• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 ETIMOLOGI PEMERINTAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 ETIMOLOGI PEMERINTAHAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

ETIMOLOGI

PEMERINTAHAN

Berbicara tentang kuasa atau otoritas maka kita tidak akan merasa asing dengan suatu sistem yang terus dan sedang berjalan dalam kehidupan kita saat ini. Jauh sebelum anda dan saya ada di bumi ini, sistem itu telah ada demi terciptanya keteraturan yang hakiki dalam hidup manusia. Sejak penciptaan hingga sekarang dan yang akan datang, kita tidak dapat untuk tidak terlibat dalam sistem itu. Sistem yang selama ini mengatur kita untuk hidup menurut aturan-aturan guna mendapatkan hidup yang penuh dengan rasa aman dan nyaman dalam setiap lini kehidupan telah membawa kita kepada apa yang suatu bangsa harapkan; Pemulihan. Sistem inilah yang memampukan kita untuk tetap eksis di mata bangsa-bangsa lain (internasional) sehingga apa yang kita tegakkan akan menjadi tiang penghargaan bagi kita semua dan mampu terus maju dalam berbagai kompetisi untuk menunjukkan harkat dan martabat suatu bangsa. Sistem ini juga yang terus mengingatkan kita akan betapa pentingnya untuk diresapi oleh sikap tunduk dan taat pada apa yang telah ditetapkan oleh sang Pencipta dan ketetapan itu mutlak dipatuhi oleh semua manusia selama ia mengaku percaya kepada sang Pencipta. Ketetapan ini telah dinamai-Nya dengan PEMERINTAH. Siapapun di antara kita mesti nampak bahwa KETETAPAN INI ADALAH KETETAPAN SANG

(2)

2

PENCIPTA. Olehnya itu, kita sebaiknya berkata bahwa ternyata sejak saya hadir di dalam dunia ini, saya telah sedang bergelut dalam sistem ini dan karenanya saya berhasrat untuk mengetahui dan memahaminya lebih jauh akan hal ini.

Biasanya, manusia cenderung untuk tidak lagi mengambil suatu pemahaman dari akar pemahaman itu sendiri sehingga mengakibatkan pemahaman yang samar-samar. Asal mengerti sedikit, cukuplah. Kemudian dengan dasar pemahaman yang „sedikit-cukuplah‟ mereka melakukan pertunjukan rasa tidak puas dengan apa yang didengar, dilihat dan diterima dari pemerintah yang sebenarnya mereka bukanlah berunjuk rasa untuk membela atau memperjuangkan hak-hak diri atau orang lain, tetapi sebenarnya mereka sementara mempertontonkan keangkuhan, kelemahan dan ketidakpahaman mereka terhadap pemahaman atau pengertian mereka sendiri yang ada dalam otak mereka. Seharusnyalah bahwa setiap kita selalu memahami segala sesuatu itu berangkat dari dasar atau akar dari pemahaman itu sendiri agar kita mudah memahami setiap seluknya. Olehnya itu, penting bagi setiap kita untuk memahaminya dari dasarnya. Dalam buku ini akan dibahas sesuatu yang mungkin saja telah terlupakan secara mendasar agar diharapkan dapat memberi pemahaman yang mendasar pula sebelum memahami hal-hal yang lebih lanjut.

(3)

3

Jika dilihat dari sudut Etimologi (asal-muasal kata), maka kata PEMERINTAHAN dalam Bahasa Indonesia merupakan kata benda yang tersusun dari Prefiks (pe-) dan Sufiks (-an) yang kata dasarnya (infinitif) dapat merupakan kata Benda, Sifat dan kata Kerja, yakni PERINTAH. Sufiks –an dalam Bahasa Indonesia menyatakan suatu Tindakan, Proses atau tindakan dari jenis yang ditentukan. Hal ini berbicara mengenai suatu proses yang aktif dan progress serta menandai sifat dari suatu makna kata itu sendiri. Sekilas, kata Pemerintahan hanya seperti uap yang sebentar datang lalu sebentar lagi lenyap. Rata-rata masyarakat tidak mendapatkan gambaran dan pejelasan yang eksplisit perihal kata ini sehingga respon terhadap kata „Pemerintahan‟ itu sendiri sangat kurang, semuanya hanya sambil lalu saja. Sebab itu, penting bagi kita untuk nampak dan memahami Etimologi kata PEMERINTAHAN ini.

Jika dilihat dari Sufiks yang melekat pada kata dasarnya, maka dapat dikatakan bahwa Pemerintahan adalah sebuah lembaga dan atau sekelompok orang yang ditentukan sebagai pelaku tindakan atau proses yang memiliki keterampilan atau kemampuan di bidangnya berdasarkan hal-hal yang telah disepakati bersama yang tercurah dalam sebuah konstitusi.

Pemerintahan juga merupakan suatu komponen yang terpilih dan tersusun berdasarkan alur proses yang

(4)

4

spesifik untuk bertindak, mengontrol, mengelolah (steering), mengendalikan suatu pergerakan (pilotage) dan membimbing segala sesuatu yang menjadi kepentingan rakyatnya. Lembaga yang diberi kepercayaan sekaligus dipercayai untuk melakukan semua kepentingan Negara berdasarkan aturan yang telah ditetapkan bersama.

Dalam Bahasa Yunani kuno, kata PEMERINTAHAN berasal dari kata Κυβερνισμός

(kubernismos), κυβέρνησις (kubernēsis), yang berarti „pemutaran, pengendalian (kapal atau pesawat) dan bimbingan‟. Tetapi kata ini lebih kepada makna „kepemimpinan atau kemampuan untuk memimpin‟. Untuk kata yang mengacu pada kata „Pemimpin‟ digunakan kata κςβεπνήτηρ. (Kubernetes). Juga

κυβερνάω (kubernaō), yang berarti „ menyetir,

mengendarai dan memandu. Dari keempat kata tersebut boleh dikatakan bahwa Pemerintahan adalah suatu komponen yang diberikan wewenang untuk memimpin komponen yang lain sebagai satu kesatuan yang di dalamnya komponen-komponen itu melakukan proses pengendalian, bimbingan, pengaturan dan panduan berdasarkan aturan main yang disepakati bersama. Ada kata Yunani lain yang juga menerangkan kata Pemerintahan yaitu: βάσίλείά (Basileia), yang berarti

„Pemerintahan atau Kerajaan‟, sehingga kata yang digunakan untuk mengacu pada orang yang memimpin untuk istilah ini adalah kata βάσίλεςρ (Basileus) yang

(5)

5

berarti „Raja‟, ini selalu digunakan dalam pengertian ruang lingkup Kerajaan atau sistem Pemerintahan kerajaan (Monarkhi). Sedangkan untuk kata yang menggunakan kata Yunani ηγεμοςια (ēgemouia) diartikan sebagai „Pemerintahan‟, ini dalam konteks ruang lingkup Pemerintahan yang secara umum. Untuk kata „Pemerintah‟ itu sendiri, menggunakan kata Yunani εξοςσιαιs (Eksousiais), dari akar kata εξοςσια (Eksousia) yang artinya „Kuasa‟. Ini menunujukkan kepada kita bahwa Pemerintah adalah kelompok orang-orang yang memiliki Kuasa (Otoritas) atas orang atau elemen yang lain. Bukan berarti seorang yang Otoriter dalam memerintah, tetapi lebih kepada suatu sistem atau cara memerintah yang hirarkis dan yang seharusnya. Dalam model Pemerintahan kerajaanpun sebenarnya tidaklah dikatakan sebagai model Pemerintahan yang Otoriter atau Diktator, namun cobalah melihat dari sisi sistemnya yang begitu hirarkis. Jika kita memahami sistem ini, maka yakinlah bahwa rakyat dalam suatu Negara akan memiliki minimal rasa penundukan diri yang konkrit terhadap Pemerintah di atasnya, tidak peduli siapapun dia dan bagaimanapun keadaan atau karakter mereka, kita yang berada di bawah pemerintahannya mutlak tunduk dan takluk terhadap mereka dan Ini adalah suatu ketetapan yang mutlak selama anda berada dalam suatu sistem itu. Sekalipun dalam model Pemerintahan Monarkhi terdapat dua jenis hirarkhi yakni Monarkhi Absolut dan Konstitusional, namun pada prinsipnya bahwa setiap hal yang berhubungan dengan

(6)

6

pengambilan keputusan maka selalu saja kembali kepada Kepala Pemerintahan dan atau Kepala Negaranya. Model Pemerintahan apapun, pada substansinya hanya berbicara perihal hirarkhi dari suatu birokrasi dalam pencapaian suatu manajemen atau tata rumah tangga yang baik dan benar. Dari kata yang anda lihat saja (bahasa Indonesia), seharusnya sudah cukup memberi penjelasan kepada kita untuk mengatakan dengan sederhana bahwa Pemerintah adalah orang yang memerintah dan itu berarti ada oknum yang lain yang diperintah, akan tetapi, memerintah di sini bukan berarti suruh-menyuruh belaka saja dan tidak melakukan apa-apa. Yang mereka sandang adalah atribut Pemerintahan karena memang mereka adalah badan tertinggi yang memerintah suatu Negara. Pemerintah ini juga merupakan suatu sistem menjalankan wewenang dan kekuasaan untuk mengatur tatanan di segala lini baik sosial, budaya, ekonomi, hukum, teknologi dan industri maupun politik.

Pemerintahan adalah suatu tatanan yang di dalamnya ada sekelompok orang yang memiliki otoritas atau kuasa untuk menyelenggarakan, melaksanakan atau menjalankan hukum atau perundang-undangan dalam suatu Negara atau daerah tertentu termasuk masyarakat maupun organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga dan atau badan-badan dependen, independen maupun interdepanden.

(7)

7

Pemerintahan merupakan sistem yang dipercayai oleh suatu kelompok masyarakat untuk menjalankan segala harapan Bangsanya agar menjadi kenyataan dalam semua aspek yang ada.

Dalam bahasa Inggris, anda sudah mengenal kata Govern atau to govern (memerintah), Government, Governance, Governor dan Governess. Namun anda dapat menemukan dua kata yang berderivasi namun dimaknai berbeda sebab sufiks yang dimilikinya. Yang pertama kata „Governor‟, yang secara informal bisa berarti „Father‟ atau „Ayah‟. Kata yang lain adalah „Governess‟, yang berarti „Woman‟, yang mengandung makna „Seorang wanita yang disewa atau dipekerjakan seseorang untuk mendidik atau mengajar anak-anak di rumah‟.

Secara informal, kita dapat mendefinisikan Pemerintah sama seperti seorang Ayah atau Ibu yang mendidik anak-anaknya, bahkan sampai menyewa atau membayar seseorang yang lain untuk mendidik anak-anaknya. Pemerintah semestinya dapat menjadi Ayah atau Ibu bagi rakyatnya dan bila perlu, dengan dasar kasih yang besar, anda boleh membayar harga berapapun untuk kepentingan kebutuhan rakyat anda. Seperti seorang Gembala yang mengembalakan domba seratus ekor, suatu hari seekor di antaranya tersesat di dalam semak-semak, sang Gembala meninggalkan yang kesembilan puluh sembilan ekor untuk sementara waktu

(8)

8

lalu kemudian mencari yang seekor itu hingga mendapatkannya kembali, demikianlah Pemerintah terhadap rakyatnya. Penuh perhatian, kasih sayang dan kehangatan. Pemerintah adalah Ayah yang baik bagi anak-anaknya, apapun akan dikorbankannya untuk rakyatnya, ia tidak mempedulikan dirinya sendiri, kepentingannya sendiri dan melindungi diri sendiri, namun ia akan tetap mendahulukan apa yang menjadi kepentingan anak-anaknya. Bagaimanapun sifat dan sikap anaknya, ia tidak dapat berkata jika ia harus meninggalkan mereka lalu lebih mengurus perkara yang lain. Anak tetaplah anak dan mau tidak mau seorang ayah yang baik akan melakukan apa saja untuk kesejahteraan anaknya dan rumah tangganya. Sebaliknya, seorang anak mesti taat dan tunduk kepada orang tuanya bagaimanapun keadaan orang tuanya. Anak-anak tidak seharusnya merongrong orang tua mereka hanya karena orang tua mereka berbuat perkara yang tidak benar.

Sesungguhnya, Pemerintahan tidak sekadar di dalamnya terdapat proses perintah atau memerintahkan belaka, tetapi lebih dari itu, mengacu pada tatanan yang simetris dengan aturan yang berlaku dalam suatu teritorial. Dalam Pembukaan UUD 1945 pasal 27 dikatakan: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”, kita semua wajib dalam

(9)

9

menjunjung Hukum yang berlaku beserta Pemerintahnya. Tanpa kecuali, tanpa kecuali dan tanpa kecuali. Frase inilah yang sangat perlu untuk dipahami oleh anda sebagai warga suatu Negara. Akan tetapi, Pemerintah bukanlah oknum yang seakan-akan hanya menggunakan haknya untuk bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat, tetapi sebaliknya, mereka adalah orang-orang kepercayaan kita dan merupakan Wakil Sang Pencipta. Mereka semua adalah wakil Tuhan dalam melakukan proses Pemerintahan. Apa yang mereka lakukan seharusnya menampilkan pekerjaan Tuhan, tetapi jika mereka berbuat kejahatan dan ketidakadilan maka itu berarti mereka menghina yang Maha Kuasa. Jika anda pahami ini, maka percayalah bahwa jika mereka berbuat perkara yang tidak benar, maka tugas kita sebagai rakyat bukannya merongrong, mengkritik dan tidak membangun, memaksa bahkan menindaki mereka secara anarkhi, tetapi dengan sangat dewasa di hati, mari membawa Pemerintah kita dalam doa, kepada Dia yang berhak menghakimi manusia dan pekerjaannya. Mari belajar untuk membuat Negara ini memiliki kuasa kemenangan oleh karena rakyat yang acapkali menyampaikan keluhan-keluhannya hanya kepada Dia yang memiliki kuasa untuk melakukan perkara yang adikodrati dan yang berhak menghakimi. Mari perhatikan sejenak komunitas Animisme yang tiada ber-Tuhan namun mereka tunduk juga di bawah suatu pemerintahan lokal maupun nasional, maka anda sebagai orang yang ber-Tuhan, yang percaya kepada

(10)

10

Tuhan dan yang disebut beragama, seharusnya melebihi dari mereka tentang sikap rasa hormat dan tunduk kepada pemerintah di atasnya. Etimologi Pemerintahan bukan hanya pengetahuan belaka yang dipelajari untuk dijadikan pengetahuan tentang asal-muasal kata tetapi lebih dari itu, pelajaran tentang asal-muasal kata (Etimologi) adalah dasar yang sangat kuat untuk memperoleh pemahaman yang kuat pula tentang sesuatu sehingga apa yang dipelajari bukan hanya merupakan pengetahuan di otak belaka yang hanya menjadi logos atau ilmu atau teori saja namun boleh menjadi suatu rhema dalam diri anda agar dalam setiap tindakan yang berkaitan dengan Pemerintahan boleh menjadi sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang lain dan menjadi dasar yang dapat dipercaya untuk memajukan dan mengembangkan Bangsa dan Negara anda kepada Pemulihan demi Pemulihan. Dalam Bab-bab selanjutnya, anda akan mendapatkan sesuatu yang baru mengenai Pemerintahan namun hal yang paling penting adalah jika anda dengan Rendah Hati, sebagai orang yang mengaku ber-Tuhan, mau melakukannya dan selalu berpikir bahwa apa yang saya lakukan adalah untuk Dia. Segala sesuatu yang anda lakukan, lakukanlah sama seperti untuk Dia dan bukan untuk manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan dukungan keluarga terhadap kecemasan pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi, dimana semakin baik dukungan keluarga

Arus masuk itu mengakibatkan kenaikan modal (ekuitas) dan tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, pendapatan adalah

Kampanye merupakan kegiatan yang dilakukan suatu kelompok untuk menyampaikan informasi dan juga mempunya suatu tujuan yang sama, biasanya kampanye sudah

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Purnama (2015), bahwa pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan yang sangat berguna untuk meningkatkan

Percobaan acak Suatu hasil percobaan dikatakan acak jika bervariasi untuk beberapa percobaan tetapi untuk jangka panjang setelah sejumlah besar pengulangan hasilnya

Terdapat perbedaan yang bermakna kejadian ikterus neonatorum antara bayi prematur lebih banyak dibandingkan bayi cukup bulan pada bayi dengan berat lahir rendah di RS PKU

Memiliki NPWP dan BpJS Kesehatan aktif (tidak terhutang ¡uran) atau bersedia menjadi anggota BPJS serta membayar iuran jika diterimaa. Tenaga Pendukung Teknis

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik