• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA DAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI BOMBANA TAHUN 2017 ACARA PENGUCAPAN PUTUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERIHAL PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA DAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI BOMBANA TAHUN 2017 ACARA PENGUCAPAN PUTUSAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

i MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA PERKARA NOMOR 34/PHP.BUP-XV/2017

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI TOLIKARA DAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI BOMBANA

TAHUN 2017

ACARA

PENGUCAPAN PUTUSAN

J A K A R T A SENIN, 31 JULI 2017

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA PERKARA NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017 PERKARA PERKARA NOMOR 34/PHP.BUP-XV/2017

PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Tolikara dan Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Bombana Tahun 2017

PEMOHON

1. (HC) John Tabo dan Barnabas Weya (Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017) 2. Kasra Jaru Munara dan Man Arfah (Perkara Nomor 55/PHP.BUP-XV/2017)

TERMOHON

KPU Pusat Republik Indonesia

ACARA

Pengucapan Putusan

Senin, 31 Juli 2017, Pukul 15:12 –17:12 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Arief Hidayat (Ketua)

2) Anwar Usman (Anggota)

3) I Dewa Gede Palguna (Anggota)

4) Maria Farida Indrati (Anggota)

5) Wahiduddin Adams (Anggota)

6) Suhartoyo (Anggota)

7) Manahan MP Sitompul (Anggota)

8) Aswanto (Anggota)

9) Saldi Isra (Anggota)

Achmad Edi Subiyanto Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Pemohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. John Tabo 2. Barbanas Weya

B. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Anthon Raharusun 2. Paskalis Letsoin 3. Sami Latunusa 4. Heriyanto

C. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. David Soumaeil

D. Pihak Terkait Perkara Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017:

1. Dinus Wanimbo

E. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor

14/PHP.BUP-XV/2017: 1. Budi Setyanto 2. Arsi Divinubun

F. Pemohon Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017:

1. Kasra Jaru Munara 2. Man Arfah

G. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017:

1. Ahmad 2. Sirra Prayuna 3. Badrul Munir

H. Termohon Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017:

1. Anwar 2. Arisman 3. Ashar

(4)

4. Kasjumriati 5. Andi Usman

I. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017:

1. Arifudin Matara 2. Inal Sainal Saiful

J. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor

34/PHP.BUP-XV/2017: 1. Marwan Dermawan 2. Muhammad Ikbal 3. Munsir 4. Taufik Basari 5. Abdul Latif 6. Regginaldo Sultan 7. Aryo Fadlan

K. Bawaslu Sulawesi Tenggara:

1. Hamirudin Udu

L. KPU RI:

1. Evi Novida Ginting 2. Ilham Saputra

(5)

1. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bissmillahirrahmaanirrahiim. Sidang pengucapan putusan dalam Perkara Nomor 14/PHP/BUP-XV/2017 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Tahun 2017 untuk Kabupaten Tolikara dan Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Tahun 2017 untuk Kabupaten Bombana dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum.

Saya cek kehadirannya. Pemohon Perkara 14/PHP.BUP-XV/2017.

2. KUASA HUKUM PEMOHON 14: HERIYANTO

Hadir, Yang Mulia. Atas nama Principal Bapak John Tabo dan Bapak Barnabas Weya, serta Kuasa Hukum Bapak Anthon Raharusun, Bapak Sami Latunusa, Bapak Paskalis Letsoin, dan saya sendiri Heriyanto, terima kasih.

3. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Untuk Perkara 34/PHP.BUP-XV/2017, ini yang memakai peci siapa ini? Kuasanya.

4. KUASA HUKUM PEMOHON 34: BADRUL MUNIR

Baik, Yang Mulia.

5. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Silakan.

6. KUASA HUKUM TERMOHON 34: BADRUL MUNIR

Dari Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017, hadir Principal Bapak Ir. H. Kasra Jaru Munara, kemudian hadir Kuasa Hukum Bapak Ahmad S.H., M.H., Bapak Sirra Prayuna, Bapak Sahroni dan saya Badrul Munir, terima kasih.

KETUK PALU 3X

(6)

7. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, terima kasih. Termohon Perkara Nomor

14/PHP.BUP-XV/2017.

8. KUASA HUKUM TERMOHON 14: DAVID SOUMAEIL

Hadir, Yang Mulia. Dihadiri oleh Kuasa Hukum saya David

Soumaeil, terima kasih.

9. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017.

10. KUASA HUKUM TERMOHON 34/PHP.BUP-XV/2017: AFIRUDIN

MATARA

Hadir, Yang Mulia. Kami perkenalkan hadir Principal Arisman, Ketua KPU Bombana. Berikut empat anggotanya, Ashar, Kasjumriati, Andi Usman, Anwar. Kemudian kami Kuasa dua orang, yang pertama dari Kantor Afirudin Matara Law Firm, saya sendiri Afirudin Matara, S.H., M.H., kemudian ditemani oleh Jaksa Pengacara Negara dari Kejaksaan Negeri Bombana, Inal Sainal Saiful, S.H., M.H.

Kami hadir bersama Komisioner KPU RI, Bu Evi Novida Ginting (...)

11. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bukan komisioner KPU Sumatera Utara, sudah ya?

12. KUASA HUKUM TERMOHON 34/PHP.BUP-XV/2017: AFIRUDIN

MATARA

Oh, ya, sudah KPU RI, Yang Mulia.

13. KETUA: ARIEF HIDAYAT

KPU RI ya sekarang.

14. KUASA HUKUM TERMOHON 34/PHP.BUP-XV/2017: AFIRUDIN

MATARA

Ya, kami ulangi Ibu Evi Novida Ginting dan Bapak Ilham Saputra. Kami juga ditemani Anggota KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibu Tina Dian Ekawati Taridala, terima kasih, Yang Mulia.

(7)

15. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Dari Bawaslu. Ada yang hadir, silakan.

16. BAWASLU PROVINSI: HAMIRUDIN UDU

Ada yang hadir, Yang Mulia.

17. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ya.

18. BAWASLU PROVINSI: HAMIRUDIN UDU

Dari Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara saya Hamirudin Udu Ketua Bawaslu provinsi.

19. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bawaslu RI, enggak hadir? (...)

20. BAWASLU PROVINSI: HAMIRUDIN UDU

Bawaslu RI ada, dari Bagian Hukum Bawaslu RI.

21. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Pihak Terkait Perkara 14/PHP.BUP-XV/2017.

22. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT 14: ARSI DIVIUBUN

Terima kasih, Yang Mulia. Saya Arsi Diviubun S.H., M.H., selaku Kuasa, didampingi Principal, Pak Dinus Wanimbo, di sampingnya ada Pak Budi Setyanto S.H., M.H., sebagai Kuasa, terima kasih, Yang Mulia.

23. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017, Pihak Terkait.

24. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT 34: TAUFIK BASARI

Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Perkara Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017 untuk Kabupaten Bombana hadir saya sendiri selaku Kuasa Hukum Taufik Basari, lalu Regginaldo Sultan, Aperdi Situmorang, Aryo

(8)

Fadlan, Muhammad Ikbal, Munsir, Marwan Dermawan, dan Abdul Latif, S.H., terima kasih, Yang Mulia.

25. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik. Para pihak mohon bersabar karena ini putusannya agak panjang-panjang, jadi yang dibacakan banyak. Maka, mohon untuk tetap tertib di dalam ruang sidang dan setelah selesai pembacaan Putusan Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 saya minta tetap di tempat nanti keluar bersama-sama setelah sidang selesai dengan Perkara yang Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017.

Baik, kita mulai.

PUTUSAN

NOMOR 14/PHP.BUP-XV/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan

putusan akhir dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, Tahun 2017, yang diajukan oleh: Dr. (HC) John Tabo, S.E., MBA., dan Barnabas Weya, S.Pd.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017, Nomor Urut 3.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor PHP.BUP/02 dan

seterusnya tanggal 10 Mei 2017, memberi kuasa kepada Adolf ...

Adolf Waramori, S.H., dan kawan-kawan adalah Advokat/Kuasa Hukum pada Law Office Adolf Waramori & Partners yang beralamat di Jalan Sekolah Nomor 16, Abepura, Kota Jayapura, Papua, serta berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 02/PHP.BUP/V/LA-ARP/2017 tanggal 26 Mei 2017, memberi kuasa kepada Dr. Anthon Raharusun, S.H., M.H., dan kawan-kawan Advokat/Kuasa Hukum pada Law Office Anthon Raharusun & Partners yang beralamat di Jalan Muspagco, Nomor 07, Entrop Jayapura, Papua, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa.

(9)

Terhadap:

I. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua selaku Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara, berkedudukan di Jalan Kota Baru, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 5 Mei 2017, memberi kuasa kepada Petrus P. Ell, S.H., M.H., dan kawan-kawan Advokat pada kantor Advokat Pieter Ell & Associates, yang beralamat di Jalan Raya Abepura-Sentani, Jayapura dan Jalan Wahid Hasyim, Nomor 48 B Lantai III Menteng, Jakarta Pusat, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, bertindak atas nama pemberi kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai --- Termohon.

II. Usman G. Wanimbo, S.E., M.Si. dan Dinus Wanimbo, S.H.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017, Nomor Urut 1.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Juni 2017 memberi kuasa kepada Arsi Divinubun, S.H., M.H., dan Budi Setyanto, S.H., M.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Law Office Arsi Divinubun, S.H., M.H. & Partners yang beralamat di Jalan Pangeran Jayakarta 101 C-7, Jakarta Pusat, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, bertindak atas nama pemberi kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai --- Pihak Terkait. [1.2] Mendengar dan membaca laporan Komisi Pemilihan Umum Provinsi

Papua.

Mendengar dan membaca laporan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.

Mendengar dan membaca laporan badas … Badan Pengawas

Pemilihan Umum Provinsi Papua.

Mendengar dan membaca laporan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia.

Mendengar dan membaca laporan Pihak Terkait. Mendengar dan membaca laporan Pemohon. Memeriksa bukti-bukti para pihak.

Bagian duduk perkara dan selanjutnya dianggap telah dibacakan.

26. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA

Pokok Permohonan

[3.4] Menimbang bahwa berdasarkan Putusan Sela Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 bertanggal 3 April 2017, Komisi

(10)

Pemilihan Umum Provinsi Papua (Termohon) telah menyampaikan laporan secara tertulis hasil pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 di 18 (delapan) distrik di Kabupaten Tolikara, bertanggal 31 Mei 2017, yang diterima Mahkamah pada tanggal 5 Juni 2017 yang pada pokoknya melaporkan sebagai berikut:

a. Bahwa pada hari Rabu, tanggal 24 Mei 2017 pukul 09.00 WIT

dilakukan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten di Karubaga Tolikara.

b. Proses Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara masing-masing

pasangan calon dilakukan secara berurutan dari masing-masing PPD sebanyak 18 distrik mempresentasikan perolehan suara kandidat. Selanjutnya Termohon memberikan kesempatan kepada masing-masing saksi mengajukan keberatan dan meminta keberatan tersebut dimasukkan ke dalam Formulir B2-KWK tentang proses pemungutan di Tingkat TPS sampai di Tingkat Distrik secara tertulis. Selanjutnya Termohon memberikan kesempatan kepada Bawaslu untuk menanggapi keberatan yang disampaikan oleh saksi-saksi. Menurut Bawaslu, laporan yang diberikan oleh setiap Panwas Distrik tidak ada pelanggaran di tiap-tiap TPS dan PPD.

c. Hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon

sebagaimana dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten Dalam Pemungutan Suara Ulang Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017, tertanggal 24 Mei 2017, Model DB-KWK beserta DB-1 DB-KWK (vide bukti T-2 dan T-2a), sebagai berikut. Tabel dianggap dibacakan.

[3.5] Menimbang bahwa terhadap laporan Termohon tersebut, pada tanggal 6 Juli 2017, Mahkamah telah membuka sidang lanjutan perkara a quo dengan agenda mendengarkan laporan Termohon, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Papua dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, keterangan Pihak Terkait, serta Pemohon yang pada pokoknya melaporkan sebagai berikut.

[3.5.1] Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua (Termohon)

Termohon telah memberikan laporan yang pada pokoknya sebagaimana telah terurai dalam paragraf [3.1]

[3.5.2]Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, menyampaikan laporannya yang pada pokoknya sebagai berikut:

(11)

1. Berdasarkan pembacaan hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara, selanjutnya hasil tersebut dituangkan dalam Formulir Model DB-KWK beserta DB-1 KWK dengan rincian sebagai berikut. Tabel dianggap dibacakan.

2. Hasil akhir Perolehan Suara Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 pada Pemungutan Suara Ulang di 251 (dua ratus lima puluh satu) TPS, 238

(dua ratus tiga puluh delapan) … 238 kampung yang

tersebar di 18 (delapan belas) distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua adalah sebagai berikut. Tabel dianggap dibacakan.

[3.5.3] Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Papua, menyampaikan pokok-pokok keterangannya sebagai berikut.

Bahwa Bawaslu Provinsi Papua dalam menjalankan tugas pengawasan Pemungutan Suara Ulang di 18 distrik juga menerima 6 (enam) laporan dugaan pelanggaran dan terhadap laporan tersebut Bawaslu Provinsi Papua telah menindaklanjutinya dengan melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait dan melakukan kajian. Berikut ini rekapitulasi penanganan pelanggaran PSU Kabupaten Tolikara. Tabel dibacakan.

27. HAKIM ANGGOTA: MANAHAN MP SITOMPUL

[3.5.4]Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia, menyampaikan keterangannya yang pada pokoknya sebagai berikut.

Bahwa Pemungutan Suara Ulang di Kabupaten Tolikara dilakukan pada tanggal 17 Mei 2017. Tim Supervisi Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi Papua melakukan pengawasan terhadap Pemungutan Suara Ulang sesuai dengan penempatan tim pengawasan yang telah diatur sebelumnya di 18 distrik di Kabupaten Tolikara. Bahwa beberapa Tim Pengawasan Pemungutan Suara Ulang Bawaslu Provinsi Papua telah berada dilokasi Distrik sebelum tanggal 17 Mei 2017 dan Tim pengawasan Pemungutan Suara Ulang Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi Papua lainnya mulai bergerak pada pukul 05.30 WIT menuju TPS.

1. Pengawasan terhadap Pemungutan Suara Ulang yang

dilakukan oleh Bawaslu RI a. Distrik Tagime

(12)

b. Hasil supervisi dan pengawasan di Distrik Tagime

1) Bahwa supervisi pemungutan suara ulang diawali

dari Distrik Tagime, dimana Bawaslu melakukan koordinasi dengan Panwas dan kepala distrik terkait sistem yang digunakan. Bahwa sistem pemungutan suara ulang yang digunakan adalah noken (gantung).

2) Adanya laporan dari Kepala Distrik Tagime terkait

baliho yang menyatakan bahwa hasil rekapitulasi sudah ada pada saat sebelum pemungutan suara dilakukan. Terkait hal ini, Bawaslu Provinsi Papua memerintahkan agar Panwas Distrik Tagime meminta kepada pihak kantor dimana baliho tersebut dipasang agar segera diturunkan.

3) TPS 1 (terletak dibelakang Kantor Distrik

Tagime).

Pada pukul 08.00 WIT, Tim supervisi Bawaslu tiba di TPS 1 tersebut, Saksi pasangan calon sudah hadir di TPS, namun Pemilih belum ada pemilih yang hadir sehingga pemilihan suara ulang dilaksanakan sampai pemilih hadir di TPS. Namun sampai sekitar pukul 09.00 WIT pemilih belum ada yang hadir di TPS maka Tim Supervisi Bawaslu RI akhirnya meninggalkan lokasi TPS tersebut dan menuju TPS berikutnya.

4) Hasil supervisi dan pengawasan di TPS Kampung

Minggen, sebagai berikut:

- Tim Supervisi Bawaslu RI tiba di lokasi TPS

sekitar pukul 09.15, KPPS telah memulai proses pemilihan dan kotak suara sudah dibuka. Ketua KPPS menginformasikan bahwa sistem yang digunakan adalah sistem noken (gantung). Jumlah DPT pada TPS Kampung Minggen adalah 197 DPT. Terkait sisa surat suara di beri tanda silang dan tidak digunakan.

- hanya ada 2 orang KPPS di TPS Kampung

Minggen

- Ketua yang memanggil pemilih sesuai nomor

urut DPT. Tidak ada pemeriksaan terhadap dokumen pemilihan seperti Form C6, tidak mempergunakan C7 (daftar hadir), daftar pemilih (DPT) tidak ditempel, tidak ada proses pencelupan tinta ke jari pemilih

(13)

dan Pengawas TPS belum hadir di lokasi sehingga digantikan sementara oleh Panwas Distrik Tagime.

c. Hasil supervisi dan pengawasan di TPS kampung …

Kampung Belela sebagai berikut:

1) Tim Bawaslu tiba di lokasi TPS Kampung Belela sekitar pukul 10.00 WIT, terlihat kotak suara masih tertutup, namun segel sudah terbuka.

2) Jumlah DPT adalah sebanyak 199

3) kurangnya pemahaman dan kemampuan KPPS

dalam memahami dokumen-dokumen pemilihan dan Pengawas TPS yang kurang aktif dalam melakukan pengawasan dan melaporkan diri kepada ketua KPPS.

4) KPPS menjalankan … saya ulangi KPPS

menjelaskan bahwa sistem yang digunakan adalah sistem noken (gantung), namun saksi dari ketiga pasangan calon belum mempersiapkan tas noken, sehingga saksi Pasangan Calon Nomor Urut 2 menggunakan amplop coklat sebagai pengganti tas noken.

5) Tim Supervisi Bawaslu dan Bawaslu Provinsi

Papua sempat mengalami pengusiran oleh kepala kampung karena dianggap sebagai orang di luar Tolikara yang melakukan intervensi terhadap pemilihan di Tolikara, namun pendapat tersebut telah dibantah oleh Kepala suku dengan meminta maaf kepada tim supervisi atas perkataan kepala kampung.

6) Bahwa Tim Supervisi Bawaslu RI dan Bawaslu

Provinsi Papua telah memberikan pengarahan singkat bahwa kedatangan tim supervisi adalah untuk mengetahui dan memastikan pelaksanaan pengawasan Pemungutan Suara Ulang berjalan dengan aman dan lancar.

7) selanjutnya Pemungutan Suara Ulang berjalan

dengan lancar dan aman.

d. Hasil supervisi dan pengawasan di Distrik Bokondini

sebagai berikut:

1) bahwa jumlah TPS di Distrik berjumlah sebanyak

11 TPS dibagi dalam 3 (tiga) wilayah.

2) salah satu wilayah dengan 4 (empat) TPS yaitu TPS 1, TPS 2, TPS 3, dan TPS 4 menggunakan sistem noken.

(14)

3) adanya intervensi dari sekretaris PPD terhadap Pemilih di TPS 4 terkait sisa surat suara, namun Sekretaris PPD tersebut segera diamankan agar tidak melakukan intervensi.

4) adanya upaya intimidasi dari sekretaris PPD

terhadap Tim Bawaslu Provinsi Papua.

5) adanya proses pencelupan jari ke dalam tinta

oleh pemilih.

e. Supervisi di Distrik lainnya.

Bahwa terhadap pengawasan di distrik lainnya, Bawaslu RI telah melakukan supervisi kepada

Bawaslu Provinsi Papua agar melakukan

pengawasan dengan mengisi alat kerja pengawasan, dan mendokumentasikan hasil pengawasan baik dalam bentuk foto dan video.

[3.5.5] Pihak Terkait, menyampaikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut:

Bahwa pada tanggal 24 Mei 2017, sekitar pukul 10.00 WIT, KPU Provinsi Papua selaku KPU Kabupaten Tolikara memulai ... memulai melaksanakan Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Kabupaten. Rapat Pleno tersebut juga dihadiri oleh saksi 3 (tiga) Pasangan Calon dan berlangsung dengan aman, lancar serta demokratis dan berakhir sekitar pukul 23.00 dengan perolehan suara masing-masing Pasangan Calon sebagaimana tertuang dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 34/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 Dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) distrik serta bukti Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten Dalam Pemungutan Suara Ulang Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 (Model DB-KWK Ulang) dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian

Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap

Kecamatan/Distrik di Tingkat Kabupaten (Model DB1-KWK) sebagai berikut. Tabel dianggap dibacakan.

Bahwa dari hasil perolehan suara pada Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) Distrik Kabupaten Tolikara, maka komposisi perolehan suara masing-masing pasangan calon sebelum dan sesudah Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 (setelah PSU) adalah sebagai berikut.

(15)

[3.5.6] Pemohon, menyampaikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut.

Bahwa Keputusan KPU Kabupaten Tolikara Nomor 34/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemiihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) distrik, bertanggal 24 Mei 2017 adalah cacat hukum, sehingga menurut Pemohon, perolehan suara masing-masing pasangan calon di 251 TPS pada 18 Distrik tersebut harus dianggap tidak sah. Dengan demikian, perolehan suara untuk semua pasangan calon yang diperoleh di 251 TPS pada 18 distrik dimaksud harus dikurangi seluruhnya, dan karenanya jumlah total suara sah dari ketiga pasangan calon dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 di semua TPS pada 28 Distrik yang benar menurut Pemohon adalah sebanyak 116.207 suara. Bahwa berdasarkan Putusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 34/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemiihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) distrik, bertanggal 24 Mei 2017, masing-masing Pasangan Calon memperoleh suara sebagai berikut:

No PASANGAN CALON PEROLEHAN SUARA

SEBELUM PUTUSAN NO.14/PHP.BUP-XV/2017 PEROLEHAN SUARA SETELAH PELAKSANAAN PUTUSAN NO.14/PHP.BUP-XV/2017 1 USMAN G. WANIMBO,

SE,M.Si dan DINUS

WANIMBO, SH 118.640 116.259

2 AMOS YIKWA, SP, M.Si

dan ROBEKA ENEMBE,

S.STP, M.KP 18.543 13.216

3 DR. (HC) JOHN TABO,

SE, MBA dan

(16)

Hasil PSU Pemilihan Calon Bupati dan

Wakil Bupati Kabupaten Tolikara di 18 Distrik

No Nama Pasangan Calon Perolehan Suara

1. Pasangan Nomor Urut 1 73.205

2. Pasangan Nomor Urut 2 1.439

3. Pasangan Nomor Urut 3

(Pemohon) 25.260

Jumlah Suara 99.904

Selanjutnya berkenaan dengan dalil-dalil keberatan yang diajukan oleh Pemohon Mahkamah secara garis besar membaginya menjadi 4 (empat) isu yang apabila diuraikan adalah sebagai berikut:

1. Bahwa berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai

Keputusan Termohon a quo, jumlah Pemilih pada PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 adalah berjumlah 99.989 Pemilih, sedangkan jumlah suara sah yang diperoleh dari 238 desa/kelurahan pada 251 TPS untuk semua Pasangan Calon adalah 99.904 suara sehingga selisih antara jumlah pemilih dalam DPT dengan yang tidak memilih dan/atau suara tidak terpakai hanya 85 (delapan puluh lima) pemilih yang tidak ikut memilih pada PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017. Hal ini patut dipertanyakan.

2. Bahwa pelaksanaan PSU pada semua TPS (251) di 18

(delapan belas) distrik, menurut Pemohon terjadi berbagai pelanggaran yang secara masif dan terstruktur di semua distrik secara merata baik yang dilakukan oleh Termohon serta jajarannya dalam hal ini para petugas PPK, PPS dan KPPS yang hampir sebagian besar adalah Kepala Kampung/Kepala Desa yang merupakan aparat bawahan dari Pasangan Nomor Urut 1 (incumbent) termasuk pelanggaran yang dilakukan oleh Tim Sukses Pasangan Nomor Urut 1.

3. Bahwa menurut Pemohon, pelanggaran-pelanggaran

yang terjadi di semua TPS pada 18 Distrik baik sebelum dan sesudah pelaksanaan PSU dan/atau sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 telah

ternyata masih menyisihkan [sic!] berbagai

pelanggaran.

4. Bahwa selain pelanggaran yang terjadi di semua TPS

pada 18 distrik juga terdapat keterlibatan secara masif dan terstruktur yang dilakukan oleh sejumlah oknum

(17)

anggota legislatif dalam hal ini anggota DPR, saya ulangi (anggota DPR RI), pejabat ASN (Gubernur, Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya dan sejumlah Kepala SKPD Provinsi Papua dan Kabupaten Tolikara), Penyelenggara Pemilu baik KPU Provinsi Papua maupun KPPS untuk memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017.

28. HAKIM ANGGOTA: SALDI ISRA

[3.6] Menimbang bahwa setelah Mahkamah membaca dan

mendengarkan laporan dan keterangan serta memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak sebagaimana tersebut dalam Duduk Perkara, maka sebelum Mahkamah mempertimbangkan hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Tolikara, Mahkamah akan mempertimbangkan pelanggaran-pelanggaran yang didalilkan oleh Pemohon, sebagai berikut:

[3.6.1] Bahwa terhadap keberatan Pemohon mengenai Daftar

Pemilih Tetap, sebagaimana disampaikan dalam

persidangan tanggal 6 Juli 2017, setelah Mahkamah memeriksa dengan saksama bahwa Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) distrik pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 adalah DPT yang digunakan pada tanggal 15 Februari 2017 sesuai Keputusan KPU Kabupaten Tolikara Nomor 33 dan seterusnya Tahun 2016. DPT yang digunakan dalam pelaksanaan PSU adalah sama dengan DPT yang digunakan pada saat penyelenggaraan pertama pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017. Artinya, sekalipun dilaksanakan PSU sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14 dan seterusnya, tidak ada lagi DPT baru selain DPT yang ditetapkan untuk pemungutan suara tanggal 15 Februari 2017 sebagaimana dijelaskan oleh Ketua KPU Kabupaten Tolikara dalam persidangan pada tanggal 6 Juli 2017. Dengan demikian tidak tepat Pemohon mempermasalahkan mengenai DPT yang menjadi dasar dalam PSU. Adapun mengenai selisih jumlah surat suara tidak terpakai dan/atau pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya hal tersebut tidaklah menjadikan proses pelaksanaan PSU bertentangan dengan Undang-Undang, sepanjang hal tersebut penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terlebih

(18)

lagi kalaupun benar ada selisih suara yang dimaksudkan Pemohon, suara tersebut tidak dapat dipastikan diberikan kepada pasangan calon tertentu. Dengan uraian pertimbangan tersebut di atas Mahkamah berpendapat dalil permohonan a quo tidak beralasan menurut hukum. [3.6.2] Bahwa adapun terhadap dalil Pemohon mengenai adanya

pelanggaran secara masif dan terstruktur di semua distrik, baik dilakukan oleh Termohon dan jajarannya (petugas PPK, PPS, dan KPPS) yang disampaikan dalam persidangan Mahkamah tanggal 6 Juli 2017 telah terbantahkan dengan keterangan Termohon yang pada pokoknya menyatakan bahwa pada tanggal 13 Mei 2107, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua telah melakukan evaluasi terhadap 90 anggota PPD pada 18 distrik dan hasilnya tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dimaksudkan oleh para Pemohon. Di samping itu, laporan yang disampaikan oleh Bawaslu Provinsi Papua dalam persidangan Mahkamah

tanggal 6 Juli 2016 … 2017 maksudnya menyatakan bahwa

Bawaslu Provinsi Papua telah melakukan koordinasi dengan para stakeholder dalam hal ini diantaranya dengan KPU Provinsi Papua berkenaan dengan pemetaan proses pemilihan, penyusunan prosedur dan tata cara pengawasan PSU serta meminta kepada KPU Provinsi Papua untuk memberikan salinan Surat Keputusan bagi penyelenggara yaitu PPD, PPS, dan KPPS sebelum pelaksanaan PSU Kabupaten Tolikara. Sehingga, hal tersebut menurut Mahkamah adalah bentuk kesungguhan dan kehati-hatian bagi penyelenggara, oleh karena itu dengan berpegang pada ukuran perihal pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif, sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor 41/PHPU.D-VI/2008, Mahkamah tidak menemukan cukup bukti yang dapat meyakinkan Mahkamah akan adanya pelanggaran sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pemohon. Berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah berpendapat dalil Pemohon a quo tidak beralasan menurut hukum.

[3.6.3] Bahwa terhadap keberatan Pemohon berkenaan dengan penyelenggara membuat rekapitulasi yang tidak sesuai dengan perintah Mahkamah, setelah Mahkamah memeriksa secara saksama maksud keberatan Pemohon tersebut ternyata bahwa yang sesungguhnya terjadi adalah tindakan

penyelenggara dalam melaksanakan mekanisme

penghitungan suara antara suara yang diperoleh sebelum melakukan pemungutan suara ulang yang kemudian akan ditambahkan dengan perolehan suara pada 18 (delapan

(19)

belas) distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua yang

oleh Mahkamah diperintahkan untuk dilakukan

pemungutan suara ulang. Menurut Mahkamah,

pelanggaran yang didalilkan oleh Pemohon tidak terkait dengan penghitungan perolehan suara hasil PSU tetapi hanya terkait dengan mekanisme penggabungan suara. Seharusnya KPU hanya merekap perolehan suara hasil PSU dan melaporkannya kepada Mahkamah, setelah itu baru Mahkamah menetapkan suara yang benar, sehingga dengan demikian menurut Mahkamah keberatan Pemohon tersebut tidak beralasan menurut hukum.

[3.6.4] Bahwa terhadap dalil keberatan Pemohon mengenai

adanya ketertiban … keterlibatan secara masif dan

terstruktur yang dilakukan oleh sejumlah oknum anggota legislatif (anggota DPR RI), pejabat ASN (Gubernur, Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya dan sejumlah Kepala SKPD Provinsi Papua dan Kabupaten Tolikara), Penyelenggara Pemilu baik KPU Provinsi Papua maupun KPPS untuk memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017, Mahkamah setelah mencermati laporan Bawaslu Provinsi Papua terkait dengan pejabat ASN (Gubernur Provinsi Papua) ternyata terhadap pejabat ASN, Lucas Enembe (Gubernur Provinsi Papua) telah dinyatakan terbukti dan memenuhi unsur-unsur pelanggaran yang selanjutnya diteruskan ke penyidik Kepolisian Polda Papua dan hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 135 ayat (1) huruf d UU 1/2015. Sementara itu untuk Terlapor lainnya sebagaimana diuraikan Pemohon dalam dalil keberatan yang diajukan oleh Pemohon, Mahkamah setelah mencermati hasil rekapitulasi Bawaslu Provinsi Papua tentang penanganan pelanggaran PSU Kabupaten Tolikara, ternyata laporan tersebut dihentikan karena adanya pencabutan dari Pelapor dan/atau tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor. Dengan demikian dalil keberatan Pemohon tentang adanya keterlibatan pejabat ASN dan anggota legislatif, dan Penyelenggara Pemilu baik pro …

pro … KPU Provinsi Papua maupun KPPS, kecuali terkait

dengan pejabat ASN dalam hal ini Gubernur Provinsi Papua, tidak terbukti. Namun demikian terhadap telah diprosesnya pejabat ASN (Gubernur Provinsi Papua) hingga saat ini belum diketahui adanya putusan pengadilan yang

telah mem … berkekuatan hukum tetap. Seandainyapun

telah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap terhadap pejabat ASN dimaksud (Gubernur Provinsi

(20)

Papua), hal demikian tidak secara otomatis membuktikan telah terjadinya pelanggaran yang bersifat sistematis dan masif sebagaimana yang didalilkan Pemohon. Lagipula, hal tersebut tidak serta merta dapat mempengaruhi keabsahan hasil perolehan suara yang disampaikan oleh Termohon. Dengan uraian pertimbangan hukum tersebut di atas, dalil keberatan Pemohon a quo tidak beralasan menurut hukum. [3.6.5] Bahwa selanjutnya terhadap dalil keberatan Pemohon berkaitan dengan Termohon telah menerbitkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 34/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 Dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) Distrik, bertanggal 24 Mei 2017 (vide bukti T-1), Mahkamah berpendapat, tindakan KPU Kabupaten Tolikara tersebut adalah benar karena hanya berkenaan dengan hasil perolehan suara PSU di 18 (delapan belas) distrik sesuai dengan Putusan Mahkamah Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017. Sebab apabila hal tersebut tidak dilakukan, KPU Kabupaten Tolikara tidak memiliki bentuk hukum untuk menetapkan perolehan suara hasil PSU di 18 (delapan belas) distrik dimaksud. Dengan demikian dasar yang dipergunakan untuk menetapkan perolehan suara yang benar untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 adalah hasil pemungutan suara sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 09/Kpts/KPU-Kab.TLK/II/Tahun 2017 sepanjang yang tidak dibatalkan oleh Mahkamah ditambahkan dengan hasil perolehan suara dalam PSU di 18 (delapan belas) distrik sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan KPU Kabupaten Tolikara Nomor 34 dan seterusnya Tahun 2017. Dengan demikian Mahkamah mengaktifkan kembali atau mencabut penangguhan pemberlakuan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 09 dan seterusnya Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017. Dengan uraian pertimbangan tersebut di atas keberatan Pemohon berkenaan dengan terbitnya Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 34 dan seterusnya Tahun 2017 tidak beralasan menurut hukum.

(21)

29. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO

[3.6.6] Bahwa oleh karena dalil-dalil keberatan Pemohon telah dinyatakan tidak beralasan menurut hukum sebagaimana diuraikan tersebut di atas maka terhadap dalil pelanggaran yang didalilkan Pemohon selebihnya tidak perlu Mahkamah pertimbangkan di samping karena tidak didukung dengan bukti yang meyakinkan Mahkamah dan juga Mahkamah memandang tidak ada relevansinya. Oleh karena itu, Mahkamah selanjutnya akan mempertimbangkan hasil perolehan suara dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Tolikara Tahun 2017, sebagai berikut:

a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan … diulang bahwa

dalam rangka pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 3 April 2017, tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017, Termohon telah melaksanakan PSU di 18 distrik di Kabupaten Tolikara, yang hasilnya sebagai berikut. Tabel tidak dibacakan hanya dibacakan total perolehan suara. Nomor Urut 1 Usman Genongga Wanimbo & Dinus Wanimbo memperoleh 73.205 suara. Nomor

Urut 2 Amos Yikwa & Robeka embe … Enembe

memperoleh 1.439 suara. Nomor Urut 3 John Tabo Dan Barnabas Weya memperoleh 25.260 suara. Total suara seluruhnya 99.904 suara.

b. Bahwa dengan telah dihasilkannya perolehan suara

masing-masing pasangan calon di 18 (delapan belas) distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua,

berdasarkan hasil penghitungan PSU yang

dilaksanakan oleh Termohon atas perintah Mahkamah melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 3 April 2017 dan Mahkamah telah berkesimpulan dalil keberatan Pemohon dinyatakan tidak beralasan menurut hukum maka terhadap hasil perolehan suara PSU di 18 distrik di Kabupaten Tolikara haruslah dinyatakan sah.

c. Bahwa selanjutnya Mahkamah mempertimbangkan

keberatan surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Tolikara … diulangi bahwa selanjutnya

Mahkamah mempertimbangkan keberadaan surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 09/Kpts/KPU-Kab.TLK/II/Tahun 2017 tentang

(22)

Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017, bertanggal 24 Februari 2017, yang telah ditangguhkan oleh Mahkamah melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 3 April 2017, dan oleh karena telah diperoleh hasil perolehan suara PSU di 18 distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua dan telah dinyatakan sah maka terhadap surat Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor

09/Kpts/KPU-Kab.TLK/II/Tahun 2017 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017, bertanggal 24 Februari 2017, haruslah dinyatakan berlaku kembali dan selanjutnya dapat dilakukan penghitungan perolehan suara yang diperoleh dari penggabungan dari 28 (dua puluh delapan) distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua yang tidak dilakukan PSU dengan hasil perolehan suara PSU di 18 (delapan belas) distrik pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 3 April 2017.

d. Bahwa hasil perolehan suara masing-masing pasangan

calon dan ... dari hasil pemungutan suara yang didasarkan pada surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor

09/Kpts/KPU-Kab.TLK/II/Tahun 2017 tentang Penetapan

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun

2017, bertanggal 2017 … diulang bertanggal 24

Februari 2017, terhadap 28 (dua puluh delapan) distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, yang tidak

diperintahkan untuk dilakukan PSU, apabila

digabungkan dengan hasil perolehan suara yang didasarkan dari hasil PSU yang diperintahkan Mahkamah maka akan dihasilkan perolehan suara penggabungan sebagai berikut. Tabel penggabungan tidak perlu dibacakan. Dengan perincian perolehan suara pasangan calon di 28 Distrik Kabupaten Tolikara akan dibacakan totalnya tau jumlah keseluruhan. Nomor Urut 1 Usman Genongga Wanimbo dan Dinus

wanimbo … Wanimbo mendapatkan 43.054 suara.

Nomor Urut 2 Amos Yikwa dan Robeka Enembe mendapat suara 11.777 suara. Nomor Urut 3 John

Tabo dan Barnabas Weya 61.449 … 61.019 suara.

(23)

Perolehan Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) Distrik di Kabupaten Tolikara. Nomor Urut 1 Usman Genongga Wanimbo dan Dinus Wanimbo 73.205 suara. Nomor Urut 2 Amos Yikwa dan Robeka Enembe mendapat 1.439 suara. Nomor Urut 3 John Tabo dan Barnabas Weya 25.260 suara. Total suara keseluruhan 99.904.

e. Bahwa dengan telah dihasilkannya perolehan suara

masing-masing pasangan calon untuk seluruh distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, sebagaimana tersebut pada huruf d di atas maka dengan demikian Mahkamah berpendapat perolehan suara akhir masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 sebagai berikut:

Pasangan Calon 28

Distrik 18 Distrik Jumlah Total Perolehan Suara NOMOR URUT 1 USMAN GENONGGA WANIMBO & DINUS WANIMBO 43.054 73.205 116.259 NOMOR URUT 2 AMOS YIKWA & ROBEKA ENEMBE

11.777 1.439 13.216

NOMOR URUT 3 JOHN TABO & BARNABAS WEYA

61.419 25.260 86.679

TOTAL SUARA 216.154

[3.7] Menimbang bahwa dengan telah diperolehnya hasil akhir perolehan suara masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 sebagaimana tersebut di atas maka selanjutnya Mahkamah akan menghitung selisih persentase perolehan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait yang apabila diuraikan adalah sebagai berikut:

Bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tolikara berdasarkan Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) Semester II Tahun 2015 per tanggal 31 Desember 2015 adalah 229.150 (dua ratus

(24)

dua puluh sembilan ribu seratus lima puluh) jiwa, sehingga perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak (Pihak Terkait) untuk dapat diajukan permohonan perselisihan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 adalah paling banyak sebesar 2% dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapkan oleh Termohon.

Bahwa total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir adalah 216.154 suara, sehingga perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait adalah paling banyak 2% x 216.154 suara = 4.323 suara.

Bahwa perolehan suara Pemohon adalah 86.679 suara, sedangkan perolehan suara Pihak Terkait adalah 116.259 suara, sehingga perbedaan perolehan suara antara Pemohon dan Pihak Terkait

adalah (116.259 suara – 86.679 suara) = 29.580 suara (13%)

sehingga lebih dari 4.323 suara.

[3.8] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas Mahkamah berpendapat ternyata selisih perolehan suara Pemohon dengan Pihak Terkait adalah 29.580 (13%) suara yang

ternyata melebihi 2% (dua persen) dari hasil mak … maksimal

persentase yang dapat dijadikan dasar Pemohon untuk mengajukan permohonan a quo. Dengan kata lain, Pemohon tidak memenuhi persyaratan kedudukan hukum (legal standing) sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 158 ayat (2) huruf a UU 10/2016 dan Pasal 7 ayat (2) huruf a PMK 1/2016, meskipun Pemohon adalah pasangan calon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017.

[3.9] Menimbang bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan tersebut di atas maka Mahkamah berpendapat bahwa Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo, sedangkan hasil perolehan suara akhir masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 sebagaimana yang telah diuraikan pada paragraf [3.6.6.] huruf e tersebut di atas dan sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini dijadikan dasar oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua untuk menetapkan hasil perolehan suara yang benar untuk masing-masing Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017. [3.10]Menimbang bahwa demi memberikan kepastian hukum agar

penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tolikara dapat berjalan lebih efektif, maka Mahkamah harus menjatuhkan putusan akhir terhadap perkara a quo sebagaimana dimuat dalam amar putusan di bawah ini.

(25)

30. KETUA: ARIEF HIDAYAT

4. KONKLUSI

Berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum sebagaimana diuraikan di atas, Mahkamah berkesimpulan:

[4.1] Mahkamah berwenang mengadili permohonan a quo;

[4.2] Permohonan diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan peraturan perundang-undangan;

[4.3] Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan a quo;

[4.4] Pokok permohonan tidak dipertimbangkan lebih lanjut;

[4.5] Mahkamah menetapkan perolehan suara yang benar dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan seterusnya dianggap telah dibacakan.

5. AMAR PUTUSAN Mengadili,

1. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

2. Menyatakan hasil perolehan suara Pemungutan Suara Ulang di 18

(delapan belas) distrik yaitu Distrik Bewani, Distrik Biuk, Distrik Bokondini, Distrik Bokoneri, Distrik Bogonuk, Distrik Kanggime, Distrik Kembu, Distrik Kuari, Distrik Geya, Distrik Gilubandu, Distrik Goyage, Distrik Gundagi, Distrik Lianogoma, Distrik Nabunage, Distrik Nunggawi, Distrik Tagime, Distrik Umagi, dan Distrik Telenggeme, Kabupaten Tolikara, pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 sesuai dengan surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 32/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 Dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) Distrik pasca Putusan Mahkamah Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 adalah sah.

3. Menyatakan hasil perolehan suara Pemungutan Suara Ulang di 18

(delapan belas) distrik yaitu Distrik Bewani, Distrik Biuk, Distrik Bokondini, Distrik Bokoneri, Distrik Bogonuk, Distrik Kanggime, Distrik Kembu, Distrik Kuari, Distrik Geya, Distrik Gilubandu, Distrik Goyage, Distrik Gundagi, Distrik Lianogoma, Distrik

(26)

Nabunage, Distrik Nunggawi, Distrik Tagime, Distrik Umagi, dan Distrik Telenggeme, Kabupaten Tolikara, pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 sesuai dengan surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 39/Kpts/KPU-Kab.TLK/V/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara Tahun 2017 Dari Hasil Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) Distrik pasca Putusan Mahkamah Nomor 14/PHP.BUP-XV/2017 digabungkan dengan perolehan suara yang telah ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara Nomor 09/Kpts/KPU. Saya ulangi 09/Kpts/KPU-Kab.TLK/II/Tahun 2017 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 yang tidak dibatalkan oleh Mahkamah.

4. Menetapkan hasil perolehan suara yang benar masing-masing

pasangan calon dalam Pemungutan Suara Ulang di 18 (delapan belas) distrik yaitu Distrik Bewani, Distrik Biuk, Distrik Bokondini, Distrik Bokoneri, Distrik Bogonuk, Distrik Kanggime, Distrik Kembu, Distrik Kuari, Distrik Geya, Distrik Gilubandu, Distrik Goyage, Distrik Gundagi, Distrik Lianogoma, Distrik Nabunage, Distrik Nunggawi, Distrik Tagime, Distrik Umagi, dan Distrik

Telenggeme …. Telenggeme, Kabupaten Tolikara, pada Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017, sebagai berikut:

1) Pasangan Calon Nomor Urut 1 Usman G. Wanimbo, S.E, M.Si.

dan Dinus Wanimbo, S.H., memperoleh 73.205 (tujuh puluh tiga ribu dua ratus lima) suara;

2) Pasangan Calon Nomor Urut 2 Amos Yikwa, SP., M.Si. dan

Robeka Enembe, S.STP., MKP., memperoleh 1.439 (seribu empat ratus tiga puluh sembilan) suara;

3) Pasangan Calon Nomor Urut 3 DR. (HC) John Tabo, S.E.,

MBA., dan Barnabas Weya, S.Pd., memperoleh 25.260 (dua puluh lima ribu dua ratus enam puluh) suara.

5. Menetapkan hasil akhir perolehan suara dari masing-masing

pasangan calon dalam pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tolikara Tahun 2017 adalah:

1) Pasangan Calon Nomor Urut 1 Usman G. Wanimbo, S.E., M.Si.,

dan Dinus Wanimbo, S.H., memperoleh 116.259 (seratus enam belas ribu dua ratus lima puluh sembilan) suara.

2) Pasangan Calon Nomor Urut 2 Amos Yikwa, SP., M.Si., dan

Robeka Enembe, S.STP., MKP., memperoleh 13.216 (tiga belas ribu dua ratus enam belas) suara.

3) Pasangan Calon Nomor Urut 3 DR. (HC) John Tabo, S.E.,

(27)

(delapan puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh sembilan) suara.

6. Memerintahkan Termohon untuk melaksanakan putusan ini.

Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Hakim oleh delapan Hakim Konstitusi yaitu Anwar Usman selaku Ketua merangkap Anggota, Maria Farida Indrati, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, Aswanto, I Dewa Gede Palguna, Saldi Isra, dan Manahan MP Sitompul, masing-masing sebagai Anggota pada hari Senin, tanggal sepuluh, bulan Juli, tahun dua ribu tujuh belas dan oleh delapan Hakim Konstitusi yaitu Arief Hidayat selaku Ketua merangkap Anggota, Maria Farida Indrati, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, Aswanto, I Dewa Gede Palguna, Saldi Isra, dan Manahan MP Sitompul, masing-masing sebagai Anggota pada hari Rabu, tanggal dua puluh enam, bulan Juli, tahun dua ribu tujuh belas, yang diucapkan dalam Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi terbuka untuk umum pada hari Senin, tanggal tiga puluh satu, bulan Juli, tahun dua ribu tujuh belas, selesai diucapkan pada pukul 16.08 WIB, oleh sembilan Hakim Konstitusi tersebut di atas dengan didampingi oleh Achmad Edi Subiyanto sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh Pemohon/kuasa hukumnya, Termohon/kuasa hukumnya, dan Pihak Terkait/kuasa hukumnya.

Berikutnya yang kedua, yang terakhir Putusan Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017.

PUTUSAN

NOMOR 34/PHP.BUP-XV/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

[1.1] Yang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan akhir dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017, yang diajukan oleh Ir. H. Kasra Jaru Munara dan H. Man Arfah, S.Pdi.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017, Nomor Urut 1.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus, bertanggal 24 Februari 2017, memberi kuasa kepada Sirra Prayuna, S.H., dan kawan-kawan kesemuanya Advokat/Kuasa Hukum pada

(28)

kantor Badan Bantuan Hukum Dan Advokasi (BBHA) Pusat PDI Perjuangan, beralamat di Perkantoran Golden Centrum Jalan Majapahit Nomor 26 Blok AG, Jakarta Pusat, 10160, dan berdasarkan Surat Kuasa Nomor 023/SK/ZP/III/2017, bertanggal 16 Maret 2017, memberi kuasa kepada R.A Made Damayanti Zoelva, S.H., dan kawan-kawan kesemuanya Advokat/Kuasa Hukum pada Kantor Hukum Zoelva & Patners yang berkantor di Gandaria 8 Office Tower Lt. 23 Unit B, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai --- Pemohon. terhadap:

I. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bombana,

beralamat di Jalan Yos Sudarso, Kompleks Pelabuhan Kasipute, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 270 dan seterusnya bertanggal 15 Maret 2017, memberi kuasa kepada Afirudin Mathara, S.H., dan kawan-kawan Advokat/Kuasa Hukum pada kantor Afirudin Mathara Law Firm, beralamat di Jalan Sao Sao Nomor 291, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan berdasarkan

Surat Kuasa Khusus Nomor

69/MoU/KPU-Kab.026.659470/III/2017, bertanggal 14 Maret 2017 memberi kuasa kepada Baharuddi, S.H., M.H. (Kepala Kejaksaan Negeri Bombana) yang selanjutnya berdasarkan Surat Kuasa Substitusi Nomor SKK dan seterusnya, bertanggal 14 Maret 2017 memberi kuasa kepada Inal Sainal Saiful, S.H. dan Dr. Muhammad Amir, S.H., M.Si masing-masing selaku Jaksa Pengacara Negara pada kantor Kejaksaaan Negeri Bombana, Jalan Yos Sudarso, Poros Rumbia, Kendari, Kelurahan Lampopala, Kecamatan Rumbi, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai --- Termohon.

II. H. Tafdil, S.E., M.M dan Johan Salim, S.P., pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana Tahun 2017 Nomor Urut 2.

(29)

memberi kuasa kepada Taufik Basari, S.H., S.Hum., L.LM., dan kawan-kawan Advokat/Kuasa Hukum yang tergabung dalam Tim Bahu Partai NasDem, beralamat di Jalan RP. Soeroso Nomor 44–46, Menteng, Jakarta Pusat, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa.

Selanjutnya disebut sebagai --- Pihak Terkait.

[1.2] Mendengar dan membaca laporan Termohon.

Mendengar dan membaca laporan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara.

Mendengar dan membaca laporan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.

Mendengar dan membaca laporan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Bombana.

Mendengar laporan Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara.

Mendengar dan membaca laporan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia.

Mendengar dan membaca keterangan Pihak Terkait. Mendengar dan membaca keterangan Pemohon. Memeriksa bukti-bukti para pihak.

Bagian duduk perkaran dan seterusnya dianggap telah dibacakan.

31. HAKIM ANGGOTA: WAHIDUDDIN ADAMS

2. PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan pokok permohonan berkenaan dengan hasil PSU di 7 (tujuh) TPS pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 Mahkamah perlu menegaskan bahwa oleh karena kewenangan Mahkamah, Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan Pemohon, dan Kedudukan Hukum (legal standing) Pemohon telah dipertimbangkan pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 26 April 2017, maka dalam putusan a quo Mahkamah tidak memandang perlu untuk mempertimbangkan kembali hal-hal tersebut.

Pokok Permohonan

[3.1] Menimbang bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 26 April 2017, Termohon (Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bombana) telah melaksanakan Pemungutan Suara Ulang

(30)

(PSU) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana pada tanggal 7 Juni 2017 dan tanggal 10 Juni 2017 serta telah menyampaikan Laporan Pelaksanaan PSU yang diterima Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 22 Juni 2017 dan dibacakan dalam persidangan pada tanggal 11 Juli 2017, yang pada pokoknya sebagai berikut [laporan Termohon selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara]:

1. Bahwa pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34

dan seterusnya 2017 tangal 26 April 2017 KPU Kabupaten Bombana telah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak yang terkait dengan PSU sehingga PSU pada 7 (tujuh) TPS dapat terlaksana sampai selesai.

2. Bahwa sehubungan dengan teknis pelaksanaan PSU,

KPU Kabupaten Bombana melakukan langkah-langkah penataan struktur dan pembinaan penyelenggara di tingkat bawah yaitu PPK, PPS dan KPPS dengan selalu berkoordinasi dengan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara dan KPU RI. Untuk kepentingan pengawasan PSU, KPU Kabupaten Bombana berkoordinasi dengan Panwas Kabupaten Bombana.

3. Bahwa dengan langkah-langkah tersebut di atas maka

PSU pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 terlaksana dengan pengawasan, monitoring, dan supervisi yang ketat dari Panitia Pengawas Lapangan (PPL), Panwas Kecamatan, Panwas Kabupaten Bombana, KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU RI dan Bawaslu RI.

4. Bahwa berkat langkah-langkah koordinatif yang

dilakukan KPU Kabupaten Bombana sehingga meskipun PSU pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana dilaksanakan dengan anggaran yang sangat minim yaitu hanya sebesar Rp. 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) namun minimnya anggaran tidak membuat kualitas PSU di 7 (tujuh) TPS dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2017 (dan susulan pada tanggal 10 Juni 2017) menjadi menurun atau berkurang bila dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana tanggal 15 Februari 2017. Yang terjadi sebaliknya adalah PSU pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 terlaksana dengan keterlibatan pemilih yang

(31)

sangat baik karena terjadi peningkatan partisipasi hingga sebesar 1,6 %.

5. Pemungutan Suara Ulang (PSU) pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Bombana di 7 (tujuh) TPS yaitu TPS 2 Desa Tahi Ite Kecamatan Rarowatu, TPS 1 Desa Larete Kecamatan Poleang Tenggara,TPS 1 Desa Marampuka (TPS 1 Lemo) Kecamatan Poleang Tenggara, TPS 2 Desa Marampuka (TPS 2 Larete) Kecamatan Poleang Tenggara, TPS 1 Desa Lamoare Kecamatan Poleang Tenggara, TPS 1 Desa Hukaea Kecamatan Rarowatu Utara dan TPS 2 Desa Lantari Kecamatan Lantari Jaya dilaksanakan secara demokratis dan berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

6. Terjadi peningkatan kualitas pemilihan di 7 (tujuh) TPS

yang menyelenggarakan PSU, baik diukur dengan indikator peningkatan partisipasi pemilih maupun indikator jumlah dan jenis pelanggaran yang terjadi.

7. Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara di Tingkat KPU Kabupaten Bombana dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Juni 2017 bertempat di Sekretariat KPU Kabupaten Bombana.

8. Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara dihadiri oleh Ketua dan semua Anggota KPU Bombana, Sekretaris KPU Kabupaten Bombana, saksi kedua Pasangan Calon, PPK KPU Prov. Sultra, Panwas Kabupaten Bombana.

9. Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara di Tingkat KPU Kabupaten Bombana ditandatangani oleh Ketua dan semua Anggota KPU Kabupaten Bombana dan saksi Pasangan Calon Nomor Urut 2 sedangkan saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 tidak bertanda tangan dan hanya menyampaikan keberatan saksi yang dicatat pada Formulir Model DB2.Ulang-KWK yang ditandatangani oleh saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dan Ketua KPU

Kabupaten Bombana (vide bukti T–55);

10. Selain keberatan saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1 yang akan dikemukakan pada uraian selanjutnya, tidak ada lagi keberatan atau catatan kejadian khusus lainnya dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten Bombana;

11. Hasil Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun

(32)

KPU Kabupaten Bombana dituangkan dalam Keputusan KPU Kabupaten Bombana tanggal 11 Juni 2017 Nomor

20/HK.03.1-Kpt/7406/KPU-Kab/VI/2017 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara PSU 7 (tujuh) TPS di 4 (empat) Kecamatan dan Hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 Pasca Putusan MK Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017 (vide bukti T–56) adalah sebagai berikut:

Nomor

Urut Nama Pasangan Calon Perolehan Suara

1 Ir. H. Kasra Jaru Munara dan

H. Man Arfah, S.Pdi 814

2 H. Tafdil, SE, MM dan

Johan Salim, SP 806

JUMLAH SUARA SAH 1.620

JUMLAH SUARA TIDAK

SAH 26

[3.2] Menimbang bahwa untuk memperoleh kebenaran materiil dalam perkara a quo, selain mendengar laporan dari pihak Termohon (KPU Kabupaten Bombana) Mahkamah pada persidangan tanggal 11 Juli 2017 juga telah mendengarkan laporan dari KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, KPU RI, Panwas Kabupaten Bombana, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara, Bawaslu RI, Pihak Terkait, dan Pemohon. Masing-masing telah menyampaikan laporan ke Kepaniteraan dan juga memberikan keterangan di persidangan sebagai berikut:

[3.2.1] Termohon telah memberikan keterangan

sebagaimana yang telah terurai dalam paragraf [3.1].

[3.2.2] Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan secara tertulis Laporan Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang di (1) TPS 2 Desa Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu; (2) TPS 1 Desa Larette, Kecamatan Poleang Tenggara; (3) TPS 1 Desa Marampuka (TPS 1 Lemo), Kecamatan Poleang Tenggara; (4) TPS 2 Desa Marampuka (TPS 2 Larete), Kecamatan Poleang Tenggara; (5) TPS 1

(33)

Desa Lamoare, Kecamatan Poleang Tenggara; (6) TPS 1 Desa Hukaea, Kecamatan Rarowatu Utara; dan (7) TPS 2 Desa Lantari, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, bukan Papua Barat, ya. Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bombana Tahun 2017 Dalam Rangka Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PHP.BUP-XV/2017, bertanggal 16 Juni 2017 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 22 Juni 2017 dan juga dibacakan dalam persidangan, yang pada pokoknya sebagai berikut [keterangan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara]:

1. Penyelenggaraan PSU di 7 TPS pada 4

kecamatan secara umum dapat berjalan dengan aman dan kondusif. meskipun dalam Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang terdapat 1 TPS tertunda.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana

terkesan tidak mampu memfasilitasi secara maksimal pelaksanaan PSU terkait kebutuhan anggaran pelaksanaan PSU dan hal ini tentunya menjadi salah satu pelajaran penting dalam pelaksanaan Pilkada ke depan.

3. Kesuksesan penyelenggaraan PSU di 7 TPS

pada 4 kecamatan tentunya tidak terlepas dari

koordinasi dan kerja-kerja yang baik,

transparan dan profesional seluruh

Penyelenggara, Peran seluruh pihak, Pasangan Calon beserta Tim Pendukungnya serta seluruh komponen masyarakat Kabupaten Bombana khususnya di wilayah tempat pelaksanaan PSU yang mampu menciptakan suasana kondusif

sehingga penyelenggaraan PSU dapat

terlaksana dengan aman.

[3.2.3] Komisi Pemilihan Umum RI menyerahkan secara tertulis Laporan Supervisi Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34/PHP.BUP-XIV/2017 berkenaan dengan Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara, bertanggal 5 Juli 2017 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 6 Juli 2017 dan juga keterangannya disampaikan dalam persidangan, yang pada

(34)

pokoknya sebagai berikut [keterangan KPU RI selengkapnya termuat dalam bagian Duduk Perkara]:

1. Pelaksanaan Rekapitulasi penghitungan

perolehan suara di tingkat Kabupaten Bombana dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Juni 2017 pada pukul 13.00 WITA bertempat di Aula Kantor KPU Kabupaten Bombana.

2. Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara

dihadiri oleh Ketua dan Anggota kabu … KPU

Kabupaten Bombana, Sekretaris KPU

Kabupaten Bombana, Saksi Pasangan Calon, PPK pada 4 (empat) kecamatan, dan Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Bombana.

3. Dalam pelaksanaanya, diawali dengan PPK

membuka kotak suara dan membacakan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan. Diikuti Petugas KPU Kabupaten Bombana menuangkan hasil yang dibacakan Petugas PPK tersebut ke

Formulir Model DB.Ulang-KWK beserta

lampirannya.

4. Terhadap pelaksanaan Rekapitulasi

penghitungan perolehan suara di tingkat Kabupaten Bombana tersebut, Saksi Pasangan Calon Nomor Urut 2 yang hadir menyampaikan Catatan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan Saksi Pasangan Calon yang dituangkan dalam Formulir Model DB.2.Ulang-KWK.

5. Setelah ditetapkan oleh KPU Kabupaten

Bombana mengenai hasil rekapitulasi

penghitungan suara berdasarkan rekapitulasi di

tingkat kecamatan, tanggapan saksi calon …

pasangan calon terhadap hasil rekapitulasi penghitungan suara sebagai berikut:

•Pasangan Calon Nomor Urut 1 menolak hasil

suara tersebut.

•Pasangan Calon Nomor Urut 2 menerima hasil

suara tersebut.

6. Adapun Hasil Rekapitulasi Penghitungan

Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten Bombana, adalah sebagai berikut:

(35)

N O Nama Pasangan Calon Kec. Lantari Jaya Kec. Poleang Tenggara Kec. Raro watu Kec. Raro watu Utara Jumlah Akhir 1 Ir. H. Karsa Jaru Munara dan H. Man Arfah, S.Pd.I. 136 678 73 129 1.016 2 H.Tafdil,SE dan Johan Salim,SP. 160 646 83 157 1.046 Jumlah Suara Sah 296 1.324 136 286 2.062 Jumlah Suara Tidak Sah 4 16 0 6 26

7. Dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara di Tingkat Kabupaten Bombana, saksi Pasangan Calon Nomor Urut 1, tidak menandatangani Berita Acara tersebut.

32. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN

[3.2.4] Panwas Kabupaten Bombana menyerahkan Laporan Tertulis perihal Laporan Hasil Pengawasan Panwas Kabupaten Bombana pada PSU di (1) TPS 2 Desa Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu; (2) TPS 1 Desa Larette, Kecamatan Poleang Tenggara; (3) TPS 1 Desa Marampuka (TPS 1 Lemo), Kecamatan Poleang Tenggara; (4) TPS 2 Desa Marampuka (TPS 2 Larete), Kecamatan Poleang Tenggara; (5) TPS 1 Desa Lamoare, Kecamatan Poleang Tenggara; (6) TPS 1 Desa Hukaea, Kecamatan Rarowatu Utara; dan (7) TPS 2 Desa Lantari, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, bertanggal 21 Juni 2017, yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 22 Juni 2017 dan keterangannya juga disampaikan dalam persidangan, yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Adanya dugaan Terlapor I Ketua dan Anggota

KPPS TPS 1 Desa Lamoare masing-masing atas nama Dahlan (Ketua KPPS TPS 1 Desa Lamoare), Supratman (Anggota KPPS TPS 1

(36)

Desa Lamoare), Agus Lestari (Anggota KPPS TPS 1 Desa Lamoare), Asrullah (Anggota KPPS TPS 1 Desa Lamoare), Antel (Anggota KPPS TPS 1 Desa Lamoare), Nurlina (Anggota KPPS TPS 1 Desa Lamoare), dan Asriani (Anggota KPPS TPS 1 Desa Lamoare), melanggar ketentuan Pasal 22 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, dan Pasal 193 ayat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.

2. Adanya Dugaan Terlapor II Ketua dan Anggota

K … PPS Desa Lamoare masing-masing atas

nama Wahidin, S.Pd (Ketua PPS Desa Lamoare), Sitti Suharni (Anggota PPS Desa Lamoare), dan Umar (Anggota PPS Desa Lamoare) melanggar Pasal 20 huruf k Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

3. Adanya dugaan Terlapor III Ketua dan Anggota

PPK Kecamatan Poleang Tenggara masing-masing atas nama Darna (Ketua PPK Kecamatan Poleang Tenggara), Muh. Arsal (Anggota PPK Kecamatan Poleang Tenggara), Mahril (Anggota PPK Kecamatan Poleang

Tenggara), Jamaluddin (Anggota PPK

Kecamatan Poleang Tenggara), dan Safarudin, SP (Anggota PPK Kecamatan Poleang Tenggara) melanggar ketentuan Pasal 17 huruf c Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

(37)

Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

4. Adanya dugaan terla … Terlapor IV Ketua dan

Anggota KPU Kabupaten Bombana masing-masing atas nama Drs. Arisman (Ketua KPU Kabupaten Bombana), Ashar, SP (Anggota KPU Kabupaten Bombana), Kasjumriati, S.Pd.,M.Si (Anggota KPU Kabupaten Bombana), Andi Usman, S.IP (Anggota KPU Kabupaten

Bombana), dan Anwar (Anggota KPU

Kabupaten Bombana) melanggar ketentuan Pasal 13 huruf f dan Pasal 14 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

5. Adanya Dugaan Terlapor I, Terlapor II,

Terlapor III, dan Terlapor IV tidak dapat

melaksanakan tugas, wewenang, dan

kewajiban hukum yang telah diberikan oleh undang-undang kepada mereka sebagai Penyelenggara Pemilihan khususnya dalam pelaksanaan PSU Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bombana Tahun 2017 Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 34 dan seterusnya tanggal 26 April 2017 sehingga berakibat tidak terlaksananya Pemungutan

Suara Ulang pada TPS 1 Desa Lamaore …

Lamoare Kecamatan Poleang Tenggara

Kabupaten Bombana.

Dari keseluruhan hal yang menjadi temuan oleh Panwas Kabupaten Bombana tersebut, Panwas kabupaten Bombana menyampaikan bahwa seluruh temuan telah ditindaklanjuti sesuai mekanisme menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

[3.2.5] Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan Laporan Supervisi dalam persidangan Mahkamah pada tanggal 11 Juli 2017, yang pada pokoknya sama dengan laporan yang

Referensi

Dokumen terkait

Berhubung gaya-gaya vertikal pada balok harus saling meniadakan, gaya meja ke atas F N harus sama dengan berat mg dari balok... Mula-mula Kita harus temukan percepatan yang dialami

Setiap komponen yang terlibat dalam proses  pelayanan kesehatan haruslah mampu untuk senantiasa meng-update  ilmu,  pengetahuan, dan ketrampilannya untuk menjamin

1 Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut diabetes life style karena penyebabnya selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia, obesitas, resistensi insulin,

Contoh makna ambiguitas kita dapat lihat dalam dialog atau percakapan Neni yang menawarkan; ‘kalo jadi kita nae jo pa ngana neh’ kalimat ini memiliki makna dasar yaitu ‘saya naik

Model pembelajaran induktif kata bergambar bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter aspek membaca permulaan disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan guru

Untuk mencoba jenis serangan yang sudah tergolong jenis modern, dibutuhkan data yang jumlahnya sangat besar dan mengandung 2 n blok pasangan plainteks- cipherteks yang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan sampai sejauh mana pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Per Share

Abstrak dalam bahasa Indonesia tidak lebih dari 300 kata, ditulis dengan menggunakan Times New Roman 11 miring/italic.. Abstrak merangkum hasil utama dari penelitian mencakup