FLUX
JURNAL
IIMIAH
FISIKA
lssN 1829-796X
Volume
lO
Nomor2 Agustus 2013, Halaman100
198redit
dua kal sebhun pada bulan Pebruari dan Acu$us vans gagasn kon5eptual dalam bldans Fisi[a, Fkika Pendidilan, Fisika Pene itian, (ajan Pu*aka,analsis dan tk kareoribeiis tulGan ilmah teatanc lnterdkipliner reraPan, Hasi
Alamat Penyununs dan Tata Usaha: Pos6m studiFislka FMIPA Unlverlias Lambung ManBku6tl A
Y
i(m
ls,s00 Bmjadu
70714 HP.os565112ee0t Emailr!.t
uism@vahoo'om da^lurnal FLUX dteibitkan setahun dua kali pad: buan Pebru l dan A
naskah Rp.100.000, rudah termasuk ongkos knid tangsanan 2 {dua) nomor setahun scbeer
Rp. 5o.0do, pemhayabn d:pat
dikiilr
mehlu rekenins BN cab. hnjadaru No' 0031131615KATA PENGANTAR
Jurnal
miah
Fisikaftlx
adatahjumat
irmiahfsika
yansdjl,.rbiikan oleh Prcgram Strrdi Fisika Fdkuttas Matematika
dan
lmuPengetahuan Alam
uniE6itas
Lambung Mangkurat. Jumat itmiah FiEikaflllx
dfteditkan setiap butan pebruad dan Aoustrs,Fng
b6nsiulsan
ilmlah
tdiang
gagasankosoptual
datam
bdang
Fisjka,
Fisik.Pendidikan, Fisika hlerdisiptiner Terapan,
Hasit
peneti!:an, KajjanPulLl€,
Analisb dan Ftsit€ Teon.Juh.t
lmtah Fisikaflljx
votuneto
Nonor 2 but6n agusrrs 2013lgrdni
darl
seputuh Iutisanyang tsrdin
dad €Mbitan
tutisan danUniEBitaE
LambungMangklEt dan salu
tutisandad
UniveFihsArhimya saran dan kitrk unrlk kemajuan Jlmat xmiah Fisika
Flllx
lnr
kami harapkan,emoga
tutis€n yangdiejil€n
bemanbat
bagiFLUX
JARITAT ILT{LAH
FISIKA
tssN 1829-7S6X
Volume'l0,Nomor2,Agu6tus 2013,HatamantOo-r98
DAFTAR
ISI
6
PemonfooionCongkong
Bekr'.coi(Achotho
Futrco) Sebogoi Kototh Uniuk Reoki Tronsedeiilikd{{Kdjlon Pengoruh Temperclur Reoksi don Rosio Mot Metonot: Minyok) Sundctl, Khotilotu Rosyt
toh.tonfoto
Befly Odovtono 1OO-\O9)ra
oplimdsi
Common
Mode
RejectionRoiio
{CMRR)podo
penguotibDod
rohht
lwo,
Sugdvo n d@tett
Noec na MonI,. (t lO-1151{
Pengukuron DirnensiLuor
Dotom Serto Tebot Retotif Divois ElekironikMemod USB Mengqu.oLon Cil.o Rodiosrofi
Ade Agung Homowon don Pdhdth O,3ltvosdi
(1tr-t26)
.:.
Model Penompong Bujur Bintong Beblosi Dengon Voiosi Kecepoton,woD
S.lld*@
027-131)t
Sisiem Moniiorinq Doyo List.ik Bebosis Mikrokontroter AVR ATMesot6Ab<lu[oh ncm<L An@ Eko Fohtu.In aon
kon
Sugtu oa (t3S-143)t
ldentilikosiStuklu
Botuon Bowohpenukoon
MenggunokonMejode
Seismik Retoksi Di kompung Boru Bonjorbotu
Sumoos ftinlngsth, lb.otnm Soto .lon
tt
Cohyo Wohyono (141-t 53)*
Anollsis Doeroh Resoponoi
Doeroh Rowon Bonjr Kqbupoten sonjor Menggunokon Slstem tnfomosi GeogrotsPtttt ttop..tn, Nw no don ttlr'chhn sotd (154-t
aq
.i
Pengouh
Kenoikon ftekuesi
Geto.on
AkustikTefioddp
Jumtoh pergeseron Fnnji Podo lnterferomelerMichetsonNvll<td Eon<toyoht, Nu/md Sqt .toh
Aton
Eko Fctnudtn(t66-t
7a),..
Si.tesis Oon (orokierisosi Nonopodiket CDSE auonium DOISlaDS) Ekc
s@o
O7e-19D+
Anolisir Perubohon Temperotur Udoro 2OO42OIO untuk Memprediksi 'Iemperoiur udoro 201 t -201 4 di Kotimonton setotonMODEL PENAMPANG
BUJUR
BINTANG BEROTASI DENGANVARI,ASI KECEPATAN SUDUT
lwar Sqtlswanr
ABSTRAK: Xonigu6.i *e.eihb6ngan m€kanls pada Ltn|ng-binl.ng b€Dtast dttetaah
melalui frodel
Reh..
Psd5 k5ji.n int bintang dip€tlakukan sebsgai b€nda ieoa., .edanokangMefinya
dnedukanbsd.*d€n
peE.m..n equipoiensbL Ke€p.t€n rolasi binLng m6ny€b€bl€n porub.han p.da ke$tlrnbangan bintang, meningl€hya k@paran otaslakan renyebabka. bettuEngnys joj.n Fol4 bintang dan sebatikny.akan mery€b.bkn pBningk ian j€jad thatullsowa bhtang
te*b!t.
T€t6h diientukan penanpangredbojlr
bint6ng-bintang b€ro{$l d.ri b€6aqalf4s
don k€ep.ranX.la
ruml
braslbhlong, l@paian oEsi,yans
oukup mencolokanlaE
keduarotasi
model
ini.
Dalam model
Mctaunn, PENDAHULUANBintang
mong€tamiseperri
jwa
BLrrni, Dik€tahui bahwaakibat rclasi,
jejad
equalorlal Bumi 21,4 km lebih panjanq dibandinsjejai
kulubnya {Maeder,2009).
Bintansyang
memiliki
rolsi
ti.ggi,
jejarikalulistiManya
bahkan
dapat nencapai1,5
jejai
porar (Ekslrom, dkk, 2008).lni
menunjukkan bahwarotasi 6ukup
b€rpeng.ruh
padabinlang.
Mekanism€ k€selihbanga.pada
binl.ng yang
bsrotasi sudah dipelajad s€jak lama, beb€lapa nodellelah
dikembanEkan.
Contohnyaadalah
model
Mclaurin,
yang menganggap keEpalan bintang yangtelap
dan
model
Roche,
yang beEnssapansebalilnya
(keEpatan yang lidak iBiap). Terdapat perbedaanperubah.n mekanisme kese mbangan
terjadi pada
otasi
yang tinggi. Nilai maksimum ksc€9alan sudur (diangqaprotasi
benda
tesar)
adalahtf--=
O,qagaGrp
(Maeder, 2O0S)kenyataannya
akan
teiadiketidakstabilan
sebelom
mencapaibalas
kecepalan.ngular
ini.
Padarnodel Roche dengan
O
seEgam(binrang
diansg.p
sebagsi
rotasiksssfnbansan juga akan teiadi, dan
didapatkan
bahwa
pebandinganantana jejad kuiub dan jojan equatotiar
akan mencapal
2,3
pada kecepatansudot maksimun yaitu
:
0,7215Gri
dengan
t
adslah keEparan .ata-rata.Pendekaian
dengan
model
RocheProsEn studi Pqdidikan FBIk. Unrvdfiar B.nskuJu Emai: isnpny.ks@gmaiL.@m
biasanya
lebih
banyak
diqunakan karena lebih dekat kepada takta yangPermukaan
bintang
adatah daeEh oklpoteBial yakni Y = tetapan, Andailonkita
tinjau sebuah bintangdengan massa lotar M dan R{6) jejan
bintang
itu
pada kolatitud0.
Karenagaya
sentritugald'
daerah
kutubbemilai nol, maka potensiatpada kulub
sa
=I-ffi-a"R@Jstu'e]
Teoema Von Zeipet merryarakan
hubungln antara
fuks Edbsi
pada kolatjbd 0 di pemukaan birnang yangbe,otai
dengan perc€patan gEltrasieteklif lokal (Nraeder dan Meynet, 2000). Jika kila
tnjau
bintangya.g
beroLsisepeni robsi benda tegar, nuk5 Ediasi
dapar ditlriskan $bagai
F(o,o) =
-xw(o,o)
(3)t=ff
(4)lGr.na biniang beEda datam keada.n
r1n,e1=
-frw1a,01-
-pgfisu
1s1Dengan demikian, dad hubungan anrara
luminositss binhng dan
tuks
radiasi,F(n,e)
=
;k:s"r@,D
$)
binrang ilu adalah -GM/RP, dengan Rp
jeia
kulub binrang.Oeh
karenanya, niral potensialdi
berbagat rempat diPernukaan bintang itu adalah
#
=-#-!n"ttt+t"""
luJika
g.
dan
eo
metupakan vektor saluan dalamaEh
radialdan
arahbujur,
naka
vektor
percepatangravitasi
efeklif pada
pemutaat
binrang dapat ditutiskan sebagat:
er + [o,R(r) sin a cos
,]',
(2JM-=M(1--L\
dan
a,
adalah rapat massa .atarata bahan pada pemukaa. birnang tu.Pada
blntang
yang
beroiasi,perc€palan
gEvitasi
lotat
binlangmerupakan
penjumtahan beberapa percepalan: perepatan g€vitasi.nuni,percepatan senlitugal, dan perc€patan
oleh
iekanan radiasi
(M.eder
danMeynet
2000).
Hal
ini
dlnyatakan dalah peEamaan bedkutSm =
A4+sd
=
eq+s.ot+grtd
$)
dengan grqd dibe.ikan oteh
stud=;aPtud-ry'
(E
Fakrorr(r)
adarah kekedapan bahanpada
kolatltud
6.
DenganneBanra. <an per5amaan (6) <tan {8)
didapa0€n peGamaan 10.
1 29 JDhn Hdh FLUX vd. rc No.
,
P6da pors€maan ini efek orasi moncll
pada
,?/
dan pada u.gkapan di dalamkurunq.
Jika
kta
linjau
balas tluks secara lokal, Vaitu keadaan densan9&! =
0
lMaede. dan Meynet, 20001,naka
g$d=
-9.t.
Babs
nuks, oleh ka€na itu, dibenkan olehsehingoa lidak ada lagipercepalan atau
gaya yang
menqimbangi rekananlerha
dari dalam blntang A,k batnya,bahan-bahan blnlang akan lari (buyar).
Hal
ini
lenlu
saja
mengakibalka.persanaan (13) akan memP0nyai dua
akar,
Yaitu sel =O
atau
ro(0) = 1.Keadaan
ini
mengakibatkan adanya balas (limil) lertenlu pada kecepalan rotasi bi.lanq, selajn beEantlnO pada bebeapa parameier lain seperti massa binlang danjejai
binlans. Keadaansd
= 0 juga akan membetkan adanyabatas pada
luminositas
bintang sebagaimana dijelaska.di
alas, yangdisebuf sebagai
Balas
Ed.linglm(Meynel,
2008).
Keadaan ambang9rr =
0
akan
dinamakan keadaanambans perlama, sedangkan keadasn
pada
ro(€) =1,
disebut
keadaanKedaan ambang
,@
= 0menL'.ut
p€Bamaan
(2)
diperclehhanya pada wilayah kalulisliw.
(0
=/2).
Keadaan
ini
membedkanFhte)=-frjsatst
rn(o)
=
rgMl:-(11)
Dan peGamaan ini,Iika tuklor Edington lokal ro(0) didefinisikan sebagai nlsbah
(rasio)
antaE
besamy.
nukssebenamya
dengan
besahya
nuksbabs lokal, maka didapad€n
Jika
bintng
lidak
mengalafri rol.si(yakni jika
o
benilai 0). maka rn(o)akan
sana
dengantaktd
Edingion Gbbalr.
PeEamaan (10), selanjltnya,(12)
(13)
Pe6amaan 13 mengLinqkapkan bahwr
pada binlallg yang belolasi, percepatan
gravibsl
loLl
dipsngaruhi
olehpe@pabn
gFvitasi eieklit9"r
(yangmelibakan unokapan lenianq ke@palan
rclasi
binlang)dan
oleh
luminosilas binlang. Melalui ungkapan peBamaan(13), keadaan ambans (cntbar slalo)
dapal
dipe*iEkan
Pada keadaa. kitisn
percepatan sravilasitotal
lenyap(14)
Dengan
ie,bo jarj-jai
binlang
diekualor ketika
keadaan
kdlis
itu. Keadaan binlang yang berotasi denganSetiawan,,., Igodlet Pen a mpa ng Bu! ur Bi nb ng &erofal|... 1 30
HASIL PENELITIAN
Kita tinjau kembali persamaan permukaan bintang sebagai daerah
equipotensial,
yakni
persamaan (1).Persamaan
(1)
dapat
dituliskan sebagaiR(o)'
-
#trF6n(e)
+#h
= o (15)Persamaan
15
ini
memperlihatkan bahwajejari
bintangyang
berotasi,sebagai
fungsi
sudut
kolatitud,memenuhi persamaan
polinompangkat tiga yang bergantung kepada
berbagai parameter: tetapan gravitasi
(G), massa bintang
(M,
jelari polar (R ), serta parameter kecepatan rotasi bintangitu
sendiri
(o).
Jika
jejaribintang (R(0)) dievatuasi pada semua sudut kolatitud maka akan didapatkan
bentuk
penampangbintang
yangberotasi.
Memanfaatkan beberapa
data
yangmenyebutkan
tentang
parameter-parameter
di
atas,
penampangmembujur
sebuah
bintang
dengan kecepatan rotasi tertentu akan dapat digambarkan dengan terlebih dahulu menyelesaikan persamaan pangkat tigauntuk
jejari
bintang, persaman (1S).Persamaan
(15)
dapat ditulis datambentuk
R(0)3-AR(q*B=0
(16)dengan
,{ =
-#Fo
dan B =Persamaan
ini
merupakan persamaan polinom pangkat tiga dengan paramateryang lebih
sederhana,yang
jika diselesaikan dengan metode Newton-Raphsondan
dengan menggunakandata pada Tabel
1,
akan didapatkanjejari
bintang R(0) pada kotatitud 0.Perhitungan
dengan
cara
itumenghasilkan Tabel 2, dengan
G
=
3,810-7&
O2sin20
(171
Tabel 1. Parameter-parameter Bintang Berotasidengan Massa lxMassa Matahari
. .
_
(1 MM}lRoxburg, 200411010 0
54a RJRp VJrts ULo R&e
RlR,
0,000
0,020 0,205
0,451
0,903
1,001s1,000
1,010
1,109
1,237
1,470
1,51990
64 201 288 381
3950,712
0,705 0,650
0,599
0,561
0,5595r
t
t t
Tabel 2. Jejari Bintang 1 MM dengan O = 10{ rad/s.
a2 RP 0 Sin'e B R X
1,00E 0B 0,s09 10 0,03014 2774,2794 2521,8204 0,90s2 0,1578 0,8954
'1.00E-08 0,909 20 0,11696 714,8213 u9.7726 0,9'l 0,3112 0,8551
1,00E-08 0,909 30 0,25 3U,433r' 304,0000 0,9112 0,4556 0,7891
't,008-08 0,909 40 o,4't317 202,3602 183,9454 0,9127 0,5867 0,6991
1,00E-08 0,909 50 0,58676 142,4926 129,5257 0,9143 0,7004 0,5870 1,00E-08 0,909 60 0,74996 1't't,4u4 10'l,3393 0,9158 0,7931 0,4579 1,00E-08 0,909 70 0,88302 94,6844 86,0682 0,9171 0,8618 0,3'136
1,00E-08 0,909 80 0,96983 86,2092 78,36/.2 0,9179 0,9039 0,1593
1,00E-08 0,909 90 83,6084 76.0000 0.9'182 0,9182 0,0000
1 30 Jumal Fblrt FLUX, Vol. 1 0 No 2, Agustus 2013 ItzI -1u)
Dari Tabel 2 diperoleh tampang
bujur bintang tersebut, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar
1.
Hasil perhitungan untuk bintang bermassa 1MM
dalam berbagai kecepatan sudutrolasi diberikan oleh Gambar 2. Untuk Bintang 1 MM dengan kecepatan sudut
roiasi
o
= 4,6 x10{
radls didapatkanbentuk
penampang
bujur
yangmelancip sepanjang lingkar katulistiwa,
kecepatan
rotasi
ini
meruPakan kecepatanyang
mendekat kecepatansudut kritis.
Tedihat
bahwa peningkatan kecepatansudut
rotasiakan
menyebabkan
terjadinyaperubahan
penampang
bintang,sebagaimana diperlihatkan
PadaGambat 2.
: !
Uilwan, 1., lroda, Perrrrp, ng BuIn aintzrrg tu ota.t...131
Gambar 2. Penampang Bintang I MM dengan variasi nilai
o
Untuk bintang berotasi
dengan
bahwa, meningkatnya kecepatan rotasimassa
yang yang
lain
didapatkan
akan merubah kesetimbangan bintang,bentuk tampang bujur
sebagaimana
yang ditandai dengan penurunan jejaripada Gambar
3
dan Gambar4.
Dari
polar
dan
meningkatnya
jejanbeberapa gambar
diatas
teiihat
katulistiwa.x
133 Jumal Flrlka FLUX, Vol. 10 No. 2, Aguslus 20131127 '13l)
Gambar 4. Penampang bintang 10 MM untuk beberapa nilai O
Pada Gambar 3 dan Gambar 4,
didapatkan bentuk penampang bujur
bintang
yang
semakin melancip di katulistiwa karena seiring peningkatan kecepatansudut
rotasi. Penampang bintangyang paling
melancip padaujung-ujungnya
ini
merupakan penampang bintang dengan kecepatanrotasi yang sudah mencapai kecepatan
kibs. lni dapat dibuKikan dengan nilai perbandingan antara
iejari
equatorial dan iejari polar yangblah
mencapai 3D.KESIMPULAN
Kecepatan sudut roiasi bintang
berpengaruh
besar pada
bentuktampang
bujur
bintang
itu.Meningkatnya kecepatan rotasi bintang (o) akan merubah kesetimbangan yang
terjadi
pada
bintang
tersebul. Kecepatanrotasi
akan
berpengaruh kepada bentuk tampang bujur bintang,semakin besar kecepatan rotasi akan menyebabkan
terjadinya
penurunan terhadap jeiari polar bintang, sebaliknya meningkatnya kecepatan rotasi bintangakan
menyebabkan bertambahnyajejan
khatulistiwa
suatu
bintang. Didapatkan bentuk penampang buiur bintang yang semakin melancip padauiung-uiungnya,
seiring
dengansemakin
meningkatnya
kecepatan rotasi bintang.DAFTAR PUSTAKA
De Boer,
KS.,
Seggewiss,W.,
2008 Slars and Stellat Evolution, EDP Sciences, FranceEkstrom,
S,
MeynetG,
Maeder, A,Setlawan, 1., tlode, P€rarrpa ng Aulut B,nbng Berctast...-134
l,laeder,
A.
2009. Physics, Formation and Evolutionot
Rolaf,iqg Stars. Springer. Verlag Berlin Heidelberg, Gemany. Pp. 22-80.Maeder,
A,
Meynet,c.
2000. TheEddington
and
O-Limits,
the rotational mass lossfor
OB andLBV
stars.
Astlonomy
&Asttophysics, 361 159-166 (2000).
Meynet,
c,
Maedet
A.
1996. TheComputational
Method
and Inhibiting Effect of the !-cradient Astrononry&
Astroprysrbs. 321,465-476 (1997).
Towards the Critical Limit and the
Origin of
Bearxiv:o711 .1735v1
Stars
Meynet,
c.
2008.
physics of Roiationin
Steltar
Models.arxiv:0801.2944v1.
Roxburgh,
l.W.
2004. 2-Dimensional Models of Rapidly Rotating Stars, Uniformly Rotaung Zero Age Main SequenceStars.
Ast/onomy &Astrophys,bs,
428,
'171-179(2004).
Zahn,
J.P..1992
CircutationTutbulance
in
Rotating A&A.265,11$132Zeng,
Y.R.,
2OO2A
More poweiutEvolution Model for Rotafi?g Stars, A &A. 394-96S969.
and