• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR lsi LEMBAR PENGESAHAN. DAFTAR lsi : vii. 1.1 LataI' Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR lsi LEMBAR PENGESAHAN. DAFTAR lsi : vii. 1.1 LataI' Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian 5"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR

lSI

Hal

HALAlVIAN JlJDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR PERSEMBAHAN iii

.

l\10TTO iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR lSI : vii

DA'FTAR T ABEL xi

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xv ABSTRAKS xvi BAS I PENDAHULUAN 1.1 LataI' Belakang 1 1.2 Penunusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.4 Manfaat Penelitian 5 1.5 Batasan Penelitian 5 vi i / / / / '

(2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bekisting 6

2.1.1 Bekisting Konvensional 6

2.1.2 Bekisting SistelTI 8

2.2 Sasaran da1am Pembuatan Bekisting 9

2.3 Fungsi Pemilihan Bekisting Konvensional dan Sistem 10

2.3.1 Persyaratan Penggunaan Bekisting Sistem 12

! .... !

-.,).- Penilaian da1am Penggunaan Dekisting 13

2.-1- Pcrl'ncanaan lkkisting Kl.wcnsil.)IWI d~ln Bckisting Sistl'l11 16 2.5 Tahapan Pelaksanaan T\'letode Bekisting Konvensional dan Sistem 17 2.5.1 Material Dtama Pembentuk Bekisting Konvensional 19 2.5.2 tvlaterial Dtama Pembentuk Bekisting Sistem 22

2.6 Siklus dan Pengimestasian 22

i7

Pemeliharaan dan Penyimpanan Ikkisting 23

2.8 PeJepasan Bekisting 24

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pembiayaan Bekisting KOl1vensional 28

3.2 Pembiayaan Bckisting Sistem 28

3.3 Harga Satuan Pckc!:iaan 30

3.4 Pekeljaan Bekisting Balok dan Pclat Lantai 31

3.5 Pekerjaan Perancah Scaffolding 32

(3)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Klasifikasi Data 33

4.2 Teknik Pengumpulan Data 33

4.3 Metode Analisis Data 34

4.4 Diagram Penelitian 35

BAB V DATA PENELITIAN

5.1 Upah Tenaga Kerja 36

5.2 Bekisting Balok Ukuran 40/60 37

5.3 Bekisting 8alok Ukuran 25/-1-0 38

5.4 Bekisting Pelat Lantai Ukuran 7,2 m x 7,2 m 39

5.5 Harga Bahan dan Penyewaan Alat 40

5.6 Pekeljaan Bekisting Konvensional Salok clan Pelat Lantai .41 5.7 Pekerjaan Bekisting Sistem B<llok d<ln Pclnt Lantai 42

5.8 Metode Pelaksanaan Dekisting 43

BAB VI ANALISIS DATA

6.1 Analisis Biaya Bekisting Konvensional ..45

6.1.1 Analisis Biaya Bahan Bekisting Salok 40/60 .45

6.1.2 Keblltllhan Tenaga Kelja lIntllk Balok 40/60 52

6.1.3 Analisis Biaya Bekisting Balok 25/40 56

6.1.4 Kebutuhan Tenaga Kelja lIntllk Balok 25/40 60

6.1.5 Analisis Biaya Bekisting Pelat Lantai 7,2 x 7,2 III 64 6.1.6 Keblltuhan Tenaga KCI:ja lIntuk ]lelat lantai 68

6.1.7 Perhitungan Kebutllhan Biaya Alat 71

(4)

6.2 Analisis Biaya Bekisting Sistem 74 6.2.1 Analisis Biaya Bekisting Sistem Balok 40/60 74

6.2.2 Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Balok 40/60 80 6.2.3 Analisis Biaya Bekisting Sistem Ba10k 25/40 84

6.2.4 Kebutuhan Tenaga Kelja untuk Balok 25/40 89

6.2.5 Analisis Biaya Bekisting Pelat Lantai 7,2 x 7,2 m 94 6.2.6 Kebutuhan Tenaga Kelja untuk Pelat lantai 99

BAB VII PEMBAHASAN

7.1 Perbandingan Pembiayaan Bekisting Konvensional dan Sistem 103 7.2 Perbandingan Jumlah Tenaga Kelja Bekisting Konvensional dan Sistem 106

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesin1pulan 109

8.2 Saran ; 110

DAFTAR PUSTAKA 111

(5)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 5.1

Upah tenaga kerja pelaksanaan bekisting konvensional , .36

Tabel 5.2

Dpah tenaga kerja pelaksanaan bekisting sistem 36

Tabel 5.3

Daftar harga bahan dan penyewaan alat pada pekerjaan bekisting

,

40

Tabel 5.4

DattaI' harga bah:\I1 dan penyewaan alat pada scarJolding .41

Tabel 5.5

Daftar koefisien bahan dan tenaga kelja pada bekisting konvensionaJ .41

Tabel 5.6 "

Daftar koefisien alat dan tenaga kerja pada bekisting sistem balok 42

Tabel 5.7

Koefisien alat dan tenaga kelja pada bekisting sistem pdat lantai .42

Tabel 6.1

Kebutuhan pembiayaan bahan bekisting konvensional balok 40/60 lantai I 50

Tabel 6.2

Kcbutuhan upah bekisting konvensional balok 40/60 per 1 m) 53

Tabel 6.3

Kebutuhan pembiayaan bahan bekisting konvcnsional balok 25/40 lantai 1 ... ,... 58

Tabel 6.4

Kebutuhan lIpah bekisting kOllvensionaJ balok 25/40 per 1 m) 61

Tabel 6.5

Kebutllhan pembiayaan bahan bekisting konvensional pelat lantai 1 66

Tabel 6.6

Kebutuhan upah pada bekisting konvensional pelat lantai per 1 m3 69

Tahel 6.7

Total pembiayaan scaffolding I luasan untuk 1 bulan 71

Tabel 6.8

Total pembiayaan scaffolding 1,5 luasan untuk1 bulan 72

Tabel 6.9

Total pembiayaan scaffolding untuk gedung dengan 5 lantai

1'2

(6)

Tabel 6.10

Keblltllhan penyewaan alat bckisting sistem balok 40/60 lIntlik I Illasan per n,.' 77 Tabel 6.11

Keblltuhan penyewaan alat bekisting sistem balok 40/60 untllk 2 luasan per 1113.•...78 Tabe16.12

Kebutuhan penyewaan alat bekisting si.stem balok 40/60 lIntuk 5 pelat per m3 •... 79

TabeI6.13

Kebutuhan upah bekisting sistem untllk balok 40/60 per 1 m3...•...•..•...•... 81

Tabe16.14

Kebutuhan penyewaan alat bekisting sistem. balok 25/40 untllk 1 luasan per m3 86 Tabe16.15

Kebutuhan penyewaan alat bekisting sistem balok 25/40 lIntllk 2 luasan per m3 87 Tabe16.16

Kebutllhan penyewaan alat bek istin.

s

sistem balok 25/40 lIntuk 5 pelat per m3...•...88

Tabe16.17

Kebutllhan lIpah bekisting sistem lIntuk balok 25/40 per I m3 ~ 90 Tabel 6.18

Kebutuhan penyewaan alat bekisting sistem pelat lIntlik 1 luasan per m3 96 Tabe16.19

Kebutuhan penycwaan alat bckisting sistcm pclat lIntlik I lliasan per 1113 97 Tabe16.20

Kebutuhan penyewaan alat bekisting sistem pel<lt untllk 5 pel<lt l<lnt<li per 111 3 9R Tabc16.21

Kebutuhan lIpah bekisting sistem pelat lantai 7,2 x 7,2 m per 1 1n' 100

Tabel7.1

Total pembiayaan bekisting konvensional 104

Tabel7.2

Total pembiayaan bekisting sistem 104

Tabel 7.3

Perba~dingan jllll1lah tenaga kel~a hekisting konvensional dan bekisting sistem rada

pekelJaan balok 40/60 per 1 n,. 106

Tabel 7.4

Perbandingan jllmlah tenaga kel:ia bekisting konvensional dan bekisting sistem pada

pekel:jaan balok 25/40 per 1 1113 107

Tabel 7.5

Perband ingan j lImlah tenaga keria bekisting konvensional dan bekisting sistem jJ:ida

,

pelat lantai 7,2 x 7,2 m per I n,.' 108

(7)

~... _­

DAFTAR

GAM BAR

Hal

Gambar 1.1

Ie

Bagian - bagian dari konstrllksi bekisting konvensionaJ untllk sebuah lantai .2

Gambar 1.2

Mesin penyetehn ketinggian bekisting sistem untuk sebuah pelat lantai .3

Gambar 1.3

Konstrllksi pemiklll dengan ranel dari baja (pelat lantaip,a cetak) ~Iangdapat

disorong kl: luar dan kl: dalalll palla bekisting sis1l'1ll ulltuk sl:buah pdal lanlai ..4

Gambar 2.1

Konstruksi stempel bekisting konvensional untllk sebuah balok '" 7

Gambar 2.2

Konstruksi penopang sederhana bekisting konvensional untuk sebuah balok 7

Gambar 2.3

Penopang bekisting sistem lIntlik mengllrangi pembebanan lantai di bawahnya ... ,.8

Gambar 2.4

Konstrllksi panel steger sistcm yang dapaf: dirangkai dan digeser - geser pada

bekisting sistem untuk balok dan pelat lantai ~ y

Gambar 2.5

Bekisting lIntlik pelat lantai dcngan hori-beam dan pcnopaIlg kunvensional 19

Gambar 2.6

Konstruksi uIltuk pelepasan bekisting sistem pada sdJUuh pell-lt lantai .2..')

Gambar 3.1

Bekisting untuk balok dan pelat lantai dengan penopang konvensional

yang merupakan konstruksi penopang sederhana 29

Gambar 3.2

Bekisting sistem untuk balok dan pelat lantai dengan penopang tiang baja

(tiang perancah menyilang) yang memiliki fleksibelitas sangat besar .29

Gambar 3.3

Skema anal isis harga satuan pekeljaan .30

Gambar 4.1

Diagram I11ctodologi pcnelitial1 35

(8)

,---. -­ .-.,--­ " _ ... __..

_.-::...-'-Gambar 5.1

Penampang bekisting balok 40/60 37

Gambar 5.2

Penampang bekisting balok 25/40 38

Gambar 5.3

Penampang bekisting pclat lantai 7,2 111 x 7,2 In 39

Gambar 5.4

Tahap - tahap pelaksanaan bekisting , .43

Gambar 6.1

Komponen - komponen pada bekisting konvensional untllk balok 40/60 .48

Gambar 6.2

Time schedule penggunaan scaffolding pada bekisting konvensional .49

Gambar 6.3

Komponen - komponen pada bekisting konvensional balok 25/40 57

Gambar 6.4

Pemampang bawah dari bckisting konvcnsional pclat 7,2 x 7,2 m 65

Gambar 6.5

Sistcm perancah pada scaffolding pada saat pelaksanaan 73

Gambar 6.6

Bekisting sistcl11 balok 40/60 dcngan kOI11;Joncn pCl11bcntuknya 75

Gambar 6.7

Time schedule pcnggunaan alat pada bekisting sistcl11 76

Gambar 6.8

Bekisting sistem balok 25/40 dengan komponcn pembentuknya 85

Gambar 6.9

Bottom frame pada bekisting sistem untuk dudukan casing balok 93

Gambar 6.10

Mesin hidrolik pengatur ketinggian dcngan komponen pcmbcntllknya 93

Gambar 6.11

Bekisting sistem pelat lantai dengan komponen pembentuknya 95

Gambar 6.12

Bckisting sistcm untuk pclat lantai dan posisi dudukan bottom framc 102

Gambar 7.1

Grafik komparasi pcmbiayaan bckisting konvensional dcngan bckisting sistcm ... 105

xiv

(9)

-~---_._-_.~._--DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1

Daftar harga bahan dan alat bckisting konvensional dan bekisting sistem 112

Lampiran 2

Rencana anggaran belanja dan volume pekeljaan bekisting 113

Lampiran 3

Produktivitas keccpatan pckcljaan dan koefisien tl:naga kClja pada

hekisting konvensional dan bekisting sistem 116

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tahun 2018 ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pemilihan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (PT Remaja Rosdakarya, 2013), 106. Di MAN II Pamekasan, bentuk penerapan media yang diterapkan oleh guru fikih

¤ Dalam skala kecil kalsium dapat dibuat melalui reduksi dari CaO dengan aluminium atau reduksi CaCl2 dengan logam natrium... Stronsium adalah unsur kimia dengan lambang

Single linkage: fusi klaster dengan nilai similaritas tertinggi. Average linkage: fusi klaster

Kontrol otomatis dapat diterapkan pada suatu alat atau unit dengan bantuan program, dimana dapat memerintah dan mengendalikan unit untuk melakukan pekerjaan sesuai

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Rumah Sakit berdasarkan Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit bertanggung jawab secara

Fungsi manajemen yang dapat diterapkan di dalam pengelolaan perpustakaan madrasah salah satunya adalah fungsi yang dikemukakan oleh Iskandar (2016:11-39)

Menurut Williams (2010, p315), network/jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat komunikasi yang saling berhubungan dan untuk saling berbagi aplikasi dan