Studi Pada Konsumen (Tamu) Hotel Santika Premiere Jogja
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Diah Prasita 032214002
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu
Damai sejahtera Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang
diberikan oleh dunia kepadamu
Janganlah gentar dan sedih hatimu
(Yoh 14,27)
Lakukanlah sesuatu dengan ketulusan hati dan cinta,
karena disitulah akan tumbuh sejuta benih kebahagian.
Yesus Kristus Sang Maha Cinta
Makasih atas setiap aliran cintaNya untuk
anakMu yang selalu manja
Papa Tomo dan Mama Eti
Atas segala cinta dan perjuangan
Papa Mama dalam membesarkan Sita
Mbah Putri Broto (+) dan Mbah Kakung Broto (+)
Atas dukungannya disana
Tante Lina ,Alh.Om Nono, Aki,Ninik
Yang mengajarkan saya banyak hal
Tentang kehidupan
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN BAURAN PEMASARAN (7P)
Studi Pada Konsumen (Tamu) Hotel Santika Premiere Jogja
Diah Prasita
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran dari bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive
di Hotel Santika Premiere Jogja.
Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai Juli 2007 dengan metode penelitian komparatif pada Hotel Santika Premiere Jogja. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Untuk memperoleh responden digunakan teknik analisis accidental sampling.Teknik analisis data yang digunakan adalah one way anova
dan uji beda dua mean.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran bagi wisatawan domestik di kamar
Deluxe, wisatawan mancanegara di kamar Deluxe, wisatawan domestik di kamar
Excecutive, wisatawan mancanegara di kamar Excecutive. Hasil penelitian juga
menunjukkan tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran bagi wisatawan domestik di kamar Deluxe dengan wisatawan mancanegara di kamar Deluxe, wisatawan domestik di kamar Excecutive dengan wisatawan mancanegara di kamar Excecutive, wisatawan domestik di kamar Deluxe
dengan wisatawan domestik di kamar Excecutive, wisatawan mancanegara di kamar
Deluxe dengan wisatawan mancanegara di kamar Excecutive dan wisatawan domestik
dengan wisatawan mancanegara. Kepuasan wisatawan domestik dan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive berada pada posisi hampir puas hal itu diketahui dari perbandingan skor kinerja hotel di atas 4,2 dengan skor harapan di atas 4,16 dari skala satu sampai dengan lima.
ANALYSIS ON CUSTOMERS’ SATISFACTION
AND MARKETING MIX (7 P’s)
A Study On The Visitor’s Of Santika Premiere Hotel Jogja
Diah Prasita
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
The aim of the research was to find out the differences of customers’ satisfaction on the components of marketing mix towards local and international tourists; who occupied Deluxe and Executive rooms in Santika Premiere Hotel Jogja.
The research had started from June to July 2007 by applying comparative research method to Santika Premiere Hotel Jogja. Data accumulations were done by using questionnaires. Samples used in this research were local and international tourists who occupied Deluxe and
Executive rooms; 100 (one hundred) respondents were taken as samples. To obtained
respondents, Accidental Sampling Technique was applied; meanwhile One Way Anova and Two Mean Differential Testswere applied as data analysis technique.
The research found that there were no significant differences of customers’ satisfaction on the components of marketing mix towards local tourists who occupied Deluxe rooms, international tourists who occupied Deluxe rooms, local tourists who occupied Executive rooms as well as the international tourists who occupied the Executive rooms.The research also found that there were no significant differences on customers’ satisfaction on the components of marketing mix towards local and international tourists who occupied Deluxe rooms, local and international tourists who occupied Executive rooms, international tourists who occupied Deluxe
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas berkat dan rahmatNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan
Konsumen dan Bauran Pemasaran (7P)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan ini juga tidak lepas juga dari campur tangan berbagai pihak yang
telah membantu penulis sehingga ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, MS., selaku dosen pembimbing I dan sebagai
dosen pembimbing akademik. Makasih banyak pak untuk kesabarannya
membimbing saya selama ini.
4. Bapak Drs. V. Supriyanto, SU., selaku dosen pembimbing II.
5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
6. Kepada Bapak I.Gusti Putu Aryanto selaku General Manager Hotel
7. Segenap Karyawan Hotel Santika Premiere Jogja (Mbak Rian, Om Dodo,
Om Sodik, Om Hengki, Tante Nita alias Bu Nita, Pak Age, Bu Angel
sekuriti dan Pak Bambang sekuriti “makasih untuk hasil kebunnya” dan
Pak Edi) yang membantu saya selama magang dan melakukan penelitian.
8. Segenap wisatawan domestik dan mancanegara yang menginap di kamar
Deluxe dan Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja yang telah bersedia
menjadi responden.
9. Papa Tomo dan Mama Eti yang selalu mendoakan, sabar, mendukung,
memberi wejangan-wejangan, memberikan penghidupan yang sangat
layak, memberikan kebahagian, memberikan cinta serta kasih sayang yang
tak terhingga dan memanjakan Sita. Kalian nafas hidup buat ku. I Love
Both of U.
10.Untuk O’oy (Oyong / Oysi), thankyu for always support me..thankyu for
ur special love... I.M.U.L.
11.Untuk Mbah Putri Broto dan Mbah Kakung Broto yang sudah kembali
padaNya.
12.Untuk Aki, Ninik, Tante Lina dan Alh. Om Nono, makasih atas segala
didikan dan perhatiannya buat Sita dan menyediakan tumpangan yang
sangat nyaman.
13.Untuk Tante Ani, Om Tamsil, Tante Nita (Tante ku yang paling manja dan
yang selalu minta ditemenin serta paling gaul), Om Ece alias dukun Fores
(makasih karena sudah mengenalkan sepupu om pada ku “ha....ha...ha....”),
Oma Daeng (makasih untuk segala doanya), Om Imot (makasih atas
segala bantuannya untuk rumah Bulak Sumur).
14.Untuk sepupuku : Mbak Tasa, Mas Aryo, Anta dan Dika..Thankyu untuk
dukungan dan doanya my Bro and Sista.
15.Untuk Mitae yang selalu melankolis dan cepet mewek, Gote yang imut
kayak kodok “inget totok diet ya”, Ira “Miss u so much”, Alit yang ga alit,
yang agak anarkis tapi selalu sabar menghadapi aku yang kadang lebay
“he...he...he...” Mbak Mamae yang Nyablak abies di ”Ngayog Jazz n
Twilite Orchestra”.
16.Untuk Om Mbot (Pak Lili) atas kesediaannya membantu Sita selama
magang dan melakukan penelitiannya di Hotel Santika Premiere
Yogyakarta sehingga semuanya menjadi mudah dan lancar.
17.Untuk Om Oni (Pak Irwan) atas bantuannya sehingga Sita bisa magang di
DBS radio dalam.
18.Untuk Pakde Yakob dan Tante Yati yang selalu memperhatikan Sita.
19.Untuk segenap keluarga besar (paguyuban) Broto Susiswo dan Endang
Soekarlan.
20.Untuk teman-teman Manajemen angkatan 2003 “Selamat berjuang”.
21.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan bisa menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, Januari 2008
Penulis
Diah Prasita
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran ... 9
C. Kepuasan Konsumen ... 17
D. Pemasaran Jasa ... 20
E. Wisatawan ... 22
F. Hotel ... 24
G. Review Penelitian ... 26
H. Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 29
D. Populasi dan Sampel ... 30
E. Jenis Data ... 32
F. Variabel Penelitian ... 32
G. Definisi Operasional ... 33
H. Teknik Pengumpulan Data ... 34
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 35
J. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Sejarah Umum Hotel Santika ... 51
B. Visi, Misi dan Tujuan Santika ... 52
C. Hotel Santika Premiere Jogja ... 53
D. Uraian Singkat Hotel Santika Premiere Jogja ... 54
E. Struktur Organisasi Hotel Santika Premiere Jogja ... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Konsumen ... 63
B. Hasil Pengujian Instrumen ... 73
C. Analisis Data ... 80
D. Pembahasan ... 132
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 136
B. Saran ... 138
C. Keterbatasan ... 140
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar II.1. Konsep Kepuasan Konsumen ... 18
Gambar IV.1. Struktur Organisasi Hotel Santika Premiere Jogja ... 58
Gambar V.1. Hasil Uji F pada Wisatawan Domestik-Deluxe ... 82
Gambar V.2. Hasil Uji F pada Wisatawan Mancanegara-Deluxe ... 86
Gambar V.3. Hasil Uji F pada Wisatawan Domestik-Excecutive... 91
Gambar V.4. Hasil Uji F pada Wisatawan Mancanegara-Excecutive.. 95
Gambar V.5. Hasil Uji t pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan Wisatawan Mancanegara-Deluxe... 99
Gambar V.6. Hasil Uji t pada Wisatawan Domestik-Excecutive dengan Mancanegara-Excecutive... 106
Gambar V.7. Hasil Uji t pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan Wisatawan Domestik-Excecutive... 113
Gambar V.8. Hasil Uji t pada Wisatawan Mancanegara-Deluxe dengan Wisatawan Mancanegara-Excecutive... 120
Gambar V.9. Hasil Uji t pada Wisatawan Domestik dengan Wisatawan Mancanegara ... 127
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel IV.1. Jumlah Karyawan Hotel Santika Premiere Jogja ... 57
Tabel V.1. Karakteristik Konsumen Wisatawan Domestik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
Tabel V.2. Karakteristik Konsumen Wisatawan Mancanegra Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
Tabel V.3. Karakteristik Konsumen Wisatawan Domestik Berdasarkan Usia ... 65
Tabel V.4. Karakteristik Konsumen Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Usia ... 66
Tabel V.5. Karakteristik Konsumen Wisatawan Domestik Berdasarkan Pekerjaan ... 68
Tabel V.6. Karakteristik Konsumen Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Pekerjaan ... 69
Tabel V.7. Karakteristik Konsumen Wisatawan Domestik Berdasarkan Pendapatan ... 71
Tabel V.8. Karakteristik Konsumen Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Pendapatan ... 72
Tabel V.9. Uji Validitas Wisatawan Domestik-Deluxe... 74
Tabel V.10. Uji Validitas Wisatawan Domestik-Excecutive ... 75
Tabel V.12. Uji Validitas Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 77
Tabel V.13. Uji Reliabilitas Wisatawan Domestik-Deluxe ... 78
Tabel V.14. Uji Reliabilitas Wisatawan Domestik-Excecutive... 79
Tabel V.15. Uji Reliabilitas Wisatawan Mancanegara-Deluxe ... 79
Tabel V.16. Uji Reliabilitas Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 80
Tabel V.17. Uji F pada Wisatawan Domestik-Deluxe ... 81
Tabel V.18. Skor Harapan-Kinerja ... 82
Tabel V.19. IKP pada Wisatawan Domestik-Deluxe ... 83
Tabel V.20. Uji F pada Wisatawan Mancanegara-Deluxe ... 86
Tabel V.21. Skor Harapan-Kinerja ... 87
Tabel V.22. IKP pada Wisatawatan Mancanegara-Excecutive... 87
Tabel V.23. Uji F pada Wisatawan Domestik-Excecutive ... 90
Tabel V.24. Skor Harapan-Kinerja ... 91
Tabel V.25. IKP pada Wisatawan Domestik-Excecutive ... 92
Tabel V.26. Uji F pada Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 94
Tabel V.27. Skor Harapan-Kinerja ... 95
Tabel V.28. IKP pada Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 96
Tabel V.29. Uji t pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan Wisatawan Mancanegara-Deluxe... 98
Tabel V.30. Skor Harapan-Kinerja ... 99
Tabel V.31. IKP pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan Wisatawan Mancanegara-Deluxe ... 100
Tabel V.32. Uji t pada Wisatawan Domestik-Excecutive dengan
Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 105
Tabel V.33. Skor Harapan-Kinerja ... 106
Tabel V.34. IKP pada Wisatawan Domestik-Excecutive dengan
Wisatawan Mancanegara-Excecutive... 107
Tabel V.35. Uji t pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan
Wisatawan Domestik-Excecutive... 112
Tabel V.36. Skor Harapan-Kinerja ... 113
Tabel V.37. IKP pada Wisatawan Domestik-Deluxe dengan
Wisatawan Domestik-Excecutive ... 114
Tabel V.38. Uji t pada Wisatawan Mancanegara-Deluxe dengan
Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 119
Tabel V.39. Skor Harapan-Kinerja ... 120
Tabel V.40. IKP pada Wisatawan Mancanegara-Deluxe dengan
Wisatawan Mancanegara-Excecutive ... 121
Tabel V.41. Uji t pada Wisatawan Domestik dengan
Wisatawan Mancanegara ... 126
Tabel V.42. Skor Harapan-Kinerja ... 127
Tabel V.43. IKP pada Wisatawan Domestik dengan Wisatawan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis di sektor pariwisata Indonesia masih tetap
memberikan peluang yang baik, walaupun pada tahun-tahun terakhir ini
banyak kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia ditambah pula dengan
situasi politik dan ekonomi yang masih belum stabil. Beberapa peristiwa
seperti: bencana alam yang terjadi di hampir seluruh bagian wilayah
Indonesia, konflik antara SARA, teroris dan transportasi di Indonesia yang
masih memiliki kekurangan menjadi beberapa faktor yang mengguncang
industri pariwisata dan sekaligus perekonomian Indonesia. Padahal sebelum
peristiwa-peristiwa tersebut perekonomian Indonesia menunjukkan
peningkatan. Saat ini industri pariwisata menghadapi tantangan berat untuk
dapat survive dan meningkatkan eksistensinya melalui kegiatan manajemen
dengan upaya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Melihat kenyataan tersebut maka manajemen perusahaan sangat
diperlukan supaya sektor industri pariwisata dapat dikelola dengan baik.
Manajemen pengelolaan yang tepat akan membawa perusahaan atau
organisasi kearah kesuksesan dari tujuannya, dimana hal tersebut dapat
dicapai melalui serangkaian strategi dan instrumen yang dilaksanakan melalui
kegiatan pemasaran perusahaan. Pemasaran yang sukses merupakan kunci
utama dari tumbuh berkembangnya perusahaan. Pengertian pemasaran
menurut Kotler (Kotler, 1997: 8).Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang berrnilai dengan pihak lain”.
Mewujudkan pemasaran yang sukses tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan manajemen perusahaan itu sendiri, dalam hal ini adalah
kemampuan perusahaan untuk mengelola dan mengkoordinasikan secara tepat
instrumen pemasaran yaitu marketing mix. Bauran pemasaran atau marketing
mix adalah seperangkat alat pemasaran khusus yang digunakan perusahaan
yang terdiri dari : produk (product), harga (price), tempat (place), promosi
(promotion), sumber daya manusia (people), bukti fisik (phisycal evidence)
dan proses (process).
Maka, dari definisi tersebut bauran pemasaran adalah kombinasi
instrumen yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan yang terutama
terfokus kepada target pasar yaitu konsumen perusahaan. Penggunaan dari
strategi bauran pemasaran akan mempengaruhi persepsi konsumen tersebut
dengan sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah
membawa konsumen kepada kepuasan. Kepuasan konsumen (Tjiptono, 1997:
24) adalah perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.
Apabila harapan lebih besar dari kinerja maka konsumen merasa tidak puas
Penerapan strategi bauran pemasaran secara baik dan tepat akan
mampu menciptakan kepuasan konsumen terhadap jasa perusahaan yang
dalam hal ini adalah penyewaan penginapan. Berdasarkan hal tersebut penulis
bermaksud untuk menulis skripsi dengan judul “Analisis Kepuasan
Konsumen dan Bauran Pemasaran (7P)” dengan studi pada tamu
(konsumen) Hotel Santika Premiere Jogja.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah:
1. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja?
2. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja?
3. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja?
4. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja?
5. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara yang menginap di
kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja?
6. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Excecutive dan wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja?
7. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe dan wisatawan domestik yang menginap di
kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja?
8. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara yang menginap di
kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja?
9. Apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik dan
wisatawan mancanegara di Hotel Santika Premiere Jogja?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan, yaitu :
1. Bauran pemasaran meliputi: produk (product), harga (price), tempat
(place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical
2. Responden dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara yang menginap di hotel selama 2 hari atau lebih.
3. Tipe kamar yang akan diteliti adalah tipe Deluxe dan tipe kamar
Excecutive. Kamar tipe Deluxe dan Excecutive merupakan kamar yang
banyak ditempati oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere
Jogja.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika
Premiere Jogja.
5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
yang menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
6. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
yang menginap di kamar Excecutive dan wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
7. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
yang menginap di kamar Deluxe dan wisatawan domestik yang menginap
di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
8. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika
Premiere Jogja.
9. Untuk menetahui apakah ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik
E. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak :
1. Bagi Pihak Hotel
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan dan masukan dalam pengembangan manajemen Hotel
Santika Premiere Jogja sehingga pihak manajemen hotel dapat mengetahui
kepuasan konsumen baik itu wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran yang telah dijalankan.
2. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapakan dapat memberikan pengalaman
yang positif karena penulis mempunyai kesempatan untuk menambah
wawasan dan pengembangan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah,
pengetahuan, pengalaman serta relasi.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan
referensi perpustakaan yang digunakan untuk penelitian selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
1. Bab 1 : Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
2. Bab 2 : Landasan Teori
Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian ini.
3. Bab 3 : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi dan sampel, jenis data,
variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik
pengujian instrumen dan teknik analisis data.
4. Bab 4 : Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran informasi segala sesuatu
tentang perusahaan yang menjadi tempat dilakukannya penelitian.
5. Bab 5 : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini meliputi uraian tentang hasil penelitian pengolahan data,
analisis data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.
6. Bab 6 : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian
Dalam bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari
penelitian dan saran-saran kepada pihak perusahaan disertai pernyataan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan pemenuhan kepuasan pelanggan demi suatu
keuntungan. Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan superior dan mempertahankan pelanggan saat ini
dengan memberikan kepuasan.
Menurut Kotler (1997: 8) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk yang berrnilai dengan pihak lain.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga dan promosi serta penyaluran gagasan, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi (Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler,
1997: 13).
B. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,
1997: 82). Terdapat banyak alat bauran pemasaran, yang terdiri atas:
1. Produk (product)
Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk. Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhannya (Kotler, 1997: 246).
Atribut produk adalah unsur-unsur pokok yang dianggap penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut
produk meliputi merek, kemasan, layanan dan garansi (jaminan).
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain,
atau kombinasi atribu-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan deferensiasi terhadap produk pesaing.
Tujuan merek adalah sebagai identitas produk, sebagai alat promosi,
untuk mengendalikan pasar dan untuk membina citra (memberikan
keyakinan, jaminan kualitas serta prestige tertentu kepada konsumen).
b. Kemasan
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan
dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Manfaat
konsumen, memberi kemudahan, perlindungan, penyimpanan dan juga
bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak
konsumen.
c. Layanan
Dewasa ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa atau pelayanan,
baik itu jasa sebagai produk inti (produk murni) maupun jasa sebagai
pelengkap. Layanan meliputi : informasi, konsultasi, order taking,
hospitality, caretaking, exceptions, billing dan pembayaran.
d. Garansi
Garansi (jaminan) adalah janji yang merupakan kewajiban produsen
atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi
ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang
diharapkan atau dijanjikan.
2. Harga (price)
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk dan
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Harga adalah salah
satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur
lainnya menghasilkan biaya, harga juga mengkomunikasikan posisi nilai
yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk dan
mereknya. Harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada
pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling ke produk pesaing.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan
keputusan para pembeli (Tjiptono, 1997: 152)
a. Peranan alokasi dari harga , yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian,
adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik”
konsumen dalam faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.
Persepsi yang sering berlaku bahwa harga yang mahal mencerminkan
kualitas yang tinggi.
3. Saluran Distribusi (Place)
Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk membuat jasa dan tersedia bagi
konsumen. Secara garis besar terdapat enam macam strategi distribusi
yang dapat digunakan, yaitu:
a. Strategi struktur saluran distribusi
Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantaraan yang
Alternatif yang dipilih dapat berupa distribusi langsung (direct
channel) atau distribusi tidak langsung (indirect channel). Tujuan dari
strategi ini adalah untuk mencapai jumlah pelanggan yang optimal
pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang murah namun dapat
meraih dan menjaga tingkat pengendalian distribusi tersebut.
b. Strategi cakupan distribusi
Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara di suatu
wilayah atau market exposure. Tujuan dari strategi adalah melayani
pasar dengan biaya yang minimal namun bisa menciptakan citra
produk yang diinginkan.
c. Strategi saluran distribusi berganda
Saluran distribusi yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk mencapai
segmen-segmen pelanggan yang berbeda dalam pasar yang luas.
Penggunaan saluran distribusi ganda ini ada dua macam, yaitu: saluran
komplementer (tujuannya untuk mencapai segmentasi pasar yang tidak
dapat dicapai oleh saluran distribusi perusahaan yang ada sekarang)
dan saluran kompetitif (tujuannya untuk meningkatkan penjualan)
d. Strategi modifikasi saluran distribusi
Strategi modifikasi saluran distribusi adalah strategi mengubah
susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan
peninjauan ulang. Sistem distribusi ini memang perlu secara
terus-menerus ditinjau dan diatur kembali untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan keadaan di pasar.
e. Strategi pengendalian saluran distribusi
Strategi pengendalian saluran distribusi adalah menguasai semua
anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan
mereka secara terpusat ke arah pencapaian tujuan. Tujuan dari strategi
ini adalah: untuk meningkatkan pengendalian, memperbaiki
ketidakefisienan, mengetahui efektivitas biaya melalui kurva
pengalaman, mencapai skala ekonomis.
f. Strategi manajemen konflik dalam saluran distribusi
Tujuan dari strategi manajemen konflik dalam saluran distribusi adalah
untuk menghasilkan solusi yang dapat diterima dari semua pihak yang
berselisih sehingga akhirnya mereka mau bersama-sama melakukan
apa yang telah disepakati.
4. Promosi (Promotion)
Promosi, alat bauran pemasaran keempat yang meliputi semua kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Tujuan utama dari
komunikasi adalah (Tjiptono, 1997:221):
a. Menginformasikan (informing) , dapat berupa : menginformasikan
pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara
pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan
harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk,
meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau
kekhawatiran pembeli dan membangun citra perusahaan.
b. Membujuk pelanggan (persuading) untuk : membentuk pilihan merek,
mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan
terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu
juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
(salesman).
c. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas : mengingatkan pembeli
bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat,
mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada
kampanye iklan dan menjaga agar ingatan pertama jatuh pada produk
perusahaan.
5. Orang (People)
Orang adalah seluruh kegiatan manusia yang berperan pada pelayanan
jasa dan pemberian pengaruh pada persepsi pembeli: yaitu pegawai
perusahaan, konsumen dan konsumen lainnya (Lovelock, 1999:19). Semua
kegiatan manusia yang ikut serta dalam proses jasa pemasaran memberi
isyarat pada para konsumen yang berkaitan dengan pemasaran itu sendiri.
Bagaimana cara pegawai berpakaian, berpenampilan pribadi serta tingkah
laku mereka mempengaruhi persepsi konsumen terhadap jasa yang
disediakan.
Konsumen tidak hanya mempengaruhi pelayanan yang mereka terima,
tetapi mereka juga dapat mempengaruhi konsumen lainnya melalui
penilaian mereka. Konsumen dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap kualitas pelayanan para pegawai karena konsumen termasuk
dalam elemen sumber daya manusia.
6. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik adalah keadaan lingkungan dimana pelayanan yang
diberikan dan dimana penjual dan konsumen berinteraksi, serta terdapat
komponen nyata yang melengkapi penampilan atau pelayanan dalam
berkomunikasi pada sebuah perusahaan (Lovelock, 1999:20).
Konsumen merasa kesulitan untuk menilai kualitas dari fasilitas yang
diberikan suatu perusahaan, tetapi paling tidak para konsumen dapat
menilai dari kualitas jenis pelayanan yang mereka terima. Bukti fisik dapat
memberikan kesempatan yang bagus bagi perusahaan yang ditujukan pada
bagian pemasaran dan sifat dasar sistem pelayanan. Komponen bukti fisik
terdiri atas rancangan fasilitas, perlengkapan, penandaan, pakaian pegawai,
perlengkapan (laporan, kartu bisnis, dan lain-lainnya).
7. Proses (Process)
Proses adalah sebuah prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
di mana jasa adalah komoditi yang disediakan serta sistem operasi yang
diterapkan (Lovelock, 1999:20). Komponen proses terdiri atas: aliran
aktivitas (standarisasi dan penyesuaian), jumlah prosedur (rumit dan
Pemberian prosedur pelayanan yang aktual terhadap konsumen atau
aliran operasional pelayanan juga dapat memberikan konsumen
kesempatan untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan yang
diberikan. Beberapa jenis pelayanan menggunakan sistem yang cukup
rumit dan membutuhkan keikutsertaan konsumen dalam serangkaian
proses pelayanan tersebut. Biasanya sistem pelayanan seperti ini
diterapkan untuk sistem birokrasi yang rumit di mana terkadang konsumen
merasa kecewa. Dengan menggunakan karakter yang berbeda dari proses
pelayanan jasa dapat diambil penilaian dari para konsumen apakah
pelayanan tersebut mengalami prosedur yang terstandarisasi atau apakah
pelayanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kedua
karakter sistem pelayanan tersebut mempunyai bobot keuntungan yang
sama, hanya saja kedua karakter sistem pelayanan tersebut akan berbeda
dinilai oleh para konsumen.
C. Kepuasan Konsumen
1. Konsep Kepuasan Konsumen
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan
persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan
melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing.
Menurut Schnaars (Tjiptono, 1997: 24), pada dasarnya tujuan dari
suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat ,
diantaranya:
a. Hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis
b. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya
loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.
Pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaaan antara harapan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada
disconfirmation paradigm dari Oliver (Tjptono, 1997: 24).
Konsep dari kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut:
(Tjiptono, 1997: 25).
Gambar II.1.
2. Teori Kepuasan Konsumen
a. Model Kognitif
Indeks kepuasan dalam model afektif mengukur perbedaan antara apa
yang ingin diwujudkan oleh pelanggan dalam membeli suatu produk
atau jasa dan apa yang sesungguhnya ditawarkan oleh perusahaan.
Beberapa model kognitif yang sering dijumpai :
1) The ExpentancyDisconfirmation Model
Berdasarkan model yang dikemukan oleh Oliver, kepuasan
pelanggan ditentukan oleh dua variabel kognitif, yakni harapan pra
pembelian (prepurchase expectation), yaitu keyakinan kinerja yang
diantisipasi dari suatu produk atau jasa dan disconfirmation yaitu
perbedaan antara harapan prapembelian dan persepsi purna beli
(post purchase perception).
2) EquityTheory
Menurut Oliver dan De Sarbo (Tjiptono, 1997: 31), teori ini
menyatakan seseorang akan merasa puas bila rasio hasil (outcome)
yang diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan
dirasakan fair atau adil. Dengan kata lain kepuasan terjadi bila
konsumen merasakan bahwa rasio hasil terhadap inputnya
proporsional terhadap rasio yang sama (outcome dibandingkan
input) yang diperoleh orang lain.
3) Atrributiin Theory
Teori ini dikembangkan dari hasil karya Weine (Tjiptono, 1997:
32). Teori ini menyatakan bahwa ada tiga dimensi (penyebab) yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu hasil (outcome),
sehingga dapat ditentukan apakah suatu pembelian memuaskan
atau tidak memuaskan. Ketiga dimensi tersebut adalah : stabilitas
atau variabilitas, locus of causality dan controllability.
b. Model Afektif
Model afektif yang menyatakan bahwa penilaian pelanggan individual
terhadap suatu produk atau jasa tidak semata-mata berdasarkan
perhitungan rasional, namun juga berdasarkan kebutuhan subyektif,
aspirasi dan pengalaman. Fokus model afektif lebih dititikberatkan
pada tingkat aspirasi, perilaku belajar, emosi, perasaan spesifik
(apreasi, kepuasan, dan lain-lain), suasana hati dan lain-lain.
D. Pemasaran Jasa
1. Hakikat Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 2002: 486). Produksinya
2. Karakteristik Jasa
Jasa memliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi
desain program pemasaran, yaitu (Kotler, 2002: 488) :
a. Tidak berwujud (intangibility)
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi
ketidakpastian, pembeli akan mencari bukit jasa tersebut. Mereka akan
menarik kesimpulan mengenai mutu dari tempat, orang-orang,
peralatan, bahan komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat.
Karena itu tugas dari penyedia jasa tersebut adalah “mengelola bukti
tersebut”, untuk “memujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Pemasar
jasa ditantang untuk menambahkan bukti fisik dan gambaran pada
tawaran yang abstrak.
b. Tidak terpisahkan (inseparability)
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika
seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari
jasa tersebut. Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu
dihasilkan, interaksi penyedia dengan klien merupakan ciri khusus
pemasaran jasa.
c. Bervariasi (variability)
Jasa bervariasi karena bergantung pada siapa memberikannya dan
kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi.
perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah dalam rangka
mengendalikan mutu. Yang pertama adalah berinvestasi dalam
prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. Langkah kedua adalah
menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi
tersebut. Langkah ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan
melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan dan belanja
perbandingan.
d. Tidak tahan lama (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak (perishability)
tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan
lancar. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan-perusahaan jasa
mengalami masalah yang rumit. Contohnya, beberapa dokter akan
mengenakan biaya kepada pasien yang tidak menepati janji pertemuan
karena nilai jasa tersebut hanya ada pada saat itu.
E. Wisatawan
1. Pengertian Pariwisata
Wisatawan berasal dari kata “wisata” yang berarti perjalanan yang
sama artinya dengan travel, dengan demikian wisatawan adalah orang
yang melakukan perjalanan yang sama artinya dengan traveller.
Pengertian dan pemahaman tentang wisatawan dikemukan oleh Komisi
Liga Bangsa-Bangsa (Economic Commisions of League of Nations) pada
melakukan perjalanan selama 24 jam atau lebih dalam suatu negara
dimana ia biasa tinggal” (Spillane,1987: 24).
Menurut Intruksi Presiden No. 9 Tahun 1969, pengertian wisatawan
yaitu: “wisatawan adalah setiap orang bepergian dari tempat tinggalnya
untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari
kunjungan itu” (Spillane, 1987: 21).
Pada tahun 1954 PBB mengadakan konvensi tentang “Custom
Facilities of Touring” di New York, yaitu: “tourist adalah setiap orang
yang datang ke suatu negara bukan karena alasan untuk berimigrasi dan
yang tinggal paling sedikit 24 jam serta paling lama 6 bulan dalam tahun
yang sama” (Spillane, 1987: 25).
2. Jenis Wisatawan
Melihat sifat perjalanan dan ruang lingkup dalam perjalanan wisata itu
dilakukan, maka wisatawan dapat diklarifikasikan menjadi (Yoeti,
2003:131-133) :
a. Domestic tourist adalah wisatawan dalam negeri, yaitu seseorang
warga negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah
negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.
b. Foreign tourist adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata
yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan
negara dimana ia biasa tinggal.
c. Domestic foreign tourist adalah orang yang berdiam atau bertempat
tinggal pada suatu negara, yang melakukan perjalanan wisata di
wilayah negara dimana ia tinggal.
d. Indigenous foreign tourist adalah warga negara suatu negara tertentu,
yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke
negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negeri
sendiri.
e. Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan
wisata ke negara tertentu yang menumpang kapal udara atau laut atau
kereta api, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan
atau bandara atau stasiun bukan atas kemauannya sendiri.
f. Business tourist adalah orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan
lain bukan wisata, tetapi perjalanan wisata dilakukannya setelah tujuan
yang utama selesai.
F. Hotel
1. Pengertian Hotel
Pengertian hotel menurut Hotel Proprietors Act (Sulastiyono, 1999: 5),
adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan
menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu
membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang
Dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan
Penggolongan Hotel. Bab I, Pasal I, Ayat (b) dalam SK (Surat Keputusan)
tersebut menyatakan bahwa : “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi
umum yang dikelola secara komersial”.
2. Jenis Hotel
Menurut United State Lodging Industry (Sulastiyono, 1999:5), bahwa
hotel terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
a. Transient Hotel, adalah yang letak atau lokasinya di tengah kota
dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan
bisnis dan turis.
b. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan
rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan
secara bulanan dan tahunan. Residential Hotel juga menyediakan
kemudahan-kemudahan seperti layaknya hotel, seperti restoran,
pelayanan kamar yang diantar ke kamar dan pelayanan kebersihan
kamar.
c. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi
ditempat-tempat wisata dan menyediakan ditempat-tempat-ditempat-tempat rekreasi dan juga ruang
serta fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.
G. Review Penelitian
Penelitian mengenai efektivitas bauran pemasaran sudah pernah diteliti
oleh Fransiska Sri Indiarti dengan judul Analisis Efektivitas Bauran Pemaran
Bagi Peningkatan Brand Loyalty Konsumen dengan studi kasus pada PT.
Merapi Gelanggan Wisata.
Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada kesimpulan pertama dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang
berarti dari efektivitas masing-masing komponen bauran pemasarann yang
terdiri dari : produk, distribusi dan promosi yang digunakan oleh
perusahaan sebagai salah satu strategi pemasaran yang ditunjukkan bagi
konsumen lama dan konsumen baru untuk mendorong mereka ke arah
brand loyalty dalam menggunakan jasa perusahaan, yaitu penyewaan
lapangan golf.
2. Pada kesimpulan kedua dinyatakan bahwa ada pengaruh positif dari
variabel kebijakan bauran pemasaran terhadap variabel brand loyalty yang
diketahui dari persamaan regresi linier berganda untuk kedua kelompok
konsumen.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti mengenai
perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-kompponen bauran
pemasaran bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang
menginap di kamar Deluxe dan Excecutive. Variabel bauran pemasaran yang
akan diteliti adalah: product, price, place, promotion, people, phisycal
meneliti 4P (product, price, place dan promotion) namun dalam penelitian ini
peneliti menambahkan 3P (people, phisycal evidence dan process).
H. Hipotesis
1. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe
di Hotel Santika Premiere Jogja.
2. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang menginap di kamar
Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
3. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang menginap di kamar
Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
4. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang menginap di kamar
Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
5. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe
dan wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel
Santika Premiere Jogja.
6. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang menginap di kamar
Excecutive dan wisatawan mancanegara yang menginap di kamar
Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
7. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe
dan wisatawan domestik yang menginap di kamar Excecutive di Hotel
Santika Premiere Jogja.
8. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara yang menginap di kamar
Deluxe dan wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Excecutive
di Hotel Santika Premiere Jogja.
9. Ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap komponen-komponen bauran
pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara di
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dilihat dari hubungan antar variabel maka penelitian ini dimasukkan jenis
penelitian komparatif yaitu penelitian untuk menguji perbedaan antara dua
kelompok konsumen yaitu wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
B. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi penelitian: lokasi penelitian adalah Hotel Santika Premiere Jogja.
Jl. Jenderal Sudirman No. 19 Yogyakarta 55233.
2. Waktu Penelitian: waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah adalah wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive di Hotel
Santika Premiere Jogja.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran bagi wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dan Excecutive di Hotel
Santika Premiere Jogja.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua wisatawan
mancanegara dan wisatawan domestik yang sedang menginap di Hotel
Santika Premiere Jogja. Perlu diketahui bahwa populasi ini tidak diketahui
jumlah populasinya.
2. Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah
wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang menginap di Hotel
Santika Premiere Jogja yang menggunakan kamar tipe Deluxe dan Excecutive.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental, yaitu
teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel;
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Perhitungan jumlah sampel (Husein Umar, 1998:81):
p = Persentase proporsi kelompok populasi pertama
q = Persentase kelompok populasi kedua (1-p)
Z1/2α = Derajat koefisien pada 98% = 1,96 (tabel)
b = Persentase perkiraan kesalahan dalam menetapkan
sampel.
Jumlah sampel yang akan diambil adalah 100 reponden dengan ketentuan:
a. 50 responden untuk tamu yang menginap di kamar tipe Deluxe, 25
responden untuk wisatawan domestik dan 25 responden untuk wisatawan
mancanegara.
b. 50 responden untuk tamu yang menginap di kamar tipe Excecutive, 25
responden untuk wisatawan domestik dan 25 responden untuk wisatawan
mancanegara.
E. Jenis Data
1. Data Primer, data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
atau subyek yang akan diteliti. Adapun data primer dalam penelitian ini
adalah data yang berasal dari pengisian kuesioner yang diperoleh langsung
dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang menginap di
Hotel Santika Premiere Jogja.
2. Data Sekunder, data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari
catatan dan dokumen yang berasal dari perusahaan. Yang termasuk data
sekunder dalam penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan yang
meliputi sejarah singkat perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, uraian
singkat kegiatan perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini untuk rumusan masalah satu dengan
sembilan adalah kepuasan konsumen, yaitu perasaan konsumen setelah menikmati
pelayanan hotel diukur dengan perbandingan antara kinerja dan harapan.
Disamping itu untuk setiap rumusan masalah terdapat variabel kontrol
adalah komponen bauran pemasaran (7P) yang dilihat berdasarkan jenis
wisatawan dan jenis kamar, yaitu :
1. Wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe.
2. Wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe.
4. Wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Excecutive.
5. Wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe dengan Wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe.
6. Wisatawan domestik yang menginap di kamar Excecutive dengan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Excecutive.
7. Wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe dengan wisatawan
domestik yang menginap di kamar Excecutive.
8. Wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe dengan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Excecutive.
9. Wisatawan domestik dengan wisatawan mancanegara.
G. Definisi Operasional
1. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau tidak yang dirasakan
wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara setelah mendapatkan
pelayanan dan menikmati fasilitas yang didapatkan selama menginap di Hotel
Santika PremiereJogja yang diukur dengan perbandingan kinerja dan harapan
yang diukur dengan perbandingan kinerja dan harapan.
2. Wisatawan domestik adalah yaitu seseorang warga negara yang melakukan
perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati
perbatasan negaranya.
3. Wisatawan mancanegara adalah orang asing yang melakukan perjalanan
wisata yang datang memasuki suatu negara lain yang bukan merupakan
negara dimana ia biasa tinggal.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
kepada wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang menginap di
Hotel Santika Premiere Jogja. Kuesioner yang diberikan terdiri atas dua
bagian, yaitu :
a. Karakteristik konsumen.
b. Daftar pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran (7P). Data kuesioner ada dua,
yaitu data mengenai harapan sebelum menginap dan kinerja setelah
menginap di Hotel Santika Premiere Jogja untuk menghitung indeks
kepuasan konsumen.
Rumus IKP (Tjiptono,1997: 38) :
IKP = EX
PP
Keterangan :
IKP : Indeks kepuasan konsumen
PP : Perceived performance
Pengukuran variabel ini dengan menggunakan skala likert 5 poin.
Alternatif jawaban yang diberikan untuk item pertanyaan dan diberi skor
sebagai berikut :
Tabel III.1. Tabel Harapan-Kinerja
Harapan Kinerja
Keterangan Skor Keterangan Skor
Sangat Berharap (SB) 5 Sangat Setuju (SS) 5
Berharap (B) 4 Setuju (S) 4
Cukup (C) 3 Netral (N) 3
Kurang Berharap (KB) 2 Kurang Setuju (KS) 2 Sangat Kurang Berharap (SKB) 1 Sangat Kurang Setuju (SKS) 1
2. Wawancara, teknik ini dilaksanakan dengan cara berkomunikasi langsung
dengan pihak perusahaan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
mendukung penelitian. Data yang diperlukan adalah gambaran perusahaan.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh suatu
alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Rumus
koefisien korelasi product momet (Husein Umar, 1998:133):
Keterangan :
r = Indeks korelasi Koefisien momen tangkar
∑X = Jumlah X
∑Y = Jumlah Y
∑X2 = Jumlah X kuadrat ∑Y2 = Jumlah Y kuadrat ∑XY = Jumlah X dan Y
N = Banyaknya responden
Pengujian instrumen dikatakan valid jika rhitung≥ rtabel, dan akan menjadi
tidak valid jika rhitung < rtabel. Taraf yang digunakan adalah 5 %.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik belah dua dari
Spearman Brown (split half).
Rumus Spearman Brown (Saifuddin Azwar,1997:69):
2rxy ri = 1 + rxy
Keterangan :
ri = Reliabilitas instrumen
rxy = Indeks korelasi antara dua belahan instrumen
Pengujian instrumen dikatakan reliabel bila rhitung≥ rtabel, dan akan menjadi
instrumen tersebut dapat dipercaya atau reliabel dan valid, maka kuesioner
sahih untuk digunakan.
J. Teknik Analisis Data
1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama digunakan analisis One-Way
Anova. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi
wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika
Premiere Jogja.
a. Pengujian Hipotesis
Ho : μ1 = μ2= μ3 = μ4 = μ5 = μ6 = μ7, tidak ada perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
domestik yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere
Jogja.
Ha: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠μ6 ≠ μ7, ada perbedaan kepuasan konsumen
terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
b. Menentukan rata-rata dari Indeks Kepuasan Konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran dari wisatawan dometik yang
menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar
α= 5%.
d. Menentukan uji statistik F :
Ay / (k-1) F = Dy / ∑(ni – 1)
F : Nilai analisis Varians
Ay / (k-1) : Varians antar kelompok
Dy / ∑(ni – 1) : Varians dalam kelompok
e. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:
Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua digunakan analisis One-Way
Anova. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi
wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika
Premiere Jogja.
a. Pengujian Hipotesis
Ho : μ1 = μ2= μ3 = μ4 = μ5 = μ6 = μ7, tidak ada perbedaan kepuasan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere
Jogja.
Ha: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠μ6 ≠ μ7, ada perbedaan kepuasan konsumen
terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara
yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
b. Menentukan rata-rata dari Indeks Kepuasan Konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran dari bagi wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere
Jogja.
c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar
α= 5%.
d. Menentukan uji statistik F :
Ay / (k-1) F = Dy / ∑(ni – 1)
F : Nilai analisis Varians
Ay / (k-1) : Varians antar kelompok
Dy / ∑(ni – 1) : Varians dalam kelompok
e. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:
Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
3. Untuk menjawab rumusan masalah ketiga digunakan analisis One-Way
Anova. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi
wisatawan domestik yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika
Premiere Jogja.
a. Pengujian Hipotesis
Ho : μ1 = μ2= μ3 = μ4 =p μ5 = μ6 = μ7, tidak ada perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
domestik yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere
Jogja.
Ha: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠μ6 ≠ μ7, ada perbedaan kepuasan konsumen
terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
b. Menentukan rata-rata dari Indeks Kepuasan Konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran dari wisatawan domestik yang
menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja..
c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar
α= 5%
d. Menentukan uji statistik F :
F : Nilai analisis Varians
Ay / (k-1) : Varians antar kelompok
Dy / ∑(ni – 1) : Varians dalam kelompok
e. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:
Jika nilai Fhitung > Ftabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
4. Untuk menjawab rumusan masalah keempat digunakan analisis One-Way
Anova. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi
wisatawan mancanegara yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika
Premiere Jogja.
a. Pengujian Hipotesis
Ho : μ1 = μ2= μ3 = μ4 = μ5 = μ6 = μ7, tidak ada perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika
Premiere Jogja.
H1 : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠ μ6 ≠μ7, ada perbedaan kepuasan konsumen
terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan mancanegara
yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
b. Menentukan rata-rata dari Indeks Kepuasan Konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran dari wisatawan mancanegara
yang menginap di kamar Excecutive di Hotel Santika Premiere Jogja.
c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar
α= 5%
d. Menentukan uji statistik F :
Ay / (k-1) F = Dy / ∑(ni – 1)
F : Nilai analisis Varians
Ay / (k-1) : Varians antar kelompok
Dy / ∑(ni – 1) : Varians dalam kelompok
e. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:
Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka hipotesis nol (H0)
diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
5. Untuk menjawab rumusan masalah kelima digunakan analisis Uji Beda Dua
Mean. Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen-komponen bauran pemasaran (7P) bagi
wisatawan domestik yang menginap di kamar Deluxe dan wisatawan
mancanegara yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere
a. Pengujian Hipotesis
Ho : μ1 = μ2= μ3 = μ4 = μ5 = μ6 = μ7, tidak ada perbedaan kepuasan
konsumen terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan
domestik yang menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara
yang menginap di kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
H1 : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μ4 ≠ μ5 ≠ μ6 ≠ μ7, ada perbedaan kepuasan konsumen
terhadap komponen bauran pemasaran (7P) bagi wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara yang menginap di
kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
b. Menentukan rata-rata dari Indeks Kepuasan Konsumen terhadap
komponen-komponen bauran pemasaran dari wisatawan domestik yang
menginap di kamar Deluxe dan wisatawan mancanegara yang menginap di
kamar Deluxe di Hotel Santika Premiere Jogja.
c. Menentukan tingkat signifikansi, dalam penelitian ini ditentukan sebesar
α= 5%.
d. Menentukan uji statistik t (Djarwanto, 1996: 132):