• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 01/JN/2008/MSy-Prov.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 01/JN/2008/MSy-Prov."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 01/JN/2008/MSy-Prov.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara jinayat (Maisir) dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

-Nama lengkap : J BIN A ;

---Tempat lahir : --- ; ---Umur/Tanggal lahir : 51 tahun/01 Agustus 1957 ; ---Jenis kelamin : laki-laki ; ---Kebangsaan : Indonesia ; ---Tempat tinggal : Desa ---, Kecamatan ---, Kabupaten

Bireuen ; ---Agama : Islam ; ---Pekerjaan : --- ; ---Pendidikan : ---- ; ---Terdakwa telah ditahan dalam proses penyidikan dan penuntutan selama 40 hari terhitung tanggal 09 Desember 2007 s/d 17 Januari 2008 ; ---Mahkamah Syar’iyah Provinsi tersebut ; ---Telah membaca berita acara pemeriksaan pendahuluan dan berita acara persidangan serta putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 01/JN/2008/ MSy-BIR. tanggal 18 Pebruari 2008 M bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1429 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ---1. Menyatakan Terdakwa J Bin A secara sah dan meyakinkan

(2)

---dihadapan umum sebanyak 2 (dua) kali cambuk ; ---3. Memerintahkan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp.30.000,-

(Tiga puluh ribu rupiah) dirampas untuk Daerah dan disetor langsung ke Kas Baitul Mal Kabupaten Bireuen ; ---4. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp.1.000,- (seribu rupiah) ; ---Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bireuen pada tanggal 19 Februari 2008 telah mengajukan permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 01/JN/2008/MSy-Bir. tanggal 18 Februari 2008 M. bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1429 H. permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 19 Februari 2008 dengan seksama ;

---Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bireuen telah mengajukan memori banding tanggal 26 Februari 2007 sedangkan Terdakwa tidak mengajukan Kontra memori banding ;

---Menimbang, bahwa kesempatan untuk mempelajari berkas perkara telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bireuen pada tanggal 23 Rabiul Awal 1429 H/31 Maret 2008 M. dalam tenggang waktu 7 hari sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Mahkamah Syar’iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Namun Jaksa Penuntut Umum tidak datang menghadap kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Bireuen untuk memeriksa berkas, sebagaimana diterangkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Bireuen dalam surat keterangan tanggal 14 April 2008 ;

---Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding terhadap putusan tersebut diatas diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam tenggang waktu dan dengan cara serta telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang, oleh karena itu permintaan banding

(3)

tersebut dapat diterima ; ---Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa melakukan perbuatan tindak pidana Maisir sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan tertanggal 14 Januari 2008 sebagai berikut : ---DAKWAAN :

Bahwa, ia terdakwa J bin A , pada hari Sabtu tanggal 08 Desember tahun 2007 sekira pukul 14 Wib. atau setidak- tidaknya pada bulan Desember 2007 bertempat di dalam rumah U Bin A (berkas terpisah) Desa --- Kecamatan ---- Kabupaten Bireuen atau setidak-tidaknya di salah satu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Mahkamah Syar’iyah Bireuen yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini terdakwa telah melakukan perbuatan Maisir (perjudian) perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ---Bermula petugas polisi ada mendapat invormasi dari masyarakat bahwa Sdr. U Bin A (berkas terpisah) sering mengadakan permainan judi jenis buntut di rumahnya. Pada hari Sabtu tanggal 08 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib. di Desa ----, Kec. --- Kab. Bireuen petugas polisi melakukan penyamaran sebagai pembeli buntut dan mendatangi rumah Sdr.U Bin A dan sewaktu petugas masuk ke rumah Sdr. U Bin A petugas melihat bon buntut terletak diatas meja dan ada beberapa orang yang mau membeli judi buntut termasuk terdakwa dengan memasang nomor angka 20 dan 22 masing-masing sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) dan setelah di interogasi terdakwa mengakui bahwa bila nomor yang dibelinya kena nantinya akan dibayar sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan selanjutnya petugas polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang hasil judi buntut

(4)

sebesar Rp.30.000,- (tiga puluh ribu rupiah), selanjutnya terdakwa dan barang bukti dibawa ke Polres Bireuen untuk pemeriksaan lebih lanjut ; Bahwa, dalam permainan judi jenis buntut ini hanyalah bersifat untung-untungan belaka dan terdakwa tidak mempunyai izin menyelenggarakan permainan judi jenis buntut ini ; ---Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 23 ayat (1) Qanun No.13 Tahun 2003, Tentang Maisir (perjudian) ; ---Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Bireuen yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut :

---1. Menyatakan terdakwa J bin A telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana permainan maisir/perjudian sebagaimana dalam dakwaan tunggal melanggar pasal 23 ayat (1) Qanun Nomor 13 Tahun 2003 tentang maisir (perjudian) ; ---2. Menuntut pidana cambuk di depan umum terhadap terdakwa J bin

A sebanyak 7 (tujuh) kali tanpa mengurangi terdakwa ditahan selama penyidikan dan penuntutan ; ---3. Menyatakan barang bukti berupa : ---Uang tunai sebesar Rp.30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dirampas untuk kas Nanggroe Aceh Darussalam Cq Kabupaten Bireuen ;

---4. Menetapkan agar terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) ; ---Menimbang, bahwa setelah Mahkamah Syar’iyah Provinsi mempelajari dengan seksama putusan Hakim Tingkat Pertama, berita acara persidangan, berita acara penyidikan, keterangan saksi dan terdakwa serta bukti-bukti lain

(5)

ditinjau dalam hubungan dengan rangkaiannya satu sama lain, maka Mahkamah Syar’iyah Provinsi tidak dapat membenarkan dan menyetujui pendirian Hakim Tingkat Pertama yang berdasarkan alasan-alasan serta pertimbangan-pertimbangan hukum sebagaimana terurai dalam putusannya, menyatakan terbukti bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 5 jo pasal 23 ayat (1) Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 13 tahun 2003 tentang maisir (perjudian) ;

-Menimbang, bahwa Mahkamah Syar’iyah Propinsi menilai bahwa Mahkamah Syar’iyah Bireuen dalam perkara a quo telah salah dan keliru dalam menyimpulkan telah terpenuhinya unsur melakukan perbuatan maisir oleh terdakwa, lantaran terdakwa telah pernah melakukan maisir dengan membeli buntut pada hari Kamis tanggal 5 Desember 2007. Pada hal yang didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum hanya terbatas pada peristiwa hari Sabtu tanggal 8 Desember 2007, dimana berdasarkan fakta yang ada, baik melalui keterangan saksi, dan keterangan terdakwa, perbuatan terdakwa untuk membeli buntut pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2007 masih dalam rencana belum terlaksana karena keburu ditangkap aparat Kepolisian. Dalam hal ini Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Bireuen telah memperluas ruang lingkup proses pemeriksaan dan penilaian unsur perbuatan maisir di luar yang didakwa Jaksa Penuntut Umum dan hal ini tidak dapat dibenarkan secara hukum ;

---Menimbang, bahwa menurut pendapat Mahkamah Syar’iyah Propinsi, sesuai dengan bukti-bukti yang ada, perbuatan maisir yang didakwakan dilakukan terdakwa pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2007 masih merupakan jarimah/tindak pidana percobaan dan belum merupakan tindak pidana yang telah selesai, sehingga belum dapat dikatagorikan sebagai perbuatan maisir yang diancam dengan uqubat (hukuman) sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat (1) Qanun Nomor 13 Tahun 2003. Apalagi dalam Qanun

(6)

Nomor 13 Tahun 2003, perbuatan maisir (perjudian) diartikan sebagai kegiatan dan/atau perbuatan yang bersifat taruhan antara dua pihak atau lebih dimana pihak yang menang mendapatkan bayaran. Dalam kasus yang didakwakan kepada terdakwa yang dilakukan pada tanggal 8 Desember 2007, belum terjadi pembelian togel sehingga belum ada pihak yang menang dan penjualpun belum ada kewajiban membayar kepada pihak terdakwa ;

---Menimbang, bahwa oleh karena Qanun Nomor 13 Tahun 2003 hanya mengancam uqubat (hukuman) terhadap pelaku perbuatan maisir yang telah selesai, maka terhadap pelaku percobaan maisir tidak dapat dijatuhi uqubat. Hal ini sesuai asas yang berlaku dalam hukum pidana bahwa tidak ada perbuatan pidana yang dapat dihukum sebelum ada ketentuan hukum yang melarang perbuatan tersebut (nullum delictum nulla poena sine pravea lege poenali) dan juga sesuai dengan kaedah dalam hukum Islam yang menyatakan bahwa tidak ada hukum terhadap perbuatan orang-orang yang berakal sehat sebelum ada nash/ketentuan hukum ;

---صنلا دورو لبق ءلقعلا لاعف Sل مكح ل Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Mahkamah Syar’iyah Propinsi berpendapat bahwa dakwaan yang didakwakan terhadap terdakwa belum terbukti secara sah dan meyakinkan, oleh karena itu terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan, dan barang bukti yang telah disita darinya berupa uang sebesar Rp.30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) harus dikembalikan kepada yang bersangkutan serta biaya perkara harus dibebankan kepada Negara ;

---Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka putusan Hakim Tingkat Pertama, Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor : 01/JN/2008/Msy-Bir. tanggal 18 Pebruari 2008 M. bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1429 H. harus dibatalkan dan Mahkamah Syar’iyah Provinsi akan mengadili sendiri

(7)

sebagaimana tertera dalam amar putusan ini ; ---Mengingat undang-undang Nomor 8 Tahun 1981, Qanun Nomor 13 Tahun 2003 serta peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perkara ini ;

---M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bireuen ; --- Membatalkan Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor.

01/JN/2008/Msy-Bir tanggal 18 Pebruari 2008 M. bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1429 Hijriah ; ---Dan dengan mengadili sendiri :

Menyatakan bahwa Terdakwa J bin A , tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah maisir (perjudian) ;

--Membebaskan Terdakwa karenanya dari segala dakwaan ; ---Memerintahkan supaya barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dikembalikan kepada Terdakwa (J Bin A ) Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya ;

---Membebankan biaya perkara sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) kepada Negara ; --- Membebankan biaya perkara ini pada tingkat banding sebesar Rp.1.000,---

(seribu rupiah) kepada Negara ; ---Demikianlah diputus pada hari ini Rabu tanggal 07 Mei 2008 M. bertepatan dengan tanggal 1 Jumadil Awal 1429 H. dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar`iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam oleh kami Drs. H. Soufyan M. Saleh, SH. Ketua Mahkamah Syar`iyah Provinsi sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Marluddin. A Jalil dan Drs. H.

(8)

Armia Ibrahim, SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum, dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota serta dibantu Nyak Widin, SH. sebagai Panitera Pengganti tanpa hadirnya Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.

KETUA MAJELIS dto

HAKIM ANGGOTA DRS. H. SOUFYAN M. SALEH, SH.

dto

DRS. H. MARLUDDIN.A JALIL dto

DRS. H. ARMIA IBRAHIM, SH. PANITERA PENGGANTI

dto

NYAK WIDIN, SH.

Untuk salinan yang sama bunyinya : Banda Aceh, 21 M e i 2008 MAHKAMAH SYAR’IYAH PROVINSI

NANGGROE ACEH DARUSSALAM PANITERA,

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dalam uraian di atas, Majelis Hakim Banding Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berkesimpulan sesuai dengan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Mata Kuliah Blok 10 Lbm

 Para peserta datang dari titik pertemuan komunitas masing-masing menuju pintu masuk TMII dengan transportasi yang sudah disediakan panitia, sedangkan para relawan datang dari

Migrasi total Ekstrak total dari bahan tidak mudah menguap setelah kontak dengan air suling, asam asetat 3%, atau n- heptana, pada suhu 49ºC selama 8 hari, digunakan untuk

APLIKASI SIMU RKP 2017 Aplikasi SIMU RKP Proyek PN-K/L Proyek PN-Daerah Proyek PN-NON K/L APLIKASI SIMU RKP 2017 Aplikasi Renja K/L APBN APLIKASI SIMU RKP 2017 Aplikasi DAK

Dimana pada dasarnya School Based Management (Manajemen Berbasis Sekolah) merupakan salah satu model manajemen sekolah untuk mengelola lembaga pendidikan formal

Hasil penelitian menyatakan (1) Siswa yang memiliki gaya berpikir analitik dalam menyelesaikan soal khususnya bangun ruang sisi datar cenderung lebih suka