• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kata Pengantar

Rencana Kerja (Renja) Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Padang Tahun 2015 mempunyai arti strategis karena didalamnya memuat uraian program dan kegiatan.

Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada Tahun 2013, disamping mengoptimalkan program dan kegiatan yang telah berjalan juga dirumuskan program kegiatan baru untuk mempersiapkan kesinambungannya.

Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun lalu, Tujuan, Sasaran yang menggambarkan Pencapaian Rencana Strategis, dana indikatif beserta sumbernya serta prakiraan maju berdasarkan pagu indikatif, sumber dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program dan kegiatan.

Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan program/kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun Anggaran 2015 serta untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Sebagai dokumen rencana tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Renja Bagian Organisasi Setda Kota Padang mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penerjemah dari visi, misi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) instansi sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

2. Renja merupakan acuan SKPD untuk memasukkan program kegiatan kedalam KUA, PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2015. 3. Renja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi

pelaksanaan program kegiatan instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pada Tahun 2015 ini merupakan tahun pertama pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (Renstra).

Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak

(4)

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 sebagai salah satu dokumen perencanaan menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

1. Disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan Renja tahun sebelumnya dan mengacu RKPD tahun berkenaan.

2. Program dalam Renja harus sesuai dengan program prioritas sebagaimana tercantum dalam RPJMD tahun berkenaan.

3. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD harus selaras dengan program dan kegiatan yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam forum Musrenbang.

4. Program dan kegiatan dalam Renja dilengkapi dengan indikator kinerja hasil (outcome), indikator kinerja keluaran (output), dan dilengkapi dengan pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju. Rencana kerja SKPD merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik SKPD dan pembangunan daerah untuk periode satu tahun. Secara umum Renja SKPD diharapkan dapat menjawab dua hal mendasar, yaitu :

1. Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan yang hendak dicapai SKPD dalam satu tahun kedepan;

2. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

I.2. Landasan Hukum

Adapun yang menjadi landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Tahun 2015 Bagian Organisasi Setda adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

(5)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10.Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Kerja ini adalah membuat rencana kerja tahunan sebagai penjabaran dari RPJMD dan Renstra Bagian Organisasi Setda Kota Padang yang merupakan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama Tahun 2015.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Tahun 2015 ini adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kota Padang Tahun 2015;

(6)

2. Memberikan arah dan acuan pelaksanaan kerja Bagian Organisasi Setda Kota Padang Tahun 2015;

3. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien; 4. Terwujudnya konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan evaluasi hasil program kegiatan. I.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat review terhadap hasil pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan prakiraan capaian tahun berjalan, mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan, sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan mengenai :

A. Tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD;

B. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD;

C. Dampaknya terhadap capaian visi, misi kepala daerah;

(7)

E. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan yang langsung ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional, telahaan terhadap kebijakan nasional yakni penelahaan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-iosu penting penyelenggaraaan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran pada Renstra SKPD.

3.3 Program dan kegiatan, berisikan mengenai : faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.

(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAGIAN ORGANISASI SETDA

2.1Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 dan Capaian Renstra Bagian Organisasi Setda

Evaluasi pelaksanaan Renja Bagian Organisasi Tahun 2013 dan Capaian Renstra adalah sebagai berikut :

(9)

2.2Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Sekretariat daerah merupakan unsur staf. Sekretariat daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah; d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;

Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris daerah yang yang dibantu oleh para Asisten. Setiap asisten terdiri dari beberapa Bagian. Bagian Organisasi memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, pembinaan aparatur negara dan penganalisa jabatan.

Analisis pencapaian kinerja pelayanan Bagian Organisasi terlihat pada tabel berikut :

(10)

2.3Isu-Isu Penting Penyelenggaraan tugas dan Fungsi SKPD A. Permasalahan dan Hambatan

 Belum optimalnya penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mulai dari perencanaan kinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja, hingga evaluasi kinerja yang dikarenakan perbedaan pemahaman dan persepsi diantara unsur pemerintah daerah.

 Ketersediaan sumber daya manusia aparatur yang memiliki

kompetensi masih minim. Hal tersebut berdampak pada rendahnya tingkat kapabilitas dan kapasitas aparatur dalam penyelenggaraan tugas-tugas kedinasan.

 Pemahaman aparatur terhadap tugas pokok dan fungsinya masih belum optimal. Sehingga menyebabkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran SKPD tidak optimal; terjadi bias dalam informasi jabatan yang turut berimbas pada hasil analisa beban kerja.

 Tingkat insentif dalam rangka peningkatan kesejahteraan aparatur yang masih rendah.

 Rendahnya responsivitas dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan kerja.

B. Dampak terhadap Pencapaian Visi Misi Kepala Daerah

Permasalahan dan hambatan yang dihadapi oleh Bagian Organisasi khususnya dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi turut berdampak pada pencapaian visi dan misi Walikota. Salah satunya pada pencapaian misi :Meningkatkan kapasitas aparatur dan kewibawaan pemerintah melalui pembinaan pendidikan dan pelatihan ke arah keandalan dalam pelayanan. Bahwa rendahnya kapasitas aparatur dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan kedinasan lainnya mengakibatkan tidak optimalnya pencapaian tujuan SKPD khususnya pada pemberian pelayanan kepada masyarakat. Pendidikan dan pelatihan aparatur dalam rangka meningkatkan

(11)

C. Tantangan dan Peluang

 Perubahan peraturan perundangan-undangan yang terus berangsung

yang sebagiannya merubah tatanan penyelenggaraan pemerintahan secara umum, perubahan kebijakan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan dalam pendayagunaan aparatur di daerah.

 Kewenangan atau keleluasaan pemerintah daerah yang semakin

besar dalam merumuskan kebijakan khususnya dalam

penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan.

 Kemajuan pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat turut mempengaruhi pola penyelenggaraan pemerintahan.

 Perubahan sosial budaya masyarakat yang sangat dinamis.

 Tuntutan dari para pemangku kepentingan yang semakin kritis memanfaatkan perannya dalam pembangunan daerah.

D. Isu-Isu Strategis

 Kebijakan reformasi birokrasi yang ditetapkan Pemerintah Pusat yang memasuki gelombang 2 akan sangat mempengaruhi kebijakan di tingkat mikro yakni tataran pemerintah daerah melalui penyusunan road map reformasi birokrasi gelombang 2. Pemerintah daerah diminta menetapkan prioritas pembenahan manajemen pemerintah daerah; prioritas yang harus terus dipelihara; dan prioritas yang terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan publik.

 Perubahan undang-undang kepegawaian (UU No. 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara) yang menimbulkan perubahan mendasar dalam manajemen sumber daya aparatur. Dengan ditetapkannya Undang-Undang ASN tersebut akan membawa implikasi terhadap esensi perubahan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan revisi PP Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

 Pergantian kepala daerah yang berimplikasi pada perubahan RPJMD

(12)

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Dokumen Renja SKPD Tahun 2015 ini merupakan bahan input bagi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 nantinya. Pada Renja Bagian Organisasi Tahun 2015 ini tidak terdapat perubahan yang signifikan dengan Tahun 2014. Ada beberapa kegiatan yang memang sifatnya agenda tahunan seperti pengukuran kinerja SKPD, juga ada kegiatan yang sifatnya lanjutan dikarenakan tahap pelaksaanaanya yang terbagi pada beberapa tahun anggaran. Demikian halnya dengan penetapan anggaran serta target capaian kinerja untukmasing-masing program dan kegiatan telah disesuaikan sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut :

(13)

2.5Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Sekretariat daerah merupakan unsur staf. Sekretariat daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Dengan kata lain, Bagian Organisasi tidak memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Namun, Bagian Organisasi berkewajiban menetapkan pedoman teknis atau standarisasi penyelenggaraan pelayanan publik dimasing-masing SKPD atau unit pelayanan lainnya. Pada saat ini, masyarakat semakin kuat dalam menyampaikan tuntutan dalam pengelolaan pelayanan publik. Masyarakat selaku pengguna layanan yang diselenggarakan pemerintah daerah seyogyanya tidak hanya mejadi objek layanan tetapi juga menjadi aktor, bahwa keterlibatan masyarakat dalam perencanaan standar pelayanan di setiap unit pelayanan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Bagian Organisasi telah mendisain beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas pelayananan publik, mulai dari penerapan standarisasi pelayanan, pengukuran kinerja pelayanan serta evaluasi kinerja pelayanan publik di setiap SKPD dan unit pelayanan.

(14)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telahaan Terhadap Kebijakan Nasional

Bagian Organisasimerupakansalahsatu unit kerja yang sangatstrategis, karena di Bagian Organisasi-lah kerangka birokrasi daerah itu dirumuskan dan bagaimana birokrasi itu dijalankan.

Dari delapan area perubahanpadakebijakan ReformasiBirokrasi yang ditetapkan Pemerintah, lima diantaranya menjadi ranah Bagian Organisasi, yakni

terkait kebijakan Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Penataan

Ketatalaksanaan; Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Akuntabilitas; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Terkait kebijakan penataan kelembagaan atau organisasi perangkat daerah, kitatidaklagiberbicarabesar-kecil, gemuk atau ramping, tetapi yang utama adalah bagaimana struktur birokrasi pemerintah daerah itu Tepat Ukuran dan Tepat Fungsi sehingga memang betul-betul dapat menjawab kebutuhan daerah dan sesuai dengan karakteristik setiap daerah. Hal tersebut juga berpengaruh pada kebijakan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada akhirnya.

Selanjutnya, salah satu isu sentral saat ini dalam hal penataan ketatalaksanaan adalah penerapan Standar Operasional Prosedur. Bahwa SOP tidak lagi sekedar sebuah dokumen yang harus ditetapkan, namun telah menjadi kunci utama bagi para pemeriksa eksternal seperti BPK dan KPK.

Dalam penataan system manajemen sumber daya manusia aparatur kedepan, standar kompetensi jabatan yang dirancang oleh Bagian Organisasi, merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil dan Hal ini didukung penuh oleh UU ASN. Lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun2014 tentang Aparatur Sipil Negara bagaikan sebuah gelombang tsunami yang merubah manajemen sumber daya manusia aparatur. Dan salah satu upaya yang adaptif dan responsive terhadap gelombang perubahan tersebut adalah dengan merumuskan standar kompetensi, dan komitmen yang kuat memenuhi standar tersebut.

(15)

Orang-Dalam hal penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah, kita juga masih dihadapkan pada kendala untuk melekatkan atau menerapkan akuntabilitas kinerja tersebut sejak dari proses perencanan progam kegiatan dan penganggaran hingga tahap evaluasi. Proses perencanaan daerah seakan-akan belum sepenuhnya Bagian dari system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Bagian Organisasi yang bertugas dalam memberikan pedoman teknis terkait penyusunan penetapan indicator kinerja dan indicator kinerja utama, rencana kinerja, dan penetapan target kinerja juga turut mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan SAKIP tersebut.

Bagian Organisasi juga memiliki peran yang besar dalam keberhasilan peningkatan kualitas pelayanan public di lingkungan pemerintah daerah. Melalui asistensi dan rumusan pedoman teknis dalam penerapan standar pelayanan public tidak hanya pada unit pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) tetapi juga pada unit pelayanan lainnya sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik beserta peraturan pemerintah dan peraturan menteri dibawahnya.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Tujuan dari penyusunan Renja Tahun 2015 ini adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang akan

dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda Kota Padang Tahun 2015; 2. Memberikan arah dan acuan pelaksanaan kerja Bagian Organisasi

Setda Kota Padang Tahun 2015;

3. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien; 4. Terwujudnya konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan evaluasi hasil program kegiatan.

Adapun yang menjadi sasaran Renja Bagian Organisasi Tahun 2015 ini adalah SKPD dan Unit Kerja dilingkungan Pemko Padang. Fungsi dari Rencana Kerja ini adalah sebagai pedoman bagi pelaksanaantugas pokok dan fungsi Bagian Organisasi Tahun

(16)

3.3. Program dan Kegiatan

Rencana kerja Bagian Organisasi Tahun 2015 tertuang dalam program kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

 Penyediaan Alat Tulis Kantor

 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan bangunan kantor

 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

 Penyediaan Bahan Bacaan da Peraturan Perundang-undangan

 Penyediaan Makanan dan Minuman

 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

 Penyediaan Alat Kebersihan Kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Pengadaan Mobeleur

 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

4. Program Penataan Kelembagaan

 Pelaksanaan Rapat Staf Bulanan Pemko

 Evaluasi dan Disain Kelembagaan

 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

 Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang II

(17)

 Penyusunan Penetapan Kinerja

 Penyusunan Standar Operasional Prosedur

 Penyusunan Indikator Kinerja Utama

 Penyusunan Standar Pelayanan Minimal

6. Program Penganalisisan Jabatan

 Penyusunan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja

 Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan

 Pemetaan Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional

Tertentu

 Penyusunan Evaluasi Jabatan

Rencana kerja program kegiatan serta penganggaran, indikator dan target capaian kinerja dapat dilihat dalam tabel berikut :

(18)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja Bagian Organisasi Tahun 2015, sesuai dengan sifatnya adalah sebagai dokumen perencanaan taktis tahunan sebagai landasan operasional program dan kegiatan Bagian Organisasi Setda Kota Padang. Isi dari Rencana Kerja lebih memusatkan seluruh perencanaan pembangunan pada arah dan tujuanjangka pendek dan mendukung sebagian arah pembangunan jangka menengah sebagaimanatelah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan RPJMD Kota Padang. Dalam pelaksanaannya, dokumen ini harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien,serta perlu disosialisasikan pada semua fungsi stake holder yang terkait untuk meningkatkankeberhasilan pelaksanaannya. Dengan demikian, Rencana Kerja Bagian Organisasi Tahun 2015 harus dapat berfungsi sebagai :

1. Pedoman dan acuan dasar yang secara konsisten diimplementasikan dalampenyusunan Kegiatan Bagian Organisasi Tahun 2015 baik dalam lingkup program maupun kegiatan.

2. Pengikat sinergi dalam pelaksanaan kegiatan di Bagian Organisasi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan bersama.

3.

Landasan bagi perencanaan pembangunan tahap selanjutnya.

Peran serta maksimal dari seluruh potensi stake holder dalam rangka penyusunan rencana ini mutlak diperlukan, sehingga peran dan tanggung jawabpelaku pembangunan dapat terakomodasi. Harapannya rencana kerja ini dapat mendorongpeningkatan kinerja Bagian Organisasi Setda Kota Padang kedepannya.

(19)

Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya Materai Kota

Padang 12 bulan 5.520.000 APBD 12 bulan 6.348.000

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik Tersedianya jasa komunikasi perkantoran

Kota

Padang 12 bulan 12.420.000 APBD 12 bulan 14.283.000

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja Kota

Padang 12 bulan 11.500.000 APBD 12 bulan 13.225.000

Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya sarana dan peralatan kerja Kota

Padang 12 bulan 28.750.000 APBD 12 bulan 33.062.500

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya barang cetak dan penggandaan Kota

Padang 12 bulan 46.000.000 APBD 12 bulan 52.900.000

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan

bangunan kantor Tersedianya alat-alat listrik kantor

Kota

Padang 12 bulan 4.600.000 APBD 12 bulan 5.290.000

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Kota

Padang 12 bulan 49.220.000 APBD 12 bulan 56.603.000

TABEL 3.1

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016

Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan

Rencana Tahun 2015

Catatan Penting

(20)

Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan

Rencana Tahun 2015

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2016

Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya makanan dan minuman kantor Kota

Padang 12 bulan 23.632.500 APBD 12 bulan 27.177.375

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah Terlaksananya perjalanan dinas ke luar daerah Kota

Padang 12 bulan 217.439.700 APBD 12 bulan 250.055.655

Penyediaan alat kebersihan kantor Tersedianya alat kebersihan kantor Kota

Padang 12 bulan 6.325.000 APBD 12 bulan 7.273.750

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadaan Mobeleur Mobeleur Kantor Kota

Padang 8 unit 78.000.000 APBD Baru -

-Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Kendaraan Dinas Kasubag Kota

Padang 3 unit 53.000.000 APBD Baru 2 unit 32.000.000

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Tersedianya BBM dan Terpeliharanya Kendaraan Dinas/ Operasional

Kota

Padang 12 bulan 119.399.325 APBD 12 bulan 137.309.224

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(21)

Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan

Rencana Tahun 2015

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2016

Program Penataan Kelembagaan

Pelaksanaan Rapat Staf Bulanan Terlaksananya pelaksanaan rapat staf 2 kali

setiap bulannya

Kota

Padang 24 kali 172.500.000 APBD Agenda Tahunan 24 kali 198.375.000

Evaluasi dan Desain Kelembagaan Terlaksananya evaluasi SOTK dan kelembagaan

perangkat daerah

Kota

Padang 49 SKPD 82.500.000 APBD

Tahun Kedua (Terkait

Revisi PP41) 49 SKPD 86.250.000

Evaluasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Evaluasi dan Penerapan Standar Pelayanan

Publik

Kota Padang

52 SKPD/Unit

Pelayanan 128.800.000 APBD Lanjutan (Tahap dua)

52 SKPD/Unit

Pelayanan 148.120.000

Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan oleh

instansi/unit pelayanan dilingkup pemko padang

Kota

Padang 10 SKPD/Unit Kerja 230.000.000 APBD

Tahun Kedua

(Review) 10 SKPD/Unit Kerja 264.500.000

Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi di

Lingkungan Pemerintah Kota Padang Gel II Road Map RB Gel. II

Kota Padang

1 dokumen Road

Map 287.500.000 APBD

Road Map RB Tahap II

1 dokumen Road

Map 330.625.000

Program Ketatalaksanaan Organisasi

Penyusunan LAKIP Dokumen LAKIP Kota

Padang

1 Lakip Pemko +49

SKPD 69.000.000 APBD Agenda Tahunan

1 Lakip Pemko +49

(22)

Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan

Rencana Tahun 2015

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2016

Penyusunan Standar Operasional Prosedur Dokumen SOP Kota

Padang 14 SKPD 80.500.000 APBD Lanjutan 14 SKPD 80.500.000

Penyusunan Indikator Kinerja Utama Evaluasi Capaian IKU Kota

Padang 49 SKPD 86.250.000 APBD

Tahun kedua

(evaluasi capaian) 49 SKPD 99.187.500

Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Evaluasi Capaian SPM Kota

Padang 15 Bidang urusan 287.500.000 APBD Tahun Kedua 15 Bidang urusan 330.625.000

Penerapan Manajemen Kinerja Balanced ScoreCard Peta Strategis dan kontrak kinerja setiap SKPD Kota

Padang 15 SKPD 270.000.000 APBD Lanjutan 15 SKPD 300.000.000

Program Penganalisisan Jabatan

Penyusunan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja Dokumen Anjab dan ABK Kota

Padang 49 SKPD 201.250.000 APBD Tahun Ketiga 49 SKPD 231.437.500

Penyusunan Standar kompetensi Jabatan Kompetensi Bidang dan Kompetensi Kota Padang

1263 Jabatan

Struktural 86.250.000 APBD Tahun Ketiga

1263 Jabatan

Struktural 99.187.500

Penyusunan Evaluasi Jabatan Pemeringkatan Jabatan Kota Padang

1263 Jabatan

Struktural 201.250.000 APBD Tahun Kedua

1263 Jabatan

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja (RENJA) merupakan dokumen perencanaan satuan Kerja Perangkat daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan untuk periode satu (1) tahun yang memuat rancangan Kebijakan, Program dan Sasaran serta Kegiatan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut RENJA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat kebijakan,

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Tahun 2020 BAB I PENDAHULUAN 1 1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai

Analisis data univariat digunakan untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yaitu pengetahuan tentang diet arthritis gout, sikap tentang diet arthritis gout dan

menentukan pola pemijahan ikan belanak (Mugil dussumieri) di Perairan Belawan. 2) Menggunakan jumlah stasiun penelitian yang lebih banyak dan bervariasi sehingga.. didapatkan

Dengan demikian, sebagai teori sekaligus gerakan, feminisme adalah alat untuk menjelaskan akar penyebab pola relasi yang simetri antara laki-laki dan perempuan, penyebab