• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi kasus pada Karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile

Skripsi

Diajukan Dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Alexandre Donny Algustie NIM : 102214015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi kasus pada Karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile

Skripsi

Diajukan Dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Alexandre Donny Algustie NIM : 102214015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kesuksesan berasal dari kegagalan demi kegagalan tanpa

kehilangan antusias

Winston Churchill-

Jalan terus sampai ada yang memberhentikanmu, setelah itu

... jalan lagi

D.A. Benton-

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu

menyertaiku....

Kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, memberikan nasehat

dan semangat untukku....

(6)
(7)
(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, dan Usia Terhadap Kinerja Karyawan : Studi

Kasus pada Karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile”. Skripsi ini ditulis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, selaku dosen pembimbing

akademik yang selama ini telah membimbing penulis sampai diposisi saat

ini, dan selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen pembimbing II yang juga

telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi

lebih lengkap.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi

Manajemen, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal

(9)

viii

5. Bapak Agus, selaku Kepala Sekretariat PT Iskandar Indah Printing Textile

yang telah membantu sehingga penulis dapat melakukan penelitian di

perusahaan untuk melengkapi data.

6. Keluarga Algustie, eyang, dan seluruh keluarga besarku yang senantiasa

selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat, dukungan, kenyamanan,

dan memberikan penghidupan layak bagiku. Terima kasih juga telah

menjadikan aku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup ini,

sehingga membuatku semakin dewasa dalam menyikapi hidup.

7. Orang terdekatku Agnestasya Magdalena Bilson beserta keluarga, yang

selalu menemaniku, memberi semangat, mengingatkanku ketika aku mulai

lelah dan malas.

8. Sahabat-sahabatku dari smp dan sma yang sering main bareng di

solo-klaten-jogja : Indra, Gustya, Antok, Dipta, Ryan, Kenny, Aan, yohan,

dityo dkk... yang memberikan semangat ketika aku mengalami kesulitan,

yang selalu mendukung aku ketika aku bosan.

9. Teman-teman Manajemen,teman-teman kos, dan HMJM periode

2012-2014 yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasama

dan persaudaraan selama ini.

10.Yang banyak membantu Apultio J (Sens).

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

(10)
(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... x A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Pembatasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Penulisan... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 7

1. Kompensasi... 7

2. Gaya Kepemimpinan... 8

3. Usia... 10

(12)

xi

B. Penelitian Sebelumnya... 12

C. Desain Penelitian... 13

D. Rumusan Hipotesis... 14

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 16

B. Subjek dan Objek Penelitian... 16

C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 16

D. Variabel Penelitian... 16

E. Pengukuran Variabel... 17

F. Definisi Operasional... 17

G. Populasi dan Sampel... 19

H. Teknik Pengambilan Sampel... 20

I. Sumber Data... 20

J. Teknik Pengumpulan Data... 21

K. Teknik Pengujian Instrumen... 21

L. Teknik Analisis Data... 23

M. Uji Asumsi Klasik... 23

N. Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi... 25

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan... 28

B. Lokasi Perusahaan... 29

C. Personalia Perusahaan... 30

D. Sistem Pengupahan... 31

E. Kesejahteraan Karyawan... 32

F. Struktur Organisasi... 33

G. Deskripsi Jabatan... 34

(13)

xii

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 39

1. Hasil Uji Validitas... 39

2. Hasil Uji Reliabilitas... 41

B. Deskripsi Data Responden 1. Jenis Kelamin... 41

2. Pendidikan Terakhir... 42

3. Lama Bekerja... 42

C. Analisis Data... 43

D. Uji Asumsi Klasik... 44

1. Uji Normalitas... 45

2. Uji Multikolinearitas... 46

3. Uji Heteroskedastisitas... 47

E. Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi... 48

1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan dengan Uji F... 48

2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Partial dengan Uji t... 49

3. Koefisien Determinasi... 52

F. Pembahasan... 53

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan... 55

B. Saran... 56

C. Keterbatasan... 57

DAFTAR REFERENSI... 59

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Likert... 17

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 40

Tabel V.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 41

Tabel V.4 Distribusi Jawaban Responden pada Jenis kelamin... 41

Tabel V.5 Distribusi Jawaban Responden pada Pendidikan Terakhir... 42

Tabel V.6 Distribusi Jawaban Responden pada Lama Bekerja... 43

Tabel V.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 43

Tabel V.8 Hasil Uji Normalitas... 45

Tabel V.9 Hasil Uji Multikolinearitas... 46

Tabel V.10 Hasil Uji F... 48

Tabel V.11 Hasil Uji t ... 49

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Konseptual... 13

Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile... 34

Gambar V.3 Normality Probability Plot Distribusi Normal... 45

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner... 61

Lampiran 2 Print Out Analisis Data... 67

Lampiran 3 Print Out Data Responden... 77

(17)

xvi

ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile

Alexandre Donny Algustie Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) Untuk mengetahui gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 3) Untuk mengetahui usia berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 4) Untuk mengetahui apakah kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia berpengaruh bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 80 responden yaitu karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah bekerja lebih dari 2 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan 1) kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 3) usia secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 4) secara simultan ketiga variabel independen (kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia) berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

(18)

xvii

ABSTRACT

THE EFFECT OF COMPENSATION, LEADERSHIP STYLE, AND THE AGE CONCERNING WITH PERFORMANCE OF EMPLOYEE

Case Study of PT. Iskandar Indah Printing Textile Official Employee

Alexandre Donny Algustie Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

This research aims 1) to know the effect of compensation on the performance of employee, 2) to know the effect of leadership on the performance of employee, 3) to know the effect of age on the performance of employee, 4) to know the effect of compensation, leadership style and the age simultaneously on performance of employee. This research was conducted at PT. Iskandar Indah Printing Textile, Surakarta. The sample size is 80 workers of PT. Iskandar Indah Printing Textile who has worked for more than 2 years. The data analysis technique used is multiple regression analysis. The results show that 1) partially compensation does not effect the performance of employee, 2) leadership style partially effect the performance of employee, 3) the age partially effect the performance of employee, 4) simultaneously, the independent variables (compensation, leadership style, and age) effect the dependent variable (performance of employee).

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini semakin ketat, oleh

karena itu perusahaan harus mempunyai sesuatu yang dapat digunakan untuk

bertahan dari persaingan tersebut yaitu dengan memiliki karyawan yang

berkinerja baik. Banyak perusahaan menggunakan berbagai cara untuk dapat

membuat karyawanya dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan laba yang

banyak bagi perusahaan. Namun dalam prakteknya untuk mencapai tujuan

tersebut perusahaan sering menghadapi kendala, yang berasal dari kondisi

karyawan sendiri dan sebagai akibatnya dapat berpengaruh kepada kinerja

karyawan maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berhasil atau

tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung oleh

keberhasilannya dari karyawan organisasi itu sendiri dalam menjalankan

tugas mereka.

Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh karyawan untuk

bisa bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka dapat diterima dengan baik

oleh perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan. Banyak faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja, antara lain: motivasi, kepemimpinan,

lingkungan kerja, insentif, budaya kerja, usia, komunikasi, jabatan,

kompensasi, pemberian gizi karyawan, dan masih banyak yang lainnya.

(20)

Gaya kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan

pengarahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini dimana

semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah

kepemimpinan yang bisa memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang

bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah kepemimpinan yang bisa

menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam menjalankan tugasnya

masing-masing.

Selain kepemimpinan, usia karyawan juga penting bagi perusahaan

karena dengan bertambah usia sampai batas tertentu diduga memiliki kinerja

bagus, dengan pertimbangan memiliki pengalaman yang lebih banyak dari

karyawan yang berusia muda. Oleh sebab itu karyawan berusia tua hingga

batas tertentu dianggap memiliki kinerja yang lebih baik. Usia juga dapat

digunakan sebagai salah satu tolak ukur emosional individu tersebut dalam

bekerja.

Kinerja karyawan sendiri dapat dibentuk oleh perusahaan melalui

berbagai cara, salah satunya dengan menjaga motivasi para karyawan

perusahaan. Seperti dalam teori Maslow tentang motivasi seperti kerucut,

manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang menjadi sasaran hidup

terpenuhi dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan

aktualisasi diri.

Pemicu dalam peningkatan kinerja karyawan juga sebaiknya

dilakukan oleh perusahaan, guna memotivasi karyawan dan menumbuhkan

(21)

balik yang sesuai kepada karyawan melalui kompensasi yang dapat diberikan

pada karyawan, serta perusahaan harus dapat mengelola sumber daya

manusia dengan tepat. Perusahaan juga memberikan sistem imbalan yang

baik sesuai dengan balas jasa yang diberikan karyawan kepada perusahaan

dengan seadil–adilnya.

Berdasarkan uraian mengenai kompensasi, gaya kepemimpinan, usia,

dan kinerja karyawan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah

(skripsi) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, dan

Usia terhadap Kinerja Karyawan”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini masalah dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah kompensasi, gaya kepemimpinan,dan usia secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?

2. Apakah kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara parsial

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini

penulis membatasi hal pokok yang diteliti agar permasalahan tidak meluas

dan lebih fokus. Berikut pembatasan masalah dari penelitian ini: kompensasi,

(22)

penelitian adalah kompensasi, gaya kepemimpinan, usia, dan kinerja

karyawan pada karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile bagian produksi.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diambil, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama kompensasi, gaya

kepemimpinan, dan usia terhadap kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kompensasi, gaya

kepemimpinan, dan usia terhadap kinerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan

bagi perusahaan untuk menentukan langkah–langkah selanjutnya dalam rangka meningkatkan produksi perusahaan melalui optimalisasi kinerja

karyawannya.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan

Universitas Sanata Dharma sehingga dapat digunakan sebagai wahana

untuk menggali ilmu pengetahuan.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana

(23)

khususnya yang berhubungan dengan kompensasi, gaya kepemimpinan,

dan usia terhadap kinerja karyawan yang mengalaminya.

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan

dengan masalah-masalah yang akan dibahas dan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, lokasi

penelitian dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian,

definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengujian instrument,

dan teknik analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini dikemukakan uraian mengenai gambaran umum

perusahaan, visi misi dan jenis-jenis pekerjaan yang ada.

BAB V. ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dikemukakan uraian mengenai deskripsi penelitian,

teknik penerimaan instrument, teknik penerimaan instrument, teknik

(24)

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari apa

yang telah diteliti serta keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan

(25)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kompensasi

Kompensasi menjadi alasan utama mengapa kebanyakan orang

mencari pekerjaan. Bagi perusahaan, kompensasi adalah faktor penting

untuk mempertahankan karyawan dan merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan motivasi karyawan sehingga mereka tetap berada di

perusahaan. Rivai (dalam Suprapto, 2012:52) mengatakan bahwa

kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

Secara lebih terperinci, Rivai (dalam Suprapto, 2012:52)

membagi kompensasi menjadi dua kelompok yaitu kompensasi finansial

dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari

kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi

langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji,

komisi atau bonus. Kompensasi tidak langsung terdiri dari semua

pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung seperti

asuransi, tunjangan – tunjangan, uang lembur, dan lain sebagainya.

Sedangkan kompensasi non finansial berupa pujian, pengakuan karya,

peluang promosi dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi kinerja

(26)

2. Gaya Kepemimpinan

Menurut Suwatno dan Priansa (2011:139), pimpinan yang

melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, dapat menggerakkan

orang kearah tujuan yang dicita-citakan, akan menjadi anutan dan

teladan. Sebaliknya pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai figur

dan tidak memiliki pengaruh serta kemampuan kepemimpinan, akan

mengakibatkan kinerja organisasi menjadi lambat, karena ia tidak

memiliki kapabilitas dan kecakapan untuk menghasilkan kinerja terbaik.

Tipe gaya kepemimpinan (Supardi dan Anwar, 2002:76) :

a) Otokratis

1) Semua penentuan kebijaksanaan dilakukan oleh pemimpin.

2) Teknik–teknik dan langkah–langkah kegiatan didikte oleh atasan setiap waktu sehingga langkah–langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkat yang luas.

3) Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerjasama

setiap anggota.

4) Pemimpin cenderung menjadi “pribadi” dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota; mengambil jarak

dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukkan

(27)

b) Demokratis

1) Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan

keputusan, dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.

2) Kegiatan–kegiatan didiskusikan, langkah–langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan petunjuk–petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur

yang dapat dipilih.

3) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih

dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.

4) Pemimpin adalah obyek dalam pujian dan kecamannya dan

mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa

dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

c) Laissez-Faire

1) Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu,

dengan partisipasi minimal dari pemimpin.

2) Bahan–bahan yang bermacam–macam disediakan oleh pemimpin yang membuat selalu siap bila dia akan memberikan

informasi pada saat ditanya. Dia tidak mengambil bagian dalam

diskusi kerja.

3) Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan

(28)

4) Kadang–kadang memberikan komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai

atau mengatur suatu kejadian–kejadian. 3. Usia

Hubungan antara usia (umur) dengan kinerja menjadi isu penting

yang semakin meningkat dimasa yang akan datang (Robbins dalam

Supriyono, 2012:57). Mereka yang mempunyai usia lanjut, biasanya

tenaga fisiknya relatif terbatas, meskipun demikian mereka yang berusia

lanjut umumnya memiliki banyak pengalaman, karena pengalaman

diduga berkaitan erat dengan usia. Sebaliknya mereka yang berusia

muda, mungkin memiliki vitalitas fisik yang lebih kuat, namun labour

turnover pada karyawan berusia muda relatif lebih besar, dan pada

umumnya rasa tanggung jawabnya agak kurang, dibandingkan yang usia

agak lanjut.

Persoalan berapa sebaiknya usia karyawan agar dapat memberikan

prestasi yang maksimal pada perusahaan, merupakan suatu persoalan

yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Pada umumnya suatu

perusahaan menolak memperkerjakan mereka yang sudah berusia lanjut.

Namun demikian, ada juga hasil survei di Amerika Serikat terhadap

mereka yang usia lanjut, ternyata 93% sama baiknya dengan usia muda

(Hasil survei di amerika serikat dalam Supriyono, 2012:57). Oleh karena

itu, memang boleh dikatakan belum tentu mereka yang berusia lanjut

(29)

Supriyono, 2012:57) mengatakan bahwa mereka yang berusia lanjut

umumnya : lebih bertanggungjawab, lebih disiplin, lebih tertib, lebih

teliti, lebih berhati–hati, lebih bermoral, dan lebih loyal daripada yang berusia muda. Semakin tua umur karyawan, biasanya mereka terpuaskan

dengan pekerjaan mereka sedangkan untuk karyawan yang lebih muda

cenderung kurang terpuaskan, karena harapan–harapannya terlalu tinggi tidak cepat terwujud, kurang penyesuaian dan sebagainya.

4. Kinerja Karyawan

Dalam suatu pernyataan Mairer sebagaimana dikutip oleh Wijono,

(dalam Suprapto, 2012:54) secara umum kinerja diartikan sebagai suatu

keberhasilan dari suatu individu dalam suatu tugas dalam pekerjaannya.

Selanjutnya Porter dan Lawyer dalam Wijono (dalam Suprapto, 2012:54)

juga menyampaikan pengertian yang hampir sama dengan menggunakan

istilah prestasi kerja. Mereka mengatakan prestasi kerja sebagai berikut :

Successful role achievement” yang diperoleh dari hasil pekerjaan yang

dikerjakan oleh individu. Atas dasar ini dapat disimpulkan bahwa

prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai oleh seorang individu untuk

ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu pekerjaan.

Kinerja setiap individu dapat diukur, namun untuk mengukur

kinerja diperlukan alat ukur yang tepat. Alat ukur yang tepat belum tentu

menjadi prediksi yang tepat pula jika kriteria alat ukur kinerja tersebut

tidak memenuhi persyaratan. Menurut Wiyono (dalam Suprapto,

(30)

kriteria pengukuran suatu alat ukur kinerja yang baik diantaranya adalah

dapat dipercaya (reliable), realistis (realistic), mewakili (representative)

dan dapat meramalkan (predictable).

B. Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh R.A. Supriyono tahun 2006 dari jurnal

terakreditasi dengan judul “Pengaruh Usia, Keinginan Sosial, Kecukupan

Anggaran, dan Partisipasi terhadap Kinerja Manajer di Indonesia”.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

statistic deskriptif, analisis korelasi dan analisi regresi. Hasil penelitian

yaitu : a) usia mempunyai pengaruh positif dan secara statistika

signifikan terhadap kinerja manajer; b) usia mempunyai pengaruh positif

dan secara statistika signifikan terhadap keinginan sosial; c) keinginan

sosial mempunyai pengaruh positif dan secara statistika signifikan

terhadap kecukupan anggaran.

2. Penelitian yang dilakukan olehSugeng Mulyono dan Jamal Abdul Nasir

dari jurnal manajemen & bisnis dengan judul “Memetakan Budaya Organisasi atas Dasar Gaya Kepemimpinan dan Pengaruhnya terhadap

Kinerja Dosen”. Hasil penelitian yaitu : a) gaya kepemimpinan otoriter

berpengaruh negatif terhadap budaya organisasi; b) gaya kepemimpinan

demokratis berpengaruh positif terhadap budaya organisasi; c) gaya

kepemimpinan laissez-faire berpengaruh negatif terhadap budaya

organisasi; d) gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis berpengaruh

(31)

berpengaruh negatif terhadap kinerja dosen; f) budaya organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja dosen; g) gaya kepemimpinan

otoriter dan demokratis berpengaruh tidak langsung secara positif

terhadap kinerja dosen

3. Penelitian yang dilakukan Suprapto dari jurnal optimum dengan judul

Pengaruh Kompensasi terhadap Motivasi dan Kinerja Dosen di

Universitas Ahmad Dahlan”. Hasil penelitian yaitu : a) variabel

kompensasi finansial (X1) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja dan b) variabel kompensasi non finansial (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah memahami proposal penelitian ini, maka penulis

mengemukakan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Keterangan :

: Pengaruh secara parsial

: Pengaruh secara bersama – bersama gaya

kepemimpinan

kinerja karyawan kompensasi

(32)

D. Rumusan Hipotesis

Keterkaitan antara kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia

terhadap kinerja karyawan akan mempengaruhi tercapai tidaknya tujuan

perusahaan. Secara umum kinerja diartikan sebagai suatu keberhasilan dari

suatu individu dalam suatu tugas dalam pekerjaannya oleh Wijono (dalam

Suprapto, 2012:54). Hubungan antara kinerja dengan usia menjadi isu penting

yang semakin meningkat, dimana dalam hal ini terdapat isu pro dan kontra.

Namun, hasil penelitian Labich (dalam Supriyono, 2006:59) menunjukkan

bahwa usia dan kinerja mempunyai hubungan yang positif. Hal ini

disebabkan karena karyawan yang berusia tua hingga batas tertentu semakin

memiliki spesifikasi, pengalaman, pertimbangan, etika kerja, dan komitmen

yang semakin kuat. Namun untuk tugas tertentu dan sampai dengan batas usia

tertentu kepercayaan bahwa semakin tua semakin menurun kinerjanya

mungkin terbukti. Sebagai contoh kinerja manajer, sampai dengan batas usia

pensiun mungkin kinerja seorang manajer semakin meningkat sejalan dengan

peningkatan pengetahuan dan pengalamannya. Namun, jika melebihi usia

pensiun mungkin dari segi fisik tidak lagi mendukung kinerjanya.

Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan atau organisasi (dalam

Suprapto, 2012:52). Dalam hal ini kompensasi menjadi alasan utama

mengapa kebanyakan orang mencari pekerjaan, oleh sebab itu terjadi

hubungan antara besar kompensasi terhadap hasil kinerja karyawan dalam

(33)

juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja

sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang dilaksanankan oleh karyawan

dengan besarnya upah atau kompensasi yang dibagikan secara seadil-adilnya.

Kinerja individu dalam organisasi tidak muncul demikian saja

melainkan disebabkan salah satunya oleh gaya kepemimpinan. Menurut

Robinson dan hasil penelitian Lin, Wen-Bao (dalam Mulyono dan Nasir,

2012:199) menegaskan bahwa kepemimpinan yang dikembangkan dalam

organisasi tersebut berpengaruh terhadap kinerja. Kinerja individu

(karyawan) akan maksimal jika pemimpin mampu memainkan perannya

secara efektif, dimana efektivitas tersebut ditentukan oleh kemampuan

pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat.

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas

permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran

dugaan tersebut (Kountour, 2003:93). Dari uraian usia, kompensasi, gaya

kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan diatas, hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

H1: Kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H2: Kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara parsial berpengaruh

(34)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis studi kasus. Dalam penelitian ini studi kasus

dilakukan di PT Iskandar Indah Printing Textile bagian produksi dengan

menyebarkan angket.

B. Subjek dan Objek penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile

bagian produksi dan yang menjadi objek penelitian ini yaitu : usia,

kompensasi, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan PT Iskandar Indah

Printing Textile bagian produksi.

C.Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April – Mei 2014. Dan lokasi penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile, Jalan Pakel No 11 Kerten,

Laweyan, Surakarta.

D.Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu : variabel terikat (dependent

variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, dan variabel

bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada

variabel lainnya.

(35)

2. Variabel bebas (independent variable) yaitu kompensasi, gaya

kepemimpinan, danusia.

E. Pengukuran Variabel

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau tidak

setujunya terhadap subjek, objek atau kejadian (Indriantoro dan Supomo,

dalam Novitasari, 2009:49). Skala Likert digunakan untuk menjawab

pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam angket. Setiap responden diberi

pilihan jawaban untuk menunjukkan tingkat kesetujuannya dalam

memberikan penilaian setiap pertanyaan atau pernyataan angket. Setiap

pilihan jawaban memiliki skor masing-masing seperti tabel di bawah ini :

Tabel III.1

STS Sangat Tidak Setuju 1

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah meletakkan arti pada suatu variabel dengan cara

menetapkan keinginan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator

(36)

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Wijono (dalam Suprapto, 2012:54) kinerja diartikan sebagai

suatu keberhasilan dari suatu individu dalam suatu tugas dalam

pekerjaannya. Dalam hal ini kinerja yang dinilai berasal dari kinerja

karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile bagian produksi yang

meliputi ketepatan waktu, standart kerja, efisiensi bahan, kesediaan kerja

lembur dan tanggung jawab karyawan.

2. Variabel tidak terikat (Independent Variable)

a) Kompensasi (X1)

Menurut Rivai, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan

sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan (dalam

Suprapto, 2012:52). Sedangkan kompensasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kompensasi yang diterima oleh karyawan PT

Iskandar Indah Printing Textile bagian produksi yang meliputi imbalan

yang diterima, gaji, bonus, dan kenaikan gaji.

b) Gaya Kepemimpinan (X2)

Menurut Northouse (dalam Mulyono dan Nasir, 2012:197),

kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi

kelompok untuk mencapai tujuan. Tipe gaya kepemimpinan (Supardi

dan Anwar, 2002:76): gaya otokratis, gaya demokratis, dan gaya

(37)

yang lain (Mulyono dan Nasir, 2012:198). Dalam penelitian ini peneliti

ingin mencari tahu gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan

pada karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile bagian produksi

yang meliputi komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan,

keputusan yang diambil dalam menjalankan tugas, kepercayaan atasan

kepada bawahan, dan kepedulian atasan terhadap keluhan bawahan.

c) Usia (X3)

Yang dimaksud dengan usia disini adalah usia karyawan PT Iskandar

Indah Printing Textile bagian produksi serta dikelompokkan dalam 5

kategori yaitu usia 15-20 tahun, 21-26 tahun, 27-32 tahun, 33-38 tahun,

dan 39-44 tahun.

G.Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya

berupa orang, obyek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasinya adalah karyawan PT Iskandar Indah

Printing Textile bagian produksi yang berjumlah 725 orang.

Sampel adalah suatu himpunan atau bagian dari unit populasi, dimana

cara pengambilan sampel dilakukan melalui teknik tertentu (Kuncoro,

2003:103). Penelitian dilakukan dengan rumus slovin dan ditetapkan jumlah

sampel 87 orang karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile bagian

(38)

outlayer dan peneliti mengeliminasi angket tersebut berjumlah 7 data yang

outlayer, sehingga sampel ditetapkan menjadi 80 orang.

H.Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2007:61). Karyawan bagian produksi yang dapat dijadikan sampel

adalah karyawan yang sudah bekerja di PT Iskandar Indah Printing Textile

selama > 2 tahun. Banyak sampel dihitung menggunakan rumus slovin

Dimana :

N = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat tolerir (10%).

Dari rumus slovin diatas bisa didapatkan 87 sampel dari 725 populasi,

yaitu karyawan bagian produksi di PT Iskandar Indah Printing Textile.

Namun karena beberapa hasil merupakan data outlayer, sehingga peneliti

harus mengeliminasi 7 data outlayer tersebut dan menjadikan sampel

berjumlah 80 sampel yang digunakan.

I. Sumber data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data yang diperoleh dengan menyebarkan angket dan

(39)

langsung dari sumber atau subjek yang diteliti. Data sekunder adalah data

yang diperoleh langsung dari catatan atau dokumen perusahaan.

J. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket.

Angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dengan harapan bahwa

responden akan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut.

K.Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

digunakan dalam penelitian layak atau tidak

1. Uji Validitas

Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat

ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Umar,

2005:58). Tujuan uji ini untuk memastikan bahwa alat yang digunakan

untuk mengukur sudah benar sesuai dengan data yang akan diolah.

Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut

mengenai sasaran. Pengujian validitas menggunakan teknik korelasi

product moment. Rumusan korelasi adalah sebagai berikut:

r

xy =

Keterangan :

(40)

X : Skor dari setiap item pernyataan

Y : Skor sub total dari semua item

XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Jumlah responden

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrument pengukuran (Umar, 2005:57). Tujuan uji ini

untuk mengetahui bahwa alat yang digunakan untuk mengolah data

memiliki ukuran yang konsisten sesuai dengan standart. Serta untuk

mengetahui tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini pengujian reliabilitas

menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half)

(Sugiyono, 2008:359). Adapun rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

: Reliabilitas internal seluruh instrument

: Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut :

a. Jika maka pernyataan dinyatakan reliabel.

(41)

L.Teknik Analisis Data

Regresi Linear Berganda

Menurut Setiaji (dalam Purnomo, 2008:34), regresi berasal dari kata “regress” artinya bergerak menuju sifat-sifat populasinya atau induknya. Dalam proses

pengolahan data peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16.

Rumusan umum dari regresi linear berganda adalah:

Y = a +

+

e : komponen kesalahan random

M.Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel

terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Peneliti menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat data

berdistribusi normal atau tidak, dan membandingkan dengan Normality

(42)

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi yang tinggi

maka hal ini dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Menurut Santoso, adapun pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolinieritas adalah : VIF di bawah 10 dan tolerance lebih besar dari

0,1 (dalam Purnomo, 2008:36).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas. Menurut Santoso, model regresi

yang baik jika dalam Grafik Scatterplot tidak ada pola yang jelas, serta

titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (dalam Purnomo, 2008:37).

Menurut White (dalam Purnomo, 2008:37), bila jumlah observasi (n)

dikalikan yang diperoleh dengan derajat kebebasan sama dengan

jumlah variabel bebas ternyata tidak signifikan, maka model yang

digunakan lolos dari heteroskedastisitas.

Menurut Setiaji, Uji heteroskedastisitas ada berbagai macam cara yaitu Uji

(43)

N. Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi

1. Uji F

Menurut Kuncoro, uji statistik F ini menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimaksukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (dalam Purnomo, 2008:34).

Adapun uji F ini dilakukan dengan melakukan penghitungan nilai statistik

F dengan menggunakan formula sebagai berikut :

F =

Keterangan :

: koefisien determinasi

: jumlah observasi

: jumlah parameter

Jika maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti

ada pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan.

Jika < maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak yang berarti

tidak ada pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan.

2. Uji ketepatan Parameter Penduga (Uji t)

Menurut Kuncoro, uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

(44)

variasi variabel terikat (dalam Purnomo, 2008:34). Uji t ini digunakan

statistik t yang dihitung dengan formula sebagai berikut :

th =

Keterangan :

Th : nilai t hitung

: koefisien regresi

: standar error dalam koefisien regresi

Jika nilai , maka hipotesis alternatif (Ha) diterima,

sehingga ada pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia secara

parsial terhadap kinerja karyawan. Jika nilai < , maka

hipotesis alternatif (Ha) ditolak, sehingga tidak ada pengaruh kompensasi,

gaya kepemimpinan, dan usia secara parsial terhadap kinerja karyawan.

3. Koefisien Determinasi (

Koefisien determinasi ( mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam, menerangkan variabel terikat formula untuk menghitung koefisien

determinasi adalah sebagai berikut:

=

= 1 -

= 1 -

Keterangan :

ESS : jumlah kuadrat dari regresi

TSS : total jumlah kuadrat

(45)

Persamaan tersebut menunjukkan proporsi total jumlah kuadrat (TSS)

yang diterangkan oleh variabel independen dalam model. Sisanya

(46)

28

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang mengenai gambaran umum perusahaan,

sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, visi-misi dan jenis-jenis

pekerjaan yang ada. Data yang didapatkan berdasarkan pada hasil wawancara

dengan wakil pihak PT Iskandar Indah Printing Textile dan hasil penelitian

peneliti terdahulu.

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan

perorangan.Berdiri pada tahun 1975 tepatnya di Jalan Pakel No. 11 Kerten,

Laweyan, Surakarta oleh Bapak Wahyu Iskandar. Namun karena usaha yang

terus berkembang, maka keluarga Wahyu Iskandar bersepakat untuk

mendirikan badan usaha berbentuk CV (Comanditer Vennonschap) dengan

nama CV Iskandartex. CV Iskandartex baru memulai produksinya satu tahun

kemudian dan berbadan hukum pada tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan

No. 98 tanggal 23 Mei 1983.

Pada pendirian CV Iskandartex tanggal 23 Mei 1975, perusahaan

menanamkan investasinya pada mesin tenun yang pada waktu itu baru

berjumlah 25 unit dan karyawan sekitar 200 orang yang dibagi menjadi 16

jam kerja (2 shift). Pada tahun 1977 berkembang menjadi sekitar 77 unit,

tahun 1991 berjumlah 520 unit, dan pada tahun 1992 mesin yang digunakan

(47)

di bidang pemasaran dan produksi yang sangat pesat. Bersama itu pula pada

tanggal 2 Januari 1991 berubah menjadi PT dengan nama PT. Iskandar Indah

Printing Textile dengan surat ijin usaha No. 199/11.16/PB/VIII/1991/PI.

B. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT Iskandah Indah Printing Textile berdiri di atas lahan seluas 4

hektar yang berada di Jalan Pakel No 11 Kerten, Laweyan,Surakarta. Lokasi

ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain:

1. Ditinjau dari segi ekonomis

a) Mudah dalam pendistribusian barang, sehingga dapat menghemat

ongkos transportasi atau pengangkutan.

b) Cukup banyak tenaga kerja yang tersedia.

c) Mudah untuk memasarkan produknya (dekat dengan jalan besar atau

jalan raya).

2. Ditinjau dari segi sosial

a) Menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitar perusahaan.

b) Membantu pemerintah dalam menyukseskan kampanye pemakaian

produk dalam negeri.

3. Ditinjau dari segi teknis

a) Daerah sekitar masih cukup luas untuk mengembangkan perusahaan

tersebut.

b) Mudah untuk pengadaan alat-alat, sparepart, mesin tenun, dan

(48)

C. Personalia Perusahaan

1. Jumlah Tenaga Kerja

Karyawan-karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textiledibagi dalam dua

bagian, yaitu:

a) Bagian produksi, yaitu bagian yang bekerja di departemen

unitweaving dan departemen unit printing serta finishing.

b) Bagian non produksi, yaitu karyawan kantor.

2. Jam Kerja Perusahaan

Mesin dijalankan selama 24 jam, kecuali waktu istirahat selama satu jam.

Sistem kerja karyawan dibagi menjadi dua bagian,yaitu:

a) Day shift : masuk pagi terus.

b) Shift : masuk pagi, siang, atau malam.

Sistem kerja shift dibagi menjadi tiga group, yaitu:

a) Shift I atau group A masuk pagi.

b) Shift II atau group B masuk siang.

c) Shift III atau group C masuk malam.

Tiap-tiap shift dikepalai oleh kepala shift, pengawas, dan staff

masing-masing bagian dan mendapatkan jam istirahat selama satu jam yang diatur

sedemikian rupa, sehingga tidak terdapat waktu luang dan tidak

(49)

3. Pembagian kerja di perusahaan ini adalah:

a) Group A : pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB dengan waktu istirahat mulai pukul 11.30 WIB – 12.30 WIB.

b) Group B : pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB dengan waktu istirahat mulai pukul 18.45 WIB – 19.45 WIB.

c) Group C : pukul 23.00 WIB – 07.00 WIB dengan waktu istirahat

mulai pukul 02.00 WIB – 03.00 WIB.

Pembagian waktu kerja di atas hanya berlaku untuk karyawan bagian

produksi dan teknik, sedangkan untuk karyawan bagian non produksi jam

kerjanya 40 jam per seminggu dengan pembagian waktu kerjanya dari hari

Senin sampai dengan hari Jumat mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul

16.00 WIB dengan istirahat mulai pukul 11.45 WIB sampai pukul 12.45

WIB dan pada hari Sabtu masuk mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00

WIB. Pergantian masuk kerja tiap bagian produksi setiap seminggu sekali

dan dimulai setiap hari Senin.

D. Sistem Pengupahan

Sistem upah yang digunakan perusahaan bagi karyawan adalah sebagai

berikut:

1. Upah bulanan

Upah atau gaji yang diberikan setiap akhir bulan, misalnya untuk staf

(50)

2. Upah mingguan

Upah atau gaji yang diberikan pada akhir minggu, misalnya untuk bagian

operator mesin pada unit weaving, printing, dan finishing.

3. Upah borongan

Upah atau gaji yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang

diselesaikan, misalnya untuk bagian pengepakan dan pembungkusan.

4. Upah lembur

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan

memberikan beberapa fasilitas dan hak yang perlu diterima, yaitu:

1. Tunjangan Hari Raya (THR)

2. Tunjangan kesejahteraan yang diberikan setiap menjelang akhir tahun

atau libur hari raya.

3. Mengikutsertakan karyawan dalam Asuransi Sosial Tenaga Kerja

(ASTEK).

4. Tunjangan kesejahteraan berupa pembayaran asuransi yang dibayarkan

perusahaan kepada jasa asuransi. Adapun presentase untuk asuransi

diatur sesuai dengan aturan yang ada dari pemerintahan.

(51)

6. Pelayanan untuk karyawan yang mengalami gangguan kesehatan selama

proses produksi berlangsung.

7. Cuti hamil

8. Tunjangan kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan meskipun

sedang cuti hamil, misalnya berupa upah sebesar 50% atau kurang dari

upah minimum yang diterima.

9. Fasilitas kendaraan

Pelayanan untuk transportasi karyawan.

10.Memberikan pakaian seragam atau dinas.

F. Struktur Organisasi

Organisasi mempunyai suatu alat untuk mencapai tujuan. Organisasi secara

keseluruhan mencerminkan pola hubungan yang tetap, mempunyai pola

interaksi tertentu dan koordinasinya. Dalam struktur organisai masing-masing

bagian mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri. Pembagian kerja ini

dimaksudkan untuk menyederhanakan keanekaragaman dari kegiatannya.

Adapun bagian atau struktur organisasi dari PT. Iskandar Indah Printing

(52)

Gambar IV.2

Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile

G. Deskripsi Jabatan

Diskripsi jabatan merupakan uraian dan tanggung jawab dari masing-masing

unit organisasi yang ada dalam perusahaan. Adapun deskripsi jabatan dari

struktur organisasi PT.Iskandar Indah Printing Textile dipegang oleh para

pemegang saham yang telah telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Adapun fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang

(53)

1. Rapat umum pemegang saham (RUPS)

a) Fungsi : Sebagai badan legislatif yang mempunyai kekuasaan

tertinggi dalam perusahaan

b) Tugas :

1) Mengadakan rapat tahunan dan dengan persetujuan anggota

mengadakan rapat istimewa.

2) Menggariskan kebijaksanaan perusahaan secara garis besar.

c) Wewenang :

1) Mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan

2) Mengesahkan ketetapan tahunan.

3) Bertanggung jawab atas pemberhentian dan pengangkatan

Direkturdan Komisaris.

2. Dewan komisaris

a) Fungsi : Sebagai wakil pemegang saham yang mengawasi arah

jalannya perusahaan.

b) Tugas :

1) Menandatangani laporan tahunan.

2) Menjamin bahwa perusahaan berjalan dan menjalankan aktivitas

sesuai dengan kepentingan pemegang saham.

c) Wewenang :

1) Mengadakan RUPS.

(54)

3) Mengawasi pekerjaan direksi baik secara preventif maupun

representatif.

4) Menunjuk akuntan publik untuk melaksanakan pemeriksaan

tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan.

5) Bertanggung jawab terhadap pihak ketiga yang merugikan

perusahaan.

3. Direktur

a) Fungsi :Dibawah RUPS bertindak sebagai pengelola perusahaan

yang dipercayakan kepadanya.

b) Tugas :

1) Mendelegasikan wewenang kepada para manajer bawah dan

mengawasi pelaksanaanya.

2) Bekerjasama dengan manajer dalam mengelola perusahaan.

3) Mewakili perusahaan baik didalam maupun luar perusahaan.

c) Wewenang :

1) Mengadakan atau menjalin kerjasama dengan pihak luar

perusahaan.

2) Meminta laporan pertanggung jawaban pada manajer.

3) Memberi saran, nasehat, petunjuk, dan bimbingan pada manajer

bawah

4) Bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan kepadanya

dan juga atas informasinya yang diturunkan kepada manajer

(55)

4. Audit intern

a) Fungsi : Sebagai penilai yang memberi saran dan pendapat atas

berlakunya sistem pengendalian intern.

b) Tugas :

1) Meneliti sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam

resiko kerugian.

2) Memeriksa dan menilai baik tidaknya pengendalian intern dan

mendorong penggunaan cara-cara efektif dengan biaya

minimum.

3) Meneliti sejauh mana pelaksanaan prosedur atau kebijaksanaan

yang ditetapkan oleh perusahaan.

c) Wewenang :

1) Memberi pendapat atas efisiensi dan kelayakan prosedur.

2) Memberi saran atau ide perbaikan kegiatan.

3) Menentukan dapat dipercaya atau idaknya informasi laporan

keuangan yang dihasilkan perusahaan.

4) Bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas laporan yang

dibuatnya

Kemudian untuk selanjutnya terdapat juga kabag pembelian, kabag

penjualan, kabag keuangan, kabag pabrik, kabag pembukuan, kabag

personalia, dan kepala gudang dimana kepala gudang disini memiliki

(56)

bagian produksi, bagian produksi, bagian finishing, bagian maintenance,

kepala teknik, bagian bengkel produksi.

Dimana fungsi, tugas, dan wewenangnya tidak jauh berbeda dengan

perusahaan lain yang serupa.

H. Tugas dan Fungsi Perusahaan

PT.Iskandar Indah Printing Textile sebagai pabrik textile mempunyai

tugas-tugas antara lain :

1. Membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan

membuka lapangan kerja baru.

2. Membantu dalam pengadaan sandang atau kain untuk memenuhi salah

satu kebutuhan pokok manusia.

3. Membantu perusahaan-perusahaan kecil untuk mengembangkan industri

di daerahnya.

Sedangkan fungsi PT.Iskandar Indah Printing Textile itu sendiri adalah

sebagai berikut :

1. Menjalankan segala usaha dalam bidang sandang.

2. Sebagai perusahaan textile yang dapat memenuhi selera permintaan

konsumen dengan jalan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

(57)

39 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil pengumpulan data dari hasil angket,

analisis data penelitian dan pembahasan data penelitian. Analisis terdiri dari

pengujian instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik,

analisis regresi linier berganda, uji hipotesis (uji F dan uji t). Pengolahan data

yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu program software SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows dan Microsoft

Office Excel 2007.

A. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan korelasi product moment Pearson yaitu analisis dengan

mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Item-item

pernyataan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan

item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap

apa yang ingin diungkap (Sulistyo, 2012:40).

Kriteria yang digunakan adalah bila korelasi butir-butir pernyataan

terhadap skor totalnya tersebut ≥ , maka butir peryataan tersebut

dinyatakan valid.

Untuk responden yang berjumlah 80 responden, dapat diperoleh

(58)

diperoleh nilai = 0,219, sehingga patokan yang peneliti

gunakan adalah jika lebih besar dari 0,219. hasilnya sebagai

berikut :

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Item Pernyataan Status

Kompensasi (X1)

Peryataan 1 0,691 0,219 Valid

Peryataan 2 0,801 0,219 Valid

Peryataan 3 0,697 0,219 Valid

Peryataan 4 0,678 0,219 Valid

Peryataan 5 0,562 0,219 Valid

Gaya

Kepemimpinan (X2)

Peryataan 6 0,768 0,219 Valid

Peryataan 7 0,632 0,219 Valid

Peryataan 8 0,462 0,219 Valid

Peryataan 9 0,540 0,219 Valid

Peryataan 10 0,599 0,219 Valid

Usia (X3) Peryataan 11 1 0,219 Valid

Kinerja Karyawan (Y)

Peryataan 12 0,766 0,219 Valid

Peryataan 13 0,547 0,219 Valid

Peryataan 14 0,721 0,219 Valid

Peryataan 15 0,581 0,219 Valid

Peryataan 16 0,697 0,219 Valid

Sumber : data primer yang diolah 2014

Dari data diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ke-16

pernyataan yang ada adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai

lebih besar dari .

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian instrumen reliabilitas menggunakan teknik Spearman

Brown (Split-half). Hasil reliabilitas yang didasarkan pada Sprearman

(59)

Tabel V.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Split-half Item Keterangan

Kompensasi 0,918 5 Reliabel

Gaya Kepemimpinan 0,845 5 Reliabel

Usia 1,000 1 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,858 5 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah 2014

Jika dilihat dari tabel V.2, maka terlihat bahwa keempat komponen

variabel diatas jika dibandingkan dengan pearson sebesar 0,219,

maka hasil yang didapat adalah reliabel. Ini berarti nilai realibilitas

tersebut memenuhi syarat. Uji ini juga bisa menggunakan patokan 0,6

sebagai pengujian reliabilitasnya, jika lebih dari 0,6 maka instrumen

tersebut reliabel.

B. Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden ini adalah untuk mengetahui

pendistribusian jawaban responden setelah mereka mengisi angket yang

diberikan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah :

1. Jenis Kelamin

Untuk mengetahui pendistribusian mengenai jumlah persentase jenis

kelamin dari angket yang disebarkan. Dalam penelitian ini hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel V.4

Distribusi Jawaban Responden pada Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Laki – laki 50 62,5%

Perempuan 30 37,5%

(60)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pendistribusian

angket didominasi oleh laki–laki dikarenakan pekerja bagian produksi memang didominasi oleh laki–laki.

2. Pendidikan Terakhir

Untuk mengetahui pendistribusian mengenai jumlah persentase

tingkat pendidikan dari angket yang disebarkan. Dalam penelitian ini

hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel V.5

Distribusi Jawaban Responden pada Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Persentase

SD 7 8,75%

SLTP 45 56,25%

SLTA 27 33,75%

Diploma 1 1,25%

Sarjana 0 0%

Sumber : Data Primer yang diolah 2014

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pendistribusian

angket didominasi oleh responden yang memiliki pendidikan

terakhir hingga SLTP, diurutan ke 2 yaitu responden yang memiliki

pendidikan terakhir hingga SLTA, diurutan ke 3 pendidikan terakhir

hingga SD, urutan ke 4 pendidikan terakhir hingga Diploma dan

tidak ada responden yang menempuh pendidikan hingga sarjana.

3. Lama Bekerja

Untuk mengetahui pendistribusian mengenai jumlah persentase lama

bekerja dari angket yang disebarkan. Dalam penelitian ini hasil yang

(61)

Tabel V.6

Distribusi Jawaban Responden pada Lama Bekerja

Keterangan Jumlah Persentase

≤2 tahun 0 0%

3-6 tahun 26 32,5%

≤7 tahun 54 67,5%

Sumber : Data Primer yang diolah 2014

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada pendistribusian

angket didominasi oleh responden yang telah bekerja ≥ 7 tahun dikarenakan pekerja bagian produksi memang membutuhkan pekerja

yang baik dibidangnya dan umumnya telah memiliki banyak

pengalaman dibidang tersebut.

C. Analisis Data

Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linier

berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier

antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,....Xn) dengan variabel

dependen (Y). Dari hasil olah data yang dilakukan peneliti diperoleh

hasil pada tabel berikut :

Tabel V.7

1(Constant) 14.180 2.330

Kompensasi -.100 .092

Gaya_Kepemimpinan .313 .100

Usia .658 .301

(62)

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari hasil tersebut dapat dibuat

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = 14,180 – 0,100X1 + 0,313X2 + 0,658X3 Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

X1 = Kompensasi

X2 = Gaya Kepemimpinan

X3 = Usia

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal atau mendekati normal. Model regresi yang

memenuhi asumsi normalitas jika dalam grafik P-P Plot, datanya

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Hasil uji normalitas yang didasarkan pada Kolmogorov-Smirnov

(63)

Tabel V.8 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.54912528

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .110

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .982

Asymp. Sig. (2-tailed) .290

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi ( Asymp.Sig

2-tailed) sebesar 0,290 > 0,05 berarti data berdistribusi normal.

Dilihat dari normality probability plot menunjukkan titik-titik yang

mengikuti garis diagonal artinya data berdistribusi normal. Sumbu

horisontal menunjukkan data yang telah diurutkan dari kecil ke besar,

sedangkan sumbu vertikal menunjukkan probabilitas atau peluang

kumulatif. Hasil dapat dilihat pada gambar grafik normality probability

plot berikut ini :

Gambar V.3

(64)

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan antar variabel independen dalam model regresi. Jika terjadi

korelasi yang tinggi maka hal ini dinamakan terdapat problem

multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen.

Dari hasil yang didapat disimpulkan bahwa antar variabel

independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Hal ini terlihat dari

kedua variabel yang diketahui nilai variance inflation factor (VIF)-nya

kurang dari 10 yaitu kompensasi (1,099), gaya kepemimpinan (1,122),

dan usia (1,022) dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel V.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kompensasi .910 1.099

Gaya_Kepemimpinan .891 1.122

Usia .978 1.022

(65)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Hasil yang

didapat adalah seperti gambar di bawah ini :

Gambar V.4 Heteroskedastisitas

Scatter plot adalah grafik yang digunakan untuk melihat suatu pola

hubungan antar variabel. Diketahui bahwa titik-titik dalam scatter plot

tidak membentuk pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y berarti tidak terjadi masalah

(66)

E. Uji Hipotesis dan Koefisien Determinasi

1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan dengan Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X1,X2,...Xn) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y). Dari hasil olah data yang dilakukan, diperoleh

a. Predictors: (Constant), Usia, Kompensasi, Gaya_Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan Hipotesis

Ho : X1 ; X2 ; X3 = 0; Artinya variabel kompensasi, gaya

kepemimpinan, dan usia tidak berpengaruh secara simultan terhadap

sikap konsumen.

Ha : X1 ; X2 ; X3 minimal salah satu 0; Artinya variabel

kompensasi, gaya kepemimpinan, dan usia berpengaruh secara

simultan terhadap sikap konsumen.

b) Menentukan Tingkat Signifikansi

(67)

c) Pengambilan Keputusan

Signifikansi > 0,05 jadi Ho diterima.

Signifikansi 0,05 jadi Ho ditolak.

d) Kesimpulan

Dari hasil Tabel V.10 terlihat bahwa tingkat signifikan kurang dari

0,05 yaitu sebesar 0,007 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

bahwa variabel kompensasi, gaya kepemimpinan dan usia secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan.

2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Partial dengan Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X1,X2,....Xn) secara partial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil olah data yang dilakukan,

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.11 Hasil Uji t

Model t Sig.

1(Constant) 6.087 .000

Kompensasi -1.087 .280

Gaya_Kepemimpinan 3.144 .002

Usia 2.186 .032

(68)

Tahap-tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

Ho1 : Kompensasi secara parsial tidak berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan

Ha1 : Kompensasi secara parsial berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan

Ho2 : Gaya kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan

Ha2 : Gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan

Ho3 : Usia secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan

Ha3 : Usiasecara parsial berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan

b) Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkap signifikansi menggunakan = 5%

c) Pengambilan keputusan

Apabila nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima.

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.1
Gambar IV.2
Tabel V.7      Hasil Uji Regresi Linier Berganda
+7

Referensi

Dokumen terkait

International Conference on Environment and Health, 22-23 May 2013, Soegijapranata Catholic University, Indonesia 255 environmental contamination are criminal.. sanction

The algorithm of plugin can be divided into the following four sequential stages (Fig 1): (1) Splitting channels, (2) Detecting haemozoin area in blue channel, (3) Measuring

menunjukan bahwa ikan Sicyopterus longifilis di stasiun Arassi pola pertumbuhanya bersifat alometrik negatif (b&lt;3) yang berarti pertambahan panjang lebih besar

dr Absor M.Kes juga menjelaskan bahwa program pelatihan dokter pendamping merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati antara PP Muhammadiyah dengan KIDI, sebagai

Ayur veda adalah upaveda dari Rgveda, namun para pakar yang lain menganggap bahwa Ayurveda merupakan upaveda dari Atharvaveda.. Susastra Ayurveda merupakan ajaran

sebagaai ulos Panggabei pada waktu orang tua meninggal yang telah mencapai. satu tingkat

Skripsi ini terdiri atas lima bab, bab pertama yaitu pendahuluan berisi subbab tentang latar belakang yang mengemukakan alasan mendasar diadakannya penelitian, kemudian rumusan

Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan