KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 36
BAB IV
PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional
Aspek fungsional berkaitan dengan pelaku aktivitas, kapasitas dan besaran ruang serta besaran spesifik ruang yang digunakan untuk perencanaan dan perancangan Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara.
4.1.1. Pendekatan Pelaku
Pelaku kegiatan merupakan salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan arsitektur. Pelaku kegiatan pada Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara Terdiri dari :
a. Kelompok Kegiatan Dinas Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara
Bentuk kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas,badan dan Bagian pada Kantor Bersama, seperti :
o Dinas, Badan dan Bagian terkait o Staff
o Karyawan
o Pengunjung terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a) Masyarakat umum yang berkepentingan dengan Dinas Terkait
b) Pegawai instansi pemerintah lain yang berkepentingan melakukan koordinasi penyelenggaraan dinas terkait
c) Wartawan/reporter, kelompok orang yang meliput kegiatan di Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara pada saat tertentu.
b. Kelompok Kegiatan Penunjang
Kelompok kegiatan penunjang ini timbul karena adanya aktifitas dari masing-masing penghuni Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang, antara lain :
o Kegiatan makan minum (kantin) o Kegiatan transaksi (Bank) o Kegiatan pertemuan o Kegiatan ibadah
c. Kelompok Kegiatan Pelayanan
Kelompok kegiatan pelayanan ini sebagai fasilitas layanan serta perawatan Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara, seperti :
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 37 o Kegiatan pengamanan gedung
o Kegiatan perawatan gedung o Kegiatan pelayanan lavatory
o Kegiatan pelayanan teknis bangunan
4.1.2. Pendekatan Kapasitas Pengguna
Jumlah pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besaran ruang. Data jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara :
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai Dinas terkait
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, 2012 A. Badan Kepegawaian Daerah
TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)
2009 46
2010 46 0 0 %
2011 47 1 1,07 %
2012 48 1 1,05 %
2013 50 1 1,02 %
Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
X = 0% + 1,07% + 1,05% + 1,02%
4
= 0,78%
Jumlah kenaikan per tahun = 0,78% x 50 = 0,39
Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :
Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata
t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah :
NO DINAS TEKNIS JUMLAH PNS JUMLAH
KARYAWAN
1 Badan Kepegawaian Daerah 46 4
2 DISPERINDAG 32 6 3 BAPERMADES 23 3 4 SATPOL PP 47 6 5 SANTEL 10 3 Jumlah 186
Pt = Po +( r x t)
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 38 Pt = Po + r x t P2023 = 50 + (0,39 x 10) P2023 = 50 + 4(pembulatan) P2023 = 54 B. Disperindag
TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)
2009 34
2010 35 1 1,45 %
2011 37 2 2,78 %
2012 37 0 0 %
2013 38 1 1,34 %
Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
X = 1,45% + 2,78% + 0% + 1,34%
4
= 1,39%
Jumlah kenaikan per tahun = 1,39% x 38 = 0,52
Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :
Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata
t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah :
Pt = Po + r x t
P2023 = 38 + (0,52 x 10) P2023 = 38 + 5
P2023 = 43 C. Bapermades
TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)
2009 23
2010 24 1 2,13 %
2011 25 1 2,04 %
2012 25 0 0 %
2013 26 1 1,96 %
Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
Pt = Po + r x t
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 39
X = 2,13% + 2,04% + 0% + 1,96%
4
= 1,53%
Jumlah kenaikan per tahun = 1,53% x 26= 0,4
Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :
Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata
t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah :
Pt = Po + r x t P2023 = 26 + (0,4 x 10) P2023 = 26 + 4
P2023 = 30 D. SATPOL PP
TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)
2009 51
2010 52 1 0,97 %
2011 52 0 0 %
2012 53 1 0,95 %
2013 53 0 0 %
Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
X = 0,97% + 0% + 0,95% + 0%
4
= 0,48%
Jumlah kenaikan per tahun = 0,48% x 53= 0,25
Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :
Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata
t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah :
Pt = Po + r x t
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 40 Pt = Po + r x t P2023 = 53 + (0,25 x 10) P2023 = 53 + 3 P2023 = 56 E. SANTEL
TAHUN JUMLAH PNS PERTUMBUHAN PROSENTASE (%)
2009 6
2010 6 0 0%
2011 6 0 0 %
2012 7 1 7,69 %
2013 7 0 0 %
Prosentase Rata-rata Jumlah PNS di Kab. Jepara
X = 0% + 0% + 7,69% + 0%
4
= 1,92%
Jumlah kenaikan per tahun = 1,92% x 7= 0,13
Prediksi 10 Tahun berikutnya (2023) :
Keterangan : Pt = Jumlah pegawai tahun perencanaan Po = Jumlah pegawai tahun terakhir r = Angka kenaikan rata-rata
t = Selisih tahun perencanaan dengan tahun terakhir Jumlah Unit tahun 2013 adalah :
Pt = Po + r x t P2023 = 7 + (0,13 x 10) P2023 = 7 + 1
P2023 = 8
4.1.3. Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2006, tentang standarisasi sarana dan prasaran kerja Pemerintah Daerah, ruang-ruang dalam kantor terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah pendekatan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang yang didasarkan pada aktifitas pengguna. Pendekatan aktifitas dan kebutuhan ruang yang terjadi di dalam Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara dapat dijabarkan seperti dalam tabel 4.2
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 41 a. Pegawai
Tabel 4.2 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pegawai Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara
b. Karyawan
Tabel 4.3 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Karyawan Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara
Aktifitas Pelayanan
No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang
1 Karyawan
Memberikan informasi kepada pengunjung, memantau
kegiatan di sekitar area resepsionis
Ruang resepsionis
Koordinasi informasi kepada pengunjung, menerima tamu sementara, menerima titipan pesan/barang bagi pegawai
Ruang informasi
Memantau kegiatan yang berlangsung di dalam gedung
Ruang monitor Aktifitas Lavatory Lavatory
Aktifitas Ibadah Musholla
Aktifitas Utama
No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang
1 Kepala Dinas Bekerja, istirahat Ruang kerja Menerima tamu Ruang tamu Berkumpul atau pertemuan Ruang rapat Koordinasi Kerja Ruang staff Penyimpanan dan Fotokopi
Arsip
Ruang arsip dan penyimpanan Berisitirahat Ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory 2 Kepala Bidang Bekerja, istirahat Ruang kerja
Menerima Tamu Ruang tamu Koordinasi Kerja Ruang kerja Penyimpanan Arsip Ruang arsip
Beristirahat Ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory 3 Kepala Seksi Bekerja, menerima tamu,
istirahat
Ruang kerja Koordinasi Kerja Ruang kerja Aktivitas lavatory Lavatory 4 Sekretaris Bekerja, menerima tamu,
istirahat
Ruang kerja, ruang istirahat 5 Staff Bekerja, menerima tamu,
istirahat
Ruang kerja, ruang istirahat Aktivitas lavatory Lavatory
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 42 Penyediaan makanan dan
minuman untuk kegiatan besar
Dapur Melakukan transaksi keuangan Bank
Penyediaan makanan dan minuman untuk kegiatan rutin
Pantry Makan, minum, istirahat Kantin Pengadaan barang kebutuhan Koperasi
Penjagaan keamanan gedung Pos Jaga Memarkir kendaraan Area Parkir Penyimpanan perlengkapan
kantor
Gudang Aktifitas operasional teknis Ruang Mekanikal
c. Pengunjung
Tabel 4.4 Pendekatan Aktifitas dan Kebutuhan Ruang Pengunjung Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara
4.1.4. Pendekatan Hubungan Kelompok Ruang
Ruang-ruang di dalam Kantor Kantor Bersama Pemerintah Kab. Jepara dikelompokkan berdasarkan fungsi atau kegiatan yang diwadahi, hal ini ditujukan agar penataan ruang di dalam Kantor Dinas Teknis Pemerintah Kota Semarang dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas. Maka diperlukan pendekatan hubungan antar kelompok ruang yangdapat dilihat pada skema berikut ini.
Keterangan :
: Hubungan yang erat : Hubungan yang tidak erat
Aktifitas Utama
No Pelaku Aktifitas Kebutuhan Ruang
1 Pengunjung Mencari informasi Dinas Terkait
Ruang resepsionis Mendapatkan informasi Ruang Tunggu 2 Instansi Lain Menunggu dan pertemuan Ruang Tunggu, Ruang Rapat,
Ruang Serbaguna 3 Wartawan/Report
er
Menunggu dan pertemuan Ruang Konferensi Pers/ Ruang Serbaguna
Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis)
Kelompok Kegiatan Dinas
Kelompok Kegiatan Pengunjung
Gambar 4.1 : Hubungan Kelompok Ruang Sumber : Analisa penyusun
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 43 4.1.5. Pendekatan Sirkulasi
Sirkulasi yang terjadi di Kantor Bersama Pemerintah Kabupaten Jepara yaitu sebagai berikut :
4.1.6. Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang
Ruang merupakan wadah aktifitas pelaku. Oleh karena itu, rencana besaran ruang harus mempertimbangkan kapasitas, perabot yang dipakai dan area sirkulasi agar terciptanya kenyamanan saat beraktifitas. Adapun sumber-sumber yang digunakan untuk mencari standar besaran ruang adalah sebagai berikut :
Kode Sumber
DA Neufert, Ernst, terjemahan Sunarto Tjahjadi dan Ferryanto Chaidir, Data Arsitek, JIlid 2 Edisi:33, Jakarta, Penerbit Erlangga, 1995
HD Human Dimension & Interior Space, Billboard Publication, Inc.
PM Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah
SB Studi Banding
A Asumsi
Gambar 4.2 Sirlkulasi Kantor Bersama Kab. Jepara Sumber : Studi Banding, 2013
Pegawai Karyawan Instansi Lain Masyarakat Wartawan ME Hall Utama Resepsionist Hall/Lobby - R. Kepala Dinas -R. Sekretariat - R. Kepala Bidang -R. Arsip - R. Kasie -R. Staff - Lavatory -R. Rapat - Mushola -Kantin - gudang
R. Kerja Dapur R. Petugas Kebersihan Koperasi Lavatory Kantin Mushola R. Kerja R. Tunggu R. Rapat R. Serbaguna R. Dinas Yang Dituju R. Tunggu R. Serbaguna R. Kerja R. serbaguna
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 44 Berikut adalah rincian mengenai dasar penentuan prosentase sirkulasi.
Tabel 4.5Penentuan Prosentase Sirkulasi
Prosentase Sirkulasi Keterangan
5-10 % Standar Minimum
20 % Kebebasan atau keleluasan sirkulasi 30 % Tuntutan kenyamanan fisik 40 % Tuntutan kenyamanan psikis 50 % Tuntutan spesifik kegiatan 70-100% Keterkaitan dengan banyak kegiatan
Sumber : Data Arsitek Jilid 2, 1995
1. Kelompok Kegiatan Utama
Tabel 4.6 Besaran Ruang Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER
KAPASIT AS LUAS LUAS TOTAL 1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepala Dinas Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM Toilet 4 m² PM 41 m² 2 Sekretaris Ruang Kerja 12 m² PM Ruang Tamu 10 m² PM 22 m² Ruang Sekretariat Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff B 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff C 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 86 m² 3 Ruang Kepala Bidang Ruang Kabid 12 m² PM 2 24 Ruang Tamu 10 m² PM 2 20 68m² 4 Bidang Perindustri an Ruang Kasi 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 61 m² 5 Bidang Perdaganga n Ruang Kasi 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 45 57 m² 6 UPT JTTC REGGING Ruang Kepala 9 m² PM 9 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 9 m² Ruang Staff 4 m² PM 4 m² 22 m² 8 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 18 m² 9 R.Rapat 80 m² A 1 UNIT 80 m² 80 m² 10 Prediksi 10 tahun kedepan Staff 4 m² A 5 20 m² 20 m² Jumlah 444,2 m² Sirkulasi 30 % 133,26 m²
Total Kebutuhan Ruang 577,46 m²
dibulatan 578 m²
Tabel 4.7 Besaran Ruang Badan Kepegawaian Daerah
NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER
KAPASIT AS LUAS LUAS TOTAL 1 Badan Kepegawaian Daerah Kepala BKD Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² 41 m² 2 Sekretaris Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² 22 m² Ruang Sekretariat Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 5 20 m² Ruang Staff B 4 m² PM 4 16 m² Ruang Staff C 4 m² PM 5 20m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 98 m² 3 Ruang Kepala Bidang Ruang Kabid 12 m² PM 3 36 m² Ruang Rapat 12 m² PM 3 36 m² Ruang Tamu 10 m² PM 3 30 m² 102 m² 4 Bidang Perencanaan dan Pengemban gan Pegawai Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 57 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 46 5 Bidang Mutasi Pegawai Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 57 m² 6 Bidang Pembinaan dan Pengolahan Data Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 57 m² 7 UPT Ruang Kepala 9 m² PM 9 m² Ruang Kasubbag 9 m² PM 9 m² Ruang Staff 4 m² PM 2 8 m² 26 m² 9 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 18 m² 11 R.Rapat 50 m² A 1 UNIT 50 m² 50 m² Jumlah 527,2 m² Sirkulasi 30 % 158,16 m²
Total Kebutuhan Ruang 685,36 m²
dibulatkan 690 m²
Tabel 4.8 Besaran Ruang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER
KAPASIT AS LUAS LUAS TOTAL 1 Badan Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa Kepala BAPERMADES Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² 41 m² 2 Sekretaris Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² 22 m² Ruang Sekretariat Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff B 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff C 4 m² PM 2 8m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 66 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 47 Kepala Bidang Ruang Tamu 10 m² PM 3 30 m² 102 m² 4 Bidang Pemberdaya an Ekonomi dan Masyarakat Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 41 m² 5 Bidang Pengemba ngan Desa Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 41m² 6 Bidang Penanggula ngan Kemiskinan Ruang Kasubbid 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 1 4 m² Ruang Staff B 4 m² PM 1 4 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 41m² 8 Gudang 9 m² SB 2 18 m² 18 m² 10 R.Rapat 50 m² A 1 UNIT 50 m² 50 m² Jumlah 421,2 m² Sirkulasi 30 % 126,36m²
Total Kebutuhan Ruang 547,56 m²
dibulatkan 548 m²
Tabel 4.9 Besaran Ruang Satuan Polisi Pamong Praja
NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER
KAPASIT AS LUAS LUAS TOTAL 1 Satuan Polisi Pamong Praja Kepala Satpol PP Ruang Kerja 25 m² PM 25 m² Ruang Tamu 12 m² PM 12 m² Toilet 4 m² PM 4 m² 41 m² 2 Sekretaris Ruang Kerja 12 m² PM 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² 22 m² Ruang Sekretariat Ruang Kasubbag 9 m² PM 3 27 m² Ruang Staff A 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff B 4 m² PM 2 8 m² Ruang Staff C 4 m² PM 2 8m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 48 Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 66 m² 3 Ruang Kepala Bidang Ruang Kabid 12 m² PM 2 24 m² Ruang Tamu 10 m² PM 2 20 m² 68 m² 4 Bidang Penegakan dan Ketertiban Ruang Kasie 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 25 100 m² Ruang Staff B 4 m² PM 5 20 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 153 m² 5 Bidang Perlindung an Masyarakat Ruang Kasie 9 m² PM 2 18 m² Ruang Staff A 4 m² PM 3 12 m² Ruang Staff B 4 m² PM 3 12 m² Ruang Arsip 9 m² SB 9 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 57 m² 7 Gudang 9 m² SB 4 36 m² 36 m² 9 R. Rapat 80 m² 1 80 m² 80 m² Jumlah 492,2 m² Sirkulasi 30 % 147,66 m²
Total Kebutuhan Ruang 639,86 m²
dibulatkan 640 m²
Tabel 4.10 Besaran Ruang Bagian Sandi dan Telekomunikasi
NO INSTANSI BAGIAN KEBUTUHAN
RUANG STANDAR SUMBER
KAPASIT AS LUAS LUAS TOTAL 1 SANTEL Ruang Kepala Bidang Ruang Kabid 12 m² PM 1 12 m² Ruang Tamu 10 m² PM 10 m² Ruang Staff 4 m² PM 6 24 m² 46 m² R. Sandi 9 m² SB 1 9 m² 9 m² 3 R. Telekomunikasi 9 m² SB 1 9 m² 9 m² 7 Gudang 9 m² SB 1 9 m² 9 m² 9 R.Rapat 30 m² A 1 UNIT 30 m² 30 m² Jumlah 92,2 m² Sirkulasi 30 % 27,66 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 49
Total Kebutuhan Ruang 119,86 m²
dibulatkan 120 m²
2. Kelompok Kegiatan Penunjang
Tabel 4.11 Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
NO FASILITAS KEBUTUHAN RUANG STANDA R SUMBE R KAPASITA S LUAS LUAS TOTAL
1. Kafetaria Ruang Makan 5.324 m² DA 100 Meja 532.4 m²
Dapur 30% Ruang Makan DA 159.72 m² 692.12 m² Sirkulasi 30 % 207.64 m²
Total Kebutuhan Ruang 899.76 m²
2 Koperasi Ruang Pengelola
Ruang Kepala 9 m² PM 1 9 m² Ruang Administrasi 4.46 m² DA 5 22.3 m² Ruang Tamu 1.2 m² DA 5 6 m² 37,3 m² Ruang Fotocopy Ruang pegawai 4 m² PM 1 4 m² Mesin Fotocopy 0,75 DA 1 0,75 m² 4,75 m² Ruang Penjualan Etalase Penjualan 3.6875 m² DA 1 29.5 m² Lemari Pendingin 0.81 m² DA 5 2.43 m² Kasir 2.64 m² DA 5 2.64 m² Gudang Penyimpanan 9 ² SB 1 9 m² 43,56 m² 85,61 m² Sirkulasi 30 % 25,68 m²
Total Kebutuhan Ruang 111,29 m²
3 Musholla Ruang Solat 0.96 m² DA 100 96 m²
Tempat Wudlu 15 m² SB 15 m²
Rak Sepatu 0.875 m² DA 3 3.63 m²
114.63 m²
Sirkulasi 30 % 34.39 m²
Total Kebutuhan Ruang 149.02 m²
Luas kebutuhan Ruang 1153,9 m²
3. Kelompok Kegiatan Pelayanan (Servis) Teknis
Tabel 4.12 Besaran Ruang Kegiatan Pelayanan (Servis)
NO KEBUTUHAN RUANG STANDA R SUMBE R KAPASITA S LUAS
1 House Power 63 m² PLN 1 Unit 63 m² 2 Ruang Travo 25 m² SB 1 Unit 25 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 50 4. Kelompok Kegiatan Parkir
Besaran Ruang Kegiatan Parkir
- Jumlah Pengunjung = ± 100 orang =20 mobil / 50 motor
- Pengunjung Pemerintah Kota Lain (Diasumsikan 30 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 35 orang, jika asumsi 1 mobil untuk 3-5 orang maka ada 7-10 mobil
- Pengunjung wartawan (diasumsikan 20 % dari jumlah pengunjung Dinas) = 20 orang = 4-5 mobil / 10-20 motor
- Jumlah pegawai yang akan menempati Kantor Bersama = 186 orang
- Jumlah pegawai yang menggunakan Mobil dinas (Eselon II dan III) = 19 orang - Jumlah pegawai yang menggunakan Motor dinas (Eselon IV dan v) = 167 orang
Tabel 4.13 Besaran Ruang Kegiatan Parkir
Sumber : analisa penyusun Tabel 4.14 Total Luas Bangunan
3 Ruang Pompa 20 m² SB 1 Unit 20 m²
Jumlah 108 m²
Sirkulasi 30 % 52 m²
Luas Kebutuhan Ruang 160 m²
NO Jenis Kendaraan STANDAR SUMBER KAPASITAS LUAS
1 Mobil - Mobil PNS 12.5 m² DA 19 237,5 m² - Mobil Pengunjung 12.5 m² DA 35 437,5 m² Jumlah 675 m² 2 Motor - Motor PNS 1.5 m² DA 167 250,5 m² - Motor Pengunjung 1.5 m² DA 70 105 m² Jumlah 355,5 m²
Luas Kebutuhan Ruang Parkir 1030,5 m²
NO KELOMPOK KEGIATAN RUANG LUAS (m²)
1 Kelompok Kegiatan Utama DISPERINDAG 605 m²
BKD 690 m²
BAPERMADES 563 m²
SATPOL PP 671 m²
SANTEL 315 m²
2 Kelompok Kegiatan Penunjang Indoor Kafetaria 899.76 m²
Koperasi 105.12 m²
Musholla 149.02 m²
3 Kelompok Kegiatan ME House Power 63 m²
Ruang Travo 25 m²
Ruang Pompa 20 m²
4 Kelompok Kegiatan Parkir Mobil 675 m²
Motor 355,5 m²
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 51 4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual
Pemilihan lokasi untuk tapak sudah ditentukan di Kecamatan Jepara sesuai dalam RTRW Kab. Jepara 2011-2031 menyebutkan bahwa :
Daerah Perkantoran, Perkantoran pemerintah berpusat di sekitar BWK 1 yaitu pusat kota, kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara dan masih dalam Kawasan Kantor Pemerintah Kab. Jepara. Perkantoran lainnya tersebar di berbagai tempat di sekitar jalan utama. Untuk bangunan Kantor Bersama ini sudah ditentukan lokasi tapaknya yaitu sebagai berikut :
Batas-batas :
Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk
Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara Data Tapak
- Lokasi : Kecamatan Jepara, Kab. Jepara
- Luas Lahan : ± 106 m x 65 m = 6890 m²
- BWK : BWK I (pusat kota di wilayah kawasan kantor kabupaten jepara) Perda terhadap tapak
- GSB, KDB, KLB : 10 m, 80%, 3
- Batas – batas Kawasan perkantoran Kabupaten Jepara : Utara : JL. Brigadir Jenderal Katamso Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk
Barat : Jl. RA Kartini, Alun-alun Jepara
- Batas – batas Tapak Terpilih :
Utara : Kantor Setda Lama Timur : Pemukiman Penduduk Selatan : Pemukiman Penduduk
Barat : Pemukiman penduduk/pertokoan Lokasi Tapak
Gambar 4.3. Rencana Lokasi Tapak di BWK I Sumber : wikimapia.org
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 52 - Potensi tapak :
BWK I fungsinya sebagai pusat : 1. Permukiman
2. Perdagangan dan Jasa
3. Perumahan, Perdagangan dan Jasa (Campuran) 4. Perkantoran 5. Pelayanan Umum 6. Pendidikan 7. Kesehatan 8. Peribadatan 9. Terminal
10. Jaringan Jalan dan Utilitas
11. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya
4.3. Pendekatan Aspek Kinerja
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara tentunya mengatur utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara harus memenuhi SNI yang dipersyaratkan.
4.3.1.Penghawaan dan Pengkondisian Udara
a. Setiap bangunan gedung negara harus mempunyaisistem penghawaan/ventilasi alami dan buatan yangcukup untuk menjamin sirkulasi udara yang segar didalam ruang dan bangunan
b. Dalam hal tidak dimungkinkan menggunakan sistem penghawaan atau ventilasi alami, dapat menggunakan sistem penghawaan buatan dan/atau pengkondisian udara dengan mempertimbangkanprinsip-prinsip konservasi energy
c. Pemilihan jenis alat pengkondisian udara harus sesuai dengan fungsi bangunan, dan perletakan instalasinyatidak mengganggu wujud bangunan
4.3.2.Pendekatan Sistem Pencahayaan
Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang cukup sesuai dengan fungsi ruang dalam bangunan tersebut, sehingga kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan dapat terjamin. Ketentuan teknis dan besaran dari pencahayaan alami dan pencahayaan buatan mengikuti standar dan pedoman teknis yang berlaku.
4.3.3. Sistem Telekomunikasi
Pada prinsipnya, setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana komunikasi intern dan ekstern. Penentuan jenis dan jumlah sarana komunikasi harus berdasarkan pada fungsi bangunan dan kewajaran kebutuhan.
4.3.4. Jaringan Listrik
Pemasangan instalasi listrik harus aman dan atas dasar hasil perhitungan yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik. Setiap bangunan gedung negara yang dipergunakan untuk kepentingan umum, bangunan khusus, dan gedung kantor tingkat Kementerian/Lembaga, harus memiliki pembangkit listrik darurat sebagai cadangan, yang catudayanya dapat memenuhi kesinambungan pelayanan, berupa genset darurat dengan minimum 40 % daya terpasang. Penggunaan pembangkit tenaga listrik darurat
KANTOR PEMERINTAH KAB. JEPARA 53 harus memenuhi syarat keamanan terhadap gangguan dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, knalpot diberi sillencer dan dinding rumahgenset diberi peredam bunyi.
4.3.5. Jaringan Air Bersih
a. Negara harus dilengkapi dengan prasarana air minum yang memenuhi standar kualitas, cukup jumlahnya dan disediakan dari saluran air berlangganan kota (PDAM), atau sumur, jumlah kebutuhan minimum 100 lt/orang/hari
b. Setiap bangunan gedung negara, selain rumah negara (yang bukan dalam bentuk rumah susun), harus menyediakan air minum untuk keperluan pemadaman kebakaran dengan mengikuti ketentuan SNI yang dipersyaratkan, reservoir minimum menyediakan air untuk kebutuhan 45 menit operasi pemadaman api sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan
c. Bahan pipa yang digunakan dan pemasangannya harus mengikuti ketentuan teknis yang ditetapkan
4.3.6. Jaringan Air Kotor
a. Pada dasarnya pembuangan air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, harus dibuang atau dialirkan ke saluran umum kota
b. Semua air kotor yang berasal dari dapur, kamar mandi, dan tempat cuci, pembuangannya harus melalui pipa tertutup dan/atau terbuka sesuai dengan persyaratan yang berlaku
c. Dalam hal jika ketentuan tersebut tidak mungkin dilaksanakan, karena belum terjangkau oleh saluran umum kota atau sebab-sebab lain yang dapat diterima oleh instansi teknis yang berwenang, maka pembuangan air kotor harus dilakukan melalui proses pengolahan dan/atau peresapan
d. Air kotor dari kakus harus dimasukkan ke dalam septictank yang mengikuti standar yang berlaku
4.3.7. Pembuangan Air Limbah
a. Setiap bangunan gedung negara yang dalampemanfaatannya mengeluarkan limbah domestik cair atau padat harus dilengkapi dengan tempat penampungan dan pengolahan limbah, sesuai dengan ketentuan
b. Tempat penampungan dan pengolahan limbah dibuat dari bahan kedap air, dan memenuhi persyaratan teknis yang berlaku sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
c. Ketentuan lebih lanjut mengikuti SNI yang dipersyaratkan
4.3.8. Sarana Pencegahan Penanggulangan Kebakaran
Setiap bangunan gedung negara harus mempunyai fasilitas pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam :
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan
- Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
- Peraturan Daerah tentang Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; beserta standar-standar teknis yang terkait.
4.3.9. Penangkal Petir
Penentuan jenis dan jumlah sarana sistem penangkal/proteksi petir untuk bangunan gedung negara harus berdasarkan perhitungan yang mengacu pada lokasi bangunan, fungsi dan kewajaran kebutuhan.