• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO' MELALUI TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO' MELALUI TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG

S K R I P S I

Oleh: A R B A I N P i C

N IM :11406254

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

AL QUR’AN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO’

MELALUI TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2

SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG

Telah di ajukan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Pada

Hari : ..

J anggal: . . 7 . . f? . 7 . . . 2008

(3)

P E N G E S A H A N S K R IP S I

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AL QUR’AN

DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO’ MELALUI TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG

Nama : ARBAIN NC

NIM : 11406254

Program S tudi: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji

Ketua

Penguji I

Sekretaris

M '

Drs. H Nasafi

(4)

Hapoxan 3tcu>it Jicvtyc P enelitian P indahan JCe£at ini

kupew em fiaM an kep a d a :

(5)

HALAMAN MOTTO

-2

0 & & $ # } & & # & £ > : . . . . . “ ... Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS Al Mujadalah : 11)

j T j i

u j i

<i j :

i i j

$ \

J s

(J) v d ^ l j j !

“ ...Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran “ (QS A z Zumar : 9)

(6)

Yang bertanda tangan di bawah in i:

Nama ARBAIN NC

11406254 Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Nomor Induk Mahasiswa

Jurusan

Perguruan tinggi Salatiga

Menyatakan bahwa SKRIPSI yang beijudul:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN

DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO’ MELALUI TUTOR

SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI KEDUNGSARI 5

MAGELANG

Adalah benar-benar karya saya dan saya kerjakan sendiri ( tidak dikerjakan orang lain ), dan belum pernah saya publikasikan.

Demikian pernyataan saya, apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini terbukti dikeijakan orang lain atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi akademik.

•ang, 10 Juli 2008

(7)

ABSTRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah upaya guru untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Q ur’an dengan media pembelajaran Iqro’ melalui tutor sebaya (menempatkan siswa yang sudah mampu dan lancar) pada tiap kelompok, kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 tahun pelajaran 2007 - 2008, hal ini dikarenakan kemampuan membaca para siswa di kelas dan sekolah tersebut yang berjumlah 44 anak, belum seimbang/merata kemampuannya antara yang biasa mengaji di TPQ, mengaji di rumah atau yang belum mengaji sama sekali.

Tujuan yang hendak dicapai di dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Q ur’an secara merata di dalam satu kelas yaitu kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 melalui tutor sebaya (menempatkan siswa yang sudah mampu dan lancar sebagai tutor terhadap rekan sebayanya) pada tiap kelompok, sehingga pada tahun pelajaran 200"/ - 2008 ini tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca yang mencolok di d a la n satu kelas, dan untuk memudahkan penyajian selanjutnya di kelas dan waktu tatap r luka.

Subyek penelitian ini adalah seluruh sii wa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 Magelang tahun pelajaran 2007 - 2008. Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui proses observasi / pengkajian, perencanaan, p mgamatan dan pelaksanaan, serta di akhir siklus dilakukan refleksi.

Dalam penelitian ini ada dua siklus, yang dalam pelaksanaannya setiap siklus siswa di berikan imtihan secara individual, sehingga dapat diketahui iiasii perkembangan kemampuannya masing-masing.

Dari hasil penelitian dan pembahasan didapat suatu kesimpulan bahwa ada peningkatan prestasi kelas dengan media pembelajaran Iqro’ melalui tutor sebaya pada siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 Magelang tahun pelajaran 2007 - 2008, dari sejumlah 44 anak yang belum mampu membaca ada 14 anak, sesudah dilaksanakan P TK tinggal 1 anak, sedangkan yang mampu dan lancar sebelum PTK 8

anak, sesudah dilaksanakan PTK meningkat menjadi 26 anak, secara keseluruhan setelah dilaksanakan PTK siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 sudah menguasai (mampu membaca) Buku Iqro jilid 2

(8)
(9)

&**■£) A+puPjtib (jl& J ^Jj)l*J) J 5 -4Lo))

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an dengan media pembelajaran Iqro’ melalui tutor sebaya ( menempatkan siswa sudah mampu dan lancar) pada tiap kelompok, siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 tahun pelajaran 2007 - 2008.

Terima kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak, yang telah memberikan sumbang saran dan bantuannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari teman sejawat dan seprofesi, khususnya kepada :

1. Bp. Kastolani, M.Ag. selaku Dosen pembimbing penyusunan skripsi. 2. Dosen-dosen Mahasiswa Ekstensi STAIN Salatiga

3. Ibu Nanik Salyantini, S.Pd. kepala sekolah SD Negeri Kedungsari 5 4. Teman-teman sejawat, Bapak/lbu guru di SD Negeri Kedungsari 5 Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa Laporan PTK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang produktif sangat

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

LEMBAR LOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PENGESAHAN SK R IPSI... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... Vi HALAMAN M O T T O ... vii

PERNYATAAN PENULIS... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR IS I... xi

BAB 1 PEN DAHULUAN... 1

A. Latar Belakang M asalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesa Tindakan ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Istilah / opersional... 7

(11)

1. Rancangan Penelitian... 9

2. Lokasi Penelitian ... 10

3. Subyek Penelitian... 10

4. Langkah-langkah/Siklus Penelitian... 10

5. Instrumen Penelitian... 11

6. Pengumpulan D a ta ... 11

7. Analisis D a ta ... 11

H. Sistematika Penulisan... 12

BAB II TINJAUAN PU ST A K A ... 14

A. Al Qur’a n ... 14

B. Media Pem belajaran... 15

* C. Iqro’ ... 16

D. Tutor Sebaya... 17

BAB III PELAKSANAAN PEN ELITIA N ... 19

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 19

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEME A H A SA N ... 27

A. Hasil Penelitian ... 27

1. Pelaksanaan Siklus I ... 27

2. Pelaksanaan Siklus I I ... 30

(12)

BAB V PENUTUP ... 34

A. K esim pulan... 34

B. Penutup... 34

DAFTAR PU STA K A ... 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS... 36

SURAT KETERANGAN KEPALA SEKOLAH SDN KEDUNGSARI 5 ... 37

SOAL TES A W A L ... 38

RPP 1 ... 39

R P P 2 ... 41

DATA AWAL SEBELUM P T K ... 43

DATA SESUDAH P T K ... 44

FORMAT PEN GA M A TA N ... 45

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, teijadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat, yang

berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini sistim pendidikan yang ada diharapkan mampu merespon terhadap perkembangan dan

perubahan di dalam masyarakat, oleh karena itu diperlukan upaya perbaikan dan

perubahan serta pembaharuan dalam dunia pendidikan.

Upaya perbaikan, perubahan dan pembaharuan tersebut meliputi kurikulum,

tujuan pendidikan, strategi dan evaluasi. Menyoal aspek strategi pembelajaran,

guru mempunyai peran dominant dan strategis, karena sebagai pelaku langsung

dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru secara mandiri dituntut untuk selalu

mengembangkan wawasan baik mengenai aspek materi dan metode pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang

tercantum dalam kurikulum sekolah tingkat dasar, dan di antara kompetensi mata pelajaran Pendidikana Agama Islam yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik

adalah kemampuan membaca Al Qur’an. Dalam rangka mencapai kompetensi dasar tersebut, maka pembelajaran membaca Al Quran juga harus didukung oleh

penggunaan metode pembelajaran yang efektif.

(14)

Dalam pembelajaran membaca AL Qur’an belakangan ini ditemukan

metode “lqra” yang dinilai sebagai sebuah temuan baru yang diyakini dapat mengantarkan pesreta didik mempunyai kemampuan membaca Al Qur’an secara

cepat. Karena itu metode “Bagdadiyyah” yang telah berjalan bertahun-tahun disejumlah lembaga pendidikan formal dan non formal secara perlahan tergeserkan atau tergantikan dengan metode Iq ra\

Hasil Evaluasi peneliti terhadap kemampuan membaca Al Qur’an pada siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 cukup beragam. Kemampuan ini dapat

dikatagorikan sebagai b erik u t: Pertam a, lancar dan benar ; Kedua, belum lancar dan benar ; K etiga, Belum lancer dan belum benar; Keempat, belum mampu membaca sama sekali. Adanya keragaman kemampuan membaca Al Q ur’an ini, mendorong peneliti untuk melakukan observasi terhadap faktor-faktor yang melatarbelakanginya.

Adapun di antara faktor adanya keragaman kemampuan tersebut adalah

disebabkan oleh faktor pendidikan agama masing-masing keluarga peserta didik dan faktor lingkungan masyarakat. Peserta didik yag dibesarkan dalam keluarga

religius cenderung mempunyai kemampuan membaca Al Qur’an yang baik, karena ia memperoleh pembelajaran Al Qur’an di dalam keluarga atau diikutkan

(15)

peserta didik untuk mengikuti pembelajaran Al Qur’an di lembaga-lembaga informal yang ada.

Sementara hasil evaluasi terhadap kemampuan membaca Al Qur’an dengan

menggunakan buku iqra jilid 2 memperlihatkan bahwa dari jumlah 44 siswa 18 % dapat membaca dengan lancar, dan delapan (8) anak di antaranya sudah

mempunyai kemampuan membaca Al Quian dengan baik, 22 % sudah benar tetapi belum lancar, yaitu sebanyak 10 anak, 27 % masih mengeja dan belum lancar, yaitu sebanyak 12 siswa, dan 32 % belum mampu membaca, yaitu sebanyak 14 siswa.

Pelaksanaan pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

aspek membaca Al Q ur’an kurang efektif, hal ini dikarenakan beberapa hal

sebagai berikut :

a. Penggunaan metode dan sarana pembelajaran membaca Al Qur’an yang kurang tepat.

b. Jumlah siswa yang cukup banyak dei igan rata-rata perkelas 47 siswa.

c. Sedikitnya waktu untuk mata pelaja an Pendidikan Agama Islam dengan

semua aspeknya, hanya 90 menit per minggu (dua kali pertemuan), dengan demikian seorang guru tidak mungkin dapat melayani siswa satu- persatu.

Berangkat dari persoalan tersebut maka peneliti berupaya untuk melakukan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Tindakan perbaikan ini dilakukan

(16)

dilakukan dengan benar sesuai petunjuknya akan dapat meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam membaca Al Qur’an dan melalui tutor sebaya

dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an dengan metode iqra’ dapat

dijadikan sebagai solusi minimnya jam waktu pelajaran.

Melalui pembelajaran tutor sebaya ak m timbul bayak hal yang positif bagi

anak, di antaranya adalah : (1) Proses pembelajaran melalui tutor sebaya

memberikan pengalaman langsung secar.. nyata kepada anak untuk belajar

bekeija sama dengan teman sebayanya. (2) Anak akan memecahkan masalah / kesulitan yang dihadapi di dalam kehidupannya. (3) Membentuk jiw a sosial aCiu

solidaritas terhadap sesama temannya. (4) Melatih anak-anak untuk

bertanggungjawab secara individual maupun kelompok.

Peneliti berpendapat bahwa kemampuan membaca Al Qur’an kelas 2 SO Negeri Kedungsari 5 perlu ditingkatkan dengan alasan :

1. Salah satu di antara tuntutan minimal hasil pendidikan agama Islam di jenjang

pendidikan sekolah dasar adalah setiap anak mampu membaca Al Q ur’an dengan baik.

2. Ikut bersama-sama mencetak generasi yang Q u r’any (cinta Al Qur’an) di dalam lingkungan masyarakat muslim, khususnya di SD Negeri Kedungsari 5.

3. Melaksanakan salah satu Program Pengembangan Kegatan Sekolah (PPKS) khususnya dalam bidang agama Islam.

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas maka tema yang akan diangkat

(17)

Membaca Al Qur’an Dengan Media Pembelajaran Iqra’ Melalui Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 Kota Magelang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan persoalan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai b erik u t:

1. Bagaimana upaya untuk meningkat kemampuan membaca Al Qur’an melalui media pembelajaran Iqra’ ?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dengan media Iqro’ melalui tutor sebaya?

C. Tujuan penelitian

Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana peningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an

dengan media pembelajaran Iqro’ bagi siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5.melalui tutor sebaya ( menempatkan siswa yang pandai / sudah mampu dan lancar ) pada tiap kelompok.

(18)

D. Hipotesa Tindakan

Adapun hipotesa penelitian tindakan kelas ini adalah : “Dengan menggunakan

media iqra’ melalui tutor sebaya dalam pembelajaran membaca Al Qur’an dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an secara efektif dan

efesien.”

E. Manfaat Penelitian.

Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas, manfaat yang diharapkan

baik dari siswa, guru maupun dari lingkungan sebagai b erik u t:

1. Manfaat bagi siswa.

- Siswa akan kreatif dan terkesan, dengan belajar membaca Al Qur’an menggunakan media pembelajaran iqro’ melalui tutor sebaya (menempatkan

siswa yang sudah mampu dan lancar^ pada tiap kelompok, sehingga siswa

akan merasa mudah belajar Al Qur’an dan aktif untuk tadarus ( belajar

mengulang ) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membacanya akan meningkat.

- Memberikan pengalaman langsung secara nyata kepada anak untuk belajar * bekeija sama dengan teman sebayanya.

- Mengembangkan sikap solidaritas dan setia kawan sesama teman dan juga

(19)

- Melatih anak-anak untuk bertanggungjawab secara individual maupun kelompok

3. Manfaat bagi guru.

- Guru akan sangat terbantu dengan ad mya tutor sebaya dalam memberikan

materi dan bimbingan membaca, karena seorang guru tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal secara individual/privat, disebabkan terbatasnya waktu tatap muka dan banyaknya jum lah siswa. Guru akan lebih mudah memberi / menambah materi pelajaran serta

mampu mengamati kegiatan anak secara individu maupun kelompok

selama proses pembelajaran, karena siswa selalu aktif dan berkeinginan

meneruskan ketrampilan membaca berikutnya. 3. Bagi lingkungan sekolah.

Melaksanakan salah satu Program Penj embangan Kegiatan Sekolah (PPKS), khusunya di bidang keagamaan.

F. Definisi Istilah / Opersional

Agar tidak teijadi penafsiran dalam memahami istilah yang ada dalam judul, maka perlu adanya definisi istilah/operas ona! dan pembatasan ruang lingkup

penelitian. Bagian-bagian yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai b erikut: a. Definisi Membaca

Pengertian membaca.

(20)

- Membaca yaitu melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa

yang tertulis (dari lembaran, buku atau kitab)

b. Al Qur'an

Pengertian Al Q ur’an.

- Kata Q ur’an menurut bahasa adalah 1 entuk m asdar yang berasal dari kata £ * l * i <

Qara’a (0 |j5 - j j i - t y ) yang arti iya bacaan1.

- Definisi AL Q ur’an ialah : Kalam Allah s.w.t. yang merupakan m u’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui

perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis di m ushaf dan diriwayatkan dengan

m utawatir, untuk petunjuk seluruh umat manusia. c. Media Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran

1. Media artinya yang tengah, sasaran, perantara.

2. Pembelajaran merupakan kata jadian dari kata dasar belajar mendapat awalan p e dan akhiran an, belajar artinya :

Berusaha (berlatih dsb.) supaya mendapat sesuatu kepandaian.

Menurut Humalik (1991 :16) Belajar adalah proses perubahan tingkah

laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan penelitian.

3. Secara ringkas dari simpulan beberapa pendapat, yang dimaksud Media

Pembelajaran adalah sasaran yang dituju untuk berusaha (berlatih dsb.)

(21)

supaya mendapat sesuatu kepandaian, sehingga teijadi proses perubahan. d. Iq ro ’

Pengertian Iqro’

1. Kata Iqro’ merupakan f i ’il am ar (perintah) dari kata qaraa yang artinya bacalah.2

2. Iqro’ yang dimaksud di sini adalah suatu cara belajar membaca Al Qur’an dengan metode dan buku Iqro’, yaitu cara cepat belajar membaca Al Qur’an Oleh As’ad Hum ani Yogyakarta.

e. Tutor Sebaya

Pengertian Tutor Sebaya

1. Tutor artinya guru pribadi.

2. Sebaya artinya seusia, seumur, sama tuanya.

3. Yang dimaksud Tutor Sebaya artinya guru pribadi untuk teman seusia (mengajar teman Seusianya)

4. Tugas tutor sebaya di sini yaitu membimbing, menyimak, membetulkan bacan yang salah pada teman sekelompoknya serta melaporkan hasil

kegiatan kelompoknya.

G. M etode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(22)

Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua

siklus, setiap siklus empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan/observasi dan refleksi.

Metode dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui pelatih / pengajar yang usianya sama atau hampir sama atau yang disebut tutor sebaya yang ditempatkan dalam kelompok kecil, terdiri dari 5 - 7 anak, yang mampu menggerakkan kegiatan belajar membaca dalam kelompok-kelompok

tersebut.

2. Lokasi Penelitian.

Penelitian dilakukan di SD Negeri Kedungsari 5, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, dengan alamat J1

Ahmad Yani No. 195 Magelang, letak sekolahan paling utara (pinggir kota). 3. Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan kepada siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5,

Kleurahan Kramat Selatan Kecamatan magelang Utara Kota Magelang, yang dalam kondisi yang hiterogin, baik sosial ekonomi, latar belakang pendidikan

keagamaan maupun kemampuan dalam pengetahuan membaca AL Q ur’an,

dan jum lah siswa di kelas 2 ada 44 anak terdiri dari laki-laki dan perempuan. 4. Langkah-langkah / Siklus Penelitian

(23)

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain :

- Buku ajar ( Iqro’ jilid 2 oleh A s’ad Humam Yogyakarta) - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Lembar Pengamatan

- Lembar Evaluasi (soal-soal imtihari)

Catatan nilai hasil belajar dan lembar catatan

6. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data diperoleh dari :

a. Lembar observasi pada saat pelaksanaan siklus I dan siklus II

b. Catatan dari pengamat tentang saran dan perbaikan pada siklus I & II c. Hasil im tihan yang dibuat oleh guru, diberikan kepada siswa pada setiap

akhir siklus

d. Hasil keseluruhan yang dikerjakan oleh siswa secara individual pada setiap akhir pertemuan

7. Analisis Data

a. Hasil imtihan diberikan nilai sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

b. Dipilih siswa yang terbaik kemampuan membacanya dan diberikan motovasi untuk lebih maju

(24)

e. Menganalisa hasil dari pengamat atas saran dan perbaikan untuk

mempertimbangkan penggunaan metode yang lebih cocok.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari tiga

bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir skripsi.

1. Bagian awal skripsi berisi halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan, surat pernyataan penulis, abstrak, kata pengantar, daftar isi.

2. Bagian in ti:

BAB I

Memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Hipotesis Tindakan, Langkah - langkah, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan..

BAB II

Memuat Kajian Pusataka BAB III

Memuat Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian serta Penyajian Data Variabel.

BAB IV

(25)

BAB V

Memual Kesimpulan dari hasil Penelitian dari rancangan sampai pembahasan, serta Saran.

3. Bagian Akhir memuat lampiran-lampiran, Surat Keterangan Kepala Sekolah

(26)

a. Al Q ur’an

Pengertian Al Q ur’an

- Kata Q ur’an menurut bahasa adalah bentuk m asdar yang berasal dari kata Qara’a ( j t j i — yang artinya bacaan3

- Definisi AL Qur’an ( J ialah : Kalam Allah s.w.t. yang merupakan

m u’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad s.a.w. melalui perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan

dengan mutawatir, untuk petunjuk seluruh umat manusia, sedangkan

membacanya merupakan ibadah.

Selanjutnya penulis tampilkan beberapa taijamah ayat-ayat Al Qur’an sesuai penjelasan Allah SWT. sendiri mengenai Al Q ur’an .

“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembin kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi n erek a ada pahala >ang besar” (QS Al Isro : 9)

3 Kamus Arab Indonesia, Prof. DR H. Mahmud Yunus h a l: 335

(27)

(J-wlW 0 y y ^ 5 v liij j - t “Thaa Siin (Surat) ini adalah ayat-ayat Al Ouraan, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan” (QS. An N a m l: 1)

o J i M 0 J j ?

“Sesungguhnya Al Quraan itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau” (QS. At supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekeliling iya, serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang t-dak ada keraguan padanya. Segolo­ ngan masuk surga, dan segolongan mas uk Jahannam” (QS. Asy Syura: 7)

( £ ) j ] [S M lU

4^5 (^)

^

^

^

y

“Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah vang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan A1 Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang dit irurkan dari Tuhan semesta alam.” (QS. Al Haqqah : 40-43)

b. M edia Pembelajaran

Pengertian Media Pembelajaran

(28)

2. Pembelajaran merupakan kata j adu n dari kata dasar belajar mendapat awalan pe dan akhiran an, belajar an inya : Berusaha (berlatih dsb.) supaya mendapat sesuatu kepandaian.4

3. Menurut Humalik (1991 :16) Belajar adalah proses perubahan tingkah

laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan penelitian.

4. Secara ringkas dari simpulan beberapa pendapat, yang dimaksud Media Pembelajaran adalah sasaran yang dipakai untuk berusaha (berlatih dsb.)

supaya mendapat sesuatu kepandaian, sehingga teijadi proses perubahan. c. Iqro’

Pengertian Iqro’

1. Kata Iqro’ merupakan f i ’il amar (perintah) dari kata qaraa (tj* —^ j* [) yang artinya bacalah.5

2. Iqro’ yang dimaksud di sini adalah metode dan buku cara cepat belajar

membaca Al Q ur’an oleh As’ad Humam Yogyakarta

“Iqro!, Iqro!, Iqro F' merupakan kalimat pertama yang memulai wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. yang sedang

berkhalwat di dalam Gua Hiro’, “Iqro!, Iqro!, Iqro F' artinya : Bacalah !, bacalah !, bacalah !. Membaca adalah kalimat pertama yang diperintahkan oleh Allah SWT. kepada manusia, yang selanjutnya Allah SWT. menjelaskan

perintah-Nya untuk membaca Al Quran; Allah menjadikan kalam sebagai alat

(29)

mengembangkan pengetahuan; dan manusia kebanyakan bertindak melampaui

batas karena merasa dirinya serba cukup; demikian juga Allah mengingatkan

ancaman-N y a terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum

muslimin melaksanakan perintah-Nya.6

d. Tutor Sebaya

Cara cepat belajar mebaca Al Qur’an, menekankan langsung pada latihan membaca, dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap, sampai pada tingkat yang sempurna. Pengajaran bersifat prifat, masing- masing siswa disimak satu persatu secara bergantian, dalam sistem prifat ini

seorang guru idealnya mengajar 3 - 6 anak. Untuk mengatasi kurangnya guru,

siswa yang lebih tinggi penguasaan bacaannya dapat diperbantukan untuk

menyimak siswa teman sebayanya (tutor sebaya).

Tugas tutor sebaya dalam kelompok ini adalah membimbing, menyimak, membetulkan bacaan yang keliru kepada teman sekelompoknya serta melaporkan hasil kegiatan kelompoknya, siapa yang sudah mamou dan

lancar, siapa yang belum lancar dan sebagainya, sehingga setiap siswa mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengetahui serta mempelajari

bacaan-bacaan atau kalimat-kalimat baru sesuai buku iqro’, walaupun masing-

masing anak target ataupun batas yang dibacanya tidak sama tetapi penguasaan kemampuan membaca menjadi setara. Hal ini akan membantu para siswa menemukan makna dari lingkungan sosial yang sebenarnya.

Al Qur’an & teijemahnya versi 1.2. Ramadhan 1424 .Website http//:geocities.com/al qur’an-indo

(30)

Melalui cara ini siswa di ajak belajar memecahkan masalah pribadi yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan

teman sebayanya.

Dengan cara ini (belajar kelompok melalui tutor sebaya) dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mandiri, saling bekeija sama dalam memecahkan permasalahan antar pribadi. Pemecahan masalah tersebut dilaksanakan secara sukarela, demokratis, tidak membedakan perorangan,

tingkatan lahiriyah, bentuk atau rupa, sehingga siswa dilatih tetap menjunjung

tinggi nilai-nilai sosial, demokrasi dan keadilan (Mulyana 2004:193).

Berawal dari konsep pembelajaran melalui tutor sebaya, penulis

berpendapat bahwa cara tersebut cocok untuk digunakan dalam pembelajaran * membaca Al Qur’an, karena selain menyampaikan materi itu sendiri, siswa

dapat mengembangkan sosial kepribadiannya, kepemimpinannya serta rasa

solidaritas antar sesama teman. Kebiasaan yang demikian akan bermanfaat bagi diri masing-masing siswa dan akan dikembangkan dalam kehidupan

(31)

A. Diskripsi pelaksanaan siklus I

Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam dua

siklus, setiap siklus empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan/observasi dan refleksi.

Siklus I

a. Perencanaan

1. Guru menentukan pokok bahasan y, mg akan diajarkan.

2. Guru merancang membentuk kelompok-kelompok belajar di kelas yaitu siswa duduk menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri 5 - 6 anak termasuk tutornya, pembagian kelompok menurut nomor absen.

3. Guru mempersiapkan tutor sebaya sesuai hasil tes kemampuan, tutor

sebaya dapat bergantian apabila yang mampu sudah berlebih dari jumlah kelompoknya.

4. Meminta bantuan kepada guru lain untuk mengamati berlangsungnya pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan.

5. Merencanakan tugas yang akan diberikan masing-masing kelompok.

6. Merancang lembar observasi.

7. Guru menyusun rencana pembelajaran /RPP

8. Guru mempersiapkan evaluasi kelompok dan individu.

(32)

b. Pelaksanaan

1. Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan

2. Melaksanakan apersepsi, mengulang bunyi huruf hijaiyah sesuai

m akhrojnya secara bersama-sama.

3. Dengan bimbingan guru siswa bersama-sama membaca beberapa kalimat yang dianggap sulit (khususnya pada m akhrojnya).

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan

6. Guru menempatkan/menugaskan tutor sebaya pada masing-masing kelompok.

7. Masing-masing kelompok yang sudah terbentuk mempersiapkan buku

Iqro’ jilid 2.

8. Meminta tolong guru lain untuk mengamati pelaksanaan P TK.

6 Tiap-tiap kelompok belajar, membaca dibimbing oleh tutor sebaya, sesuai

yang ditunjuk guru.

8. Siswa mengerjakan im tihan secara individu.

c. Observasi dan Inteprestasi.

Observasi tehadap guru

1. Apersepsi sudah dilaksanakan

(33)

4. Sudah minta tolong kepada guru lain untuk mengamati pelaksanaan

pelaksanaan tindakan kelas

5. Sudah memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuat simpulan

(membaca dengan cara terputus-putus per huruf agar tampak beda baik

makhrajnya atau panjang pendeknya).

Observasi terhadap siswa

1. Buku Iqro’ sudah dipersiapkan oleh semua siswa

2. Minat belajar membaca bagi siswa, sangat tampak, terbukti gaduhnya

ruangan karena suara membaca, bukan karena bermain.

3. Siswa sangat antusias saat berlangsungnya pembelajaran melaui

bimbingan tutor sebaya, tampak sekali para tutor sebaya sibuk melayani

anggota kelompoknya.

4. Dalam pelaksanaan belajar kelompok siswa tampak aktif dan senang dapat belajar membaca Al Q ur’an dengan buku Iqro’ melalui bimbingan

tutor sebaya.

5. Kelompok mengeijakan/membaca imtihan yang diberikan oleh guru. 6. Soal imtihan dikerjakan / dibaca oleh siswa secara individu.

P engam at:

Pengamat mengamati keadaan siswa selama pelaksanaan pembelajaran

berlangsung dalam kelas, (lembar pengamatan / observasi dapat dilihat pada

(34)

Ketika pelajaran dimulai siswa masih gaduh mempersipakan buku dan kelompok masing-masing, dan para tutor sebaya tampak sudah siap dengan

kelompoknya masing-masing, masih tampak ada dua anak yang belum membawa buku iq ro \ setelah dimulai dengan membaca Ummul Kitab dan

dilanjutkan dengan contoh-contoh bacaan huruf, baru anak mulai siap melanjutkan kegiatan pembelajaran.

Situasi ruangan terasa lebih sempit setelah anak membentuk kelompok, dan terasa kurang nyaman karena bersinggungan duduknya dengan kelompok lain. Dalam melaksanakan evaluasi semua anak siap melaksanakan dan

*

terdapat 3 anak belum mau membaca karena belum mampu. Jalan-jalan dalam

kelas yang sering dilakukan anak-anak tidak tampak, semua konsentrasi pada kelompoknya,

d. Analisis dan refleksi.

Pelaksanaan siklus satu (I) sudah beijalan dengan baik, yang ternyata masih ada 6 anak yang belum tuntas, y litu 3 anak belum lancar dan belum

benar, sedangkan 3 anal; masih belum n iampu membaca, dan 20 anak belum lancer tetapi sudah betul dalam membaca perhurufhya serta panjang

pendeknya, untuk mencapai hasil yang maksimal dan masih ada beberapa siswa yang belum lancar dalam membaca perlu adanya lanjutan pembelaj arannya.

(35)

pelaksanaan siklus II direncanakan dengan out door atau di luar ruangan,

dengan mengambil tempat di taman belakang sekolah. Dengan hasil refleksi ini akan dipergunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya atau

siklus ke II.

B. Diskripsi pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

1. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan bahasan membaca kalimat

yang terdapat mad-nya atau bacaan panjang (buku iqro’ hal 16 dst. nya) 2. Sebelum pokok bahasan disampaikan, guru membentuk kelompok masih

seperti kelompok siklus I.

3. Merencanakan tutor sebaya untuk masing-masing kelompok, j«ng sudah ditunjuk seperti pada siklus I

4. Meminta bantuan kepada guru lain sebagai pengamat. 5. Merancang imtihan yang akan diberikan pada siswa. 6. Merancang latihan imtihan secara individu.

7 Merancang lembar observasi

b. Pelaksanaan

1. Melaksanakan apersepsi mengucapkan huruf yang bertanda panjang dengan fasih dan betul (membedakan yang panjang dan pendek).

(36)

3. Menyampaikan materi pelajaran yai u bacaan panjang dan bacaan pendek

(buku iqro 2 , hal 16 dst. nya).

4. Menugaskan tutor sebaya yang sudah ditunjuk seperti pada nelaksanaan

siklus I

5. Mengajak siswa membuka buku Iqro’ Jld 2 hal 16

6. Meminta tolong guru lain sebagai pengamat dalam pelaksanakan penelitian kelas.

7. Siswa mengeijakan imtihan secara kelompok

8. Siswa dengan bimbingan guru membuat simpulan, yaitu huruf yang

pendek dibaca dengan satu ketukan dan huruf panjang dibaca dua ketukan, huruf yang dibaca panjang disebut m ad thobi ’i.

9. Siswa mengerjakan imtihan secara individu,

c. Observasi dan Inteprestasi.

Observasi terhadap guru

1. Guru sudah melaksanakan apersepsi

2. Materi pelajaran sudah disampaikan/diajarkan

3. Sudah menyampaikan tuj uan pembelaj aran

4. M inta tolong kepada guru lain untuk mengamati pelaksanaan PTK

5. Membimbing siswa untuk membuat simpulan yaitu Cara membaca mad thobi ’i.

Observasi terhadap siswa :

(37)

2. Minat belajar siswa cukup baik

3. Siswa memperhatikan saat berlangsungnya pembelajaran.

4. Setelah kegiatan dilaksanakan di luar ruangan, keaktifan kelompok lebih mudah diamati dan siswa tampak lebih aktif, senang dan sering-sering

anak memanggil gurunya untuk memperlihatkan kemampuannya. 5. Secara kelompok mengeijakan imtihan dengan baik dan lancer.

6. Siswa membuat simpulan dengan bimbingan guru, yaitu huruf yang

pendek dibaca dengan satu ketukan dan huruf panjang dibaca dua ketukan, huruf yang dibaca panjang disebut mad thobi’i.

7. Latihan imtihan dikerjakan oleh siswa secara individu,

d. Analisis dan refleksi.

Setelah diadakan diskusi hasil pengamatan dan hasil evaluasi dari masing-masing siswa, memperoleh suatu simpulan sebagai b erik u t:

1. Belajar membaca Al Q ur’an melalui belajar kelompok dan tutor sebaya

dengan menggunakan buku iqro’ dirasakan cocok dan dapat dikembangkan.

2. Untuk membentuk kelompok-kelompok belajar seperti ini sebaiknya

menggunakan ruangan yang memadai dan akan lebih terasa mengesan di luar ruangan atau dapat juga di aula.

(38)

X. Hasil pembelajaran pada siklus II tinggal satu anak saja yang belum mampu membaca, karena memang perkembangan kecerdasannya agak terlambat / kurang pandai.

5. Setelah akhir siklus ini banyak siswa yang mampu membaca dengan

bacaan yang tepat sesuai hukum bacaan dan makhroj7 yang benar.

6. Di akhir kelas dua, masing-masing anak memiliki kemampuan membaca

yang merata (paling tidak hampir sama kemampuannya), yang insya-Allah pada formatif praktek dapat mencapai nilai rata-rata tujuh koma nol (7,d).

(39)

A. Hasil Penelitian

4. Pelaksanaan Siklus 1

Sesuai gagasan penulis dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, pada kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5, siklus I merupakan pelajaran Agama Islam dalam Aspek membaca Al Qur’an dengan materi membaca melalui kata atau kalimat.

Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Mei 2008, mulai jam pelajaran

ke tiga selama 60 menit, dengan rincian 45 digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan, sedangkan 15 digunakan serempak untuk tes individu dan tes kelompok.

DATA AWAL SEBELUM PTK

NO DATA ANAK PROSEN JML ANAK

1 Mampu dan lancer 18 % 8

2 Belum lancar tetapi benar 22 % 10

3 Belum lancar dan belum benar 27 % 12

4 Belum mampu membaca 32 % 14

Jumlah 44

(40)

a. Tes Kemampuan

Pada akhir proses belajar mengajar dilaksanakan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mengenai

kemampauan membaca Al Qur’an. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I sebagai b erikut:

DATA SESUDAH PTK SIKLUS 1

NO DATA ANAK PROSEN JML ANAK

1 Mampu dan lancar 40.9 % 18

2 Belum lancar tetapi benar 45.4 % 20

3 Belum lancar dan belum benar 6.8 % 3

4 Belum mampu membaca 6.8 % 3

Jumlah 44

b. Pengamatan

Dari hasil pengamatan aktifitas belajar siswa selama pelaksanaan tindakan berlangsung diperoleh temuan-temuan sebagai b erikut:

(41)

- Ada dua anak yang belum membawa buku iqro’ karena ketinggalan di rumah.

- Masih sering ditemukan anak memanjangkan bacaan huruf, bukan

karena bacaannya panjang/mad thobi’i, tetapi karena berpikir, yang seharusnya membacanya terputus-putus.

- Masih banyak yang membunyikan / membaca makhrojnya kurang tepat < - < ' < ' <

pada huruf-huruf yang sulit seperti j <3 ^ ^ t L C- ^ j u8a < < x < sulit membedakan perbedaan bunyi suara , O , dan - j dan

- Anak-anak masih banyak yang menggunakan penunjuk ( ja w a : tuding) - Siswa yang pandai segera dapat membaca banyak (lembarannya).

- Sesudah selesai menghadap, rata-rata para siswa yang mampu membaca

sendiri menjelajah halaman-halaman yang belum diajarkan. Untuk anak yang belum lancar diminta untuk mengulangi membaca halaman- halaman yang sudah diajarkan.

- Rata-rata waktu yang dipakai prifat tiap-tiap anak 7 -1 0 menit.

- Secara keseluruhan pelaksanaan siklus I cukup baik, tetapi masih perlu peningkatan, utamanya tentang kemampuan mengucapkan huruf sesuai

(42)

5. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan kelas siklus I! dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni

2008, tidak dilaksanakan di dalam kelas tetapi di luar kelas mencoba tempat yang lebih luas dengan udara bebas, ternyata hasilnya meningkat lebih baik,

semua siswa sejumlah 44 hadir semua dan siswa tampak lebih siap dan gembira dilihat dari situasinya.

Siklus II dilaksanakan mulai jam pelajaran ke tiga selama 60 menit,

dengan rincian 45 digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan,

sedangkan 10 digunakan serempak untuk tes individu dan dan diakhiri dengan

menyanyikan senandung Al Qur’an.

DATA SESUDAH PTK SIKLUS 2

NO DATA ANAK PROSEN JM L ANAK

1 Mampu dan lancer 59.1 % 26

2 Belum lancar tetapi benar 34.1 % 15

3 Belum lancar dan belum benar 4.5 % 2

4 Belum mampu membaca 2.2 % 1

Jumlah 44

(43)

Ada satu anak yang belum membaw i buku iqro’ alasannya ketinggalan di rumah, namun anak tersebut yang ya’ ig memang kurang pandai dan malas.

- Sudah tidak ditemukan anak memanjangkan bacaan huruf, karena

berpikir, membacanya terputus-putus tiap huruf satu ketukan dan huruf bertanda panjang dua ketukan.

- Membunyikan / membaca makhrojnya sudah lebih fasih, di antara

huruf-- Anak-anak masih tetap banyak yang menggunakan penunjuk ( jaw a : tuding)

Rata-rata waktu yang dipakai prifat tiap-tiap anak sama dengan pada

waktu siklus pertama yaitu antara 7 -1 0 menit.

Secara keseluruhan pelaksanaan siklus II baik, tetapi masih ada satu anak

yang belum mampu membaca dengan lancar, bahkan mengeja saja masih sulit, anak tersebut memang punya sifat malas. Adapun hasil setelah pelaksanaan tindakan termuat pada lampiran.

B. Pembahasan

Pembahasan di sini khususnya pada pelaksanaan siklus I di antaranya cara pengucapan huruf masih belum sesuai dengan makhrojnya seperti j

huruf yang sulit seperti j ( J ^ ^ dan juga sudah tampak perbedaan bunyi suara

(44)

/ ' < / ' < < -f c*an JuSa belum tampak jelas perbedaan bunyi suara , C->, ^ < < s < rT <

dan ij * - j dan ^ - f^dan • - dan dan sebagainya.

Sebetulnya di awal pelajaran sudah diberikan contoh ucapan huruf yang betul

sesuai dengan makhrojnya, maka di akhir pelajaran diulang lagi agar dapat

mengucapkan dengan betul sesuai makhrojnya, maka guru memberikan contoh ucapan huruf yang betul di awal pelajaran, dan semua anak menirukan beberapa

kali sampai betul. Hal ini perlu di perhatikan pada pelaksanaan siklus ke II.

Pada pelaksanaan siklus II sbagai apersepsi yaitu mengulang kembali bunyi-

bunyi huruf yang sulit serta cara membaca huruf yang panjang / mad thobi’i. Hasil siklus II ternyata pelaksanaan di luar kelas anak-anak tampak lebih nyaman dan anak-anak sudah mampu membaca dengan benar walaupun belum fasih sekali.

Di akhir siklus II, refleksi/evaluasi sangat menentukan sekali, diketahui atau tidaknya suatu penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan siklus II dihasilkan hal-hal sebagai b erik u t:

1. Keaktifan, kreatifitas anak meningkat dan sangat antusias. 2. Suasana belajar beijalan dengan baik dan lancar.

3. Kemampuan membaca tiap-tiap siswa meiiingkat dan sudah lebih lancar. 4. Kemampuan mengucapkan huruf sudah lebih fasih dan dapat membedakan

(45)

Siklus II dipandang sudah cukup, karena hasil belajar siswa melalui tutor

sebaya anak-anak dalam mengucapkan huruf sudah betul dan dalam membaca sudah lebih lancar. Dengan demikian hipotesis tindakan dapat dicapai

berdasarkan refleksi/evaluasi dalam siklus II, dan ternyata kegiatan belajar membaca Al Qur’an pada siswa kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 melalui tutor

sebaya lebih meningkatkan keaktifan, kreatifitas serta antusias anak, dan juga penggunaan buku dan metode iqro’ cocok untuk dipergunakan dalam kegiatan

(46)

A. Simpulan.

- Belajar membaca Al Q ur’an dengan media pembelajaran Iqro’ melalui tutor

sebaya atau menempatkan siswa sudah mampu dan lancar pada tiap kelompok, ternyata keaktifan dan kreatifitas belajar membaca Al Qur’an siswa

kelas 2 SD Negeri Kedungsari 5 dapat ditingkatkan.

- Penggunaan media pembelajaran lqro’ yang benar, akan mengaktifkan dan

meningkatkan kemampuan anak dalam i nembaca Al Qur’an.

- Dalam pelaksanaan penelitian tindakar kelas perlu perencanaan / persiapan

yang matang, serta kesiapan peneliti itu sendiri.

B. Penutup.

Terimakasih kami sampaikan kepada Kepala SD Negeri Kedungsari 5,

rekan-rekan guru khususnya kepada Bp Ibu Dosen yang telah memberikan bimbingan serta sumbang saran.

Segala kekurangan dan kesalahan baik dari persiapan, pelaksanaan TPK ini peneliti mohon m aaf yang sebesar-besarnya, Semoga proposal PTK ini

menjadikan titik awal salah satu keberhasilan dalam penerapan dan pengajaran

(47)

DAFTAR PUS TAKA

1. Buku Iqro’ , yls ’ad Humam, Yogyakarta 1988

2. Tajwid Praktis, KH. Imam Zarkasyi, Trimurti Prees Ponorogo 1995 3. Al Qur’anulkarim, Anugrah Ilahi, Semarang 2003

4. Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwodarminto, BP, Jakarta 1994 5. Kamus lengkap 20 milyar Inggris - Indonesia, Indonesia - Inggris, Drs Angga

Wicaksana dkk, Pelita harapan, Solo

6. Penelitian Tindakan Kelas, Prof. Suharsimi Arikunto dkk, PT Bumi Aksara, 2007 7. Efektifitas penggunaan alat peraga “Triple Side Box”, Drs Susilo, Demak

September 2008.

8. Kamus Arab Indonesia, Prof. DR. H. M ahmud Yunus, PT Mahmud Yunus Wadzurriyah, Jakarta 1990

(48)
(49)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

* -A rbain NC, Lahir di Salatiga, 08 Februari 1953. Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah tamat tahun 1967 di Sumberja Salatiga, Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun lulus tahun 1971 di Salatiga, Pendidikan Guru Agama (PGA) 6 tahun lulus tahun 1973 di Salatiga, Diploma 2 tahun 1995 di Magelang.

* W iyata bhakti di Madrasah Ibtidaiyah Sumberejo mulai tahun 1974 - 1978, dan ditugaskan sebagai Guru Agama Islam Sekolah Dasar Negeri Kramat 2 sejak tahun 1979 - 2006, pindah tugas di SD Kedungsari 5 sejak 2006 sampai sekarang. * Cadika tahun 1974 di Salatiga, Kursus Mahir Dasar (KMD) tahun 1981 di

Magelang, Kursus Mahir Lanjutan (KML) tahun 1985 di Lemdadika Gunung Pati Semarang, Kursus Pelatih Dasar (KPL) tahun 1987 di Lemdadika Purworejo, sebagai Andalan Kwarcab Magelang tahun 1989 sampai sekarang.

* Pengurus LKMD (sekarang menjadi LPM) Kelurahan Kramat tahun 1989 sampai sekarang, Pengasuh Panti Asuhan Putra “ARRAHMAN” Kelurahan Kramat tahun 1997 - 2006, Wakil Ketua Ta’m ir Masjid Baitush Sholihin RW II Kelurahan Kramat tahun 1984 - 2005, Ketua Ta’mir Masjid Baitush Sholihin RW II Kelurahan Kramat tahun 2006 sampai sekarang, Anggota Pengurus Dewan Masjid Kota Magelang tahun 2007 sampai s ;karang.

Lampiran: 1

Ahmad Yani N o.195 Kota Magelang Telp.(0293) 312434 Kode Pos 56115

S U R A T K E T E R A N G A N

No:

4 1 2

.

2 / 0 3 2

/Kd.

5

/VI

/0 8

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Kedungsari 5, Cabang Dinas Magelang Utara, Kota Magelang menerangkan bahwa :

Nama : ARBAIN NC.

NIM : 11406254

Tempat / tgl. lahir : Salatiga, 08 Februar 1953 Status : Mahasiswa STAib Salatiga

(50)

SOAL TES AWAL

Harus jelas bunyi huruf dan panjang pendeknya !

Cs

••

I

j

Obi

Cob

"

'{t

5 0

^\y

z' . X

O

J v i

tisfi

IrjlHj

'.--r

Jiip

O

V

v

O

' "'T"

(51)

Sekolah SD Negeri Kedungsari 5 Magelang Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Aspek Membaca Al Qur’an

Kelas / Semester 2 (dua)/II

Hari / tanggal Rabu, 28 Mei 2008

Alokasi Waktu 2 Jam Pelajaran (60 menit)

Standar Kompetensi Mambaca Al Qur’an surat-surat pendek Kompetensi Dasar Mampu membaca melalui kata

Indiator - Mampu membaca melalui kata dengan hurup sambung

- Mampu membaca dengan mad thobi’i dengan alif sesudah harakat fathah

A. Materi Pembelajaran: Membaca kata tidak dengan mad thobi’i (Iqro’3 : 15) B. Metode : Demostrasi, Tutor Sebaya

C. Langkah-langkah : 1. Kegiatan awal.

- Guru mengajak memulai pelajaran dengan membaca Al Fatihah bersama.

- Guru membagi kelompok sesuai daftar kelompok, dan menempatkan para tutor sebaya sesuai hasil kajian.

- Menginformasikan materi pelajaran 2. Kegiatan Inti.

Guru mendemonstrasikan beberapa bacaan, siswa menirukan - Siswa mencoba belajar dengan bimbingan tutor sebaya 3. Kegiatan Akhir

(52)

Membaca huruf bersambung (Buku Iqro Jilid 2 halaman 3 s/d 15) E. Evaluasi lesan

IT ir f J ^ J4engetahui

legeri Kedungsari 5

Magelang, 28 Mei 2008 Guru Peneliti

ARBAIN NC N im : 11406254

IM T IH A N 1

Membacanya retap putus-putus

z' V

'M - 3

^

W

v i U i - l i l i - O i i

£ & #2

?

JfT v i ?

(53)

Sekolah

SD Negeri Kedungsari 5 Magelang Pendidikan Agama Islam

Membaca Al Qur’an 2 (dua)/II

Rabu, 4 Juni 2008

2 Jam Pelajaran (6( menit)

Standar Kompetensi Mambaca Al Qur’ai i surat-surat pendek Kompetensi Dasar Mampu membaca n idalui kata

Indiator - Mampu membaca melalui kata dengan hurup sambung

- Mampu membaca dengan mad thobi’i dengan alif mati sesudah harakat fathah

A. Materi Pembelajaran : Membaca kata dengan tanda mad thobi 7 (Iqro’ 16-31) B. Metode : Demostrasi, Tutor Sebaya

C. Langkah-langkah ; 1. Kegiatan awal.

- Guru mengajak memulai pelajaran dengan membaca Al Fatihah bersama.

- Guru membagi kelompok sesuai daftar kelompok, dan menempatkan para tutor sebaya sesuai hasil kajian.

Menginformasikan materi pelajaran 2. Kegiatan Inti.

- Guru mendemonstrasikan beberapa bacaan, siswa menirukan - Siswa mencoba belajar dengan bimbingan tutor sebaya 3. Kegiatan Akhir

- Guru memberikan imtihan ( latihan )

(54)

Buku lqro Jilid 2 halaman 16 s/d 31 E. Evaluasi lesan

i Kedungsari 5

Magelang, 4 Juni 2008 Guru Peneliti

ARBAIN NC N im : 11406254

IMTIHAN

Harus jelas beda mana yang panjang dan mana yang pendeknya

U j l j

b l j j

j j l j

iJ lf o d c J U

C i l f J i l 5 J S l i j u i u ; t f j t f 1^7

C>\$

6 j l J

(55)

DATA SESUDAH PTK SIKLUS 1

Lampiran: 6

NO DATA ANAK PROSEN JM L ANAK

1 Mampu dan lancer 40.9 % 18

2 Belum lancar tetapi benar 45.4 % 20

3 Belum lancar dan belum benar 6.8 % 3

4 Belum mampu membaca 6.8 % 3

Jumlah 44

DATA SESUDAH PTK SIKLUS 2

NO DATA ANAK PROSEN JM L ANAK

1 Mampu dan lancer 59.1 % 26

2 Belum lancar tetapi benar 34.1 % 15

3 Belum lancar dan belum benar 4.5 % 2

4 Belum mampu membaca 2.2 % 1

(56)

FORMAT PENGAMATAN PROSES SISWA KELAS 2 SD Negeri Kedungsari 5

Lampiran: 7

NO NAMA siswa ketika Perhatian

(57)

Kelompok 1

A dhindaF

Ameta WA

Dhika AK

A gustinD K

Arya DP

Dimas A

*

A N u fu lH

Aulia MH

Divana M

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Mita A

Kelompok 7

Kelompok 8

Referensi

Dokumen terkait

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berjumlah 75 orang. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor

Hasil pengukuran menunjukan bahwa jalan Kembang Jepun secara global berada di dalam kerangka-garis-utama kota ( urban super grid ); secara lokal jalan ini tidak hanya mempunyai

Namun Interaksi antara penambahan asam sunti dan perbandingan gum arab dan gelatin memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar,

UNDERSTANDING • Entity discovery • The context data model • The key-based data model • Generalized hierarchies • Fully attributed data model • Analyzing data model : good

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah kesadaran mereka itu sendiri sehingga mereka dapat merasakan menfaat yang diperoleh dari pekerjaan yang ia lakukan dengan

Tembakan iklan yang terus menerus melalui berbagai sarana dan cara dapat mengakibatkan efek yang cukup besar dalam diri manusia, efek yang mung- kin timbul adalah adanya ingatan