BAB XIII
KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA
PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
13.1. Umum
Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya di
Kabupaten Mempawah sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat
dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya.
Di dalam pelaksanaan/implementasi RPI2JM Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Mempawah melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin
koordinasi dan sinkronisasi program/ kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai
tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga.
Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana
dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya
terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai.
Selanjutnya pedoman/ acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan
dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K)
dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk
menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi
kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan
kapasitas sumber daya manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan
pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi
pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan
Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas
(capacity building) adalah:
1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa
kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);
2. Pengembangan kapasitas menyangkutmultiple stakeholders;
3. Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana
kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari
stakeholder-nya sendiri;
4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.
Peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan
prasarana kota bidang PU/Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat
dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Mempawah serta
terjamin keberlanjutannya. Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana wilayah,
wilayah kegiatan pembangunan lebih dari satu wilayah kabupaten/kota, maka
aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat provinsi dan tingkat nasional melalui
pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan
kerjasama antar pemerintah daerah. Aspek kelembagaan dibahas pada
masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan
sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan
kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi.
Salah satu elemen penting dalam pembangunan wilayah adalah aparat
pemerintahan yang menjalankan roda pemerintahan. Dukungan pelaksanaan roda
pemerintahan dan pembangunan daerah tersebut tertuang dalam struktur
kelembagaan daerah. Kelembagaan di Kabupaten Mempawah perlu dioptimalisasi
dan dikoordinasikan serta disinkrosnisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai
dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan
perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung
kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk didalamnya Bappeda, Dinas
Pekerjaan Umum, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan, Dinas
13.2. Kondisi Kelembagaan
Sekretaris Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Pimpinan Kabupaten yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah langsung dan
bertanggung jawab kepada Bupati. Tugasnya adalah membantu Bupati dalam
melaksanakan tugas pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan,
administrasi umum, kelembagaan dan tata laksana serta mengkoordinasikan
pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Adapun fungsi dari
sekretariat daerah sebagai berikut:
• Pengkoordinasian perumusan Kebijakan Pemerintah Daerah
• Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan
kemsyarakatan
• Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana
pemerintah daerah.
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Asisten I Tata Pemerintahan
Asisten I Pemerintahan mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
melakukan Pembinaan Penyelenggaran Pemerintahan dan Pengkoordinasian
Perumusan Kebijakan Pemerintahan Umum, Hukum, Peraturan
Perundang-undangan, Kelembagaan dan Ketatalaksanaan dan Keuangan. Asisten I
Pemerintahan membawahi Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum, Bagian
Hubungan Masyarakat dan informasi, dan Bagian Pemberdayaan Perempuan.
Sementara itu tugas masing-masingnya ditetapkan dengan keputusan Bupati.
Bagian Pemerintahan adalah unsur staf yang dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan
tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian kebijaksanaan
Bupati di bidang Pemerintahan Umum, Otonomi Daerah, Pengembangan Daerah,
Bagian Hukum adalah unsur staf yang dikepafai oleh seorang Kepala Bagian yang
bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan dan tugasnya membantu
merumuskan pengendalian konsep dan pelaksanaan kebijakan Bupati dibidang
hukum, yang meliputi penetapan dan penerapan Peraturan Perundang-Undangan,
Bantuan Hukum dan Penegakan Hak-Hak Asasi Manusia Dalam melaksanakan
tugasnya Bagian Hukum dan Organisasi dibantu oleh Sub Bagian
Perundang-undangan dan Dokumentasi, Sub Bagian Bantuan Hukum.
Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi adalah unsur staf yang dikepalai
oleh seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata
Pemerintahan dan tugasnya membantu merumuskan pengendalian konsep dan
pelaksanaan kebijakan Bupati dibidang hubungan masyarakat dan informasi, yang
meliputi penyajian informasi dan pemberitaan, publikasi dan dokumentasi. Dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sub Bagian Dokumentasi dan Penerbitan,
Sub Bagian Pemberitaan dan Pers, serta Sub Bagian Pelayanan dan Informasi.
Bagian Pemberdayaan Perempuan adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang
Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten I Tata Pemerintahan yang
tugasnya meliputi Pemberdayaan Perempuan dan dibantu oleh Sub Bagian
Pengembangan Kebijakan Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olah Raga,
serta Sub Bagian Peningkatan, Partisipasi Peranan Perempuan.
Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial
Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daerah dalam melaksanakan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan
Administrasi Pengendalian Program, Perekonomian dan Peningkatan Sosial.
Dalam melaksanakan tugasnya Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Sosial
dibantu oleh Bagian Perekonomian, Bagian Pengendalian Program dan Bagian
Kesejahteraan Rakyat.
Bagian Perekonomian adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang Kepala
Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan
Sosial. Tugasnya adalah merumuskan konsep dan pengendalian pelaksanaan
kebijaksanaan Bupati dibidang Peningkatan Produksi Daerah, Pengembangan
Milik Negara (BUMN). Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Perekonomian
dibantu oleh Sub Bagian Sarana Perekonomian dan Produksi Daerah, Sub Bagian
Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal serta Sub Bagian Pengembangan
Kerjasama BUMN/BUMND.
Bagian Pengendalian Program adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang
Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi,
Pembangunan dan Sosial. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan
pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan Bupati di Bidang Pengendalian Program.
Dalam melaksanakan tuagasnya Bagian Pengendalian Program dibantu oleh Sub
Bagian Administrasi Perencanaan Program, Sub Bagian Pendataan, Analisa dan
Pengendalian Program, serta Sub Bagian Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Bagian Kesejahteraan Rakyat adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang
Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten II Ekonomi,
Pembangunan dan Sosial. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan
pengendalian kebijaksanaan Bupati di Bidang Kesejahteraan Sosial, Kehidupan
Beragama, Pendidikan dan Kebudayaan, Ketenagakerjaan dan Rehabilitasi
Pelayanan Sosial. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Kesejahteraan Sosial
dibantu oleh Sub Bagian Kesejahteraan dan Bantuan Sosial, Sub Bagian Agama,
Pendidikan dan Kebudayaan, serta Sub Bagian Pelayanan Sosial dan
Kepahlawanan.
Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum
Asisten III Administrasi dan Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daerah dalam melaksanakan Koordinasi Penyelenggaraan Administrasi
Umum dan Perlengkapan, dan Organisasi dan Tata Laksana, Pemuda dan Olah
Raga. Dalam melaksanakan tugasnya Asisten III Administrasi dan Pelayanan
Umum dibantu oleh Bagian Umum Pertengkapan, Bagian Organisasi dan Tata
Laksana serta Bagian Pemuda dan Olah Raga.
Bagian Umum Perlengkapan adalah unsur staf yang dikepalai oleh seorang
Tangga Pemerintahan Daerah, Pengadaan dan Distribusi Sarana dan Prasarana
serta Perbelanjaan dan Pengelolaan Kearsipan. Dalam melaksanakan tugasnya
Bagian Umum Perlengkapan dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Pengadaan,
Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol serta Sub Bagian Penyimpanan,
Perawatan dan Distribusi.
Bagian Organisasi dan Tata Laksana adalah unsur staf yang dikepalai oleh
seorang Kepala Bagian yang bertanggung jawab kepada Asisten III Administrasi
dan Umum. Tugasnya adalah membantu merumuskan konsep dan pengendalian
kebijakan Bupati di bidang organisasi dan ketatalaksanaan yang meliputi penataan
dan pengembangan kelembagaan, pemantapan dan peningkatan ketatalaksanaan
dan akuntabilitas kinerja.
13.3. Usulan Program
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65/2005, tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standard Pelayanan Minimal (SPM), maka setiap daerah wajib
memberikan pelayanan dasar minimal bagi warganya, yakni jenis pelayanan
public yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. SPM ini berisikan indikator prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran
yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM tertentu yang berupa masukan,
proses, hasil dan manfaat layanan. SPM harus bersifai sederhana, konkrit,
terukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan dengan memakai
batas waktu pencapaian.
Usulan Program Kelembagaan yakni: Penataan kelembagaan secara terpadu dan
menyeluruh, terutama yang meliputi semua aspek bidang PU/Cipta Karya.
13.4. Usulan Sistem Prosedur antar Instansi
Bahwa dalam rangka pembinaan dan pendampingan penyusunan Program
Rencana Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang PU/Cipta
Karya dan pengendalian kualitas Pendampingan Penyusunan RPI2JM Bidang
PU/Cipta Karya, dianggap perlu dibentuk Satgas terpadu yang keanggotaannya
13.4.1. Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPI2JM
Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/KPTS/M/2007 tanggal 8
Januari 2007 dan Nomor: 235/KPTS/M/2007 tanggai 19 April 2007 tentang
Pengangkatan Penanggungjawab Program, Pelaksana Program, Koordinator
Wilayah, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu/Sementara/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pemimpin Pelaksana Kegiatan/Pemimpin Bagian Pelaksana
Kegiatan/Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja/Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Yang Melakukan
Pengujian dan Perintah Pembayaran, dan Bendahara untuk Tahun Anggaran 2007,
maka dibentuk Satgas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang PU/Cipta Karya yang
selanjutnya disebut Tim Satgas RPI2JM Kabupaten Mempawah, sesuai dengan
SK. Bupati Kabupaten Mempawah No. 212 Tahun 2015 yang terdiri dari: Tim
Pengarah dan Tim Pelaksana. Satgas RPI2JM dalam melaksanakan tugasya akan
dibantu oleh Tim Sekretariat.
TIM PENGARAH, mempunyai tugas:
• Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang
PU/Cipta Karya Daerah Kabupaten Mempawah,
• Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan
instansi mitra kerjasama di dalam dan di luar Kabupaten Mempawah.
• Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kabupaten
Mempawah
• Menetapkan kebijakan program dan anggaran APBD yang layak mendukung
RPI2JM Daerah Kabupaten Mempawah.
TIM PELAKSANA, mempunyai tugas:
• Melaksanakan tugas pendampingan RPI2JM Daerah Kabupaten Mempawah • Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di
• Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2JM Daerah Kabupaten
Mempawah yang akan dihasilkan dari proses pendampingan ini, untuk tahun
anggaran 2016 yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah tanpa melalui
program pendampingan.
• Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus
pendampingan RPI2JM Daerah Kabupaten Mempawah.
TIM SEKRETARIAT, mempunyai tugas:
• Melaksanakan tugas untuk memberi dukungan teknis, administrasi, dan
logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.
• Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan RPI2JM Daerah Kabupaten, dan Provinsi.
• Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim