BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Profil Cabang dan Ranting Muhammadiyah
Menurut (Suparno, 1986) Sebagai gerakan Islam di Purwokerto yang di
awali sejak tahun 1334 H/1916M (1340H/1922M), kini telah banyak yang
dilakukan oleh Muhammadiyah untuk umat Islam dan masyarakat Purwokerto,
sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa Muhammadiyah Purwokerto
mempunyai kontribusi dan peran yang besar dalam dinamika kehidupan
masyarakat Purwokerto.
Dalam rangka memacu tercapainya tujuan Muhammadiyah
yaitu “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Persyarikatan Muhammadiyah
Purwokerto telah menempuh berbagai usaha meliputi bidang dakwah, sosial,
pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik dan lain-lainnya yang secara
operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi internal organisasi seperti
Majelis, Lembaga, Badan, Ortom, dan Amal Usaha yang didirikan dan kiprah
perjuangan warga Muhammadiyah melalui berbagai institusi eksternal.
B. Kota Purwokerto
Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten banyumas, jawa tengah
(Hidayat, 2012). Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah
satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi Purwokerto
terletak di koordinat 7°26′LU109°14′BT. Purwokerto merupakan kota yang tak
Tabel 1. Kecamatan di Kota Purwokerto
pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan
dengan 27 kelurahan. Dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya
berstatus Kota Administratif (Kotif), dimana Kotif lainnya di Indonesia sudah
menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri.
Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Jumlah Kelurahan
Penduduk Tahun 2010
Purwokerto Barat Rejasari 7 49.044
Purwokerto Timur Purwokerto Wetan 6 57.160
Purwokerto Utara Bancarkembar 7 57.178
Purwokerto Selatan Karangklesem 7 70.459
C. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transakasi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Hartono, 1999).
1. Klasifikasi Sistem Informasi
Klasifikasi pengelompokkan sistem informasi (Kadir, 2003)
berdasarkan pada:
a. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi: sistem informasi
departemen, sistem informasi perusahaan, dan sistem informasi
b. Sistem Informasi Fungsional: sistem informasi akuntansi, sistem
informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi
pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.
c. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan Yang Tersedia: sistem
pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (MIS), sistem perkantoran (OAS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi eksekutif (EIS), sistem pendukung kelompok (GSS), dan sistem pendukung cerdas (ESS).
d. Sistem Informasi Menurut Aktivitas Manajemen: sistem informasi
pengetahuan, sistem informasi operasional, sistem informasi
manajerial, dan sistem informasi strategis.
e. Sistem Informasi Menurut Arsitektur Sistem: Sistem berbasis
mainframe, sistem komputer pribadi (PC) tunggal, dan sistem komputasi jaringan.
f. Sistem Informasi Geografi.
g. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning).
D. Geografi
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan
menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena
yang diamati merupakan pendekatan keruanagan, ekologi dan kompleks wilayah
yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran
Gambar 1. Komponen Kunci SIG
data yang bersifat geografi, di mana memiliki atribut utama keruangan, akan
memudahkan banyak kepentingan (Riyanto, 2010).
E. Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi Geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari
perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan
personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaharui, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang berreferensi geografis (Riyanto, 2010). Komponen kunci dalam
SIG adalah sistem komputer, data geospatial (data atribut) dan pengguna yang dapat digambarkan pada Gambar 1.
SIG mempunyai perbedaan dengan bentuk sistem informasi lainnya,
perbedaan itu adalah SIG dapat bekerja dengan data spasial. SIG mempunyai
dalam satu ruang, serta mengkombinasikan, menganalisis, dan memetakan
hasilnya.
Di dalam SIG terdapat 2 jenis data yaitu data spasial dan data
non-spasial. Berikut penjelasan dari dua jenis data tersebut.
1) Data Spasial
Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu
objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut di dalam
bumi dengan menggunakan sistem koordinat.
2) Data Non-Spasial
Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau
keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali
tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Sebagai contoh
data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan sebagainya.
F. Google Maps
Google Maps merupakan layanan dari google yang mempermudah pengunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang
Meskipun pada awalnya hanya JavaScriptAPI, APIMaps sejak diperluas untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding, menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.
Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView, sebuah subclass dari ViewGroup dalam standar perpustakaan Android. Sebuah MapView menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari layanan GoogleMaps. Bila MapView memiliki fokus, dapat menangkap tombol yang ditekan dan gerakan sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua
elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol MapViewsecara terprogram dan menarik sejumlah jenis Tampilan di atas peta.
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:
1. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.
3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan
menunjukkan gunung dan sungai.
4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
G. Java
Java merupakan sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang berbeda, baik di Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Dengan menggunakan Java, kita dapat mengembangkan
banyak aplikasi yang dapat digunakan pada lingkungan yang berbeda, seperti
pada Desktop, Mobile, Internet, dan lain-lain (supriyanto, 2010).
1.
Arsitektur JavaSecara arsitektur, Java tidak berubah sedikitpun semenjak awal
mula bahasa itu dirilis. Kompiler Java (yang disebut dengan javac atau java compiler) akan mentransformasi kode-kode dalam bahasa Java kedalam suatu bytecode. Bytecode adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat dieksekusi melalui sebuah mesin komputer abstrak yang
kode-kode yang tersimpan dalam bytecode dengan cara baris demi baris. Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu:
a. Java Virtual Machine (JVM)
b. Java Application Programming Interface (Java API) Sun membagi arsitektur Java menjadi 3 bagian, yaitu:
• EnterprizeEdition (J2ME) untuk aplikasi Web, aplikasi sistem
tersebar dengan beraneka ragam klien dengan kompleksitas
yang tinggi. Merupakan SuperSet dari StandartJava. • Standart Edition (J2SE) ini dikenal dengan bahasa Java. • Micro Edition (J2ME) merupakan subset dari J2SE dan salah
satu aplikasinya yang banyak dipakai adalah untuk Mobile Device.
2. Karakteristik-karakteristik Java
Java adalah bahasa pemrograman yang sederhana dan juga tangguh. Berdasarakan White Paper dari SUN, Java memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berorientasi Objek (ObjectOrinted)
Bahasa pemograman java telah menerapkan konsep pemograman
berorientasi objek yang modern dalam implimentasinya.
b. Robust
Bahasa pemograman java mendorong pemograman yang bebas dengan
Bahasa Pemrograman Java mampu di jalankan pada sistem operasi
apapun yang memiliki JavaVirtualMachine. d. Multithreading
Bahasa Pemrograman Java mendukung multithreading dan terintegrasi secara langsung.
e. Dinamis
Bahasa Pemrograman Java mampu melakukan sesuatu tindakan yang
ditentukan pada saat eksekusi program dan saat kompilasi.
f. Sederhana
Bahasa pemograman Java menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah untuk dipelajari, semua ini dikarenakan sintaks yang hampir
sama dengan bahasa pemograman C/C++. Selain itu sintaks pada Java
telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance.
3. Konsep Pemrograman Java a. Class
Merupakan sebuah struktur yang menjelaskan sifat-sifat dari suatu
objek.
b. Objek
Contoh (Instance) dari suatu class. Pada bahasa pemrograman prosedural dapat dianggap sebagai class.
Tabel 2. Modifier Java
Adalah method yang pertama kali dijalankan ketika objek diciptakan dari suatu class. Dalam Java, biasanya konstruktor ditandai dengan method dengan nama yang sama dengan nama class-nya.
d. Field / Data Member
Adalah pengenal yang menyimpan informasi dari suatu objek.
e. Method
Merupakan aksi yang dapat dilakukuan oleh suatu objek.
4. Jenis-jenis Modifier
Modifier berguna untuk menentukan sifat dari suatu kelas, field, ataupun method dalam suatu program Java. Berikut ini adalah beberapa modifier yang sering digunakan, yaitu pada Tabel 2.
Public Method/field dapat diakses oleh semua objek.
Private Method/field hanya dapat dipergunakan oleh class tersebut
Protected Method/field tersebut hanya dapat diciptakan oleh class tersebut dan class turunannya.
Static Method/field tersebut dapat diakses tanpa harus menciptakan objeknya terlebih dahulu. Semua objek
yang dibuat dari class yang memiliki field static akan
memiliki nilai yang sama untuk field tersebut.
Final Menyatakan bahwa definisi dari field/method tersebut tidak dapat berubah lagi.
H. Extensible Markup Language (XML)
(Hypertext Markup Language). Pada tahun 1996 XML mulai dikembangkan dan mendapatkan pengakuan dari Word Wide web Consortium (W3C) pada febuari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru,
tapi merupakan turunan dari SGML (Standart Generalized Markup Language) yang telah dikembangkan pada tahun 80-an dan telah banyak digunakan pada
dokumentasi teknis berbagai proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan
pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada
SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan
markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.
Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai
dengan tag pembuka (diawali denga ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup
(diawali dengan ‘</’ diakhiri ‘>’) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan
dalam tag pembuka misalnya <form name = “isi data”>). Hanya bedanya, HTML
mendefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak. Sehingga XML memudahkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format
yang tidak mengandung format standard seperti heading, paragraph, table, dan lain sebagainya (Andi, 2008).
I. Layanan Berbasis Lokasi
di mana sebuah target bisa jadi adalah pengguna LBS itu sendiri atau entitas lain yang tergabung dalam suatu layanan (Steineger dkk, 2006
)
Location-Based Service (LBS) mengarah pada aplikasi dan layanan yang menyediakan informasi lokasi mengenai pengguna mobile, untuk menyediakan
sebuah layanan atau informasi khusus pada penguna.
Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau GPS
maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam
bentuk koordinat latitude dan longitude. Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan longitudeadalah representasi dari arah Timur-Barat.
Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat Lima komponen penting yaitu
meliputi:
1. Mobile Devices: Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam
bentuk suara, gambar, dan text.
2. Comunication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile
terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication network dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN).
Gambar 2. Komponen Dasar LBS
4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk
memproses informasi yang diminta oleh pengguna.
5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk
itu, data dapat diminta dari data dan content provider.
Komponen dasar Location-Based Service (LBS) dapat dilihat pada Gambar 2.
Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolah melaui jaringan internet dan jaringan komunikasi.
Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasi yang diinginkan.
Ada lima kegiatan yang didasari kebutuhan pengguna terhadap
infromasi geografis, yakni:
Mengetahui dimana dia berada (locating)
Menanyakan properti dari suatu lokasi (identifying)
Mencari suatu kejadian pada atau sekitar lokasi (checking)
J. Global Positioning System (GPS)
GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit (Riyanto, 2010). Sistem ini di desain
untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca,
bagi banyak orang secara simultan. GPS dapat memberikan informasi posisi
dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan
puluhan meter. Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan
informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah,
dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Ketelitian posisi yang diperoleh
akan tergantung pada beberapa faktor metode penentuan posisi, geometri
satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya. Secara umum
produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu.
K. Android
tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).
Bahasa pemrograman yang berjalan pada Android adalah Java Disamping itu Android juga menyediakan tools dan API yang dibutuhkan selama pembuatan program.
1. Features
Features yang tersedia pada platformAndroid saat ini antara lain:
• Frame work Aplikasi • Mesin virtual Dalvik • Integrated browser • SQLite
• Media support • GSM Telephony
• Bluetooth, EDGE, 3G dan WIFI • Dukungan perangkat tambahan
• Multi touch
• Lingkungan Development • Market
2. ArsitekturAndroid
a. Linux kernel
Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari android itu berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem
diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6. Kernel juga bertindak sebagai lapisan
abstrak antara hardware dan software stacknya.
b. Libraries
Android menyertakan liblaries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sitem android. Kemampuan ini disediakan kepada
Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. c. Android-Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari
mesin virtual Dalvik (DalvikVM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke
dalam .dex format oleh tool ”dx” yang telah di sertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel linux untuk berfungsi, seperti threading dan
manajemen memori tingkat rendah.
d. Framework-Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi
yang lain mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan
batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Meknaisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna.
Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:
• Views
• Content Provider • Resource Manager • Notification Manager • Activity Manager
e. Applications
Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lainnya. Semua aplikasi
tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada
layer inilah developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang istimewa adalah pada Android semua aplikasi baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan
menggunakan librari API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang
dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam mengakses
seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu
merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dengan kata lain
Gambar 3. Arsitektur Android
L. Dalvik Debug Monitor Server (DDMS)
DDMS merupakan tools debugging pada Android yang menyediakan pengambilan gambar layar pada device, informasi thread dan heap pada device, logcat untuk melihat informasi tentang proses yang sedang berjalan, melihat pesan error yang dikirimkan, warning, proses, panggilan masuk dan SMS, data lokasi, dan lainnya. DDMS diintegrasikan kedalam Eclipse dan juga terdapat
dalam direktori /tools/ pada Android SDK.
M. Android Development Tools (ADT)
ADT adalah plugin untuk Eclipse yang didesain untuk pengembangan aplikasi Android. ADT memungkinkan Eclipse untuk digunakan dalam membuat
N. Eclipse Integrated Development Environment (Eclipse IDE)
IDE adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang
diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk
menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam membangun perangkat
lunak. Eclipse adalah sebuah IDE untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:
Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.
Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web,
dan lain sebagainya.
O. Hasil Penelitian Sejenis
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian sejenis tentang sistem
informasi geografis:
1. (Eka, 2011) dalam penelitiannya tentang Sistem informasi geografis
pariwisata Kabupaten Gianyar ini merupakan sistem yang memberikan
Kabupaten Gianyar beserta fasilitas pendukungnya. Informasi yang disajikan
pada web ini meliputi informasi obyek wisata, event, kerajinan, restouran,
penginapan. Perancangan peta yang ditampilkan dalam sistem ini
menggunakan Google Maps API. Aplikasi ini hanya bisa berjalan pada web dan belum bisa secara realtime menggunakan handphone.
2. (Grafidth, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Sistem
Informasi Geografis Pada Aplikasi Mobile Berbasis Standard Web Map Service Menggunakan J2ME yang bertujuan untuk merancang sebuah perangkat lunak yang menampilkan peta dengan data dimuat secara on-line. Aplikasi ini hanya berjalan pada handphone dengan operasi sistem J2ME
atau Java.
3. (Sutanto, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Geographic
Information System (GIS) Fasilitas Umum di Purwokerto Berbasis Mobile.
Aplikasi yang dibangun menggunakan teknologi mobile yang dapat
menampilkan peta beserta data fasilitas umum dengan bantuan Google
map. Aplikasi ini berjalan dengan Operasi Sistem J2ME namun tidak dapat di
install pada konfigurasi Java MIDP 2.0 dan CLDC 1.1.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
aplikasi ini menggunakan Sistem Operasi android, tampilan interface aplikasi ini
lebih menarik dan perancangan peta yang ditampilkan sistem ini menggunakan