• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BOGOR LUSIANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BOGOR LUSIANAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN

INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM

RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI

KABUPATEN BOGOR

LUSIANAH

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

(2)

STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN

INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM

RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI

KABUPATEN BOGOR

LUSIANAH

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Industri Kecil Menengah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITU R

2009

T PERTANIAN BOGO BOGOR

(3)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.

ogor, Mei 2009

Lusianah B

(4)

udul Tugas Akhir : Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk

Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor

ama : Lusianah

NRP : F 352064015

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc J

N

Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana

Industri Kecil Menengah

Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA Prof.Dr.Ir. H. Khairil A Notodiputro, MS

(5)

LUSIA

Bertolak dari hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan bahan

gunakan untuk merumuskan strateg

an kemuda

RINGKASAN

NAH. Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan NURHENI SRI

PALUPI.

Minyak pala (nutmeg oil) sebagai salah satu produk minyak atsiri merupakan salah satu produk ikutan (by product) komoditas pala yang banyak memiliki produk olahan, diantaranya untuk industri makanan dan minuman, parfum dan kosmetika, sabun, farmasi dll. Biji dan fuli pala sebagai penghasil minyak atsiri serta produk olahannya belum banyak mendapatkan perhatian serius untuk dikembangkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bogor.

baku minyak pala yang baik bagi industri produk olahan unggulan minyak pala di lokasi yang potensial di Kabupaten Bogor; (2) menganalisis kelayakan dan potensi pengembangan industri; serta (3) merumuskan strategi pengembangan industri tersebut. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Salah satu cara menentukan bahan baku minyak pala yang baik bagi industri produk olahan unggulan minyak pala di lokasi yang potensial di Kabupaten Bogor adalah melalui pemilihan metode destilasi, pemilihan produk unggulan, dan pemilihan lokasi potensial pengembangan industri, yang ketiganya dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE) untuk penyaringan alternatif dengan metode brain storming dan teknik wawancara langsung dengan pakar serta jajak pendapat melalui alat bantu pengisian kuesioner. Untuk menilai kelayakan investasi industri produk olahan minyak pala adalah dengan menggunakan tolok ukur finansial yang meliputi net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net B/C ratio, pay back period (PBP), dan analisis sensitivitas. Untuk menentukan posisi industri produk olahan minyak pala digunakan analisis evaluasi faktor internal dan eksternal, dan matriks internal eksternal. Bobot dan nilai akhir dari setiap faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri juga ditentukan oleh responden pakar melalui alat bantu pengisian kuesioner dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan. Hasil analisis SWOT di

i alternatif dalam pengembangan industri produk kosmetik dan parfum, dan metode analytical hierarchy process (AHP) berguna untuk menentukan strategi prioritas. Kedua alat analisis terakhir tersebut juga menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner oleh pakar, dan dibantu

sofware expert choice 2000 untuk pengolahan data.

Penyaringan alternatif dan kriteria dengan metode MPE menentukan metode destilasi minyak pala yang terpilih berdasarkan pendapat responden pakar adalah metode uap langsung, dengan kriteria kemudahan proses dan sesuai dengan dana yang tersedia sebagai kriteria dengan bobot tertinggi. Sedangkan produk kosmetik dan termasuk parfum di dalamnya sebagai produk olahan unggulan terpilih, dengan kriteria kemudahan pasar, nilai ekonomis, d

han sebagai kriteria dengan peringkat bobot tertinggi dalam penentuan produk unggulan, serta Kecamatan Ciomas terpilih sebagai lokasi paling potensial

(6)

i layak dan menguntungkan untuk dikembangkan lebih lanj

kebijakan pemerintah yang mendukung pengem

di Kabuapten Bogor, peningkatan kualitas SDM dan teknologi, pembangunan pusat informasi pala, serta perbaikan kebijakan dan kelembagaan.

diperoleh hasil bahwa perluasan areal kebun pala dan pola kemitraan sebagai strategi yang harus di rangka pengembangan industri.

Kata kuci : minyak pala, Kabupaten ogor, prospek pengembangan industri, prioritas strategi

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk pengembangan industri, dengan kriteria kemudahan transportasi, akses konsumen, keamanan berusaha, dan luas lahan sebagai kriteria dengan bobot tertinggi dalam penentuan lokasi industri.

Industri kosmetika dan parfum berbahan dasar minyak pala sebagai produk olahan terpilih dinila

ut berdasarkan kriteria kelayakan investasi. Diperoleh nilai NPV sebesar Rp4 362 473 952.00 pada tingkat suku bunga 16,5% per tahun lebih besar daripada nilai sekarang investasi. IRR 47,2% dengan tingkat discount rate 16,5% dan 8%, IRR lebih besar dari nilai discount rate. Nilai Net B/C sebesar 1,11, nilai Net B/C lebih dari satu.

Berdasarkan analisa matriks IFE dan EFE diperoleh hasil bahwa faktor yang menjadi kekuatan bagi pengembangan industri produk olahan minyak pala adalah budidaya pala yang telah lama ada/turun temurun (0,315) dan tersedianya sumber daya lahan yang cukup luas (0,248). Sedangkan faktor kelemahan yang penting diperhatikan adalah sistem informasi yang belum memadai (0,316) dan aspek kelembagaan yang belum efektif (0,316). Dari sisi faktor eksternal, yang menjadi peluang terbesar adalah

bangan agroindustri (0,620), dilain pihak ancaman yang berpengaruh paling besar adalah banyaknya pungutan-pungutan liar (0,801) yang merugikan dan menghambat industri untuk berkembang. Hasil akhir analisa matrik IFE dan EFE adalah posisi industri produk olahan minyak pala berada pada kuadran II atau posisi sel dua (pertumbuhan).

Dari hasil analisis matriks SWOT dapat dirumuskan beberapa alternatif strategi yaitu perluasan areal kebun pala, pembangunan sentra produk olahan minyak pala, pola kemitraan, pemberdayaan lembaga keuangan dan permodalan yang ada

Sedangkan tujuan akhir dari penelitian yakni alternatif strategi diatas yang menjadi prioritas

prioritaskan dalam B

(7)

ABSTRACT

ties. Many of nutmeg oil’s product were used for food’s industr

te destilation method of nutmeg oil, a product that will be dev

ratio 1,11. SWOT analysis showed that nutmeg oil downstream industry located at egy, and by used this analysis we can formulate sev

strategy to empower The Bogor Regency’s society by means cosmetic’s industry is extensification of nutmeg area and corporate community relationship. Keywords: nutmeg oil, Bogor, prospect industry, developing strategy

LUSIANAH. Developing Strategy and Prospect of Nutmeg Oil Downstream Industry in order to Empower The Bogor Regency’s Society. Under direction

of MUHAMMAD SYAMSUN and NURHENI SRI PALUPI.

Nutmeg oil is one of essential oil products of economically important nutmeg commodi

y, astringent, cosmetics, soap, medicines, and so on. The purpose of this research, was to get a good quality nutmeg oil as raw material for nutmeg oil’s downstream industry, to analize the feasibility of the construction of the industry, and to formulate developing strategy of nutmeg oil’s downstream industry in Bogor Regency.

The datas were collected by experts use exponential comparisons method (MPE) to choose appropria

elop in Bogor and also potential location to develop the industry’s fabric. To know appropriate strategy to empower the Bogor Regency’s society by means of the industry, first it was necessary to know the position of downstream industry using SWOT analysis and to formulate appropriate strategy using Analytical Hierarchy Process (AHP).

The appropriate destilation method of nutmeg oil that were choosen by experts is direct steam method, the product that were choosen by experts is cosmetic’s product, and the potential location is Ciomas Regency. Based on feasibility analysis nutmeg oil downstream industry has potencial prospect in Bogor Regency. Market aspect shows that the industry is very needed in Bogor. The human resource aspect also shows that there are a lot of productive ages that can be required in the industry. Financial aspect signed that investation of the industry bring profit based on NPV that is Rp4 362 473 952.00 , IRR 47,2% per year with discount rate 16,5% and 8% per year, PBP 11,5 month, and B/C second quadrant. It means that the industry supported aggressive strat

(8)

i Negeri (UMPTN) ke Univer

Kota sejak 1996 dan di Sentra Kredit Kecil Jakarta Kota sejak 2001 hingga 2005 berpangkat Asisten Manajer pada Unit

redit. Sejak tahun 2005 hingga April 2009 penulis menempati posisi sebagai nalis Pembiayaan Besar pada Unit Pemasaran Bisnis Bank BNI Divisi Usaha yariah Kantor Besar Sudirman.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 04 Nopember 1970 dari ayah Achmad Sumantri dan ibu Sunayah (Alm). Penulis merupakan putri ke tujuh dari duabelas bersaudara.

Tahun 1989 penulis lulus dari SMA Negeri 65 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi Ujian Masuk Perguruan Tingg

sitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Penulis memilih Program Studi Ekonomi Moneter, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi, lulus pada tahun 1995. Pada tahun 2007 penulis diterima di Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah IPB.

Berbekal Ijazah Strata I, penulis diterima bekerja pada Bank BNI dan ditempatkan di Kantor Cabang Jakarta

K A S

(9)

saikan. Judul kas 1. gera 2. 3

ulan data yang

4.

demikian besar, Mbak Widi, Bpk. Acep atas

5.

6. suk Mbak Vera dan Mas Haer atas

7. h membantu dan memberi dukungan dalam bentuk

sek lis sebagai manusia, terlupa

menyebutkannya disini dan juga karena keterbatasan tempat, Penulis mohon ma

Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2009

Penulis

PRAKATA

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Menguasai dan Menggenggam seluruh mahluk-Nya, karena hanya dengan pertolongan dan karunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil disele

dari tugas akhir ini adalah “STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di KABUPATEN BOGOR”

Dengan selesainya tugas akhir ini, Penulis tidak lupa mengucapkan terima ih yang tulus kepada pihak-pihak yang turut membantu, yaitu :

Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc dan Ibu Dr. Ir.Nurheni Sri Palupi, MSi selaku Komisi Pembimbing, serta Ibu Dr. Ir. Ani Suryani, DEA selaku Penguji Luar Komisi yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing, menguji, memberi pengarahan, membuka wawasan Penulis, serta memberi semangat dan motivasi bagi Penulis untuk se menyelesaikan tugas akhir ini.

Seluruh staff pengajar di MPI IPB yang telah memberikan ilmu sebagai modal Penulis untuk mengamalkan ilmu yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Responden Pakar yang telah bermurah hati menyediakan waktu dan pemikiran untuk mengisi kuesioner dan membantu dalam pengump

diperlukan, Ibu Ir. Prasetiowati ; Bapak Ir. Dedi Supriadi, MSc; Bapak Edy Wibowo, STP,MP; Ibu Diah S.R, S.Hut; Bapak Drs. Edy Sapto Hartanto, Bapak Drs. Ma’mun, BSc; dan Bapak Drs. M. Hadad. E.A.

Khusus kepada Ibu Ir. Nanan Nurdjannah, Bapak. Yudi R, STP atas sumbangsih pemikiran yang

inspirasinya serta bantuannya diawal penyusunan tugas akhir ini, serta tidak lupa Mas Haryanto atas segala bantuan moril dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini.

Mama (Alm, semoga Allah selalu menyayangi Beliau, sebagaimana kasih sayang dan didikannya sejak Penulis kecil hingga dewasa), Abah, Bapak, Ibu, selaku orang tua dan mertua Penulis yang tidak henti-hentinya berdoa. Kakak, adik, putera-puteri tercinta (Hanum dan Bagas) dan seluruh keluarga besar yang penulis miliki, atas kasih sayang dan persaudaraan yang tulus dan ikhlas.

Seluruh teman-teman MPI Angk-9 terma

segala support dan dukungannya, seluruh rekan-rekan di BNI Divisi Usaha Syariah atas pengertian dan kesempatan yang diberikan selama proses perkuliahan dan penyusunan tugas akhir.

Semua pihak yang tela

ecil apapun, yang karena keterbatasan Penu af atas kealpaan ini

(10)

DAFTAR ISI :

.

1.4 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 7

2.4.3 2.5 DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.5 Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tanaman Pala ... 8

2.1.1 Mengenal Tanaman Pala ... 8

2.1.2 Pemanfaatan Tanaman Pala ... 9

2.1.3 Minyak Pala (Nutmeg Oil) ... 11

2.2 Manajemen Teknologi Agribisnis ... 12

2.2.1 Teori Manajemen Teknologi Agribisnis ... 12

2.2.2 Metode Perbandingan Eksponential (MPE) ... 14

2.3 Analisis Kelayakan Proyek Investasi ... 15

2.3.1 Definisi Proyek ... 15

2.3.2 Analisis Finansial ... 16

2.4 Manajemen Strategis ... 20

2.4.1 Teori Manajemen Strategis ... 20

2.4.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ... 22

Analisis Matrik SWOT ... 23

Perencanaan Industri ... 23

2.5.1 Teori Perencanaan Industri ... 23

2.5.2 Metode Proses Hierarki Analisis (AHP) ... 24

2.6 Profil Kabupaten Bogor ... 25

(11)

2.6.4.1 Visi dan Misi ... 27

... 33

3.3.3 Analisis Aspek Teknis dan Teknologis ... 40

. 42 2.6.2 Pemerintahan ... 26

2.6.3 Demografi ... 27

2.6.4 Kebijakan Penyelenggaraan Pemerintahan ... 27

2.6.4.2 Strategi dan Arah Kebijakan ... 27

III METODOLOGI ... 33

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 33

3.1.1 Penentuan Metode Destilasi ... 3.1.2 Penentuan Produk Olahan Unggulan Minyak Pala ... 33

3.1.3 Penentuan Lokasi Industri Produk Olahan Unggulan Minyak Pala ... 34

3.1.4 Analisa Kelayakan Industri ... 34

3.1.5 Penentuan Posisi Industri ... 35

3.1.6 Perumusan Strategi Sesuai dengan Posisi Industri ... 35

3.1.7 Pemilihan Strategi Prioritas ... 35

3.2 Pengumpulan Data ... 37

3.3 Analisis Data dan Pengolahan Hasil ……... 39

3.3.1 Analisis Kelayakan Usaha ... 39

3.3.2 Analisis Permintaan ... 39

3.3.4 Pengolahan Hasil ... 40

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Metode Destilasi, Produk Unggulan, dan Lokasi Industri ………. 42

4.1.1 Metode Destilasi Minyak Pala …..………...……… 4.1.2 Produk Olahan Unggulan Minyak Pala ...………. 45

4.1.3 Lokasi Potensial Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 50

4.2 Analisis Kelayakan Industri Produk Olahan Minyak Pala …….... 55

4.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran …... 55

4.2.2 Aspek Teknis dan Teknologis ... 58

(12)

.

. 75

4.3.2 Prioritas Strategi Pengembangan Industri Produk Olahan

V

Kesimpulan ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN ... 95

4.2.4 Aspek Ekonomi dan Keuangan ... 60

4.2.4.1 Biaya Investasi ... 60

4.2.4.2 Biaya Operasional ... 61

4.2.4.3 Sumber dan Struktur Pembiayaan ... 62

4.2.4.4 Harga dan Prakiraan Penerimaan ... 63

4.2.4.5 Proyeksi Arus Kas ... 64

4.2.4.6 Break Event Point (BEP) ... 66

4.2.4.7 Pay Back Period (PBP) …... 66

4.2.4.8 Kelayakan Investasi ... 66

4.2.4.9 Analisis Sensitivitas ... 67

4.3 Strategi Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala 68 4.3.1 Penentuan Posisi Industri Produk Olahan Minyak Pala . 68

4.3.1.1 Faktor Internal ... 68

4.3.1.2 Faktor Eksternal ... 71

4.3.1.3 Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal ... 73

4.3.1.4 Matriks Internal Eksternal ... 4.3.1.5 Matriks SWOT ... 77

Minyak Pala ... 78

KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

7.1 7.2 Saran ... 90

(13)

DAFTAR TABEL

. No Teks Halaman 2 4 36 47 52 62 65 77 1 Volume dan Nilai Ekspor Lima Komoditas Minyak Atsiri Terbesar Indonesia tahun 2002 ... 2 Volume dan Nilai Ekspor serta Harga FOB Minyak Pala Indonesia Tahun 1998 – 2002 ………. 3

3 Luas dan Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Bogor ……. 4 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Pala Rakyat di Kabupaten Bogor Menurut Kecamatan Tahun 2006 ………... 5

5 Nilai dan Definisi Skala Perbandingan Pada AHP ………... 25

6. Tahap Penelitian Berdasarkan Target Keluaran ... 7 Penentuan Metode Destilasi Minyak Pala ... 42

8 Penentuan Produk Olahan Unggulan Minyak Pala ………….…… 9 Penentuan Lokasi Potensial Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 10 Kesesuaian Lingkungan Tanaman Pala ... 52

11 Kebutuhan Biaya Investasi ... 60

12 Kebutuhan Biaya Operasional Per Bulan ... 61

13 Struktur Pembiayaan Industri Kosmetik ... 14 Angsuran Pembiayaan Investasi dan Modal Kerja Industri Kosmetik ... 63

15 Asumsi Proyeksi Arus Kas ... 16 Proyeksi Pendapatan Industri Kosmetik yang Merupakan Produk Olahan Minyak Pala ... 65

17 Rekapitulasi Perhitungan NPV, IRR, PBP, dan B/C Ratio ... 67

18 Analisis Sensitifitas Industri Kosmetik ... 68

19 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ……… 73

20 Matriks External Factor Evaluation(EFE) ………... 75 21 Matrik SWOT Industri Produk Olahan Minyak Pala ...

(14)

... 80 3 ... 83 4 . ... 84 5

Kabupaten Bogor Melalui Pengembangan Industri Produk

Olahan Minyak Pala ……..…... 85 Kabupaten Bogor Melalui Pengembangan Industri Produk

Olahan Minyak Pala ……..…... 2 Bobot dan Prioritas Elemen Aktor Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Bogor Melalui Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala ……..…... 2 Bobot dan Prioritas Elemen Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Bogor Melalui Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala ……..…... 2 Bobot dan Prioritas Elemen Strategi Pemberdayaan Masyarakat

(15)

DAFTAR GAMBAR

. No Teks Halaman 77 Minyak Pala ... 81 1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 38 2 Posisi Industri Produk Olahan Minyak Pala ...

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

. No Teks Halaman 96 97 98 4. 99 101 6. 103 7. 103 103 104 105 106 106 106 1. Daftar Responden Pakar ...

2. Perhitungan Bobot Kriteria Pemilihan Metode

Destilasi, Pemilihan Produk Unggulan, dan Pemilihan Lokasi Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 3. Perhitungan Skor Alternatif pada Kriteria Pemilihan

Metode Destilasi ... Perhitungan Skor Alternatif pada Kriteria Pemilihan Produk Unggulan ... 5. Perhitungan Skor Alternatif pada Kriteria Pemilihan

Lokasi Industri ... Biaya Variabel Industri Kosmetik yang Merupakan Produk Olahan Minyak Pala ... Biaya Tetap Industri Kosmetik yang Merupakan Produk Olahan Minyak Pala ... 8. Perhitungan Titik Impas / BEP pada Industri

Kosmetik ... 9. Biaya Tenaga Kerja Industri Kosmetik yang Merupakan

Produk Olahan Minyak Pala ... 10. Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Kosmetik dan Minyak Pala pada Kapasitas Penuh... 11. Perhitungan Pokok dan Margin Pembiayaan Investasi

Industri Kosmetik ... 12. Perhitungan Pokok dan Margin Pembiayaan Modal Kerja

Industri Kosmetik ... 13. Perhitungan Jadwal Angsuran Industri Kosmetik

Pembiayaan Modal Kerja & Investasi yang Disepakati di Awal dengan Bank ... 14. Arus Kas Industri Kosmetik Pada Tingkat Margin

(17)

% 109

7

6. Hasil Pengolahan Expert Choice 2000 terhadap Prioritas

Alternatif Strategi dengan Metode AHP ... 120 Setara 16,5% dan Kondisi Normal ... 107 15. Arus Kas Industri Kosmetik Pada Tingkat Margin

Setara 16,5% dan Kondisi Harga Jual Turun 5% ... 108 16. Arus Kas Industri Kosmetik Pada Tingkat Margin

Setara 16,5% dan Kondisi Harga Bahan Baku Naik 10 1 Arus Kas Industri Kosmetik Pada Tingkat Margin

Setara 16,5% dan Kondisi Harga Jual Turun 5% dan

Harga Bahan Baku Naik 10% ... 110 18. Pembobotan terhadap Faktor Internal Kekuatan dan

Kelemahan Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 111 19. Hasil Penggabungan Pembobotan Faktor Internal

Kekuatan dan Kelemahan ... 113 20. Pembobotan terhadap Faktor Eksternal Peluang dan

Ancaman Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 114 21. Hasil Penggabungan Pembobotan Faktor Eksternal

Peluang dan Ancaman ... 115 22. Perhitungan Rating Kekuatan, Kelemahan, Peluang,

dan Ancaman Industri Produk Olahan Minyak Pala ... 116 23. Hasil Pengolahan Expert Choice 2000 terhadap Prioritas

Faktor dengan Metode AHP ... 117 24. Hasil Pengolahan Expert Choice 2000 terhadap Prioritas

Aktor dengan Metode AHP ... 118 25. Hasil Pengolahan Expert Choice 2000 terhadap Prioritas

Tujuan dengan Metode AHP ... 119 2

Referensi

Dokumen terkait

Menariknya di Indonesia, secara historis hampir diketahui banyaknya komunitas, partai, golongan, kelas, paham keislaman yang terklasifikasikan itu merupakan

Kesenjangan antara jumlah pejabat pengawas dan Auditee, Kurangnya Pemahaman Pejabat/Aparatur tentang tugas dan tanggung jawabnya didalam menindaklanjuti hasil temuan

dilaksanakan sejak awal proyek sampai dengan saat ini dibandingkan dengan seluruh target yang ditetapkan dalam proposal; 2) hasil yang dicapai pada pelaksanaan program tahun 2009

Sedangkan berbicara formal antara lain, diskusi, ceramah, pidato, wawancara, dan bercerita (dalam situasi formal). Pembagian atau klasifikasi seperti ini bersifat

Terakhir tentunya harus disadari bahwa peran pemerintah sudah jelas secara ekonomi adalah pihak yang dapat memperbaiki kegagalan mekanisme pasar, dalam hal ini gagalnya mekanisme

Akan tetapi hasil analisis tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian Eljelly dan Alghurair (2010), Aloysius (2004) dan Che et al (2008), yang menyatakan bahwa

Pemetaan kinerja keuangan kabupaten/kota di Propinsi Jambi yaitu PAD dalam membiayai belanja operasional,belanja modal dan belanja tak terduga ada tujuh (7)

is bigger than the image height, (b) the distance between the nadir point and its initial estimation, obtained using the true horizon line, is smaller than a