24 BAB 2
TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1 Saham
1. Pengertian Saham
Menurut Tandelulin (2010:32) defmisi saham adalah surat buki bahwa pemilikan atas aset - aset perusahaan yang menerbitkan saham. Sedangkan definisi saham menurut Sunariyah (2006:127) saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkakan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). 2. Jenis Saham
Menurut Jogiyanto (2008:107) saham dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Saham Peferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa.
b. Saham biasa adalah sekuritas yang mewujudkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan
3. Kategori saham
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi 5: a. Blue Chip Stocks,
25 c. Groiwith stocks,
d. speculativestocks dan e. Counter cyclical stocks. 4. Pemegang saham
Pemegang saham disebut Shareholder atau Stockholder, adalah seseorang atau adan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada Perusahaan. 5. Bursa Saham atau Bursa Efek
Bursa saham atau bursa efek adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan saham/efek Perushaan yang sudah terdaftar di bursa itu. 6. Pasar Saham
Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan sahan perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan.
2.1.2. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (Munawir 2002:2) Laporan keuangan sangat berguna bagi investor untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Berdasarkan analisis terhadap informasi laporan keuangan, investor bisa mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan harga pasar saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan. (Tandelilin 2001:233)
26 2. Jenis Laporan Keuangan
Menurut Fraser dan Aileen (2004: 7), Laporan keuangan meliputi 4 laporan keuangan dasar yaitu:
a. Neraca
Menunjukkan posisi keuangan aset, liabilitas dan kekayaan pemegang saham suatu perusahaan pada saat tertentu.
b. Laporan Perhitungan Laba Rugi
Menyajikan basil usaha perusahaan, beban dan laba rugi bersih untuk periode akuntansi tertentu.
c. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Merekonsiliasi saldo awal dan akhir laba ditahan dalam neraca. Beberapa perusahaan menyajikan laporan laba ditahan digabung dengan laporan laba rugi yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir ditahan.
d. Laporan Arus Kas
Memberikan informasi arusa kas masuk dan kas keluar kegiatan operasi, investasi, pendanaan dalam periode yang dicakup. Segera setelah yang laporan itu disusul dengan bahasan yang berjudul catatan atas laporan keuangan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
3. Tujuan Pelaporan Keuangan
Menurut Kasmir (2008:10), tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pads saat ini.
27
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat itu.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjaditerhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. h. Informasi keuangan lainnya.
Jadi dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
4. Rasio Keuangan
Menurut Munawir (2002:64), rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai standart.
28
Menurut Moeljadi (2006:48), analisa terhadap kinerja umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industry yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Sebetulnya ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan adalah analisis rasio yaitu rasio keuangan. Analisis tersebut akan memberikan gambaran atau pengukuran relatif dari operasi perusahaan.
Dalam analisis rasio ini terdapat lima kelompok rasio keuangan, yakni Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai Pasar. Rasio keuangan tersebut akan dibahas satu persatu.
a. Rasio Likuiditas 1) Current Ratio
Perbandingan antara aktiva lancar dengan utang dan untuk menghitung berapa kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar yang tersedia. Current Ratio = lancar huang Total lancar aktiva Total 2) Cash Ratio
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera diuangkan. Cash Ratio = lancar g u Efek kas tan
29 3) Quick Ratio
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid yang mudah dicairkan. Quick Ratio = lancar utang Persediaan -lancar Aktiva b. Rasio Leverage
Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukkan proporsi atau penggunaan utang untuk membiayai investor perusahaan, rasio-rasio leverage antara lain 1) Debt Ratio
Mengukur jumlah aktiva peusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur.Semakin besar rasio maka semakin besar rasio yang dihadapi. Debt Ratio = aktiva Total utang Total
2) Debt To Equity Ratio
Rasio utang yang diukur dari perbandingan utang dengan ekuitas (modal sendiri).Semakin kecil DER semakin baik bagi perusahaan.
Debt to Equity Ratio =
sendiri al total g u total mod tan
3) Time Interested Earned Ratio
Rasio ini menunjukkan hubungan antar laba sebelum bunga dan pajak (laba operasi) dengan beban utang jangka panjang.
Time Interested Earned Ratio =
pertahun bunga
Beban
operasi laba
30 4) Fixed Charge Coverage Ratio
Mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham prefern, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa.
Fixed ChargeCoverage Ratio=
sewa) pembayaran (Bunga Bunga Pembayaran EBIT c. Rasio Aktivitas
Analisis keuangan berkepentingan dengan rasio ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar efisiensi investasi-investasi pada berbagai aktiva.
1) Days Sales Outstanding
Menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas.
Days Sales Outstanding =
kredit penjualan
360 tangX Piu
2) Fixed Assets Turnover
Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan kantor. Fixed Assets Turnover =
tetap aktiva
penjualan
3) Inventory Turnover Ratio
Perusahaan yang perputaran persediaannya semakin tinggi menunjukkan efisien.
Inventory Turnover Ratio =
persedian rata -Rata penjualan pokok Harga
31 4) Total Assets Turnover
Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
Total Assets Turnover =
aktiva Total
penjualan
d. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Rasio-rasio tersebut antara lain : 1) Gross Profit Margin
Mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan. Gross Profit Margin =
penjualan kotor Laba
2) Operating Profit Margin
Mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volume penjualan. Operating Profit Margin =
penjualan l Operasiona Laba
3) Net Profit Margin
Mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin =
penjualan pajak Setelah laba
4) Return on Investment
Return on Investment atau return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return on
32 Investment = aktiva total pajak setelah laba 5) Return on Equity
Return on Equity yaitu mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar, maka rasio ini juga akan makin besar.
Return on Equity = sendiri Modal pajak setelah Laba e. Rasio Saham
Rasio ini menunjukkan bagian laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan kepada setiap saham. Rasio-rasio tersebut adalah
1) Price Earning Ratio
Price Earning Ratio menunjukkan perbandingan antar harga saham dipasar perdana atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.
Price Earning Ratio =
EPS biasa saham pasar a Harg 2) Deviden Yield
Menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan. Deviden Yield = persaham pasar a H perusahaan dibayarkan yang Deviden arg 3) Deviden Payout Ratio
Menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
33 Deviden Payout Ratio =
EPS
perusahaan Deviden
4) Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT. (Sutrisno,2001:255)
2.1.3. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal merupakan sarana pembentukan modal akutansi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan. Kehadiran pasar modal sebagai salah satu mobilitasi dana masyarakat, sangat berperan aktif dalam pengumpulan dana investasi.
Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Berikut adalah pengertian atau definisi dari pasar modal:
a. Husnan (2001:3)
Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets.
b. Sunariyah (2003:4)
Pasar modal adalah suatu pasar (tempat,berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham, obligasi dan jenis surat berharga dengan memakai jasa perantara pedagang efek
34 2. Jenis-jenis Pasar Modal
Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara, umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual belikan.
Menurut Sunariyah (2004:13) jenis jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu:
a. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah "Penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder". Pasar perdana merupakan pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akango public, berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan dari hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya masuk sebagai modal perusahaan.
b. Pasar Sekunder (SecondaryMarket)
Perdagangan saham setelah melewati Masa penawaran pada pasar perdana dimana saham dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas setelah masa penjualan di pasar perdana.
c. Pasar Ketiga (ThirdMarket)
35
counter market )dimana suatu system perdagangan efek uang terorganisasi diluar bursa efek resmi yang diatur dan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawasan Pasar Modal.
d. Pasar Keempat (FourthMarket)
Bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham kepemegang lainnya tanpa melalui perantara pemegang efek.
3. Manfaat Pasar Modal
Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang dapat dilakukan dengan cara membeli insstrument keuangan dipasar modal seperti saham obligasi atau surat berharga lainnya.
Menurut Sartono (2003:43) ada manfaat pasar modal dapat ditinjau dari segi perusahaan (emitmen ) investor ,lembaga penunjang dan pemerintah.
Berikut adalah penjelasan dari pasar modal, yaitu: a. Manfaat bagi perusahaan (emitmen)
1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emitmen pada saat pasar perdana.
2) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil dan jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas..
3) Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari pada harga nominal perusahaan.
4) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat lebih bebas mempunyai kekuasaan dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan.
36
5) Tidak ada bebas financial yang tetap, profesionalisme manajemen meningkat.
b. Manfaat bagi pemodal (investor)
1) Nilai investor berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi, peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga yang menjadi capital gain.
2) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi.
3) Kehadiran pasar modal memperbaiki pilihan investasi, sehingga kepastian akan return akan semakin besar.
4) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan. 5) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS dan hak suara
dalam RUPO bagi pemegang obligasi. c. Manfaat bagi pemerintah
1. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dan pemerintah.
2. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kecepatan kerja dan ditutut profesional.
d. Manfaat bagi lembaga penunjang
Berkembangnya pasar modal akan mendorong perkembangan lembaga penunjang lebih profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing dan munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi,likuiditas efek subsidi dari pemerintah.
37
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pasar Modal
Keberhasilan pembentukan pasar modal dipengaruhi oleh supply dan demand. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut antara lain Husnan (2001:8-13)
a. Demand akan sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk diperdagangkan, pembeli sekuritas-sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan, sehubungan dengan faktor ini, maka income perkapita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas.
b. Supply sekuritas
Faktor ini harus banyak perusahaan yang tersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal, sehingga jumlah perusahaan pada suatu negara disini sangat mempengaruhi.
c. Kondisi politik dan ekonomi
Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d. Masalah hukum dan peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengendalikan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan uang menerbitkan sekuritas. Kebenaran akan informasi menjadi sangat penting disamping kecepatan dan kelengkapan
38
informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dan informasi yang sangat tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
e. Lembaga - lembaga didalam Pasar Modal
Dipasar modal diperlukan lembaga dan profesi agar kegiatan pasar modal dapat berjalan dengan baik, menurut Husnan (2009:9) antara lain:
1) BAPEPAM (Badan Pengawasan Pasar Modal )
Di pasar modal Indonesia lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal Indonesia adalah BAPEPAM (Badan Lembaga Pasar Modal ) Keberadaan BAPEPAM agar mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur wajar dan efisien dan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 2) Lembaga Miring dan Pinjaman
Lembaga ini menyediakan jasa Miring dan pinjaman penyelesaian transaksi bursa.
3) Reksa Dana
Rekas dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.
4) Bursa Efek
Lembaga yang menyelenggarakan perdagangan efek adalah Bursa Efek. Di Indonesia Bursa Efek berbentuk Perseroan. Dibursa dilakukan jual beli sham dengan menggunakan jasa perusahaan efek yang menjadi anggota bursa tersebut.
39 5) Perusahaan Efek
Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai Peminjaman Emisi Efek Perantara Pedagang Efek dan atau manager Investasi setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek berarti bahwa perusahaan efek menjamin agar penerbit (emisi) sekuritas yang dilakukan oelh suatu perusahaan (disebut sebagai emitmen dan dilakukan dipasar perdana) dapat terjual semua.
6) Lembaga Pinjaman dan Penyelesaian
Lembaga ini merupakan lembaga yang menyediakan jasa kusyodian (penyimpanan efek) sentral dan penyelesaian transaksi efek.Efek-efek yang diperjual belikan dibursa tidaklah beredar secara fisik tetapi hanya lewat catatan saja
2.1.4. Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saaat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa datang (Halim, 2005:4). Investasi merupakan penanaman untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya memiliki jangka waktu dengan harapan akan mendapat keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2006:4) Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dalam bentuk aktiva keuangan atau aktiva riil baik secara lansung, yang dimasa akan datang akan mempunyai nilai tambah atas nilai yang telah dikorbankan untuk mengharap mendapatkan keuntungan.
2. Tujuan Investasi
40
melakuakan investasi saham memilik tujuan yang sama, yaitu mendapat keuntungan. Tetapi tidak sederhana itu dalam arti lebih luas tujuan investasi adlah untuk meningkatkan kesejahteraan investor.Sumber dana ungtuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki pinjaman dari pihak lain ataupun dari tbungan. Secara lebih khusus lagi ada beberapa alasan seseorang melakukan investor antara lain:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa depan
Seorang yang bijaksana berfikir bagaimana meningkatkan tarif hidupnya dari waktu kewaktu atau mempertahanlkan tingkat pendapatannya agar tidak berkurang di masa akan datang.
b. Mengurangi tingkat inflasi
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan risiko penurunan nilai kekayaan akibat adanya pengaruh inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara didunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang tertentu.
3. Jenis Investasi
Menurut Jogiyanto (2010:7) jenis investasi berupa investasi ke dalam aktiva keuanangan dapat berupa investasi langsung dan investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli langsung -aktiva keuangan dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membeli surat-surat berharga perusahaan investasi yang berfungsi sebagai lembaga perantara
41 2.1.5. Penelitian Terdahulu
NO NAMA
PENELITI
JUDUL HASIL PENELITIAN
1. Vernande Nirohito Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko
Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia
Semua factor fundamental (EPS,BVS,ROA,PBV,DPR) Dan resiko sistematik (beta) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial hanya faktor fundamental (ROA) yang berpengaruh harga saham. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba yang tinggi yang selanjutnya akan menaikkan harga saham
perusahaan. Sehingga besarnya ROA akan mempengaruhi jumlah harga saham
perusahaan. sehingga faktor fundamental uang lainnya yaitu EPS,BVS, DPR dan beta tidak berpengaruh. 2. Mulia Perwira Daulata Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Variabel Independen secara parsial terhadap PER menunjukkan bahwa variabel Total Asset, DER, ROE dan variabel tingkat pertumbuhan EPS secara signifikan memiliki pengaruh persial terhadap PER, dan arah hubungan yang sesuai dengan teori (antara variabel independen terhadap PER) menujukkan variabel total asset, tingkat penjualan dan pertumbuhan EPS memiliki arah hubungan yang sesuai dengan teori.
42 2.2. Rerangka Pemikiran
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti gambar di bawah ini :
Keterangan
Berpengaruh secara parsial Berpengaruh secara simultan
Gambar 1 Rerangka Pemikiran
2.3. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut
2.3.1. Kinerja keuangan yang sendiri dari rasio Earning Per Share (EPS), return on common equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Debt Earning
43
Ratio (DER), Return on Investmen (ROI)berpengaruh secara simultan terhadap harga saham perusahaan rokok di Bursa Efek Indonesia.
2.3.2. Kinerja keuangan yang terdiri dari rasio Earning Per Share (EPS), return on common equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), dan Debt Earning Ratio (DER), Return on Investmen (ROI)berpengaruh secara parsial terhadap harga saham perusahaan Perkebnunan diBursa Efek Indonesia. 2.3.3. Earning Per Share (EPS) berpengaruh dominan terhadap harga saham pada