• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA - BAB II FARDIKA ALLAN NUARI TI'13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II. KAJIAN PUSTAKA - BAB II FARDIKA ALLAN NUARI TI'13"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Profil Cabang dan Ranting Muhammadiyah

Menurut (Suparno, 1986) Sebagai gerakan Islam di Purwokerto yang di

awali sejak tahun 1334 H/1916M (1340H/1922M), kini telah banyak yang

dilakukan oleh Muhammadiyah untuk umat Islam dan masyarakat Purwokerto,

sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa Muhammadiyah Purwokerto

mempunyai kontribusi dan peran yang besar dalam dinamika kehidupan

masyarakat Purwokerto.

Dalam rangka memacu tercapainya tujuan Muhammadiyah

yaitu “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud

masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Persyarikatan Muhammadiyah

Purwokerto telah menempuh berbagai usaha meliputi bidang dakwah, sosial,

pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik dan lain-lainnya yang secara

operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi internal organisasi seperti

Majelis, Lembaga, Badan, Ortom, dan Amal Usaha yang didirikan dan kiprah

perjuangan warga Muhammadiyah melalui berbagai institusi eksternal.

B. Kota Purwokerto

Kota Purwokerto adalah ibukota kabupaten banyumas, jawa tengah

(Hidayat, 2012). Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah

satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa, secara geografi Purwokerto

terletak di koordinat 7°26′LU109°14′BT. Purwokerto merupakan kota yang tak

(2)

Tabel 1. Kecamatan di Kota Purwokerto

pemerintahan. Secara administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan

dengan 27 kelurahan. Dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya

berstatus Kota Administratif (Kotif), dimana Kotif lainnya di Indonesia sudah

menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri.

Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Jumlah Kelurahan

Penduduk Tahun 2010

Purwokerto Barat Rejasari 7 49.044

Purwokerto Timur Purwokerto Wetan 6 57.160

Purwokerto Utara Bancarkembar 7 57.178

Purwokerto Selatan Karangklesem 7 70.459

C. Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas,

teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transakasi rutin

tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu

dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Hartono, 1999).

1. Klasifikasi Sistem Informasi

Klasifikasi pengelompokkan sistem informasi (Kadir, 2003)

berdasarkan pada:

a. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi: sistem informasi

departemen, sistem informasi perusahaan, dan sistem informasi

(3)

b. Sistem Informasi Fungsional: sistem informasi akuntansi, sistem

informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi

pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.

c. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan Yang Tersedia: sistem

pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (MIS), sistem perkantoran (OAS), sistem pendukung keputusan (DSS), sistem informasi eksekutif (EIS), sistem pendukung kelompok (GSS), dan sistem pendukung cerdas (ESS).

d. Sistem Informasi Menurut Aktivitas Manajemen: sistem informasi

pengetahuan, sistem informasi operasional, sistem informasi

manajerial, dan sistem informasi strategis.

e. Sistem Informasi Menurut Arsitektur Sistem: Sistem berbasis

mainframe, sistem komputer pribadi (PC) tunggal, dan sistem komputasi jaringan.

f. Sistem Informasi Geografi.

g. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

D. Geografi

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari permukaan bumi dengan

menggunakan pendekatan keruangan, ekologi kompleks wilayah. Fenomena

yang diamati merupakan pendekatan keruanagan, ekologi dan kompleks wilayah

yang ada dalam keseharian, misalnya informasi mengenai letak dan persebaran

(4)

Gambar 1. Komponen Kunci SIG

data yang bersifat geografi, di mana memiliki atribut utama keruangan, akan

memudahkan banyak kepentingan (Riyanto, 2010).

E. Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi Geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari

perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan

personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan,

memperbaharui, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk

informasi yang berreferensi geografis (Riyanto, 2010). Komponen kunci dalam

SIG adalah sistem komputer, data geospatial (data atribut) dan pengguna yang dapat digambarkan pada Gambar 1.

SIG mempunyai perbedaan dengan bentuk sistem informasi lainnya,

perbedaan itu adalah SIG dapat bekerja dengan data spasial. SIG mempunyai

(5)

dalam satu ruang, serta mengkombinasikan, menganalisis, dan memetakan

hasilnya.

Di dalam SIG terdapat 2 jenis data yaitu data spasial dan data

non-spasial. Berikut penjelasan dari dua jenis data tersebut.

1) Data Spasial

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu

objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut di dalam

bumi dengan menggunakan sistem koordinat.

2) Data Non-Spasial

Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau

keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali

tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Sebagai contoh

data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk,

kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas dan sebagainya.

F. Google Maps

Google Maps merupakan layanan dari google yang mempermudah pengunanya untuk melakukan kemampuan pemetaan untuk aplikasi yang

(6)

Meskipun pada awalnya hanya JavaScriptAPI, APIMaps sejak diperluas untuk menyertakan sebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layanan untuk mengambil gambar peta statis, dan layanan web untuk melakukan geocoding, menghasilkan petunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profil elevasi.

Kelas kunci dalam perpustakaan Maps adalah MapView, sebuah subclass dari ViewGroup dalam standar perpustakaan Android. Sebuah MapView menampilkan peta dengan data yang diperoleh dari layanan GoogleMaps. Bila MapView memiliki fokus, dapat menangkap tombol yang ditekan dan gerakan sentuh untuk pan dan zoom peta secara otomatis, termasuk penanganan permintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Ini juga menyediakan semua

elemen UI yang diperlukan bagi pengguna untuk mengendalikan peta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakan metode MapView kelas untuk mengontrol MapViewsecara terprogram dan menarik sejumlah jenis Tampilan di atas peta.

(7)

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan

menunjukkan gunung dan sungai.

4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

G. Java

Java merupakan sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang berbeda, baik di Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya. Dengan menggunakan Java, kita dapat mengembangkan

banyak aplikasi yang dapat digunakan pada lingkungan yang berbeda, seperti

pada Desktop, Mobile, Internet, dan lain-lain (supriyanto, 2010).

1.

Arsitektur Java

Secara arsitektur, Java tidak berubah sedikitpun semenjak awal

mula bahasa itu dirilis. Kompiler Java (yang disebut dengan javac atau java compiler) akan mentransformasi kode-kode dalam bahasa Java kedalam suatu bytecode. Bytecode adalah sekumpulan perintah hasil kompilasi yang kemudian dapat dieksekusi melalui sebuah mesin komputer abstrak yang

(8)

kode-kode yang tersimpan dalam bytecode dengan cara baris demi baris. Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu:

a. Java Virtual Machine (JVM)

b. Java Application Programming Interface (Java API) Sun membagi arsitektur Java menjadi 3 bagian, yaitu:

EnterprizeEdition (J2ME) untuk aplikasi Web, aplikasi sistem

tersebar dengan beraneka ragam klien dengan kompleksitas

yang tinggi. Merupakan SuperSet dari StandartJava. • Standart Edition (J2SE) ini dikenal dengan bahasa Java. • Micro Edition (J2ME) merupakan subset dari J2SE dan salah

satu aplikasinya yang banyak dipakai adalah untuk Mobile Device.

2. Karakteristik-karakteristik Java

Java adalah bahasa pemrograman yang sederhana dan juga tangguh. Berdasarakan White Paper dari SUN, Java memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Berorientasi Objek (ObjectOrinted)

Bahasa pemograman java telah menerapkan konsep pemograman

berorientasi objek yang modern dalam implimentasinya.

b. Robust

Bahasa pemograman java mendorong pemograman yang bebas dengan

(9)

Bahasa Pemrograman Java mampu di jalankan pada sistem operasi

apapun yang memiliki JavaVirtualMachine. d. Multithreading

Bahasa Pemrograman Java mendukung multithreading dan terintegrasi secara langsung.

e. Dinamis

Bahasa Pemrograman Java mampu melakukan sesuatu tindakan yang

ditentukan pada saat eksekusi program dan saat kompilasi.

f. Sederhana

Bahasa pemograman Java menggunakan bahasa yang sederhana dan

mudah untuk dipelajari, semua ini dikarenakan sintaks yang hampir

sama dengan bahasa pemograman C/C++. Selain itu sintaks pada Java

telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance.

3. Konsep Pemrograman Java a. Class

Merupakan sebuah struktur yang menjelaskan sifat-sifat dari suatu

objek.

b. Objek

Contoh (Instance) dari suatu class. Pada bahasa pemrograman prosedural dapat dianggap sebagai class.

(10)

Tabel 2. Modifier Java

Adalah method yang pertama kali dijalankan ketika objek diciptakan dari suatu class. Dalam Java, biasanya konstruktor ditandai dengan method dengan nama yang sama dengan nama class-nya.

d. Field / Data Member

Adalah pengenal yang menyimpan informasi dari suatu objek.

e. Method

Merupakan aksi yang dapat dilakukuan oleh suatu objek.

4. Jenis-jenis Modifier

Modifier berguna untuk menentukan sifat dari suatu kelas, field, ataupun method dalam suatu program Java. Berikut ini adalah beberapa modifier yang sering digunakan, yaitu pada Tabel 2.

Public Method/field dapat diakses oleh semua objek.

Private Method/field hanya dapat dipergunakan oleh class tersebut

Protected Method/field tersebut hanya dapat diciptakan oleh class tersebut dan class turunannya.

Static Method/field tersebut dapat diakses tanpa harus menciptakan objeknya terlebih dahulu. Semua objek

yang dibuat dari class yang memiliki field static akan

memiliki nilai yang sama untuk field tersebut.

Final Menyatakan bahwa definisi dari field/method tersebut tidak dapat berubah lagi.

H. Extensible Markup Language (XML)

(11)

(Hypertext Markup Language). Pada tahun 1996 XML mulai dikembangkan dan mendapatkan pengakuan dari Word Wide web Consortium (W3C) pada febuari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru,

tapi merupakan turunan dari SGML (Standart Generalized Markup Language) yang telah dikembangkan pada tahun 80-an dan telah banyak digunakan pada

dokumentasi teknis berbagai proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan

pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada

SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan

markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai

dengan tag pembuka (diawali denga ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup

(diawali dengan ‘</’ diakhiri ‘>’) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan

dalam tag pembuka misalnya <form name = “isi data”>). Hanya bedanya, HTML

mendefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak. Sehingga XML memudahkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format

yang tidak mengandung format standard seperti heading, paragraph, table, dan lain sebagainya (Andi, 2008).

I. Layanan Berbasis Lokasi

(12)

di mana sebuah target bisa jadi adalah pengguna LBS itu sendiri atau entitas lain yang tergabung dalam suatu layanan (Steineger dkk, 2006

)

Location-Based Service (LBS) mengarah pada aplikasi dan layanan yang menyediakan informasi lokasi mengenai pengguna mobile, untuk menyediakan

sebuah layanan atau informasi khusus pada penguna.

Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau GPS

maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam

bentuk koordinat latitude dan longitude. Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan longitudeadalah representasi dari arah Timur-Barat.

Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat Lima komponen penting yaitu

meliputi:

1. Mobile Devices: Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam

bentuk suara, gambar, dan text.

2. Comunication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile

terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication network dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN).

(13)

Gambar 2. Komponen Dasar LBS

4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk

memproses informasi yang diminta oleh pengguna.

5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk

itu, data dapat diminta dari data dan content provider.

Komponen dasar Location-Based Service (LBS) dapat dilihat pada Gambar 2.

Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolah melaui jaringan internet dan jaringan komunikasi.

Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasi yang diinginkan.

Ada lima kegiatan yang didasari kebutuhan pengguna terhadap

infromasi geografis, yakni:

 Mengetahui dimana dia berada (locating)

(14)

 Menanyakan properti dari suatu lokasi (identifying)

 Mencari suatu kejadian pada atau sekitar lokasi (checking)

J. Global Positioning System (GPS)

GPS (Global Positioning System) adalah suatu sistem radio navigasi penentuan posisi menggunakan satelit (Riyanto, 2010). Sistem ini di desain

untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai

waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca,

bagi banyak orang secara simultan. GPS dapat memberikan informasi posisi

dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan

puluhan meter. Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan

informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah,

dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Ketelitian posisi yang diperoleh

akan tergantung pada beberapa faktor metode penentuan posisi, geometri

satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya. Secara umum

produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu.

K. Android

(15)

tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).

Bahasa pemrograman yang berjalan pada Android adalah Java Disamping itu Android juga menyediakan tools dan API yang dibutuhkan selama pembuatan program.

1. Features

Features yang tersedia pada platformAndroid saat ini antara lain:

Frame work Aplikasi • Mesin virtual Dalvik Integrated browser SQLite

Media support GSM Telephony

Bluetooth, EDGE, 3G dan WIFI • Dukungan perangkat tambahan

Multi touch

• Lingkungan Development Market

2. ArsitekturAndroid

a. Linux kernel

Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari android itu berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem

(16)

diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6. Kernel juga bertindak sebagai lapisan

abstrak antara hardware dan software stacknya.

b. Libraries

Android menyertakan liblaries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sitem android. Kemampuan ini disediakan kepada

Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. c. Android-Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari

mesin virtual Dalvik (DalvikVM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke

dalam .dex format oleh tool ”dx” yang telah di sertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel linux untuk berfungsi, seperti threading dan

manajemen memori tingkat rendah.

d. Framework-Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi

(17)

yang lain mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan

batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Meknaisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna.

Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:

Views

Content Provider Resource Manager Notification Manager Activity Manager

e. Applications

Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lainnya. Semua aplikasi

tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada

layer inilah developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang istimewa adalah pada Android semua aplikasi baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan

menggunakan librari API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang

dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam mengakses

seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah itu

merupakan aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dengan kata lain

(18)

Gambar 3. Arsitektur Android

L. Dalvik Debug Monitor Server (DDMS)

DDMS merupakan tools debugging pada Android yang menyediakan pengambilan gambar layar pada device, informasi thread dan heap pada device, logcat untuk melihat informasi tentang proses yang sedang berjalan, melihat pesan error yang dikirimkan, warning, proses, panggilan masuk dan SMS, data lokasi, dan lainnya. DDMS diintegrasikan kedalam Eclipse dan juga terdapat

dalam direktori /tools/ pada Android SDK.

M. Android Development Tools (ADT)

ADT adalah plugin untuk Eclipse yang didesain untuk pengembangan aplikasi Android. ADT memungkinkan Eclipse untuk digunakan dalam membuat

(19)

N. Eclipse Integrated Development Environment (Eclipse IDE)

IDE adalah program komputer yang memiliki beberapa fasilitas yang

diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk

menyediakan semua utilitas yang diperlukan dalam membangun perangkat

lunak. Eclipse adalah sebuah IDE untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat

lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web,

dan lain sebagainya.

O. Hasil Penelitian Sejenis

Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian sejenis tentang sistem

informasi geografis:

1. (Eka, 2011) dalam penelitiannya tentang Sistem informasi geografis

pariwisata Kabupaten Gianyar ini merupakan sistem yang memberikan

(20)

Kabupaten Gianyar beserta fasilitas pendukungnya. Informasi yang disajikan

pada web ini meliputi informasi obyek wisata, event, kerajinan, restouran,

penginapan. Perancangan peta yang ditampilkan dalam sistem ini

menggunakan Google Maps API. Aplikasi ini hanya bisa berjalan pada web dan belum bisa secara realtime menggunakan handphone.

2. (Grafidth, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Sistem

Informasi Geografis Pada Aplikasi Mobile Berbasis Standard Web Map Service Menggunakan J2ME yang bertujuan untuk merancang sebuah perangkat lunak yang menampilkan peta dengan data dimuat secara on-line. Aplikasi ini hanya berjalan pada handphone dengan operasi sistem J2ME

atau Java.

3. (Sutanto, 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang Bangun Geographic

Information System (GIS) Fasilitas Umum di Purwokerto Berbasis Mobile.

Aplikasi yang dibangun menggunakan teknologi mobile yang dapat

menampilkan peta beserta data fasilitas umum dengan bantuan Google

map. Aplikasi ini berjalan dengan Operasi Sistem J2ME namun tidak dapat di

install pada konfigurasi Java MIDP 2.0 dan CLDC 1.1.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

aplikasi ini menggunakan Sistem Operasi android, tampilan interface aplikasi ini

lebih menarik dan perancangan peta yang ditampilkan sistem ini menggunakan

Gambar

Tabel 1. Kecamatan di Kota Purwokerto
Gambar 1. Komponen Kunci SIG
Tabel 2. Modifier Java
Gambar 2. Gambar 2. Komponen Dasar LBS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan demikian hasil yang didapat sesuai dengan data yang diolah bahwa kerjasama orang tua dan guru mendorong kegiatan belajar untuk meningkatkan prestasi siswa kelas VIII

pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus casei, prebiotik ekstrak ubi jalar dan sinbiotik terhadap pertumbuhan ikan gurami dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

Sebelumnya dilakukan pemeriksaan nyeri dengan skala VDS, pemeriksaan spasme dengan palpasi, pemeriksaan kekuatan otot dengan MMT, pemeriksaan lingkup gerak

harga terhadap alternatif penyedia barang/jasa. Seperti dibahas pada bab sebelumnya bahwa bobot kriteria admnistrasi, teknis dan harga adalah 0,333. Untuk setiap

Oleh sebab itu dengan demikian meningkatnya perkembangan kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Blitar, maka pengelolaan air minum yang semula dilaksanakan

Erythropoietin-Stimulating Agent(ESA)(Swinkels 2008; Babitt 2010). Pada penelitian ini keseluruhan subjek penelitian mendapat terapi ESA dengan dosis 2000-3000 unit 1 kali per

Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan aplikasi aljabar maks-plus pada masalah penjadwalan pengoperasian BST koridor satu di Sura- karta dengan menentukan

Ada beberapa tujuan dilakukannya automatic stop order pada obat di rumah sakit diantaranya : untuk memastikan keselamatan pasien dan meningkatkan pemantauan, untuk memastikan