• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 GAMBARAN OBJEK PERUSAHAAN. tekstil dan garmen, didirikan tanggal 30 September 1955 oleh Bapak Phan Wan Shit dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 GAMBARAN OBJEK PERUSAHAAN. tekstil dan garmen, didirikan tanggal 30 September 1955 oleh Bapak Phan Wan Shit dan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 

GAMBARAN OBJEK PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan garmen, didirikan tanggal 30 September 1955 oleh Bapak Phan Wan Shit dan RadenUdjer. PT. MKF adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan dengan akte notaries MR.Rd.Soedja No.230 tanggal 30 Juli 1955, ditetapkan melalui Menteri Kehakiman No. 3A5/118/22 tanggal 28 Desember 1955. Kemudian di beritakan dalam Berita Negara No.27 Tahun 1956, yang berkali-kali diubah, ditambah, dan terakhir dengan Akte Notaris Henk Limanov No.16 Tanggal 11 Januari 1984. Sejak saat berdirinya sampai dengan tahun 1981, PT MKF berlokasi di Jalan Aipda K.K Tubun No.6 Jakarta Barat. Kemudian pada tahun 1982 lokasi pabrik dan juga kantor berpindah lokasi ke Jalan Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat dengan luas ± 83.000 m².

PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan industi tekstil perajutan tertua di Indonesia dan merupakan salah satu industri tekstil dan garmen yang terkemuka di Indonesia. Pada mulanya didirikan, perusahaan hanya memfokuskan diri dalam usaha permintaan kapas menjadi benang (spinning) dan merajut benang menjadi kain (knitting). Tetapi pada saat bisnis perusahaan diserahkan kepada Bapak Max Mulyadi Supangkatt, beliau melakukan ekspansi bisnis dengan membangun proses manufaktur tekstil terpadu terobosan dengan membagi perusahaan menjadi tiga divisi yang terdiri dari knitting,

(2)

garment. Untuk pasar dalam negeri PT. MKF terkenal dengan produksi pakaian dalam

(underwear) dengan bran “RIDER” dan “SWAN”. Pengembangan usahanya tidak hanya

mencakup lingkup domestic, melainkan telah menembus pasar luar negeri dengan mengekspor pakaian jadi ke luar negeri seperti Jessy Benny, Boss, Tommy Hilfiger, Polo Ralph Lauren, Osh Kosh, Brue 33, Lee, Calvin Klein, Antiqua, Philip Van Heusen, Polo Kids, Celio, dan Decade.

Tahun 1967 bisnis perusahaan diturunkan kepada putranya, yaitu Bapak Max Mulyadi Supangkat dngan istrinya Ibu Surya Sutedja, lalu kemudian pada tahun 1979 diturunkan kembali hingga saat ini putra sulungnya, Bapak henry S Supangkat yang melanjutkan dan mengembangkan bisnis perusahaan. Saat ini Bapak Henry S Supangkat menjabat sebagai direktur utama (CEO) PT. Mulia Knitting Factory, dimana Bapak Henry S Supangkat merupakan generasi ketiga yang mengelola bisnis keluarga ini. Digenerasi keempat saat ini perusahaan dikelolah oleh kedua anaknya Hanan Supangkat yang membenahi masalah sisten distribusi dan operasi perusahaan dan Yvone Supangkat yang membantu bidang keuangan financial dan juga merancang infrastruktur teknologi informasi perusahaan.

Pada tahun 1979, perusahaan mendapat bantuan modal untuk mengadakan perluasan dalam bidang produksi dan pemasarannya. Bantuan ini tidak lepas daripada bantuan pemerintahan yang berupa bantuan kredit dari Bank Negara Indonesia 1946 (BNI’46).dan dalam tahun itu pulalah, dengan peningkatan mutu produk yang dapat bersaing sejajar dengan produk garmen dari hongkong, Taiwan dan Korea, perusahaan mencoba untuk memasuki pasar luar negeri yaitu Swedia, Perancis, Jerman dan juga

(3)

Rumania dengan mencoba menerapkan ISO 9001 dibagian garmen ekspor sebagai langkah awal untuk menebus pasar dunia. Alhasil usaha-usaha yang telah dilakukan memberikan hasil yang tidak mengecewakan serta memberikan gambaran perkembangan masa depan yang lebih cerah bagi pengembangan PT. Mulia Knitting Factory.

Pada awal mulainya perusahaan hanya mempekerjakan 183 orang karyawan tetapi kini sudah tercatat lebih dari 2000 orang karyawan tetap dan subkontrak yang bekerja baik itu di plant pabrik maupun kantor, sehingga tampak PT. Mulia Kniting Factory dengan padatnya modal namun juga padat karya yang secara otomastis menjadi asset nasional dan juga membuka lapangan pekerjaan luas bagi masyarakat sekitar dan Indonesia.

Distributor utama ini merupakan distributor-distributor area utama dari PT. Mulia Knitting disertai dengan wilayah-wilayah. PT. Trans Nusantara Sejati (Kaliamtan Barat, Jabotabek, Pontianak), PT Mulia Harapan Sentosa (Jawa Timur, Bali,Lombo,Kalimantan kecuali Kalbar,Papua,Sulawesi, PT. Mulia Prima Sentosa (Suamtra Utara (Padang, Pekanbaru, Batam), Aceh), PT. Mulia Megah Sentosa (Sumatra Selatan (Bengkulu, Palembang, Lampung), PT. Inti Jaya ( Jawa Tengah).

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Bentuk perusahaan PT Mulia Knitting Factory adalah perseroan terbatas tertutup, karena kepemilikan sahamnya hanya diperuntukkan bagi orang-orang dekat (keluarga)

(4)

Knitting Factory dibentuk berdasarkan fungsional dengan kedudukan tertinggi terdapat di tangan dewan komisaris dan secara garis besar perusahaan dibagi menjadi empat fungsi atau departemen yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer.

(5)

Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT Mulia Knitting Factory 2009

(6)

3.3 Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi perusahaan PT Mulia Knitting Factory

1. Dewan Komisaris

- Pemegang kekuasaan tertinggi dalam susunan inti perusahaan. - Memiliki kekuasaan mengangkat dan memberhentikan Direksi.

- Mengawasi Direksi dalam mengelolah perusahaan secara keseluruhan. - Memiliki hak mengatur keseluruhan arah perusahaan.

2. Direksi (Direktur Utama)

- Merupakan bagian yang melakukan perumusan kebijakan-kebijakan dan rencana usaha ( stategis ) yang akan diambil perusahaan.

- Tugas dan tanggung jawab serta wewenang seorang direksi adalah : a. Menjalankan roda perusahaan.

b. Memeriksa dan memutuskan persoalan-persoalan penting yang berpengaruh besar terhadap perusahaan.

c. Mengawasi masing-masing bagian dalam perusahaan.

d. Menetapkan visi dan misi perusahaan yang harus dijalankan oleh para eksekutif beserta bawahannya.

e. Menyarankan dan mengelola kebijakan-kebijakan, rencana-rencana dan program termasuk pengembangan usaha, pengembangan produk, promosi, dan penjualan produk.

f. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis pada PT. Mulia Knitting Factory.

(7)

3. Humas

- Merupakan juru bicara Direksi dalam hubungannya dengan pihak luar perusahaan seperti masyarakat sekitar, ataupun instansi-instansi baik swasta ataupun negri. - Menjalani hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan lain baik lokal maupun

internasional.

4. Manajer Personalia dan Umum

- Merupakan orang yang bertanggung jawab atas bagian personalia dan umum. - Membawahi kepala bagian persoanalia dan kepala bagian umum.

- Melakukan pengaturan tugas pada bagiannya dan memberikan laporan baik bulanan atau tahunan yang diminta oleh direki berkaitan dengan bagiannya.

5. Manajer Pemasaran

- Merupakan orang yang bertanggung jawab atas bagian pemasaran.

- Membawahi kepala bagian gudang dan transportasi, kepala bagian penjualan, dan kepala bagian pembelian.

- Melakukan pengaturan tugas pada bagiannya dan memberikan laporan baik bulanan ataupun tahunan yang diminta oleh direksi berkaitan dengan bagiannya. 6. Manajer Keuangan

- Merupakan orang yang bertanggung jawab atas bagian keuangan.

- Membawahi kepala bagian kalkulasi anggaran, kepala bagian bendahara,dan kepala bagian pembukuan.

- Melakukan pengaturan tugas pada bagiannya dan memberikan laopran baik bulanan ataupun tahunan yang dimintai oleh direksi berkaitan dengan bagiannya.

(8)

- Mengkordinir pendistribusian gaji karyawan. 7. Manajer Produksi dan Teknik

- Merupakan orang yang bertanggung jawab atas bagian produksi dan teknik. - Membawahi kepala bagian perencanaan produksi, kepala bagian perajutan, kepala

bagian BDF (Bleaching, Dying, Finising), kepala bagian garmen,serta kepala bagian pemeriksaan dan perbaikan.

- Melakukan pengaturan tugas pada bagiannya dan memberikan laporan baik bulanan ataupun tahunana yang diminta oleh direksi berkaitan dengan bagiannya. 8. Kepala Bagian Personalia

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah persoanalia (tenaga kerja).

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer.

- Bagian ini berwenang untuk mengatur pelaksanaan masalah tata usaha personalia atau kepegawaian dan pembayaran gaji atau upah, mencari tenaga kerja baru apabila dibutuhkan.

- Bertanggung jawab atas penerimaan dan penempatan pegawai, serta mencakup administrasi karyawan (pengurusan cuti, dan lainnya), pembinaan karyawan baru, dan perekrutan karyawan baru.

9. Kepala Bagian Umum

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah umum.

(9)

- Berwenang untuk mengatur administrasi karyawan-karyawan umum seperti satpam, kebersihan, sopir, poliklinik, dan perawatan bangunan.

10. Kepala Bagian Pembelian

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani pembelian bahan baku, bahan pembantu, dan bahan lain yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan produksi.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 11. Kepala Bagian Penjualan

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah pemasaran produk.

- Bagian ini bertanggun jawab atas penjualan atau pemasaran dari hasil produksi. - Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer.

12. Kepala Bagian Gudang dan Transportasi

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah pemasaran produk jadi.

- Bagian ini bertanggung jawab atas penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang jadi di gudang dan pengiriman barang jadi kepada agen. - Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer.

13. Kepala Bagian Kalkulasi Anggaran

- Merupakan suatu bagian yang membantu direksi dalam menangani masalah keuangan.

(10)

- Bagian ini bertanggung jawab menyusun kalkulasi harga pokok dan meyusun anggaran pembelian barang-barang keperluan produksi dan yang lainnya.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 14. Kepala Bagian Bendahara

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah keuangan perusahaan.

- Bagian ini bertanggun jawab untuk menyediakan dana untuk semua anggaran dan bertanggun jawab atas pembayaran utang kepada kreditur.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 15. Kepala Bagian Pembukuan

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah keuangan perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pembukuan arus kas masuk dan keluar (laporan keuangan) perusahaan.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 16. Kepala Bagian Perencanaan Produksi

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam mengenai masalah teknis proses produksi dalam perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan tahapan-tahapan produksi dari suatau produk.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 17. Kepala Bagian Perajutan

(11)

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah teknis proses produksi dalam perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab untuk produksi hasil rajutan (knitting) benang menjadi sebuah kain hasil rajutan.

18. Kepala Bagian BDF

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah teknis proses produksi dalam perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab akan tahap penyeselaian proses bleaching, dying, finishing.

- Bagian ini dipimpin oleh seorang manajer. 19. Kepala Bagian Garment

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah teknis proses produksi dalam perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab untuk memproduksi kain menjadi produk jadi seperti celana dalam, kaus oblong, dan kaus singlet.

20. Kepala Bagian Pemeriksaan Perawatan

- Merupakan suatu bagian yang membantu tugas direksi dalam menangani masalah teknis proses produksi dalam perusahaan.

- Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan dari mesin-mesin produksi yang digunakan.

(12)

3.4 Sistem yang sedang berjalan

3.4.1 Uraian Proses Sistem Informasi Persediaan pada PT. Mulia Knitting Factory pada bagian Garment

1. Prosedur Pemesanan Barang dari Customer

Distriutor Rider memesan kepada bagian Gudang berupa SPB ( Surat Pesanan Barang ) melalui Fax. Fax yang diterima oleh bagian Gudang akan di cek pada sistem persediaan. Bagian gudang akan menyesuaikan pesanan customer dengan persediaan yang ada.

2. Prosedur Permintaan Barang

Apabila Persediaan Barang Jadi tidak mencukupi maka Bagian Gudang akan memberikan laporan kepada bagian Marketing Garment. Lalu Bagian Gudang Garment akan membuat OS (order sheet) sebanyak 8 rangkap sesuai dengan pesanan.

3. Prosedur Barang Jadi Masuk Gudang

Setelah barang di proses di bagian cutting, sewing, dan packing local. Bagian packing akan menginput besarnya produksi, dan menyiapkan barang atas pesanan yang di minta oleh bagian Marketing Garment. Bagian Packing akan membuat Surat Jalan Internal sebanyak 2 rangkap, 1 rangkap yang akan diberikan kepada bagian Gudang disertai dengan barang jadi dan 1 rangkap untuk bagian packing.

(13)

Bagian Gudang Barang Jadi akan membuat SJ sesuai dengan SPB. SJ akan dibuat sebanyak 4 rangkap,1 rangkap untuk bagian gudang, 1 rangkap untuk customer, 1 rangkap untuk bagian accouting, 1 rangkap untuk bagian keuangan.

5. Retur Barang Jadi

Bagian Gudang Barang Jadi menerima barang dan SJR sesuai dengan SPB. Yang akan dikirimkan ke Bagian Keuangan kemudia Bagian Keuangan membuat SBRB (Surat Bukti Retur Barang) sebanyak 3 rangkap, 1 rangkap akan diberikan ke Pembeli, 1 ragkap diberikan ke Pengusaha Kena Pajak dan 1 rangkap akan diarsipkan.

(14)

3.4.2.1 Overview Diagram Sistem Informasi Persediaan (Garment)

 

Gambar 3.2 Overview Diagram Sistem Informasi Persediaan (Garment)

(15)

Keterangan :

SPB : Surat Pemesanan Barang SJ : Surat Jalan

SJ Internal : Surat Jalan Internal

3.4.2.2 Deatailed Activity Diagram Barang Jadi Masuk ke Gudang Barang Jadi

(16)

Ket :

SJ Internal : Surat Jalan Internal

3.4.2.3 Detailed Activity Diagram Barang Jadi Keluar dari Gudang Barang Jadi

 

(17)

Ket :

SPB: Surat Permintaan Barang SJ : Surat Jalan

3.4.2.4 Detailed Activity Diagram Pemesanan dari Gudang Barang Jadi

(18)

Ket :

SPB : Surat Permintaan Barang OS : Order Sheet

BF : Bleacing & Finising PPC : Production Planning Control QC : Quality Control

3.3.2.5 Detailed Activity Diagram Retur Gudang Jadi

(19)

Ket:

SJR : Surat Jalan Retur

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan  Sumber : PT Mulia Knitting Factory 2009
Gambar 3.2 Overview Diagram Sistem Informasi Persediaan (Garment)
Gambar 3.4 Detailed Activity Diagram Barang Jadi Keluar dari Gudang Barang Jadi

Referensi

Dokumen terkait

Realitas seperti ini belum mampu dicapai oleh pemerintah Kota Singkawang dan berbagai stakeholder kepariwisataan di kota Singkawang karena lama tinggal turis mancanegara di

Seperti yang dijelaskan oleh De Porter dan Hernacki dalam bukunya Rachmawati dan Daryanto Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang mendidik : ” bahwa orang

Citra yang digunakan adalah citra ALOS AVNIR – 2 pada musim penghujan karena pada saat kemarau pohon jati akan meranggas dan berpengaruh pada transformasi indeks

Variabel Variabel dalam penelitian ini yaitu karakteristik gizi kurang, yang terdiri dari subvariabel yaitu riwayat penyakit, pengetahuan ibu, pendidikan orang tua,

Kendala tersebut diantaranya waktu pengiriman obat yang bervariasi dari yang cepat dan lama (lebih dari 30 hari/melebihi waktu pengiriman dengan pengadaan langsung secara manual)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Gayo yang dituturkan oleh masyarakat Gayo Lues, Blangkejeren telah berada dalam kategori Bahasa yang mulai terancam (disappearing) punah

1 Subsidi Operasi Bus Perintis di 30 Propinsi 232 Trayek 2 Pengadaan Bus Perintis 75 Unit 3 Pembangunan Dermaga Penyeberangan 62 Lokasi 4 Pembangunan Dermaga Sungai 19 Lokasi

Klik tombol Start pada sudut kiri bawah tampilan desktop, kemudian pilih atau klik menu All Programs Microsoft Office Microsoft Office PowerPoint 20072. Pada layar