• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODA PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODA PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB 3

METODA PENELITIAN

Metode penelitian merupakan sekumpulan peraturan dan prosedur atau kerangka berfikir yang digunakan untuk menguji hipoteis suatu penelitian. Metodologi penelitian berperan penting dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersbut, khususnya penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Dalam bab metoda penelitian ini akan dibahas mulai dari jenis dan sumber data, penentuan dan pengumpulan sampel, hingga alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini.

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang artinya analisis dalam penelitian ini menggunakan data-data yang dapat dituangkan ke dalam bentuk angka atau numeric. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh melalui publikasi laporan keuangan tahunan yang dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, website perusahaan yang bersangkutan, dan sumber-sumber lainnya.

3.2 Penentuan Jumlah Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan tahunan atau laporan keuangan selama periode 2009-2011.

(2)

32 3.3 Metode Pengumpulan Sampel

Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini berbasis pada non probabilitas yaitu metode purposive sampling dimana sampel dan metode ini dipilih berdasarkan penilaian terhadap karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Teknik ini digunakan karena tidak semua sampel memiliki kriteria-kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam melakukan penentuan jumlah sampel kriteria-kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 yang masuk dalam kategori perusahaan manufaktur.

2. Perusahaan sampel mempunyai laporan keuangan yang berakhir 31 Desember dan memiliki data yang diperlukan secara lengkap.

3. Perusahaan sampel memiliki data kepemilikan saham oleh pihak manajerial. 4. Data keuangan perusahaan sampel disajikan dalam bentuk rupiah

3.4 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pengolahan data secara statistik. Statistik adalah sekumpulan metode yang digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan kesimpulan mengenai data yang dianalisis. Metode statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.

(3)

33 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data. Menurut Sugiyono (2010:206) Statistik deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Artinya adalah penelitian ini tidak perlu melakukan uji signifikansi, dan tidak ada taraf kesalahan, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

Selain itu, menurut Sugiyono (2010:207) statistik deskriptif dapat digunakan untuk analisis data untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan regresi linier. Dengan statistik deskriptif ini, data yang terkumpul terdiri dari sampel yang dianalisis menggunakan rata-rata dari masing-masing variabel, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi. Data dalam statistik deskriptif dapat disajikan melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan presentase, dan perhitungan modus, median, dan mean.

3.4.2 Analisis Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi liner berganda, model dari penelitian ini harus lolos uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini dapat terdistribusi secara normal, tidak mengandung multikoloniaritas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi.

(4)

34 1. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2012:33), uji normalitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Uji normalitas dalam pengujian ini dilakukan dengan uji normalitas

Kolmogorov-smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila hasil

analisis P-Value (Sig.) lebih besar dari 0.05. Variabel yang tidak terdistribusi normal, akan dibuang sampel yang menjadi outlier (nilai interval paling jauh) sehingga data dapat berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno (2010:84), autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara residual dari pengamatan satu dengan pengamatan lain. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Deteksi adanya autokorelasi dapat dilihat pada uji DW dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Santoso, 2012:241).:

a Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

(5)

35 3. Uji Multikolinearitas

Menurut Priyatno (2012:93), multikolinieritas adalah keadaan dimana terdapat hubungan linier secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas, sehingga persamaan regresi yang dibentuk tidak dapat digunakan untuk peramalan. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari value inflation factor (VIF). Apabila nilai

VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi

multikolinearitas. 4. Uji Heteroskedastisitas.

Menurut Priyatno (2012:93), uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi menjadi tidak efisien. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan grafik Scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah nilai Y yang telah diprediksi dan X adalah residual. Menurut Priyatno (2012:87), kriteria pada grafik scatterplot adalah:

(6)

36 a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.3 Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Model regresi yang digunakan adalah model regresi berganda. Menurut Sugiyono (2010:277), analisis regresi berganda digunakan jika penelitian bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan antara return on asset,

return on equity, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dapat diukur

dengan model regresi berikut :

P = α +bıROA + b2ROE + b3KM+e

Keterangan :

P = Nilai perusahaan

α = Konstanta

b1b2b3 = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan Y apabila X berubah satu satuan

(7)

37 ROE = Return on Equity

KM = Kepemilikan manajerial

e = Error

3.5 Metode Penyajian Data

Dalam menyajikan data hasil penelitian akan digunakan tabel atau grafik yang berisi hasil penelitian. Tujuan dari penggunaan tabel atau grafik tersebut adalah untuk mempermudah penelitian ini dala9m melakukan perbandingan data-data yang ada. Data-data yang dimasukkan dalam tabel merupakan Data-data dari tiga periode yakni tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Di mana tabel atau grafik tersebut akan disajikan secara deskriptif dengan menjelaskan secara detail-detailnya mengenai hasil penelitian yang dilakukan.

3.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis secara parsial (uji t), dan koefisien determinasi (R²).

3.6.1 Uji Parsial (Uji t)

Menurut Priyatno (2012:90), uji t dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut :

1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(8)

38 2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tersebut.

2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabelterikat.

3. Derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka hipotesis alternatif diterima. Artinya variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

3.6.2 Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2012: 97), uji Koefisien Determinasi (coefficient multiple

determination) atau R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel independen. R² akan menjelaskan seberapa besar suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan pada variabel yang lain. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Jika hasil lebih mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.7 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian terhadap tiga variabel independen yakni return on asset, return on equity, dan kepemilikan manajerial serta satu variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

(9)

39 baik variabel independen maupun dependen akan dinyatakan dalam satuan desimal dengan tujuan untuk menyamakan bentuk satuan nilai dari semua variabel yang ada. Untuk menghindari ketidakjelasan makna variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.7.1 Variabel Independen (X)

Baik buruknya kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dinilai dari kinerja keuangan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan menganalisa rasio-rasio keuangan salah satunya ada rasio-rasio profitabilitas. Rasio tersebut dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber dayanya untuk memperoleh laba. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dari return on asset (ROA) dan return on equity (ROE), selain kinerja keuangan variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial.

1) Return On Asset (ROA)

Return on asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan seluruh aset yang dimilikinya. Data ROA akan disajikan dalam skala rasio. Data ROA diperoleh dari hasil observasi atas informasi keuangan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2009-2011. Informasi keuangan tersebut kemudian dioperasikan dalam persamaan berikut

(10)

40 2) Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari setiap modal yang diinvestasikan pemilik perusahaan. Data ROE akan disajikan dalam skala rasio. Data ROE diperoleh dari hasil observasi atas informasi keuangan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2009-2011. Informasi keuangan tersebut kemudian dioperasikan dalam persamaan berikut

3) Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manjerial merupakan besarnya kepemilikan oleh manajer terhadap suatu perusahaan yang ditunjukkan melalui presentase saham biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang terdapat direktur dan komisaris didalamnya. Data kepemilikan manajerial akan disajikan dalam bentuk presentase yang diperoleh dari hasil observasi atas informasi keuangan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur tahun 2009-2011 dan dioperasikan dalam persamaan berikut

(11)

41 3.7.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai jual suatu perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham yang diukur dengan menggunakan price to book value (PBV) atau harga pasar saham terhadap nilai buku. Skala yang digunakan adalah skala rasio. Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar per saham dengan nilai buku per saham.

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar seseorang.Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam proses belajar karena

The investigation was aimed to examine the effect of different cropping systems: intercropping in combination with alternating rows and alternating strips of maize and soybean,

bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan

Agar siswa memahami bagaimana proses pembuatan peraturan perundang- undangan sehingga dapat membedakan peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah...

Investment Perbandingan antara laba bersih dengan investasi atau aset Rasio % Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

Pembakaran sebagai alat untuk membuat sekat bakar ini tidak direkomendasikan, karena kemungkinan besar dapat menjadi sumber kebakaran dan berbahaya kecuali bila ada petugas

*aerah yang tidak tercakup dalam rde Spesial atau rde ( atau daerah dengan kedalaman hingga &amp;''m.. Mengacu pada standar penentuan posisi sesuai IH SP 00 tahun &amp;'',

CVRPTW merupakan permasalahan NP-hard problem yang berarti usaha komputasi yang digunakan sulit sehingga diperlukan suatu metode yang dapat menghasilkan solusi