• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U R U S A N TARBIYAH PR O G RA M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G AM A ISLAM N E G E R I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "J U R U S A N TARBIYAH PR O G RA M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G AM A ISLAM N E G E R I"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEAGAMAAN ANAK TERHADAP

AKHLAK KEPADA ORANG TUA DI MI NGADISEPI

KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

R O C H I M

NIM: 11408031

J U R U S A N TARBIYAH

PR O G RA M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM

SE K O L A H T IN G G I A G AM A ISLAM N E G E R I

(2)

P E R S E T U J U A N P E M B IM B IN G

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :

Nama : ROCHIM

NIM : 11408031

Fakultas : Tarbiyah

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Pengaruh Keagamaan Anak Terhadap Akhlak Kepada

Orang Tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 27 Agustus 2010 Pembimbing

Dra. Siti Asdiqoh, M. Si NIP. 19680812 199403 2 003

(3)

K EM ENTERIAN AGAM A

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (S T A IN ) SALATIGA

Jl. T e n ta ra Pelajar 0 2 T e lp . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1

SKRIPSI Saudara ROCHIM dengan Nomor Induk Mahasiswa : 1 1 4 0 8 0 3 1 yang berjudul :

“ PENGARUH KEAGAMAAN ANAK TERHADAP AKHLAK KEPADA ORANG TUA DI Ml NGAD1SEPI KECAMATAN GEM AWANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.”

Telah dimunaqoskan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Sabtu, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

h ttp ://w w w .s ta in s a la tig a .a c .id e-m ail: adm inistrasi@ stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N K E L U L U S A N

Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian

Pembimbing

(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah i n i :

Nama : Rochim

NIM : 11408031

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang merupakan pikiran- pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.

Demikian surat pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 25 September 2010

Peneliti

(5)

MOTTO

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua saya, sebagai simbol

bakti dan kasih sayang, serta kesetiaan dan pengakuan akan jerih payah mereka

dalam membimbing dan mendidik saya. Terimakasih kepada ayah tercinta, atas

segala nilai yang telah engkau tanamkan di dalam diri saya berupa kegigihan,

kesemangatan, kecintaan mencari ilmu. Terimakasih kepada ibunda tersayang

atas segala pengorbanan yang engkau curahkan demi perjalananku mencari dan

menuntut ilmu. Saya persembahkan pula untuk istri saya tercinta yang

merupakan sumber harapan sebagai bentuk balasan dan penghargaan atas

dukungan dan motivasinya dalam perjalanan studi dan karir saya, ia sungguh

menjadi pendamping dan pendukung yang terbaik. Untuk kakakku,kakek dan

semua kerabat saya yang telah memberikan bantuan dan doronganya.Untuk

dosen pembimbing saya, Dra. Siti Asdiqoh,M.Si atas seluruh kebaikanya yang

beliau curahkan selama bimbingan, arahan dan catatan sungguh berpengaruh

besar bagi skripsi ini. Seluruh bapak dan ibu guru di MI Ngadisepi, segenap

pendidik dan teman-teman yang selalu memotivasi saya untuk terus

berkarir. Skripsi ini saya persembahkan dengan harapan semoga Allah

menjadikanya sebagai amal untuk meraih ridha-Nya,bermanfaat dan dapat

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya, penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu (SI) pada jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

Penulis sadar bahwa penyusun Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkenan membantu dalam penulisan Skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat :

1 Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta staf yang memberikan bantuan serta ijin dalam penyusunan Skripsi ini.

2 Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si yang banyak meluangkan waktu, pikiran serta tenaga untuk membimbing penulis dalam menyusun Skripsi ini.

3 Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama belajar di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

4 Ibu Kepala Sekolah MI Ngadisepi, Gemawang, Temanggung, yang telah memberi ijin dan bantuan selama penelitian ini.

5 Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Semoga jasa-jasa mereka mendapat balasan yang lebih dari Allah Subhanallahu wata’ala.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan Skripsi ini, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

(8)

A B S T R A K

Rochim. 2010. Pengaruh Keagamaan Anak Terhadap Akhlak Kepada Orang Tua Di Mi Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Skipsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh,M.Si.

Kata Kunci: Pengaruh Keagamaan Anak, Akhlak

(9)

DAFTAR ISI E. Manfaat Penelitian... 7

F. Definisi Operasional... G. Metode Penelitian... 12

H. Sistematika Penulisan... *2

17 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 20

22

(10)

2. Akhlak kepada orang tua yang sudah meninggal d u n ia . 25

D. Pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang

tu a ... 26

BAB III HASIL PEN ELITIA N ... 32

A. Gambaran Umum L o k asi... 32

1. Sejarah Berdirinya MI N gadisepi... 32

2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah N gadisepi... 32

3. Visi, Misi dan Tujuan MI Ngadisepi Gemawang Tem anggung... 33

4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi G em aw ang... 34

1. Data Keadaan Responden... 43

2. Data Hasil R esponden... 45

BAB IV ANALISIS D A T A ... 51

A. ANALISIS D ESKRIPTIF... 51

L Analisis Keagamaan A n a k ... 51

2. Analisis Akhlak Kepada Orang T u a ... 55

B. PENGUJIAN HIPOTESIS... 58

1. Analisa Akhlak Anak terhadap Orang T u a ... 58

(11)

BAB V PENUTUP

66

A. K esim pulan... 66 B. Saran ... 67

(12)

I

B A B I

PENDAHULUAN

A. L a ta r B elakang M asalah

Dalam kehidupan nyata setiap manusia akan lebih banyak

mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada pemberian contoh dari kaum yang lebih tua. Pendidikan adalah pengalaman- pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung

seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan- kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan

hidup secara tepat (Redja Mudiyahaijo : 2002 : 11). Perkembangan keagamaan siswa tidak terlepas dari pengaruh keluarga, karena pada hakekatnya keluarga merupakan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan awal dan pembinaan serta terbentuknya kepribadian anak selanjutnya. Peranan keluarga sebagai pemberi dasar kepribadian

menjadi sangat penting, karena anak yang tidak sempat di didik dalam

lingkungan beragama pada masa kecilnya maka akan mengalami akibat yang buruk pada kehidupannya kelak.

Jalaludin Rachmad dan Muhtar Ganda Atmaja (1994 : 20)

menyatakan bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi religius. Fungsi religius berkaitan dengan kewajiban orang tua untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak serta anggota

(13)

Fungsi ini mengharuskan orang tua sebagai tokoh inti dan panutan dalam keluarga untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan

keluarganya.

Menurut M. Arifin (1995: 74) bahwa keluarga adalah persekutuan hidup terkecil dari masyarakat yang luas. Keluarga merupakan ladang terbaik dalam penyemaian nilai-nilai agam a Pendidikan dan penanaman nilai-

nilai agama harus diberikan kepada anak sedini mungkin salah satunya melalui keluarga sebagai tempat pendidikan pertama yang dikenal oleh anak.

Menurut Zuhairini dkk (1995: 182) bahwa pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau anggota

keluarga lainnya. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikan orang tua dan anggota lain.

Dalam keluarga khususnya orang tua mengharapkan anaknya menjadi

anak sholeh yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Dengan harapan ketika si anak teijun ke masyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa diterima diberbagai golongan. Pendidikan agama berfungsi

(14)

2. Timbul dengan sendirinya tanpa pertimbangan dan berpikir-pikir terlebih

dahulu.

Dipandang dari Terminologi, ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan batas baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela tentang perkataan dan perbuatan manusia baik lahir dan batin. Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karen aitu selain dengan

aqikah, akhlak juga tidak dapat dipisahkan dengan syariah yang mempunyai lima kategori penilaian tentang perbuatan dan tingkah laku manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keagamaan anak pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?

2. Bagaimana akhlak anak pada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?

3. Adakah pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

(15)

2. Mengetahui akhlak anak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.

3. Mengetahui pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis ada dua macam yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Dalam hal ini terdapat hipotesis nol yakni ada pengaruh positif tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis.

(16)

2. Manfaat Teoritis.

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahfahaman mengenai istilah judul yang peneliti gunakan, maka akan diberikan penjelasan tentang pengertian tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Keagamaan

Adalah kepercayaan atau keyakinan akan yang gaib dan merupakan pokok kepercayaan keagamaan bagi setiap agama yang berdasarkan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dicapai dengan penglihatan indera mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dialah yang Maha halus lagi Maha mengetahui.

i 'ojUtll j k j ^ L - e a J j A j j l ' j

Artinya: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah yang Maha halus lagi Maha mengetahui. ( QS Al An’am :103)

2. Akhlak

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dipahami bahwa pentingnya tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua dengan tingkat keagaman anak, maka akan

(17)

memiliki iman dan akhlak mulia sehingga dapat lebih menghormati orang tua.

Akhlak merupakan cara untuk membentuk manusia yang bermoral baik, berkemauan keras, sopan dalam berbicara dan perbuatan,

mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, sopan, beradab, ikhlas, jujur dan suci. Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai cerminan akhlak jik a dilakukan berulang-ulang dan timbul karena keinginannya sendiri bukan paksaan dari orang lain.

G; M etode Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 1987: 257). Pada penelitian ini sebagai populasinya adalah siswa MI Ngadisepi Gemawang Temanggung tahun

pelajaran 2009/2010 sebanyak 46 siswa. 2. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang penulis perlukan yaitu hasil angket

siswa (responden). Adapun indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: a. Keagamaan anak (x) dengan indikator :

- Menjalankan shalat secara aktif.

Menjalankan puasa pada bulan Romadhon.

(18)

b. Akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi (y) dengan indikator :

- Taat kepada orang tua

- Sopan bila berbicara kepada orang tua - Mendoakan orang tua

- Berbakti kepada orang tua

- Memiliki rasa sayang kepada orang tua 3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan berbagai metode sebagai b erik u t:

a. Metode Angket

Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengajukan daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang dimintai pendapat atau keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri (Hadi, 1973 : 136).

Daftar pertanyaan diberikan kepada sampel atau responden untuk diisi

sesuai dengan pendapat atau keyakinan masing-masing sampel atas

alternatif jawaban yang telah disediakan. Metode ini penulis gunakan sebagai metode pokok dalam mencari data tentang tingkat keagamaan anak dan akhlak kepada orang tua.

Metode angket atau yang disebut juga metode kuesioner, untuk memperoleh data mengenai pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan

(19)

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dari beberapa kumpulan data verbal seperti buku catatan, tabel dan grafik, dan

lainnya. Metode ini peneliti gunakan sebagai pelengkap dalam pengumpulan data yang berupa surat-surat atau dokumentasi, grafik,

dan lainnya ( Shadily, 1982 : 192). Adapun data yang peneliti peroleh melalui metode ini adalah data tentang :

1) Gambaran umum lokasi peneletian. 2) Sejarah singkat berdirinya sekolah.

3) Keadaan guru dan karyawan. 4) Keadaan murid.

5) Pelaksanaan pendidikan. 6) Struktur Organisasi

7) Keadaan Responden c. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti dalam menganalisa data menggunakan

analisis persentase, sebagai analisis pendahuluan yakni untuk mencapai tujuan pertama dan kedua dengan rumus :

P = - x 100%

N

(20)

Sedang untuk analisis lanjut yaitu mengetahui tujuan yang ketiga

peneliti menggunakan analisis statistik Product Moment dengan ru m u s:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi Product Moment x = Sikap keagamaan anak

y = Akhlak terhadap orang tua pada siswa MI Ngadisepi N = Banyaknya responden

X = Jumlah

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai b erik u t:

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka, berisi tentang pengertian keagamaan, pengertian akhlak kepada orang tua, akhlak kepada orang

tua, pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua.

(21)

BAB III : Laporan Hasil Penelitian, pada bab ini memuat Gambaran

BAB IV

BAB V

umum MI Ngadisepi Gemawang Temanggung yang meliputi sejarah singkat berdirinya MI Ngadisepi Gemawang

Temanggung, letak geografis MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, visi, misi dan tujuan MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, struktur organisasi MI Ngadisepi Gemawang

Temanggung, keadaan guru dan siswa, sarana prasarana, susunan pengurus sekolah, tata tertib sekolah, data pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada

siswa MI Ngadisepi.

: Analisa Data, pada analisa data meliputi analisa data analisa

terhadap pengaruh keagamaaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, analisa terhadap akhlak kepada orang tua kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, analisa terhadap

pengaruh keagamaan anak kepada akhlak kepada orang tua siswa kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung.

(22)

B A B U

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Keagamaan

Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah Swt adalah dia dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal Allah dan melakukan ajaran-Nya. Dengan kata lain, manusia dikaruniai insting religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, manusia dijuluki sebagai

“Homo Devinans” dan “Homo religious” yaitu makhluk yang bertuhan dan beragama.

Dengan kehalusan dan fitrah tadi, pada saat tertentu seseorang setidak-tidaknya pasti mengalami, mempercayai, bahkan meyakini dan

menerimanya tanpa keraguan bahwa di luar dirinya ada suatu kekuatan yang Maha Agung yang melebihi apapun termasuk dirinya.

Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai mencapai tujuan hidupnya; bagi pendidikan Islam, sampai terbentuknya

kepribadian muslim. Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak dilahirkan

sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir hidupnya. ( Ahmad D

Marimba, 1 9 9 4 :3 1 )

Ketaatan beribadah pada anak juga dimulai dari dalam

keluarga. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dituntut untuk

menumbuhkan komitmen ibadah yang tidak bersifat rutinitas saja,

melainkan yang lebih penting adalah membangun komitmen ibadah pada

anak

yang dapat membuahkan penghayatan tauhid dan kesadaran akhlak.

(23)

(Zakiah Darojat, 1993:59).

Sejalan dengan perkembangan kesadaran moralitas,

perkembangan penghayatan keagamaan yang erat hubungannya dengan perkembangan intelektual di samping emosional dan volisional, mengalami perkembangan. Para ahli sependapat bahwa pada garis

besarnya perkembangan penghayatan keagamaan dapat dibagi dalam tiga

tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda. Seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran pokok dari agamanya sebagaimana termuat dalam kitab sucinya (Djamaludin Ancok dan Fuad

Nashori S, 1996:81).

Para ahli juga sependapat bahwa proses perkembangan juga merupakan gejala yang universal, namun terdapat variasi yang luas, pada tingkat individual maupun tingkat kelompok tertentu. Peranan lingkungan sangat penting dalam pembinaan penghayatan keagamaan ini.

Dalam ajaran agama dijelaskan bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan memiliki potensi beragama, maka keluarganyalah yang akan mewarnai perkembangan agamanya itu. Keluarga hendaknya menciptakan

lingkungan psikologis yang mendukung pembentukan karakter anak

(24)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keagamaan :

1. Faktor Intern

a. Faktor kognitif, mengacu pada anak yang memiliki mental masih abstrak, mereka hanya mengkaji isu-isu agama dengan berpatokan pada dasar-dasar agama tanpa memperdalaminya lebih jauh.

b. Faktor personal, mengacu pada konsep individual dan identitas,

individual maksudnya seseorang itu selalu menyendiri sedangkan identitas maksudnya proses menuju pada kestabilan

c. Faktor hereditas, perbuatan yang buruk dan tercela jik a dilakukan

akan menimbulkan rasa bersalah dalam diri pelakunya. Bila pelanggaran yang dilakukan terhadap larangan agama maka akan

timbul rasa berdosa dan perasaan seperti ini yang ikut mempengaruhi perkembangan keagamaan seseorang.

d. Tingkat usia, pada usia anak-anak saat mereka menginjak usia

kematangan seksual mempengaruhi perkembangan keagamaan mereka. Tingkat perkembangan usia dan kondisi yang dialami para

anak ini menimbulkan konflik kejiwaan yang cenderung mempengaruhi teijadinya konversi agama. Bahkan pada usia

adolesensi sebagai rentang umur tipikal teijadinya konversi agama meskipun konversi cenderung dinilai sebagai produk sugesti dan bukan akibat dari perkembangan kehidupan spiritual seseorang.

e. Kepribadian, dalam kondisi normal secara individu manusia

(25)

diperkirakan berpengaruh terhadap perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk keagamaan.

f. Kondisi kejiwaan, seorang yang mengidap schizoprenia akan

mengisolasi diri dari kehidupan sosial serta persepsinya tentang

agama akan dipengaruhi oleh berbagai halusinasi. Demikian pula pengidap phobia akan dicekam oleh perasaan takut yang irasional

sedangkan penderita infantil autisme (berperilaku seperti anak- anak) akan berperilaku seperti anak-anak di bawah usia sepuluh tahun.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern yang dinilai berpengaruh dalam perkembangan

keagamaan dapat dilihat dari lingkungan di mana seseorang itu hidup. Umumnya lingkungan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Lingkungan keluarga, menyatakan bahwa perkembangan keagamaan dipengaruhi oleh citra keluarga. Kehidupan keluarga

menjadi fase sosialisasi awal bagi pembentukan keagamaan.

Pengaruh kedua orang tua terhadap perkembangan keagamaan dalam pandangan Islam sudah lama disadari. Oleh karena itu sebagai intervensi terhadap perkembangan keagamaan tersebut

kedua orang tua diberikan beban tanggung jawab. Keluarga dinilai sebagai faktor yang paling dominan dalam meletakkan dasar bagi

(26)

b. Lingkungan institusional, yang ikut mempengaruhi perkembangan

kegamaan dapat berupa institusi formal seperti sekolah ataupun yang nonformal seperti berbagai perkumpulan dan organisasi. Kurikulum, hubungan guru dan murid serta hubungan antar teman dilihat dari kaitannya dengan perkembangan keagamaan

tampaknya ketiga kelompok tersebut ikut berpengaruh sebab pada prinsipnya perkembangan keagaman tidak dapat dilepaskan dari upaya untuk membentuk kepribadian yang luhur. Pembiasaan yang baik merupakan bagian dari pembentukan moral yang erat

kaitannya dengan perkembangan keagamaan seseorang.

c. Lingkungan masyarakat, yang memiliki tradisi keagamaan yang kuat akan berpengaruh positif bagi perkembangan keberagamaan sebab kehidupan keagamaan terkondisi dalam tatanan nilai mauptm

institusi keagamaan. Keadaan seperti ini akan berpengaruh dalam pembentukan keagamaan warganya.

Keagamaan yang baik dapat diukur atau dilihat dari aspek-aspek

menjalankan ibadah sep erti:

1. Menjalankan shalat secara aktif.

2. Menjalankan puasa pada bulan Romadhon. 3. A ktif membaca Al-Qur’ an

4. Tata kepada orang tua

5. Berbakti kepada orang tua

(27)

B. Pengertian Akhlak kepada Orang Tua

1. Pengertian Akhlak

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan

etimologi perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jam a' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang menurut logat diartikan: budi

pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan "khalkun" yang berarti kejadian, serta erat hubungan " Khaliq berarti Pencipta dan

"Makhluk" yang berarti yang diciptakan.

Baik kata akhlaq atau khuluq kedua-duanya dapat dijumpai di dalam al- Qur'an, sebagai berik u t:

t& c .

( j J i

A rtinya: “ Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q.S. Al-Qalam, 68:4).”

Sedangkan menurut pendekatan secara term inologi, berikut ini beberapa pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:

a. Ibn Miskawaih

Bahwa akhlak adalah keadaan jiw a seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui

pertimbangan pikiran (lebih dahulu) ( Zahrudin, 2 0 0 4 :4 )

b. Imam Al-Ghazali

(28)

perlu kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya

lahir perbuatan yang baik dan terpuji baik dari segi akal dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jik a lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak yang buruk ( Moh Ardani, 2005 : 29)

c. Prof. Dr. Ahmad Amin

Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan akhlak.

Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang

diulang-ulang sehingga mudah melakukannya, masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar Kekuatan besar inilah yang bernama akhlak. ( Zahrudin, 2004: 5 )

Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiw a manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan

dorongan dari luar. (Yunahar Ilyas, 1999 :2 ).

(29)

kuat dalam jiw a yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan

dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan.

Bila dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak

islami, secara sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang

berdasarkan ajaran islam atau berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami. Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan

sebenarnya berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. ( Abudin Nata, 2003 :147)

Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan. 2. Timbul dengan sendirinya tanpa dipikir-pikir terlebih dahulu.

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam,

pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliya (sunnah dalam bentuk perkataan Rasulullah) dinataranya:

A rtinya: “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak ” (HR A hm ad).

(30)

2. Sumber dan Macam-macam Akhlak

a. Sumber Akhlak

Persoalan "akhlak" didalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat

dalam Al- Hadits. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari bagi manusia, ada yang menjelaskan

arti baik dan buruk untuk memberi informasi kepada umat apa yang

mestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak, sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

f

jjJlj

a

I

I

I

J*

J}

(J^

J

j

I

dj

^$3 (jin

yjs.

<111 j S i j

A rtinya: “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ”

b. Macam-macam Akhlak

1) Akhlak Al-Karimah

Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat

jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan

Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

(31)

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran

bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat

terwujud yang demikian Agung, jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.

b) Akhlak terhadap Diri Sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. c) Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Untuk itu, ia perlu bekeijasama dan saling tolong- menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak

yang baik kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan merupakan orang yang paling dekat

dengan kita. Diantara caranya yang dapat dilakukan yaitu

dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya (Moh Ardani, 2005 :49-57)

2) Akhlak Mazmumah

(32)

di atas. Dalam ajaran islam membicarakan secara terperinci

masalah hal tersebut, dengan tujuan agar dapat dipahami dengan

benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya. Berdasarkan petunjuk ajaran islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:

a. Berbohong

Ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

b. Takabur

{sombong)

Ialah merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih hebat. c. Dengki

Ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.

d. Bakhil atau kikir

Ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang

dimilikinya itu untuk orang lain (Moh Ardani, 2005 : 57-59)

C. Akhlak kepada Orang Tua

1. Akhlak kepada orang tua yang masih hidup

(33)

dim intai izin sama sekali, bahkan berangkat ke medan peperanganpun

dinomorduakan jik a memang belum memenuhi kebaktiannya kepada orang tua.

Al Qur'an secara tegas mewajibkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berum ur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kam u mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak m ereka dan ucapkanlah kepada m ereka perkataan yang m u lia ..” (QS Al Isra : 23).

Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) m erupakan alkhoir, yakni nilai kebaikan yang secara universal diw ajibkan oleh

Tuhan. A rtinya nilai kebaikan berbakti kepada orang tua itu berlaku

sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi bagaim ana caranya berbakti sudah termasuk kategori al m a'ruf, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu

zaman dan suatu lingkungan.

Dalam hal ini, Al Qur 'an pun memberi batasan, m isalnya seperti

(34)

kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di

mata tuhan sikap terim a kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat penting, sampai perintah itu disam paikan dengan perintah

bersyukur kepadaNya.

(jialc. p A j y & la&j qIIujVI i j j

j o - in y i

^ j s a o'

A rtinya : “Dan Kami perintahkan kepada m anusia (berbuat baik) kepada

dua orang ibu- bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun,bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS L uqm an: 14).

Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua

dibatasi dengan kepatuhannya kepada Tuhan. Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah tuhan, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghorm atinya secara patut (ma’ruf) sebagai orang tua.

1 Ag» In' ^11

Aj

(jjjl

L

a

(j! y t .

q \j

Uu

y i ^ y j

ui\

y

£$i j n yy u&i y

(35)

Dalam hubungan dengan kerabat, secara umum semangat hubungan baiknya sejalan dengan semangat keharusan berbakti kepada orang

tua. Paman, bibi, m ertua dan seterusnya harus dideretkan dalam deretan orang

tua, saudara m isan yang m uda dan seterusnya dideretkan pada saudara muda

atau adik, yang tua dideretkan kepada kakak. Secara spesifik kerabat harus didahulukan dibanding yang lain, m isalnya jik a seseorang mengeluarkan zakat, kem udian diantara kerabatnya ada orang m iskin yang layak m enerim a zakat itu, maka ia harus didahulukan dibanding orang m iskin yang bukan

kerabat. Semangat etik hubungan kekerabatan diungkapkan oleh rasulullah dengan kalim at m enghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda.

D. Pengaruh Keagamaan Anaka terhadap Akhlak kepada Orang Tua

Perkembangan keagamaan seseorang di tentukan oleh pendidikan dan latihan-latihan yang dilakukan pada masa kecilnya, karena melalui

pendidikan secara terpadu akan membantu pertumbuhan dan perkembangan

keagamaan secara terpadu pula. Anak yang di waktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama seperti ibu bapaknya yang mengerti agama,

lingkungan sosial dan kawan-kawannya yang juga hidup menjalankan agama, ditam bah pula dengan pendidikan agam a secara sengaja di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan agama pada

(36)

Suatu sikap keteladanan dan perbuatan yang baik dan positif yang dilaksanakan oleh orang tua sangat diperlukan. Hal ini m erupakan proses

pendisiplinan diri anak sejak dini, agar anak kelas terbiasa berbuat baik sesuai

dengan aturan dan norm a yang ditetapkan di m asyarakat berdasarkan kaidah

yang berlaku. Orang tua yang dapat memberi contoh tauladan yang baik kepada anak-anaknya adalah orang tua yang mampu dan dapat membimbing anak-anaknya ke jalan yang baik sesuai dengan yang diharapkan.

Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertam a dan pendidiknya adalah orang tua. Orang tua (bapak-ibu)

adalah pendidik kodrati, mereka pendidik bagi anak-anaknya, karena secara kodrati ibu dan bapak di berikan anugerah oleh A llah Swt berupa naluri orang

tua, karena naluri ini, tim bul rasa sayang para orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral keduanya m erasa terbebani tanggung jaw ab

untuk memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan mereka (Jalaludin, 2007,234)

Di dalam kehidupan keluarga pendidikan m ulai membentuk suatu sentra lingkungan kecil yang di sebut lingkungan pendidikan lapisan pertam a, tegasnya jik a pendidikan diasosiasikan sebagai “pengasuh” di dalam

keluarga, anaklah yang pertama kali diikut sertakkan dalam kegiatan

pendidikan (Suparlan - Suhartono, 2006 : 153). Untuk itu sebagai orang tua dituntut untuk mengasuh yaitu membimbing, m endididk dan mengarahkan anak-anaknya m enuju agama yang sesuai dengan fitrah (naluri manusia) agar

(37)

Anak-anak adalah bagaikan kertas putih, orang tuanya lah yang nantinya

memberikan corak warna apa yang dikehendakinya.

Orang tua juga memberi teladan bagi anaknya khususnya dalam hal

keagam aan terutam a dalam perilaku keagamaan dan yang berhubungan

dengan sosial kemasyarakatan. Perilaku di sebut juga dengan akhlak, m enurut al-G hozali, perilaku adalah gerakan jiw a yang m endarah daging yang karena gerakan itu dapat menimbulkan suatu pekeijaan yang dapat ditunaikan dengan mudah tanpa memerlukan pertim bangan pikiran.

Sedangkan m enurut Lewin, perilaku adalah hasil interaksi antara person (diri

orang itu) dengan envioonment (lingkungan psikologinya). (Jalaludin Rahmat; 2 0 0 7 :2 7 )

Sedangkan perilaku keagamaan adalah aktifitas perbuatan atau penam pilan dari seseorang m anusia sepanjang hidupnya yang berdasarkan

kesadaran tentang adanya Tuhan Yang M aha Esa, menurut teori Behavioristik

berpendapat bahw a perilaku itu tersusun dari unsur-unsur yang paling sedehana yaitu reflek (Y asin Setiawan, 2006:2)

Anak adalah amanah yang dititipkan kepada kita oleh A llah SWT. agar dipelihara dan diraw at sesuai dengan pesan dari pihak yang memberi

am anah yaitu A llah SWT. Orang tua mempunyai kew ajiban untuk menanamkan akhlak karimah atau perilaku keagamaan pada anak-anak yang dapat membahagiakan di alam kehidupan dunia dan akherat. Pendidikan

(38)

Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk

m anusia yang bermoral baik, berkemauan keras, sopan dalam berbicara dan perbuatan, m ulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, sopan dan beradab, ikhlas, ju ju r dan suci.

Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk m elahirkan m anusia yang memiliki keutamaan (A l-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini,

m aka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus mem elihara akhlak dan memperhatikan

(39)

Namun sebagian orang tua m elalaikan kepentingan pembinaan budi pekerti dan sopan santun anak, bahkan m ereka menganggap hal tersebut

sebagai hal yang remeh yang dapat diabaikan begitu saja, maka para orang

tua yang malang itu tidak menyadari bahw a ia sebenarnya telah menjerumuskan anaknya sendiri ke jurang kedurhakaan. Sesungguhnya

pem binaan akhlak budi pekerti adalah hak anak atas orang tuanya, seperti hak makan dan minum serta nafkah dari mereka.

Ibnu M ajah meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. Bahwa Nabi SAW bersabda; “M uliakanlah anak-anakm u dan ajarkanlah mereka budi pekerti yang luhur.” Anak harus m em iliki akhlak yang baik sejak usia kecilnya,

(40)

BAB

m

A. Gambaran Umum MI Ngadisepi Gemawang Temanggung

1. Sejarah Berdirinya MI Ngadisepi

M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi didirikan pada tahun 1964 oleh

seorang tokoh ulam a' yang bernam a K.H Ilyas. Pada awalnya gedung M adrasah Ibtidaiyah m asih menggunakan bambu dan kayu. M ulai dari berdiri sampai sekarang, M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi mengalami

perkembangan yang cukup pesat, baik dari kuantitas dan kualitasnya. Secara kuantitas, M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi dari tahun ke tahun bertam bah siswanya, sehingga pihak dari pengurus juga menambah fasilitas. Secara kualitas, banyak

output

sisw a M adrasah Ibtidaiyah

N gadisepi yang telah berhasil, bahkan telah mencetak tokoh-tokoh penting.

N am a M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi diam bil dari nama sebuah desa, dan statusnya m ilik desa dengan harapan orang - orang Ngadisepi akan menyekolahkan di M adrasah Ibtidaiyah tersebut. M adrasah

Ibtidaiyah Ngadisepi ini dikenal sebagai sekolah/m adrasah yang

memberikan banyak ilmu, selain ilm u umum juga ilm u agam a

2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi

(41)

keadaan tanahnya bergelombang hingga bergunung-gunung menghampar ke persawahan jarak ke kecam atan sekitar 4 km dan jarak ke Kabupaten

Temanggung sekitar 15 km. a) Keadaan Geografis

3. Visi, Misi dan Tujuan MI Ngadisepi Gemawang Temanggung

a. V isi : “ Unggul Dalam Prestasi Bedasarkan Iman Dan Takwa” b. M isi :

1) M elaksanakan pem belajaran secara kreatif,efektif.

(42)

3) M enumbuh kembangkan penghayatan dan pengalam an terhadap

nilai-nilai agama yang dianut oleh m asing-m asing warga sekolah.

4) M elaksanakan pembiasaanketeladanan bagi semua warga

sekolah sebagai upaya pembentuka watak dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi Gemawang

Struktur Organisasi merupakan susunan penem patan orang-

orang dalam suatu kelompok yang mem iliki fungsi dan tanggung jaw ab masing-masing dalam pelaksanaan tugas, sehingga tersusun pola keija yang sistem atis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut. Dan pelaksanaan tugas organisasi setiap bulannya untuk memberikan laporan perkembangan atas pelaksanaan tugas/dinas dalam rapat rutin bulanan.

Struktur organisasi ini memiliki peranan penting di madrasah

(43)
(44)

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Data Guru dan Karyawan

No Nama L/P Ijazah Jabatan

1 Umi Salamah NIP. 150140 994

P SLTA K epala Sekolah

2 Tri M ulyati

b. Keadaan Siswa 3 Tahun terakhir

(45)

6. Sarana dan Prasarana

Dalam Pelakasanaan KBM, sekolah berpedoman pada KTSP yang disusun oleh sekolah.

a. Komponen m uatan KTSP

1. Pendidikan Agama a. Al Q ur'an Hadits b. Bahasa Arab c. Fikih

d. Sejarah Kebudayaan Islam e. Aqidah Akhlaq

2. Pendidikan Umum

a. Pendidikan Kewarganegaraan b. Bahasa Indonesia

c. M atematika

d. Ilmu Pengetahuan Alam e. Ilmu Pengetahuan Sosial f. Seni Budaya dan Ketram pilan g. Penjaskes

h. Bahasa Jaw a (mulok) i. Bahasa Inggris (mulok)

b. Beban Jam Belajar

Satu jam pembelajaran dari kelas I s/d VI adalah 35 menit, jum lah jam pem belajaran perminggu kelas kelas 1 dan 2 = 30,

(46)

c. M etode yang Digunakan

M etode merupakan alat penting untuk m erealisasikan

keberhasilan. Oleh karena itu, pem ilihan m etode yang tepat yang

sesuai dengan situasi dan kondisi siswa harus diperhatikan. Penggunaan m etode yang tepat dapat memudahkan sisw a untuk

cepat mendapatkan sebuah pengetahuan. M asing-masing siswa m emiliki pengalam an yang beragam dan latar belakang yang

variatif, sehingga m etode yang digunakan siswa yang satu belum tentu sama dengan siswa lainya.

Di MI N gadisepi pada dasarnya tidak hanya menggunakan

satu m etode dalam mem berikan m ateri pembelajaran, namun menggabungkan beberapa m etode sekaligus. Hal ini dapat dilihat

dari proses guru menyampaikan m ateri pelajaranya kepada peserta didiknya dan rencana guru dalam m engajar yang sering disebut

dengan RPP, sisw a MI N gadisepi.

7. Susunan Pengurus MI Ngadisepi

a. Pengurus Yayasan

Pengurus Yayasan terdiri dari tiga orang yaitu : K. M. Bazari, K. Akhmad D aldiri, dan K. Sahli Baihaqi. K etiga orang

inilah yang mempunyai peran dalam menghidupkan MI Ngadisepi. b. Komite

(47)

mempermudah dalam mengatur madrasah sehingga kepala

madrasah,guru dan siswanya dapat diatur dengan sebaik-baiknya. M ulai awal berdirinya sampai sekarang, jum lah sisw a yang sekolah di MI N gadisepi bertambah. Peningkatan jum lah siswa

AiVarmaVan

keinginan m asyarakat yang cukup tinggi untuk

menyekolahkan anak di madaras yang bernuansa islam i dengan

kurikulum yang setingkat dengan sekolah dasar lainya.

(48)

8. Tata Tertib Sekolah

Tata tertib MI Ngadisepi merupakan bagian terpenting dalam

upaya m enertibkan kegiatan dan aktivitas madrasah. Tata tertib

madrasah ini terdiri dari dua yaitu tata tertib guru dan siswa. Tata teitib

ini dibuat agar ketertiban dapat terw ujud. Jika tata tertib dilanggar, konsekuensinya baik guru atau sisw a sangsi. M elihat betapa penting tata tertib ini, m aka peraturan dalam bentuk tata tertib sebagai berikut:

a. Tata Tertib Siswa

1) Pelajaran dim ulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 12.30 (Untuk

kelas m sampai V I) dan untuk kelas I dan II dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 10.00.

2) Peserta didik sudah siap di sekolah 15 m enit sebelum pelajaran dimulai

3) Pelajaran dim ulai dan diakhiri dengan d o 'a bersama

4) W aktu pelajaran berlangsung, peserta didik harus m enjaga ketenangan di dalam kelas.

5) W aktu istirahat, semua peserta didik harus berada di luar kelas.

6) Peserta didik harus berpakaian rapi, sopan dan bersih.

7) Peserta didik harus m inta izin kepada guru dan Kepala

M adrasah sebelum masuk kelas jik a terlambat.

(49)

9) Peserta didik harus m inta ijin kepada guru yang mengampu

dan kepala sekolah jik a meninggalkan sekolah sebelum waktu pelajaran selesai

10) Peserta didik wajib m engikuti upacara bendera di sekolah pada

hari - hari yang ditentukan.

11) Peserta didik wajib mematuhi larangan membawa dan

memenfaatkan barang-barang terlarang ke sekolah al : rokok, petasan, obat-obatan terlarang senjata tajam dan sebagainya. 12) Peserta didik yang akan memasuki kelas lain harus m inta ijin

terlebih dahulu.

13) Peserta didik dilarang m enulis, menggambar, m encoret ditembok, bangku, m eja dan kursi.

14) Peserta didik yang membawa sepada harus harus mengunci sepedanya resiko kehilangan sepeda harus ditanggung oleh

peserta didik sendiri.

15) Peserta didik dilarang membuang sampah disem barang tem pat 16) Pengantar dan penjem put peserta didik dilarang m asuk ke

halaman atau serambi sekolah kecuali ada urusan dengan guru kelas atau kepala sekolah.

17) Peserta didik harus turut menjaga kebersiihan kam ar kecil (WC) dan kamar mandi.

(50)

> Senin - selasa seragam putih merah > Rabu - kamis seragam identitas > Jum ' at - sabtu seragam pramuka

> Saat kegiatan pram uka berseragam pram uka

20) Hari ju m 'at tadarus A l' Q ur'an di m ulai pukul 06.30 - 07.00 21) U pacara bendera setiap hari senin dimulai pukul 06.30

b. Tata Tertib Guru

1) Datang 15 m enit sebelum bel tanda m asuk dibunyikan, dan masuk pukul 07.00 dan pulang pukul 13.00 setelah d o 'a

bersama

2) Bagi guru yang tugas piket, datang 30 m enit sebelum pelajaran dimulai dan melaksanakan tugas sebagaim ana mestinya.

3) M engenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku

4) Tidak dibenarkan merokak atau makan selam a jam pelajaran berlangsung

5) W ajib mengikuti upacara pada hari yang telah ditentukan

6) W ajib m enjaga rahasia jabatan dan m enjaga nam a baik civitas sekolah

7) M engisi daftar hadir setiap hari

8) M inta ijin jik a berhalangan hadir dengan m enyertakan rencana harian

(51)

10) M ematuhi dan m elakasanakan kebijakan sekolah

11) W ajib m engikuti kegiatan rohani atau kegiatan lain yang

diselenggarakan sekolah

12) M asalah keuangan diselesaikan tepat waktu

13) Bertanggung jaw ab atas alat-alat m ilik sekolah

14) M elaporkan tugas-tugas yang telah dilaksanakan kepada

kepala sekolah

15) Dilarang memberi hukuman kepada sisw a yang sifatnya tidak mendidik

16) Dilarang berbicara terhadap kepala sekolah, guru, lain dan

siswa dengan kata-kata yang kotor

17) Dalam hal sikap, perbuatan dan perkataan sehari-hari guru diharapkan mampu m enjadi teladan bagi para siswa.

18) Guru diharapkan dapat m enjadi contoh bagi para siswa dalam

hal kedisiplinan, tanggung jaw ab, kepekaan dan sikap

pelayanan

19) Setiap guru diharapkan m engerti, memahami, menghayati dan melaksanakan kode etik guru

B. Penyajian Data

1. Data Keadaan Responden

(52)

Tabel I

Daftar Nama Responden

No Nama Kelas Alamat

1. Agustian.FR

rv

Kalipahing Ngadisepi

2. Lulus Andi Purwanto

rv

Kalipahing Ngadisepi

3. Ziadata Riski Pratama

rv

Kalipahing Ngadisepi

4. Ika Nurm a Solikhah IV Kalipahing Ngadisepi

5. Ahmad M uscora

rv

Kalipahing Ngadisepi

6. A rif Kamiluturohman

rv

Kalipahing Ngadisepi

7. Agus Y usuf Efendi

rv

Kalipahing Ngadisepi

8. M untafiah IV Kalipahing Ngadisepi

9. Alwan

rv

Kalipahing Ngadisepi

10. K halida

rv

Kalipahing Ngadisepi

11. M unir IV Kalipahing Ngadisepi

12. N ur M uhid

rv

Kalipahing Ngadisepi

13. Slamet M afiodin IV Kalipahing Ngadisepi

14. A.Taufik IV Kalipahing Ngadisepi

15. Rusmadi

v

Kalipahing Ngadisepi

16. Iksanto

v

Kalipahing Ngadisepi

17. Rudi Yunani

v

Kalipahing Ngadisepi

18. M .Fatori V Kalipahing Ngadisepi

19. Fathul M ubarok V Kalipahing Ngadisepi

20. Khoirul Anam V Kalipahing Ngadisepi

21. Lailatul inayah V Kalipahing Ngadisepi

22. Leh susanto V Kalipahing Ngadisepi

23. N ur Afifah V Kalipahing Ngadisepi

24. Nurul M a’rifah V Kalipahing Ngadisepi

25. Rohmanudin V Kalipahing Ngadisepi

(53)

27. Agus M. Setiawan V Kalipahing Ngadisepi

28. Nadhifah V Kalipahing Ngadisepi

29. Ira Faizah V Kalipahing Ngadisepi

30. Ida W ahyu Purwaningsih V Kalipahing Ngadisepi

31. Devi A frilia V Kalipahing Ngadisepi

32. Khusnu Zaenudin VI Kalipahing Ngadisepi

33. Diana Silvia VI Kalipahing Ngadisepi

34. Tsaniatul Arifah VI Kalipahing Ngadisepi

35. Muhamad M arwan VI Kalipahing Ngadisepi

36. N ur Aziz VI Kalipahing Ngadisepi

37. Fika Khoirul Janah VI Kalipahing Ngadisepi

38. Yazid Mahasim VI Kalipahing Ngadisepi

39. Khusni M ufaroh VI Kalipahing Ngadisepi

40. M . Imam VI Kalipahing Ngadisepi

41. A khm adZaka VI Kalipahing Ngadisepi

42. Evi Zubaidah VI Kalipahing Ngadisepi

43. Ina K arlina VI Kalipahing Ngadisepi

44. A rif Kumiawan VI Kalipahing Ngadisepi

45 Taufik W ahidin VI Kalipahing Ngadisepi

46 Agus Setiawan VI Kalipahing Ngadisepi

2. D ata Hasil Angket

a. D ata pendapat tentang Keagamaan Anak

Untuk memperoleh data sisw a tentang Keagamaan Anak, maka penulis menggunakan langkah-langkah sebagai b e rik u t:

(54)

jaw aban yang berkode A diberi skor 4, kode B diberi skor 3

kode C diberi skor 2 dan D diberi skor 1.

2) M enentukan skor ideal tertinggi dan terendah, yaitu :

> Skor ideal tertinggi yaitu, 1 0 x 4 = 40 Jadi intervalnya a d alah :

( 4 0 - 1 0 ) + ! 4

_( 3 0 ) + l _ 31_ _ _ 4 4

Interval 7,75 dibulatkan menjadi 8

4) M enerapkan klasifikasi siswa tentang Keagamaan Anak berdasarkan kelas intervalnya, y a itu :

- Untuk skor 30 - 40 kategori baik

- Untuk skor 20 - 29 cukup baik

- U ntuk skor 15 - 1 9 kategori kurang baik - Untuk skor 10 - 1 4 kategori tidak baik

5) M erekap hasil angket siswa tentang Keagamaan Anak

(55)
(56)

34 2 5 3 0 8 15 6 0 29

35 5 4 1 0 20 12 2 0 34

36 2 8 0 0 8 24 0 0 32

37 0 3 7 0 0 9 14 0 23

38 2 8 0 0 8 24 0 0 32

39 4 3 3 0 16 9 6 0 31

40 4 4 2 0 16 12 4 0 32

41 2 8 0 0 8 24 0 0 32

42 1 3 6 0 4 9 12 0 25

43 2 8 0 0 8 24 0 0 32

44 7 1 2 0 28 3 4 0 35

45 6 3 1 0 24 9 2 0 35

(57)

Tabel III

Tabel Akhlak kepada orang tua

No Responden

K lasifikasi Jawaban

item Jml Skor Tiap K lasifikasi

(58)

34 5 4 1 0 20 12 2 0 34

35 2 6 2 0 8 18 4 0 30

36 3 7 0 0 12 21 0 0 33

37 1 4 5 0 4 12 10 0 26

38 6 4 0 0 24 12 0 0 36

39 3 5 2 0 12 15 4 0 31

40 8 1 1 0 32 3 2 0 37

41 6 4 0 0 24 12 0 0 36

42 6 3 1 0 24 9 2 0 35

43 9 1 0 0 36 3 0 0 39

44 8 0 2 0 32 0 4 0 36

45 8 0 1 1 32 0 2 1 35

(59)

B A B IY

ANALISIS DATA

A. AnalisIS Deskriptif

1. Analisis Keagamaan Anak

M enganalisa data adalah langkah yang dilaksanakan setelah semua data yang diperlukan terkum pul. U ntuk menganalisa data tersebut penulis

menggunakan teknik statistik, sehingga diperoleh jaw aban atas tujuan

yang dicari.

Tujuan Penelitian sebagaimana yang telah disebutkan pada pendahuluan a d alah :

1. M engetahui tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa M I Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.

2. M engetahui akhlak anak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.

3. M engetahui pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua

di MI N gadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun

pelajaran 2009/2010.

Berdasarkan tujuan tersebut di atas tersebut di atas maka dalam

(60)

F

P - — x 100% N

K eterangan:

P = Proporsi individu dalam golongan F = Frekuensi

N = Jum lah responden

Sedangkan untuk mengetahui tujuan yang ketiga penulis menggunakan analisa statistik Product M oment dengan angka kasar, dengan rumus sebagai b erik u t:

K eterangan:

rxy = K oefisien korelasi Product M oment x = M ateri Keagamaan

y = Akhlak kepada orang tua N = Banyaknya sem pel/responden X = Jumlah

Dalam analisa data pertam a ini, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keagamaan a n a k :

Adapun langkah-langkahnya sebagai b e rik u t:

1. M enentukan kriteria baik, cukup baik dan kurang baik dengan

(61)

a. N ilai ideal tertinggi adalah 10 x 4 = 4 0 b. N ilai ideal terendah 10 x 1 = 1 0

2. M enentukan interval kelas, dengan rumus : / = _ (4 0 -1 0 )+ 1 _ 31 _ n / j

4 4 4

(7,75dibulatkan menjadi 8 )

Jadi dengan interval kelas 8 m aka kriterianya dapat disajikan sebagai berikut:

a. Untuk skor 30 - 40 kategori baik

b. Untuk skor 20 - 29 cukup baik

c. Untuk skor 1 5 - 1 9 kategori kurang baik d. Untuk skor 1 0 - 1 4 kategori tidak baik 3. Menyusun D istribusi Frekuensi

Dengan diketahui interval kelas dan pengelompokannya dari data hasil

angket responden dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah i n i :

TABEL IV

Distribusi Frekuensi

Skor Frekuensi K riteria

30 - 40 28 Baik

20 - 29 18 Cukup Baik

15 - 19 - Kurang Baik

(62)

Jadi tabel tersebut di atas maka dapat dihitung berapa prosen

d. K riteria Tidak Baik

(63)

TABEL V

Prosentase Tentang Keagamaan Siswa

Dari perhitungan di atas dapat ditunjukkan dengan tabel sebagai b erik u t:

Pendapat tentang Keagamaan anak

Frekuensi Prosentase

Baik 28 61 %

Cukup Baik 18 39%

Kurang Baik 0 0 %

Tidak Baik 0 0 %

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas bahw a jum lah responden yang diteliti ternyata keagamaan anak pada sisw a kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung mayoritas dengan kriteria baik.

2. Analisa akhlak kepada orang tua Kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi

Gemawang Temanggung.

Dalam analisa kedua ini, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat Akhlak sisw a terhadap orang tua

Adapun langkah-langkahnya sebagai b e rik u t:

1. M enentukan kriteria baik, cukup baik dan kurang baik dengan menggunakan nilai ideal, sebagai b e rik u t:

(64)

c. M enentukan interval kelas, dengan rumus :

/ = — - - ( 4 0 + 1 ° ) _ 3i _ 7 7 5

4 4 4

(nilai interval dibulatkan m enjadi 8)

Adapun interval kelas dan kriterianya dapat disajikan sebagai berikut :

a. Untuk skor 30 - 40 kategori baik

b. Untuk skor 20 - 29 cukup baik

c. Untuk skor 15 - 19 kategori kurang baik d. Untuk skor 1 0 - 1 4 kategori tidak baik

d. M enyusun distribusi frekuensi

Dengan diketahui interval kelas dan pengelompokannya dari data hasil angket responden dapat ditunjukkan dengan ta b e l:

TABEL VI

Frekuensi dan kriteria Siswa

Skor Frekuensi Kriteria

30 - 40 31 Baik

20 - 29 15 Cukup Baik

15 - 19 - Kurang Baik

1 0 - 1 4 - Tidak Baik

Dari tabel tersebut diatas m aka dapat dihitung berapa prosen masing- masing untuk kriteria baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik dengan

(65)

a. Kriteria Baik b. Kriteria Cukup Baik

F c. Kriteria Kurang Baik

(66)

TABEL VII

Dari perhitungan di atas dapat ditunjukkan dengan tabel sebagai b erik u t:

Prosentase Akhlak Anak Terhadap Orang Tua

Persepsi akhlak anak

Terhadap orang tua Frekuensi Prosentase

Baik 31 6 1 %

Cukup Baik 15 3 9 %

Kurang Baik - 0 %

Tidak Baik - 0 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas bahwa jumlah

responden yang diteliti ternyata Akhlak anak kepada orang tua pada kelas IV,V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung dengan kriteria baik.

B. Pengujian Hipotesis

Dari analisa ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan rumus

Product Moment.

1. Analisa Akhlak Anak Terhadap Orang Tua

Dari angket yang diberikan pada 46 siswa kelas IV,V dan VI MI

Ngadisepi Gemawang Temanggung dapat diperoleh hasil skor

(67)

TABEL VIII

Skor Hasil Angket Siswa Tentang Akhlak Anak

No Responden

Klasifikasi Jawaban

(68)

33 2 2 6 0 8 6 1 2 0 26

2. Akhlak Anak Terhadap Orang Tua

Dari angket yangdiberikan pada 46 siswa kelas IV,V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung hasil skor Akhlak anak yang ditunjukkan dengan tabel sebagai berik u t:

TABEL IX

Skor Hasil Angket Siswa Tentang Akhlak Anak

No Responden

Klasifikasi Jawaban

(69)
(70)

37 1 4 5 0 4 1 2 1 0 0 26

Kemudian dari tabel hasil angket tentang keagamaan dan hasil skor akhlak siswa dapat dinyatakan tabel keija sebagai b erik u t:

(71)

1 0 33 33 1089 1089 1089

36 32 33 1028 1089 1056

37 23 26 529 676 598

(72)

40 32 37 1024 1369 1184

41 32 36 1024 1296 1152

42 25 35 625 1225 875

43 32 39 1024 1521 1248

44 35 36 1225 1296 1260

45 35 35 1225 1225 1225

46 29 14 841 196 406

S

1413 1405 43885 44171 43222

Dari tabel di atas diketahui:

N = 46 £ x2 = 4 3 8 8 5

x = 1413 44171

y = 1405 £ x y = 43222

Kemudian memasukkan hasilnya ke dalam rumus Product Moment y a itu :

n

s

x y

-

(H

x)

CE y)

rx y

i---J{

jv

E*

2

- G » 2>

_ ________ (4 6 .4 3 2 2 2 )- (1413.1405)________ " -y/[46.43885 - 1996569][46.44171 - 1974025]

__________ 1988212-1985265_________

■J

[2018710—1996569][2031866—1974025]

-

2947

^[22141.57841]

(73)

2947 Vl 1308,69

= 0,260596055

= 0,261

Berdasarkan perhitungan diperoleh:

r hitung 0,261

r tabel = 0,28

r obervasi < r tabel

(74)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada skripsi ini berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penulis

kemukakan beberapa kesimpulan sebagai b erik u t:

1. Bahwa pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, memiliki

pengaruh yang sangat erat sebab dengan tingkat keagamaan anak yang baik maka akhlaknya terhadap orang tua pun akan baik

2. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ternyata pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang

Kabupaten Temanggung sangat baik, hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa dari 46 responden ternyata sebanyak 28 (60,68%) siswa yang berkategori baik, sedangkan untuk kategori cukup baik ada 18 (39,3 %)

siswa, sementara yang berkategori kurang baik dan tidak baik tidak ada.

3. Dan berdasarkan hasil penelitian ini pula bahwa akhlak anak terhadap orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung juga menunjukkan hasil yang baik, hal ini dilihat dari hasil penelitian bahwa dari

46 responden ternyata sebanyak 31 (61%) siswa yang berkategori baik,

sedangkan untuk kategori cukup baik ada 15 (39%) siswa, sementara yang berkategori kurang baik tidak a d a

(75)

orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, hal ini dapat dilihat pada analisa data bahwa nilai

r hitung

lebih dari r

tabel

(0,261 > 0,162).

B. Saran

1. Pada para Guru

Hendaknya dalam kegiatan proses belajar mengajar, perlu ditekankan pada para siswa agar lebih menadalami dan memahami pendidikan

agama Islam khususnya yang berkaitan denganakhlak kepada orang tua. 2. Pada orang Tua

Pada orang tua hendaknya senantiasa selalu mengawasi dan membimbing putra-putrinya dalam hal keagamaan.

3. Pada Siswa

Dalam memahami keagamaan harus beradasarkan pada Al-Qur’an,

Hadist dan masalah akhlak harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

C. Penutup

Rasa yang tiada terkira terlahir dan menghiasi lubuk sanubari yang

(76)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maskawaih, Abu Ali Ahmad,

Menuju Kesempurnaan Akhlak,

Beirut : mizan tt.

Ancok Djamaludin dan Fuad Nashori S,

Pengantar Pendidikan,

Jakarta : Logos wacana Ilmu, 1996

Ardani, Moh,

Akhlak Tasawuf,

PT. Mitra Cahaya Utama, 2005

Arifin Muhammad,

Pengantar Ilmu Akhlak,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Arikunto Suharsim i,

Dasar-daras Evaluasi Pendidikan,

Jakarta : Bumi Aksara, 2007.

Arikunto Suharsimi ,

Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan,

Jakarta : Rineka Cipta, 1990.

Arikunto Suharsimi,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta : Rineka Cipta 1989

Departemen Agama RI,

Al Qur’an dan terjemahannya,

Toha Putra, Semarang 1989.

Departemen Agama RI,

Alquran Dan Terjemahannya,

Jakarta: ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG, 1995.

Hadi Sutrisno,

Metodologi Research Jilid I,

Yogyakarta : Andi Offset, 1987.

Hadi Sutrisno,

Metodologi Research II. Penulisan Skripsi Thesis dan

Desertasi

Y ogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1981. Ilyas Yunahar,

Kuliah Akhlak

: Y ogyakarta: LPPI, 1999.

Marimba Ahmad,

Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,

Bandung: PT. Al- M airif

Bandung, 1 9 9 4 ,hal 31-32

Mudiyahaijo Redja,

Pengantar Pendidikan : Sebuah Studi Awal Tentang

Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di

Indonesia,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

(77)

NataAbuddin,

Akhlak

Tasaww/ Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Rakhmat Jalaluddin,

Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih,

Bandung: Muthahari Press, 2003.

Sadily Hasan, dan Echoles, John M.,

Kamus Inggris Indonesia,

J a k a rta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Zahruddin AR.

Pengantar Ilmu Akhlak,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

(78)

Lampiran 4

14 0.497 39 0.308 64 0.242 89 0.206

15 0.482 40 0.304 65 0.240 90 0.205

16 0.468 41 0.301 6 6 0.239 91 0.204

17 0.456 42 0.297 67 0.237 92 0.203

18 0.444 43 0.294 6 8 0.235 93 0 . 2 0 2

19 0.433 44 0.291 69 0.234 94 0 .2 0 1

2 0 0.423 45 0.288 70 0.232 95 0 . 2 0 0

2 1 0.413 46 0.285 71 0.230 96 0.199

2 2 0.404 47 0.282 72 0.229 97 0.198

23 0.396 48 0.279 73 0.227 98 0.197

24 0.388 49 0.276 74 0.226 99 0.196

Gambar

Tabel IDaftar Nama Responden
tabel dibawah in i:
Tabel IITabel Keagamaan Anak
Tabel IIITabel Akhlak kepada orang tua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu sistem struktur advance yang akan dietarapkan pada proyek ini adalah struktur space frame. Struktur ini dipilih karena memiliki fleksibilitas dalam bentuk yang

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana Kabupaten dan fasilitas umum baik yang

Untuk menuju ke arah tersebut di atas, maka diperlukan suatu strategi pengajaran yang baik yang dikemas dalam bentuk kurikulum yang menunjang, pengajar (guru)

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Instrumen Pemetaan MUTU PAUDNI Lembaga dan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilaksanakan SKB. SKB menyerahkan data dan laporan pelaksanaan kepada BP-PAUDNI Regional IV

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi

Menimbang, bahwa majelis hakim banding sependapat dengan hakim tingkat pertama mengenai obyek yang dapat dijadikan sebagai harta warisan dalam perkara ini adalah

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada