LEMBAR KESEPAKATAN
REVIEW RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( RPIJM )
BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2019 - 2023
PROVINSI : LAMPUNG KABUPATEN : MESUJI
Berdasarkan Undang – undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah telah
ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten / Kota. Penyediaan Infrastruktur pemukiman menjadi kewenangan
wajib bagi Pemerintah Kabupaten / Kota sehingga lebih mendekatkan antara pengambilan
kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, kami menyadari bahwa
diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan
infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam kontek
kewilayahan dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi
pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Kami menyepakati untuk
melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan
Rencana Terpadu dan
Program
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Mesuji tahun 2019 – 2023.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, kami sepakat untuk saling mendukung
sebagaimana terlampir.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya ini
pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan yang ada pada tahun tahun berikutnya.
Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya-upaya
percepatan pelaksanaan pembangunan Bidang Cipta Karya secara berkelanjutan.
Mesuji,
Agustus 2018
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN MESUJI,
...
Pembina Utama Muda
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN MESUJI,
K
K
A
A
T
T
A
A
P
P
E
E
N
N
G
G
A
A
N
N
T
T
A
A
R
R
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Panjang (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Mesuji ini merupakan salah satu justifikasi perencanaan program dan anggaran
serta pembangunan infrastruktur di bidang Cipta Karya. Dengan keterpaduan program
dan anggaran diharapkan dapat diciptakan hasil yang berbasis pada prinsip
pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.
Dengan demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji telah menyusun RPIJM Bidang
Cipta Karya Tahun 2019 – 2023 untuk menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal
Cipta Karya No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 tentang penyusunan RPIJM
Bidang Cipta Karya dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya.
Dokumen RPIJM diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan infrastruktur Cipta
Karya, baik yang dilaksanakan dan dibiayai Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, maupun oleh dunia usaha/masyarakat, serta sumber-sumber
pembiayaan lainnya.
Atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak baik dinas maupun instansi terkait kami
ucapkan banyak terima kasih.
Mesuji, Agustus 2018
D
D
A
A
F
F
T
T
A
A
R
R
I
I
S
S
I
I
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR PERISTILAHAN... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1 - 1
1.1 Latar Belakang ... 1 - 2
1.2 Maksud dan Tujuan ... 1 - 4
1.3 Kedudukan RPIJM ... 1 - 4
1.4 Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya ... 1 - 7
BAB II PROFIL KABUPATEN... 2 - 1
2.1 Gambaran Administratif Wilayah ... 2 - 1
2.2 Gambaran Demografi ... 2 - 3
2.3 Gambaran Topografi... 2 - 6
2.4 Gambaran Geohidrologi ... 2 - 7
2.5 Gambaran Geologi ... 2 - 10
2.6 Gambaran Klimatologi... 2 - 13
2.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 2 - 14
2.8 Potensi Wilayah Kabupaten ... 2 - 17
BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA... 3 - 1
3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan
Ruang... 3 - 1
3.1.1 RTRW Nasional ... 3 - 1
3.1.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional ... 3 - 1
3.1.3 RTRW Pulau ... 3 - 1
3.1.4 RTRW Provinsi Lampung ... 3 - 1
3.1.6 Arahan Strategi Nasional ... 3 - 3
3.1.7 Prioritas Kabupaten Bidang Cipta Karya ... 3 - 7
3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 3 - 18
3.2.1 Rencana Kawasan Permukiman (RKP)... 3 - 9
3.2.2 Rencana Induk Penyediaan air Minum (RISPAM)... 3 - 9
3.2.3 Strategi Sanitasi Kota (SSK)... 3 - 9
3.2.4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ... 3 - 11
3.2.5 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya . 3 - 11
BAB IV ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN... 4 - 1
4.1 Analisis Sosial ... 4 - 1
4.1.1 Kemiskinan ... 4 - 1
4.1.2 Pengarusutamaan Gender ... 4 - 2
4.1.3 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta
Karya ... 4 - 4
4.1.4 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang
Cipta Karya... 4 - 5
4.2 Analisis Ekonomi ... 4 - 6
4.3 Analisis Lingkungan ... 4 - 8
BAB V KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA ... 5 - 1
5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Mesuji ... 5 - 1
5.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan ... 5 - 1
5.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja ... 5 - 10
5.2 Potensi Pendanaan APBN ... 5 - 11
5.2.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber dari APBN... 5 - 11
5.2.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
Bersumber Dari APBD ... 5 - 12
5.2.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta
Karya ... 5 - 13
5.2.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya
5.3 Alternatif Sumber Pendanaan ... 5 - 14
5.3.1 Rencana Pembiayaan ... 5 - 14
5.3.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM ... 5 - 15
5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya... 5 - 16
5.4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ... 5 - 16
5.4.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya ... 5 - 17
BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ... 6 - 1
6.1 Kerangka Kelembagaan ... 6 - 4
6.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Mesuji ... 6 - 4
6.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintahan Kabupaten Mesuji... 6 - 6
6.2 Kerangka Regulasi ... 6 - 10
BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA . 7 - 1
7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman... 7 - 4
7.1.1 Kondisi Eksisting... 7 - 6
7.1.2 Sasaran Program ... 7 - 7
7.1.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 7
7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan... 7 - 14
7.2.1 Kondisi Eksisting... 7 - 15
7.2.2 Sasaran Program ... 7 - 16
7.2.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 16
7.3 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum ... 7 - 20
7.3.1 Kondisi Eksisting... 7 - 20
7.3.2 Sasaran Program ... 7 - 22
7.3.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 24
7.4 Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP).. 7 - 28
7.4.1 Air Limbah ... 7 - 28
7.4.2 Persampahan ... 7 - 31
7.4.3 Drainase ... 7 - 35
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 1-4
Tabel 2.1 Cakupan dan Luas Wilayah Kabupaten Mesuji ... 2-3
Tabel 2.2 Jumlah Perkembangan Penduduk Kabupaten Mesuji
Tahun 2008-2011... 2-4
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kabupaten Mesuji Tahun 2016 . 2-5
Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Mesuji Tahun 2016 ... 2-6
Tabel 2.5 Luas Wilayah Menurut Tingkat Kelerengan Kabupaten Mesuji... 2-7
Tabel 2.6 Luas Wilayah Menurut Struktur Geologi di Wilayah
Kabupaten Mesuji... 2-11
Tabel 2.7 Curah Hujan di Kabupaten Mesuji Tahun 2016... 2-13
Tabel 2.8 Jumlah Perkembangan Penduduk Kabupaten Mesuji
Tahun 2008-2010... 2-14
Tabel 2.9 Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Harga Berlaku di
Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2000-2006 2-16 Tabel 2.8 Potensi Pemanfaatan Dan Peluang Pengembangan Perkebunan
di Kabupaten Mesuji Tahun 2010... 2-19
Tabel 2.11 Luas Masing-Masing Hutan di Wilayah Kabupaten Mesuji ... 2-20
Tabel 2.12 Potensi dan Pemanfaatan Pengembangan Perkebunan Besar Swasta
(PBS) ... 2-23
Tabel 2.13 Luas Area dan Produksi Perkebunan Besar Swasta (PBS)... 2-23
Tabel 3.1 Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Berdasarkan Arahan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 ... 3-5
Tabel 3.2 Penetapan Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Berdasarkan
Arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 ... 3-6
Tabel 3.3 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 3-12
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin
Kabupaten Mesuji... 4-1
Tabel 4.2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya
Tabel 4.3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan
Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi
Permukiman Kembali ... 4-5
Tabel 4.4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanan
Pembangunan Bidang Cipta Karya... 4-5
Tabel 4.5 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya ... 4-8
Tabel 4.6 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
dalam Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya... 4-10
Tabel 4.7 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat
dalam Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya... 4-10
Tabel 4.8 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Bidang Cipta Karya ... 4-10
Tabel 4.9 Tabel Identifikasi KRP ... 4-11
Tabel 4.10 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP... 4-11
Tabel 4.11 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS ... 4-12
Tabel 4.12 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL 4-13
Tabel 4.13 Perbedaaan Instrumen KLHS dan AMDAL... 4-17
Tabel 4.14 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Bidang Cipta Karya ... 4-20
Tabel 5.1 Perkembangan Pajak Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-7
Tabel 5.2 Perkembangan Retribusi Daerah Kabupaten Mesuji... 5-8
Tabel 5.3 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ... 5-8
Tabel 5.4 Hasil Bagi Pajak Kabupaten Mesuji... 5-8
Tabel 5.5 Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Mesuji... 5-9
Tabel 5.6 Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Mesuji... 5-9
Tabel 5.7 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Dari Propinsi... 5-10
Tabel 5.8 Pendapatan Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-10
Tabel 5.9 Total Pendapatan Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-10
Tabel 5.10 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-11
Tabel 5.11 APBN Cipta Karya di Kabupaten Mesuji dalam 3 Tahun Terakhir... 5-12
Tabel 5.12 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Mesuji
dalam 3 Tahun Terakhir... 5-12
Tabel 5.13 Perkembangan DDUB dalam 5 Tahun Terakhir ... 5-13
Tabel 7.1 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Mesuji ... 7-6
Tabel 7.2 Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Kawasan
Perkotaan dan Perdesaan ... 7-8
Tabel 7.3 Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan
Lingkungan di Kabupaten Mesuji ... 7-17
Tabel 7.4 Kapasitas Produksi Unit SPAM IKK pada UPT-PAM Mesuji... 7-21
Tabel 7.5 Data Jumlah Sambungan Unit SPAM IKK UPT-PAM Mesuji ... 7-21
Tabel 7.6 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Kabupaten Mesuji
Tahun 2018 – 2038... 7-22
Tabel 7.7 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM di Mesuji... 7-24 Tabel 7.8 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten
untuk Klasifikasi Wilayah Perkotaan ... 7-30
Tabel 7.9 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten
untuk Klasifikasi Wilayah Perdesaan... 7-30
Tabel 7.10 Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perkotaan ... 7-33
Tabel 7.11 Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perdesaan... 7-33
Tabel 7.12 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan... 7-34
Tabel 7.13 Lokasi Genangan dan Perkiraan Luas Genangan
(sesuai Definisi SPM) ... 7-36
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... I-4
Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Mesuji ... 2-2
Gambar 2.2 Peta Ketinggian Lahan... 2-8
Gambar 2.3 Peta DAS ... 2-9
Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah... 2-12
Gambar 2.5 Peta Penggunaan Lahan... 2-15
Gambar 5.1 Proporsi Rencana Sumber Pendanaan RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Mesuji... 5-15
Gambar 5.2 Proporsi Tiap-Tiap Sektor RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Mesuji... 5-16
Gambar 6.1 Struktur Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji ... 6-7
Gambar 6.2 Struktur Dinas PU Kabupaten Mesuji... 6-8
Gambar 6.3 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Mesuji ... 6-9
Gambar 7.1 Daerah Pelayanan UPT-PAM Mesuji... 7-23
Gambar 7.2 Peta Cakupan Akses dan Sistem Layanan Air Limbah Domestik... 7-29
Gambar 7.3 Peta Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan... 7-32
Gambar 7.4 Peta Lokasi Genangan... 7-36
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tanggamus 2- 3
2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tanggamus per – Kecamatan Menurut
Jenis Kelamin
2-2.3 Persebaran Penduduk di Kabupaten Tanggamus 2007 – 2012
2-2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tanggamus 2007 –
2012 2
-2.5 PDRB Kabupaten Tanggamus Tahun 2009-2010 Berdasarkan Dasar
Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
2-2.6 Peringkat PDRB Perkapita Kecamatan Se-Kabupaten Tanggamus Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 (Rupiah)
2-2.7 Kemiringan Lereng Yang Membentuk Permukaan di Kabupaten
Tanggamus 2
-2.8 Panjang Sungai dan Daerah Aliran di Kabupaten Tanggamus
2-3.1 Arahan RTRW Kabupaten Tanggamus 3- 2
3.2 Rekomendasi Internasional Water Association Untuk Istilah
Kehilangan Air 3- 8
3.3 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Tanggamus 3- 15
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah
Domestik 3 - 17
3.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan
Persampahan 3- 18
3.6 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase 3- 20
3.7 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan PHBS dan
Higiene 3 - 21
3.9 Matriks Indikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kabupaten Tanggamus 3- 31
4.1 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan
Pembangunan Bidang Cipta Karya 4- 6
4.2 KriteriaPenapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya 4- 9
4.3 Tabel Indikasi KRP 4- 10
4.4 Kajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup Di Suatu
Wilayah 4 - 10
4.5 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP 4- 11
4.6 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS 4- 12
6.1 Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota 6- 7
6.2 Arah Kerangka Regulasi Dan/Atau Kebutuhan Regulasi 6- 12
7.1 Kepadatan Penduduk dan Bangunan Rumah di Pekon/Kelurahan
Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Tanggamus
7-7.2 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur /PeraturanWalikota/
Bupati/peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman di
Kabupaten Tanggamus
7-7.3 Sebaran Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Tanggamus
7-7.4 Data Kondisi RSH
7-7.5 Data Kondisi Rusunawa
7-7.6 Data Program Perdesaan
7-7.7 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Permukiman
dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan
7-7.8 Proyeksi Jumlah Rumah Tangga Di Kabupaten Tanggamus
7-7.9 Proyeksi Kebutuhan Rumah DanBacklogKabupaten Tanggamus
7-7.10 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di
7-7.11 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di
Perdesaan Untuk 5 Tahun
7-7.12 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/ Peraturan Walikota/
Bupati/peraturan lainnya terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
di Kabupaten Tanggamus
7-7.13 Penataan Lingkungan Permukiman
7-7.14 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
7-7.15 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
7-7.16 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan
Lingkungan 7
-7.17 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
7-7.18 Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
7-7.19 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
7-7.20 Distribusi Pelayanan PDAM Way Agung
7-7.21 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM Kabupaten Tanggamus
7-7.22 Kondisi Wilayah Sistem Penyediaan Air Minum Non PDAM
7-7.23 Sumber Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus
7-7.24 Sistem Suplay Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus
7-7.25 Karaketristik Pompa Intake
7-7.26 Kapasitas Produksi Unit Pelayanan PDAM di Kabupaten Tanggamus
7-7.27 Kehilangan Air PDAM
7-7.28 Karakteristik Instalasi Pompa PDAM Way Agung
7-7.29 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM
7-7.30 Analisis Permasalahan melalui Perbandingan Alternatif Pemecahan
Masalah 7
-7.31 Rencana Pengembangan PDAM Kabupaten Tanggamus
7-7.32 Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 – 2018 7
-7.34 Analisis Kebutuhan Program Pengembangan SPAM
7-7.35 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyediaan Air Minum
7-7.36 Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten/kota
7-7.37 Cakupan Pelayanan Sistem On Site
7-7.38 Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat
7-7.39 Parameter Teknis Wilayah
7-7.40 Permasalahan Pengelolaan Air Limbah
7-7.41 Proyeksi Timbulan Air Limbah dan Sarana Prasarana Air Limbah
7-7.42 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah
7-7.43 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman
7-8.1 Usulan Program dan Kegiatan Kabupaten Tenggamus TahunAnggaran
-D
DA
AF
FT
TA
AR
R
PE
P
ER
RI
IS
ST
T
IL
I
LA
AH
HA
AN
N
3R (Reduce, Reuse, Recyle)
Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.
Air Baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
Air Limbah Permukiman
Air Limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Air Minum Air Minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung.
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan
Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang
Belanja Daerah Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia
BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara
CSR (Corporate Social
Responsibility)
Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada
DAK (Dana Alokasi Khusus)
Dana Alokasi Khusus/ dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
DED Detailed Engineering Design
DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama)
Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah
Drainase perkotaan Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat
DSCR (Debt Service Cost Ratio)
Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah
Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci
HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara
IMB Izin Mendirikan Bangunan
IPAL (Instalansi Pengolahan Air Limbah)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL
IPL (Instalansi Pengolahan Leacheate)
Instalansi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheata agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke lingkungan
IPLT (Insatlansi Pengolahan Lumpur Tinja)
Instalansi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja
Kebijakan Arah/kebijakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan
Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan
KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta)
Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha
KSPD Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah
NPS (Net Public Saving)
Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk pembangunan
Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama
P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , dan lailn-lain pendapatan asli daerah yang sah
PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan
Pembiayaan Daerah
Semua penerimaan daerah yang diperlu dibayar kembali dan/atau pengeluaraan daerah yang akan diterima kembali
Pemerintah Daerah Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah
Pendapatan Daerah Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung
Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan
Permukiman Kumuh
Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat
Perubahan Iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan
PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instansi pemerintah
PSD Prasarana Sarana Dasar
PUG
(Pengarusutamaan Gender)
Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
Readiness Driteria Kriteria Kesiapan
Reformasi Birokrasi
Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisai), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur
RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum
RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran
RSH (Rumah Sehat Sederhana)
Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan kontruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah
RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas
RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI Jakarta)
RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
RTH (Ruang Terbuka Hijau)
Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam
RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/Pribadi
RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan dimiliki masyarakat publik
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah
Saluran Drainase Primer
Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder.
Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir. Aliran dari drainase primer langsung disalurkan ke badan air.
Saluran Drainase Sekunder
Saluran yang menerima masukan dari saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.
Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam penanganannya perlu penanganan khusus
Sanitasi Sistem Setempat (on-site)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual
Sanitasi Sistem Terpusat (offsite)
Sistem dimana fasilitas pengolahan air lmbah dipisahkan dengan batas dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Satgas RPIJM Satuan Tugas Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
SNVT (Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu)
Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat
SOP (Standar Operasi Prosedur)
Serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah
SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur
SSK Strategi Sanitasi Kota
Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi
Tangki septik Bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri.
Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap kedalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.
Tangki septik komunal
Bangunan tangki septik yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK
Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan
TPA (Tempat Pembuangan
Akhir)
TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1 kab/kota secara bersama-sama
TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan
UKL- UPL (Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan)