skor kuadrat sebagai persiapan menghitung mean dan kemampuan menulis karangan deskripsi pada Postest ... 125
Tabel 32. Pretest Kelas Kontrol Perhitungan Skor dan jumlah skor kuadrat sebagai persiapan menghitung mean dan kemampuan menulis karangan deskripsi ... 126
Tabel 33. Postest Kelas Kontrol Perhitungan Skor dan jumlah skor kuadrat sebagai persiapan menghitung mean dan kemampuan menulis karangan deskripsi ... 127
Tabel 34. Pretest Kelas Kontrol Perhitungan Skor dan jumlah skor kuadrat sebagai persiapan menghitung mean dan kemampuan menulis karangan deskripsi ... 128
Tabel 35. Mencari Validitas Pretes Kelas Eksperimen ... 129
Tabel 36. Reliabilitas Soal Pretes Kelas Eksperimen ... 130
Tabel 37. Mencari Validitas Pretes Kelas Kontrol... 131
Tabel 38. Reliabilitas Soal Pretes Kelas Kontrol ... 132
Tabel 39. Hasil Analisis Item Instrumen Menulis Karangan Deskripsi... 133
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Kemampuan Menentukan Judul Karangan ... 50
Grafik 2. Kemampuan Menuangkan Isi Gagasan ... 51
Grafik 3. Kemampuan siswa melibatkan pancaindera ... 52
Grafik 4. Hubungan Antar Kalimat ... 53
Grafik 5. Diksi ... 54
Grafik 6. Kemampuan menggunakan Ejaan ... 55
Grafik 7. Kemampuan menjaga kebersihan dan kerapian dalam menulis ... 56
Grafik 8. Hasil Pretest Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan... 57
Grafik 9. Perbedaan Hasil Postest Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi antara kelas Eksperimen dengan kelas Kontrol ... 58
Grafik 10. Distribusi Nilai Pretes Menulis Karangan Deskripsi Kelas Eksperimen ... 63
Grafik 11. Distribusi Nilai Pretes Menulis Karangan Deskripsi Kelas Kontrol ... 65
Grafik 12. Kurva Normal Pretes Kelas Eksperimen ... 66
Grafik 13. Kurva Normal Pretes Kelas Kontrol ... 68
Grafik 14. Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 73
DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta ... 135
2. Contoh Media Benda Konkret Tanaman Tomat ... 136
3. Suasana Belajar Kelas Eksperimen ... 138
4. Suasana Belajar Kelas Kontrol... 140
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikandelapan hal, yaitu (1) latar belakang, (2) batasan
masalah (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6)
variabel penelitian, (7) ruang lingkup penelitian, (8) sistematika penyajian. Kedelapan
hal tersebut dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa
memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan orang berpikir logis akan
sangat membantu dalam pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa dikenal adanya
empat keterampilan berbahasa yang perlu dicapai siswa yaitu keterampilan
mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan mambaca dan keterampilan
menulis (Tarigan 1983:1).
Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh
dipisah-pisahkan dan harus dikuasai apabila kita ingin benar-benar menguasai bahasa itu
sendiri, karena setiap keterampilan erat sekali berhubugan dengan proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya (Tarigan
1983:1).
Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif, artinya siswa
melalui tulisan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik
secara lisan maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta
manusia Indonesia (Depdiknas 2006:13). Dalam kegiatan pembelajaran menulis,
siswa diharapkan mampu berkomunikasi dengan bahasa tulis. Siswa diharapkan
mampu menuangkan gagasan atau idenya secara runtut dengan isi yang tepat, struktur
yang benar sesuai dengan konteksnya.
Menulis merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Melalui
tulisan kita dapat mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan,
perasaan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidup kita ke dalam bahasa tulis. Bentuk
pengungkapan tersebut dapat kita wujudkan dalam bentuk puisi, artikel, sketsa,
cerpen, maupun karangan. Menulis merupakan suatu keterampilan yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain.
Melalui pengajaran menulis, siswa diharapkan memiliki kegemaran menulis
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. Dengan bekal yang cukup,
siswa akan dapat menuangkan gagasan dan perasaannya serta menyukai kegiatan
menulis seperti menyusun karangan. Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa
keterampilan menulis sangat penting. Oleh karena itu, menulis harus dilatih secara
sungguh-sungguh dan terus menerus sejak pendidikan dasar.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil dalam
Indonesia. Salah satu kompetensi berbahasa dan bersastra dalam kurikulum 2004 SD/
MI mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah keterampilan menulis
deskripsi. Oleh karena itu, siswa dibimbing untuk bisa mengikuti pembelajaran
menulis deskripsi secara berkesinambungan untuk mengembangkan kreatifitas dan
ide dalam menulis. Namun, kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa
pengajaran menulis deskripsi belum dilakukan dengan maksimal.
Keterampilan menulis siswa perlu ditumbuh kembangkan dan diharapkan
mampu menulis karangan deskripsi. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis
komunikasi tertulis yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail
atau mendalam sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya tentang objek yang
dilukiskan tersebut. Segala sesuatu yang didengar, dicium, dilihat dan dirasa melalui
alat-alat sensori, yang selanjutnya dengan media kata-kata, hal tersebut dilukiskan
agar dapat dihayati oleh orang lain. Melalui karangan deskripsi diharapkan pendengar
atau pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri yang mengalami dan mengetahui
secara langsung. Oleh karena itu, untuk menulis karangan deskripsi erat kaitannya
dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dan kondisi lingkungan belajar yang
mendukung.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SD Kanisius Wirobrajan
Yogyakarta selama melakukan Pemantapan Kemampuan Mengajar, ditemukan masih
banyak kendala yang dialami baik oleh guru maupun siswa dalam hal menulis.
Selama ini proses belajar mengajar yang banyak dilakukan oleh seorang guru adalah
komunikasi satu arah. Media yang digunakan guru kurang bervariasi. Guru dalam
mengajarkan materi kepada siswa terkesan monoton dan membosankan. Siswa hanya
diberi tugas menulis karangan dengan topik yang sudah ditentukan oleh guru.
Peneliti memilih meneliti efektivitas penggunaan media benda konkret karena
melihat permasalahan yang ada yaitu banyak dijumpai siswa yang mengeluh karena
kesulitan dalam menulis karangan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara
lain siswa merasa jenuh, siswa tidak senang dengan materi menulis karangan,
kurangnya pengetahuan dan kecakapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis
karangan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan
hidup pada objek karangan, siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan
dalam menulis karangan deskripsi.
Seorang pendidik perlu mencari alternatif solusi, yang sangat berperan dalam
mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia diharapkan dapat merangsang anak untuk berperan aktif, merasa tidak
bosan dalam mengikuti pelajaran, membangkitkan motifasi belajar dan membantu
mempermudah dalam menuangkan gagasan melalui tulisan.
Dengan demikian seorang guru harus lebih kreatif, misalnya dapat dimulai
dengan cara-cara yang bisa mengajarkan murid ikut serta dan lebih aktif dalam
kegiatan belajar sampai memanfaatkan media-media yang ada. hal semacam itulah
yang dapat mengembangkan kekreativitasan seorang anak didik dan guru. Untuk
itulah peneliti berusaha menerapkan sebuah media pembelajaran yang diharapkan
Bertolak dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Peneliti ingin meneliti efektivitas penggunaan benda konkret
dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Kanisius
Wrobrajan. Penelitian ini akan dilakukan pada semester II tahun ajaran 2010-2011.
Salah satu media yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis
siswa tersebut adalah media benda konkret. Pengguanaan media benda konkret adalah
suatu upaya yang diharapkan mampu merangsang pola pikir, wawasan dan penalaran
siswa, siswa dapat menceritakan benda secara detail berdasarkan yang telah dilihat,
dirasa, dicium dan sebagainya. Penggunaan media benda konkret akan melatih siswa
untuk mengamati materi yang dikenal, mengumpulkan detail, dan mengorganisasikan
kata-kata. Benda konkret akan mempermudah siswa mendiskripsikan objek
pengamatan karena siswa bisa langsung dekat dengan objek.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Apakah ada perbedaan kemampuan
menulis karanagan deskripsi dengan menggunakan media benda konkret dengan
kemampuan menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media benda konkret.
Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan media benda
konkret efektif digunakan dalam membantu meningkatkan kemampuan siswa kelas
IV SD Kanisius Wrobrajan.
B. Batasan Masalah
Melihat begitu banyaknya permasalahan dalam pengajaran keterampilan
memfokuskan pada kemampuan menulis lanjut yaitu menulis karangan. Dari
pengalaman peneliti menemukan permasalahan yang perlu dicarikan pemecahannya.
Masalah tersebut terjadi di kelas IV, anak-anak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas mengarang. Maka hasilnya sangat tidak memuaskan. Dari
karangan yang dikumpulkan rata-rata anak kesulitan dalam menyusun kalimat dan
penuangan gagasan. Untuk itu penulis bermaksud mengadakan penelitian guna
mencari solusi atau jawaban atas permasalah tersebut.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil kemampuan menulis karangan pada kelas yang
menggunakan media benda konkret dan kelas yang tanpa menggunakan
media benda konkret?
2. Apakah penggunaan media benda konkret efektif dalam meningkatan
kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan Yogyakarta ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan dari penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil kemampuan menulis karangan
deskripsi antara kelas yang menggunakan media benda konkret dan kelas
yang tanpa meggunakan media benda konkret.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media benda konkret lebih efektif
digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi
siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai berikut:
melengkapi informasi mengenai pembelajaran menulis deskripsi dengan
menggunakan benda konkret.
Secara praktis, hasil penelitian dapat memberikan kegunaan sebagai berikut;
1. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi seberapa tinggi efektivitas
media benda konkret pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan, Hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa calon guru maupun
para guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar mengajar, Hasil
penelitian ini dapat memperkaya media pengajaran bagi mahasiswa calon guru
maupun guru dalam KBM, Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan guru dalam menggunakan metode-metode dan teknik-teknik yang
2. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi belajar, membangkitkan
semangat siswa agar mau, gemar dan akhirnya memiliki keterampilan menulis
deskripsi, membantu siswa dalam menuangkan gagasan / ide melalui tulisan dalam
bentuk karangan deskripsi.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang adanya perbedaan
antara pembelajaran dengan menggunakan media benda konkret dengan
pembelajaran tanpa menggunakan media benda konkret. Penelitian ini juga dapat
memberi informasi bahwa penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi sangat efektif. Dengan demikian sekolah dapat menyikapi
berbagai peluang berkaitan dengan penggunaan sarana prasarana yang bisa
mendukung pembelajaran menulis karangan deskripsi.
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media benda konkret,
sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis karangan deskripsi siswa
Pembelajaran dengan menggunakan benda konkret bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat. Guru menunjukkan objek
kepada siswa di depan kelas, misalnya pohon tomat. Dari objek tersebut siswa dapat
membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihatnya. Alat yang
dibutuhkan adalah objek-objek yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran.
Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara kelompok (Suyatno
2004:82). Dengan pengunaan media benda konkret ini kebosanan dan kejenuhan
siswa dalam belajar dapat teratasi, siswa merasa lebih santai dan tidak membuat siswa
merasa takut, siswa merasakan suasana belajar yang berbeda, menghilangkan rasa
kantuk, siswa lebih mudah menuagkan ide dan imajinasinya ke dalam tulisan.
Penginderaan lebih maksimal karena adanya pengaruh media benda konkret.
Variabel keterampilan menulis karangan deskripsi adalah keterampilan dalam
hal menuliskan tulisan yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara
detail sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya sehingga pembaca seolah-olah
ikut melihat, mendengar dan merasakan apa yang ada pada objek tersebut.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menulis karangan deskripsi yaitu pemilihan
kata / diksi, ejaan dan tanda baca, kesesuaian judul dengan isi, keterlibatan aspek
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah media benda konkrit dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV A dan
IV B SD Kanisius Wirobrajan pada tahun ajaran 2010/2011. Standar kompetensi
yang dipilih peneliti adalah standar kompetensi berdasarkan KTSP untuk kelas IV
semester 2 yaitu standar kompetensi (SK) 1 yang berbunyi: ”Mengungkapkan
pikiran, perasaan, informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, dengan
kompetensi dasar 1.2 yang berbunyi: Menyusun karangan tentang berbagai macam
topik dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma,
dll)”.
H. Batasan Istilah
Batasan istilah digunakan untuk membatasi istilah-istilah yang akan
digunakan sebagai dasar teori dalam penelitian ini. Batasan istilah yang digunakan
sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas adalah efek atau akibat atau pengaruh dari sesuatu (Depdikbud,
1990:219). Efektivitas dalam penelitian ini adalah efek atau akibat dari penggunaan
media benda konkret dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas
2. Menulis Karangan
Menurut Tarigan (1983:3-4) menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis atau mengarang adalah kegiatan
berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya.
3. Karangan deskripsi
Menurut Keraf (1995 :7), deskripsi adalah menggambarkan atau menceritakan
bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita
rasa suatu benda, hal, atau bunyi. Dalam deskripsi kita melihat objek secara hidup
dan konkret. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang biasa ditangkap
dengan pancaindra kita, misalnya sebuah pemandangan alam, tanaman, bunga,
binatang, boneka dan sebagainya. Objek yang digunakan dalam penelian ini adalah
tanaman tomat, mulai dari yang belum berbuah sampai yang sudah berbuah lebat dan
masak. Siswa menceritakan secara datail tanaman tomat yang dilihat, dirasa, diraba,
dicium dan sebagainya.
4. Media
Soeparno (1980:1) mengemukakan bahwa media adalah suatu alat yang
merupakan saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan (Message) atau
informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima (receiver). Media yang
5. Media Benda Konkret
Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret
yakni yang dapat dilihat, didengar, dibau, diraba, dan diotak atik, dengan titik
penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Benda konkret
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman tomat yang bisa dijumpai anak
di lingkungan sekitarnya. Siswa dapat melihat, membau, meraba, dan mencicipi buah
tomat. Siswa dapat menceritakan yang telah dialaminya.
I. Sistematik Penyajian
Penulisan penelitian ini disajikan dalam lima bab. Bab I adalah Pendahuluan.
Dalam bab ini diuraikan tujuh hal, yaitu (1) latar belakang, (2) batasan masalah (3)
rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) variabel
penelitian, (7) ruang lingkup penelitian, (8) sistematika penyajian. Kedelapan hal
tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini.
Bab II adalah landasan teori. Di dalam bab ini akan diuraikan yaitu: (1)
penelitian terdahulu yang relevan, (2) efektivitas, (3) kemampuan menulis, (4)
karangan deskripsi, (5) media, (6) media benda konkret, (7) Kerangka berpikir, dan
(8) Hipotesis tindakan. Kedelapan hal itu yang secara teoritis melandasi penelitian ini.
Bab III adalah metodologi penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan enam hal,
yaitu (1) jenis penelitian, (2) disain penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) instrumen
penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik analisa data. Keenam hal
Bab IV adalah analisis data. Dalam bab ini akan diuraikan empat hal, yaitu (1)
deskripsi data, (2) analisis data, (3) pengujian hipotesis, dan (4) pembahasan hasil
penelitian. Keempat hal itu memuat hasil penelitian ini.
Bab V adalah penutup. Dalam bab ini akan dikemukakan tiga hal, yaitu (1)
kesimpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. Ketiga hal teersebut menjadi bagian akhir
dari penelitian ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan empat hal, yaitu, (1) penelitian yang relevan,
(2) kerangka teori, (3) kerangka berpikir, (4) hipotesis. Keempat hal tersebut
dipaparkan dalam subbab-subbab berikut.
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis karangan
deskripsi selama ini telah banyak dilakukan. Adapun penelitian tentang peningkatan
keterampilan menulis karangan deskripsi telah diteliti oleh Suhartono (2001),
Sumarni (2001), Yudhi Purwono (2007), Anita Bilkis (2008), Ramdan Sujana (2010)
dan Jayanti (2010). Berikut ini uraian penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Penelitian menulis karangan deskripsi dilakukan oleh Suhartono (2001) pada
skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Deskriptif melalui
Analisis Catatan Harian Siswa kelas II E SLTP 2 Kaliwungu Kabupaten Kudus.
Penelitian ini membahas bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan metode
analisis catatan harian siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis deskritif pada
siswa kelas II E SLTP 2 Kaliwungu Kabupaten Kudus dan bagaimanakah perubahan
tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode analisis
Setelah dilaksanakan penelitian melalui analisis catatan harian siswa ternyata
ada peningkatan pada keterampilan menulis deskriptif siswa. Peningkatan ini dapat
dibuktikan dengan hasil penelitian pada siklus pertama nilai rata-rata mencapai 45,95
dan pada siklus kedua kemampuan rata-rata kelas mencapai 52,52 berarti mengalami
peningkatan sebesar 6,57 %.
Dalam penelitian ini, penulis meneliti efektivitas penggunaan media benda
konkret dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas empat SD
Kanisius Wirobrajan. Adapun penelitian yang pernah dilakukan oleh Suhartono
memiliki kesamaan dengan penelitian ini dalam hal keterampilan menulis karangan
deskripsi. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya dalam hal
teknik pengembangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Suhartono menitik
beratkan teknik analisis catatan harian siswa, sedangkan penelitian yang penulis
lakukan menitikberatkan teknik atau pembelajaran dengan menggunakan media
benda konkret.
Kelebihan penelitian ini menggunakan media benda konkret, sedangkan pada
penelitian yang dilakukan oleh Suhartono menggunakan metode pembelajaran
analisis catatan harian siswa.
Penelitian sebelumnya oleh Yudhi Purwono (2007) dalam skripsinys berjudul
“Perbeaan Menulis Karangan Deskripsi dengan menggunakan Kerangka Karangan
dan Dengan menggunakan Media Gambar pada Siswa SD Kelas VI Maria Asumpta
Klaten” membahas perbedaan antara kelas yang menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar. Setelah diadakan penelitian ternyata ada perbedaan.
Kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan kerangka krangan lebih baik
dibandingkan dengan kemampuan menulis karangan dengan menggunakan gambar.
.Penelitian yang dilakukan oleh Ramdan Sujana (2010) dengan judul “
Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi
Siswa Kelas V SDN Puncakmulya Desa Mekarsari Kecamatan Naringgul Kabupaten
Cianjur ”, ini dilakukan untuk mengetahui tiga masalah yaitu: (1) mengetahui proses
belajar mengajar dengan menggunakan media gambar. (2) mengetahui keefektifan
media gambar sebagai media pembelajaran yang relevan. (3) mengetahui hasil belajar
siswa dengan penggunaan media gambar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam proses belajar Bahasa Indonesia di kelas V
sekolah dasar. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang terdiri dari tiga siklus,
dapat diketahui bahwa guru yang menggunakan media gambar pemahaman siswanya
mengalami peningkatan terutama dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
Hasil evaluasi siklus I rata-rata nilai yang diperoleh siswa (69%) dengan jumlah
siswa 15 orang, pada siklus II rata-rata nilai siswa (77%) dengan jumlah siswa 15
orang, pada siklus III rata-rata nilai (79%) dari 15 orang siswa. Dari hasil evaluasi itu
menunjukkan terjadinya peningkatan pembelajaran.
Berkenaan dengan menulis karangan deskripsi, Sumarni (2001) dalam
skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Deskriptif
melalui Pendekatan Komunikatif pada Siswa Kelas III SLTPN 10 Pekalongan
menggunakan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan menulis
wacana deskripsi pada siswa kelas III B SLTP Negeri 10 Pekalongan. Penelitian
ini juga membahas bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan komunikatif. Setelah dilakukan
penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikatif, ternyata ada peningkatan
pada keterampilan menulis wacana deskripsi pada siswa.
Hal ini dapat dibuktikan hasil penelitian pada siklus I nilai
rata-rata 64,75 siklus II sebesar 66,70 dan pada siklus III sebesar 74,95.
Penelitian yang pernah dilakukan Sumarni memiliki kesamaan dengan
penelitian ini dalam hal keterampilan menulis karangan deskripsi. Di samping
memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya penelitian ini memiliki
perbedaan. Perbedaan tersebut dalam hal teknik pengembangannya. Penelitian
yang dilakukan Sumarni menitikberatkan pada pendekatan komunikatif. Adapun
penelitian yang penulis lakukan menitikberatkan pada teknik atau model
pembelajaran dengan menggunakan benda konkret. Kelebihan penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarni adalah penelitian ini
menggunakan media benda konkret, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Sumarni hanya menggunakan pendekatan komunikatif
Jayanti (2010) dalam Skripsinya berjudul Penggunaan Media Benda dan
Proeses Pembayangan Dalam Pengajaran Menulis Karangan di kelas IV SD Negeri
Pulokulon Tahun Ajaran 2009/2010, membahas masalah manakah yang lebih
dilakukan oleh Jayanti menunjukkan bahwa hasil menulis karangan dengan
menggunakan media benda lebih baik. Hasil menulis karangan dengan menggunakan
proses pembyanganan kurang baik.
Anita Bilkis (2010) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Media
Gambar dan Benda Konkret untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Siswa Kelas IV MI AL Islamiyah Kedungrejo Kecamatan Rowokangkung Kabupaten
Lumajang Tahun Ajran 2007/2008, menunjukkan bahwa dengan menggunakan media
gambar dan benda konkret kemampuan siswa dapat meningkat. Hasil pretes
menunjukkan presentase kemampuan siswa paling tinggi 59%, hasil siklus I adalah
64% dan siklus ke II 82%.
Dalam skripsi ini, yang ingin peneliti ungkap adalah keterampilan siswa
dalam menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan beberapa aspek penilaian.
Aspek penilaian yang digunakan dalam menulis karangan deskripsi antaranya isi
gagasan, tata bahasa, gaya: pilihan struktur kosakata, ejaan, keterlibatan aspek panca
indera. Adapun media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan benda konkret. Peneliti memilih media benda konkret benda
konkrit akan mempermudah siswa mendeskripsikan objek.
Penelitian ini berusaha untuk membuktikan: 1. apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelas yang menggunakan media benda konkret dengan kelas yang
tanpa menggunakan media benda konkret. 2. Penggunaan media benda konkret lebih
efektif dalam mengembangkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas
Bagan 1
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
Suhartono (2001)
Keterampilan Menulis Deskriptif dengan metode Analisis catatan harian siswa
Media Benda Konkret
Kemampuan menulis Karangan Deskripsi
Yudhi Purwono (2007)
Media gambar &
Kerangka karangan
Ramdan Sujana (2010)
Penggunaan media gambar &
Karangan Deskripsi
Sumarni (2001)
Metode Pendekatan Komunikatif & Karangan Deskripsi
Yang perlu diteliti adalah media benda konkret &
Kemampuan menulis karangan deskripsi. Anita Bilkis (2008)
B. Pengertian Efektivitas
Pembelajaran Efektif terwujud karena pembelajarn yang dilaksanakan dapat
menumbuhkan daya kreatif bagi siswa sehingga dapat membekali siswa dengan
berbagai kemampuan. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kemampuan yang
diperoleh siswa tidak hanya berupa pengetahuan yang bersifat verbalisme namun
diharapkan berupa kemampuan yang lebih bermakna. Artinya siswa dapat
mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri siswa sehingga menghasilkan
kemampuan yang beragam.
Efektivitas menurut kamus bahasa Indonesia berasal dari kata efektif yang
berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau efektif juga dapat diartikan
dengan memberikan hasil yang memuaskan.Efektivitas merupakan keterkaitan antara
tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan
yang dinyatakan dengan hasil yang di capai. Dengan demikian pembelajaran dapat
dikatakan efektif, apabila dapat memfasilitasi pemerolehan pengetahuan dan
keterampilan siswa melalui penyajian informasi dan aktivitas yang dirancang untuk
membantu memudahkan siswa dalam rangka mencapai tujuan khusus belajar yang
diharapkan.
Menurut Slameto, untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan
syarat-syarat, salah satu diantaranya adalah: Belajar secara aktif, baik mental maupun
fisik. Di dalam belajar siswa harus mengalami aktivitas mental, misalnya belajar
kemampuan menganalisis, kemampuan mengucapkan pengetahuannya dan lain
sebagainya.
C. PengertianKemampuan Menulis
Menurut Tarigan (1983:3-4) menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Seseorang dapat mengungkapkan isi pikiran, perasaan, dan
kehendak kepada orang lain melalui tulisan. Menulis atau mengarang adalah kegiatan
berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Kegiatan berbahasa
tersebut dalam rangka menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud
harus dapat dipahami, sebab kegiatan berbahasa tulis merupakan bentuk komunikasi.
Pengembangan kemampuan menulis atau mengarang perlu mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh sejak pendidikan tingkat sekolah dasar.
Kemampuan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui
latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Ini berarti seorang penulis dalam
melakukan kegiatannnya harus melalui beberapa tahap Dalam kehidupan modern ini
jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan terlebih bagi pelajar.
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para siswa
berpikir. Dengan menulis yang merupakan alat komunikasi tidak langsung dapat
mengenali kemampuan dan potensi siswa, dapat mengembangakan gagasan,
pikirannya, kemampuan khayalnya sampai tingkat kecerdasannya. Tarigan (1983:22).
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dam besar
man-faatnya dalam kehidupan seseorang.
Manfaat menulis sebagai berikut (1) menulis dapat digunakan untuk
mengembangkan daya inisiatif dan kreatif. Berkaitan dengan unsur mekanik seperti
bahasa, ejaan, dan tanda baca harus didukung juga denagn unsur kreativitas yang
tidak bisa lepas dari kemampuan berpikir kritis yakni kemampuan untuk berinisiatif
dan berkemampuan menciptakan hal-hal yang baru. (2) menulis juga dapat
menyumbang kecerdasan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang
luas, kemampuan mengendalikan emosi, menata serta mengembangkan ide dengan
daya nalar dalam berbagai level berfikir. (3) menulis juga dapat menumbuhkan
keberanian. Pada saat menulis akan timbul rasa keberanian yang meliputi pemikiran,
perasaan, sikap, dan gaya untuk disampaikan kepada pembaca. Karena itu penulis
harus berani menerima berbagai keritikan dari pembaca.
D. Pengertian Karangan Deskripsi
Menurut Keraf (1995 :7), deskripsi adalah menggambarkan atau menceritakan
bagaiamana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita
rasa suatu benda, hal, atau bunyi. Dalam deskripsi kita melihat objek secara hidup
dan konkret. Objek yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang biasa ditangkap
dengan pancaindra kita, misalnya sebuah pemandangan alam, tanaman, bunga,
Menurut Hartono (2003:37), deskripsi yaitu suatu bentuk komposisi yang
digunakan sebagai sarana penulis atau pembicara menggambarkan atau menceritakan
bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, hal atau bunyi. Deskripsi
adalah lukisan yang menggambarkan rupa, suara, bau atau rasa sesuatu. Deskripsi
adalah karangan yang lebih kompak dan bertekstur dengan memilih detail-detail fisik
dan emosional.
Dari dua pengertian di atas, maka dihasilkan suatu pengertian dari karangan
deskripsi. Rustamaji (1991:71) mengatakan bahwa karangan deskripsi adalah jenis
karangan yang bertujuan untuk menyodorkan gambaran mengenai suatu pokok
persoalan, penggambaran sesuatu itu menurut apa adanya. Karangan deskripsi adalah
semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan objek atau suatu hal sedemikian
rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata pembaca. Pembaca
seakan-akan melihat sendiri objek itu. Tujuan yang ingin dicapai dari karangan ini
adalah tercapainya penghayatan yang imajinatif terhadap sesuatu sehingga pendengar
atau pembaca seolah-olah mengalami sendiri dan mengetahuinya secara langsung.
Karangan ini berisi lukisan yang diserap oleh indera penulis, yang dilihat, didengar,
dicium, dirasakan, diangankan sehingga pembaca atau pendengar dapat
menikmatinya (Warsanto 2004:10).
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karangan
deskripsi adalah sebuah karangan tertentu, sehingga objek tersebut seolah-olah hidup
E. Pengertian Media
Soeparno (1980:1) mengemukakan bahwa media adalah suatu alat yang
merupakan saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan (Message) atau
informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima (receiver). Media
pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Disamping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampikan dalam setiap pembelajaran. Dalam
pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang sangat
menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan
variatif.
Manfaat media pendidikan adalah (1) meletakkan dasar-dasar konkret untuk
berpikir, (2) memperbesar perhatian para siswa, (3) meletakkan dasar-dasar penting
untuk perkembangan belajar, (4) memberikan pengalaman yang nyata, (5)
menumbuhkan pikiran yang teratur dan kontinu, (6) membantu tumbuhnya
pengertian, dan (7) memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain (Oemar Hamalik, 1982:27)
Ada dua fungsi utama media pembelajaran. Fungsi pertama media adalah
sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber
belajar. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran Tentunya kita
tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu
ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan
sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami
oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan
dipahami oleh setiap siswa. Media pembelajaran sebagai sumber belajar Sekarang
Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta
didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu
guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat
memperkaya wawasan siswa
F. Pengertian Media Benda Konkret
Menurut Rudy Bretz (1971) media diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu
menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual. Salah satu macam media
visual adalah media yang tidak diproyeksikan diantaranya adalah media realia. Media
realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi
siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman. Benda konkret termasuk dalam media realia.
Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret
yakni yang dapat dilihat, didengar, dibau, diraba, dan diotak atik, dengan titik
penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan
lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan
bernilai, sebab siswa dihadapakan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya,
keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media benda konkret.
Pembelajaran menulis deskripsi dilakukan dengan menggunakan media benda
konkret sebagai objek pengamatan siswa. Penggunaan benda konkret akan melatih
siswa untuk mengamati materi yang dikenal, mengumpulkan detail, dan
mengorganisasikan kata-kata. Benda konkret akan mempermudah siswa
mendeskripsikan objek pengamatan karena siswa bisa langsung dekat dengan objek,
semua pancaindranya dapat dilibatkan dalam menulis deskripsi. Penggunaan benda
konkret dalam menulis deskripsi diharapkan tidak hanya berperan dalam upaya
pengembangan siswa pada tahap periode operasional konkret saja tetapi juga tahap
perkembangan siswa yang lebih tinggi yaitu periode operasional formal.
Kelebihan menggunakan benda konkret menurut Setiyadi, (1) dapat memberi
atau tugas-tugas simulasi. (2) dapat memperlihatkan seluruh atau sebagian besar
rangsangan yang relevan dari lingkungan, dengan biaya yang sedikit.(3) memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengalami dan melatih keterampilan manipulatif
mereka dengan menggunakan indra peraba.(4) memudahkan pengukuran penampilan
siswa, bila ketangkasan fisik atau keterampilan koordinasi diperlukan dalam
pekerjaan.
Pembelajaran dengan menggunakan benda konkret bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat. Guru menunjukkan objek
kepada siswa di depan kelas, misalnya sebuah pohon tomat. Dari objek tersebut siswa
dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihatnya.
Alat yang dibutuhkan adalah objek-objek yang bervariasi sesuai dengan tema
pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara
kelompok (Suyatno 2004:82).
Penerapan yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan benda konkret, guru menyampaikan pengantar kemudian guru
memajang beberapa objek di depan kelas, setelah siswa melihat objek tersebut, siswa
mulai mengidentifikasi objek, lalu siswa membuat tulisan secara runtut dan logis.
Dengan menggunakan media benda konkret bertujuan agar siswa dapat menulis
menuangkan ide atau gambaran sesuai apa yang mereka lihat sesuai dengan
pancaindera jadi kesannya membuat tulisan itu menjadi hidup.
G. Kerangka Berpikir
Berawal dari pengamatan yang dilakukan saat melakukan Praktik
Kemampuan Mengajar (PKM), penulis menemukan permasalahan yang dihadapi
siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah
karangan. Siswa-siswa kita ternyata mempunyai kemampuan yang sangat rendah
dalam hal mengungkapkan gagasan atau ide lewat tulisan.
Melihat permasalahan yang ada, seorang pendidik perlu mencari alternatif
solusi, yang sangat berperan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan
penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat
merangsang anak untuk berperan aktif, merasa tidak bosan dalam mengikuti
pelajaran, membangkitkan motivasi belajar dan membantu mempermudah dalam
menuangkan gagasan melalui tulisan.
Jika media benda konkret digunakan secara efektif dan benar maka
kemungkinan akan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis
siswa. Dengan menggunakan media benda konkret mampu merangsang pola pikir,
wawasan dan penalaran siswa. Siswa dapat menceritakan benda secara detil
Semakin bervariasi benda konkret yang digunakan maka semakin luas pula
cara berpikir siswa. Siswa secara langsung dapat menuangkan ide atau gambaran
sesuai apa yang mereka lihat sesuai dengan pancaindera jadi kesannya membuat
tulisan itu menjadi hidup. Benda konkret akan mempermudah siswa mendiskripsikan
objek pengamatan, karena siswa bisa langsung dekat dengan objek.
Jika tanpa menggunakan media benda konkret, maka siswa akan merasa
kesulitan dalam menuangkan isi gagasan. Waktu yang diperlukan untuk menulis akan
lama karena siswa tidak mempunyai gambaran tentang apa yang akan diceritakan.
Siswa tidak dapat menceritakan secara detail apa yang akan ditulis.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, peneliti membuat hipotesis untuk penelitian ini,
yaitu:
1. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan deskripsi
antara siswa kelas IVA (kelas eksperimen dengan menggunakan media benda
konkret) dan kelas IVB (kelas kontrol tanpa menggunakan media benda konkret)
SD Kanisius Wirobrajan pada tahun ajaran 2010/2011.
2. Penggunaan media benda konkret sangat efektif digunakan dalam pembelajaran
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Dalam Bab III adalah metodologi penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan
enam hal, yaitu (1) jenis penelitian, (2) disain penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik analisa data.
Keenam hal itulah yang secara teknis dipakai peneliti dalam penelitian ini.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian semi eksperimental untuk mengetahui
apakah ada perbedaan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi antara kelas
yang menggunakan media benda konkret dengan kelas yang tanpa menggunkan
media benda konkret dan apakah media benda konkrit efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan
B. Desain Penelitian
Desain Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk Quasi
Experimental Design tipe Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini
terdapat dua kelompok kelas yang dipilih, tetapi pemilihannya tidak secara random.
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah
(
O2 −O1) (
− O4 −O3)
.O1 X O2
..……….
O3 O4
Keterangan
1
O = nilai pretest kelompok eksperimen
2
O = nilai postest kelompok eksperimen
3
O = nilai pretest kelompok kontrol
4
O = nilai postest kelompok kontrol
X = Treatment yang diberikan
Sebelum penggunaan media benda konkret diberikan, maka dipilih kelompok
atau kelas tertentu yang akan diajar dengan menggunakan media benda konkret
Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
kedua kelompok tersebut. Jadi O1 adalah nilai pretest kelompok eksperimen, dan O3
adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi kedua kelompok tersebut
seimbang (O1tidak berbeda dengan O3), maka kelompok eksperimen diberi treatmen
/ perlakuan untuk diajar dengan menggunakan media benda kronkret, dan kelompok
Nilai postest kelas eksperimen dibandingkan dengan nilai postest kelas
kontrol untuk mengetahui seberapa besar efektivitas treatment. Jika nilai kelompok
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol, maka perbedaannya
disebabkan karena perlakuan. Sebaliknya, jika nilai kelompok kontrol yang lebih
baik, maka perbedaannya disebabkan bukan karena perlakuan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang
berjumlah 62 siswa dengan rincian: kelas IVA berjumlah 31 siswa dan kelas B
berjumlah 31 siswa. Subjek dilakukan dua kelompok (2 kelas). Satu kelas sebagai
kelas eksperimen (A), yaitu kelas diberi perlakuan khusus (dilakukan pembelajaran
dengan metode baru, X); satu kelas sebagai kelas kontrol, yaitu tidak diberi perlakuan
khusus ( dilakukan pembelajaran dengan metode biasanya, Y).
Kelompok penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1) kelompok
eksperimen, yakni kelas IVA yang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
benda konkrit, dan (2) kelompok kontrol, yakni kelas IVB yang menulis karangan
deskripsi tidak menggunakan media.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk dapat mengumpulkan
data (Arikunto, 1990:177). Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen
aspek. Aspek yang dinilai dalam tes menulis karangan deskripsi adalah: a. judul, b. isi
gagasan yang dikemukakan, c. keterlibatan aspek pancaindera, d. diksi, e. ejaan, f.
kebersihan dan kerapian.
Mengingat ada dua kelompok, yaitu kelompok eskperimen dan kelompok
kontrol, maka peneliti memberikan perintah yang berbeda antara kedua kelompok.
Perintah untuk masing-masing kelompok disusun sebagai berikut:
1. Perintah untuk kelompok eksperimen
a. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan tema tanaman tomat !
b. Amatilah tanaman tomat yang ada di kelasmu !
c. Perhatikan langkah-langkah mengerjakan !
d. Gunakan lembar kertas yang sudah disediakan !
e. Tulis nama dan nomer urut presensi Anda di sudut kanan atas !
f. Tulisan harus rapi dan bersih !
g. Karangan deskripsi minimal memuat tiga paragarf yang terdiri dari
pendahuluan, isi dan penutup !
h. Perhatikan dalam pemilihan kata hubungan antarkalimat dalam paragraf,
penulisan ejaan, kerapian dan kebersihan dalam menulis karangan deskripsi.
i. Tentukan judul karangan sesuai dengan isi gagasan !
j. Kumpulkan kertas hasil menulis karangan deskripsi !
2. Perintah untuk kelompok Kontrol
a. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan tema tanaman tomat, ceritakan
yang kamu ketahui !
b. Perhatikan tanda baca, ejaan, pemilihan kata, hubungan antar kalimat dan
c. Karangan minimal terdapat tiga paragraf yang terdiri dari pendahuluan, isi dan
penutup !
d. Tentukan judul sesuai dengan isi !
e. Kumpulkan hasil karanganmu!
Sebelum diadakan postest terlebih dahulu diadakan pre-test antara kedua
kelompok dengan perintah yang sama. Pretest diadakan untuk mengetahui
kemampuan masing-masing kelompok. Maka perintah dalam menulis karangan sama.
Perintah menulis karangan untuk pretest kedua kelompok disusun sebagi berikut.
1. Buatlah sebuah karangan deskripsi dengan tema tanaman tomat, ceritakan yang
kamu ketahui !
2. Perhatikan mengenai tanda baca, ejaan, pemilihan kata, hubungan antar kalimat
dan antar paragraf, serta kerapian dan kebersihan dalam memulis karangan!
3. Karangan minimal terdapat tiga paragraf yang terdiri dari pendahuluan, isi dan
penutup !
4. Tentukan judul sesuai dengan isi !
5. Kumpulkan hasil karanganmu!
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah dan cara untuk memperoleh data
berkaitan dengan subjek yang diteliti dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data
diperoleh melalui tes menulis karangan deskripsi. Tes menulis karangan deskripsi
dilakukan dengan menggunakan media benda konkret. Pengumpulan data dilakukan
terlebih dahulu dengan mengadakan pretes atau tes awal pada kelas eksperimen dan
mengadakan postes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data
dilakukan dua kali dengan bahan yang sama dengan waktu yang berbeda.
E. 1 Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1. Siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mengerjakan tes menulis karangan
Deskripsi. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dan kelas kontrol
mendapatkan perilaku yang sama tanpa mengunakan media pembelajaran. Tes
dilakukan pada hari yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.
2. Peneliti mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dianalisis.
3. Peneliti memberikan treatmen pada kelas eksperimen dengan menggunakan
media benda konkret yaitu tanaman tomat untuk diamati oleh siswa. Siswa
menulis karangan deskripsi dengan bantuan benda konkret yang sudah
disediakan oleh peneliti.
4. Siswa kelas kontrol diberi soal untuk menulis karangan deskripsi tanpa
menggunkan benda konkret dengan tema yang sama dengan kelas eksperimen.
Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian hasil menulis karangan
deskripsi, peneliti perlu skala nilai sebagai pedoman dalam penilaian. Dengan skala
penilaian ini, nilai-nilai yang didapat akan mudah diatur dan mudah diketahui
aspek-aspek mana yang menjatuhkan dan aspek-aspek-aspek-aspek mana yang menaikkan nilai
karangan. Skala nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Penilaian Tes Menulis Karangan Deskripsi
No Aspek yang dinilai Skala Bobot
Jumlah Skala x Bobot
1 2 3 4 5
1 Judul 1 5
2 Isi gagasan yang dikemukakan 4 20
3 Keterlibatan aspek panca indera 4 20
4 Hubungan antar kalimat 3 15
5 Diksi 5 25
6 Ejaan 2 10
7 Kebersihan dan Kerapian 1 5
E.2 Teknik Pengumpulan Hasil Karangan
Karangan siswa diberi skor berdasarkan aspek-aspek penilaian. Penganalisian
dan pemberian skor berdasarkan 7 aspek penilaian karangan dengan skala 1-5.
Berikut ini ketujuh aspek yang dinilai dalam karangan deskripsi.
a. Judul
Suatu karangan akan diminati pembaca jika judulnya singkat dan
mencerminkan tema yang akan dibahas. Judul yang baik seharusnya relevan dan
singkat. Skala tertinggi untuk judul adalah 5 jika sesuai dengan tema dan skala
terendah 1 jika judul karangan tidak sesuai dengna tema. Skala 4 diberikan jika judul
karangan yang ditulis siswa relevan dan mencerminkan tema yang dibahas. Skala 3
diberikan jika judul karangan siswa kurang relavan dan hanya menyinggung sedikit
dari tema yang dibahas. Skala 2 diberikan jika judul karangan siswa tidak relevan dan
hanya menyinggung sedikit dari tema yang dibahas. Skala 1 jika judul karangan
siswa sama sekali tidak relevan dengan tema yang dibahas.
b. Gagasan
Karangan adalah suatu hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa
tulis yang dapat dibaca dan dimengerti orang lain. Gagasan dapat berupa pengalaman,
pendapat, pengetahuan, atau hasil observasi.Gagasan yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah gagasan yang berasal dari pancaindera. Penulis memindahkan
kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca. Suatu
karangan akan menarik jika disertai gagasan yang dapat dibaca dan dimengerti oleh