• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KATEGORI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN KATEGORI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN KATEGORI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK

YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Syarat Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes A. Yani Yogyakarta

RIA NUR CAHYANTI 1112105

PROGAM STUDI KEBIDNAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Kategori Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa diseutkan satu persatu dan pada kesempatan ini dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada

1. Kuswanto Harjo, dr., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb Ketua Prodi Kebidanan Sekolah tinggi ilmu kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ibu Ekawati, S.SiT.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuknya dalam pembuatan usulan penelitian ini.

4. Bapak Dr.Tri Pitara Mahanggoro,S,Si.,M.Kes selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi dan memberikan masukan serta saran terhadap usulan penelitian ini.

5. Pimpinan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Bantul Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

Semoga Allah SWT senantiassa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya, semoga melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

PERNYATAAN iv

MOTTO v

PERSEMBAHAN vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

INTISARI xiii ABSTACT xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 4 C. Tujuan Penelitian 4 D. Manfaat penelitian 4 E. Keaslian Penelitian 6

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori 8

B. Kerangka Teori 33

C. Kerangka Konsep 34

D. Pertanyaan Penelitian 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 35

C. Populasi 36

D. Sampel 36

E. Variabel Penelitian 37

F. Definisi Operasional 37

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data 38

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 39

I. Etika Penelitian 41

J. Rencana Pelaksanaan Penelitian 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

B. Pembahasan 48

C. Keterbatasa 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 51

B. Saran 51

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 6

Tabel 1.2 Kriteria Batasan Kadar Hemoglobin 30

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 38 Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Karakteristik

Berdasarkan umur di Pondok Pesantren Al-Munawwir

Komplek Q 46

Tabel 4.2Distribusi Kategori Anemia Pada RemajaPutri

Di Pondok Pesantren Al-MunawwirKomplek Q 47 Tabel 4.3 tabulasi silang karakteristik umur dan status pendidikan

dengan kategori anemia pada remaja putri di pondok

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 33 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 34

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Jadwal Penelitian

2. Surat Pengantar Studi Pendahuluan 3. Surat Balasan BAPPEDA

4. Permohonan Menjadi Responden 5. Informed Consent

6. Lembar Observasi Kadar Hemoglobin 7. Dummy Tabel

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN KATEGORI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA

INTISARI

Ria Nur Cahyanti1, Ekawati2

Latar Belakang: Anemia merupakan suatu kondisi medis jumlah sel darah merah

atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Pria anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gr% dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12 gr%. Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (erotrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah.

Tujuan: Diketahui gambaran kategori anemia pada remaja putri di Pondok

Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan

metode cross sectional. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Besar sampel 38 responden dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan univariabel.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian remaja mengalami anemia ringan

31 responden (81.5%) dan sebagian kecil remaja 7 responden (18.5%) mengalami anemia sedang. Lebih dari sebagian remaja yang berusia 16-19 tahun mengalami anemia 27 (71%) dan mayoritas remaja yang berstatus pendidikan SMA mengalami anemia 18 responden (47.4).

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kategori anemia

ringan pada remaja putri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q terdapat sebanyak 31 responden (81.5%) dan kategori anemia sedang sebanyak 7 responden (18.5%).

Kata Kunci: Kategori Anemia Remaja

1

Mahasiswa progam studi DIII Kebidanan Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN KATEGORI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA

ABSTRACT

Ria Nur Cahyanti1, Ekawati2

Background: Anemia is a medic condition where the number of red blood cellsor

hemoglobin is less than normal. The normalhemoglobinlevelsgenerallydeferent in man and woman. Anemia of man generally definedas hemoglobin level less than 13,5 gr% and in woman as hemoglobin less than 12 gr%. Anemiais ablood disorder thatgenerally happen when the red blood cellslevel (erotrosit) in the body become too low.

Purpose:Know the overview of anemia category in female teenager at Islamic

Boarding School ofAl-Munawwir Krapyak Yogyakarta

Method:This research is the kind of qualitative descriptive research with cross

sectional method. Research do with qualitative descriptive approach, sampling taken by purposive sampling method. The numbers of sample are 38 respondents by inclusion and exclusion criteria. Data analysis used univariable.

Result:Research showed that most of the teenagers are experiences light anemia

31 respondents (81.5%) and fraction of teenagers’ 7 respondents (18.5%) experiences moderate anemia. More thana half of teenagers who have aged 16-19 years old are experiences anemia 27 (71%) and most of teenagers who have Senior High School Education are experiences anemia 18 respondents (47.4).

Conclusion:According to the research result known that category of light anemia

of female teenager at Islamic Boarding School ofAl-Munawwir Komplex Q there are 31 respondents (81.5%) and the category of moderate anemia as many 7 respondents (18.5%).

Keywords: Teenagers Anemia Category

1

Studen of study progam of DIII midwifery, School of Jendral Achmad Yani Yogyakarta

2

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar 1,62 miliar orang saat terkena anemia adalah perempuan atau anak-anak muda. Sejak tahun 1995, prevalensi global anemia pada wanita yang tidak hamil, wanita hamil dan anak-anak berusia kurang dari 5 tahun telah berkurang hanya sedikit: 33-29%, 43-38% dan 47-43%, masing-masing prevalensi global anemia hanya turun 0,2 hingga 0,3 persen per tahun antara tahun 1993 dan 2013 (World Health Organization (WHO), 2014). Di Amerika Serikat, orang yang mengalami anemia sebanyak 2% sampai 10%. Perempuan muda terdapat dua kali lebih mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki muda karena perdarahan menstruasi yang teratur (Proverawati, 2011).

Berdasarkan data Riskesdas (2013), karakteristik anemia pada remaja di Indonesia tahun 2013 dikelompokkan berdasarkan umur. 5-14 tahun 26,4%, 15-24 tahun 18,4%, 25-34 16,9%, 35-44 tahun 18,3%, 45-54 20,1%, 55-64 tahun 25,0%, 65-74 tahun 34,2%. Karakteristik anemia berdasarkan jenis kelamin, laki-laki 18,4%, perempuan 23,9%. Jumlah anemia di seluruh Indonesia sebesar 42,3%.

Anemia merupakan suatu kondisi medis jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Pria anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gr% dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12 gr%. Definisi ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada sumber dan referensi laboratorium yang digunakan. Anemia merupakan salah satu kelainan

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (erotrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan dan stres pada organ tubuh. Memiliki kadar sel darah merah normal dan mencegah anemia membutuhkan kerjasama dengan ginjal, sumsum tulang belakang dan nutrisi dalam tubuh. Jika ginjal atau sumsum tulang belakang tidak berfungsi atau tubuh kurang gizi, maka jumlah sel darah merah dan fungsi normal mungkin sulit untuk dipertahankan. Perempuan muda terdapat dua kali lebih mungkin untuk mengalami anemia dibandingkan laki-laki muda karena perdarahan mentruasi yang teratur (Proverawati, 2011)

Prevalensi jumlah remaja untuk provinsi DIY berdasarkan kelompok umur 10-14 tahun laki-laki 137.502, perempuan 129.145, 15-19 tahun laki-laki 146.481, dan perempuan 137.348 (DINKES DIY, 2013). Remaja didefinisikan suatu tahapan kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak mantap. Masa remaja adalah masa yang amat baik untuk mengembangkan segala potensi positif yang mereka miliki seperti bakat, kemampuan dan minat (Willis, 2014).

Masa remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan hidup seorang manusia setelah mampu bertahan hidup (survive), secara fisik akan mengalami perubahan fisik yang spesifik dan secara psikologik akan mulai mencari identitas diri. Proses pencarian identitas diri ini, remaja masih harus dihadapkan dalam kondisi lingkungan yang juga penyusuaian kejiwaan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan dan kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negative pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, resiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani (Waryana, 2010).

Siswa atau anak sekolah mempunyai karakteristik mulai mencoba atau mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma. Disinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pada pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan gizi, perkembangan kepribadian, serta asupan makananya (Waryana, 2010).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 06 juni 2015 di pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Bantul dari melakukan pemeriksaan Hemoglobin dengan menggunakan Monitoring System Hemoglobin/ Digital (Easy Touch GCHb) terhadap 10 remaja tentang kadar hemoglobin didapat hasil bahwa dari 10 remaja di pondok pesantren krapayak 6 remaja mengalami anemia ringan kadar kadar hemoglobin 8-11gr%, 1 remaja mengalami anemia sedang kadar hemoglobin 7gr% dan 3 orang tidak mengalami anemia.

Berdasarkan data di atas penting untuk diteliti tentang gambaran kategori anemia pada remaja putri di pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut “Bagaimanakah gambaran kategori anemia pada remaja putri di pondok

pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Diketahui gambaran kategori anemia pada remaja putri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan Penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan penelitian selanjutnya bagi mahasiswa STIKES A.Yani Yogyakarta

2. Secara Praktis diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi: a. Bagi Pondok Pesantren

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk pelaksana dan pengelola sebagai bahan informasi dalam menentukan kebijakan upaya meningkatan pencegahan terhadap masalah anemia remaja putri serta mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

b. Bagi Bidan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan kesehatan reproduksi remaja dan meningkatkan peran serta dalam pencegahan anemia pada remaja.

c. Bagi Remaja Putri

Hasil penelitian ini bisa dijadikan gambaran bagi remaja tentang pentingnya mengetahui kategori anemia dan pencegahan anemia.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kategori anemia pada remaja putri.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yaitu: Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama/Judul Metode

penelitian

hasil penelitian Persamaan/ perbedaan 1 Gunatmaningsih

(2007) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Anemia pada remaja putri di SMA negeri 1 Kecamatan Jatibarang kabupaten Brebes Observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross-sectional. Tingkat pendapatan keluarga (p= 0,035), tingkat pendidikan ibu (p=0,040), status gizi (p=0.002) dan menstruasi (p=0,015). Variabel yang tidak berhubungan secara signifikan adalah tingkat pengetahuan tentang anemia (p=0,416) dan tingkat konsumsi zat besi (p=0,592). Persamaan: rencana penelitian, analisa data. Perbedaan: judul, waktu, tempat, sampel, jumlah sampel. 2 Yamin (2012) Hubungan pengetahuan asupan gizi dan faktor lain yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri di SMA Kabupaten Kepulauan Selayar Rancangan penelitian dengan cross-sectional dengan random sampling. Menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,000), asupan energi (p=0,023), asupan protein (p=0,003), dan zat besi (p=0,049), pekerjaan ayah (p=0,22), pekerjaan ibu (0,001), pendidikan ayah (p=0,025), tingkat pendidikan ibu (p=0,032), dengan kejadian anemia. Tidak terdapat hubungan Persamaan: rencana penelitian, analisa data. Perbedaan: judul, waktu, tempat, sampel, jumlah sampel.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

menstruasi (p=0,930), siklus menstruasi (p=513), lama menstruasi (p=0,076), volume menstruasi (p=1,000), dengan kejadian anemia. 3 Mustafidah (2010) Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Kelas Xi SMA Muhammadiyah Kota Madiun Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir sebagian remaja yaitu 73 (79,3%) status gizi kurang dan Sebagian kecil remaja yaitu 8 (8,7%) status gizi lebih. Lebih dari sebagian remaja yaitu 63 (68%) anemia ringan dan sebagian kecil remaja yaitu 11 (12%) tidak anemia. Hasil pengujian statistik diperoleh P = 0,047 (p < 0,05) sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan negatif antara status gizi dengan kejadian anemia. Persamaan: rencana penelitian, analisa data. Perbedaan: judul, waktu, tempat, sampel, jumlah sampel.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q. Pondok Pesantren Al-Munawir Komplek Q didirikan pada tanggal 22 September 1989. Komplek Q berada kira-kira 250m dari komplek Al-Munawwir Pusat, serta berada di antara Komplek Nurussalam dan Komplek L.

Tahun 1990 di Komplek Q baru terdapat beberapa kamar yang terbagi menjadi dua rayon yaitu Q-1 dan Q-2. Seiring berjalannya waktu, Komplek Q berkembang ke dalam tujuh rayon antara lain Q-1, Q-2, Q-3, Q-4, Q-5, Q-6, Q-7 dan rayon SMK yang khusus menjadi asrama siswi SMK AL-Munawwir jurusan Tata Busana yang dikembangkan sejak 2015. Perkembangan jumlah santriwati di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan penurunan. Pada 1426 H/2005 M, tercatat jumlah santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q berjumlah kurang dari 300 santriwati. Jumlah itu pernah mengalami penurunan drastis pasca gempa 2006 yang hanya menyisakan 150 orang santri. Pada 2014 jumlahnya telah meningkat mencapai 350 orang santri.

Setiap santri yang mendaftar di Komplek Q diharuskan untuk mengikuti program ini. Pada Madrasah Salafiyyah III terdapat & jenjang

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

pendidikan, Mustawa I’dad (tingkat persiapan), Mustawa Awwal (tingkat pertama), Mustawa Tsaniyah (tingkat kedua), Mustawa Tsalitsah (tingkat ketiga), Mustawa Robi’ah (tingkat keempat), Mustawa Khomisah (tingkat kelima) dan kelas pasca yaitu kelas setelah wisuda. Penempatan kelas berdasarkan nilai yang diperoleh oleh santri saat mengikuti ujian penempatan kelas pertama kali.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan umur dan Status Pendidikan yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur dan Status Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Karakteristik Responden F % Umur 1. 10-12 tahun 2. 13-15 tahun 3. 16-19 tahun 3 6 29 7.9 15.8 76.3 Jumlah 38 100 Status Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi 0 12 18 8 0 31.6 47.4 21.1 Jumlah 38 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa remaja putri mayoritas berumur 16-19 tahun sebanyak 29 responden (76.3%) dan mayoritas status pendidikan adalah SMA sebanyak 18 responden (47.4%)

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 4.2 Distribusi Kategori Anemia Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Anemia F % Berat Sedang Ringan 0 7 31 0 18.5 81.5 Jumlah 38 100

(Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa mayoritas remaja putri mengalami anemia ringan sebanyak 31 responden (81.5%).

3. Analisa Hasil Penelitian

Analisa univariabel merupakan analisa yang menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik subyek penelitian dan masing-masing variabel berdasarkan jenis data.

Tabel 4.3 Tabulasi Silang Karakteristik Umur dan Status Pendidikan dengan Kategori Anemia Pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Karakteristik

Anemia

Jumlah % Ringan Sedang Berat

ƒ % ƒ % ƒ % Umur 1. 10-12 tahun 2. 13-15 tahun 3. 16-19 tahun 2 6 24 5.3% 15.8% 63.2% 1 2 3 2.6% 5.3% 7.9% 0 0 0 0 0 0 3 8 27 7.9% 21.1% 71.1% Status Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi 0 9 15 7 0 23.6% 39.5% 18.5% 0 3 3 1 0 7.9% 7.9% 2.6% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 18 8 0 31.5% 47.4% 21.1% (Sumber: Data Primer, 2015)

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar remaja yang mengalami anemia ringan adalah remaja yang berusia 16-19 tahun 24

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

responden (63.2%) dan mayoritas yang mengalami anemia dengan status pendidikan SMA 15 responden (39.5%).

B. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada tanggal 30 Juli 2015 didapat hasil karakteristik responden pada penelitian ini berdasarkan umur remaja putri di pondok pesantren adalah usia 16-19 tahun (remaja akhir) sebanyak 29 remaja (76.3%), 29 remaja (15.8%) remaja tengah 13-15, dan 3 orang (7.9%) remaja awal 10-12. Karakteristik remaja putri di pondok pesantren Al-Munawwir status pendidikan SMA sebanyak 18 remaja (47.4%), SMP 12 remaja (31.6%), dan Perguruan Tinggi 8 orang (21.2%). Di Pondok Pesantren Al-Munawwir menunjukkan bahwa dari 38 responden di dapat sebanyak 31 remaja putri (81.5%) mengalami anemia ringan dan 7 remaja putri (18.5%) mengalami anemia sedang. Hasil penelitian tersebut bisa diketahui bahwa sebagian besar remaja putri yang berusia 16-19 tahun (remaja akhir) mengalami anemia sebanyak 24 responden (7.1%) dan mayoritas yang status pendidikan SMA mengalami anemia sebanyak 15 responden (39.5%). Hasil tersebut bisa diketahui bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi anemia, hal itu disebabkan karena tinggi rendahnya tingkat pendidikan (pendidikan menengah atas) remaja tidak berpengaruh terhadap wawasan remaja dalam bidang kesehatan khususnya mengenai anemia. Tingkat pendidikan bisa hanya mengetahui pengetahuan dalam hal tertentu saja, karena pengetahuan itu sifatnya luas. Mayoritas remaja

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

putri di pondok pesantren Al-Munawwir tidak mengetahui tentang apa itu anemia dan bagaimana cara mencegahnya karena remaja putri di pondok pesantren wawasan tentang anemia masih rendah. Salah satu yang mempengaruhi anemia di pondok pesantren di antaranya adalah nutrisi dan kegiatan yang sangat padat. Setiap harinya pola makan pada remaja putri di pondok tersebut pola makan sehari tiga kali tetapi yang dikonsumsi setiap harinya tidak menjamin kebutuhan nutrisinya terpenuhi, karena remaja putri di pondok pesantren hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan seperti hanya mengkonsumsi protein nabati tanpa protein hewani dan terkadang hanya menggunakan sayur saja tanpa memperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan sedangkan kegiatan di pondok pesantren sangat padat, waktu istirahatpun sangat sedikit setiap harinya istirahat hanya 3-5jam. Remaja rata-rata membutuhkan istirahat 71/2-8 1/2 jam setiap harinya (Riyadi dan Widuri, 2015).

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mustafidah (2010) tentang hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di kelas XI SMA Muhammadiyah Kota Madiun bahwa penelitian yang dilakukan oleh Mustafidah (2010) meneliti juga tentang satus gizi remaja apakah status gizi juga faktor penyebab anemia dan hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa hasil penelitian didapat hasil tidak anemia 11 responden (12%), anemia ringan 63 responden (68%), anemia sedang 18 responden (20%), status gizi kurang 73 responden (79.3%), status gizi

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

normal 11 responden (12%), dan status gizi lebih ada 8 responden (9%), sedangkan hasil penelitian ini hanya meneliti tentang kategori anemia tanpa meneliti status gizinya dan faktor lain penyebab dari anemia.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif yang hanya menggambarkan kategori anemia pada remaja putri dengan menggunakan analisis univariat sehingga hanya melihat distribusi frekuensi dan variabel yang diteliti dan belum mendapatkan hasil yang lebih bermakna seperti eksperimen dan lain-lain.

2. Variabel dalam penelitian ini 1 variabel hanya menggambarkan kategori anemianya saja.

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Kategori anemia ringan pada remaja putri di pondok pesantren Al-Munawwir komplek Q terdapat sebanyak 31 responden (81.5%).

2. Kategori anemia sedang pada remaja putri di pondok pesantren Al-Munawwir komplek Q terdapat sebanyak 7 responden (18.5%).

3. Kategori anemia berat pada remaja putri di pondok pesantren Al-Munawwir komplek Q tidak terdapat responden yang mengalami anemi berat.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut : 1. Bagi Pondok Pesantren

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi tentang kategori anemia agar menjadi evaluasi pengelolaan pencegahan anemia pada santriwati di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Bagi Bidan

Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan kesehatan pada remaja khususnya kesehatan reproduksi yaitu pencegahan terhadap penyakit anemia.

3. Bagi Remaja Putri

Diharapkan remaja putri lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi dan mengetahui tentang penyakit anemia, kategori anemia serta pencegahannya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kategori anemia pada remaja putri.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, M. dan Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatata Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

BKKBN. 2006. Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi. Jakarta : BKKBN

Depkes RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta : Kementrian Kesehatan Depkes RI

Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar di Indonesia. Jakarta : Depkes RI Gunatmaningsih, Dian. (2007). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di SMA Negeri I Kecamatan Jati Barang Kabupaten Brebes. SKRIPSI: Semarang

Hidayat, A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Kumalasari, I. dan Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Mustafidah, R. F. E. H. (2010). Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di Kelas XI SMA Muhammadiyah Kota Madiun. KTI: Madiun

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Proverawati, A. dan Misaroh, S. (2009). Menarche. Yogyakarta: Nuha Medika. Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha

Medika

Riyadi, S. dan Widuri, H. (2015). Kebuuhan Dasar Manusia Aktivitas Istirahat Diagnosis Nanda. Yogyakarta: Gosyen Pulishing.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Sayogo, S. 2006. Gizi Remaja Putri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Yamin. (2012). Hubungan Pengetahuan Asupan Gizi Dan Faktor Lain Yang

Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Kabupaten Kepulauan Selayar. SKRIPSI: Jakarta

Tjokroprawiro, Askandar. 2007. Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga University Press.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Puataka Rihama. Willis, S. (2014). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

WHO, 2007. Anemia Report. Geneva: WHO Technical Report Series. . (2014). Anemia Report. Geneva: WHO Technical Report Series.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur dan Status  Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q  Karakteristik Responden  F  %  Umur  1
Tabel  4.2  Distribusi  Kategori  Anemia  Pada  Remaja  Putri  di  Pondok  Pesantren Al-Munawwir Komplek Q

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada Materi Hukum Hooke di

Laporan Realisasi Anggarannya untuk tahun 2014 belum sudah dengan PP No 71 Tahun 2010 dalam standar tersebut dijelaskan bahwa untuk organisasi yang belum siap secara penguh

Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang bersifat portable, yaitu suatu program yang dibuat dengan bahasa C pada suatu komputer akan dapat dijalankan pada komputer lain

Holes are injected from the base to the emitter in order to maintain the hole density pn (0) in the n-type emitter at the edge of the base-emitter depletion region, predicted by the

Partai politik yang dibentuk akan menyiapkan kader yang faham dengan Islam serta mau berjuang demi Islam, kader-kader ini dibentuk dengan pendidikan pengajian rutin mingguan

Performance budgeting (anggaran yang berorientasi pada kinerja) adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berhubu- ngan sangat erat terhadap visi,

Pengaruh antara harga dengan kepuasan konsumen diperkuat dengan jurnal Penelitian yang dilakukan oleh Indah Dwi Kurniasih dalam Jurnal Administrasi Bisnis (Vol.

“…dengan adanya kebijakan pembangunan kepariwisataan mampu meningkatkan kualitas wisata yang ada di Kabupaten Barru, tapi memang tujuan utama dari kebijakan