• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI : HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI : HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI :

HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh:

NIA ROSELAENI, S. Kep

A31600901

KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)
(3)

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Nia Roselaeni, S. Kep

NIM : A31600901

Tanda tangan :

(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahan karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul : “Analisis Asuhan Keperawatan Anak dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Aman Nyaman Thermoregulasi : Hipertermi pada Kasus Diare di Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”

Karya Tulis Akhir ini disusun sebagai dasar untuk memenuhi syarat memperoleh gelar profesi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong. Selama proses penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M. Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

3. Wuri Utami, M. Kep. selaku Pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam pembuatan karya tulis akhir ini.

4. Dr. Haryadi Junaidi, Sp. B selaku Direktur Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang telah memberikan ijin serta memfasilitasi penulis dalam melaksanakan pengelolaan pasien.

5. Unang Wirastri, M. Kep., Ns Sp. Kep. An selaku Penguji klinik yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.

(7)

vii

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyusunan karya tulis ini.

8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Keperawatan tahun akademik 2016-2017 yang selalu memberikan semangat.

9. Pasien dan keluarga pasien yang telah bersedia bekerja sama sehingga karya ilmiah akhir ners ini terbentuk.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini, oleh karena itu peneliti berterimakasih atas segala saran dan masukan yang diberikan demi perbaikan karya tulis ini.

(8)

viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, sya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nia Roselaeni, S. Kep

NIM : A31600901

Program Studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneklusif (Non- exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI : HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti Noneklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 15 Agustus 2017

Yang menyatakan,

(9)

ix

Program Studi Profesi Ners

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus 2017

Nia Roselaeni1), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)

“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI :

HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO”

xiv + 65 halaman + 5 tabel + 5 lampiran

ABSTRAK

Diare adalah suatu kondisi dimana buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi lunak maupun cair. Salah satu gejala yang timbul yaitu suhu tubuh yang meningkat atau hipertermi. Hipertermi adalah suatu keadaan kenaikan suhu tubuh diatas kisaran normal akibat dari kegagalan thermoregulasi. Penanganan Hipertermi dapat dilakukan dengan tindakan farmakologi dan non farmakologi maupun keduanya. Tindakan non farmakologi terhadap penurunan panas salah satunya yaitu kompres dengan tekhnik tepid sponge. Tujuan umum menjelaskan asuhan keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare. Hasil analisis masalah keperawatan yang diambil penulis yaitu hipertermi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan inovasi tepid sponge pada pasien diare dan setelah diobservasi selama 2x 24 jam di ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto didapatkan pemberian tepid sponge terbukti efektif menurunkan suhu tubuh. Rekomendasi terapi tepid sponge terbukti efektif diberikan kepada anak yang mengalami hipertermi dengan diare karena dapat mencegah terjadinya kenaikan suhu ekstrim, kejang dan penurunan kesadaran. Pemberian tepid sponge juga dapat meningkatkan kenyamanan pada anak.

Kata Kunci : diare,hipertermi, tepid sponge.

1) Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong

(10)

x

Profession Ners Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong KTAN, August 2017

Nia Roselaeni1), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)

“ANALYSIS OF NURSING CARE CHILDREN WITH FULFILLMENT

BASE NEEDS SAFE COMFORTABLE THERMOREGULATION : HYPERTERMIA TO CASES DIARRHEA IN ASTER

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO”

xiv + 65 pages + 5 tables + 5 appendices

ABSTRACT

Diarrhea is a condition when defecation is more than three times a day, either in soft or liquid consistency. One of the symptoms is the increased body temperature or hyperthermia. Hyperthermia is a state of elevated body temperature above the normal range due to thermoregulation failure. The solution for hyperthermia can be done by pharmacological and non-pharmacological treatment acts. One of non-pharmacological acts against heat reduction is to compress by using tepid sponge technique. The main purpose of explaining analysis of nursing care children with fulfillment base needs safe comfortable thermoregulation : hypertermia to case diarrhea in Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. The result analysis of nursing problem taken by the writers is hyperthermia. After nursing act was conducted by innovatig tepid sponge to diarrhea patient and 2x24 hour-observation was done in room Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, the result showed that tepid sponge technique was proven effective to lower body temperature. It is recommended to use tepid sponge therapy for children having hypertermia along with diarrhea because it can avoid extreme body temperature increase, seizure, and unconsciousness. The action of tepid sponge can also improve children’s comfort.

Keyword : diarrhea, hyperthermia, tepid sponge.

1) Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

2) Research Consultant1 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep dasar masalah keperawatan ... 6

1. Hipertermi ... 6

a. Pengertian ... 6

(12)

xii

c. Patofisiologi ... 8

2. Management hipertermi ... 9

a. Kompres dingin ... 9

B. Asuhan Keperawatan berdasarkan teori ... 19

1. Fokus Pengkajian ... 19

2. Diagnosa Keperawatan ... 20

3. Intervensi ... 21

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A. Profil Lahan Praktik ... 25

1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit ... 26

2. Gambaran ruangan tempat praktek ... 27

3. Jumlah Kasus di Ruangan ... 27

4. Pelayanan dan penanganan penyakit di ruangan ... 28

B. Ringkasan proses Asuhan Keperawatan ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Pasien ... 55

B. Analisis Masalah Keperawatan ... 57

C. Analisis salah satu intervensi yang dikaitkan dengan konsep dan hasil penelitian terkait ... 59

(13)

xiii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 64 B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Klasifikasi tingkat dehidrasi pada anak dengan diare ... 13

Tabel 2. 2 Fokus intervensi keperawatan diare ... 21

Tabel 3. 1 Distribusi frekuensi 10 besar penyakit di ruang Aster ... 28

Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi karakteristik 5 pasien di Aster ... 66

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar tilik tahap-tahap tepid sponge Lampiran 2 Lembar observasi

Lampiran 3 Journal

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia adalah masalah kesehatan anak, yang disebabkan anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, berdasarkan alasan tersebut maka masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayati, 2009).

Negara Indonesia yang terbentuk dalam kategori negara berkembang mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi seringnya anak sakit antara lain faktor gizi dan infeksi yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan anak (Fuadi, 2010). Selain itu, wilayah tropis juga sebagai salah satu faktor dimana Indonesia adalah negara wilayah tropis yang memang baik bagi kuman untuk berkebang biak (Damayanti, 2008).

Selama proses pertumbuhan dan perkembangan anak sering mengalami berbagai peyakit seperti flu, malaria, demam berdarah, dan diare yang biasanya mewabah pada musim peralihan sehingga akan mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan anak (Damayanti, 2008). Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga penyakit potensial kejadian luar biasa yang sering disertai dengan kematian (Kemenkes RI, 2016). Penyakit diare adalah suatu kondisi dimana seorang buang air besar frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu hari dengan konsistensi lembek atau cair (Depkes RI, 2013).

(17)

2 1.7 milyar kasus diare terjadi sehingga menyebabkan kisaran 760 ribu anak meninggal setiap tahun. Anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata pernah mengalami episode diare setiap tahun, selain menjadi masalah di negara berkembang ternyata diare juga masih menjadi masalah utama di negara maju seperti di Eropa lebih dari 160 ribu anak-anak meninggal sebelum berusia 5 tahun dan lebih dari 4% kasus kematian disebabkan oleh diare (WHO, 2013). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia (Kemenkes RI, 2016). Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan dalam enam golongan besar yaitu infeksi (yang disebabkan oleh bakteri virus, atau infeksi parasit) malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab yang lainnya (Muttaqin, 2011). Angka penemuan kasus diare di Jawa Tengah untuk semua umur 61,1% kasus tertangani di fasilitas kesehatan dari 824.531 penemuan kasus, untuk kabupaten Banyumas sendiri ada 67, 8% kasus tertangani di fasilitas kesehatan dari 35.006 penemuan kasus diare pada semua umur (RISKESDAS, 2015).

Berdasarkan data BOR terdapat 10 besar kasus pada bulan Desember sampai dengan bulan Febuari 2016, dan kasus diare akut menjadi angka kesakitan di urutan pertama dengan prosentase 19% dari 246 angka kesakitan anak di ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Dampak negatif yang ditimbulkan penyakit diare salah satunya yaitu dapat menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak (Astuti, 2011).

(18)

3 yang paling dikeluhkan oleh orang tua. Penelitian yang dilakukan oleh Kania (2010), menunjukan hasil 80% orang tua fobia terhadap demam pada anak.

Menurut Maryunani (2010), demam (hipertermi) adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya dan merupakan suatu gejala dari penyakit. Sebagian besar demam berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Maharani (2016), mengatakan demam pada anak memerlukan perlakuan dan penanganan tersendiri yang berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa dikarenakan apabila tindakan yang dilakukan tidak tepat dan lambat maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, juga akan menimbulkan komplikasi lain seperti kejang dan penurunan kesadaran.

Penanganan demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, non farmakologis maupun kombinasi dari keduanya. Tindakan farmakologis yaitu dengan memberikan obat antipiretik, sedangkan tindakan non farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan panas setelah pemberian obat antipiretik (Said, 2014). Tindakan non farmakologis terhadap penurunan panas seperti memberikan cairan atau minum yang banyak, tempatkan dalam ruangan bersuhu normal, menggunakan pakaian tidak tebal dan memberikan kompres (Kania, 2010). Inovasi lain yang dikembangkan diberbagai negara seperti Brazil, Singapura dan India yaitu tepid sponge, tepid sponge adalah suatu tindakan tekhnik kompres yang menggabungkan

tekhnik blok dan seka (Alves & Almeida 2008).

(19)

4 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menyusun karya tulis akhir ners tentang analisis asuhan keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare dan mengetahui keefektifan inovasi tepid sponge dalam menurunkan demam di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan asuhan keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan hasil pengkajian keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

b. Mendeskripsikan hasil analisa data keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

c. Mendeskripsikan hasil diagnosa keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

d. Mendeskripsikan hasil intervensi keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

e. Mendeskripsikan hasil implementasi keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

(20)

5 g. Mendeskripsikan hasil inovasi keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

Menambah wawasan dan masukan kepada institusi pendidikan terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada anak dengan kasus diare.

2. Manfaat Aplikatif

a. Manfaat untuk perawat

Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kualitas perawat dalam penanganan masalah hipertermi pada anak dengan kasus diare.

b. Manfaat untuk mahasiswa

Hasil ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur, penambahan informasi kepada mahasiswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran asuhan keperawatan anak dengan masalah hipertermi pada kasus diare.

3. Manfaat Metodologis

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adyanastri, Festri. (2012). Etiologi dan gambaran klinis diare akut Di RSUP DR. Kariadi Semarang. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Diponegoro, Semarang.

Alves, A & Almeida. (2008). Tepid sponging plus dipyrone versus dipyrone alone for reducing body temperature in febrile children. San Paulo Med. J. 126 (2), 11-107.

Andre, Hanalde. (2015). perancangan modifikasi antena kupu-kupu panjang dual frekuensi untuk aplikasi hipertermia. Jurnal Nasional Tekhnik Elektro Politeknik Kesehatan Siteba Padang, Vol : 4, No. 2. ISSN : 2302-2949.

Astuti, Rina. (2011). Hubungan antara riwayat ispa dan diare dengan tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun di posyandu desa cetan kabupaten Klaten. Skripsi, STIKES Muhammadiyah Klaten, Klaten.

Aziz. (2008). Diare, pembunuh utama balita. Jakarta : Graha Pustaka.

Chasanah, Risdiyani. (2010). Pengobatan dan pencegahan penyakit pencernaan. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.

Damayanti. (2008). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku kompres di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Depkes RI. (2013). Profil kesehatan Indonesia 2013. Website : http//www.depkes.go.id.

Dewi, Ari K. (2016). Perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemberian kompres air hangat dengan tepid sponge bath pada anak demam di RSI Surabaya Jawa Timur. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1) : 63-71.

Dinkes Prop. Jateng. (2010). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes.

Djuwariyah, Sodikin. (2013). Efektifitas penurunan suhu tubuh menggunakan kompres air hangat dan kompres plester pada anak dengan demam di ruang Khantil RSUD Banyumas. Jurnal Kesehatan Samudra Ilmu, Website: http://www.jurnalkesehatansamudrailmu/.

(22)

Farthing. M, Linberg. D, Dile. P, Khalif. I, Salazar-Linda E, Ramakhrisna. Bs. et al. (2008). World Gastroenterologi Organization Practice Guideline : Acute Diarrhea. WGO, March 2008. P. 1-28.

Fuadi. (2010). Faktor resiko bangkitan kejang demam pada anak. Sari Pediatri, 12(3):142-150.

Guyton, Arthur. C., Hall, John. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook of Medicine Physiologi) Edisi 11. Jakarta : EGC.

Handayani, Putri. (2013). Gambaran karakteristik kejadian diare pada balita di klinik wijaya kusuma Serpong periode Januari-Desember 2013. Karya Tulis Ilmiah, STIKES Banten, Banten.

Heardman, T. H & Kamitsuru, S. (2014). Nanda Internasional Nursing Diagnoses : Definitions & Clasifications (2015-2017). Oxford : Wiley Blackwell.

Hegar, B. (2012). Gastroenteritis akut, in nelson ilmu kesehatan anak Edisi 6. Indonesia : Elsevier.

Herniyanti. (2012). Karakteristik diare pada anak di RSUD Tanjung Balai Karimun. Karya Tulis Ilmiah, RSUD Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Karimun.

Hidayati. (2009). Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologi dan patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Hungu. (2007). Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : Grasindo.

Iswari, Y. (2011). Analisis faktpr-faktor resiko kejadian diare pada anak usia di bawah 2 tahun di RSUD kota Jakarta. Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Juffrie, M., et al. (2010). Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Jakarta : Balai Penerbit IDAI.

Kania, N. (2010). Penatalaksanaan demam pada anak. Skripsi, Universitas Padjajaran, Bandung.

Kemenkes RI. (2011). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Situasi Diare di Indonesia. Jakarta : Depkes RI.

Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI.

Kliegman, Behrman & Arvin. (2012). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15 Vol 1. Jakarta : EGC.

Kolcaba, K. (2007). Website : http//www.thecomfortline.com/posies.jpg/.

(23)

Maharani, Lidya. (2011). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di puskesmas rawat inap karya wanita rumbai pesisir. Skripsi, Universitas Riau, Riau.

Maryunani, Anik. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.

Mufidah, F. (2012). Cermati penyakit-penyakit yang rentan diderita anak usia sekolah. Yogyakarta : Flash Books.

Muhammad & Fatmawati. (2009). Efektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam pada pasien thypoid abdominalis. Skripsi, Politeknik Kemenkes Gorontalo, Gorontalo.

Muttaqin, Arif. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

Nanda Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC.

Nugroho, T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.

Padila. (2013). Asuhan keperawatan penyakit dalam. Yogyakarta : Penerbit Karnisius.

Perry, A. G & Potter, P. A. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Cetakan V. Jakarta : EGC.

Pujiarto & Purnamawati, S. (2008). Demam pada Anak. Jakarta : Yayasan Peduli Anak.

RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). (2015). Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah. Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Rosdahl, C. B. & Kowalski, M. T. (2014). Textbook of Basic Nursing (10th ed.), (alih Bahasa), Jakarta: EGC.

Said. (2014). Perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang penanganan anak dengan demam panas di wilayah kerja puskesmas manggala kabupaten Tulung Bawang. Skripsi, Universitas Malahayati, Lampung.

Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika.

(24)

Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem gastrointestinal. Jakarta : Trans Info Media.

Suriadi, Yuliani & Rita. (2010). Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Susanti, Nurlaili. (2012). Efektifitas kompres dingin dan hangat pada penatalaksanaan demam. Website: http://publikasiilmiah.uin.ac.id.

Thomas, S. Vijaykumar, C. Moses, PD. & Bantonisamy. (2009). Comparative effectiveness of tepid sponging and antipyretic drug versus only antipyretic drug in the management of fever among children: a randomized controlled trial. Journal Indian Pediatrics. Vol 46-febuari 17, 2009.

UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian : Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes RI.

Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangatdan tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di ruang alamanda RSUD. Dr. H. Abdul Moelek Provinsi Lampung tahun 2015. Skripsi, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Lampung.

WHO. (2009). Diarrhoea. Website http://www.who.int/mediacentre /.html

WHO. (2013). World Health Statistic. Geneva.

Widjaja. M. C. (2007). Mencegah & Mengatasi Demam pada Balita (1thed). Jakarta : Kawan Pustaka.

(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)

Gambar

Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi hasil monitor suhu pada 5 pasien kelolaan dengan

Referensi

Dokumen terkait

model obyek telah dilengkapi warna tiap vertex atau teksture yang

Holt dan Hall (1990) mengatakan bahwa perilaku swamedikasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang, pengalaman, sikap dalam

Pada Tabel 7, dapat diketahui bahwa roti manis dengan substitusi tepung daun sirsak, tepung jambu biji, dan tepung kombinasi memiliki diameter pori yang lebih

Cauvain (2003) mengatakan bahwa dengan adanya asam askorbat yang ditambahkan pada adonan roti dapat meningkatkan ikatan disulfida sehingga struktur gluten menjadi kuat

Penelitian pendahuluan meliputi analisa sensori untuk menentukan konsentrasi jus lidah buaya terbaik pada es krim soyaloe dan penelitian utama meliputi uji fisik

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Dari Usus Udang Penghasil Bakteriosin Sebagai Agen Antibakteria Pada Produk – Produk Hasil Perikanan.. Jurnal Saintek

• Fungsi akan menghasilkan nilai benar (bukan nol) jika karakter merupakan huruf kecil.. • Bentuk

The aim of this study is to isolate and identify the lactic acid bacteria of pickled yellow Betung bamboo (D. asper) shoots fermented at colder temperatures (15 ° C) and 2.5%