BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian besar orang berarti berusaha membimbing
anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget dalam
(Sagala,2011:1) pendidikan berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun
tidak banyak, sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan
penciptaan yang lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung
dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial,
intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk
mendorong individu tersebut. Individu berkembang sejak lahir dan terus
berkembang, perkembangan ini bersifat kausal. Terdapat komponen normatif
karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai
penunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan, diperbolehkan, dan
dilarang. Jadi, pendidikan adalah hubungan antara individu dan nilai.
Menurut Djamarah (2005:22), pendidikan adalah usaha sadar dan
bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan
yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaanya berada dalam suatu proses
yang berkesinambungan.
Pendidikan sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan
yang esensial bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap
terlepas dari hakikat manusia, sebab manusia sebagai objek utama pendidikan.
Pendidikan pada hakikatnya suatu upaya untuk membantu manusia dalam hal
ini anak untuk mencapai suatu kedewasaannya. Oleh karena itu, seorang
pendidik perlu menguasai dan memahami teori ilmu pendidikan yang
mempelajari dan member makna atas fenomena tersebut.
Pendidikan akan berjalan sebagai mana fungsinya jika memiliki
kurikulum yang baik. Kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik jika ada
kerjasama dari berbagai pihak, salah satunya adalah guru. Guru merupakan
komponen dalam belajar mengajar yang berinteraksi langsung dengan siswa.
Guru mempunyai peranan penting terhadap terciptanya proses pembelajaran
yang dapat mengantarkan siswa ketujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah
matematika. Pada dasarnya matematika merupakan mata pelajaran yang telah
diajarkan sejak dasar yaitu dari mulai taman kanak-kanak samapai jenjang
menengah. Matematika dijadikan sebagai mata pelajaran dasar yang
mendasari ilmu pengetahuan lainnya dan selalu berkaitan dengan kehidupan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam
menanamkan nilai-nilai dasar ilmu pengetahuan lain ke pada siswa, terlebih
untuk siswa sekolah dasar yang merupaka dasar awal tebentuknya suatu
konsep, informasi dan fakta serta pengetahuan lain dari sejumlah mata
pelajaran lain yang diberikan guru melalui pembelajaran di sekolah. Orang
menganggap bahwa matematika sulit dipelajari serta gurunya sebagian besar
ini menjadikan semakin takut belajar matematika. Sikap ini tentu saja
mengakibatkan prestasi belajar matematika mereka menjadi rendah. Akibat
lebih lanjut lagi mereka menjadi semakin tidak suka terhadap matematika.
Guru perlu memberikan perhatian khusus untuk melakuakan suatu upaya agar
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu, (Slameto,
2003:54). Banyak metode yang dapat digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara efektif dan efisien.
Meskipun demikian kesulitan siswa dalam belajar yang menyababkan hasil
belajar siswa rendah perlu untuk diketahui. Selain itu, pembelajaran
matematika belum menggunakan alat peraga, maka dari dari itu diperlukan
alat peraga. Pemanfaatan alat peraga sangat diperlukan karena dalam
menggunakan alat peraga dapat membantu siswa berfikir abstrak sehingga
penggunaan alat peraga sangat diperlukan dalam menjelaskan dan
menanamkan konsep pembelajaran matematika di dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 1
Sanggreman, maka didapat data bahwa proses pembelajaran matematika yang
ada di sekolah tersebut guru merupakan pusat dalam pembelajaran, guru aktif
rasa ingin tahu dan pembelajaran menjadi tidak menyenangkan. Guru juga
dalam menyampaikan materi tidak menggunakan metode dan alat peraga yang
sesuai, sehingga siswa tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan rasa
ingin tahu siswapun rendah. Selain itu, faktor lingkungan juga ikut
mendominasi karena sebagian besar siswa lebih tertarik bermain PS dari pada
belajar. Anak harusnya belajar atau mengerjakan tugas rumah saat malam hari,
anak tidak mengerjakan tugas karena orangtua tidak dapat mengajari, sehingga
tugas rumah yang seharusnya dikerjakan dirumah tidak dikerjakan dan
mengerjakan pada pagi harinya di sekolah dengan mencontek temannya.
Prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Sanggreman
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat belum memuaskan.
Siswa yang mengikuti ulangan harian sebanyak 30 siswa, namun ternyata
masih ada 14 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 50.
Rekapitulasi nilai Ujian Tengah Semester tahun 2011/2012 materi bilangan
bulat kelas IV SD Negeri 1 Sanggreman dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 1.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Ujian Tengah Semester
Tahun 2011/2012
Keterangan Jumlah
Siswa yang tuntas 16
Siswa yang belum tuntas 13
Jumlah siswa 30
Data tersebut diatas, menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika
khususnya pada materi bilangan bulat masih sulit untuk dipahami oleh siswa
karena guru belum menggunakan metode yang tepat dan tidak menggunakan
alat peraga yang sesuai dengan materi. Metode pembelajaran discovery dirasa
tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut, karena siswa ditempatkan
sebagai subjek belajar, siswa akan mencari dan menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
siswa untuk belajar.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah rasa ingin tahu siswa kelas IV SD Negeri 1 Sanggreman
Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2012/2013
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat ditingkatkan
melalui metode pembelajaran discovery?
2. Apakah prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sanggreman
Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas tahun pelajaran 2012/2013
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat ditingkatkan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa kelas IV SD Negeri 1
Sanggreman Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas tahun
pelajaran 2012/2013 materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat melalui metode pembelajaran discovery.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1
Sanggremab Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas tahun pelajarn
2012/2013 materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
melalui metode pembelajaran discovery.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat yang
besar yaitu manfaat dari segi :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan rasa ingin tahu siswa.
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Manfaat bagi peneliti
1) Membantu peneliti memperoleh pengetahuan baru dalam
2) Meningkatkan kreativitas penelitian dalam menyusun
strategi pembelajaran matematika di kelas agar
pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.
c. Manfaat bagi guru
1) Sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang
diaksanakan.
2) Dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki proses dan hasil
belajar.
3) Dapat menambahkan penegetahuan dan keterampilan guru.
4) Dapat mengembangkan kreativitas dan profesionalitas guru.
5) Dapat menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk
memajukan sekolah.
d. Manfaat bagi sekolah
1) Dapat meningkatkan kreativitas pembelajaran di sekolah.
2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
3) Dapat meningkatkan kualitas peserta didik dan guru di
sekolah tersebut.
4) Dapat mendorong motivasi untuk menyediakan sarana dan
prasarana pendukung pembelajaran yang dapat menunjang
2. Manfaat Teoritis
Mendapatkan teori baru tentang peningkatan rasa ingin tahu dan
prestasi belajar matematika siswa melalui metode pembelajaran