1
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME
PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL PADA
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Aal Hendri
1, Ethika
1, Yeasy Darmayanti
1Email:
alhend49@yahoo.co.id
Email:
ethika_ethika@yahoo.com
Email:
yeasy_dharmayanti@yahoo.co.id
Abstrak
The main activities carried out by a bank is carrying out financing activities, the same thing happens in the Islamic banks. The main activities of the bank to survive is to do with the activity-based financing for the results. Good or bad financing activities are influenced by third-party funds, financial deposits and non-performing financing ratio. Therefore the purpose of this study is to prove the influence of third-party funds, financial deposit ratio and non-performing financing the activity-based funding for the results. This study used 11 Islamic banks are active in Indonesia. The data used are secondary data that the financial statements of each Islamic bank sampled. In order to perform hypothesis testing performed using multiple linear regression analysis model. Based on the results of hypothesis testing that was conducted found that third-party funding and financial deposit ratio significantly influence the results of activity-based financing in Islamic banking in Indonesia. The test results also show that the hypothesis of non-performing financing activities do not significantly influence the results-based financing in Islamic banking in Indonesia
Kata Kunci Dana Pihak Ketiga, Financial Deposit Ratio, Non performing financing, Kegiatan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan bank syariah semakin hari semakin meningkat hal tersebut diperlihatkan dari semakin meningkatnya volume pembiayaan berbasis bagi hasil di dalam lingkungan bank berbasis syariah. Peningkatan volume bagi hasil
berbasis syariah lebih disebabkan oleh meningkatnya nasabah dari bank syariah. Selain itu produk produk bank syariah seperti Mudhorabah, hingga produk saham berbasis syariah telah membuat nilai keuntungan atau bagi hasil di dalam lingkungan bank semakin tinggi
2
akibatnya kegiatan pembiayaan berbasis syariah semakin gencar dilakukan, kegiatan pembiayaan berbasis syariah dilakukan dengan berbagai paket penyaluran dana kepada masyarakat yang dilakukan dengan sistem bagi hasil.
Menurut Dhendawidjaya (2008) meningkatan pembiayaan berbasis syariah yang dilakukan oleh manajemen bank terjadi karena aliran dana dari pihak ketiga yang masuk ke dalam bank syariah semakin banyak. Banyaknya nasabah atau deposan yang bergabung dengan bank syariah mendorong aliran dana yang masuk ke dalam cash flow bank syariah semakin tinggi. Meningkatnya aliran dana di dalam cash flow membuat manajemen lebih leluasa untuk melakukan berbagai kegiatan berbasis syariah semakin tinggi.
Faktor lain yang mendorong meningkatnya aktifitas pembiayaan di lingkungan bank syariah adalah peningkatan performing bank berbasis syariah yang dapat ditentukan dengan mengamati non performing financing. Kegiatan tersebut berhubungan dengan
aktifitas kegiatan keuangan diluar aktifitas utama bank syariah. Program tersebut dilakukan dengan melakukan pendekatan secara formal kepada masyarakat, aktifitas diluar kegiatan utama juga dilakukan dengan melaksanakan proses IPO (Initial public Offering), aktifitas tersebut mendorong perusahaan memiliki kemungkinan
yang lebih tinggi untuk
mendapatkan dana dari pihak ketiga yaitu investor.
Menurut Dhendawidjaya (2007) mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk melakukan peningkatan kegiatan pembiayaan
dilakukan dengan cara
meningkatkan likuiditas bank. Menurut Miskhin (2004) financial deposit ratio adalah bagian dari rasio keuangan perbankan yang menunjukan perbandingan antara total hutang lancar dengan aliran dana yang bersumber dari deposan. Semakin meningkat nilai financial deposit ratio akan semakin mendorong menguatnya kegiatan pembiayaan berbasis syariah. Perumusan Masalah
3
Berdasarkan kepada latar belakang masalah maka diajukan beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apakah dana pihak ketiga
berpengaruh terhadap
volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia.
2. Apakah financial deposit ratio berpengaruh terhadap
volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perusahaan syariah di Indonesia.
3. Apakah non performing financing berpengaruh terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perusahaan syariah di Indonesia.
Landasan Teori Bank Syariah
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Sumber-Sumber Dana Bank Untuk melakukan kegiatan
operasional dan proses
pengembangan dalam bidang jasa perbankan. Sebuah bank tentu harus
memiliki sejumlah dana. Menurut Iannotta (2010) sumber pendanaan dalam sebuah bank terdiri dari:
1. Dana dari modal Sendiri (Dana Pihak Pertama) terdiri dari:
a. Modal yang disetor b. Cadangan cadangan c. Laba ditahan
2. Dana Pinjaman dari pihak luar (Dana Pihak Kedua) terdiri dari: a. Pinjaman dari bank
lain
b. Pinjaman dari
lembaga internasional
c. Pinjaman lembaga keuangan bukan bank d. Pinjaman dari bank
4
3. Dana Dari Masyarakat (Dana Pihak Ketiga) terdiri dari: a. Giro (Demand Deposit) b. Deposito (Time Deposits) c. Tabungan (Saving) Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa aliran dana yang diperoleh oleh sebuah bank berasal dari tiga sumber yang berbeda yaitu dana pihak pertama yaitu berasal dari modal yang disetor pemilik, dana pihak ketiga dalah pinjaman dari
lemabaga perbankan, non
perbankan, pinjaman lembaga internasional dan dana pihak ketiga yang berasal dari masyarakat, yang meliputi giro, deposito dan tabungan.
Pembiayaan (Financing) Pada Lembaga Perbankan
Fungsi dan kegiatan bank syariah relatif sama dengan bank konvensional yang menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk terminologi syariah yang disebut dengan istilah pembiayaan. Hal tersebut dinyatakan dalam Undang Undang No 21 Tahun 2008 Pasal 19 Ayat 1. Menurut Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan (Pasal 1) disebutkan bahwa “pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan persediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang membiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Faktor yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Syariah
Menurut Dhendawidjaya (2008) salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan dalam kegiatan perbankan adalah melaksanakan kegiatan pembiayaan. Proses
financing dilakukan dengan menyalurkan kembali dana yang diperoleh dari masyarakat dan disalurkan kembali dalam bentuk pinjaman, dalam hal ini keuntungan yang diperoleh bank didapatkan dari bunga, sedangkan di dalam lembaga syariah atau yang menerapkan prinsip berdasarkan syariah Islam
5
merupakan melakukan kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil. Secara umum di dalam ruang lingkup perbankan syariah terdapat sejumlah variabel yang mempengaruhi aliran pembiayaan
financing berbasis bagi hasil seperti terlihat pada sub bab di bawah ini:
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Salah satu fungsi mediasi yang paling penting dijalankan sebuah bank adalah fungsi untuk menyalurkan aliran dana kepada
masyarakat atau deposan.
Mengingat sebagian besar dana operasional bank berasal dari hutang, oleh sebab itu kegiatan untuk melakukan penyaluran dana kepada masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Menurut
Dhendawidjaya (2007)
mengungkapkan bahwa salah satu sumber dana terpenting yang harus dicari dan dikembangkan oleh sebuah bank adalah dana dari pihak ketiga. Dana dari pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan dan deposito.
Financial Deposit Ratio
Keberhasilan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi
dapat dilihat dari nilai persentase
loan to deposit ratio (LDR), dalam istilah lain financing adalah total
pembiayaan yang berhasil
disalurkan oleh bank syariah (dalam bentuk mudharabah, musyarakah, piutang dan ijarah) total deposit
adalah penjumlahan atas DPK (giro, tabungan dan deposito). Secara umum financial deposit ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus:
FDR = 100%
Deposit Total
financing
Non Performing Financing
Sebagai indikator yang menunjukan kerugian akibat risiko kredit adalah tercermin dari besarnya non performing loan
(NPL), dalam terminologi bank syariah disebut dengan non performing financing. Non performing financing adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang kurang lancar, diragukan dan macet.
6 100% x Pembiayaan Total Bermasalah Pembiayaan NPF Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Dana Pihak Ketiga
Terhadap Volume
Pembiayaan Berbasis bagi Hasil pada Perbankan Syariah di Indonesia
Andraeny (2011) hasil penelitiannya menunjukan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia. Khatimah (2009) hasil penelitiannya menunjukan dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil di lingkungan bank syariah di Indonesia. Cleopatra (2008) hasil penelitiannya menunjukan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan di dalam penelitian ini:
H1 Dana pihak ketiga
berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia.
Pengaruh Financial Deposit Ratio
Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Perbankan Syariah di Indonesia
Cleopatra (2008) hasil penelitiannya menunjukan bahwa
financial deposit ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil. Purwanto (2011) hasil penelitiannya menunjukan bahwa
financial deposit ratio terhadap volume penjualan berbasis bagi hasil
pada perbankan syariah.
Meningkatnya financial deposit ratio akan mendorong meningkatkan volume penjualan berbasis bagi hasil, meningkatnya aliran dana pihak ketiga yang didorong oleh efektiftas dalam melakukan pengalokasian dana untuk mengembangkan pembiayaan berbasis bagi hasil. Jadi dapat disimpulkan bahwa financial deposit ratio berpengaruh positif terhadap pembiayaan sektor bagi hasil di
7
dalam sebuah bank syariah. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H2 Financial deposit ratio
berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia.
Pengaruh Non Performing Financing
Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah di Indonesia
Andraeny (2011) hasil penelitiannya menunjukan bahwa
non performing financing
berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil di lingkungan berbasis syariah. Cleopatra (2010) hasil penelitiannya menemukan bahwa non performing loan berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis syariah di Indonesia.
Meningkatnya kemampuan
perusahaan dalam melakukan pengelolaan dana dalam kegiatan selain operasional umum semakin menambah aliran cash flow yang mendorong meningkatnya volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada
perbankan syariah di Indonesia. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H3 Non performing financing
berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perbankan syariah di Indonesia.
Metodologi Penelitian Populasi dan Sampel
Menurut Ghozali (2011) mendefinisikan populasi sebagai kesatuan atribut yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain untuk mencapai satu tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia. Untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan di dalam penelitian ini maka dilakukan pengambilan sampel. Menurut Ghozali (2011) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh bank berbasis syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan teridentifikasi 11 perusahaan
8
perbankan syariah telah melakukan
go public. Oleh sebab itu seluruh bank syariah yang beroperasi dapat dijadikan sampel. Jika kita menggunalan poled data maka jumlah observasi lebih dari 30, sampel tersebut telah memenuhi syarat karena memiliki jumlah sampel minimum yaitu 30 (Hair et al 2010).
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut Ghozali (2011) data sekunder adalah data yang telah diolah dan dipublikasikan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang bertentangan. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan bank syariah yang telah melakukan go public di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan diperoleh melalui web-side www.idx.co.id . Data yang digunakan dari tahun 2008 – 2011. Metode Analisis
Untuk melakukan pengujian hipotesis maka digunakan metode analisis secarfa kuantitatif. Pada model pengujian tersebut tahapan pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan alat uji statistik. Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005:65) pengujian normalitas dimaksudkan untuk menguji keragaman variance
dari masing-masing variabel penelitian yang diuji apakah telah berdistribusi normal atau sebaliknya. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan uji non parametrik
One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Di dalam pengujian tersebut normalnya masing-masing variabel ditentukan dari nilai asymp sig (2-tailed) > alpha 0,05. Untuk pengujian hipotesis di dalam penelitian ini jika masing-masing variabel yang diuji tidak berdistribusi normal, maka tahapan pengujian hipotesis dapat dilanjutkan dengan menggunakan uji statistik non parametrik.
Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat yang harus terpenuhi ketika model penelitian menggunakan regresi berganda masing-masing variabel yang diuji
9
dan dibentuk ke dalam persamaan harus terbebas dari gejala asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas yaitu adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel independen dengan variabel independen lainnya atau antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Pengujian Autokorelasi Menurut Ghozali (2010) autokorelasi merupakan korelasi yang terjadi antara anggota anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu, bila terjadi autokorelasi dalam suatu model maka variance sampel, tidak akan menggambarkan variance populasinya dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan, untuk menaksir nilai variabel dependen. Pengujian autokorelasi dapat menggunakan Durbin Watson Test.
c) Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2010) pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu observasi ke observasi yang lain. Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan model
Glejser, di dalam model pengujian tersebut terlebih dahulu dilakukan proses transformasi data terhadap variabel dependen ke dalam bentuk ABS (Absolute Residual) untuk kemudian diregresikan dengan masing-masing variabel independen. Gejala heteroskedastisitas tidak akan terjadi bila nilai signifikan masing-masing variabel independen memiliki nilai signifikan diatas 0,05. Pengujian Hipotesis
Secara umum tahapan
pengujian hipotesis dilakukan dengan bantuan alat uji statistik. Proses pengujian yang dilakukan terlihat pada tahapan sebagai berikut yaitu:
1. Model Regresi Linear Berganda
Menurut Hair, et al (2010) model regresi linear berganda adalah sebuah persamaan yang menunjukan arah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
10
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar proporsi atau kontribusi variasi dai variabel indepeden secara bersama-bersama mempengaruhi variabel depeden, dengan rumus (Ghozali, 2010):
R2 = TSS ESS
Dimana :
ESS = Explanet Sum Square
(Jumlah kuadrat yang dijelaskan)
TSS = Total Sum Square
(Jumlah total Kuadrat). 3. Uji F-Statistik (Goodness
of Fit)
Uji F adalah bagian uji statistik yang digunakanuntuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Secara umum Gujarati (2001) merumuskan uji F-statistik sebagai berikut:
F-hit = K n R K R / 1 1 / 2 2 Keterangan R2 = Koefisien determinan n = Jumlah sampel
K = Jumlah variabel bebas
Dalam melakukan estimasi data maka digunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% Kriteria Pengujian
a) Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. b) Jika nilai Signifikansi >
0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak berarti dapat
disimpulkan variabel
independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan.
4. Uji t-statistik
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, secara umum uji t dapat dirumuskan sebagai berikut :
11 t-hit = n S n Dimana :
n: Koefisien regresi masing-masing variabel
S n: Standard Error masing-masing variabel
Kriteria Pengujian :
a) Jika signifikan < alpha maka Ho ditolak dan Ha diterima maka
dapat disimpulkan variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b) Jika signifikan > alpha maka diterima Ho dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pembahasan
Pengujian Hipotesis
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh dana pihak ketiga,
financial deposit ratio dan non performing financing terhadap
volume pembiayaan berbasis bagi hasil pada perusahaan syariah di Indonesia maka dilakukan tahapan pengujian statistik seperti terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Penelitian Koefisien
Regresi Sig Alpha Kesimpulan
(Constanta) 1,853 - - -
Dana Pihak Ketiga 0,436 0,005 0,05 Signifikan
Financing deposit ratio 0,962 0,001 0,05 Signifikan
Non performing financing 0,219 0,810 0,05 Tidak Signifikan
R-Square 0,434
F-sig 0,001
Pada tabel terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,434 hasil tersebut menunjukan bahwa dana pihak ketiga, financing deposit ratio dan non performing financing
mampu menjalaskan variasi
kontribusinya untuk mempengaruhi kegiatan pembiayaan pada Bank Syariah yang go public di Bursa Efek Indonesia sebesar 43.40% sedangkan sisanya sebesar 56,60% lagi dipengaruhi oleh variabel lain
12
yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini.
Untuk mengetahui ketepatan model regresi yang akan dibentuk maka dilakukan pengujian F-statistik. Berdasarkan hasil pengujian F-statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,001. Proses pengolahan
data dilakukan dengan
menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga, financial deposit ratio dan
non performing financing secara
bersama sama berpengaruh
signifikan terhadap kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank Syariah yang go public di Bursa Efek Indonesia.
Pada hasil pengolahan data juga terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan dapat dibentuk kedalam sebuah model persamaan regresi berganda seperti terlihat di bawah ini:
Y = 1,853 + 0,436x1 + 0.962x2 + 0,219x3
Pada penelitian ini model regresi yang digunakan adalah berganda, secara umum analisis terhadap masing-masing koefisien regresi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dibuat kedalam sub bab di bawah ini;
Pengaruh Dana Pihak Ketiga
Terhadap Kegiatan
Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
Pada model persamaan pertama dengan menggunakan variabel dana pihak ketiga diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,436 yang diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,005. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,005 < 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah yang go public di Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis
13
menunjukan bahwa semakin
meningkat aliran dana pihak ketiga yang masuk kedalam kas bank syariah akan semakin meningkatkan kegiatan pembiayaan bank. Hasil yang diperoleh konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena bertambahnya aliran dana pihak ketiga yang dilihat dari jumlah tabungan, jumlah giro dan deposito tentu akan membuat aliran dana yang dapat dimanfaatkan bank untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil akan semakin meningkat.
Pengaruh Financing Deposit Ratio
Terhadap Kegiatan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
Pada persamaan regresi juga terlihat koefisien regresi yang terbentuk untuk variabel financial deposit ratio bertanda positif yaitu sebesar 0,962. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,001. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa
financing deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan bagi hasil pada bank syariah yang go public di Bursa Efek Jakarta. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa
financing deposit ratio berpengaruh positif terhadap kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil. Di dalam model penelitian terlihat bahwa semakin tinggi nilai
financing deposit ratio akan semakin menigkatkan kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank. Hasil yang diperoleh konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena bank syariah dapat menjaga kebutuhan dana yang diperoleh dari pihak ketiga dengan baik, sehingga bank selalu memiliki aliran dana yang
dapat dimanfaatkan untuk
melaksanakan kegiatan pembiayaan. Selain itu kejelian bank di dalam
memilih nasabah mampu
mengurangi risiko pembiayaan yang bermasalah, akibatnya kegiatan pembiayaan bank terus meningkat dan menjadi hasil yang efektif.
14 Pengaruh Non Performing Financing
Terhadap Kegiatan Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
Pada tahapan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,219 hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,810. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,810 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa non performing financing tidak berpengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa non performing financing tidak berpengaruh signifikan terhadap kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia. Temuan ini menunjukan bahwa kegiatan
financing yang dilakukan
perusahaan akan tetap berjalan walaupun non performing financing
yang dimiliki perusahaan
mengalami peningkatan atau pun penurunan, hal yang diperoleh juga menunjukan bahwa masih terdapat
sejumlah variabel yang
mempengaruhi kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil di dalam lingkungan bank syariah seperti
strategi promosi program
pembiayaan, ekspansi usaha, hingga berbagai variabel lainnya baik yang berasal dari dalam atau pun dari luar perusahaan yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini. Walaupun demikian pengelolaan terhadap rasio non performing financing sangat penting dilakukan
untuk menjaga eksistensi
perusahaan dalam jangka panjang. Penutup
Kesimpulan
Pada penelitian ini ada beberapa kesimpulan yang diajukan yaitu:
1. Hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh positif
terhadap kegiatan
15
hasil pada bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa
financing deposit ratio
berpengaruh signifikan
terhadap kegiatan
pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa non performing financing tidak berpengaruh signifikan
terhadap kegiatan
pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah yang listed di Bursa Efek Indonesia.
Saran
Saran yang dapat diajukan didalam penelitian ini adalah:
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba
memperbanyak jumlah
sampel penelitian, hal
tersebut dilakukan dengan
mengganti metode
pengambilan sampel yang digunakan, saran ini penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian dimasa yang akan datang.
2. Peneliti dimasa mendatang
disarankan untuk
memperpanjang periode penelitian, semakin panjang periode penelitian tentu akan meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang. 3. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencari sejumlah variabel baru yang belum digunakan di dalam penelitian ini, seperti BOPO, CAR dan berbagai variabel
lainnya yang tidak
digunakan di dalam
penelitian ini, saran ini penting dilakukan untuk meningkatkan akurasi hasil
penelitian dimasa
mendatang. DAFTAR PUSTAKA
Andraeny Dita. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
Tingkat Bagi Hasil, dan Non Performancing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil
2
Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh 2011.
Cleoparta Pratiwhi Yuria. 2008.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Proporsi Aset Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 5 Nomor 1. April 2008. Universitas Indonesia, Jakarta
Dewatripoint dan Tirde. 1994.
Islamic Bank (Theory dan Analysis). McGraw-Hill, Irwin.
Dhendawidjaya Lukman. 2007.
Bank dan Lembaga
Perbankan. Gramedia Pustaka, Jakarta..
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Brawijaya, Malang.
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 15.0. Badan Penerbit Universitas Brawijaya, Malang.
Hair Joseph F, William C Black, Barry J Babin dan Rolph E Anderson. 2010. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall. Pearson.