• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Hana Maulita Ciptaningtias BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang - Hana Maulita Ciptaningtias BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar belakang

Indikator kesejahteraan suatu bangsa menurut World Health Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Pada tahun 2006 WHO melaporkan hampir 585.000 ibu hamil dan bersalin meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia saat hamil atau bersalin. Artinya setiap menit ada satu perempuan yang meninggal (BKKBN, 2009).

AKI merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan (Sujiyatini dan Hidayat, 2010). Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menyebutkan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan masih tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu adalah komplikasi dalam persalinan meliputi ketuban pecah dini, persalinan prematur, distosia, hamil posterm, persalinan macet, dan perdarahan.

(2)

Penyebab KPD belum diketahui secara pasti, faktor predisposisi ketuban pecah dini adalah infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban ataupun asenderen dari vagina atau serviks. Fisiologi selaput ketuban yang abnormal, serviks inkompetensia, kelainan letak janin, usia wanita kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun, faktor golongan darah, faktor multigraviditas / paritas, merokok, keadaan sosial ekonomi, perdarahan antepartum, riwayat abortus dan persalinan preterm sebelumnya, riwayat KPD sebelumnya, defisiensi gizi yaitu tembaga atau asam askorbat, ketegangan rahim yang berlebihan, kesempitan panggul, kelelahan ibu dalam bekerja, serta trauma yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam dan amniosintesis (Prawirohardjo, 2010).

Tahir, dkk. (2012) menunjukkan bahwa rasio mengalami KPD pada ibu yang pekerjaannya menyebabkan kelelahan lama kerja >3 jam/hari adalah 3,6 kali lebih besar dibandingkan ibu yang bekerja tidak kelelahan lama kerja ≤3 jam/hari. Lama bekerja merupakan faktor yang

(3)

Susilowati & Astuti (2009), menggambarkan karakteristik kejadian KPD adalah ibu bersalin yang berumur 20-35 tahun sebanyak 39 ibu bersalin (85,7%), primigravida (kehamilan pertama) yaitu sebanyak 85 ibu bersalin (65,9%), responden yang mengakhiri kehamilannya dengan seksio sesarea yaitu sebanyak 86 ibu bersalin (66,7%). Sebagian besar umur kehamilan responden antara 37-42 minggu yaitu sebanyak 106 ibu bersalin (82,2%), responden nulipara sebanyak 88 ibu bersalin (68,2%). Dari hasil penelitian gambaran karakteristik ibu bersalin dengan KPD diharapkan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dan meningkatkan keadaan sosial ekonomi sehingga kasus ketuban pecah dini dapat diminimalkan dan ibu serta janinnya dapat diselamatkan. Tenaga kesehatan diharapkan lebih memperhatikan ibu dengan faktor resiko KPD yaitu primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun, ibu yang mengalami infeksi dan daya tahan tubuh rendah disebabkan sosial ekonomi rendah.

Hasil penelitian Suhartono & Endah (2013) pada 32 responden, hasilnya yaitu sebagian besar responden mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) 90,6 % dan sebagian besar responden yang mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) mempunyai riwayat paparan asap rokok yaitu sejumlah 24 responden atau 75% dan kandungan tar dalam asap rokok merupakan radikal bebas yang akan merusak komponen molekul utama dari sel tubuh dan dapat mengganggu integritas sel, berkurangnya elastisitas membran, termasuk selaput ketuban sehingga rentan mengalami rupture.

(4)

- 55,30 % dari 17.665 kelahiran. Survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tahun 2013 tercatat 184 kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini dari 1503 persalinan, dan terjadi peningkatan kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini pada tahun 2014 menjadi 303 kasus dari total 1411 persalinan.

Masih tingginya kasus ketuban pecah dini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang membahas tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana gambaran usia, paritas,

anemia dan riwayat KPD ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga?”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran usia pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

(5)

c. Mengetahui gambaran anemia pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

d. Mengetahui gambaran riwayat KPD sebelumnya pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memperkaya wawasan tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini.

2. Manfaat Praktis a) Bagi Bidan

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menambah pengetahuan serta sebagai acuan pendeteksian dini ibu bersalin dengan ketuban pecah dini oleh bidan.

b) Bagi Pasien

Hasil penelitian ini secara praktis dapat meningkatkan pengetahuan serta sebagai acuan pendeteksian dini ibu bersalin dengan ketuban pecah dini agar tidak terjadi kembali.

c) Rumah Sakit

(6)

d) Penulis

Hasil penelitian ini secara praktis sebagai pengalaman baru peneliti dalam melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari kampus dengan keadaan masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang ketuban pecah dini pernah dilakukan sebelumya oleh : 1. Endang Susilowati dan Lisa Dwi Astuti melakukan penelitian tentang

gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di rumah sakit panti wilasa citarum semarang tahun 2009, dengan metode survey pendekatan cross sectional sebanyak 64 orang dan hasilnya adalah Sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun dengan prosentase sebesar 87,6%. Primigravida prosentase sebesar 65,9%. Umur kehamilan responden antara 37-42 minggu dengan prosentase sebesar 82,2%. Nulipara dengan prosentase sebesar 68,2%. Seksio sesarea yaitu dengan prosentase sebesar 66,7%.

(7)

3. Muntoha Suhartono dan Nur Endah W juga pernah melakukan penelitian hubungan antara riwayat paparan asap rokok dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu hamil di RSUD Dr. R Koesma Tuban tahun 2009. Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Besar sampel yang akan di teliti berdasarkan penghitungan tersebut adalah 64 orang. Hasil penelitian sebagian besar responden yang terpapar asap rokok mengalami KPD yaitu sejumlah 24 responden atau 75% dengan p value0,00 atau< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara riwayat paparan asap rokok dengan kejadian KPD.

Referensi

Dokumen terkait

• Jika Demand (D) diperuntukkan untuk satu produk atau kumpulan dari kuantitas (Q) yang diminta dengan harga bervariasi, dan mempunyai hubungan terbalik antara

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

LPP TVRI dan LPS yang menyelenggarakan Penyiaran Multipleksing melalui Sistem Terestrial hanya dapat menyalurkan program siaran dari lembaga penyiaran penyelenggara

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak mengalami peningkatan

Saran yang diberikan penulis bagi perusahaan adalah selalu meningkatkan kinerja personalia dalam proses perekrutan dan seleksi karyawan baru agar diperoleh karyawan yang

a) Siswa lebih aktif dan lebih banyak berlatih soal-soal terutama mengenai lingkaran, agar dapat melatih keahlian dalam berhitung, dan menambah ingatan siswa.