• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEORI DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TEORI DASAR."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TEORI DASAR

3.1 Dasar Telepon

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan ditekankan pada penggunaan telepon sebagai komunikasi suara. Pada dasarnya pesawat telepon terdiri dari alat pengirim suara (mikrofon) dan alat penerima suara (speaker). Pesawat ini dihubungkan dengan sentral telepon menggunakan sepasang kabel tembaga yang dikenal sebagai saluran 2 kawat.

Hal-hal dasar yang diperlukan untuk membentuk sebuah sistem telepon adalah penerima, bel, kumparan induksi, sebuah magnet untuk telepon magnet dan sebuah pemutar untuk telepon otomatis.

 Pengirim : Sebuah alat untuk mengubah gelombang suara dari pembicaraan menjadi arus listrik. Dengan kata lain, pengirim merupakan sebuah transducer atau yang biasa disebut dengan mikrofon. Mikrofon yang baik adalah yang mampu mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik dengan cacat suara seminim mungkin. Jenis mikrofon yang paling banyak digunakan untuk jaringan telepon adalah mikrofon karbon.

 Penerima : Sebuah alat untuk memproduksi kembali gelombang suara dengan sebuah membrane getar, yang dioperasikan oleh arus bicara dan dikirim oleh pihak yang memanggil. Prinsip kerja penerima telepon adalah mengubah arus listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

(2)

 Bel Magnet : Bel magnet terdiri atas sebuah magnet permanen yang berbentuk U. Pada sistem telepon, bel magnet berfungsi untuk memberitahukan adanya sebuah panggilan.

 Magnet : Magnet dalam sistem telepon berfungsi untuk membangkitkan arus sinyal bolak-balik. Prinsip kerja magnet sama dengan generator biasa. Arus gelombang sinus dibangkitkan dalam sebuah konduktor yang berputar dengan kecepatan tetap dalam medan magnet yang sama besarnya.

 Alat pemutar (Dial) : Alat pemutar memutuskan arus saluran sesuai dengan ketentuan untuk memanggil orang pada pihak pesawat penerima. 3.1.1 Sistem Telepon

Pada umumnya sistem telekomunikasi mempunyai peranan penting di kehidupan. Sehingga munculah teknologi yang mutahir yang sering disebut dengan sistem jaringan telepon.

Gambar 3.1 Jaringan Sistem Telepon

Dari gambar diatas terlihat bahwa sentral telepon adalah pusat dari sistem jaringan telepon. Didalam sentral telepon terdapat sebuah perangkat yang berfungsi untuk mendistribusikan jalur telepon ke rumah-rumah dan ke gedung-gedung yang disebut dengan MDF (Main Distribution Frame).

(3)

3.1.2 Definisi Sistem Telepon

Telepon secara konvensional adalah untuk komunikasi suara, namun demikian telah banyak telepon yang difungsikan untuk komunikasi data. Pembahasan berikut ini akan ditekankan pada penggunaan telepon sebagai komunikasi suara. Pada dasarnya pesawat telepon terdiri dari alat pengirim suara (mikrofon) dan alat penerima suara (speaker). Pesawat ini dihubungkan dengan sentral telepon menggunakan sepasang kabel tembaga yang dikenal sebagai saluran 2 kawat.

Sistem telepon merupakan salah satu sistem komunikasi yang mampu menerima dan mengirimkan suara melalui arus listrik yang diberikan oleh central office. Central office sendiri merupakan pusat layanan komunikasi yang membentuk suatu jaringan telepon sehingga memungkinkan adanya proses komunikasi menggunakan telepon.

Perusahaan telepon yang pertama kali muncul adalah Bell Telephone Company. Dibentuk pada tahun 1977 oleh Alexander Graham Bell, Thomas Watson, Gardiner Greene Hubbard, dan Thomas Sanders. Perusahaan ini sangat sukses dan menjadi satu-satunya perusahaan telepon dalam jangka waktu yang cukup lama. Seiring perkembangan zaman, adanya jaringan telepon yang dianggap sangat membantu proses komunikasi mulai menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

3.1.3 Sejarah dan Perkembangan Telepon

Sebelum ditemukannya telepon, manusia sudah mengenal surat dan telegraf. Lamanya proses yang dibutuhkan untuk mengirim surat menyebabkan sebagian besar orang beralih pada telegraf yang menyebabkan kantor-kantor telegraf sangat sibuk pada pertengahan tahun 1800-an. Telegraf dapat mengirimkan pesan dalam bentuk titik dan garis yang dikenal sebagai kode Morse dengan menggunakan listrik. Oleh sebab itu, penyampaian pesan bisa berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan surat.

Sejak adanya percobaan mengenai bunyi, listrik, dan telegraf, sangat banyak peneliti yang berusaha mencari cara untuk menyempurnakan cara orang berkomunikasi. Salah satu dari peneliti tersebut adalah Alexander Graham Bell.

(4)

Bell adalah seorang guru yang pada tahun 1865 memulai percobaannya dengan mengukur tinggi-rendah nada dan getaran bunyi. Percobaan ini mendorongnya pada suatu hal baru, yaitu penelitian tentang bunyi, khususnya penelitian tentang bisa atau tidaknya bunyi dikirim secara elektronik melalui kawat telegraf.

Gambar 3.2 Alexander Graham Bell

Awalnya Bell merancang suatu alat yang dinamakan telegraf harmonis, namun penelitiannya tentang gelombang bunyi yang merambat melalui telinga manusia memunculkan gagasan baru untuk membuat telepon. Pada awal tahun 1875, Bell melanjutkan penelitiannya dengan dibantu oleh asistennya yang bernama Thomas Watson. Pada tanggal 7 Maret 1876 Bell mengajukan hak paten|paten atas alat ciptaannya yang mampu mengantarkan bunyi tertentu. Beberapa bulan setelah Bell berhasil dengan telepon buatannya, ia kemudian memperkenalkan telepon pada orang banyak. Uji coba jarak jauh pertama kalinya dilakukan Bell dan Watson pada tahun 1876 yang mampu melintasi jarak 8 mil.

Sejak dibentuknya Bell Telepnone Company, telepon semakin disempurnakan dan jaringannya diperluas. Pada tahun 1915 Bell melakukan telepon lintas benua pertamanya dari New York ke San Fransisco, lalu pada tahun 1956 kawat telepon internasional pertama dipasang melintasi Samudra Atlantik dan pada tahun itu juga satelit telepon pertama diluncurkan ke ruang angkasa.

(5)

Sejak saat itu jaringan telepon pun dapat dinikmati antar samudra dan benua yang lebih luas.

3.1.4 Prinsip Kerja Sistem Telepon

Secara garis besar prinsip kerja sistem telepon menggunakan sistem wireline. Sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi. Cara kerja sistem telepon antara lain:

 Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone.

 Mikrofon mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian disalurkan oleh perangkat telepon.

 Sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomunikasi.  Dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima.  Setelah sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi

gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.

Gambar 3.3 Prinsip Kerja Telepon 3.1.5 Transmisi pada Telepon

Sistem telepon dibagi sesuai dengan ragam transmisi yang digunakan. Salah satu yang paling sederhana ialah sistem suara tunggal yang menghubungkan sebuah pemancar tunggal ke pemancar tunggal yang lain. Namun , sistem satu arah ini sangat jarang didapati. Kebanyakan sistem menggunakan komunikasi dua arah.

(6)

 Sistem Simplex : Sistem yang memungkinkan transmisi dalam satu arah saja untuk suatu waktu tertentu, namun dapat juga memberikan komunikasi dua arah secara bergantian atas dasar “tekan untuk bicara”  Sistem Duplex : Sistem yang memungkinkan transmisi dalam kedua arah

secara serentak. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan dua rangkaian terpisah, dimana tiap rangkaian digunakan untuk masing-masing arah. Namun, cara ini dinilai tidak ekonomis karena semua fasilitas harus dibuat rangkap dua. Sistem duplex pada kebanyakan sistem telepon berarti transmisi serentak melalui pasangan kawat yang sama tanpa peralihan (switching). Hal ini dikarenakan hampir semua sistem telepon saat ini menggunakan operasi duplex penuh.

3.1.6 Dasar Jaringan Komunikasi

Rangkaian / sirkuit komunikasi adalah hal yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dua tempat. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan saluran langsung dari satu pelanggan ke pelanggan yang lain. Namun, rangkaian ini menjadi tidak ekonomis dan tidak menguntungkan ketika jumlah pelanggan mulai banyak.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menambah peralatan switching yang diletakkan di tengah-tengah atau di pusat dari sekumpulan pelanggan. Solusi ini dapat menghubungkan dua pelanggan hanya pada waktu yang diperlukan. Pada umumnya, sebuah jaringan komunikai terdiri dari sejumlah alat penghubung (switch) dan sirkuit-sirkuit pengontrol yang mengerjakan switch tersebut.

3.1.7 Teknik Switching

Sistem switching terbagi atas dua sistem, yaitu :

Switching Manual : merupakan saluran-saluran komunikasi pada sistem switching manual berakhir pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat terhubung oleh seorang operator secara manual. Papan sambung yang dapat digunakan pada sistem ini adalah Papan Sambung Magneto atau Baterai Lokal (Local Battery,LB) dan Papan Sambung Baterai Sentral

(7)

(Common Battery, Central Battery, CB). Papan sambung LB dihubungkan melalui sirkuit langganan ke pesawat telepon pelanggan, dan dilengkapi denan primary cell untuk keperluan pembicaraan serta fenerator arus bel untuk kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB dilihat sebagai kemajuan dari papan sambung LB karena kemudahan pelayanan dan pemeliharaannya. Selain digunakan untuk melayani sirkuit pelanggan, papan sambung CB juga digunakan sebagai meja interlokal dan meja penerangan.

Switching Automatic : merupakan alat penyambung digerakkan oleh pulsa-pulsa yang dikirim oleh roda pilih pesawat telepon dan pemilihan dilakukan leh setiap angka yang dikirim secara berutun mulai dari angka pertama sampai angka terakhir. Sehingga, angka terakhir dapat memilih pihak yang ingin dipanggil. Pada sistem ini, bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan terpisah satu sama lain serta bagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara bersamaan (common).

3.2 Perangkat Sistem Telepon

Pada sistem telepon banyak dibutuhkan perangkat serta komponen yang bekerja dalam satu kesatuan sistem jaringan. Dalam hal ini komponen satu sama lainnya mempunyai peranan tersendiri untuk kemudian menjadi sistem yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam dunia telekomunikasi. Peranan telekomunikasi di Indonesia sendiri sangatlah penting karena Indonesia adalah sebuah negara yang luas dan membutuhkan sebuah komunikasi yang cepat dan praktis. Di Indonesia sendiri sebuah perusahaan penyedia telekomunikasi terbesar adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau yang biasa disebut dengan Telkom Indonesia.

(8)

Gambar 3.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

Telkom sebagai perusahaan penyedia telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon selular sebanyak 104 juta. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebanyak 52,47% dan 47,53% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan termasuk PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data / internet serta jasa multimedia lainnya. Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom :

Tabel 3.1 Beberapa Layanan Telekomunikasi Telkom No Telepon, Data & Internet Satelit Televisi

1 Telepon tetap (PSTN) TELKOMSatelit Groovia TV

2 Flexi TELKOMVSAT (VSAT) TelkomVision

3 TelkomNet Instan UseeTV

4 TelkomNet Astinet TesTV

5 Speedy 6 e-Bussiness

7 Solusi Enterprise-INFONET 8 TELKOMLink DINAccess

(9)

No Telepon, Data & Internet Satelit Televisi 9 TELKOMLink VPN IP

10 TELKOMNet Whole Sale 11 TELKOM ISDN

Tabel diatas adalah beberapa layanan telekomunikasi PT.Telkom yang melayani sambungan telepon, sambungan data / internet, satelit, dan televisi berbayar. Berikutnya akan dijelaskan beberapa komponen-komponen utama pada sistem distribusi jaringan telepon.

3.2.1 Main Distribution Frame Telepon

Main Distribution Frame (MDF) adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat awal kabel primer yang menuju ke jaringan.

Main Distribution Frame sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom sentral telepon otomatis yang mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :

 Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral  Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan

 Tempat melakukan mutasi

 Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi

 Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke sentral dan saluran ke arah pelanggan.

 Melaksanakan omset saluran pelanggan.

(10)

Jaringan telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan Telkom, karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Yang pertama dilakukan adalah menghubungkan jaringan telepon yang berada di ruang main distribution frame dengan digital subcriber line acces multiplexer yang merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line. Perangkat multiplexer ini terhubung dengan jaringan internet yang disediakan Internet Service Provider atau penyedia layanan internet sehingga akses internet dapat terkoneksi.

Dari ruang Main Distribution Frame jaringan internet disalurkan ke Rumah Kabel menggunakan kabel primer yang kemudian bercabang pada tiap tiang telepon di Distribution Point dengan kabel sekunder yang nantinya akan masuk Kotak Terminal Batas ke rumah- rumah pelanggan telepon.

Gambar 3.6 Ruangan Main Distribution Frame (MDF) Bagian-bagian Main Distribution Frame diantaranya adalah :

 Sistem Informasi Customer (SISKA) : sebuah program yang digunakan oleh PT. TELKOM Indonesia dalam melakukan pencarian, perbaikan, troubleshooting, Pasang Sambungan Baru (PSB).

(11)

 Terminal : pada Main Distribution Frame terdapat terminal yang disusun secara vertikal dan horizontal. Terminal blok vertikal adalah tempat terminasi kabel primer dan tempat penjumperan ke blok horizontal telepon. Sedangkan terminal blok horizontal adalah tempat terminasi kabel dari sentral dan tempat penjumperan ke blok vertikal.

 Kabel Chamber : ruang tempat penyimpanan baik kabel tanah tanam langsung maupun kabel duct dengan kapasitas besar yang telah diinstal di ruang Main Distribution Frame untuk memperhandal jika ada penambahan jaringan.

 Kabel Jumper : digunakan untuk menghubungkan EQN port (terminal blok horizontal) ke Primer.

3.2.2 Sistem Jaringan Telepon pada Gedung

ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk sistem yang terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah.

Para pemakai juga memiliki akses standar melalui satu set interface pemakai jaringan multiguna standar. ISDN merupakan sebuah bentuk evolusi telepon local loop yang memepertimbangkan jaringan telepon sebagai jaringan terbesar di dunia telekomunikasi.

Keuntungan ISDN :

 ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data  Efisien. Dalam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan

(gambar, suara, video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu  Fleksibel. Single interface untuk terminal bervariasi

 Hemat biaya. Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video

(12)

Model Jaringan :

 Model Konvensional. Pada masa ini, masing-masing sistem jaringan terpisah, sehingga pengguna akan mengakses ke masing-masing jaringan untuk tiap keperluan layanan yang berbeda satu dengan yang lainnya.  Model awal ISDN. Pada masa ini, masing-masing jaringan merupakan

subnetwork dari ISDN yang dilengkapi dengan sebuah set saluran dan protokol untuk mengakses ke jaringan. Pengguna terdaftar sebangai pelanggan satu jaringan dengan tetap meminta layanan yang berbeda ke sistem yang juga masih berbeda-beda, tetapi telah menggunakan akses yang sama hanya sistemnya saja yang masih berbeda.

 Model jaringan ISDN penuh. Pengguna bisa mengakses ke satu jaringan lewat satu jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN menyediakan dan telah dapat melayani segala jenis pelayanan yang berbeda-beda

Pelayanan ISDN :

Bearer Service. Bearer Service merupakan layanan awal dan dasar yang diperuntukkan bagi pengguna yang baru bergabung dengan jaringan ISDN. Pengguna baru akan mendapatkan layanan dasar ini begitu mendaftar sebagai pelanggan ISDN. Bearer Service menyediakan layanan transfer mode, transfer rate, dan transfer capability. Layanan ini menunjukkan dan menjelaskan karakteristik jaringan transmisi yang ditawarkan oleh operator penyedia jaringan antara terminal pengguna dan jaringan.

TeleService. TeleService adalah layanan yang pada dasaranya telah diberikan dari awal oleh jaringan ISDN, namununtuk menggunakannya harus didukung dari peralatan atau terminal pengguna. Jika pengguna masih menggunakan peralatan standar, maka layanan TeleService ini tidak dapat digunakan.

Supplementary Service. Supplementary Service adalah layanan tambahan yang disediakan oleh jaringan ISDN ke pengguna, namun dalam mengaksesnya, pengguna dibebankan biaya tambahan ketika mengaktifkan layanan ini. Supplementary Service digunakan bersama dengan layanan dasar jaringan ISDN.

(13)

Layanan ISDN di Indonesia :

Direct Dialling In. Telepon yang tersambung ke jaringan PSTN/ISDN dapat secara langsung memanggil pesawat cabang STLO.

Call Diversion. Pelanggan yang tidak dapat menerima panggilan dapat mengalihkan panggilannya ke nomor lain atau ke layanan penjawab (answering service)

Do Not Disturb. Pelanggan yang memang sengaja tidak ingin menerima panggilan untuk suatu periode waktu tertentu dapat mengalihkan panggilannya ke nomor lain.

PBX Line Hunting Service. Seleksi otomatis dari suatu bundel saluran yang melayani pelanggan ke nomor direktori umum pelanggan tersebut.  Three Party Service. Pelanggan yang sedang melakukan percakapan

telepon dapat menahan percakapannya dan melakukan panggilan dengan pihak ketiga.

Freephone. Sebuah nomor khusus dapat dialokasikan kepada pelanggan dan beban atas setiap panggilan yang dilakukan kepada nomor ini biayanya dibebankan kepada pelanggan, bukan kepada pihak yang memanggil.

Speed Dialling. Pelanggan dapat melakukan panggilan hanya dengan memutar suatu kode singkat atas sebuah nomor tertentu yang sudah diset dan tidak perlu memutar seluruh nomor lengkap.

Call Waiting. Pelanggan yang sedang melakukan percakapan diberikan tanda bahwa ada panggilan masuk lainnya.

Centrex Service. Layanan ini umunya hanya terdpat pada PABX dengan menggunakan sentral telepon PSTN/IDN yang diperlengkap secara khusus.

Malicious Call Identification. Pelanggan dapat meminta identifikasi panggilan yang diterimanya.

Sistem jaringan atau hubungan telepon dalam suatu gedung / bangunan, yaitu :  Hubungan eksternal : berhubungan dengan nomor diluar yang tidak dalam

(14)

gedung baik panggilan masuk (incoming) atau panggilan keluar, seperti hubungan lokal, SLJJ, dan SLI.

 Hubungan internal : berhubungan masih dalam lingkungan sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/ nomor extension yang satu dengan sambungan cabang/ nomor extension yang lain.

Perangkat atau peralatan-peralatan yang digunakan dalam jaringan telepon dalam gedung , yaitu :

Junction Box : kotak pembagi jaringan telepon yang berfungsi sebagai terminal telepon dari Telkom ke jaringan dalam gedung milik pribadi.  Panel incoming-outgoing : titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari

jaringan Telkom menuju panel Main Distribution Frame (MDF).

Main Distribution Frame (MDF) gedung : yaitu panel atau kotak pembagi terminal utama / induk jaringan telepon dalam gedung baik dari SST telkom menuju PABX atau pendistribusian jaringan extension ke ruangan-ruangan.

Private Automatic Branch Exchange (PABX) : yaitu perangkat untuk memperbanyak atau menambah nomor SST Telkom menjadi nomor extension, sebagai sentral telepon dalam gedung yang mengatur lalu lintas komunikasi suara.

Unit Power Supply (UPS) : yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya listrik PLN mengalami pemadaman dan agar tegangan PABX tetap stabil 48 VDC.

 Baterai : yaitu sebagai sumber listrik cadangan yang menggantikan sumber listrik PLN 48 VDC.

Arrester : yaitu alat untuk melindungi peralatan telepon dari kerusakan akibat kejutan tegangan berlebih, terkena petir, short circuit.

Operator Console : yaitu alat operator telepon yang merupakan pintu gerbang dalam melakukan komunikasi suara dapat mengatur lalu-lintas komunikasi suara, menghubungkan ke nomor yang akan dituju baik telepon masuk (Incoming) maupun telepon keluar (Outgoing) dan dalam lingkungan telepon intern.

(15)

 Jaringan / instalasi : merupakan rangkaian penghubung peralatan-peralatan telepon yang membawa sinyal komunikasi seperti terminal-terminal, PABX, operator console, pesawat telepon, dll. Berupa pair-kabel atau sepasang kabel (1 pair berisi 2 kawat tembaga penghubung).

 Roset : yaitu alat untuk menghubungkan jaringan/ instalasi telepon dengan kabel pesawat telepon. Berupa terminal penghubung Out Bow (OB) yang tidak ditanam di dinding dan terminal penghubung In Bow (IB) yang ditanam didinding.

 Pesawat telepon : adalah alat yang digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal komunikasi.

Billing System : digunakan untuk memonitor biaya pemakaian telepon sehingga dapat mengontrol, menganalisa dan merencanakan biaya operasional khususnya pemakaian telepon. Dengan cara ini dapat melakukan efisiensi yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan, misalnya seperti di hotel. Berikut ini adalah keperluan atau pencatatan yang dapat diperoleh dengan adanya billing system, yaitu :

- Tanggal dan waktu panggilan terjadi - Nomor yang dipanggil

- Nomor saluran cabang yang memanggil - Lama pembicaraan

- Authorization code

- Code account yang dibebankan

- Dapat merekam semua pembicaraan lokal, nasional atau internasional 3.2.3 Rectifier

Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah dioda yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada

(16)

suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok diagram berikut.

Gambar 3.7 Blok Diagram Penyearah Gelombang 3.2.4 Line Surge Arrester

Arrester/Surge adalah protector yang digunakan sebagai pelindung untuk meminimalisir terjadinya kerusakan PABX akibat petir. Cara kerja arrester sendiri adalah menampung / menghalangi arus petir dari incoming line (misalkan telkom) yang akan masuk ke area PABX. Untuk memaksimalkan kinerja arrester kita membutuhkan bantuan resistor sebagai pemutus tegangan dan grounding penyalur ke bumi.

3.2.5 Panel Elektronik untuk Telepon

Instalasi kabel telepon memiliki banyak kesamaan dengan instalasi kabel data. Perbedaannya hanya pada jenis peralatan yang akan digunakan nantinya, bahkan terkadang juga menggunakan jenis patch cable yang sama. Dan rack telekomunikasi terhubung ke ruang jaringan juga melalui kabel backbone twisted-pair.

(17)

Gambar 3.8 Panel Jaringan Telepon 3.3 Penggunaan Telepon pada Gedung Bertingkat

Suatu perusahaan dengan tingkat kerja yang padat membuat teknologi telekomunikasi berperan penting untuk memenuhi komunikasi baik antar perusahaan, antar gedung dalam lingkup perusahaan atau dalam satu ruangan dimana yang tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan.

3.3.1 Gangguan Sistem Telepon pada Gedung Bertingkat

Salah satu gangguan sistem telepon pada gedung bertingkat adalah petir. Tidak jarang petir menjadi penyebab kerusakan PABX, tegangan tidak normal yang masuk ke PABX membuat IC - IC pada unit mereset otomatis sehingga program - programnya pun menjadi error.

3.3.2 Proteksi

Adalah Arrester / Surge protector yang digunakan sebagai pelindung untuk meminimalisir terjadinya kerusakan PABX akibat petir. Cara kerja Arrester sendiri adalah menampung / menghalangi arus petir dari incoming line (misalkan telkom) yang akan masuk ke area PABX. Untuk memaksimalkan kinerja arrester, membutuhkan bantuan resistor sebagai pemutus tegangan dan grounding sebagai

(18)

penyalur ke bumi. Sehingga kerusakan bisa di hindarkan, dan tentunya mengurangi cost untuk perbaikan tersebut.

3.4 Persyaratan Pemasangan Telepon pada Gedung Bertingkat

Persyaratan yang harus dimiliki oleh sebuah sistem telepon di antaranya, harus dapat memancarkan sinyal-sinyal suara pada kedua arah dan harus menyediakan suatu cara untuk memberi sinyal atau tanda dari masing-masing terminal ke terminal yang lain. Sinyal pada mulanya hanya memanggil orang pada pesawat penerima yang berada pada posisi yang jauh. Proses ini kemudian diganti dengan proses pemberian sinyal pada operator sentral yang menghubungkan pada saluran yang diminta dan memberi sinyal pada penerima di tempat yang jauh. Saluran sinyal yang sama juga digunakan pada sistem-sistem telepon otomatis untuk mengoperasikan alat penghubung saluran (line-switching) pada lokasi sentral, sehingga tidak diperlukan lagi seorang operator perantara.

Gambar

Gambar 3.1 Jaringan Sistem Telepon
Gambar 3.2 Alexander Graham Bell
Gambar 3.3 Prinsip Kerja Telepon  3.1.5  Transmisi pada Telepon
Gambar 3.4 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
+5

Referensi

Dokumen terkait

• Namun record dari file lama tersebut hanya terbatas pada record yang tidak sama dengan data yang akan dihapus.. • Sedangkan record yang sama dengan data yang akan dihapus

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan ekstraksi ciri pada pola bunyi jantung ritmi dan aritmi, yang dapat digunakan sebagai data masukan bagi pengenalan pola

Hariyatmi, M.Si, selaku ketua program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan arahan

Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang memiliki keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman,

antara persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor Dengan kata lain, persepsi harga mempunyai hubungan dengan variabel

(3) Dalam menjalankan kewenangannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Ketua dibantu pengelola keuangan Sekolah Tinggi wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan

Model spasial berdasarkan model time series yang dikembangkan untuk prakiraan di lokasi tidak tersampel adalah model GSTAR-Kriging Model ini dapat mewakili fenomena

Sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan lansia, maka pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi