PENGARUH KEAGAMAAN ANAK TERHADAP
AKHLAK KEPADA ORANG TUA DI MI NGADISEPI
KECAMATAN GEMAWANG KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
R O C H I M
NIM: 11408031
J U R U S A N TARBIYAH
PR O G RA M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM
SE K O L A H T IN G G I A G AM A ISLAM N E G E R I
P E R S E T U J U A N P E M B IM B IN G
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : ROCHIM
NIM : 11408031
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Pengaruh Keagamaan Anak Terhadap Akhlak Kepada
Orang Tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 27 Agustus 2010 Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh, M. Si NIP. 19680812 199403 2 003
K EM ENTERIAN AGAM A
SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (S T A IN ) SALATIGA
Jl. T e n ta ra Pelajar 0 2 T e lp . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1
SKRIPSI Saudara ROCHIM dengan Nomor Induk Mahasiswa : 1 1 4 0 8 0 3 1 yang berjudul :
“ PENGARUH KEAGAMAAN ANAK TERHADAP AKHLAK KEPADA ORANG TUA DI Ml NGAD1SEPI KECAMATAN GEM AWANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.”
Telah dimunaqoskan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari : Sabtu, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.
h ttp ://w w w .s ta in s a la tig a .a c .id e-m ail: adm inistrasi@ stainsalatiga.ac.id
P E N G E S A H A N K E L U L U S A N
Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian
Pembimbing
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah i n i :
Nama : Rochim
NIM : 11408031
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang merupakan pikiran- pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.
Demikian surat pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 25 September 2010
Peneliti
MOTTO
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua saya, sebagai simbol
bakti dan kasih sayang, serta kesetiaan dan pengakuan akan jerih payah mereka
dalam membimbing dan mendidik saya. Terimakasih kepada ayah tercinta, atas
segala nilai yang telah engkau tanamkan di dalam diri saya berupa kegigihan,
kesemangatan, kecintaan mencari ilmu. Terimakasih kepada ibunda tersayang
atas segala pengorbanan yang engkau curahkan demi perjalananku mencari dan
menuntut ilmu. Saya persembahkan pula untuk istri saya tercinta yang
merupakan sumber harapan sebagai bentuk balasan dan penghargaan atas
dukungan dan motivasinya dalam perjalanan studi dan karir saya, ia sungguh
menjadi pendamping dan pendukung yang terbaik. Untuk kakakku,kakek dan
semua kerabat saya yang telah memberikan bantuan dan doronganya.Untuk
dosen pembimbing saya, Dra. Siti Asdiqoh,M.Si atas seluruh kebaikanya yang
beliau curahkan selama bimbingan, arahan dan catatan sungguh berpengaruh
besar bagi skripsi ini. Seluruh bapak dan ibu guru di MI Ngadisepi, segenap
pendidik dan teman-teman yang selalu memotivasi saya untuk terus
berkarir. Skripsi ini saya persembahkan dengan harapan semoga Allah
menjadikanya sebagai amal untuk meraih ridha-Nya,bermanfaat dan dapat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya, penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu (SI) pada jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
Penulis sadar bahwa penyusun Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berkenan membantu dalam penulisan Skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat :
1 Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta staf yang memberikan bantuan serta ijin dalam penyusunan Skripsi ini.
2 Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si yang banyak meluangkan waktu, pikiran serta tenaga untuk membimbing penulis dalam menyusun Skripsi ini.
3 Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama belajar di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
4 Ibu Kepala Sekolah MI Ngadisepi, Gemawang, Temanggung, yang telah memberi ijin dan bantuan selama penelitian ini.
5 Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
Semoga jasa-jasa mereka mendapat balasan yang lebih dari Allah Subhanallahu wata’ala.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan Skripsi ini, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
A B S T R A K
Rochim. 2010. Pengaruh Keagamaan Anak Terhadap Akhlak Kepada Orang Tua Di Mi Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Skipsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh,M.Si.
Kata Kunci: Pengaruh Keagamaan Anak, Akhlak
DAFTAR ISI E. Manfaat Penelitian... 7
F. Definisi Operasional... G. Metode Penelitian... 12
H. Sistematika Penulisan... *2
17 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 20
22
2. Akhlak kepada orang tua yang sudah meninggal d u n ia . 25
D. Pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang
tu a ... 26
BAB III HASIL PEN ELITIA N ... 32
A. Gambaran Umum L o k asi... 32
1. Sejarah Berdirinya MI N gadisepi... 32
2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah N gadisepi... 32
3. Visi, Misi dan Tujuan MI Ngadisepi Gemawang Tem anggung... 33
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi G em aw ang... 34
1. Data Keadaan Responden... 43
2. Data Hasil R esponden... 45
BAB IV ANALISIS D A T A ... 51
A. ANALISIS D ESKRIPTIF... 51
L Analisis Keagamaan A n a k ... 51
2. Analisis Akhlak Kepada Orang T u a ... 55
B. PENGUJIAN HIPOTESIS... 58
1. Analisa Akhlak Anak terhadap Orang T u a ... 58
BAB V PENUTUP
66
A. K esim pulan... 66 B. Saran ... 67
I
B A B I
PENDAHULUAN
A. L a ta r B elakang M asalah
Dalam kehidupan nyata setiap manusia akan lebih banyak
mendapatkan pendidikan akhlak melalui dunia nonformal atau lebih pada pemberian contoh dari kaum yang lebih tua. Pendidikan adalah pengalaman- pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung
seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan- kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan
hidup secara tepat (Redja Mudiyahaijo : 2002 : 11). Perkembangan keagamaan siswa tidak terlepas dari pengaruh keluarga, karena pada hakekatnya keluarga merupakan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan awal dan pembinaan serta terbentuknya kepribadian anak selanjutnya. Peranan keluarga sebagai pemberi dasar kepribadian
menjadi sangat penting, karena anak yang tidak sempat di didik dalam
lingkungan beragama pada masa kecilnya maka akan mengalami akibat yang buruk pada kehidupannya kelak.
Jalaludin Rachmad dan Muhtar Ganda Atmaja (1994 : 20)
menyatakan bahwa salah satu fungsi keluarga adalah fungsi religius. Fungsi religius berkaitan dengan kewajiban orang tua untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak serta anggota
Fungsi ini mengharuskan orang tua sebagai tokoh inti dan panutan dalam keluarga untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan
keluarganya.
Menurut M. Arifin (1995: 74) bahwa keluarga adalah persekutuan hidup terkecil dari masyarakat yang luas. Keluarga merupakan ladang terbaik dalam penyemaian nilai-nilai agam a Pendidikan dan penanaman nilai-
nilai agama harus diberikan kepada anak sedini mungkin salah satunya melalui keluarga sebagai tempat pendidikan pertama yang dikenal oleh anak.
Menurut Zuhairini dkk (1995: 182) bahwa pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau anggota
keluarga lainnya. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikan orang tua dan anggota lain.
Dalam keluarga khususnya orang tua mengharapkan anaknya menjadi
anak sholeh yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Dengan harapan ketika si anak teijun ke masyarakat ia mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa diterima diberbagai golongan. Pendidikan agama berfungsi
2. Timbul dengan sendirinya tanpa pertimbangan dan berpikir-pikir terlebih
dahulu.
Dipandang dari Terminologi, ilmu akhlak adalah ilmu yang menentukan batas baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela tentang perkataan dan perbuatan manusia baik lahir dan batin. Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia, karen aitu selain dengan
aqikah, akhlak juga tidak dapat dipisahkan dengan syariah yang mempunyai lima kategori penilaian tentang perbuatan dan tingkah laku manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keagamaan anak pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?
2. Bagaimana akhlak anak pada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?
3. Adakah pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung
2. Mengetahui akhlak anak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.
3. Mengetahui pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis ada dua macam yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Dalam hal ini terdapat hipotesis nol yakni ada pengaruh positif tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis.
2. Manfaat Teoritis.
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahfahaman mengenai istilah judul yang peneliti gunakan, maka akan diberikan penjelasan tentang pengertian tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Keagamaan
Adalah kepercayaan atau keyakinan akan yang gaib dan merupakan pokok kepercayaan keagamaan bagi setiap agama yang berdasarkan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dicapai dengan penglihatan indera mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dialah yang Maha halus lagi Maha mengetahui.
i 'ojUtll j k j ^ L - e a J j A j j l ' j
Artinya: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dialah yang Maha halus lagi Maha mengetahui. ( QS Al An’am :103)
2. Akhlak
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dipahami bahwa pentingnya tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua dengan tingkat keagaman anak, maka akan
memiliki iman dan akhlak mulia sehingga dapat lebih menghormati orang tua.
Akhlak merupakan cara untuk membentuk manusia yang bermoral baik, berkemauan keras, sopan dalam berbicara dan perbuatan,
mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, sopan, beradab, ikhlas, jujur dan suci. Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai cerminan akhlak jik a dilakukan berulang-ulang dan timbul karena keinginannya sendiri bukan paksaan dari orang lain.
G; M etode Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 1987: 257). Pada penelitian ini sebagai populasinya adalah siswa MI Ngadisepi Gemawang Temanggung tahun
pelajaran 2009/2010 sebanyak 46 siswa. 2. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang penulis perlukan yaitu hasil angket
siswa (responden). Adapun indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: a. Keagamaan anak (x) dengan indikator :
- Menjalankan shalat secara aktif.
Menjalankan puasa pada bulan Romadhon.
b. Akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi (y) dengan indikator :
- Taat kepada orang tua
- Sopan bila berbicara kepada orang tua - Mendoakan orang tua
- Berbakti kepada orang tua
- Memiliki rasa sayang kepada orang tua 3. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan berbagai metode sebagai b erik u t:
a. Metode Angket
Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengajukan daftar pertanyaan dikirim langsung kepada orang yang dimintai pendapat atau keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri (Hadi, 1973 : 136).
Daftar pertanyaan diberikan kepada sampel atau responden untuk diisi
sesuai dengan pendapat atau keyakinan masing-masing sampel atas
alternatif jawaban yang telah disediakan. Metode ini penulis gunakan sebagai metode pokok dalam mencari data tentang tingkat keagamaan anak dan akhlak kepada orang tua.
Metode angket atau yang disebut juga metode kuesioner, untuk memperoleh data mengenai pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa MI Ngadisepi Kecamatan
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dari beberapa kumpulan data verbal seperti buku catatan, tabel dan grafik, dan
lainnya. Metode ini peneliti gunakan sebagai pelengkap dalam pengumpulan data yang berupa surat-surat atau dokumentasi, grafik,
dan lainnya ( Shadily, 1982 : 192). Adapun data yang peneliti peroleh melalui metode ini adalah data tentang :
1) Gambaran umum lokasi peneletian. 2) Sejarah singkat berdirinya sekolah.
3) Keadaan guru dan karyawan. 4) Keadaan murid.
5) Pelaksanaan pendidikan. 6) Struktur Organisasi
7) Keadaan Responden c. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, peneliti dalam menganalisa data menggunakan
analisis persentase, sebagai analisis pendahuluan yakni untuk mencapai tujuan pertama dan kedua dengan rumus :
P = - x 100%
N
Sedang untuk analisis lanjut yaitu mengetahui tujuan yang ketiga
peneliti menggunakan analisis statistik Product Moment dengan ru m u s:
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi Product Moment x = Sikap keagamaan anak
y = Akhlak terhadap orang tua pada siswa MI Ngadisepi N = Banyaknya responden
X = Jumlah
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai b erik u t:
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka, berisi tentang pengertian keagamaan, pengertian akhlak kepada orang tua, akhlak kepada orang
tua, pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian, pada bab ini memuat Gambaran
BAB IV
BAB V
umum MI Ngadisepi Gemawang Temanggung yang meliputi sejarah singkat berdirinya MI Ngadisepi Gemawang
Temanggung, letak geografis MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, visi, misi dan tujuan MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, struktur organisasi MI Ngadisepi Gemawang
Temanggung, keadaan guru dan siswa, sarana prasarana, susunan pengurus sekolah, tata tertib sekolah, data pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada
siswa MI Ngadisepi.
: Analisa Data, pada analisa data meliputi analisa data analisa
terhadap pengaruh keagamaaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, analisa terhadap akhlak kepada orang tua kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung, analisa terhadap
pengaruh keagamaan anak kepada akhlak kepada orang tua siswa kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung.
B A B U
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Keagamaan
Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah Swt adalah dia dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal Allah dan melakukan ajaran-Nya. Dengan kata lain, manusia dikaruniai insting religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, manusia dijuluki sebagai
“Homo Devinans” dan “Homo religious” yaitu makhluk yang bertuhan dan beragama.
Dengan kehalusan dan fitrah tadi, pada saat tertentu seseorang setidak-tidaknya pasti mengalami, mempercayai, bahkan meyakini dan
menerimanya tanpa keraguan bahwa di luar dirinya ada suatu kekuatan yang Maha Agung yang melebihi apapun termasuk dirinya.
Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai mencapai tujuan hidupnya; bagi pendidikan Islam, sampai terbentuknya
kepribadian muslim. Jadi pendidikan Islam berlangsung sejak anak dilahirkan
sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir hidupnya. ( Ahmad D
Marimba, 1 9 9 4 :3 1 )
Ketaatan beribadah pada anak juga dimulai dari dalam
keluarga. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dituntut untuk
menumbuhkan komitmen ibadah yang tidak bersifat rutinitas saja,
melainkan yang lebih penting adalah membangun komitmen ibadah pada
anak
yang dapat membuahkan penghayatan tauhid dan kesadaran akhlak.(Zakiah Darojat, 1993:59).
Sejalan dengan perkembangan kesadaran moralitas,
perkembangan penghayatan keagamaan yang erat hubungannya dengan perkembangan intelektual di samping emosional dan volisional, mengalami perkembangan. Para ahli sependapat bahwa pada garis
besarnya perkembangan penghayatan keagamaan dapat dibagi dalam tiga
tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda. Seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran pokok dari agamanya sebagaimana termuat dalam kitab sucinya (Djamaludin Ancok dan Fuad
Nashori S, 1996:81).
Para ahli juga sependapat bahwa proses perkembangan juga merupakan gejala yang universal, namun terdapat variasi yang luas, pada tingkat individual maupun tingkat kelompok tertentu. Peranan lingkungan sangat penting dalam pembinaan penghayatan keagamaan ini.
Dalam ajaran agama dijelaskan bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan memiliki potensi beragama, maka keluarganyalah yang akan mewarnai perkembangan agamanya itu. Keluarga hendaknya menciptakan
lingkungan psikologis yang mendukung pembentukan karakter anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi keagamaan :
1. Faktor Intern
a. Faktor kognitif, mengacu pada anak yang memiliki mental masih abstrak, mereka hanya mengkaji isu-isu agama dengan berpatokan pada dasar-dasar agama tanpa memperdalaminya lebih jauh.
b. Faktor personal, mengacu pada konsep individual dan identitas,
individual maksudnya seseorang itu selalu menyendiri sedangkan identitas maksudnya proses menuju pada kestabilan
c. Faktor hereditas, perbuatan yang buruk dan tercela jik a dilakukan
akan menimbulkan rasa bersalah dalam diri pelakunya. Bila pelanggaran yang dilakukan terhadap larangan agama maka akan
timbul rasa berdosa dan perasaan seperti ini yang ikut mempengaruhi perkembangan keagamaan seseorang.
d. Tingkat usia, pada usia anak-anak saat mereka menginjak usia
kematangan seksual mempengaruhi perkembangan keagamaan mereka. Tingkat perkembangan usia dan kondisi yang dialami para
anak ini menimbulkan konflik kejiwaan yang cenderung mempengaruhi teijadinya konversi agama. Bahkan pada usia
adolesensi sebagai rentang umur tipikal teijadinya konversi agama meskipun konversi cenderung dinilai sebagai produk sugesti dan bukan akibat dari perkembangan kehidupan spiritual seseorang.
e. Kepribadian, dalam kondisi normal secara individu manusia
diperkirakan berpengaruh terhadap perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk keagamaan.
f. Kondisi kejiwaan, seorang yang mengidap schizoprenia akan
mengisolasi diri dari kehidupan sosial serta persepsinya tentang
agama akan dipengaruhi oleh berbagai halusinasi. Demikian pula pengidap phobia akan dicekam oleh perasaan takut yang irasional
sedangkan penderita infantil autisme (berperilaku seperti anak- anak) akan berperilaku seperti anak-anak di bawah usia sepuluh tahun.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang dinilai berpengaruh dalam perkembangan
keagamaan dapat dilihat dari lingkungan di mana seseorang itu hidup. Umumnya lingkungan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Lingkungan keluarga, menyatakan bahwa perkembangan keagamaan dipengaruhi oleh citra keluarga. Kehidupan keluarga
menjadi fase sosialisasi awal bagi pembentukan keagamaan.
Pengaruh kedua orang tua terhadap perkembangan keagamaan dalam pandangan Islam sudah lama disadari. Oleh karena itu sebagai intervensi terhadap perkembangan keagamaan tersebut
kedua orang tua diberikan beban tanggung jawab. Keluarga dinilai sebagai faktor yang paling dominan dalam meletakkan dasar bagi
b. Lingkungan institusional, yang ikut mempengaruhi perkembangan
kegamaan dapat berupa institusi formal seperti sekolah ataupun yang nonformal seperti berbagai perkumpulan dan organisasi. Kurikulum, hubungan guru dan murid serta hubungan antar teman dilihat dari kaitannya dengan perkembangan keagamaan
tampaknya ketiga kelompok tersebut ikut berpengaruh sebab pada prinsipnya perkembangan keagaman tidak dapat dilepaskan dari upaya untuk membentuk kepribadian yang luhur. Pembiasaan yang baik merupakan bagian dari pembentukan moral yang erat
kaitannya dengan perkembangan keagamaan seseorang.
c. Lingkungan masyarakat, yang memiliki tradisi keagamaan yang kuat akan berpengaruh positif bagi perkembangan keberagamaan sebab kehidupan keagamaan terkondisi dalam tatanan nilai mauptm
institusi keagamaan. Keadaan seperti ini akan berpengaruh dalam pembentukan keagamaan warganya.
Keagamaan yang baik dapat diukur atau dilihat dari aspek-aspek
menjalankan ibadah sep erti:
1. Menjalankan shalat secara aktif.
2. Menjalankan puasa pada bulan Romadhon. 3. A ktif membaca Al-Qur’ an
4. Tata kepada orang tua
5. Berbakti kepada orang tua
B. Pengertian Akhlak kepada Orang Tua
1. Pengertian Akhlak
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan
etimologi perkataan "akhlak" berasal dari bahasa Arab jam a' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang menurut logat diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan "khalkun" yang berarti kejadian, serta erat hubungan " Khaliq berarti Pencipta dan
"Makhluk" yang berarti yang diciptakan.
Baik kata akhlaq atau khuluq kedua-duanya dapat dijumpai di dalam al- Qur'an, sebagai berik u t:
t& c .
( j J iA rtinya: “ Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q.S. Al-Qalam, 68:4).”
Sedangkan menurut pendekatan secara term inologi, berikut ini beberapa pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut:
a. Ibn Miskawaih
Bahwa akhlak adalah keadaan jiw a seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran (lebih dahulu) ( Zahrudin, 2 0 0 4 :4 )
b. Imam Al-Ghazali
perlu kepada pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya
lahir perbuatan yang baik dan terpuji baik dari segi akal dan syara', maka ia disebut akhlak yang baik. Dan jik a lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut akhlak yang buruk ( Moh Ardani, 2005 : 29)
c. Prof. Dr. Ahmad Amin
Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu, kebiasaan itu dinamakan akhlak.
Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan yang
diulang-ulang sehingga mudah melakukannya, masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan itu menimbulkan kekuatan yang lebih besar Kekuatan besar inilah yang bernama akhlak. ( Zahrudin, 2004: 5 )
Ketiga definisi diatas sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau
khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiw a manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan
dorongan dari luar. (Yunahar Ilyas, 1999 :2 ).
kuat dalam jiw a yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan
dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan.
Bila dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak
islami, secara sederhana akhlak islami diartikan sebagai akhlak yang
berdasarkan ajaran islam atau berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami. Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan
sebenarnya berdasarkan pada ajaran Islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak Islami juga bersifat universal. ( Abudin Nata, 2003 :147)
Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan. 2. Timbul dengan sendirinya tanpa dipikir-pikir terlebih dahulu.
Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam,
pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliya (sunnah dalam bentuk perkataan Rasulullah) dinataranya:
A rtinya: “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak ” (HR A hm ad).
2. Sumber dan Macam-macam Akhlak
a. Sumber Akhlak
Persoalan "akhlak" didalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat
dalam Al- Hadits. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan sehari-hari bagi manusia, ada yang menjelaskan
arti baik dan buruk untuk memberi informasi kepada umat apa yang
mestinya harus diperbuat dan bagaimana harus bertindak, sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
f
jjJlj
a
I
I
I
J*
J}
(J^
J
j
I
dj
^$3 (jin
yjs.
<111 j S i jA rtinya: “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ”
b. Macam-macam Akhlak
1) Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat
jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan
Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran
bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat
terwujud yang demikian Agung, jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.
b) Akhlak terhadap Diri Sendiri
Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus
dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. c) Akhlak terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain. Untuk itu, ia perlu bekeijasama dan saling tolong- menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak
yang baik kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan merupakan orang yang paling dekat
dengan kita. Diantara caranya yang dapat dilakukan yaitu
dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya (Moh Ardani, 2005 :49-57)
2) Akhlak Mazmumah
di atas. Dalam ajaran islam membicarakan secara terperinci
masalah hal tersebut, dengan tujuan agar dapat dipahami dengan
benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya. Berdasarkan petunjuk ajaran islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
a. Berbohong
Ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
b. Takabur
{sombong)
Ialah merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih hebat. c. Dengki
Ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.
d. Bakhil atau kikir
Ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang
dimilikinya itu untuk orang lain (Moh Ardani, 2005 : 57-59)
C. Akhlak kepada Orang Tua
1. Akhlak kepada orang tua yang masih hidup
dim intai izin sama sekali, bahkan berangkat ke medan peperanganpun
dinomorduakan jik a memang belum memenuhi kebaktiannya kepada orang tua.
Al Qur'an secara tegas mewajibkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berum ur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kam u mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak m ereka dan ucapkanlah kepada m ereka perkataan yang m u lia ..” (QS Al Isra : 23).
Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) m erupakan alkhoir, yakni nilai kebaikan yang secara universal diw ajibkan oleh
Tuhan. A rtinya nilai kebaikan berbakti kepada orang tua itu berlaku
sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi bagaim ana caranya berbakti sudah termasuk kategori al m a'ruf, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui oleh masyarakat pada suatu
zaman dan suatu lingkungan.
Dalam hal ini, Al Qur 'an pun memberi batasan, m isalnya seperti
kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di
mata tuhan sikap terim a kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat penting, sampai perintah itu disam paikan dengan perintah
bersyukur kepadaNya.
(jialc. p A j y & la&j qIIujVI i j j
j o - in y i
^ j s a o'
A rtinya : “Dan Kami perintahkan kepada m anusia (berbuat baik) kepadadua orang ibu- bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun,bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS L uqm an: 14).
Meski demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua
dibatasi dengan kepatuhannya kepada Tuhan. Jika orang tua menyuruh anaknya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah tuhan, maka sang anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap harus menghorm atinya secara patut (ma’ruf) sebagai orang tua.
1 Ag» In' ^11
Aj(jjjl
L
a(j! y t .
q \jUu
y i ^ y j
ui\
y
£$i j n yy u&i y
Dalam hubungan dengan kerabat, secara umum semangat hubungan baiknya sejalan dengan semangat keharusan berbakti kepada orang
tua. Paman, bibi, m ertua dan seterusnya harus dideretkan dalam deretan orang
tua, saudara m isan yang m uda dan seterusnya dideretkan pada saudara muda
atau adik, yang tua dideretkan kepada kakak. Secara spesifik kerabat harus didahulukan dibanding yang lain, m isalnya jik a seseorang mengeluarkan zakat, kem udian diantara kerabatnya ada orang m iskin yang layak m enerim a zakat itu, maka ia harus didahulukan dibanding orang m iskin yang bukan
kerabat. Semangat etik hubungan kekerabatan diungkapkan oleh rasulullah dengan kalim at m enghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda.
D. Pengaruh Keagamaan Anaka terhadap Akhlak kepada Orang Tua
Perkembangan keagamaan seseorang di tentukan oleh pendidikan dan latihan-latihan yang dilakukan pada masa kecilnya, karena melalui
pendidikan secara terpadu akan membantu pertumbuhan dan perkembangan
keagamaan secara terpadu pula. Anak yang di waktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama seperti ibu bapaknya yang mengerti agama,
lingkungan sosial dan kawan-kawannya yang juga hidup menjalankan agama, ditam bah pula dengan pendidikan agam a secara sengaja di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan agama pada
Suatu sikap keteladanan dan perbuatan yang baik dan positif yang dilaksanakan oleh orang tua sangat diperlukan. Hal ini m erupakan proses
pendisiplinan diri anak sejak dini, agar anak kelas terbiasa berbuat baik sesuai
dengan aturan dan norm a yang ditetapkan di m asyarakat berdasarkan kaidah
yang berlaku. Orang tua yang dapat memberi contoh tauladan yang baik kepada anak-anaknya adalah orang tua yang mampu dan dapat membimbing anak-anaknya ke jalan yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertam a dan pendidiknya adalah orang tua. Orang tua (bapak-ibu)
adalah pendidik kodrati, mereka pendidik bagi anak-anaknya, karena secara kodrati ibu dan bapak di berikan anugerah oleh A llah Swt berupa naluri orang
tua, karena naluri ini, tim bul rasa sayang para orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral keduanya m erasa terbebani tanggung jaw ab
untuk memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan mereka (Jalaludin, 2007,234)
Di dalam kehidupan keluarga pendidikan m ulai membentuk suatu sentra lingkungan kecil yang di sebut lingkungan pendidikan lapisan pertam a, tegasnya jik a pendidikan diasosiasikan sebagai “pengasuh” di dalam
keluarga, anaklah yang pertama kali diikut sertakkan dalam kegiatan
pendidikan (Suparlan - Suhartono, 2006 : 153). Untuk itu sebagai orang tua dituntut untuk mengasuh yaitu membimbing, m endididk dan mengarahkan anak-anaknya m enuju agama yang sesuai dengan fitrah (naluri manusia) agar
Anak-anak adalah bagaikan kertas putih, orang tuanya lah yang nantinya
memberikan corak warna apa yang dikehendakinya.
Orang tua juga memberi teladan bagi anaknya khususnya dalam hal
keagam aan terutam a dalam perilaku keagamaan dan yang berhubungan
dengan sosial kemasyarakatan. Perilaku di sebut juga dengan akhlak, m enurut al-G hozali, perilaku adalah gerakan jiw a yang m endarah daging yang karena gerakan itu dapat menimbulkan suatu pekeijaan yang dapat ditunaikan dengan mudah tanpa memerlukan pertim bangan pikiran.
Sedangkan m enurut Lewin, perilaku adalah hasil interaksi antara person (diri
orang itu) dengan envioonment (lingkungan psikologinya). (Jalaludin Rahmat; 2 0 0 7 :2 7 )
Sedangkan perilaku keagamaan adalah aktifitas perbuatan atau penam pilan dari seseorang m anusia sepanjang hidupnya yang berdasarkan
kesadaran tentang adanya Tuhan Yang M aha Esa, menurut teori Behavioristik
berpendapat bahw a perilaku itu tersusun dari unsur-unsur yang paling sedehana yaitu reflek (Y asin Setiawan, 2006:2)
Anak adalah amanah yang dititipkan kepada kita oleh A llah SWT. agar dipelihara dan diraw at sesuai dengan pesan dari pihak yang memberi
am anah yaitu A llah SWT. Orang tua mempunyai kew ajiban untuk menanamkan akhlak karimah atau perilaku keagamaan pada anak-anak yang dapat membahagiakan di alam kehidupan dunia dan akherat. Pendidikan
Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk
m anusia yang bermoral baik, berkemauan keras, sopan dalam berbicara dan perbuatan, m ulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, sopan dan beradab, ikhlas, ju ju r dan suci.
Dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan untuk m elahirkan m anusia yang memiliki keutamaan (A l-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini,
m aka setiap saat, keadaan, pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik harus mem elihara akhlak dan memperhatikan
Namun sebagian orang tua m elalaikan kepentingan pembinaan budi pekerti dan sopan santun anak, bahkan m ereka menganggap hal tersebut
sebagai hal yang remeh yang dapat diabaikan begitu saja, maka para orang
tua yang malang itu tidak menyadari bahw a ia sebenarnya telah menjerumuskan anaknya sendiri ke jurang kedurhakaan. Sesungguhnya
pem binaan akhlak budi pekerti adalah hak anak atas orang tuanya, seperti hak makan dan minum serta nafkah dari mereka.
Ibnu M ajah meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. Bahwa Nabi SAW bersabda; “M uliakanlah anak-anakm u dan ajarkanlah mereka budi pekerti yang luhur.” Anak harus m em iliki akhlak yang baik sejak usia kecilnya,
BAB
m
A. Gambaran Umum MI Ngadisepi Gemawang Temanggung
1. Sejarah Berdirinya MI Ngadisepi
M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi didirikan pada tahun 1964 oleh
seorang tokoh ulam a' yang bernam a K.H Ilyas. Pada awalnya gedung M adrasah Ibtidaiyah m asih menggunakan bambu dan kayu. M ulai dari berdiri sampai sekarang, M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi mengalami
perkembangan yang cukup pesat, baik dari kuantitas dan kualitasnya. Secara kuantitas, M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi dari tahun ke tahun bertam bah siswanya, sehingga pihak dari pengurus juga menambah fasilitas. Secara kualitas, banyak
output
sisw a M adrasah IbtidaiyahN gadisepi yang telah berhasil, bahkan telah mencetak tokoh-tokoh penting.
N am a M adrasah Ibtidaiyah Ngadisepi diam bil dari nama sebuah desa, dan statusnya m ilik desa dengan harapan orang - orang Ngadisepi akan menyekolahkan di M adrasah Ibtidaiyah tersebut. M adrasah
Ibtidaiyah Ngadisepi ini dikenal sebagai sekolah/m adrasah yang
memberikan banyak ilmu, selain ilm u umum juga ilm u agam a
2. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi
keadaan tanahnya bergelombang hingga bergunung-gunung menghampar ke persawahan jarak ke kecam atan sekitar 4 km dan jarak ke Kabupaten
Temanggung sekitar 15 km. a) Keadaan Geografis
3. Visi, Misi dan Tujuan MI Ngadisepi Gemawang Temanggung
a. V isi : “ Unggul Dalam Prestasi Bedasarkan Iman Dan Takwa” b. M isi :
1) M elaksanakan pem belajaran secara kreatif,efektif.
3) M enumbuh kembangkan penghayatan dan pengalam an terhadap
nilai-nilai agama yang dianut oleh m asing-m asing warga sekolah.
4) M elaksanakan pembiasaanketeladanan bagi semua warga
sekolah sebagai upaya pembentuka watak dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ngadisepi Gemawang
Struktur Organisasi merupakan susunan penem patan orang-
orang dalam suatu kelompok yang mem iliki fungsi dan tanggung jaw ab masing-masing dalam pelaksanaan tugas, sehingga tersusun pola keija yang sistem atis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut. Dan pelaksanaan tugas organisasi setiap bulannya untuk memberikan laporan perkembangan atas pelaksanaan tugas/dinas dalam rapat rutin bulanan.
Struktur organisasi ini memiliki peranan penting di madrasah
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Data Guru dan Karyawan
No Nama L/P Ijazah Jabatan
1 Umi Salamah NIP. 150140 994
P SLTA K epala Sekolah
2 Tri M ulyati
b. Keadaan Siswa 3 Tahun terakhir
6. Sarana dan Prasarana
Dalam Pelakasanaan KBM, sekolah berpedoman pada KTSP yang disusun oleh sekolah.
a. Komponen m uatan KTSP
1. Pendidikan Agama a. Al Q ur'an Hadits b. Bahasa Arab c. Fikih
d. Sejarah Kebudayaan Islam e. Aqidah Akhlaq
2. Pendidikan Umum
a. Pendidikan Kewarganegaraan b. Bahasa Indonesia
c. M atematika
d. Ilmu Pengetahuan Alam e. Ilmu Pengetahuan Sosial f. Seni Budaya dan Ketram pilan g. Penjaskes
h. Bahasa Jaw a (mulok) i. Bahasa Inggris (mulok)
b. Beban Jam Belajar
Satu jam pembelajaran dari kelas I s/d VI adalah 35 menit, jum lah jam pem belajaran perminggu kelas kelas 1 dan 2 = 30,
c. M etode yang Digunakan
M etode merupakan alat penting untuk m erealisasikan
keberhasilan. Oleh karena itu, pem ilihan m etode yang tepat yang
sesuai dengan situasi dan kondisi siswa harus diperhatikan. Penggunaan m etode yang tepat dapat memudahkan sisw a untuk
cepat mendapatkan sebuah pengetahuan. M asing-masing siswa m emiliki pengalam an yang beragam dan latar belakang yang
variatif, sehingga m etode yang digunakan siswa yang satu belum tentu sama dengan siswa lainya.
Di MI N gadisepi pada dasarnya tidak hanya menggunakan
satu m etode dalam mem berikan m ateri pembelajaran, namun menggabungkan beberapa m etode sekaligus. Hal ini dapat dilihat
dari proses guru menyampaikan m ateri pelajaranya kepada peserta didiknya dan rencana guru dalam m engajar yang sering disebut
dengan RPP, sisw a MI N gadisepi.
7. Susunan Pengurus MI Ngadisepi
a. Pengurus Yayasan
Pengurus Yayasan terdiri dari tiga orang yaitu : K. M. Bazari, K. Akhmad D aldiri, dan K. Sahli Baihaqi. K etiga orang
inilah yang mempunyai peran dalam menghidupkan MI Ngadisepi. b. Komite
mempermudah dalam mengatur madrasah sehingga kepala
madrasah,guru dan siswanya dapat diatur dengan sebaik-baiknya. M ulai awal berdirinya sampai sekarang, jum lah sisw a yang sekolah di MI N gadisepi bertambah. Peningkatan jum lah siswa
AiVarmaVan
keinginan m asyarakat yang cukup tinggi untukmenyekolahkan anak di madaras yang bernuansa islam i dengan
kurikulum yang setingkat dengan sekolah dasar lainya.
8. Tata Tertib Sekolah
Tata tertib MI Ngadisepi merupakan bagian terpenting dalam
upaya m enertibkan kegiatan dan aktivitas madrasah. Tata tertib
madrasah ini terdiri dari dua yaitu tata tertib guru dan siswa. Tata teitib
ini dibuat agar ketertiban dapat terw ujud. Jika tata tertib dilanggar, konsekuensinya baik guru atau sisw a sangsi. M elihat betapa penting tata tertib ini, m aka peraturan dalam bentuk tata tertib sebagai berikut:
a. Tata Tertib Siswa
1) Pelajaran dim ulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 12.30 (Untuk
kelas m sampai V I) dan untuk kelas I dan II dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 10.00.
2) Peserta didik sudah siap di sekolah 15 m enit sebelum pelajaran dimulai
3) Pelajaran dim ulai dan diakhiri dengan d o 'a bersama
4) W aktu pelajaran berlangsung, peserta didik harus m enjaga ketenangan di dalam kelas.
5) W aktu istirahat, semua peserta didik harus berada di luar kelas.
6) Peserta didik harus berpakaian rapi, sopan dan bersih.
7) Peserta didik harus m inta izin kepada guru dan Kepala
M adrasah sebelum masuk kelas jik a terlambat.
9) Peserta didik harus m inta ijin kepada guru yang mengampu
dan kepala sekolah jik a meninggalkan sekolah sebelum waktu pelajaran selesai
10) Peserta didik wajib m engikuti upacara bendera di sekolah pada
hari - hari yang ditentukan.
11) Peserta didik wajib mematuhi larangan membawa dan
memenfaatkan barang-barang terlarang ke sekolah al : rokok, petasan, obat-obatan terlarang senjata tajam dan sebagainya. 12) Peserta didik yang akan memasuki kelas lain harus m inta ijin
terlebih dahulu.
13) Peserta didik dilarang m enulis, menggambar, m encoret ditembok, bangku, m eja dan kursi.
14) Peserta didik yang membawa sepada harus harus mengunci sepedanya resiko kehilangan sepeda harus ditanggung oleh
peserta didik sendiri.
15) Peserta didik dilarang membuang sampah disem barang tem pat 16) Pengantar dan penjem put peserta didik dilarang m asuk ke
halaman atau serambi sekolah kecuali ada urusan dengan guru kelas atau kepala sekolah.
17) Peserta didik harus turut menjaga kebersiihan kam ar kecil (WC) dan kamar mandi.
> Senin - selasa seragam putih merah > Rabu - kamis seragam identitas > Jum ' at - sabtu seragam pramuka
> Saat kegiatan pram uka berseragam pram uka
20) Hari ju m 'at tadarus A l' Q ur'an di m ulai pukul 06.30 - 07.00 21) U pacara bendera setiap hari senin dimulai pukul 06.30
b. Tata Tertib Guru
1) Datang 15 m enit sebelum bel tanda m asuk dibunyikan, dan masuk pukul 07.00 dan pulang pukul 13.00 setelah d o 'a
bersama
2) Bagi guru yang tugas piket, datang 30 m enit sebelum pelajaran dimulai dan melaksanakan tugas sebagaim ana mestinya.
3) M engenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4) Tidak dibenarkan merokak atau makan selam a jam pelajaran berlangsung
5) W ajib mengikuti upacara pada hari yang telah ditentukan
6) W ajib m enjaga rahasia jabatan dan m enjaga nam a baik civitas sekolah
7) M engisi daftar hadir setiap hari
8) M inta ijin jik a berhalangan hadir dengan m enyertakan rencana harian
10) M ematuhi dan m elakasanakan kebijakan sekolah
11) W ajib m engikuti kegiatan rohani atau kegiatan lain yang
diselenggarakan sekolah
12) M asalah keuangan diselesaikan tepat waktu
13) Bertanggung jaw ab atas alat-alat m ilik sekolah
14) M elaporkan tugas-tugas yang telah dilaksanakan kepada
kepala sekolah
15) Dilarang memberi hukuman kepada sisw a yang sifatnya tidak mendidik
16) Dilarang berbicara terhadap kepala sekolah, guru, lain dan
siswa dengan kata-kata yang kotor
17) Dalam hal sikap, perbuatan dan perkataan sehari-hari guru diharapkan mampu m enjadi teladan bagi para siswa.
18) Guru diharapkan dapat m enjadi contoh bagi para siswa dalam
hal kedisiplinan, tanggung jaw ab, kepekaan dan sikap
pelayanan
19) Setiap guru diharapkan m engerti, memahami, menghayati dan melaksanakan kode etik guru
B. Penyajian Data
1. Data Keadaan Responden
Tabel I
Daftar Nama Responden
No Nama Kelas Alamat
1. Agustian.FR
rv
Kalipahing Ngadisepi2. Lulus Andi Purwanto
rv
Kalipahing Ngadisepi3. Ziadata Riski Pratama
rv
Kalipahing Ngadisepi4. Ika Nurm a Solikhah IV Kalipahing Ngadisepi
5. Ahmad M uscora
rv
Kalipahing Ngadisepi6. A rif Kamiluturohman
rv
Kalipahing Ngadisepi7. Agus Y usuf Efendi
rv
Kalipahing Ngadisepi8. M untafiah IV Kalipahing Ngadisepi
9. Alwan
rv
Kalipahing Ngadisepi10. K halida
rv
Kalipahing Ngadisepi11. M unir IV Kalipahing Ngadisepi
12. N ur M uhid
rv
Kalipahing Ngadisepi13. Slamet M afiodin IV Kalipahing Ngadisepi
14. A.Taufik IV Kalipahing Ngadisepi
15. Rusmadi
v
Kalipahing Ngadisepi16. Iksanto
v
Kalipahing Ngadisepi17. Rudi Yunani
v
Kalipahing Ngadisepi18. M .Fatori V Kalipahing Ngadisepi
19. Fathul M ubarok V Kalipahing Ngadisepi
20. Khoirul Anam V Kalipahing Ngadisepi
21. Lailatul inayah V Kalipahing Ngadisepi
22. Leh susanto V Kalipahing Ngadisepi
23. N ur Afifah V Kalipahing Ngadisepi
24. Nurul M a’rifah V Kalipahing Ngadisepi
25. Rohmanudin V Kalipahing Ngadisepi
27. Agus M. Setiawan V Kalipahing Ngadisepi
28. Nadhifah V Kalipahing Ngadisepi
29. Ira Faizah V Kalipahing Ngadisepi
30. Ida W ahyu Purwaningsih V Kalipahing Ngadisepi
31. Devi A frilia V Kalipahing Ngadisepi
32. Khusnu Zaenudin VI Kalipahing Ngadisepi
33. Diana Silvia VI Kalipahing Ngadisepi
34. Tsaniatul Arifah VI Kalipahing Ngadisepi
35. Muhamad M arwan VI Kalipahing Ngadisepi
36. N ur Aziz VI Kalipahing Ngadisepi
37. Fika Khoirul Janah VI Kalipahing Ngadisepi
38. Yazid Mahasim VI Kalipahing Ngadisepi
39. Khusni M ufaroh VI Kalipahing Ngadisepi
40. M . Imam VI Kalipahing Ngadisepi
41. A khm adZaka VI Kalipahing Ngadisepi
42. Evi Zubaidah VI Kalipahing Ngadisepi
43. Ina K arlina VI Kalipahing Ngadisepi
44. A rif Kumiawan VI Kalipahing Ngadisepi
45 Taufik W ahidin VI Kalipahing Ngadisepi
46 Agus Setiawan VI Kalipahing Ngadisepi
2. D ata Hasil Angket
a. D ata pendapat tentang Keagamaan Anak
Untuk memperoleh data sisw a tentang Keagamaan Anak, maka penulis menggunakan langkah-langkah sebagai b e rik u t:
jaw aban yang berkode A diberi skor 4, kode B diberi skor 3
kode C diberi skor 2 dan D diberi skor 1.
2) M enentukan skor ideal tertinggi dan terendah, yaitu :
> Skor ideal tertinggi yaitu, 1 0 x 4 = 40 Jadi intervalnya a d alah :
( 4 0 - 1 0 ) + ! 4
_( 3 0 ) + l _ 31_ _ _ 4 “ 4
Interval 7,75 dibulatkan menjadi 8
4) M enerapkan klasifikasi siswa tentang Keagamaan Anak berdasarkan kelas intervalnya, y a itu :
- Untuk skor 30 - 40 kategori baik
- Untuk skor 20 - 29 cukup baik
- U ntuk skor 15 - 1 9 kategori kurang baik - Untuk skor 10 - 1 4 kategori tidak baik
5) M erekap hasil angket siswa tentang Keagamaan Anak
34 2 5 3 0 8 15 6 0 29
35 5 4 1 0 20 12 2 0 34
36 2 8 0 0 8 24 0 0 32
37 0 3 7 0 0 9 14 0 23
38 2 8 0 0 8 24 0 0 32
39 4 3 3 0 16 9 6 0 31
40 4 4 2 0 16 12 4 0 32
41 2 8 0 0 8 24 0 0 32
42 1 3 6 0 4 9 12 0 25
43 2 8 0 0 8 24 0 0 32
44 7 1 2 0 28 3 4 0 35
45 6 3 1 0 24 9 2 0 35
Tabel III
Tabel Akhlak kepada orang tua
No Responden
K lasifikasi Jawaban
item Jml Skor Tiap K lasifikasi
34 5 4 1 0 20 12 2 0 34
35 2 6 2 0 8 18 4 0 30
36 3 7 0 0 12 21 0 0 33
37 1 4 5 0 4 12 10 0 26
38 6 4 0 0 24 12 0 0 36
39 3 5 2 0 12 15 4 0 31
40 8 1 1 0 32 3 2 0 37
41 6 4 0 0 24 12 0 0 36
42 6 3 1 0 24 9 2 0 35
43 9 1 0 0 36 3 0 0 39
44 8 0 2 0 32 0 4 0 36
45 8 0 1 1 32 0 2 1 35
B A B IY
ANALISIS DATA
A. AnalisIS Deskriptif
1. Analisis Keagamaan Anak
M enganalisa data adalah langkah yang dilaksanakan setelah semua data yang diperlukan terkum pul. U ntuk menganalisa data tersebut penulis
menggunakan teknik statistik, sehingga diperoleh jaw aban atas tujuan
yang dicari.
Tujuan Penelitian sebagaimana yang telah disebutkan pada pendahuluan a d alah :
1. M engetahui tingkat keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua pada siswa M I Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.
2. M engetahui akhlak anak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010.
3. M engetahui pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua
di MI N gadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun
pelajaran 2009/2010.
Berdasarkan tujuan tersebut di atas tersebut di atas maka dalam
F
P - — x 100% N
K eterangan:
P = Proporsi individu dalam golongan F = Frekuensi
N = Jum lah responden
Sedangkan untuk mengetahui tujuan yang ketiga penulis menggunakan analisa statistik Product M oment dengan angka kasar, dengan rumus sebagai b erik u t:
K eterangan:
rxy = K oefisien korelasi Product M oment x = M ateri Keagamaan
y = Akhlak kepada orang tua N = Banyaknya sem pel/responden X = Jumlah
Dalam analisa data pertam a ini, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keagamaan a n a k :
Adapun langkah-langkahnya sebagai b e rik u t:
1. M enentukan kriteria baik, cukup baik dan kurang baik dengan
a. N ilai ideal tertinggi adalah 10 x 4 = 4 0 b. N ilai ideal terendah 10 x 1 = 1 0
2. M enentukan interval kelas, dengan rumus : / = _ (4 0 -1 0 )+ 1 _ 31 _ n / j
4 4 4
(7,75dibulatkan menjadi 8 )
Jadi dengan interval kelas 8 m aka kriterianya dapat disajikan sebagai berikut:
a. Untuk skor 30 - 40 kategori baik
b. Untuk skor 20 - 29 cukup baik
c. Untuk skor 1 5 - 1 9 kategori kurang baik d. Untuk skor 1 0 - 1 4 kategori tidak baik 3. Menyusun D istribusi Frekuensi
Dengan diketahui interval kelas dan pengelompokannya dari data hasil
angket responden dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah i n i :
TABEL IV
Distribusi Frekuensi
Skor Frekuensi K riteria
30 - 40 28 Baik
20 - 29 18 Cukup Baik
15 - 19 - Kurang Baik
Jadi tabel tersebut di atas maka dapat dihitung berapa prosen
d. K riteria Tidak Baik
TABEL V
Prosentase Tentang Keagamaan Siswa
Dari perhitungan di atas dapat ditunjukkan dengan tabel sebagai b erik u t:
Pendapat tentang Keagamaan anak
Frekuensi Prosentase
Baik 28 61 %
Cukup Baik 18 39%
Kurang Baik 0 0 %
Tidak Baik 0 0 %
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas bahw a jum lah responden yang diteliti ternyata keagamaan anak pada sisw a kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung mayoritas dengan kriteria baik.
2. Analisa akhlak kepada orang tua Kelas IV, V dan VI MI Ngadisepi
Gemawang Temanggung.
Dalam analisa kedua ini, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat Akhlak sisw a terhadap orang tua
Adapun langkah-langkahnya sebagai b e rik u t:
1. M enentukan kriteria baik, cukup baik dan kurang baik dengan menggunakan nilai ideal, sebagai b e rik u t:
c. M enentukan interval kelas, dengan rumus :
/ = — - - ( 4 0 + 1 ° ) _ 3i _ 7 7 5
4 4 4
(nilai interval dibulatkan m enjadi 8)
Adapun interval kelas dan kriterianya dapat disajikan sebagai berikut :
a. Untuk skor 30 - 40 kategori baik
b. Untuk skor 20 - 29 cukup baik
c. Untuk skor 15 - 19 kategori kurang baik d. Untuk skor 1 0 - 1 4 kategori tidak baik
d. M enyusun distribusi frekuensi
Dengan diketahui interval kelas dan pengelompokannya dari data hasil angket responden dapat ditunjukkan dengan ta b e l:
TABEL VI
Frekuensi dan kriteria Siswa
Skor Frekuensi Kriteria
30 - 40 31 Baik
20 - 29 15 Cukup Baik
15 - 19 - Kurang Baik
1 0 - 1 4 - Tidak Baik
Dari tabel tersebut diatas m aka dapat dihitung berapa prosen masing- masing untuk kriteria baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik dengan
a. Kriteria Baik b. Kriteria Cukup Baik
F c. Kriteria Kurang Baik
TABEL VII
Dari perhitungan di atas dapat ditunjukkan dengan tabel sebagai b erik u t:
Prosentase Akhlak Anak Terhadap Orang Tua
Persepsi akhlak anak
Terhadap orang tua Frekuensi Prosentase
Baik 31 6 1 %
Cukup Baik 15 3 9 %
Kurang Baik - 0 %
Tidak Baik - 0 %
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas bahwa jumlah
responden yang diteliti ternyata Akhlak anak kepada orang tua pada kelas IV,V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung dengan kriteria baik.
B. Pengujian Hipotesis
Dari analisa ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan rumus
Product Moment.
1. Analisa Akhlak Anak Terhadap Orang Tua
Dari angket yang diberikan pada 46 siswa kelas IV,V dan VI MI
Ngadisepi Gemawang Temanggung dapat diperoleh hasil skor
TABEL VIII
Skor Hasil Angket Siswa Tentang Akhlak Anak
No Responden
Klasifikasi Jawaban
33 2 2 6 0 8 6 1 2 0 26
2. Akhlak Anak Terhadap Orang Tua
Dari angket yangdiberikan pada 46 siswa kelas IV,V dan VI MI Ngadisepi Gemawang Temanggung hasil skor Akhlak anak yang ditunjukkan dengan tabel sebagai berik u t:
TABEL IX
Skor Hasil Angket Siswa Tentang Akhlak Anak
No Responden
Klasifikasi Jawaban
37 1 4 5 0 4 1 2 1 0 0 26
Kemudian dari tabel hasil angket tentang keagamaan dan hasil skor akhlak siswa dapat dinyatakan tabel keija sebagai b erik u t:
1 0 33 33 1089 1089 1089
36 32 33 1028 1089 1056
37 23 26 529 676 598
40 32 37 1024 1369 1184
41 32 36 1024 1296 1152
42 25 35 625 1225 875
43 32 39 1024 1521 1248
44 35 36 1225 1296 1260
45 35 35 1225 1225 1225
46 29 14 841 196 406
S
1413 1405 43885 44171 43222Dari tabel di atas diketahui:
N = 46 £ x2 = 4 3 8 8 5
x = 1413 44171
y = 1405 £ x y = 43222
Kemudian memasukkan hasilnya ke dalam rumus Product Moment y a itu :
n
s
x y-
(H
x)
CE y)
rx yi---J{
jv
E*
2- G » 2>
_ ________ (4 6 .4 3 2 2 2 )- (1413.1405)________ " -y/[46.43885 - 1996569][46.44171 - 1974025]
__________ 1988212-1985265_________
■J
[2018710—1996569][2031866—1974025]
-
2947
^[22141.57841]
2947 Vl 1308,69
= 0,260596055
= 0,261
Berdasarkan perhitungan diperoleh:
r hitung 0,261
r tabel = 0,28
r obervasi < r tabel
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada skripsi ini berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penulis
kemukakan beberapa kesimpulan sebagai b erik u t:
1. Bahwa pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, memiliki
pengaruh yang sangat erat sebab dengan tingkat keagamaan anak yang baik maka akhlaknya terhadap orang tua pun akan baik
2. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ternyata pengaruh keagamaan anak terhadap akhlak kepada orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang
Kabupaten Temanggung sangat baik, hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa dari 46 responden ternyata sebanyak 28 (60,68%) siswa yang berkategori baik, sedangkan untuk kategori cukup baik ada 18 (39,3 %)
siswa, sementara yang berkategori kurang baik dan tidak baik tidak ada.
3. Dan berdasarkan hasil penelitian ini pula bahwa akhlak anak terhadap orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung juga menunjukkan hasil yang baik, hal ini dilihat dari hasil penelitian bahwa dari
46 responden ternyata sebanyak 31 (61%) siswa yang berkategori baik,
sedangkan untuk kategori cukup baik ada 15 (39%) siswa, sementara yang berkategori kurang baik tidak a d a
orang tua di MI Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, hal ini dapat dilihat pada analisa data bahwa nilai
r hitung
lebih dari rtabel
(0,261 > 0,162).
B. Saran
1. Pada para Guru
Hendaknya dalam kegiatan proses belajar mengajar, perlu ditekankan pada para siswa agar lebih menadalami dan memahami pendidikan
agama Islam khususnya yang berkaitan denganakhlak kepada orang tua. 2. Pada orang Tua
Pada orang tua hendaknya senantiasa selalu mengawasi dan membimbing putra-putrinya dalam hal keagamaan.
3. Pada Siswa
Dalam memahami keagamaan harus beradasarkan pada Al-Qur’an,
Hadist dan masalah akhlak harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
C. Penutup
Rasa yang tiada terkira terlahir dan menghiasi lubuk sanubari yang
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maskawaih, Abu Ali Ahmad,
Menuju Kesempurnaan Akhlak,
Beirut : mizan tt.Ancok Djamaludin dan Fuad Nashori S,
Pengantar Pendidikan,
Jakarta : Logos wacana Ilmu, 1996Ardani, Moh,
Akhlak Tasawuf,
PT. Mitra Cahaya Utama, 2005Arifin Muhammad,
Pengantar Ilmu Akhlak,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.Arikunto Suharsim i,
Dasar-daras Evaluasi Pendidikan,
Jakarta : Bumi Aksara, 2007.Arikunto Suharsimi ,
Pengembangan Sistem Evaluasi Pendidikan,
Jakarta : Rineka Cipta, 1990.Arikunto Suharsimi,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta : Rineka Cipta 1989Departemen Agama RI,
Al Qur’an dan terjemahannya,
Toha Putra, Semarang 1989.Departemen Agama RI,
Alquran Dan Terjemahannya,
Jakarta: ProyekPengadaan Kitab Suci Al-Quran DEPAG, 1995.Hadi Sutrisno,
Metodologi Research Jilid I,
Yogyakarta : Andi Offset, 1987.Hadi Sutrisno,
Metodologi Research II. Penulisan Skripsi Thesis dan
Desertasi
Y ogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1981. Ilyas Yunahar,
Kuliah Akhlak
: Y ogyakarta: LPPI, 1999.Marimba Ahmad,
Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,
Bandung: PT. Al- M airifBandung, 1 9 9 4 ,hal 31-32
Mudiyahaijo Redja,
Pengantar Pendidikan : Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di
Indonesia,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.NataAbuddin,
Akhlak
Tasaww/ Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.Rakhmat Jalaluddin,
Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih,
Bandung: Muthahari Press, 2003.Sadily Hasan, dan Echoles, John M.,
Kamus Inggris Indonesia,
J a k a rta : Gramedia Pustaka Utama, 1995.Zahruddin AR.
Pengantar Ilmu Akhlak,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.Lampiran 4
14 0.497 39 0.308 64 0.242 89 0.206
15 0.482 40 0.304 65 0.240 90 0.205
16 0.468 41 0.301 6 6 0.239 91 0.204
17 0.456 42 0.297 67 0.237 92 0.203
18 0.444 43 0.294 6 8 0.235 93 0 . 2 0 2
19 0.433 44 0.291 69 0.234 94 0 .2 0 1
2 0 0.423 45 0.288 70 0.232 95 0 . 2 0 0
2 1 0.413 46 0.285 71 0.230 96 0.199
2 2 0.404 47 0.282 72 0.229 97 0.198
23 0.396 48 0.279 73 0.227 98 0.197
24 0.388 49 0.276 74 0.226 99 0.196