• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh slogan, logo, simbol dan format pesan iklan bilboard terhadap minat beli konsumen : studi kasus iklan billboard rokok A Mild Menthol - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh slogan, logo, simbol dan format pesan iklan bilboard terhadap minat beli konsumen : studi kasus iklan billboard rokok A Mild Menthol - USD Repository"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Henny (032214100)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi ABSTRAK

PENGARUH SLOGAN, LOGO, SIMBOL DAN FORMAT PESAN IKLAN BILLBOARD TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi Kasus Iklan Billboard Rokok A Mild Menthol pada

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Henny

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard berpengaruh terhadap minat beli konsumen baik

secara parsial maupun secara simultan. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma pada bulan April sampai Juni 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang merokok dan pernah melihat iklan

billboard A Mild, sampel penelitian ini berjumlah 150 responden. Teknik

pengambilan data menggunakan teknik kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda, Uji t (sisi kanan) dengan taraf signifikan α =0,05, Uji F dengan taraf signifikan α =0,05dan Uji Koefisien Determinasi.

(7)

vii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SLOGAN, LOGO, SYMBOL AND ADVERTISEMENT BILLBOARD MESSAGE FORMAT ON CONSUMER

INTENTION TO BUY

A Case Study on Advertisement Billboard Cigarette A Mild Menthol

Henny

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The Purpose of this research was to know whether the slogan, logo, symbol and advertisement billboard message format had an effect on consumer intention to buy for partially or simultaneously. This research was carried out at Sanata Dharma University in April-June 2007. This research population was Sanata Dharma University Students who smoke and ever happened to see A Mild menthol advertisement billboard. The sample size of this research was 150 respondents. The sampling technique used was accidental method. Data were collected through distributing questionnaire. Analysis data technique used were Multiple Regression, t-test (right side) with level of significance = 0,05, F-test with level of significance

= 0,05 and determination coefficient test.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh

Slogan, Logo, Simbol dan Format Pesan Iklan Billboard terhadap Minat Beli

Konsumen pada Rokok A Mild Menthol”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis

menyadari telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga maupun pikiran

dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan

skripsi ini.

4. Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan

(9)

ix

5. Semua dosen di Fakultas Ekonomi, khususnya Program Studi Manajemen

yang telah memberikan banyak ilmu, wawasan, dan pandangan hidup yang

baik.

6. Semua staff di sekretariat yang siap melayani dan banyak membantu

memberikan informasi.

7. Nenek dan Kakek yang sangat kusayangi terima kasih untuk kasih sayang

yang telah kalian berikan dan dengan sabar menunggu kepulanganku ke

rumah.

8. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan moral maupun materiil dan

adik-adikku Herry, Herlina, Heti terima kasih atas semua semangat, dukungan

serta percaya sepenuhnya kepadaku.

9. Ku’Ani, ku’Alang, ku’Asu, Pek-pek, Lau ih, cik’Akhim yang perhatian

padaku.

10.Susandi yang banyak mengorbankan waktu untuk selalu membantu dan

memberikan semangat.

11.Teman-teman mainku: Rusy, Siska, Charlie, Elvi, Tommy, Maya, Evi, Janu,

Afandy, Eka, Aryo, Hendry dan Deasy selama di yogya yang selalu

memberikan semangat, keceriaan sehingga hari-hari terasa menyenangkan.

12.Teman-teman kost Bromo 12: M’dewi (khong), M’istri (Heu), M’devi, Cik

Herlina, Cik Yuli, Cik Swanny yang banyak membantu selama aku di Yogya

dan banyak memberikan perhatian, thanks banget!!!!Kapan neh kita

(10)

x

13.Teman-teman terbaikku di Singkawang: Penny, Flora, Heryanto (bengkok),

Erigo (angkujek), Silvia Joddy, Suvan, Novi (Kopi), Ing-ing, Adiputra (Aput),

Suni yang selalu rajin menanyakan kapan lulusnya he...he...he...!!!!!!

14.Semua teman-teman yang belum kusebutkan satu-persatu, thanks

yaaaaaaaa...!!!

Akhir kata, skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu jika ada saran atau

kritik saya akan dengan senang hati menerimanya dan berterima kasih. Semoga

skripsi ini bermanfaat buat yang membacanya.

Yogyakarta, 1 Agustus 2007

Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... . xv

DAFTAR GAMBAR ... . xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... . 1

B. Rumusan Masalah ... . 3

C. Batasan Masalah ... . 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

(12)

xii BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ... . 6

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... . 6

C. Pengertian Produk ... . 7

D. Strategi Mencari Keunggulan Produk ... . 8

E. Persepsi Konsumen ... 9

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi ... . 11

G. Pengertian Slogan, Logo, Simbol, Format Pesan Iklan Billboard ... . 12

H. Pengertian Periklanan ... . 14

I. Sejarah Periklanan Billboard ... . 14

J. Tujuan Periklanan Billboard ... . 15

K. Strategi Kreatif Merancang Pesan Iklan Billboard ... . 16

L. Pesan Iklan ... 18

M. Prinsip Iklan yang Baik ... . 20

N. Minat Beli Konsumen ... . 21

O. Penelitian Sebelumnya ... . 23

P. Kerangka Konseptual Penelitian ... 26

Q. Rumusan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... . 28

(13)

xiii

C. Waktu Penelitian ... . 28

D. Subyek dan Obyek Penelitian ... . 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... . 29

F. Variabel Penelitian ... . 29

G. Jenis Data ... . 30

H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... . 31

I. Teknik Pengujian Instrumen ... . 32

J. Analisis Data ... . 34

K. Hipotesis Pertama (Uji t) ... 36

L. Hipotesis Kedua (Uji F) ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... . 41

B. Lokasi Perusahaan ... . 42

C. Produk-Produk yang Dipasarkan ... . 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Data untuk Analisis ... . 44

B. Analisis Profil Responden ... . 45

C. Pengujian Instrumen Penelitian ... . 49

1. Pengujian Validitas ... . 49

(14)

xiv

D. Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t) ... 57

E. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji F) ... 59

F. Analisis Regresi Berganda ... ... . 60

G. Koefisien Determinasi ... 62

H. Analisis Penggunaan Variabel Independen pada Iklan Billboard ... . 63

I. Analisis Tingkat Minat Beli Konsumen ... . 64

J. Pembahasan ... . 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... . 69

B. Saran ... . 70

C. Keterbatasan ... . 71

Daftar Pustaka

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... . 46

Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Usia ... . 47

Tabel 5.3 Responden Berdasarkan Pendapatan ... . 48

Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Jenis Rokok yang di Konsumsi ... . 48

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Slogan) ... . 50

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Logo) ... . 50

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Simbol) ... . 51

Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Format) ... . 51

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen (Minat Beli) ... 52

Tabel 5.10 Hasil Uji Ulang Validitas Variabel Dependen (Minat Beli) ... . 53

Tabel 5.11 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... . 54

Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen (Slogan) ... . 54

Tabel 5.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen (Logo) ... . 55

Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen (Simbol) ... . 55

Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen (Format) ... . 56

Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependen (Minat Beli) ... . 56

Tabel 5.17 Hasil Uji Ulang Reliabilitas Variabel Dependen (Minat Beli) ... . 57

Tabel 5.18 Hasil Uji t ... . 58

(16)

xvi

Tabel 5.20 Hasil Koefisien Determinasi ... . 62

Tabel 5.21 Penilaian Responden terhadap Variabel Independen ... . 63

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... . 26

Gambar 3.1 Kurva Uji t Sisi Kanan ... . 37

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi perusahaan-perusahaan dihadapkan dengan

persaingan produk yang semakin ketat, baik produk domestik maupun produk global.

Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan harus menjaring konsumen

sebanyak-banyaknya melalui strategi promosi yang gencar, berusaha semaksimal mungkin agar

produk yang dihasilkan berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen serta harga yang ekonomis atau harga yang dapat dijangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat.

Iklan merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi produk

yang akan dipasarkan pada konsumen, agar konsumen dapat mengetahui produk apa

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, dan dimana produk tersebut dapat diperoleh

konsumen sehingga dapat menunjang terciptanya transaksi. Iklan yang efektif akan

dipandang lebih elegan, bergaya, dan mungkin super di dalam persaingan. Iklan juga

bertujuan mengingatkan pada konsumen tentang produk-produk yang sudah mapan

dan mempunyai kelompok konsumen tertentu, terutama untuk produk-produk yang

dibeli berulang-ulang seperti kebutuhan sehari-hari, sangat rentan terhadap

bujukan-bujukan pesan iklan produk lain yang sejenis.

Salah satu sarana promosi yang dapat digunakan perusahaan dari sekian

banyak sarana promosi adalah dengan iklan outdoor (billboard), karena selain iklan

(19)

televisi yang dipercaya sebagai media promosi paling efektif oleh mayoritas

perusahaan yang mempunyai anggaran cukup besar untuk kegiatan promosi, media

promosi dengan iklan outdoor (billboard) ini juga merupakan salah satu iklan yang

efektif untuk digunakan. Pada tahun 1990-an periklanan dengan billboard sudah

bermunculan di Indonesia dan sampai sekarang ini masih booming. Konsumen yang

melihat iklan outdoor (billboard) sebagian besar adalah audien bergerak, yaitu

orang-orang yang sedang berkendaraan atau berjalan dalam melakukan aktivitas kehidupan

sehari-hari mereka. Mobilitas tersebut membatasi waktu yang digunakan konsumen

untuk melihat pesan yang disampaikan oleh iklan outdoor yang mungkin hanya

beberapa detik. Oleh sebab itu dalam merancang iklan outdoor (billboard)

dibutuhkan strategi yang kreatif, agar tampilan iklan outdoor (billboard) yang

dihasilkan dapat diserap dan dipertahankan dalam waktu yang lama dibenak

konsumen.

Iklan outdoor (billboard) adalah iklan yang menyampaikan suatu pesan secara

visual dan statis dalam format ukuran yang besar. Ekspresi sebuah ide dan pesan dari

iklan outdoor (billboard) dapat menarik perhatian orang-orang yang melihat iklan

tersebut, baik melalui kalimat slogan (kata-kata) ataupun dengan menggunakan

gambar dan foto. Iklan outdoor (billboard) merupakan strategi komunikasi yang

sangat menantang dimana membutuhkan suatu tampilan berdasar dari sebuah konsep

yang jelas dan cermat.

Iklan billboard yang dapat melekat erat di benak konsumen adalah iklan yang

(20)

iklannya (iklan berseri). Konsumen akan lebih tertarik untuk melihat iklan yang tidak

terlalu rumit dalam penyampaian pesannya tetapi menarik secara visual. Selain itu,

slogan atau kalimat pada iklan billboard akan sangat mempengaruhi penilaian

konsumen terhadap produk yang diiklankan tersebut, karena dengan kalimat slogan

tersebut maka konsumen bisa menangkap arti dari pesan yang ingin disampaikan.

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis akan meneliti lebih

jauh tentang “Pengaruh Slogan, Logo, Simbol, dan Format Pesan Iklan Billboard

terhadap Minat Beli Konsumen dengan Studi Kasus pada Rokok A Mild

Menthol”. Karena sebagian responden merupakan konsumen rokok A Mild menthol

maka pengertian minat beli juga termasuk minat beli ulang.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah slogan, logo, simbol, dan format pesan iklan billboard secara parsial

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild menthol?

2. Apakah slogan, logo, simbol, dan format pesan iklan billboard secara simultan

(21)

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti

memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Pengujian ini terbatas pada minat beli konsumen pada rokok A Mild menthol

berdasar dari pengaruh slogan, logo, simbol, dan format pesan iklan billboard.

2. Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah responden yang merokok

dan pernah melihat iklan billboard rokok A Mild menthol.

3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan iklan billboard A Mild menthol yang

terletak di jalan Gejayan dan tepatnya di depan Jogyakarta Plaza.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian

yang dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard secara parsial terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild

menthol.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard secara simultan terhadap minat beli konsuman pada rokok A Mild

(22)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dengan hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada perusahaan sebagai

langkah dalam menentukan kebijakan manajemen terutama kegiatan promosi

dari pemasar perusahaan, agar promosi yang dilakukan tepat dalam membidik

pasar sasaran.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi bacaan bagi mahasiswa

Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi penulis

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan penulis dapat mengembangkan

wawasan, pengetahuan, dan nantinya dapat diterapkan dan dipraktekkan dalam

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Seperti yang telah diungkapkan Kotler (2003:10) definisi pemasaran

menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat, jadi pemasaran

adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Seorang pakar teori manajemen Drucker (dalam Kotler, 2003:10)

mendefinisikan bahwa tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami

pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan

selanjutnya dapat menjual dirinya sendiri.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi,

pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,

dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan (Kotler dan Armstrong, 2001:18).

(24)

C. Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat

perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Klasifikasi produk dapat dibagi dua kelas besar menurut jenis konsumen

yang menggunakannnya sebagai berikut (Kotler dan Armstrong, 2001: 346):

1. Produk Konsumen (Consumers Product) adalah produk yang dibeli konsumen

akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan

barang-barang ini menurut cara membeli sebagai berikut:

a. Produk Sehari-hari (Convenience Product)

Adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli

oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam

membandingkan dan membeli misalnya sabun, koran, permen dan fast

food.

b. Produk Shopping (Shopping Product)

Adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan

membandingkan kecocokkan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat.

c. Produk Spesial (Specialty Product)

Adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi

merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau

(25)

d. Produk yang tidak dicari (Unsought Product)

Adalah produk konsumen yang di mana keberadaannya tidak diketahui

atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk

membelinya.

2. Produk Industri (Industrial Product)

Adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan

yang terkait dengan bisnis.

D. Strategi Mencari Keunggulan Produk

Menurut Suyanto (2006:51) produk meliputi kualitas, keistimewaan, desain,

gaya, keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan

pengembalian. Iklan dapat dibangun dari keunggulan elemen-elemen produk tersebut

yaitu:

1. Kualitas

Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan

spesifik pelanggan, meliputi kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan

dan keandalan.

2. Keistimewaan (Fitur)

Keistimewaan merupakan karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.

3. Desain

Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan

(26)

4. Gaya

Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan bagi pelanggan.

5. Kemasan

Kemasan harus menarik perhatian karena menggambarkan citra merek dan juga

mempunyai manfaat lain seperti memberi perlindungan, kemudahan, manfaat

ekonomi dan promosi bagi produknya.

6. Pelayanan

Pelayanan utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan,

pelatihan pelanggan, keluhan dan penyesuaian, masalah kredit, pemeliharaan,

bantuan teknis dan informasi bagi konsumen.

7. Merek

Merek merupakan kombinasi nama, kata, simbol atau desain yang memberi

identitas produk.

E. Persepsi Konsumen

Persepsi merupakan interaksi dengan sekitar dimulai dengan mengumpulkan

informasi, menyeleksi, dan kemudian diinterpretasikan. Ada unsur interpretasi

terhadap rangsangan-rangsangan yang diterima. Interpretasi ini menyebabkan kita

menjadi subjek dari pengalaman kita sendiri. Rangsang-rangsang yang diterima inilah

yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan.

Menurut Irwanto, dkk (1996:71) persepsi adalah proses diterimanya rangsang

(27)

disadari dan dimengerti. Dalam penelitian ini rangsang yang akan diterima seseorang

adalah slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard, agar rangsang tersebut

dapat disadari dan dimengerti maka dalam penggunaan slogan harus dibuat ringkas,

mudah diingat, mudah dibaca dan menarik perhatian. Logo yang digunakan harus

dapat menampilkan pesan dan semangat produk dengan baik, unik dan jelas. Simbol

yang digunakan harus dapat melambangkan objek yang dapat melambangkan hal lain

secara kiasan dan sesuai selera, karena iklan yang digunakan adalah billboard

merupakan iklan visual maka kekontrasan warna antara background dan objek yang

akan dimasukkan menjadikan warna dan ukuran sebagai elemen yang sangat penting

dalam pembuatan iklan billboard, supaya rangsang dapat diterima dengan baik oleh

seseorang.

Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan, atau obyek tertentu.

Persepsi dapat juga dikatakan sebagai proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

seorang individu. Menurut Cleland dan Bruno (dalam Simamora, 2002:23)

mengatakan bahwa persepsi lebih penting daripada realitas, konsumen membuat

keputusan berdasarkan persepsi bukan realitas, jadi persepsi adalah realitas. Tiap-tiap

orang dapat memberi arti yang berbeda pada stimulus yang diterima, karena itu

individu yang berbeda bisa jadi akan melihat produk yang sama dengan cara yang

(28)

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Persepsi

Bila faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikelola dengan baik,

akan terbentuk persepsi yang diinginkan. Dengan kata lain, persepsi yang diinginkan

akan terbentuk bila dapat dilakukan pengkondisian yang kuat terhadap suatu obyek,

kualitas hubungan antar gejala, kondisi, maupun peristiwa.

Pembentukan persepsi menurut Irwanto, dkk (1996:96) dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang

dari lingkungannya meskipun ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang

diterimannya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada

rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan demikian obyek-obyek atau gejala-gejala lain

tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat.

2. Ciri-ciri rangsang

Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik

perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil, yang

kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangnya paling kuat.

3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tentu punya pola dan citra rasa yang berbeda dalam

pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman. Penelitian juga

menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin

(29)

4. Pengalaman terdahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang

mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain

halnya dengan mereka yang berada di pedalaman.

Proses terbentuknya persepsi terdiri dengan lima langkah, yang menurut buku

Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut:

1. Perhatian yang selektif.

2. Proses pengumpulan informasi (process of gathering information).

3. Proses seleksi (selecting), yaitu apa yang harus dicatat dari suatu informasi.

4. Mengawinkan, yaitu proses mengkombinasikan informasi yang telah dicatat.

5. Proses mengorganisir pola-pola tertentu.

6. Proses penginterpretasikan informasi yang telah terpola kedalam suatu yang

bermakna.

Sedang hal-hal lain yang dianggap dapat mempengaruhi persepsi adalah

kemampuan dasar (ability), kemauan (wants), kebutuhan-kebutuhan (needs),

harapan-harapan (expectations), dan latihan (train). Ketetapan persepsi dipengaruhi oleh

situasi dimana persepsi tersebut terbentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini

antara lain: tempat, waktu, suasana, sedih, gembira, takut dan lain-lain.

G. Pengertian Slogan, Logo, Simbol, dan Format Pesan Iklan Billboard

Menurut Suyanto (2006:153) slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

(30)

1. Slogan

Slogan adalah deskripsi pesan dari suatu hal yang diiklankan melalui sepenggal

kalimat, dimana slogan ini sendiri berfungsi untuk menjaga kelangsungan

serangkaian iklan dalam kampanye dan menyederhanakan sebuah strategi pesan

periklanan pada pernyataan positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang,

menarik perhatian dan mudah diingat.

2. Logo

Logo dalam iklan merupakan suatu identitas merek yang mengkomunikasikan

secara luas tentang produk, pelayanan dan organisasi dengan cepat. Menurut

Hakim (2005:95) logo banyak dianggap elemen yang menganggu namun harus

ada, di tangan orang kreatif yang brilliant logo malah bisa dijadikan sumber ide.

3. Simbol

Simbol merupakan suatu objek yang melambangkan hal lain secara kiasan atau

sesuai selera kita dalam konteks periklanan.

4. Format

Format dalam iklan billboard berupa penataan elemen-elemen mekanis yang

sesuai dalam menarik perhatian konsumen mencakup perancangan warna,

(31)

H. Pengertian Periklanan

Periklanan adalah segala bentuk penyajian promosi non pribadi dalam bentuk

gagasan, barang atau jasa yang harus dibayar oleh sponsor tertentu (Kotler dan

Armstrong, 2001:153). Menurut Suyanto (2006:51) iklan adalah alat ampuh, tidak

untuk membangun merek, tetapi lebih untuk menjaga kepemimpinan tersebut setelah

berhasil dicapai. Di sini perusahaan ingin melindungi mereknya yang sudah kokoh.

I. Sejarah Periklanan Billboard

Ribuan tahun yang lalu orang mesir menggunakan sebuah tugu batu yang

tinggi untuk mempublikasikan hukum dan perjanjian. Ini merupakan bentuk

permulaan periklanan billboard. Melalui publikasi dalam bentuk tugu tersebut,

bangsa manusia mempunyai iklan pertama mereka.

Pada tahun 1450 ketika Johannes Gutenberg menciptakan pencetak huruf

yang bergerak, periklanan modern mulai diperkenalkan melalu surat selebaran atau

surat edaran. Pada tahun 1796 ketika proses litografis (cetakan dari batu/logam yang

ditulisi atau digambari) telah mencapai kesempurnaanya, poster bergambar pertama

yang dibuat. Pada saat itu poster digunakan untuk menyampaikan pesan dalam

periode waktu yang tetap dan dipajang di daerah yang memiliki lalu lintas padat.

New York merupakan kota pertama yang menggunakan iklan billboard pada

saat acara pertunjukan sirkus datang ke kota New York dipasang poster outdoor

(32)

ini mencapai booming. Pengiklan-pengiklan besar mulai memproduksi billboard

secara massal untuk pasar nasional (Suyanto, 2006:1).

J. Tujuan Periklanan Billboard

Tujuan periklanan dapat juga digolongkan menurut sasarannya, yakni untuk

memberi informasi, persuasi, atau mengingatkan para pembeli, menambah nilai dan

membantu aktivitas lain yang dilakukan perusahaan (Suyanto, 2006:69). Sesuai

dengan berbagai pemanfaatannya, jenis-jenis iklan berdasarkan tujuan sebagai berikut

(Suyanto, 2006:70):

1. Iklan Informatif

Iklan ini bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan

pasar tentang adanya produk baru.

2. Iklan Persuasif

Tujuan dari iklan persuasif untuk membentuk permintaan selektif suatu merek

tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi

merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli, membujuk pembeli

untuk membeli sekarang.

3. Iklan Pengingat

Iklan pengingat ini bertujuan mengingatkan kembali produk yang sudah mapan

bahwa produk itu mungkin akan dibutuhkan kemudian, membuat pembeli tetap

(33)

4. Iklan Penambah Nilai

Iklan ini bertujuan menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan

melakukan inovasi, perbaikan kualitas dan penguatan persepsi konsumen.

5. Iklan Bantuan Aktivitas Lain

Bertujuan membantu menfasilitasi aktivitas lain perusahaan dalam proses

komunikasi pemasaran, misalnya iklan membantu pelepasan promosi penjualan

(kupon).

K. Strategi Kreatif Merancang Pesan Iklan Billboard

Sebagian besar strategi kreatif untuk merancang iklan billboard berfokus pada

sebuah ide tunggal. Pemasang iklan akan mempertimbangkan keunggulan produk

yang paling penting untuk dikomunikasikan dan diekspresikan dalam bentuk pesan

kepada konsumen.

Periklanan billboard akan dengan cepat meledakkan informasi yang esensial.

Pesan-pesan tambahan yang terlalu banyak justru dapat menghilangkan esensi

keunggulan yang utama dan mengurangi dampak periklanan. Oleh karena itu untuk

membatasi elemen-elemen desain menjadi hal yang sangat penting. Terlalu banyak

elemen desain akan membingungkan orang yang melihat iklan billboard tersebut.

Mereka bekerja keras memahami arti pesan tersebut. Ada beberapa strategi kreatif

(34)

1. Strategi Generik

Strategi generik atau pendekatan generik ini berorientasi pada keunggulan biaya

keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga

lebih rendah dari pesaing.

2. Strategi Preemtive

Strategi preemtive ini serupa dengan strategi generik, tetapi menonjolkan

superioritas. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang produknya kecil.

3. Strategi Unique Selling Proposition

Strategi ini dikembangkan oleh Reeves (dalam Suyanto, 2006:92). Strategi ini

berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh

produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau

dijadikan alasan bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk.

4. Strategi Brand Image

Strategi ini biasanya berorientasi pada simbol kehidupan. Sebuah merek atau

produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu melalui periklanan.

Gagasannya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis

sebuah produk selain keuntungan fisikal yang mungkin ada.

5. Strategi Inherent Drama

Strategi inherent drama adalah strategi karakteristik produk yang membuat

konsumen membeli. Menurut Burnett (dalam Suyanto, 2006:100)

(35)

konsumen dengan menekankan elemen dramatik yang diekspresikan pada

manfaat produk tersebut.

6. Strategi Positioning

Trout dan Ries (dalam Suyanto, 2006:105) mengemukakan, strategi positioning

sebagai dasar strategi pemasaran dan juga menjadi dasar yang populer dari

pengembangan strategi kreatif iklan billboard. Gagasan strategi positioning ini

adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam

benak konsumen. Strategi ini berorientasi pada market leader, bahwa merek

yang telah memiliki posisi yang mapan dalam benak konsumen akan menjadi

faktor yang kuat yang berpengaruh saat konsumen memerlukan solusi.

7. Strategi Resonansi

Strategi ini tidak berfokus pada brand image, melainkan lebih pada kondisi atau

situasi yang ditemukan mengutamakan pengalaman hidup konsumen.

L. Pesan Iklan

Langkah utama dalam menciptakan pesan iklan efektif adalah memutuskan

pesan umum apa yang akan dikomunikasikan kepada konsumen. Menurut Sumartono

(2002:68) pesan yang disebarkan melalui iklan untuk konsumen haruslah merupakan:

1. Pemberian informasi yang baru atau pelengkap terhadap informasi mengenai isi

(36)

2. Informasi yang baru dapat membantu konsumen untuk mengadakan organisasi

dan reorganisasi pemikiran dan data yang telah dimiliki, sehingga pilihan

konsumen jatuh pada informasi terakhir.

3. Isi iklan harus mempunyai nilai kepentingan (significance) untuk konsumen.

Setelah konsumen membentuk dan mengadakan organisasi dan reorganisasi

data yang telah dimiliki dan ditambah dengan data terakhir.

Orang-orang kreatif harus mendapatkan gaya, nada, kata-kata dan bentuk

untuk melaksanakan pesan, semua unsur ini harus dapat menyampaikan citra dan

pesan yang terpadu. Pesan dapat disajikan dalam berbagai gaya pelaksanaan (Kotler

dan Susanto, 2001:825):

1. Potongan kehidupan

Ini menunjukkan satu atau beberapa orang menggunakan produk ini dalam

keadaan normal.

2. Gaya hidup

Menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan gaya hidup.

3. Fantasi

Menimbulkan fantasi bagaimana suatu produk tersebut atau penggunanya.

4. Suasana atau citra

Membangun suasana atau citra yang membangkitkan bayangan mengenai

(37)

5. Musik

Menggunakan musik sebagai latar belakang atau menunjukkan satu atau

beberapa orang atau tokoh kartun menyaksikan suatu lagu mengenai produk

tersebut.

6. Simbol kepribadian

Menciptakan tokoh yang melambangkan produk tersebut.

7. Keahlian teknis

Menunjukkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam membuat produk

tersebut.

M. Prinsip Iklan yang Baik

Menurut Handono (2002:5) terdapat empat prinsip iklan yang baik sebagai

berikut:

1. Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu (memperdaya

konsumen).

2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi keamanan, cara penggunaan,

pembayaran dan sebagainya.

3. Tidak boleh mengarah pada pemaksaan.

4. Tidak bertentangan dengan moralitas tidak menipu, pelecehan seksual,

diskriminatif, merendahkan harkat dan martabat manusia (human dignity) dan

(38)

Iklan yang dijalankan secara jujur dan kontinyu dapat menghasilkan

keuntungan atau manfaat bagi perusahaan maupun konsumen yaitu Sumartono

(2002:79):

1. Iklan diadakan berdasar itikad baik dan dengan memperhatikan unsur-unsur

etika yang berlaku di suatu masyarakat.

2. Diberikan secara jujur dan memperhatikan faktor-faktor konsumen.

Apabila hal-hal tersebut dilaksanakan dengan baik maka:

1. Menarik perhatian terhadap iklannya.

2. Menimbulkan perhatian besar terhadap iklannya.

3. Menyatakan pokok-pokok masalah tentang sifat dan bagaimana barang atau

jasa yang dianjurkan dapat dipakai oleh konsumen.

4. Memamerkan barang atau jasa yang diperkenalkan kepada konsumen, sesuai

dengan kemampuan memuaskan pemakaian barang atau jasa yang dianjurkan.

N. Minat Beli Konsumen

Perilaku seseorang sangat tergantung pada minatnya, sedangkan minat

berperilaku tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku. Keyakinan atas

akibat perilaku sangat mempengaruhi sikap norma subyektifnya. Sikap individual

terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang keyakinan penting

seorang konsumen, sedangkan norma subyektifnya ditentukan oleh keyakinan dan

motivasi bahwa orang penting lain berpendapat sebaiknya melaksanakan atau tidak

(39)

Menurut Feshbein (dalam Assael, 1992:213) individual dapat terpengaruh

atau tidak, tergantung pada kekuatan kepribadian individual yang bersangkutan dalam

menghadapi kehendak orang lain, kemudian Feshbein membuat sebuah teori yaitu

”Teori Aksi Reaksi”. Teori ini menjelaskan bahwa evaluasi atribut produk

mempengaruhi konsekuensi yang dirasakan atas merek yang diyakini dari suatu aksi

(brand beliefs perceived concequences of actions). Evaluasi keseluruhan suatu aksi

(overall evaluation of actions) dipengaruhi oleh konsekuensi yang dirasakan atas

merek yang diyakini dari suatu aksi dan norma sosial yang terdiri dari keyakinan

normatif (normative beliefs) dan motivasi (motivation of comply). Evaluasi

keseluruhan dari suatu aksi akan mempengaruhi intensi/minat untuk membeli

(intention/purchase to buy) dan akhirnya akan mempengaruhi perilaku (behavior)

seseorang. Minat berperilaku (behavior intention) menunjukkan probabilitas

subyektif seseorang, bahwa seseorang akan melakukan suatu perilaku atau beberapa

perilaku yang berkaitan dengan obyek tertentu.

Menurut Peter dan Olson (2000:195) sampai saat ini aspek dari iklan

(mungkin material visual ) yang memberikan pengaruh terbesar pada sikap iklan dan

apakah reaksi evaluatif konsumen terhadap iklan memungkinkan pembelian. Sikap

yang positif terhadap iklan tidak selalu membawa pada peningkatan pembelian suatu

merek atau produk. Supaya sikap positif konsumen terhadap iklan yang akhirnya

membawa konsumen untuk mengkonsumsi produk, maka iklan harus dibuat

sedemikan menarik dan dalam menyampaikan informasi produk harus jelas manfaat

(40)

Jika sikap positif konsumen terhadap iklan dan informasi produk yang

disampaikan diterima dengan baik akan membawa mereka untuk pembelian produk

yang diiklankan, kemudian konsumen merasakan manfaat dan puas terhadap produk

tersebut. Minat beli adalah minat untuk membeli yang akan dilakukan oleh konsumen

setelah melihat objek atau iklan produk yang ditawarkan. Perusahaan juga harus tetap

fokus pada kepuasan konsumen, karena kepuasan konsumen yang tinggi akan

menciptakan kesetiaan dan menyebabkan terjadinya intensi pembelian ulang secara

berulang-ulang kali.

O. Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian ini, peneliti terinspirasi oleh penelitian sebelumnya tentang

daya tarik iklan dengan judul Pengaruh Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli

Konsumen oleh Ika Ratih Utami, studi kasus pada produk POND’S Complete

Whitening Care pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, UPN “Veteran”, UMY dan berikut adalah abstrak penelitian tersebut

dengan tujuan penelitian:

1. Untuk mengetahui atribut-atribut daya tarik iklan POND’S Complete Whitening

Care yang menentukan minat beli mahasiswa berdasarkan atribut

produk/merek, isi iklan, informasi, bentuk/format iklan, dan durasi waktu.

2. Untuk mengetahui pengaruh atribut-atribut daya tarik iklan POND’S Complete

Whitening Care terhadap minat beli konsumen berdasarkan atribut

(41)

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi terhadap daya tarik iklan

antara mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, UPN “Veteran” dan UMY berdasarkan atribut-atribut

produk/merek, isi iklan, informasi, bentuk/format iklan, dan durasi waktu.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, UPN “Veteran” dan UMY pada bulan November-Desember 2004.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dari Universitas Sanata

Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, UPN “Veteran”, UMY dan mahasiswa

tersebut belum pernah menggunakan produk POND’S Complete Whitening Care

namun sudah mendengar dan melihat iklan tersebut dan sampel dari penelitian

berjumlah 200 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode

convenience sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik

analisis data yang digunakan adalah Q-Cochran, Analisis Regresi Berganda, dan Uji

F (ONE WAY ANOVA) dengan taraf signifikansi α= 0,05, dan hasil penelitian

menunjukkan:

1. Terdapat lima atribut daya tarik iklan yang menentukan minat beli mahasiswa

yaitu produk/merek, isi iklan, informasi, bentuk/format iklan, dan durasi waktu.

2. Pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, daya tarik iklan yang berpengaruh

positif terhadap minat beli mahasiswa adalah atribut informasi. Pada mahasiswa

Universitas Atma Jaya Yogyakarta daya tarik iklan yang berpengaruh positif

(42)

negatif terhadap minat beli mahasiswa adalah atribut bentuk/format iklan. Pada

mahasiswa UPN “Veteran” daya tarik iklan yang berpengaruh positif terhadap

minat beli mahasiswa adalah atribut informasi dan produk/merek. Pada

mahasiswa UMY daya tarik iklan yang berpengaruh positif terhadap minat beli

mahasiswa adalah atribut isi iklan dan atribut produk/merek.

3. Terdapat perbedaan persepsi daya tarik iklan POND’S Complete Whitening

Care antara mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, UPN “Veteran” dan UMY. Mahasiswa yang memiliki persepsi

paling tinggi berdasarkan atribut daya tarik iklan POND’S Complete Whitening

Care adalah pertama mahasiswa UPN “Veteran”, kedua mahasiswa UMY,

ketiga mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, keempat Universitas

(43)

P. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian pengaruh slogan, logo, simbol dan format

pesan iklan billboard terhadap minat beli konsumen dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian Slogan Iklan

Logo Produk

Simbol Iklan

Minat Beli Konsumen

(44)

Q. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian teori di atas, maka penulis merumuskan dua hipotesis

sebagai berikut:

1. Slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard secara parsial

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild menthol.

2. Slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard secara simultan

(45)

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, kesimpulannya hanya

berlaku pada ruang lingkup lokasi penelitian.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2007.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian ini adalah responden yang merokok dan pernah melihat iklan

billboard rokok A Mild menthol.

2. Obyek penelitian ini adalah pengaruh slogan, logo, simbol dan format pesan

iklan billboard terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild Menthol.

(46)

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert,

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden.

Kuesioner dalam penelitian ini berisi pertanyaan mengenai tanggapan konsumen

terhadap slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard dan minat beli

konsumen pada rokok A Mild menthol, setiap jawaban diberi skor berupa:

1. Sangat Setuju : 5

2. Setuju : 4

3. Netral : 3

4. Tidak Setuju : 2

5. Sangat Tidak Setuju : 1

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:31).

Secara teoritis, Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2006:31) mendefinisikan

variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai ”variasi” antara satu

(47)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel independen dan dependen

yaitu (Sugiyono, 2006:153):

1. Variabel Independen, sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent, bebas. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi slogan, logo,

simbol dan format pesan iklan billboard.

2. Variabel Dependen sering disebut variabel output, kriteria, terikat yang

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli

konsumen pada rokok A Mild menthol. Minat beli konsumen merupakan

keinginan yang timbul dari dalam diri konsumen untuk membeli suatu produk

setelah melihat suatu obyek atau iklan billboard.

G. Jenis Data

Penelitaian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung diperoleh dari

responden, yaitu data mengenai jawaban responden terhadap daftar

(48)

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

berkaitan dengan perusahaan seperti, sejarah berdirinya perusahaan, lokasi

perusahaan, produk-produk yang dipasarkan dll.

H. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

yang merokok dan pernah melihat iklan billboard rokok A Mild menthol.

2. Sampel

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150 responden yang

merokok dan pernah melihat iklan billboard rokok A Mild menthol (Sugiyono,

2006:73).

3. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling aksidental. Teknik

aksidental ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

(49)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, untuk

mengukur validitas dan realibilitas perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Adapun

alat pengujian tersebut meliputi:

1. Uji Validitas

Adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur data

yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan

mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing item dengan skor

total dengan menggunakan teknik korelasi product moment (Hadi, 2002:44)

adalah:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi product moment.

x : Skor atau nilai dari setiap item.

y : Skor atau total nilai dari setiap pertanyaan.

N : Jumlah sampel (responden).

Untuk menentukan suatu item pertanyaan, nilai koefisien korelasi product

moment (rxy dengan nilai korelasi tabel). Jika rxy > r tabel maka item

pernyataan yang diuji dinyatakan valid, sehingga layak disertakan dalam daftar

(50)

pernyataan. Item pernyataan yang tidak valid harus dibuang dari daftar

pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki

kemantapan dalam penggunaannya, baik ditinjau dari waktu kewaktu maupun

dari kondisi satu dengan kondisi yang lain (Sumarni & Wahyuni, 2006:49).

Menurut Umar (2003:87) semakin kecil kesalahan pengukuran, maka makin

reliabel alat pengukur. Sebaliknya jika makin besar kesalahan pengukuran maka

semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar kecil kesalahan pengukuran

dapat diketahui antara lain dari nilai korelasi antara hasil pengukuran pertama

dan kedua. Ada cukup banyak teknik untuk mengukur reliabilitas dan salah

satunya adalah teknik Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mengukur tingkat reliabilitas dalam penelitian ini. Teknik Alpha

Cronbach ini mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1-0, tetapi

merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau

bentuk skala 1-3, 1-5 dan 1-7 dan seterusnya dapat menggunakan koefisien

alpha cronbach, adapun rumusnya seperti berikut:

=

2
(51)

Keterangan:

11

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pernyataan

2 t

σ = Varian total

2

b

σ = Jumlah varian butir

Untuk mengetahui daftar pernyataan atau kuesioner (kumpulan dari item

pernyataan yang valid) reliabel atau tidak maka dilakukan pengujian terhadap

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu daftar pernyataan atau scale

dinyatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach > 0,60.

J. Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard terhadap minat beli konsumen, maka digunakan analisis data regresi ganda.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data regresi ganda empat

prediktor. Karena dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen meliputi

slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard. Persamaan regresi untuk empat

prediktor adalah (Sugiyono, 2006:210):

(52)

Keterangan:

Y = Minat Beli Konsumen

a = Konstanta

b1 = Koefisiensi X1

X1 = Slogan Iklan Billboard

b2 = Koefisiensi X2

X2 = Logo Iklan Billboard

b3 = Koefisiensi X3

X3 = Simbol Iklan Billboard

b4 = Koefisiensi X4

X4 = Format Iklan Billboard

Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

(

)(

) (

)(

)

)

(

2 2 2 i i i i i i i n a ΣΧ − ΣΧ Υ ΣΧ ΣΧ − ΣΧ ΣΥ =

(

)

(

)

)

(

2 2 i i i i i i n n b ΣΧ − ΣΧ ΣΥ ΣΧ − Υ ΣΧ =

Ketika melakukan pengujian dengan regresi berganda semua variabel

independen dalam penelitian ini akan dimasukkan yang meliputi slogan, logo, simbol

dan format pesan iklan billboard untuk diregres terhadap minat beli konsumen pada

(53)

K. Hipotesis Pertama (Uji t)

Untuk mengetahui slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild

menthol, maka dilakukan pengujian hipotesis, langkah-langkah yang harus dilakukan

adalah:

1. Merumuskan hipotesis

Untuk mengetahui slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok A

Mild menthol. Dengan formulasi H0 dan Ha sebagai berikut:

H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 (slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen).

Ha : b1, b2, b3, b4 > 0 ( slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen).

2. Menentukan tingkat signifikansi

Penelitian ini menggunakan level of significance atau α sebesar 0,05 atau 0,5%

dengan derajat kebebasan df = n-k

3. Menentukan nilai t

Perhitungan nilai t dihitung dengan rumus:

t

=

2

1

2

r n r

(54)

Keterangan:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

4. Kriteria penerimaan

Jika t hitung < t tabel atau t hitung pada p value > 0,05 maka H0 diterima

Jika t hitung ≥ t tabel atau t hitung pada p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak

5. Kriteria pengujian satu sisi

t

05 , 0

=

α

(55)

6. Kesimpulan

a. Jika H0 diterima artinya slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen pada rokok A Mild menthol.

b. Jika H0 ditolak artinya slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara parsial berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok

A Mild menthol.

L. Hipotesis Kedua (Uji F)

Untuk mengetahui slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara simultan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok A Mild

menthol, maka dilakukan pengujian hipotesis, langkah-langkah yang harus dilakukan

adalah:

1. Merumuskan hipotesis

Untuk mengetahui slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara simultan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada rokok

A Mild menthol. Dengan formulasi H0 dan Ha sebagai berikut:

H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 (slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen).

Ha : b1, b2, b3, b4 > 0 (slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

(56)

2. Menentukan tingkat signifikansi

Penelitian ini menggunakan level of significance atau α sebesar 0,05 atau

0,5% dan dengan derajat kebebasan df = n-k.

3. Menentukan nilai F

Perhitungan nilai F dapat dihitung dengan rumus:

(

)

(

2

)

2

1

1

R

m

m

N

R

F

=

Keterangan:

F = Nilai F hitung

N = Jumlah sampel

R2 = Koefisien determinasi ( R square )

m = Jumlah variabel independen

Koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah kemampuan variabel

independen mempengaruhi variabel dependen. Semakin besar koefisien

determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan variabel independen

menerangkan variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi dapat

dihitung dengan rumus (Suharyadi & Purwanto, 2004:465):

(57)

4. Kriteria penerimaan

Jika F hitung < F tabel atau F hitung pada p value > 0,05 maka H0 diterima

Jika F hitung ≥ F tabel atau F hitung pada p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak

5. Kriteria pengujian

α =0,05

Gambar 3.2 Uji F

6. Kesimpulan

a. Jika H0 dterima artinya slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap minat beli

konsumen pada rokok A Mild menthol.

b. Jika H0 ditolak artinya slogan, logo, simbol dan format pesan iklan

billboard secara simultan berpengaruh positif terhadap minat beli

(58)

A. Sejarah Perusahaan

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna didirikan pada tahun 1913 oleh

seorang imigran di Surabaya bernama Liem Seeng Tee. Pada mulanya Sampoerna

hanya membuat dan menjual rokok kretek lintingan tangan dengan campuran

cengkeh, vanili, pala dan kayu manis. Permintaan terhadap rokok ini pun meningkat,

sehingga bisnisnya dengan cepat berkembang pesat, yang kini menjadi merek

terkemuka di Indonesia dengan produk utamanya diberi nama Dji Sam Soe.

Sampoerna merupakan salah satu perusahaan rokok di Indonesia yang tumbuh

pesat. Pada tahun 1920 Lim Seeng Tee memasarkan produk rokoknya ke beberapa

tempat di Surabaya, bahkan pasar rokok tersebut sampai keluar Jawa Timur. Pada

tahun 1934 didirikanya pabrik baru dengan nama Taman Sampoerna. Bisnis rokok ini

oleh Lim Seeng Tee diwariskan pada kedua putranya. Putra pertama Swie Wha putra

pertama memulai usaha dagang tembakau di Jawa Tengah pada tahun 1952,

sedangkan putra keduanya Swie Ling mendirikan pabrik baru di Denpasar dengan

nama PT. Panamas. Pabrik ini membuat rokok kretek tanpa mesin dari tahun 1954

sampai tahun 1978, kemudian pabrik ini dipindahkan ke Malang. Pada tahun 1982

mesin pengolahan rempah dan percetakan diganti dengan mesin yang baru. Sebuah

laboratorium pengendalian mutu moderen didirikan untuk menguji hasil produksi dari

tiga pabrik dalam rangka perawatan dan peningkatan mutu produk.

(59)

Pada tahun 1987 perusahaan mendirikan pabrik baru di atas tanah seluas 153 hektar

di Pandaan, yang terletak antara jalan Surabaya dan Malang. Pabrik baru ini

dirancang untuk menyimpan dan menyediakan bahan baku di Indonesia. Pada tahun

1988 PT. Panamas menggabungkan diri pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. PT.

Panamas sebagai anak perusahaan Sampoerna dan berfungsi sebagai distributor.

Pada bulan Mei 2005, PT. Philip Morris Indonesia, afiliasi dari Philip Morris

International perusahaan tembakau Internasional yang merupakan bagian dari Altria

Group telah mengakuisisi sebesar 98% saham PT. Hanjaya Mandala Sampoerna.

Perubahan kepemilikan ini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan

sejarah Sampoerna. Dengan kepemimpinan Martin G King sebagai presiden direktur

dan didukung oleh jajaran direksi dengan keahlian nasional dan internasional,

Sampoerna memiliki landasan yang kokoh untuk berkembang lebih pesat.

B. Lokasi Perusahaan

1. Kantor Pusat

Jalan Rungkut Industri Raya No. 18

Surabaya 60293, Jawa Timur

2. Kantor Perwakilan

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 54-55 Bapindo Plaza I Lt.18

(60)

C. Produk-Produk yang Dipasarkan

Produk-produk andalan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna adalah Dji Sam Soe

dan A Mild, A Mild Menthol memimpin dalam segmen kelas atas, sedangkan

Sampoerna A Hijau bersaing dalam segmen kelas menengah. PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna merupakan perusahaan rokok pertama yang memperkenalkan rokok

kretek rendah tar rendah nikotin di Indonesia. Produk yang dipasarkan di Indonesia

adalah Dji Sam Soe, Dji Sam Soe Super Premium, Sampoerna Hijau, A Mild, A Mild

(61)

A. Data untuk Analisis

Dalam penelitian ini melibatkan lima variabel, yang terdiri dari empat

variabel independen adalah slogan, logo, simbol, dan format pesan iklan billboard,

sedangkan variabel dependennya adalah minat beli konsumen terhadap rokok A Mild

(menthol). Data utama yang dianalisis dalam penelitian ini adalah jawaban dari

responden yang mengisi kuesioner. Kuesioner yang disebar berjumlah 150 buah.

Pada bab ini, penulis akan melakukan pembahasan hasil analisis data. Analisis data

dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian adalah:

1. Analisis profil responden, untuk mengetahui prosentase responden berdasarkan

karakteristik responden.

2. Pengujian instrumen dengan uji validitas dan reliabilitas, tujuannya untuk

mengetahui bahwa kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data dari

responden yang mengisi kuesioner telah valid dan reliabel.

3. Uji t untuk mengetahui variabel independen yang meliputi slogan, logo, simbol

dan format pesan iklan billboard secara parsial berpengaruh positif terhadap

minat beli konsumen pada rokok A Mild menthol.

4. Uji F untuk mengetahui variabel independen yang meliputi slogan, logo, simbol

dan format pesan iklan billboard secara simultan berpengaruh positif terhadap

minat beli konsumen pada rokok A Mild menthol.

(62)

5. Analisis regresi berganda, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen dalam penelitian ini yang meliputi slogan, logo, simbol,

format pesan iklan billboard A Mild menthol terhadap variabel dependen yaitu

minat beli konsumen.

6. Koefisien Determinasi untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

independen yang meliputi slogan, logo, simbol dan format pesan iklan billboard

terhadap variabel dependen yaitu minat beli konsumen pada rokok A Mild

menthol.

B. Analisis Profil Responden

Profil dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan pengelompokan responden

dalam kategori-kategori seperti jenis kelamin, usia, jurusan, pendapatan atau uang

saku setiap bulan.

1.Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Dilihat dari data yang diperoleh pengelompokkan berdasarkan jenis kelamin,

yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 106 orang atau 70,67% dari 150

responden yang diteliti, sisanya sebanyak 44 orang atau 29,33% berjenis kelamin

perempuan. Responden laki-laki yang berjumlah 106 orang tersebut terbagi lagi

menurut penggunaan merek rokok. Pengguna rokok merek A Mild sebanyak 35

(63)

sebanyak 39 orang atau 26% dari 150 responden dan sisa 32 orang atau 21,33%

pengguna rokok Merek lain. 44 orang wanita yang menjadi responden juga

terbagi lagi berdasarkan merek rokok yang mereka konsumsi. Pengguna A Mild

sebanyak 17 orang atau 11,33%, pengguna A Mild Menthol sebanyak 22 orang

atau 14,67% dan sisa sebanyak 5 orang atau 3,33% dari 150 orang, Selengkapnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Merek Total

A Mild A Mild Menthol Merek Lain

Laki-laki N 35 39 32 106

% 23,33 26,00 21,33 70,67

Perempuan N 17 22 5 44

% 11,33 14,67 3,33 29,33

Total N 52 61 37 150

% 34,67 40,67 24,67 100

Sumber: Data primer yang diolah

2.Profil Responden berdasarkan Usia

Pengelompokkan responden berdasarkan usia, responden yang masuk dalam

kelompok usia kurang dari 20 tahun berjumlah 45 orang atau 30% dari 150

responden, responden yang masuk kelompok usia antara 20 sampai 24 tahun

berjumlah 78 orang atau 52% dari 150 responden merupakan jumlah responden

yang terbesar, dan kelompok usia diatas 24 tahun berjumlah 27 orang atau 18%

dari 150 responden. Berikut adalah tabel perincian usia responden berdasarkan

(64)

Tabel 5.2

Responden Berdasarkan Usia

Merek Usia

A Mild A Mild Menthol Merek Lain

Total

N 14 17 14 45

< 20 tahun

% 9,33 11,33 9,33 30,00

N 15 37 26 78

20 s/d 24 tahun

% 10,00 24,67 17,33 52,00

N 10 13 4 27

> 24 tahun

% 6,67 8,67 2,67 18,00

N 39 67 44 150

Total

% 26,00 44,67 29,33 100

Sumber: Data primer yang diolah

3.Profil Responden berdasarkan Pendapatan

Dalam penelitian ini dari data yang diperoleh bahwa pendapatan responden setiap

bulannya sekitar 24 orang atau 16% yang memiliki pendapatan kurang dari Rp

400.000 setiap bulannya. Responden yang pendapatannya berkisar antara Rp

400.000 sampai Rp 700.000 setiap bulannya berjumlah 53 orang atau 35,33%,

sekitar 51 orang atau 34% responden memiliki pendapatan antara Rp 700.001

sampai Rp 1.000.000 dan responden yang memiliki pendapatan diatas Rp

1.000.000 berjumlah 22 orang atau 14,67% dari keseluruhan responden. Tabel

(65)

Tabel 5.3

Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Merek Total

A Mild A Mild Menthol Merek Lain

< Rp 400rb N 5 9 10 24

% 3,33 6,00 6,67 16,00

Rp 400rb s/d Rp 700rb N 20 20 13 53

% 13,33 13,33 8,67 35,33

Rp 701rb s/d Rp 1jt N 15 30 6 51

% 10,00 20,00 4,00 34,00

> Rp 1jt N 13 8 1 22

% 8,67 5,33 0,66 14,67

Total N 53 67 30 150

% 35,33 44,67 20,00 100

Sumber: Data primer yang diolah

4. Profil Responden Berdasarkan Jenis Rokok yang diKonsumsi

Pengelompokkan responden berdasarkan jenis rokok yang di konsumsi,

responden yang konsumsi rokok merek A Mild sebesar 67 orang atau 44,67%,

responden yang konsumsi rokok merek A Mild Menthol berjumlah 53 orang atau

35,33% dan responden yang mengkonsumsi rokok merek lain sebesar 30 orang

atau 20% dari keseluruhan responden, Tabel berikut merupakan perincian jenis

rokok yang dikonsumsi oleh responden sebagai berikut:

Tabel 5.4

Responden Berdasarkan Jenis Rokok yang di Konsumsi

Jenis Rokok Total

A Mild N 67

% 44,67

A Mild Menthol N 53

% 35,33

Merek Lain N 30

% 20

Total N 150

(66)

C. Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini pengujian instrumennya menggunakan pengujian validitas

dan pengujian reliabilitas sebagai alat ukur terhadap 30 responden yang mengisi

kuesioner bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu instrumen penelitian yang

digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan bantuan software SPSS 12.00 for windows sebagai berikut:

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan yang

digunakan dalam kuesioner dapat diukur secara tepat terhadap apa yang diuji

dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang

diperoleh dari masing-masing item dengan skor total dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dengan tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil

pengujiannya menggunakan bantuan software SPSS 12.00 for windows dengan

melihat tabel Item Total Statistic pada kolom Corrected Item Total Correlation

(lampiran) dan r hitung terkoreksi dengan melihat tabel Correlations pada kolom

(67)

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Slogan)

Item pernyataan

r hitung r hitung

terkoreksi

r tabel Status

1 0,389 0,583 0,3061 Valid

2 0,484 0,651 0,3061 Valid

3 0,548 0,707 0,3061 Valid

4 0,517 0,684 0,3061 Valid

5 0,427 0,616 0,3061 Valid

6 0,571 0,752 0,3061 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa item pernyataan

untuk variabel slogan dinyatakan valid, dapat lihat bahwa hasil dari keenam

item pernyataan r hitung dan r hitung terkoreksi lebih besar dibanding r tabel

atau rhitung > rtabel, sehingga keenam item pernyataan tersebut dapat digunakan

dalam penelitian.

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Logo)

Item pernyataan

r hitung r hitung

terkoreksi

r tabel Status

1 0,546 0,659 0,3061 Valid

2 0,624 0,768 0,3061 Valid

3 0,589 0,754 0,3061 Valid

4 0,509 0,685 0,3061 Valid

5 0,503 0,682 0,3061 Valid

6 0,406 0,587 0,3061 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa item pernyataan

(68)

item pernyataan r hitung dan r hitung terkoreksi lebih besar dibanding r tabel

atau rhitung > rtabel, sehingga keenam item pernyataan tersebut dapat digunakan

dalam penelitian.

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Simbol)

Item pernyataan

r hitung r hitung

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Jenis Rokok yang di Konsumsi
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Slogan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

DIberitahukan kepada Bapak/Ibu ketua pelaksanaan Pengabdian Masyarakat berbasis Prodi, diminta segera datang ke LPPM untuk menandatangani Kontrak kegiatan Pengabdian.. Masyarakat

Ilmu Ekonomi Pelatihan Kewirausahaan Rumah Tangga Melalui Home Vegetable Gardening dalam rangka Efisien Pengeluaran Rumah Tangga : Studi Kasus Kecamatan Kuranji, Padang

Pokja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014 akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk

(studi P.&lt;la MrhdGwa 51 Univ6ita6 Andala). rJbL^tMqti s4q tu ai

Kemudian program kompensasi juga penting bagi perusahaan, karena hal itu mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumberdaya manusia atau dengan kata lain agar

Semi-structured interviews was assigned to 24 students who have recently taken the Public Speaking Class of Satya Wacana Christian University from Language and

emesisgravidarum pada ibu hamil trimester I yang meliputi faktor paritas, status pekerjaan, pengetahuan ibu, riwayat penggunaan pil kontrasepsi sebelum kehamilan,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya, serta bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan