BAB III
METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta, terhitung sejak bulan Desember 2014. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan terdaftar di BEI ( Bursa Efek Indonesia ) melalui situs www.idx.co.id dan di pojok Bursa efek Indonesia pada tahun 2011 - 2013. Penelitian ini mengambil data sekunder dari perusahaan yang mencakup gambaran umum dari objek yang diteliti.
B. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Dimana variabel independen dalam penelitian ini yaitu opini audit, kompleksitas operasi perusahaan, dan reputasi KAP serta variabel dependennya yaitu audit report lag. Adapun variabel kontrol yang digunakan yaitu size perusahaan, leverage, dan profitabilitas (return on asset).
C.Definisi dan Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit report lag yang akan diukur dengan satuan jumlah hari. Audit report lag adalah jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku (tanggal neraca) sampai dengan tanggal laporan audit. Variabel
audit report lag diukur secara kuantitatif dari tanggal penutupan buku perusahaan hingga tanggal diterbitkannya laporan audit.
Audit report lag yaitu rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen (Subekti dan Widiyanti 2004)
2. Variabel Independen
Variabel independen di dalam penelitian ini meliputi :
a. Opini audit
Opini auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Perusahaan yang mendapat unqualified opinion dan unqualified opinion with explanatory languange dari auditor diberi nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang mendapat opini selain unqualified opinion dan unqualified opinion with explanatory languange diberi nilai dummy 0.
b. Kompleksitas Operasi Perusahaan
Kompleksitas operasi perusahaan merupakan salah satu karakteristik perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit dan akuntansi (Siuko, 2009). Kompleksitas operasi perusahaan dalam penelitian ini, ditentukan oleh ada atau tidaknya anak perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy,
untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan akan diberi kode 1 sedangkan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan diberi kode 0. Pengukuran ini juga digunakan oleh Sulistyo (2010). Perusahaan yang memiliki anak perusahaan
kemungkinan mengalami audit delay yang lebih lama daripada perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan.
c. Reputasi KAP
Reputasi KAP digolongkan menjadi dua, yaitu KAP Big Four dan KAP domestik atau KAP non-Big Four. KAP Big Four meliputi KPMG Internasional (Siddharta, Siddharta & Widjaya), Ernst & Young (Purwantono, Sarwako, dan Sandjaja), Pricewaterhouse Coopers (Haryanto Sahari & Rekan dan Tanudiredja, Wibisana & Rekan) dan Deloitte (Oesman Bing Satrio & Rekan). Variabel ini diproksikan dengan variabl dummy, jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four maka diberikan nilai 1, namun jika di audit oleh KAP non-Big Four diberi nilai 0.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang mendukung variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dengan adanya variabel kontrol tersebut, variabel beas ataupun variabel independen di dalam penelitian tidak diganggu oleh variabel-variabel bebas lainnya di luar dari penelitian. Variabel kontrol disini digunakan dikarenakan variabel independen atau variabel bebas di dalam penelitian ini bersifat nominal dan tidak mendukung atau menguatkan di dalam penelitian.Sehingga agar tidak rancu atau bersifat tidak pasti maka variabel kontrol disini digunakan untuk memperkuat pengaruh variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel kontrol yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain :
a. Size Perusahaan
Size perusahaan dalam penelitian ini menggunakan longnatural total aset. Total aset yang dimaksud adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang
tercantum pada laporan keuangan perusahaan pada akhir periode yang telah diaudit. Maksud dari penggunaan logaritma natural (Ln) dalam penelitian ini adalah untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih (Sulistiyo,2010). Jika nilai total aset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel akan sangat besar. Dengan menggunakan log, nilai miliar bahkan triliun tersebut dapat disederhanakan, tanpa mengubah proporsi dari nilai asal yang sebenarnya. Aset yang diukur adalah semua aset baik aset lancar, asset tidak lancar, serta asset tidak berwujud akhir periode (satu tahun) yang tercantum dalam laporan keuangan yang telah diaudit.
Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol dikarenakan dari penelitian penelitian terdahulu antara lain : Ashton et al (1987 dan 1989), Kartika (2009), Uatmi (2006), dan Abidin (2008) secara signifikan ukuran perusahaan selalu berpengaruh terhadap audit report lag. Secara logikanya, semakin besar suatu perusahaan semakin banyak total asset yang harus diperiksa oleh auditor sehingga menjadikan auditor dalam memeriksa laporan keuangan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Variabel kontrol ukuran perusahaan disini melihat apakah perusahaan yang berskala besar ataupun kecil dapatkah mendapatkan opini audit unqualified opinion, mempunyai KAP big four, dan apakah semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks perusahaan tersebut.
b. Leverage
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Penelitian Rachmawati (2008) mengungkapkan bahwa proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecendrungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian auditor terhadap laporan keuangan.
Leverage dalam penelitian ini menggunakan rasio total kewajiban dibagi dengan total aset perusahaan.
DAR = Debt to total Equity / Total Asset
Leverage digunakan sebagai variabel kontrol dikarenakan nilai signifikan yang selalu didapat dari jurnal jurnal maupun penelitian terdahulu terhadap keterlamabtan pelaporan audit. Hal ini dapat dilihat pada penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhdap audit report lag antara lain : Rachmawati (2008).Leverage secara logikanya merupakan pencerminan tingkat hutang suatu perusahaan. Hutang suatu perusahaan harus diungkapkan, dan dalam pengungkapan tersebut auditor tidak boleh asal-asalan dan harus meneliti lebih dalam agar tidak terjadi kesalahan dalam pengungkapan.Hal ini yang menjadikan seorang auditor alam dalam menyelesaikan laporan auditan laporan keuangannya.
c. Profitabilitas
Menurut Sumadji dan Pratama (2006) profitabilitas adalah kemungkinan yang diprediksi untuk mendatangkan keuntungan atau laba.Tingkat profitabilits perusahaan dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka laba yang dihasilkan akan semakin besar.
Ada perbedaan perlakuan laporan keuangan oleh manajemen ketika perusahaan mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi dan rendah. Perusahaan yang mempunyi rugi atau tingkat profitbilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan. Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung mengulur waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Demikian sebaliknya.
ROA = Net profit margin / Total Asset
Profitabilitas didalam penelitian ini digunakan dikarenakan nilai profitabilitas baik di dalam penelitian terdahulu maupun jurnal jurnal terkait merupakan nilai signifikan.Karena itu profitabilitas digunakan di dalam penelitian ini. Penelitian penelitian yang mendukung pengungkapan profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap audit reprt lag antara lain : Ashton et al (1987), Carslaw dan Kaplan (1991), Utami (2006), dan Abidin (2008).Secara logika yang disimpulkan, profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba.Jika dilihat dari pengertian diatas maka perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti mampu menggunakan asetnya dengan baik sehingga memperoleh laba yang besar pula. Auditor dalam memeriksa laporan keuangan tentunya akan melihat seberapa besar laba yang didapatkan oleh perusahaan tersebut atas asset yang dimiliki, sehing terkadang auditorpun harus memeriksa kebenaran asset yang dimiliki perusahaan untuk melihat apa benar sesuai dengan laba yang dihasilkan atau tidak, dan hal tersebut yang memakan waktu lama dalam auditor dalam melakukan pemeriksaan sehingga membuat keterlambatan dalam pelaporan hasil audit dari auditor.
Berikut merupakan ringkasan definisi operasional variabel yaitu :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Dependen:
Audit Report Lag
Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini
Tanggal neraca hingga tanggal ditanda tanganinya laporan audit
Rasio
Opini audit auditor atas kewajaran laporan keuangan 1 selain unqualified : 0 Kompleksitas Operasi Perusahaan Salah satu karakteristik perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit dan akuntansi
Mempunyai anak perusahaan : 1 tidak punya anak perusahaan : 0
Nominal
Reputasi KAP Jenis KAP yang mengaudit perusahaan KAP big 4 : 1 KAP non-big 4 : 0 Nominal Kontrol : Size perusahaan
Total aset yang dimiliki emiten pada tahun pelaporan
Ln Total Aset Rasio
Leverage Kemampuan
perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi DAR = Total Kewajiban / Total Aset Rasio
Return On Asset Kemampuan tim
manajemen dalam menghasilkan laba atas setiap rupiah yang diinvestasikan pemilik dan kreditor.
ROA = Laba Bersih / Total Aset
Rasio
A. Jenis dan Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan secara tidak langsung dari sumber pertama (perusahaan).Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan (auditan) perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur di sektor Industri Barang Konsumsi yang telah go public dan sahamnya telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Teknik pengumpulan sampel penulis
ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu.
Beberapa kriteria atau pertimbangan sebagai pemilihan sampel didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor Industri barang konsumsu dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013.
2. Perusahaan manufaktur yang memiliki penutupan tahun buku 31 Desember.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: 1. Studi Pustaka
Penulis mempelajari mendalami dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature, baik buku, jurnal, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik variable peneliti.
2. Dokumentasi
Penulis mencari data lansung dari catatan-catatan atau laporan keuangan perushaan yamg masuk ke dalam perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi industri yang telah disesuaikan dengan kriteria pemilihan sampel tahun melalui website BEI www.idx.co.id selama periode waktu 2011, 2012, dan 2013.
G. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kausal. Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada setiap variabel yang akan di teliti. Dan menggunakan analisa deskriptif kuantitatif.Metode pengujian yang di gunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunkan analisis regresi berganda pada SPSS 21. Alat ini digunakan karena sesuai
dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yaitu ingin menguji pengaruh berapa variabel independen terhadap variabel dependen (Waty 2010).
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali, 2013 : 19), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Deskripsi kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan di deskripsikan Utami (2014 : 28). Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2014).
2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan model regresi berganda terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari :
a. Uji Normalitas
Uji Normallitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013 : 160). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis grafik dan uji statistik, dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Simirnov.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013 : 105). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat:
1. Nilai tolerancce dan lawanya. 2. VIF (Varlance Inflation Factors)
Jika tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 maka menunjukan adanya
multikolinieritas, dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2013 : 105-106).
c. Uji Autokorelasi
Uji menurut Imam (2005:99) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin-Watson, dimana hipotesis yang akan diuji adalah (Santoso, 2000:218):
1. Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W diatas +2, berarti autokorelasi negatif.
3. Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan semua independen dari model regresi dengan nilai mutlak residualnya. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen maka indikasi terdapat problem heterokedastisitas. Ada 2 cara
untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heterodkedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, (Ghozali, 2013 : 47)
3. Pengujian Regresi Berganda
Pengujian regresi berganda digunakan untuk menghitung parameter-parameter estimasi dan untuk melihat apakah ada atau tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Y : audit report lag
a : Konstanta
β1-6 : koefisien Regresi
X1 : Opini audit
X2 : Kompleksitas operasi perusahaan X3 : reputasi KAP
X4 : size perusahaan X5 : leverage
X6 : return on asset e : Error
4. Uji Kelayakan Model
a. Koefisien Determinasi ( R2)
Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali, 2013 : 97). Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel
tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika R² semakin besar, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R² semakin kecil, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah. Hasil Koefisien Determinasi (R²) didapat dengan melihat angka pada tampilan output SPSS pada kolom adjusted R Square. Secara sistematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1 maka adjusted akan bernilai negatif.
b. Uji Simultan (uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan derajat kepercayaan 0.05 (Ghozali, 2013 : 98).
Jika F hitung> Ftabel maka Ho di tolak. Jika F hitung< Ftabel maka Ho di terima.
Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) di bandingkan dengan 0.05. kriterianya:
Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima.
Jika F hitung> Ftabel maka Ho di tolak, dapat di artikan secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan Jika F hitung< Ftabel maka Ho di terima, dapat di artikan secara statistik data dapat digunakan untuk membuktikan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (uji T)
Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (Ghozali, 2013 : 98).
Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak. Jika t hitung< t tabel maka H0 diterima.
Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) di bandingkan dengan 0.05. kriterianya:
Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima.