• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Oleh: Ida Fauziah 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Oleh: Ida Fauziah 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Tri Dharma Pendidikan Tinggi Oleh: Ida Fauziah1

1Kepala Divisi Kajian Kebijakan BK MWA UI UM 2013

Pada tanggal 14 Oktober 2013, Universitas Indonesia (UI) memiliki sebagai PTN memiliki bentuk badan hukum baru, yakni PTN-Badan Hukum (PTN-BH) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republika Indonesia Nomor 68 tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia. Transformasi UI dari PT BHMN pada tahun 2000 (Berdasarkan PP 152 Tahun 2000), Pendidikan Tinggi Pemerintah (berdasarkan PP 66 Tahun 2010) dan PTN-BH saat ini tentu melahirkan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan tata kelola tidak terkecuali pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi bahasan penting dan menarik karena menyangkut “ruh” dari sebuah Universitas sebagai lembaga pendidikan Tinggi. Suatu universitas dianggap baik jika Tri Dharma Pendidikan Tingginya baik.

Pada tulisan ini, penulis akan menjelaskan perihal konsep-konsep Tri Dharma Pendidikan Tinggi yang terdapat pada Statuta UI PTN-BH. Tulisan ini juga memberikan beberapa fakta seputar Tri Dharma yang terjadi pada dua bentuk hukum UI sebelumnya sebagai pembanding. Tulisan ini akan penulis bagi kedalam 3 bagian, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagaimana pembagian Tri Dharma Pendidikan Tinggi.

1. Pendidikan

a. Otonomi Akademik

Otonomi Akademik menjadi bahasan pembuka perihal Pendidikan pada Statuta UI PTN-BH. Layaknya PTN maupun bentuk hukum UI sebelumnya, Universitas mendorong dan mendukung terwujudnya Otonomi akademik. Perbedaannya adalah jika pada PTN maupun PTP, Kementrian Pendidikan Nasional mempunyai kewenangan dalam menyusun kerangka dasar otonomi, maka pada PTN-BH

kewenangan tersebut menjadi domain Dewan Guru Besar (DGB) sebagai pihak yang

bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan, pengembangan dan penjaminan

Otonomi keilmuan dilingkungan UI. Rektor merupakan partner DGB dalam

menjalankan kewajiban tersebut. Fungsi kerjasama dan check and balances antar organ di UI menjadi suatu keharusan sebagai ekses otonomi suatu pendidikan tinggi.

(2)

b. Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan Mahasiswa baru PTN-BH tidak jauh berbeda dengan Penerimaan Mahasiswa Baru PTN-BHMN. Universitas memiliki kewenangan untuk menentukan sendiri bentuk dan mekanisme penerimaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan umum yang terdapat dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi (UU PT). Sebagai bentuk dukungan terhadap otonomi keilmuan dan terwujudnya world class

university, maka UI memberikan jaminan pelaksanaan penerimaan mahasiswa

baru UI dilakukan secara objektif, transparan, akuntabel dan memperhatikan pemerataan pendidikan. Pelaksanaan penerimaan UI akan dilakukan dalam 3 (tiga) bentuk yaitu :

1. Penerimaan Secara Nasional; 2. Penelusuran Minat Bakat;

3. Penerimaan Lainnya yang diselenggarakan oleh UI.

Sebenarnya jaminan dan bentuk pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru diatas bukan hal baru dalam peraturan penerimaan mahasiswa. Inti dari ketentuan tersebut dapat ditemukan dengan mudah dalam dua produk hukum bentuk hukum UI sebelumnya (PTN-BHMN/PTP). Namun, sampai saat ini jaminan diatas hanya goresan diatas kertas belaka. Selama ini, UI membuka beberapa jalur masuk, namun kriteria dan pelaksanaannya masih sangat jauh dari kata objektif, transparan, akuntabel. Organisasi mahasiswa kesulitan memperoleh data dan aturan jenis jalur masuk apa saja yang dibuka oleh UI, kouta dan bagaimana pelaksanannya. Hal tersebut menjadi misteri yang selalu memunculkan tanda tanya dan kecurigaan jika jalur masuk yang dilaksanakan hanya didasarkan pada kebutuhan keuangan UI. Namun demikian, ada beberapa hal yang patut diapresiasi pada statuta PTN-BH ini. Pertama, MWA memiliki kewenangan untuk menentukan jenis penerimaan mahasiswa baru. Kewenangan ini positif karena MWA sebagai representasi berbagai elemen di UI terutama mahasiswa, dengan demikian jenis penerimaan mahasiswa yang akan disepakati juga atas persetujuan bersama dengan segala pertimbangan yang ada. Dan yang terpenting, keputusan tersebut diketahui bersama seluruh stakeholder di UI. Sebagai gambaran, saat ini komposisi mahasiswa dengan jalur lain selain nasional dan reguler mengalami stagnansi, berbeda dengan komposisi mahasiswa non

(3)

reguler meningkat. pada tahun 2006 total mahasiswa 39.028. Jumlah mahasiswa Reguler (39%) sekitar 15.221 dan pada tahun 2010 dengan total mahasiswa UI 51.266 mahasiswa Reguler mencapai 38%, sekitar 19.631 mahasiswa dalam kurun waktu 4%dengan pertambahan total mahasiswa UI sekitar 12.238 mahasiswa pertambahan untuk kuota reguler hanya sekitar 3% (4.410 mahasiswa). Bandingkan dnegan paralel dari tahun 2006 yang belum memiliki kelas paralel atau (0%) dalam kurun waktu 4 tahun pertumbuhannya mencapai 5,695. Menjadi tantangan bagi UI adalah untuk mengimbangi peningkatan jumlah mahasiswa dengan operasional pendukung seperti dosen, kelas dan lainnya.

Kedua, UI menjamin terwujudnya pemerataan pendidikan secara nasional dengan

ketentuan bahwa UI wajib mencari dan menjaring calon Mahasiswa

berkewarganeraan Indonesia yang memiliki prestas akademik terbaik namun

kurang mampu secara ekonomi, dengan ketentuan paling sedikit 20% dari keseluruhan jumlah mahasiswa baru pada jenjang sarjana. Dengan ketentuan ini, maka keunggulan belajar di UI akan dirasakan juga oleh seluruh rakyat di Indonesia. Dalam statuta UI juga menyediakan bantun dan beasiswa minimal 20 % dari seluruh mahasiswa. Ketentuan ini menjadi trade off kena ketentuan tersebut dapat

dimaknai Hanya 20 % Dari Mahasiswa Yang Memperoleh Beasiswa/Bantuan

Biaya Pendidikan (BOPB). 2. Penelitian

Penelitian berdasarkan PTN-BH dapat dikembangkan dengan madiri baik oleh UI maupun melalui kerja sama dengan lembaga, badan usaha, dan /atau kerja sama nasional dan/atau internasional sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Pengalokasian dana penelitian sekurang-kurangnya 10% dari biaya

operasional UI. Ketentuan minimal 10 % tersebut menjadi tantangan bagi UI, karena selama ini alokasi dana penelitian UI dibawah 5 %. Namun demikian, ketentuan minimal tersebut dapat mendukung rencana UI tahun 2013-2016 sebagai Universitas Unggul di Asia tenggara. Untuk mencapai sasaran tersebut berdasarkan sasaran strategis DRPM UI 2013-2017 adalah meningkatkan jumlah publikasi ilmiah minimal 50 artikel pada jurnal internasional terindeks serta meningkatkan budaya dan kualitas riset, pengmas dan publikasi internasional. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut indikator kinerja kunci dalam mewujudkannya adalah dengan peningkatan 1%

(4)

pertahun untuk angggaran hibah riset dan pengabdian masyarakat. Sebelum kita melihat berapakah alokasi dana UI untuk penelitian, mari kita lihat dimanakah posisi riset UI. Berdasarkan data yang dirilis DRPM UI terkait perbandingan publikasi beberapa Universitas terkemukan di ASEAN 2008-2011 , NUS yang memimpin dengan publikasi tertinggi setiap tahunnya hingga pada tahun 2011 menembus angka melebihi 5138 publikasi, dengan tingkat pertumbuhan publikasi ilmiah 35% setiap tahunnya. Di sisi lain Universitas Indonesia rentang waktu 2008-2011 jumlah publikasi hanya mampu menyentuh lebih dari 300 publikasi dengan tingkat pertumbuhan 2% setiap tahunnya. Dengan visi besar UI menjadi Research University aktivitas riset seyogyanya menjadi penekanan lebih. Selain jumlah kuantitas publikasi yang memang harus selalu ditingkatkan tantangan mendasar kedua adalah 4%sumber pendanaan penelitian di UI yang masih minim. Berikut adalah prosentase dana riset terhadap dana RKAT UI.

Tahun RKAT

RKAT UI TOTAL RKAT DANA RISET

UI Presentase Dana Terhadap RKAT UI 2008 1.254.873.760,751 25.742.936.000 2% 2009 1.116.359.474,589 25.982.496.000 2% 2010 1.216.359.474,589 53.546.982.200 4% 2011 1.373.057.944,674 55.680.640.000 4% 2012 1.281.980.701,302 55.899.849.996 4%

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat realisasi untuk riset dan pengabdian masyarakat baru mencapai 4% dari RKAT UI masih jauh dari ideal 10% dari anggaran UI. Dalam hal realisasi UI sebagai Research University agaknya harus bekerja keras untuk mencapai kuantitas dan kualitas riset yang baik, terlebih dengan tantangan pendanaan UI harus memaksimalkan sumber pendanaan dari eksternal UI. 3. Pengabdian Masyarakat

Selain menjadi tempat candradimuka dan sumber ilmu pengetahuan, universitas dituntut untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Universitas Indonesia

(5)

dituntut untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan kewajiban umum yang dimiliki Universitas yang dapat ditemukan di berbagai peraturan perundang-undangan. Tidak terkecuali dengan Statuta UI PTN-BH. Dalam statuta ditentukan bahwa Pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai budaya akademik, keahlian, dan/atau otonomi keilmuan sivitas akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat, dengan tetap memenuhi prinsip penyelenggaraan UI. Untuk mengakomodasi kesesuaian dengan penyelenggaraan UI tersebut, UI mengatur ketentuan umum pelaksanaan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dalam peraturan Rektor dengan persetujuan Senat Akademik.

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman IBA terhadap bobot segar tunas stek pucuk jambu air ( Syzygium aquaeum Burm F. Alston), tidak beda nyata

Kesimpulan: Ekstrak etanol buah andaliman dapat diformulasikan dalam sediaan masker gel peeloff dan sediaan dengan ekstrak 5% menunjukkan efektivitas anti aging yang terbaik..

b) Predictive Maintenance adalah aktivitas pemeliharaan peralatan yang dilaksanakan berdasarkan atas kondisi tertentu dari peralatan ( condition base ), untuk menghindari terjadinya

Model sekolah Adiwiyata adalah suatu program pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan bagi pemberdayaan sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA. Untuk mewujudkan sekolah

Dengan demikian, media pembelajaran sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran aksara Jawa karena sesuai dengan karateristik siswa Sekolah Dasar dalam proses belajar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen desain antarmuka yang mudah digunakan oleh pengguna. Gambar 3 menjelaskan model

Jadi intranet merupakan sebuah jaringan komputer yang berbasis protokol TCP (Transfer Control Protokol) atau IP (Internet Protokol) seperti halnya sebuah internet, hanya

Judul Skripsi : Analisis Kemungkinan Implementasi Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Pada Universitas Widya Dharma