BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.3.1Data Hasil penelitian
Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok baik pre-test dan post-test, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 1
DATA HASIL PENELITIAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH
No Pre-Test (x1) Post-Test (x2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 3,89 2,94 3,01 2,64 2,95 2,58 3,25 2,65 2,18 3,55 2,62 3,30 3,25 2,35 2,50 2,51 2,72 2,57 2,45 2,60 4,15 3,64 4,32 3,74 3,85 3,65 3,83 3,70 3,82 3,95 3,75 4,48 3,85 3,26 3,40 3,80 3,55 3,80 3,82 3,57 29
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X1
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X1 adalah skor data yang diperoleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal kemampuan lompat jauh gaya jongkok sebelum eksperimen dilakukan atau sebelum diberikan latihan kecepatan. Dari hasil tes diperoleh skor tertinggi yaitu 3,89 dan skor terendah adalah 2,18 Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 2,82; median sebesar 2,77; modus sebesar 2,63 dan standar deviasi sebesar 0,435
Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik di atas dapat diartikan bahwa kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo, sebelum diberikan latihan kecepatan, menunjukkan skor yang tidak terlalu jauh berbeda dengan skor rata-rata, akan tetapi kemampuan lompat jauh gaya jongkok tersebut masih dibawah rata-rata.
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X2
Variabel X2 adalah skor data yang diperoleh melalui pengukuran post-test atau tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok setelah eksperimen dilakukan atau setelah diberikan latihan kecepatan. Dari hasil tes diperoleh skor tertinggi yaitu 4,48 dan skor terendah adalah 3,26. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 3,8; median sebesar 3,78; modus sebesar 3,78 dan deviasi sebesar 0,28
Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik diatas dapat diartikan bahwa ada peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata sebelum diberikan latihan kecepatan sebesar 2,82 dan sesudah diberikan latihan Kecepatan sebesar 3,8. Oleh karena itu,
peneliti berasumsi bahwa pemberian latihan kecepatan memberikan pengaruh terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo. Dengan demikian, perlu adanya pembuktian terhadap asumsi tersebut. Untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan pengujian analisis varians (uji t) atau pengujian dua ratarata.
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis
4.1.3.2 Pengujian Normalitas Data
Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametrik, maka pengujian normalitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang normal atau tidak berasal dari populasi dengan varians yang normal.
a. Pengujian normalitas data pada variabel X1
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima hipotesis varians populasi normal jika: X2hitung ≤ X2daftar (I-a) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = k-3, maka chi kuadrat hltung X2hitung diperoleh harga sebesar = 2,5. Berdasarkan daftar tabel distribusi chi
kuadrat pada α = 0,05 yaitu X2daftar (I-a) (k-3) atau X2daftar (1-0,05) (5-3) = X2daftar (0,95) (2)
diperoleh harga sebesar = 5,99.
Lebih jelasnya bahwa: X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau (2,5 < 5,99). Hal ini sesuai
dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada variabel X1 memiliki varians populasi yang normal.
b. Pengujian normalitas data pada variabel X2
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima hipotesis varians populasi normal jika: X2hitung ≤ X2daftar (-a) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = k-3, maka
chi kuadrat hitung X2hitung diperoleh harga sebesar =3,71 Berdasarkan daftar tabel distribusi chi
kuadrat pada α = 0,05 yaitu X2daftar (1-a) (k-3) atau .X2daftar (1-0,05) (5-3) =X2daftar (0,95) (2)
diperoleh harga sebesar = 5,99.
Lebih jelasnya bahwa X 2hitung lebih kecil dari X 2daftar atau (3,71 < 5,99). Hal ini sesuai
dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahvda data pada variabel X2 memiliki varians populasi yang normal.
4.1.3.3Pengujian Homogenitas Data
Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametrik, maka pengujian homogenitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen atau tidak berasal dari populasi dengan varians yang homogen.
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa, terima hipotesis varians populasi homogen jika X2hitung ≤ X2daftar (1-a) (k-1) dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = k-1, maka
chi kuadrat hitung X2hitung diperoleh harga sebesar =3,44. Berdasarkan daftar tabel distribusi chi
kuadrat pada α = 0,05 yaitu X2daftar(1-a) (k-1) atau X2daftar (1-0,05) (5-3) X2daftar(0,95) (2)
diperoleh harga sebesar = 3,84.
Lebih jelasnya bahwa: .x2hitung lebih kecil dari .x2dafcar atau (2,5 < 5,99). Hal ini sesuai
dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen.
4.2 Pengujian Hipatesis
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo,
maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus (uji t).
Berdasarkan kriteria pengujian bahwa. Terima Ho jika: -1 (1-1/2α) <t<t (1-1/2α) dengan taraf
nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk= n-1. Dengan demikian –t(1-1/2α) <t<t (1-1/2α) sama
dengan –t(1-1/2α0,05) <t<t (1-1/2α 0,05) dengan dk = 20-1 atau –t(1-1/2α 0,975) <t<t (1-1/2α 0,975) =
(19); dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga thitung sebesar 5,04 tdaftar diperoleh harga
sebesar 2,09. Hal itu membuktikan bahwa harga thitung lebih besar daripada tdaftar.
Berdasarkan hal tersebut, maka harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan Ho. Sehingga Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo, ditolak dan menerima Ha yang menyatakan: Terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo. Untuk jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini.
Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesa
HA HA
H0
4.3 Pembahasan
Lompat jauh adalah satu nomor lompat dari cabang atletik yang perlakuannya memiliki empat unsur gerakan yaitu: awalan, tolakan, sikap badan di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Dengan adanya kecenderungan prestasi yang meningkat dari waktu kewaktu baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional, maka untuk berprestasi dan bersaing antar atlet dalam kegiatan olahraga harus dikembangkan kualitas fisik, teknik dan psikologi.
Dalam penelitian ini bentuk latihan yang diberikan yaitu latihan kecepatan. Pada intinya bertujuan untuk memacu dan merangsang tolakan kaki agar kuat sehingga menghasilkan lompatan melambung tinggi.
Dengan metode eksperimen, penelitian ini dimaksud untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dianalisis dengan pengujian statistik, menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang signifikan setelah dilakukannya eksperimen atau latihan kecepatan tersebut.
Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rata-rata kemampuan lompat jauh gaya jongkok yaitu, sebelum diberikan latihan kecepatan, rata-rata kemampuan lompat jauh gaya jongkok adalah 2,82 dan sesudah diberikan latihan memperoleh rata-rata sebesar 3,8 dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan latihan kecepatan selama dua bulan, memberikan pengaruh terhadap kemampuan lornpat jauh gaya jongkok.
Pengaruh yang signifikan ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua rata-rata atau analisis varians bahwa, setelah dianalisis menunjukkan harga thitung = 5,04 dan ttabel sebesar 2,09 dengan demikian harga thitung lebih besar dari pada harga ttabel atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan Ho.
Sehingga hipotesis Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo, ditolak dan menerima hipotesis Ha yang menyatakan: terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa "terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Gorontalo" dapat diterima.
4.4.Keterbatasan penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini baik dari program latihan dan bentuk latihan yang dilaksanakan pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
a. Jumlah anggota yang relatif sedikit, b. waktu penelitan yang terlalu singkat,
c. Bentuk latihan yang digunakan sangat sederhana yang orientasinya hanya pada sekitaran otot tungkai saja,
d. Selain variabel yang diteliti, variabel lain yang diduga berpengaruh dalam penelitian ini tidak terkontrol karena waktu yang digunakan selama penelitian sangat terbatas.