• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2019 - 2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2019 - 2023"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KESEPAKATAN

REVIEW RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

( RPIJM )

BIDANG CIPTA KARYA TAHUN 2019 - 2023

PROVINSI : LAMPUNG KABUPATEN : MESUJI

Berdasarkan Undang – undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah telah

ditetapkan pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Kabupaten / Kota. Penyediaan Infrastruktur pemukiman menjadi kewenangan

wajib bagi Pemerintah Kabupaten / Kota sehingga lebih mendekatkan antara pengambilan

kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi tersebut, kami menyadari bahwa

diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan

infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam kontek

kewilayahan dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain dalam konstelasi

pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Kami menyepakati untuk

melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan

Rencana Terpadu dan

Program

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Mesuji tahun 2019 – 2023.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, kami sepakat untuk saling mendukung

sebagaimana terlampir.

Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya ini

pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan

kebutuhan yang ada pada tahun tahun berikutnya.

Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya-upaya

percepatan pelaksanaan pembangunan Bidang Cipta Karya secara berkelanjutan.

Mesuji,

Agustus 2018

KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN MESUJI,

...

Pembina Utama Muda

KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN MESUJI,

(2)

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Panjang (RPIJM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Mesuji ini merupakan salah satu justifikasi perencanaan program dan anggaran

serta pembangunan infrastruktur di bidang Cipta Karya. Dengan keterpaduan program

dan anggaran diharapkan dapat diciptakan hasil yang berbasis pada prinsip

pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan-peraturan yang

berlaku.

Dengan demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji telah menyusun RPIJM Bidang

Cipta Karya Tahun 2019 – 2023 untuk menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal

Cipta Karya No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 tentang penyusunan RPIJM

Bidang Cipta Karya dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya.

Dokumen RPIJM diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan infrastruktur Cipta

Karya, baik yang dilaksanakan dan dibiayai Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, maupun oleh dunia usaha/masyarakat, serta sumber-sumber

pembiayaan lainnya.

Atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak baik dinas maupun instansi terkait kami

ucapkan banyak terima kasih.

Mesuji, Agustus 2018

(3)

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

I

I

S

S

I

I

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR PERISTILAHAN... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1 - 1

1.1 Latar Belakang ... 1 - 2

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1 - 4

1.3 Kedudukan RPIJM ... 1 - 4

1.4 Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya ... 1 - 7

BAB II PROFIL KABUPATEN... 2 - 1

2.1 Gambaran Administratif Wilayah ... 2 - 1

2.2 Gambaran Demografi ... 2 - 3

2.3 Gambaran Topografi... 2 - 6

2.4 Gambaran Geohidrologi ... 2 - 7

2.5 Gambaran Geologi ... 2 - 10

2.6 Gambaran Klimatologi... 2 - 13

2.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 2 - 14

2.8 Potensi Wilayah Kabupaten ... 2 - 17

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG

CIPTA KARYA... 3 - 1

3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan

Ruang... 3 - 1

3.1.1 RTRW Nasional ... 3 - 1

3.1.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional ... 3 - 1

3.1.3 RTRW Pulau ... 3 - 1

3.1.4 RTRW Provinsi Lampung ... 3 - 1

(4)

3.1.6 Arahan Strategi Nasional ... 3 - 3

3.1.7 Prioritas Kabupaten Bidang Cipta Karya ... 3 - 7

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 3 - 18

3.2.1 Rencana Kawasan Permukiman (RKP)... 3 - 9

3.2.2 Rencana Induk Penyediaan air Minum (RISPAM)... 3 - 9

3.2.3 Strategi Sanitasi Kota (SSK)... 3 - 9

3.2.4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) ... 3 - 11

3.2.5 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya . 3 - 11

BAB IV ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN... 4 - 1

4.1 Analisis Sosial ... 4 - 1

4.1.1 Kemiskinan ... 4 - 1

4.1.2 Pengarusutamaan Gender ... 4 - 2

4.1.3 Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta

Karya ... 4 - 4

4.1.4 Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang

Cipta Karya... 4 - 5

4.2 Analisis Ekonomi ... 4 - 6

4.3 Analisis Lingkungan ... 4 - 8

BAB V KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

BIDANG CIPTA KARYA ... 5 - 1

5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Mesuji ... 5 - 1

5.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan ... 5 - 1

5.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja ... 5 - 10

5.2 Potensi Pendanaan APBN ... 5 - 11

5.2.1 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya

Bersumber dari APBN... 5 - 11

5.2.2 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya

Bersumber Dari APBD ... 5 - 12

5.2.3 Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta

Karya ... 5 - 13

5.2.4 Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya

(5)

5.3 Alternatif Sumber Pendanaan ... 5 - 14

5.3.1 Rencana Pembiayaan ... 5 - 14

5.3.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM ... 5 - 15

5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya... 5 - 16

5.4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah ... 5 - 16

5.4.2 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya ... 5 - 17

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ... 6 - 1

6.1 Kerangka Kelembagaan ... 6 - 4

6.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Mesuji ... 6 - 4

6.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintahan Kabupaten Mesuji... 6 - 6

6.2 Kerangka Regulasi ... 6 - 10

BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA . 7 - 1

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman... 7 - 4

7.1.1 Kondisi Eksisting... 7 - 6

7.1.2 Sasaran Program ... 7 - 7

7.1.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 7

7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan... 7 - 14

7.2.1 Kondisi Eksisting... 7 - 15

7.2.2 Sasaran Program ... 7 - 16

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 16

7.3 Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum ... 7 - 20

7.3.1 Kondisi Eksisting... 7 - 20

7.3.2 Sasaran Program ... 7 - 22

7.3.3 Usulan Kebutuhan Program ... 7 - 24

7.4 Sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP).. 7 - 28

7.4.1 Air Limbah ... 7 - 28

7.4.2 Persampahan ... 7 - 31

7.4.3 Drainase ... 7 - 35

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 1-4

Tabel 2.1 Cakupan dan Luas Wilayah Kabupaten Mesuji ... 2-3

Tabel 2.2 Jumlah Perkembangan Penduduk Kabupaten Mesuji

Tahun 2008-2011... 2-4

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kabupaten Mesuji Tahun 2016 . 2-5

Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Mesuji Tahun 2016 ... 2-6

Tabel 2.5 Luas Wilayah Menurut Tingkat Kelerengan Kabupaten Mesuji... 2-7

Tabel 2.6 Luas Wilayah Menurut Struktur Geologi di Wilayah

Kabupaten Mesuji... 2-11

Tabel 2.7 Curah Hujan di Kabupaten Mesuji Tahun 2016... 2-13

Tabel 2.8 Jumlah Perkembangan Penduduk Kabupaten Mesuji

Tahun 2008-2010... 2-14

Tabel 2.9 Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Harga Berlaku di

Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2000-2006 2-16 Tabel 2.8 Potensi Pemanfaatan Dan Peluang Pengembangan Perkebunan

di Kabupaten Mesuji Tahun 2010... 2-19

Tabel 2.11 Luas Masing-Masing Hutan di Wilayah Kabupaten Mesuji ... 2-20

Tabel 2.12 Potensi dan Pemanfaatan Pengembangan Perkebunan Besar Swasta

(PBS) ... 2-23

Tabel 2.13 Luas Area dan Produksi Perkebunan Besar Swasta (PBS)... 2-23

Tabel 3.1 Penetapan Lokasi Kawasan Perhatian Investasi (KPI)

Berdasarkan Arahan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 ... 3-5

Tabel 3.2 Penetapan Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Berdasarkan

Arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 ... 3-6

Tabel 3.3 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... 3-12

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Miskin

Kabupaten Mesuji... 4-1

Tabel 4.2 Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya

(7)

Tabel 4.3 Kegiatan Pembangunan Cipta Karya yang membutuhkan

Konsultasi, Pemindahan Penduduk dan Pemberian Kompensasi

Permukiman Kembali ... 4-5

Tabel 4.4 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanan

Pembangunan Bidang Cipta Karya... 4-5

Tabel 4.5 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya ... 4-8

Tabel 4.6 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat

dalam Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya... 4-10

Tabel 4.7 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat

dalam Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya... 4-10

Tabel 4.8 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Bidang Cipta Karya ... 4-10

Tabel 4.9 Tabel Identifikasi KRP ... 4-11

Tabel 4.10 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP... 4-11

Tabel 4.11 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS ... 4-12

Tabel 4.12 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL-UPL 4-13

Tabel 4.13 Perbedaaan Instrumen KLHS dan AMDAL... 4-17

Tabel 4.14 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Bidang Cipta Karya ... 4-20

Tabel 5.1 Perkembangan Pajak Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-7

Tabel 5.2 Perkembangan Retribusi Daerah Kabupaten Mesuji... 5-8

Tabel 5.3 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ... 5-8

Tabel 5.4 Hasil Bagi Pajak Kabupaten Mesuji... 5-8

Tabel 5.5 Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Mesuji... 5-9

Tabel 5.6 Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Mesuji... 5-9

Tabel 5.7 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Dari Propinsi... 5-10

Tabel 5.8 Pendapatan Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-10

Tabel 5.9 Total Pendapatan Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-10

Tabel 5.10 Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Mesuji ... 5-11

Tabel 5.11 APBN Cipta Karya di Kabupaten Mesuji dalam 3 Tahun Terakhir... 5-12

Tabel 5.12 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Mesuji

dalam 3 Tahun Terakhir... 5-12

Tabel 5.13 Perkembangan DDUB dalam 5 Tahun Terakhir ... 5-13

(8)

Tabel 7.1 Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Mesuji ... 7-6

Tabel 7.2 Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di Kawasan

Perkotaan dan Perdesaan ... 7-8

Tabel 7.3 Usulan Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan

Lingkungan di Kabupaten Mesuji ... 7-17

Tabel 7.4 Kapasitas Produksi Unit SPAM IKK pada UPT-PAM Mesuji... 7-21

Tabel 7.5 Data Jumlah Sambungan Unit SPAM IKK UPT-PAM Mesuji ... 7-21

Tabel 7.6 Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Kabupaten Mesuji

Tahun 2018 – 2038... 7-22

Tabel 7.7 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM di Mesuji... 7-24 Tabel 7.8 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten

untuk Klasifikasi Wilayah Perkotaan ... 7-30

Tabel 7.9 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten

untuk Klasifikasi Wilayah Perdesaan... 7-30

Tabel 7.10 Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perkotaan ... 7-33

Tabel 7.11 Penanganan Sampah Untuk Wilayah Perdesaan... 7-33

Tabel 7.12 Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan... 7-34

Tabel 7.13 Lokasi Genangan dan Perkiraan Luas Genangan

(sesuai Definisi SPM) ... 7-36

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya ... I-4

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Mesuji ... 2-2

Gambar 2.2 Peta Ketinggian Lahan... 2-8

Gambar 2.3 Peta DAS ... 2-9

Gambar 2.4 Peta Jenis Tanah... 2-12

Gambar 2.5 Peta Penggunaan Lahan... 2-15

Gambar 5.1 Proporsi Rencana Sumber Pendanaan RPIJM Bidang Cipta Karya

Kabupaten Mesuji... 5-15

Gambar 5.2 Proporsi Tiap-Tiap Sektor RPIJM Bidang Cipta Karya

Kabupaten Mesuji... 5-16

Gambar 6.1 Struktur Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji ... 6-7

Gambar 6.2 Struktur Dinas PU Kabupaten Mesuji... 6-8

Gambar 6.3 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Mesuji ... 6-9

Gambar 7.1 Daerah Pelayanan UPT-PAM Mesuji... 7-23

Gambar 7.2 Peta Cakupan Akses dan Sistem Layanan Air Limbah Domestik... 7-29

Gambar 7.3 Peta Cakupan Akses Dan Sistem Layanan Persampahan... 7-32

Gambar 7.4 Peta Lokasi Genangan... 7-36

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tanggamus 2- 3

2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tanggamus per – Kecamatan Menurut

Jenis Kelamin

2-2.3 Persebaran Penduduk di Kabupaten Tanggamus 2007 – 2012

2-2.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Tanggamus 2007 –

2012 2

-2.5 PDRB Kabupaten Tanggamus Tahun 2009-2010 Berdasarkan Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

2-2.6 Peringkat PDRB Perkapita Kecamatan Se-Kabupaten Tanggamus Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 (Rupiah)

2-2.7 Kemiringan Lereng Yang Membentuk Permukaan di Kabupaten

Tanggamus 2

-2.8 Panjang Sungai dan Daerah Aliran di Kabupaten Tanggamus

2-3.1 Arahan RTRW Kabupaten Tanggamus 3- 2

3.2 Rekomendasi Internasional Water Association Untuk Istilah

Kehilangan Air 3- 8

3.3 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Tanggamus 3- 15

3.4 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah

Domestik 3 - 17

3.5 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan

Persampahan 3- 18

3.6 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase 3- 20

3.7 Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan PHBS dan

Higiene 3 - 21

(11)

3.9 Matriks Indikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya

Kabupaten Tanggamus 3- 31

4.1 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial Pasca Pelaksanaan

Pembangunan Bidang Cipta Karya 4- 6

4.2 KriteriaPenapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya 4- 9

4.3 Tabel Indikasi KRP 4- 10

4.4 Kajian Pengaruh KRP Terhadap Kondisi Lingkungan Hidup Di Suatu

Wilayah 4 - 10

4.5 Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP 4- 11

4.6 Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS 4- 12

6.1 Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan

Kabupaten/Kota 6- 7

6.2 Arah Kerangka Regulasi Dan/Atau Kebutuhan Regulasi 6- 12

7.1 Kepadatan Penduduk dan Bangunan Rumah di Pekon/Kelurahan

Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Tanggamus

7-7.2 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur /PeraturanWalikota/

Bupati/peraturan lainnya terkait Pengembangan Permukiman di

Kabupaten Tanggamus

7-7.3 Sebaran Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Tanggamus

7-7.4 Data Kondisi RSH

7-7.5 Data Kondisi Rusunawa

7-7.6 Data Program Perdesaan

7-7.7 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan

7-7.8 Proyeksi Jumlah Rumah Tangga Di Kabupaten Tanggamus

7-7.9 Proyeksi Kebutuhan Rumah DanBacklogKabupaten Tanggamus

7-7.10 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di

(12)

7-7.11 Perkiraan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman di

Perdesaan Untuk 5 Tahun

7-7.12 Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/ Peraturan Walikota/

Bupati/peraturan lainnya terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan

di Kabupaten Tanggamus

7-7.13 Penataan Lingkungan Permukiman

7-7.14 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

7-7.15 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan

7-7.16 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan

Lingkungan 7

-7.17 SPM Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

7-7.18 Kebutuhan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

7-7.19 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

7-7.20 Distribusi Pelayanan PDAM Way Agung

7-7.21 Kondisi Eksisting Pelayanan SPAM Kabupaten Tanggamus

7-7.22 Kondisi Wilayah Sistem Penyediaan Air Minum Non PDAM

7-7.23 Sumber Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus

7-7.24 Sistem Suplay Air Baku PDAM Way Agung Tanggamus

7-7.25 Karaketristik Pompa Intake

7-7.26 Kapasitas Produksi Unit Pelayanan PDAM di Kabupaten Tanggamus

7-7.27 Kehilangan Air PDAM

7-7.28 Karakteristik Instalasi Pompa PDAM Way Agung

7-7.29 Identifikasi Permasalahan Pengembangan SPAM

7-7.30 Analisis Permasalahan melalui Perbandingan Alternatif Pemecahan

Masalah 7

-7.31 Rencana Pengembangan PDAM Kabupaten Tanggamus

7-7.32 Proyeksi Kebutuhan Air Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 – 2018 7

(13)

-7.34 Analisis Kebutuhan Program Pengembangan SPAM

7-7.35 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyediaan Air Minum

7-7.36 Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten/kota

7-7.37 Cakupan Pelayanan Sistem On Site

7-7.38 Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat

7-7.39 Parameter Teknis Wilayah

7-7.40 Permasalahan Pengelolaan Air Limbah

7-7.41 Proyeksi Timbulan Air Limbah dan Sarana Prasarana Air Limbah

7-7.42 Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah

7-7.43 Usulan dan Prioritas Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

7-8.1 Usulan Program dan Kegiatan Kabupaten Tenggamus TahunAnggaran

(14)

-D

DA

AF

FT

TA

AR

R

PE

P

ER

RI

IS

ST

T

IL

I

LA

AH

HA

AN

N

3R (Reduce, Reuse, Recyle)

Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.

Air Baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum

Air Limbah Permukiman

Air Limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Air Minum Air Minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan

Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang

Belanja Daerah Kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih

Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia

(15)

BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara

CSR (Corporate Social

Responsibility)

Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada

DAK (Dana Alokasi Khusus)

Dana Alokasi Khusus/ dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

DED Detailed Engineering Design

DDUB (Dana Daerah Untuk Urusan Bersama)

Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah

Drainase perkotaan Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat

DSCR (Debt Service Cost Ratio)

Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah

Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci

HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara

IMB Izin Mendirikan Bangunan

IPAL (Instalansi Pengolahan Air Limbah)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL

IPL (Instalansi Pengolahan Leacheate)

Instalansi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheata agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke lingkungan

IPLT (Insatlansi Pengolahan Lumpur Tinja)

Instalansi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja

Kebijakan Arah/kebijakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan

Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

(16)

Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta)

Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha

KSPD Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah

NPS (Net Public Saving)

Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk pembangunan

Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama

P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , dan lailn-lain pendapatan asli daerah yang sah

PBL Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pembiayaan Daerah

Semua penerimaan daerah yang diperlu dibayar kembali dan/atau pengeluaraan daerah yang akan diterima kembali

Pemerintah Daerah Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pendapatan Daerah Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan

Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung

Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan

Permukiman Kumuh

Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat

Perubahan Iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan

(17)

PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instansi pemerintah

PSD Prasarana Sarana Dasar

PUG

(Pengarusutamaan Gender)

Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan

Readiness Driteria Kriteria Kesiapan

Reformasi Birokrasi

Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisai), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur

RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum

RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran

RSH (Rumah Sehat Sederhana)

Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan kontruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah

RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas

RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI Jakarta)

RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

RTH (Ruang Terbuka Hijau)

Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam

RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/Pribadi

RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan dimiliki masyarakat publik

RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah

(18)

Saluran Drainase Primer

Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder.

Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir. Aliran dari drainase primer langsung disalurkan ke badan air.

Saluran Drainase Sekunder

Saluran yang menerima masukan dari saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.

Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam penanganannya perlu penanganan khusus

Sanitasi Sistem Setempat (on-site)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual

Sanitasi Sistem Terpusat (offsite)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air lmbah dipisahkan dengan batas dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Satgas RPIJM Satuan Tugas Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

SNVT (Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu)

Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat

SOP (Standar Operasi Prosedur)

Serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah

SPM (Standar Pelayanan Minimal)

Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal

SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

SSK Strategi Sanitasi Kota

Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi

Tangki septik Bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri.

Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap kedalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.

Tangki septik komunal

Bangunan tangki septik yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK

Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan

TPA (Tempat Pembuangan

(19)

Akhir)

TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1 kab/kota secara bersama-sama

TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan

UKL- UPL (Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan)

Gambar

Tabel Indikasi KRP

Referensi

Dokumen terkait

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Manalagi Di Transmart

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri. Seperti halnya

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat

Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) adalah suatu kegiatan wajib yang dilaksanakan selama satu bulan penuh (minimal) oleh mahasiswa sarjana (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi

Laporan ringkas adalah laporan pendek yang disusun oleh sekolah untuk kepentingan laporan pelaksanaan program dan disampaikan kepada: (1) Direktorat Pembinaan

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Dari hasil simulasi terhadap model ini dapat disimpulkan bahwa peningkatkan efisiensi pemanfaatan knowledge merupakan cara yang lebih efektif untuk meningkatkan