• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan sehari-hari setiap manusia tentu berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan bahasa yang mereka kuasai,berbeda dengan binatang yang hanya mengeluarkan suara yang sama dalam berkomunikasi,manusia adalah ciptaan Tuhan yang mahakuasa yang derajatnya lebih tinggi dari ciptaan lainnya. Bahasa itu sendiri adalah suatu ujaran atau ucapan yang digunakan untuk menyampaikan keinginan hati,pendapat,respon dari suatu pernyataan dan jawaban dari suatu pertanyaan.Bahasa juga sebagai suatu aspek dari kebudayaan yang ada di sekitarnya,dan tidak lepas dari budayanya karena kaitannya sangat erat dengan pola pikir manusia.Buktinya adalah bahasa merupakan sarana dari pengembangan budaya,untuk mempelajari sebuah budaya,maka harus ada yang mengerti bahasanya.

Dalam setiap negara bahasa yang dipakai bukan hanya satu negara,bahkan disetiap daerah di negara yang sama menggunakan bahasa yang berbeda yang disebut dengan bahasa daerah. Salah satunya adalah negaara Jepang, walaupun satu pulau tapi disetiap daerah memiliki bahasa tersediri. Walaupun dialek mereka berbeda tapi tetap saja mereka menyebutnya dengan bahasa Jepang (nihongo), seperti Tokyo, Osaka, Kyoto mereka menggunakan dialek yang berbeda. Berbeda dengan indonesia, walaupun bahasa nasionalnya adalah indonesia,tetapi disetiap pulau memiliki bahasanya sendiri, itulah yang disebut dengan bahasa daerah.

Bahasa jepang adalah bahasa yang banyak dipelajari orang asing,ada banyak alasan mereke mempelajarinya. Bisa karena budayanya,untuk berbisnis,atau karena suka dengan hobby mereka terhadap anime atau manga jepang yang lagi terkenal. Beberapa orang menganggap mempelajari bahasa jepang tidaklah sulit,sebagian juga menyatakan sangat sulit karena ada kanji yang tidak semua negara menggunakannya sehingga tidak semua orang bisa membaca dan menulisnya. Dibutuhkan ketekunan dan kerajinan untuk mempelajari bahasa asing termasuk bahasa jepang. Dalam berkomunikasi dengan orang jepang bisa terjadinya kesalahan diakibatkan perbedaan budaya. Hal itu bisa disatukan apabila keduanya saling mengerti keadaan masing-masing,si pelajar bahasa memahami cara bicara dengan orang

(2)

jepang yang beda usia dan orang jepang memahami bahwa orang asing adalah pelajar yang mempelajari bahasanya.

Bahasa jepang dengan bahasa indonesia memiliki tata bahasa yang berbeda. Jika tata bahasa Indonesia adalah s-p-o-k yang terdiri dari subjek,prediket,objek dan keterangan, tetapi keterangan tidak selalu ada dalam bahasa indonesia dan keterangan juga bisa ditulis di depan. Berbeda dengan bahasa Jepang yang tata bahasanya adalah s-k-o-p yang terdiri dari subjek,keterangan,objek dan predikat.contoh tata bahasa Indonesia adalah:saya pergi ke pasar besok, kata saya sebagai subjek,pergi sebagai prediket, pasar sebagai objek dan besok adalah keterangan waktu.jika dibuat ke dalam bahasa Jepang akan menjadi: 私はあした市場へ行き ます(watashi wa ashita ichiba e ikimasu),watashi sebagai subjek,ashita sebagai keterangan waktu, ichiba sebagai objek dan ikimasu sebagai prediket. Dengan memerhatikan tata bahasa Jepang,penulis memandang bahwa bahasa jepang adalah bahasa yang menarik untuk dipelajari walaupun tata bahasanya berbeda dengan bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Jepang kata yang menunjukkan hubungan antara kata satu dengan yang lainnya yaitu joshi (助詞) yang didalam bahasa indonesia disebut partikel. Joshi dalam bahasa jepang memiliki fungsi dan cara pemakaian yang berbeda-beda. Joshi juga tidak bisa berdiri sendiri, jika berdiri sendiri ia tidak memiliki arti. Jumlah partikel dalam bahasa jepang sangat banyak. Diantara partikel-partikel bahasa jepang ada yang sama artinya dalam bahasa Indonesia dan ada yang tidak bisa diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, partikel adalah kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi.

Joshi di dalam bahasa jepang ada yang memiliki beberapa fungsi yang berbeda, namun ada juga beberapa partikel yang memiliki fungsi yang hampir mirip satu sama lainnya bahkan ada yang diterjemahkan ke bahasa indonesia memiliki arti yang sama. Seperti partikel 「~から~まで」dan「~から~にかけて」jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi “~dari ~sampai”, partikel inilah yang dibahas dalam skripsi ini. Hal ini juga yang membuat bahasa Jepang menjadi lebih rumit dibandingkan bahasa lainnya sehingga beberapa orang asing merasa sulit untuk mempelajarinya. Juga dalam kalimat bahasa Jepang, terdapat penggunaan partikel di setiap kalimatnya, dan satu partikel bahasa Jepang biasanya memiliki fungsi lebih dari satu tergantung penggunaannya pada kalimat.

(3)

Partikel dalam bahasa Jepang memiliki fungsi yang penting pada kalimat, seperti untuk menunjukkan subjek, objek, predikat, dan hal – hal lain yang membentuk suatu kalimat. Karena sebuah partikel tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus menempel pada kata lain baru partikel tersebut dapat diketahui fungsinya, Penggunaan partikel dalam bahasa Jepang terkesan lebih rumit dan lebih sulit, terlebih lagi bagi pemelajar bahasa Jepang yang tidak terbiasa dengan penggunaan partikel di bahasa ibu, seperti bahasa Indonesia.

Dalam tulisan ini, Penulis akan membahas salah satu dari partikel jepang yang memiliki arti yang sama, yaitu penggunaan partikel 「~から~まで」dan「~から~にか けて」. Partikel 「~から~まで」lebih umum ditelinga orang asing yang belajar bahasa Jepang, Kerena partikel ini muncul di awal pembelajaran bahasa Jepang. Sedangkan partikel 「~から~にかけて」muncul saat si pelajar sudah tingkat atas dalam mempelajari bahasa Jepang.

1.2 Masalah Pokok

Permasalahan pokok yang akan penulis teliti adalah mengenai pembahasan tentang penggunaan partikel (joshi/助詞) 「~から~まで」dan「~から~にかけて」dalam majalah Mezameyo.

1.3 Formulasi Masalah

Formulasi masalah dalam penelitian ini penulis akan menjabarkan pengertian bahasa,

joshi serta menjelaskan perbedaan partikel 「~から~まで」dan「~から~にかけて」

yang terdapat dalam majalah Mezameyo dari tahun 2003-2006.

1.4 Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti penggunaan partikel ~kara~made dan ~kara nikakete yang memiliki arti sama tetapi penggunaannya berbeda. Penulis memilih majalah mezameyo sebagai korpus data karena saat penulis membaca majalah mezameyo,kedua partikel digunakan. Selain itu penulis meneliti menggunakan teori ~made

(4)

dari Yabusaki dan teori ~kara~nikakete dari Nakamura di dalam ~Takase Mari. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan ada dua metode, yaitu deskriptif analitis dan metode kepustakaan.

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memahami perbedaan dalam penggunaan partikel 「~から~まで」dan「~から~にかけて」yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia memiliki arti yang sama.

1.6 Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan dengan membaca buku – buku dari perpustakaan umum baik buku dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia. Lalu didukung juga dengan jurnal – jurnal ilmiah yang didapatkan oleh penulis melalui media internet. Data yang dicari pun melalui majalah elektronik yang ada di internet. Dan di penelitian ini, penulis akan membahas tentang penggunaan partikel 「~から~まで」dan「~から~にかけて」. Penelitian tentang perbandingan kedua partikel ini belum ada di lingkungan Bina Nusantara University yang membuat penulis merasa sedikit kesulitan untuk mencari bahan-bahan dalam bahasa Indonesia.Penulis menemukan artikel dalam bahasa Jepang yang membahas tentang perbedaan kedua partikel ini, sarjana jepang yang bernama Takase Mari pernah sebelumnya meneliti tentang partikel 「 ~ か ら ~ ま で 」 dan「 ~ か ら ~ に か け て 」 . Di dalam artikelnya,Takase menyebutkan ada sedikit perbedaan penggunaan partikel itu, yaitu partikel 「~から~まで」cakupannya lebih luas dan 「~から~にかけて」hanya ruang lingkup sempit. Penulis tidak begitu mengetahui data apa yang dipakai oleh Takase Mari,tapi yang pasti data yang penulis gunakan dengan yang Takase Mari gunakan berbeda.

Teori yang digunakan oleh Takase Mari juga digunakan oleh penulis untuk meneliti kedua partikel. Teori (~まで) dikemukakan oleh Yabusaki tetapi di dalam contohnya memasukkan partikel (~から) dimana penulis dapat menyimpulkan ada 5 penggunaan partikel (~まで) yaitu:jumlah/volume,tingkatan/derajat,titik tiba perubahan posisi yang dibagi menjadi tiga:tempat,waktu dan volume/jumlah yang dikerjakan. Dan teori (~から~

(5)

にかけて) yang di tulis oleh Nakamura,penulis menyimpulkan ada dua penggunaan partikel ~から~にかけて yaitu:ruang lingkup waktu dan ruang lingkup ruang.

Data yang digunakan oleh penulis adalah dari majalah Mezameyo, yang diterbitkan tiap bulannya terbit 44.748.000 majalah dalam 99 bahasa. Tujuan majalah ini adalah menunjukkan cara mengatasi problem dewasa ini dan membangun keyakinan akan janji Pencipta tentang dunia baru yang aman dan damai. Penerbitnya adalah saksi-saksi Yehuwa,walaupun mereka adalah organisasi Kristen, Tetapi tidak memaksa orang untuk menjadi Kristen. Hal ini terlihat dari data yang digunakan oleh penulis untuk meneliti partikel 「~から~まで」dan「~から~にかけて」dalam majalah mezameyo, Dari data yang penulis ambil semuanya membahas tentang hal-hal yang umum. Di jepang tempat penerbitannya ada di kota Ebina prefektur Kanagawa.

Referensi

Dokumen terkait

Dari seluruh eksperimen posisi bukaan inlet yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi eksisting memiliki performa ventilasi alami yang sudah cukup baik dengan

Penanggulangan Bencana banjir di Kabupaten Brebes dengan Mitigasi merupakan suatu komponen yang fundamental yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir karena

Berdasarkan komposisi patotipe Xoo pada pertanaman MH 2014/2015, rekomendasi perbaikan teknologi pengendalian penyakit HDB pada periode tanam awal dan pertengahan yaitu menanam

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu 1) Iradiasi sinar gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE untuk mendapatkan nilai LD 50. 2) Seleksi untuk mendapatkan

Substitusi media MS dengan pupuk daun penuh belum dapat menunjukkan hasil yang setara dibandingkan dengan penggunaan media MS dalam perbanyakan tunas pisang secara

Jumlah Responden Petani Padi di Kabupaten Sragen dan Karanganyar berdasarkan Kombinasi Jenis Pupuk yang Digunakan. Multifungsi Sistem

Sampai dengan bulan Agustus 2005, kestabilan makroekonomi Indonesia Sampai dengan bulan Agustus 2005, kestabilan makroekonomi Indonesia Sampai dengan bulan Agustus 2005,