1.1. Latar Belakang Masalah
Keadaan perekonomian dewasa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan timbul berbagai persaingan. Persaingan merupakan suatu hal yang dapat menjadi inti kesuksesan ataupun menjadi penyebab kegagalan sebuah perusahaan, karena persaingan dapat memberikan arah bagi perusahaan dalam menentukan aktivitas yang tepat untuk dilaksanakan. Langkah-langkah strategik sangat dibutuhkan pada saat persaingan semakin ketat dan terjadi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Ketidakpastian lingkungan sering menjadi faktor yang menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk mengantisipasi dan merespon peluang-peluang dan tekanan-tekanan perubahan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan organisasi (Sinarasri, 2011). Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu bersaing dan menjaga kelangsungan hidup perusahaannya. Salah satu caranya yaitu dengan penentuan strategi yang tepat oleh manajemen perusahaan, karena strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan (Saraswati dan Atmini, 2007).
Miles and Snow (1978) dalam Shimizu dan Tamura (2012) memetakan empat tipologi strategi organisasional yang digunakan dalam perusahaan dalam persaingan. Tipologi tersebut adalah prospector, defender, analyzer, dan reactor.
Tipologi prospector dan defender adalah dua tipologi yang berada di dua titik
ekstrim. Prospector merupakan strategi yang memiliki cakupan produk dan jasa
dengan keadaan yang terus berkembang dan pertumbuhannya dicapai melalui pengembangan produk dan pasar melalui penawaran produk yang berbeda (differentiation strategy) melalui proses teknologi yang fleksibel, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar yang telah
dicapai dengan menawarkan produk dengan kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang unggulan serta harga yang bersaing (cost leadership strategy) (Jennings et.al, 2003).
Tipologi prospector dan defender berhubungan dengan life cycle theory
yang beranggapan bahwa suatu produk akan mengalami suatu tahapan evolusi yang dimulai dari tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth),
kematangan (maturity) sampai ke tahap penurunan (declining). Porter (1980)
menjelaskan bahwa tiap fase dalam product life cycle akan berpengaruh terhadap
strategi, kompetisi, dan kinerja perusahaan.
Tahap perkenalan dari product life cycle merupakan tahap di mana
perusahaan gencar meluncurkan produk baru pada setiap pangsa pasar yang dituju agar produk dapat dikenal dan diterima. Selanjutnya pada tahap pertumbuhan, perusahaan akan mendapat profit yang lebih besar lagi. Pada saat tahap
kematangan siklus produk berlangsung lebih lama dibandingkan tahapan lainnya di mana perusahaan akan mendapatkan profit yang maksimum serta mulai
mengalami penurunan penjualan produk. Akhirnya ada tahap penurunan, produk akan terus bergerak turun baik cepat maupun lambat yang dapat membuat produk
jatuh sampai ke titik terbawah. Oleh karena itu, key success factor pada fase
perkenalan dan pertumbuhan adalah strategy differentiation (strategi prospector)
dan key success factor pada fase kematangan dan penurunan adalah strategy cost leadership (strategi defender).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipologi dan strategi suatu perusahaan sangat penting dalam menghasilkan kinerja perusahaan yang baik untuk dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Penulis termotivasi untuk meneliti hal ini pada perusahaan-perusahaan di Indonesia sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini diberi judul : “STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN ANTARA KELOMPOK PERUSAHAAN BERTIPOLOGI PROSPECTOR DAN DEFENDER PADA EMITEN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014”
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jennings et.al (2003) melakukan
pengukuran kinerja pada 1.000 sampel perusahaan jasa dari enam industri jasa di Amerika yang bertipologi prospector, defender, analyzer, dan reactor dengan
menggunakan variabel pertumbuhan penjualan (sales growth), pertumbuhan laba
(earning growth), return on investment (ROI), dan return on sales.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya:
1) Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian di Indonesia dan pengukuran kinerja menggunakan sampel pada perusahaan manufaktur.
2) Pada penelitian ini penulis hanya melakukan pengukuran kinerja pada perusahaan bertipologi prospector dan defender yang didasarkan pada
penelitian Saraswati dan Atmini (2007) karena keterbatasan data yang ada. 3) Pada penelitian sebelumnya menggunakan sampel penelitian pada tahun 2003, sedangkan pada penelitian ini menggunakan penelitian selama empat tahun berturut-turut yaitu tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 yang memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga merupakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk para pemegang sahamnya. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa mendatang (Brigham dan Houston, 2004). Berdasarkan realita di atas mengenai informasi yang bisa didapatkan dari laporan keuangan suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk menggunakan beberapa informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan untuk dapat membantu para pemakai laporan keuangan dalam menentukan strategi yang tepat dalam
pengambilan keputusan, baik untuk berinvestasi maupun dalam keputusan manajemen perusahaan.
Kinerja keuangan dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi faktor makro ekonomi, faktor industri, dan faktor internal perusahaan. Dalam faktor internal termasuk kondisi keuangan perusahaan dan kebijakan yang dibuat manajemen serta pelaksanannya. Dengan demikian, sekalipun berada dalam lingkungan faktor makro dan industri yang sama, kinerja keuangan perusahaan satu berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan ini patut diduga karena adanya perbedaan internal masing-masing perusahaan yang disebabkan oleh perbedaan kultur, kebijakan, kemampuan sumber daya dan dana, dan lain-lain. Secara spesifik patut diduga ada perbedaan kinerja antara perusahaan dengan karakteristik sebagai
prospector dan perusahaan dengan karakteristik defender. Karena perbedaan
kinerja ini maka pada gilirannya akan membuat reaksi pasar yang berbeda yang diukur dari return saham jika kinerja ini diketahui pubik.
1.2.2. Rumusan Penelitian
Perumusan masalah pada penelitian ini antara lain :
1) Apakah rata-rata pertumbuhan laba (income growth) perusahaan
manufaktur bertipologi prospector lebih besar dari perusahaan
manufaktur bertipologi defender berdasarkan kriteria
pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor?
2) Apakah rata-rata pertumbuhan penjualan (sales growth) perusahaan
manufaktur bertipologi prospector lebih besar dari perusahaan
manufaktur bertipologi defender berdasarkan kriteria
pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor?
3) Apakah rata-rata return on investment (ROI) perusahaan
manufaktur bertipologi prospector lebih kecil dari perusahaan
manufaktur bertipologi defender berdasarkan kriteria
pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor?
4) Apakah rata-rata return on sales perusahaan manufaktur
bertipologi prospector lebih besar dari perusahaan manufaktur
bertipologi defender berdasarkan kriteria pengelompokkan rasio
karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value,
rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah agar setiap pengguna laporan keuangan khususnya untuk perusahaan manufaktur bertipologi
diperhatikan dan dilihat dalam laporan keuangan untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :
1) Untuk menganalisa dan menguji bahwa rata-rata pertumbuhan laba
(income growth) perusahaan perusahaan manufaktur bertipologi prospector lebih besar dari perusahaan manufaktur bertipologi defender berdasarkan kriteria pengelompokkan rasio karyawan
terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor.
2) Untuk menganalisa dan menguji bahwa rata-rata pertumbuhan penjualan (sales growth) perusahaan perusahaan manufaktur
bertipologi prospector lebih besar dari perusahaan manufaktur
bertipologi defender berdasarkan kriteria pengelompokkan rasio
karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value,
rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor.
3) Untuk menganalisa dan menguji bahwa rata-rata return on
investment (ROI) perusahaan manufaktur bertipologi prospector
lebih kecil dari perusahaan manufaktur bertipologi defender
berdasarkan kriteria pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital
expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor.
4) Untuk menganalisa dan menguji bahwa rata-rata return on sales perusahaan manufaktur bertipologi prospector lebih besar dari
perusahaan manufaktur bertipologi defender berdasarkan kriteria
pengelompokkan rasio karyawan terhadap penjualan, rasio market value to book value, rasio capital expenditure to total asset, rasio capital expenditure to market value, dan analisis faktor.
1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1.4.1. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat digunakan oleh seluruh pengguna laporan keuangan baik itu sebagai perusahaan maupun investor dalam memperhitungkan dan mengambil keputusan serta menggunakan strategi yang tepat untuk manajemen ataupun bagi dirinya sendiri.
1.4.2. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain:
1) Bagi perusahaan
Merupakan referensi dalam memilih strategi-strategi organisasional yang tepat bagi perusahaan bertipologi prospector dan defender
2) Bagi peneliti selanjutnya
Bahan referensi dan informasi yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan pertimbangan khususnya mengenai analisis hubungan antara startegi dan kinerja perusahaan jasa bertipologi prospector dan defender.
3) Bagi investor
Sarana bagi para investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan perusahaan jasa beripologi prospector
dan defender.
4) Bagi kalangan akademis
Dapat menambah wawasan, informasi, dan pengetahuan mengenai kinerja perusahaan jasa bertipologi prospector dan defender.