• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Elsha Desfrina BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Elsha Desfrina BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi, melalui bahasa Indonesia manusia dapat saling berinteraksi satu sama lain, saling berbagi pengalaman, saling bertukar pikiran, belajar dan lain sebagainya (Buyun dalam Muslich, 2009:108)

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, ketrampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi local, regional dan global.

Standar Kompetensi bahan kajian bahasa dan sastra Indonesia SD terdiri atas kompetensi dasar yang mencakup aspek kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang masing-masing dirinci lagi ke dalam empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (H.G Tarigan 2008:3)

(2)

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (H.G Tarigan 2008:21)

Menulis mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat komunikasi yang tidak langsung, artinya penulis dan pembaca berkomunikasi melalui tulisan. Pada prinsipnya tujuan menulis yang utama ialah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca sehingga pembaca dapat memahami maksud penulis yang dituangkan dalam tulisannya.

Menurut Resmini, dkk (2008:229) mengungkapkan bahwa menulis sebagai suatu keterampilan, sebagaimana keterampilan berbahasa lainnya perlu dilatihkan secara rekursif dan ajek.

Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, tetapi merupakan hasil proses belajar mengajar dan ketekunan berlatih dalam mengungkapkan gagasan atau pikiran, kita dituntut mampu menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu.

Menulis memiliki peran penting dalam kehidupan akademik, sosial bahkan personal. Maka dalam mengembangkan keterampilan menulis siswa merupakan prioritas utama dalam kegiatan pendidikan. Melalui menulis, guru dapat mendorong peningkatan keterampilan berfikir tingkat tinggi karena pada dasranya setiap orang memiliki kemampuan dan peluang yang sama dalam menulis.

(3)

Dasar, maka seorang guru harus dituntut untuk memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menulis secara tepat.

Pada standar kompetensi di kelas IV semester kedua aspek keterampilan menulis yang harus dicapai siswa antara lain siswa mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.

Pengumuman ditulis sebagai pemberitahuan atau informasi kepada khalayak ramai. Kalimat yang terdapat dalam pengumuman umumnya berbentuk kalimat perintah atau larangan, kalimat ajakan, kalimat permintaan, kalimat pengharapan.

Materi tentang pengumuman ini merupakan salah satu bentuk media komunikasi untuk mengungkapkan dan mendapatkan informasi bagi siswa sehingga materi ini sangat penting dikuasai siswa. Setelah membaca dan memahami teks pengumuman kita dituntut untuk menyampaikan kembali informasi yang diperoleh dengan bahasa yang mudah dipahami.

(4)

melihat contoh pengumuman dari papan pengumuman dan majalah dinding. Dalam penyampaian materi media yang digunakan masih minim, guru hanya melakukan persiapan seadanya cukup dengan memberikan contoh yang ada dalam buku paket kemudian siswa membuat pengumuman serupa.

Terlepas dari faktor guru, ternyata dari faktor siswa yaitu kurang tertariknya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia karena kebosanan yang siswa rasakan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya proses pembelajaran yang berlangsung terutama pada aspek menulis. Sehingga materi menulis pengumuman harus disampaikan dengan baik agar dapat diterima dengan baik pula oleh semua siswa dan mencapai tujuan yang diinginkan.

(5)

Tabel 1.1 Data observasi menulis pengumuman siswa

Nilai Jumlah siswa Dalam persen

≤65

Berdasarkan tabel 1.1 hasilnya pun rendah, nilai rata-rata siswa dari hasil tes pada pembelajaran tersebut di atas hanya mencapai nilai 59, nilai tertinggi 81 dan terendah 42, sementara nilai KKM yang harus dicapai siswa kelas IV adalah 65. Jumlah siswa yang dapat mencapai nilai KKM hanya enam orang dari 26 siswa. Data hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran hanya mencapai persentase 23,08%.

Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis pengumuman siswa masih tergolong rendah, karena ada beberapa komponen indikator yang masih belum terpenuhi ditandai oleh: 1) Rendahnya kemampuan siswa dalam sistematika menulis pengumuman; 2) Rendahnya kemampuan siswa dalam struktur kalimat, sehingga informasi yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas; 3) Rendahnya pengetahuan siswa menggunakan ejaan yang benar dalam menulis pengumuman.

(6)

Media audio visual merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis pengumuman. Melalui media ini, siswa tidak hanya dapat melihat atau mendengar saja, tetapi dapat melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan. Penggunaan media audio visual akan menarik perhatian siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

Alasan peneliti memilih media audio visual karena dapat membantu guru dalam memfasilitasi kegiatan belajar siswa agar proses belajar tidak terasa jenuh dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menulis pengumuman siswa meningkat dengan dengan adanya contoh pengumuman yang ditampilkan melalui audio visual.

Pembelajaran Bahasa Indonesia terutama menyangkut aspek menulis merupakan pembelajaran yang membutuhkan media dan tehnik yang bervariatif dalam proses pembelajarannya agar tidak membuat jenuh dan monoton dalam menyajikan materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Berpijak dari uraian yang telah tersaji di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Pengumuman Melalui Media Audio Visual Di

Kelas IV SD Negeri 5 Arcawinangun”.

B. Perumusan Masalah

(7)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis pengumuman melalui media audio visual di kelas IV SDN 5 Arcawinangun.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

Dengan penggunaan media audio visual siswa lebih tertarik untuk melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya untuk meningkatkan kemampuan menulis pengumuman.

2. Bagi Guru

Dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat memberikan masukan bagi guru dalam melakukan pembelajaran dengan mengembangkan metode pembelajaran serta penggunaan media

3. Bagi Sekolah

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bantuan yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1 Data observasi menulis pengumuman siswa

Referensi

Dokumen terkait

Rembang 35 Rina Ratnaningsih SMK Negeri 1 Kudus Kab. Kudus 36 Tri Matanto SMK Negeri 1 Temanggung

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas sapi potong adalah dengan menggunakan bibit sapi potong yang berkualitas, karena hal ini merupakan salah

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

Tässä tutkimuksessa valkuaisruokinnoilla oli kontrolliruokintaan verrattuna suurempi maitotuotos, mutta rypsiä korvattaessa lupiinilla tuotos pieneni.. Samansuuntaisen tulok-

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk