• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PROMOSI AGROWISATA KEBUN WISATA PASIRMUKTI

CITEUREUP, BOGOR

Oleh :

MIFTAKHU ROKHMAN A14103122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

MIFTAKHU ROKHMAN. Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor. Di bawah bimbingan JOKO PURWONO.

Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang berpeluang menjadi andalan perekonomian nasional. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan berbagai industri pariwisata, salah satunya adalah wisata agro atau agrowisata.

Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) merupakan salah satu perusahaan agrowisata yang masih tergolong baru, tetapi memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh obyek wisata agro lainnya. Keunikan tersebut sekaligus merupakan keunggulan produk. Pihak perusahaan menetapkan target jumlah kunjungan yang selalu meningkat tiap tahunnya. Untuk memenuhi target tersebut perusahaan harus mampu mengkomunikasikan keunikan dan keunggulan produknya pada masyarakat sebagai calon konsumen agar mereka tertarik untuk berkunjung ke KaWePe. Dalam hal itulah diperlukan suatu rumusan strategi promosi yang benar-benar efektif.

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang memiliki 6 komponen, yaitu komunikasi personal, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, bahan-bahan instruksi, dan media desain korporat. Komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari bauran promosi dan masing-masing memiliki beberapa media untuk menyampaikan pesan promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis aktivitas promosi yang dijalankan perusahaan selama ini, (2) Menganalisis faktor yang menjadi unsur penyusun strategi promosi perusahaan. dan (3) Merumuskan alternatif strategi promosi yang paling tepat dan menjadi prioritas utama untuk dijalankan perusahaan.

Penelitian akan dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) yang terletak di Jalan Raya Tajur-Pasirmukti Km. 4 Citeureup, Kabupaten Bogor. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei tahun 2008. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner dari responden pilihan, yaitu Direktur Utama dan Manajer Pemasaran yang bertujuan untuk mengetahui alternatif strategi promosi yang tepat yang dianalisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pengolahan data tersebut akan dicocokkan dengan data primer strategi promosi menurut konsumen yang dianalisis dengan analisis deskriptif. Data primer strategi promosi menurut konsumen dianalisis dengan analisis deskriptif dengan 30 orang responden. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive).

(3)

Dalam menyusun strategi promosinya, perusahaan sangat memperhatikan faktor anggaran yang tersedia untuk strategi promosi.

Melalui hasil analisis AHP diketahui bahwa anggaran dana merupakan faktor utama yang menjadi unsur penyusun strategi promosi perusahaan dengan bobot 0,295. Faktor lainnya berturut-turut adalah karakteristik produk (0,239), karakteristik pasar (0,216), pelanggan (0,104), daur hidup produk (0,051), bauran pemasaran lainnya (0,049) dan faktor pesaing dengan bobot 0,045. Melalui hasil analisis AHP juga diketahui bahwa alternatif strategi promosi yang paling tepat dan mendapat prioritas utama untuk dijalankan perusahaan adalah alternatif 1, yaitu menitikberatkan pada media komunikasi personal. Prioritas berikutnya adalah alternatif 4, menitikberatkan pada hubungan masyarakat dan publisitas (0,164), alternatif 3, meningkatkan aktivitas promosi penjualan (0,113), alternatif 5, memperbanyak jumlah maupun jenis bahan-bahan instruksi (0,076), alternatif 6, menitikberatkan pada media desain korporat (0,075) dan alternatif 2, meningkatkan aktivitas promosi melalui media periklanan (0,04).

(4)

ANALISIS STRATEGI PROMOSI AGROWISATA KEBUN WISATA PASIRMUKTI

CITEUREUP, BOGOR

Oleh :

MIFTAKHU ROKHMAN A14103122

   

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1986 dari keluarga Bapak Chamim dan Ibu Icoh Ruhsotun (alm). Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Tegal dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada tahun ajaran 2006/2007. Selain itu, pada periode tahun 2006/2007 penulis adalah penerima beasiswa Yayasan Supersemar. Sejak tingkat satu penulis aktif di berbagai kegiatan kampus.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor”.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa yang akan selalu penulis kenang dan syukuri. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

2. Mamah tersayang atas kasih sayangnya meskipun tidak sempat melihat saya seperti sekarang ini. Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali di surga-Nya mah. Papa yang selama ini bekerja keras untukku hingga seperti sekarang ini. Buat adikku Riris, maaf kalau mas Tatank belum bisa memberikan kasih sayang dan menjadi kakak terbaik.

3. Ir. Joko Purwono, MS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta waktu yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran.

4. Ir. Burhanuddin, MM, selaku dosen penguji utama yang telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Tintin Sarianti, SP, sebagai dosen penguji dari wakil komisi pendidikan Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan masukan untuk penulisan yang lebih baik.

6. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS yang telah menjadi pembimbing akademik.

(7)

sayang yang telah diberikan, sehingga membuatku merasa seperti mempunyai pengganti sosok seorang Ibu. Untuk saudara-saudaraku, Bayu, Ayu, Dea, Ara, Ferry, maaf kalau mas Tatank belum bisa menjadi panutan bagi kalian.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis (Mbak Dian dan Mbak Dewi) serta Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Agribisnis, Faperta IPB yang telah banyak membantu penulis.

9. Bapak Hibran Turangan selaku Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti, serta staf dan karyawan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian. Informasi, saran, dan kritik yang diberikan sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Khusus kepada Ibu Feby Ginting, maaf telah banyak merepotkan. Terima kasih atas semua pelajaran berharga yang telah diberikan. Buat mba Vera, makasih atas semua bantuannya.

10.Kepada guru-guru dan pembina terbaikku Ust. Ghusni Dorodjatun, Ust. Mustolih, Ust. Lilik Prayitno, Ust. Aang Kuvaini. Terima kasih atas cahaya yang telah diberikan kepadaku. Mohon maaf, kalau saya belum bisa menjadi sosok terbaik.

11.Teman-teman terbaik di lingkaran kecilku. Pertemuan kita bukan sekedar pertemuan pekanan, tetapi pertemuan untuk sebuah visi dan cita-cita besar yang ingin kita wujudkan bersama.

12.Sahabat-sahabat terbaikku di AGB 40 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas canda tawa, kebersamaan, pertengkaran, dan semua hal yang telah kita lalui bersama. Mudah-mudahan semua itu menjadi pelajaran berharga. Sampai jumpa di gerbang karya dan kesuksesan. Buat Vedy ama Hadid, akhirnya bisa menyusul kalian juga.

(8)

14.Untuk semua saudara-saudara terbaikku di FIFA 40, FORSAIK, CAS, PAGI ANABA 2005, ISC. Terimakasih atas jalinan ukhuwah, silaturahimnya, serta jejak perjuangan yang sangat indah. Semoga qt dapat mempertahankannya hingga ajal menjelang dan Allah mempertemukan kita di surga-Nya.

15.Untuk sahabat terbaikku Nurhery dan Erick yang selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan studi. Terima kasih atas bantuannya selama ini. Untuk Rio, terimakasih atas ilmu AHPnya. Untuk Wulan, terima kasih atas pinjaman bukunya.

16.Tim KKP IPB Desa Nusaherang Kec.Nusaherang Kab. Kuningan (Patma, Dako, Abang, Eel, Berry) yang telah menjadi keluarga baru bagi penulis. We are the dream team and the best team. Untuk seluruh tim KKP IPB se-kecamatan Nusaherang. Terima atas kebersamaan dan torehan karya yang telah kalian berikan.

17.Untuk seluruh teman-teman terbaikku di Pondok Handayani. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Buat Mufti makasih dah jadi operator seminar, Heru buat perbaikan laptopnya, mas Tri atas tumpangan kamarnya. 18.Buat adik-adikku di d’BOS BEM KM IPB dan adik-adikku yang lain yang

selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan studi. Terima kasih keceriaan dan bantuan yang telah kalian berikan.

19.Seluruh pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti yang telah bersedia menjadi responden, terimakasih atas kesediaannya mengisi kuesioner penelitian ini. 20.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berusaha mewujudkan kesempurnaan dalam menyajikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa sebagai manusia pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2008

Miftakhu Rokhman

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………...xi

DAFTAR TABEL……….…xv

DAFTAR GAMBAR………...…xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

I. PENDAHULUAN………...……1

I.1. Latar Belakang……….………..1

I.2. Perumusan Masalah………...5

I.3. Tujuan Penelitian………...7

I.4. Manfaat Penelitian……….………....7

II. TINJAUAN PUSTAKA………....………...8

2.1. Pariwisata……...……….………...8

2.1.1. Pengertian Pariwisata………..……..……….………....8

2.1.2. Pemasaran Pariwisata……....……….……...11

2.2. Agrowisata………...……….……….13

2.2.1. Pengertian Agrowisata……….………...……….………13

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata.………..…………..………13

1. Melestarikan Sumber Daya Alam…….……….…...…14

2. Mengkonversi Teknologi Lokal…..………...…16

3. Meningkatkan Pendapatan Petani dan Masyarakat Sekitar...…16

2.2.3. Klasifikasi dan Jenis Atraksi yang Ditawarkan Agrowisata………17

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alam…...………...………17

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan...………..18

2.2.4. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Agrowisata………19

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu……….…...…………..21

2.3.1. Penelitian di Kebun Wisata Pasirmukti………….……...21

(10)

2.3.3. Penelitian Mengenai Strategi Promosi Agrowisata...………...…….27

2.4. Perbedaan Antara Penelitian yang Akan Dilakukan dengan Penelitian Terdahulu…..………..34

III. KERANGKA PEMIKIRAN …………...………..……….…………..35

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis………...……...………35

3.1.1. Pemasaran ………...………..………....35

1. Definisi Pemasaran………...………35

2. Konsep Pemasaran…...………36

3. Sistem Pemasaran………..…………..…………...…..37

3.1.2. Pemasaran Jasa dan Pariwisata…...…….…………..…………....38

3.1.3. Bauran Pemasaran………..……43

3.1.4. Komunikasi Pemasaran………...……….……..44

1. Konsep Dasar Komunikasi Pemasaran…...…….…………44

2. Sistem Komunikasi Pemasaran………….………...45

3. Tujuan Komunikasi Pemasaran……….…………...46

3.1.5. Promosi………...………...………49

3.1.6. Perbandingan Antara Promosi dan Komunikasi dalam Pemasaran……….….49

3.1.7. Bauran Promosi…………..………50

1. Komunikasi Personal (Personal Communication)……...51

2. Periklanan (Advertising).……….……...……..53

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)………….……...….55

4. Hubungan Masyarakat (Public Relation-Publicity)…...56

5. Bahan-bahan Instruksi (Instructional Materials)………...58

6. Desain Korporat (Corporate Design)…...………...….58

3.1.8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi………59

1. Dana Yang Tersedia...……….…….59

2. Sifat Pasar………...………..……59

(11)

ANALISIS STRATEGI PROMOSI AGROWISATA KEBUN WISATA PASIRMUKTI

CITEUREUP, BOGOR

Oleh :

MIFTAKHU ROKHMAN A14103122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(12)

RINGKASAN

MIFTAKHU ROKHMAN. Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor. Di bawah bimbingan JOKO PURWONO.

Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia yang berpeluang menjadi andalan perekonomian nasional. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan berbagai industri pariwisata, salah satunya adalah wisata agro atau agrowisata.

Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) merupakan salah satu perusahaan agrowisata yang masih tergolong baru, tetapi memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh obyek wisata agro lainnya. Keunikan tersebut sekaligus merupakan keunggulan produk. Pihak perusahaan menetapkan target jumlah kunjungan yang selalu meningkat tiap tahunnya. Untuk memenuhi target tersebut perusahaan harus mampu mengkomunikasikan keunikan dan keunggulan produknya pada masyarakat sebagai calon konsumen agar mereka tertarik untuk berkunjung ke KaWePe. Dalam hal itulah diperlukan suatu rumusan strategi promosi yang benar-benar efektif.

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang memiliki 6 komponen, yaitu komunikasi personal, periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, bahan-bahan instruksi, dan media desain korporat. Komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari bauran promosi dan masing-masing memiliki beberapa media untuk menyampaikan pesan promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis aktivitas promosi yang dijalankan perusahaan selama ini, (2) Menganalisis faktor yang menjadi unsur penyusun strategi promosi perusahaan. dan (3) Merumuskan alternatif strategi promosi yang paling tepat dan menjadi prioritas utama untuk dijalankan perusahaan.

Penelitian akan dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) yang terletak di Jalan Raya Tajur-Pasirmukti Km. 4 Citeureup, Kabupaten Bogor. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei tahun 2008. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner dari responden pilihan, yaitu Direktur Utama dan Manajer Pemasaran yang bertujuan untuk mengetahui alternatif strategi promosi yang tepat yang dianalisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pengolahan data tersebut akan dicocokkan dengan data primer strategi promosi menurut konsumen yang dianalisis dengan analisis deskriptif. Data primer strategi promosi menurut konsumen dianalisis dengan analisis deskriptif dengan 30 orang responden. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive).

(13)

Dalam menyusun strategi promosinya, perusahaan sangat memperhatikan faktor anggaran yang tersedia untuk strategi promosi.

Melalui hasil analisis AHP diketahui bahwa anggaran dana merupakan faktor utama yang menjadi unsur penyusun strategi promosi perusahaan dengan bobot 0,295. Faktor lainnya berturut-turut adalah karakteristik produk (0,239), karakteristik pasar (0,216), pelanggan (0,104), daur hidup produk (0,051), bauran pemasaran lainnya (0,049) dan faktor pesaing dengan bobot 0,045. Melalui hasil analisis AHP juga diketahui bahwa alternatif strategi promosi yang paling tepat dan mendapat prioritas utama untuk dijalankan perusahaan adalah alternatif 1, yaitu menitikberatkan pada media komunikasi personal. Prioritas berikutnya adalah alternatif 4, menitikberatkan pada hubungan masyarakat dan publisitas (0,164), alternatif 3, meningkatkan aktivitas promosi penjualan (0,113), alternatif 5, memperbanyak jumlah maupun jenis bahan-bahan instruksi (0,076), alternatif 6, menitikberatkan pada media desain korporat (0,075) dan alternatif 2, meningkatkan aktivitas promosi melalui media periklanan (0,04).

(14)

ANALISIS STRATEGI PROMOSI AGROWISATA KEBUN WISATA PASIRMUKTI

CITEUREUP, BOGOR

Oleh :

MIFTAKHU ROKHMAN A14103122

   

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegal, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1986 dari keluarga Bapak Chamim dan Ibu Icoh Ruhsotun (alm). Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Tegal dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada tahun ajaran 2006/2007. Selain itu, pada periode tahun 2006/2007 penulis adalah penerima beasiswa Yayasan Supersemar. Sejak tingkat satu penulis aktif di berbagai kegiatan kampus.

(16)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Analisis Strategi Promosi Agrowisata Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Bogor”.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa yang akan selalu penulis kenang dan syukuri. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

2. Mamah tersayang atas kasih sayangnya meskipun tidak sempat melihat saya seperti sekarang ini. Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali di surga-Nya mah. Papa yang selama ini bekerja keras untukku hingga seperti sekarang ini. Buat adikku Riris, maaf kalau mas Tatank belum bisa memberikan kasih sayang dan menjadi kakak terbaik.

3. Ir. Joko Purwono, MS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta waktu yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran.

4. Ir. Burhanuddin, MM, selaku dosen penguji utama yang telah berkenan meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Tintin Sarianti, SP, sebagai dosen penguji dari wakil komisi pendidikan Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan masukan untuk penulisan yang lebih baik.

6. Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS yang telah menjadi pembimbing akademik.

(17)

sayang yang telah diberikan, sehingga membuatku merasa seperti mempunyai pengganti sosok seorang Ibu. Untuk saudara-saudaraku, Bayu, Ayu, Dea, Ara, Ferry, maaf kalau mas Tatank belum bisa menjadi panutan bagi kalian.

8. Sekretariat Program Studi Manajemen Agribisnis (Mbak Dian dan Mbak Dewi) serta Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Agribisnis, Faperta IPB yang telah banyak membantu penulis.

9. Bapak Hibran Turangan selaku Direktur Utama Kebun Wisata Pasirmukti, serta staf dan karyawan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian. Informasi, saran, dan kritik yang diberikan sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Khusus kepada Ibu Feby Ginting, maaf telah banyak merepotkan. Terima kasih atas semua pelajaran berharga yang telah diberikan. Buat mba Vera, makasih atas semua bantuannya.

10.Kepada guru-guru dan pembina terbaikku Ust. Ghusni Dorodjatun, Ust. Mustolih, Ust. Lilik Prayitno, Ust. Aang Kuvaini. Terima kasih atas cahaya yang telah diberikan kepadaku. Mohon maaf, kalau saya belum bisa menjadi sosok terbaik.

11.Teman-teman terbaik di lingkaran kecilku. Pertemuan kita bukan sekedar pertemuan pekanan, tetapi pertemuan untuk sebuah visi dan cita-cita besar yang ingin kita wujudkan bersama.

12.Sahabat-sahabat terbaikku di AGB 40 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas canda tawa, kebersamaan, pertengkaran, dan semua hal yang telah kita lalui bersama. Mudah-mudahan semua itu menjadi pelajaran berharga. Sampai jumpa di gerbang karya dan kesuksesan. Buat Vedy ama Hadid, akhirnya bisa menyusul kalian juga.

(18)

14.Untuk semua saudara-saudara terbaikku di FIFA 40, FORSAIK, CAS, PAGI ANABA 2005, ISC. Terimakasih atas jalinan ukhuwah, silaturahimnya, serta jejak perjuangan yang sangat indah. Semoga qt dapat mempertahankannya hingga ajal menjelang dan Allah mempertemukan kita di surga-Nya.

15.Untuk sahabat terbaikku Nurhery dan Erick yang selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan studi. Terima kasih atas bantuannya selama ini. Untuk Rio, terimakasih atas ilmu AHPnya. Untuk Wulan, terima kasih atas pinjaman bukunya.

16.Tim KKP IPB Desa Nusaherang Kec.Nusaherang Kab. Kuningan (Patma, Dako, Abang, Eel, Berry) yang telah menjadi keluarga baru bagi penulis. We are the dream team and the best team. Untuk seluruh tim KKP IPB se-kecamatan Nusaherang. Terima atas kebersamaan dan torehan karya yang telah kalian berikan.

17.Untuk seluruh teman-teman terbaikku di Pondok Handayani. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Buat Mufti makasih dah jadi operator seminar, Heru buat perbaikan laptopnya, mas Tri atas tumpangan kamarnya. 18.Buat adik-adikku di d’BOS BEM KM IPB dan adik-adikku yang lain yang

selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan studi. Terima kasih keceriaan dan bantuan yang telah kalian berikan.

19.Seluruh pengunjung Kebun Wisata Pasirmukti yang telah bersedia menjadi responden, terimakasih atas kesediaannya mengisi kuesioner penelitian ini. 20.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berusaha mewujudkan kesempurnaan dalam menyajikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa sebagai manusia pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2008

Miftakhu Rokhman

(19)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………...xi

DAFTAR TABEL……….…xv

DAFTAR GAMBAR………...…xvi

DAFTAR LAMPIRAN...xvii

I. PENDAHULUAN………...……1

I.1. Latar Belakang……….………..1

I.2. Perumusan Masalah………...5

I.3. Tujuan Penelitian………...7

I.4. Manfaat Penelitian……….………....7

II. TINJAUAN PUSTAKA………....………...8

2.1. Pariwisata……...……….………...8

2.1.1. Pengertian Pariwisata………..……..……….………....8

2.1.2. Pemasaran Pariwisata……....……….……...11

2.2. Agrowisata………...……….……….13

2.2.1. Pengertian Agrowisata……….………...……….………13

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata.………..…………..………13

1. Melestarikan Sumber Daya Alam…….……….…...…14

2. Mengkonversi Teknologi Lokal…..………...…16

3. Meningkatkan Pendapatan Petani dan Masyarakat Sekitar...…16

2.2.3. Klasifikasi dan Jenis Atraksi yang Ditawarkan Agrowisata………17

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alam…...………...………17

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan...………..18

2.2.4. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Agrowisata………19

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu……….…...…………..21

2.3.1. Penelitian di Kebun Wisata Pasirmukti………….……...21

(20)

2.3.3. Penelitian Mengenai Strategi Promosi Agrowisata...………...…….27

2.4. Perbedaan Antara Penelitian yang Akan Dilakukan dengan Penelitian Terdahulu…..………..34

III. KERANGKA PEMIKIRAN …………...………..……….…………..35

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis………...……...………35

3.1.1. Pemasaran ………...………..………....35

1. Definisi Pemasaran………...………35

2. Konsep Pemasaran…...………36

3. Sistem Pemasaran………..…………..…………...…..37

3.1.2. Pemasaran Jasa dan Pariwisata…...…….…………..…………....38

3.1.3. Bauran Pemasaran………..……43

3.1.4. Komunikasi Pemasaran………...……….……..44

1. Konsep Dasar Komunikasi Pemasaran…...…….…………44

2. Sistem Komunikasi Pemasaran………….………...45

3. Tujuan Komunikasi Pemasaran……….…………...46

3.1.5. Promosi………...………...………49

3.1.6. Perbandingan Antara Promosi dan Komunikasi dalam Pemasaran……….….49

3.1.7. Bauran Promosi…………..………50

1. Komunikasi Personal (Personal Communication)……...51

2. Periklanan (Advertising).……….……...……..53

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)………….……...….55

4. Hubungan Masyarakat (Public Relation-Publicity)…...56

5. Bahan-bahan Instruksi (Instructional Materials)………...58

6. Desain Korporat (Corporate Design)…...………...….58

3.1.8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi………59

1. Dana Yang Tersedia...……….…….59

2. Sifat Pasar………...………..……59

(21)

4. Pelanggan……...………61

5. Pesaing………...…….……….………62

6. Daur.Hidup Produk...………...………..62

7. Bauran Pemasaran Lainnya………...………64

3.1.9. Penentuan Bauran Promosi………...…….64

3.1.10. Pengembangan Strategi Promosi...………..66

3.1.11. Analytical Hierarchy Process(AHP)………...68

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional…………...…….………....82

IV. METODOLOGI PENELITIAN……….………..87

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian………...………87

4.2. Jenis dan Sumber Data……….…………...….87

4.3. Metode Pengumpulan Data ……….…………..…..91

4.4. Metode Pengolahan Data ………....91

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………..94

5.1. Lokasi Perusahaan………...………...…….……94

5.2. Latar belakang dan Sejarah………..….……..94

5.3. Visi dan Misi Perusahaan……….………...97

5.4. Fasilitas dan Paket Wisata………..99

5.5. Struktur Organisasi……...………104

5.6. Ketenagakerjaan……..……….105

5.7. Atraksi dan Paket Wisata yang ditawarkan………..106

5.8. Operasional Perusahaan………109

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN...111

6.1. Strategi Promosi yang Telah Dijalankan Perusahaan...111

6.1.1. Komunikasi Personal...112

6.1.2. Periklanan...112

6.1.3. Promosi Penjualan...113

(22)

6.1.5. Bahan-bahan Instruksi...116 6.1.6. Desain Korporat...117 6.2. Strategi Promosi Menurut Konsumen...118 6.3. Analisis Prioritas Alternatif Strategi Promosi Yang Tepat...120 6.3.1. Identifikasi Segmen Pasar Sasaran...120 6.3.2. Identifikasi Tujuan Komunikasi dalam Strategi Promosi...122 6.3.3. Faktor-faktor Penyusun Strategi Bauran Promosi...124 1. Anggaran...124 2. Sifat Pasar...125 3. Sifat Produk...125 4. Pelanggan...126 5. Pesaing...126 6. Daur Hidup Produk...126 7. Bauran Pemasaran Lainnya ...127 6.3.4. Analisis Model Alternatif Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat127 6.3.5. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal Pada Hirarki Tingkat 2...129 6.3.6. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal pada Hirarki Tingkat 3...130 6.3.7. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal pada Hirarki Tingkat 4...133 6.3.8. Analisis Hasil Pengolahan Horisontal pada Hirarki Tingkat 5...137 6.3.9. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal...143 6.4. Strategi Promosi Kebun Wisata Pasirmukti di Masa Yang

(23)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia

2000 – 2007……...2

2. Kawasan Wisata Agro di Jawa Barat Tahun 2005...4 3. Target dan Realisasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kebun Wisata

Pasirmukti...5 4. Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu...32 5. Jenis-jenis Media iklan utama beserta keunggulan dan keterbatasannya...54 6. Nilai Skala Banding Berpasangan………...………..74 7. Konstanta Indeks Acak………...80 8. Strategi Promosi Perusahaan dalam Perspektif Konsumen...119

9. Susunan bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen

Pada Tingkat 2 (Elemen Segmen Pasar Sasaran)...129

10. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen

Pada Tingkat 3 (Elemen Tujuan Komunikasi dalam Strategi Promosi)...130

11. Susunan Bobot Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen

Pada Tingkat 4 (Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi)...133

(24)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Sistem Kepariwisataan...………...10

2. Sistem Pemasaran Sederhana………...……….37

3. Tiga Jenis Pemasaran dalam Industri Jasa…………...……….41

4. Ilustrasi Model AIDA dan Hirarki Akibat dalam Proses Komunikasi

Pemasaran…………...………..48

5. Pengembangan Strategi Promosi………...………68

6. Model Struktur AHP 2 Level dengan n Kriteria dan m Alternatif……...…….73

7. Matriks Pendapat Individu…...…….………76

8. Matriks Pendapat Gabungan…...………..77

9. Struktur hirarki pemilihan alternatif strategi promosi yang tepat bagi

perusahaan………...………..85

10. Alur Kerangka Pemikiran Operasional………86

11. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Promosi Kebun Wisata Pasirmukti

yang tepat...128

12. Hasil Pengolahan Vertikal Model Hirarki Keputusan Pemilihan

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Penerimaan Devisa Pariwisata Dibandingkan dengan Komoditi

Ekspor Lainnya, tahun 2004 – 2007...161

2. Hasil pengolahan AHP...162

3. Kuisioner penelitian...163

(26)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tercepat di dunia

(WTO, 2000), melibatkan 657 juta kunjungan wisata di tahun 1999 dengan US $

455 Milyar penerimaan ke seluruh dunia.. Apabila kondisi tetap stabil, pada tahun

2010 jumlah kunjungan antar negara ini diperkirakan meningkat mencapai 937

juta. Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa

pariwisata as a basic and desireable human activity deserving the praise and

encouregement of all people and government.1

Data diatas menunjukkan potensi industri pariwisata dalam menunjang

perekonomian negara. Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam, seni

budaya, adat istiadat, memiliki modal besar bagi pembangunan industri

pariwisata. Dengan modal besar yang dimiliki, industri pariwisata berpeluang

besar menjadi andalan perekonomian nasional. Sektor pariwisata menyumbang

devisa yang cukup besar bagi negara yang berasal dari pengeluaran yang

dikeluarkan turis asing setiap berkunjung ke Indonesia. Semakin besar jumlah

turis asing yang berkunjung ke Indonesia, maka semakin besar pula devisa yang

diperoleh (Tabel 1). Dibandingkan dengan komoditi ekspor lain, penerimaan

devisa negara dari sektor pariwisata merupakan salah satu yang terbesar

(Lampiran 1).

(27)

Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia 2000 - 2007

Tahun Wisatawan Mancanegara

Rata-rata Pengeluaran/

orang (US $) Rata-rata Lama

2006 4.871.351 913,09 100,48 9,09 4.447,98

2007 5.505.759 970,98 107,70 9,02 5.345,98

Sumber: Buku Saku Statistik Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia 2007

Banyak jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia,

antara lain wisata bahari/tirta, wisata sejarah, wisata arkeologi, wisata budaya,

wisata agama, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang tua), wisata

remaja, wisata perkebunan/wisata agro, wisata nostalgia, wisata

pendidikan/ilmiah, wisata petualangan, wisata alam, wisata dirgantara, wisata

berburu, wisata belanja, dan wisata industri (Susantio, 2001). Sub sektor wisata

agro atau agrowisata merupakan salah satu jenis pariwisata yang potensial untuk

dikembangkan di Indonesia. Di Indonesia, agrowisata atau agrotourism

didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan

usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas

pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.

Melalui pengembangan agrowisata menonjolkan budaya lokal dalam

memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil

(28)

lokal (indigenous technology) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi

lingkungan alaminya.2

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang

sangat beragam yang jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu

diandalkan menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di

wilayah Indonesia sangat sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan

sebagian sub tropis pada ketinggian antara nol sampai ribuan meter diatas

permukaan laut. Komoditas pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dengan keragaman dan

keunikannya yang bernilai tinggi serta diperkuat oleh kekayaan kultural yang

sangat beragam mempunyai daya tarik kuat sebagai wisata agro.3

Dalam usaha pembangunan agrowisata di Indonesia, basis data Direktorat

Jenderal Pariwisata 1994/1995 mencatat bahwa terdapat delapan propinsi di

Indonesia yang obyek agrowisatanya layak untuk dikembangkan. Salah satu

provinsi tersebut adalah Jawa Barat. Sedangkan tujuh provinsi yang lain adalah

Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, dan NTB. Keindahan

dan keanekaragaman seni budaya daerah merupakan modal yang besar bagi

pengembangan wisata agro di Jawa Barat. Menurut data Departemen Pertanian,

pada tahun 2005 tercatat ada 17 kawasan wisata agro di Jawa Barat (Tabel 2).

Salah satu kawasan wisata agro tersebut adalah Kebun Wisata Pasirmukti

(KaWePe) yang terletak di Jalan Raya Tajur-Pasirmukti km 4, Citeureup,

Kabupaten Bogor.

2, 3 http://databasedeptan.go.id. Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani. Diakses bulan

(29)

Tabel 2. Kawasan Wisata Agro di Jawa Barat Tahun 2005

No Agrowisata Lokasi

1 Taman Wisata Mekarsari Cileungsi, Kab. Bogor

2 Kebun Wisata Pasirmukti Citeureup, Kab. Bogor

3 Kebun Raya Bogor Bogor

4 Taman Bunga Nusantara Cipanas

5 Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas Cipanas

6 Batulawang-Afdeling Cisaga Ciamis

7 Kebun Percobaan Sarongge Cianjur

8 Peternakan Ayam Pelung Cianjur

9 Horticulture Research Institut Lembang Lembang

10 Kebun Anggrek dan Tanaman Hias Lembang

11 Balai Inseminasi Buatan Lembang Lembang

12 Perkebunan Gunung Mas PTP XII (PTPN VIII)

Cisarua, Kab. Bogor

13 Perkebunan Gambung Bandung

14 Perkebunan Rancabali PTP XII (PTPN XIII) Bandung

15 Perkebunan Kelapa Sawit Garut

16 Seni Ketangkasan Domba Garut

17 Perkebunan Ciater (PTP XII) Subang

18 Tambaksari Subang

19 BBT Hortikultura Subang

Sumber : Departemen Pertanian (2005)

Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) merupakan salah satu perusahaan

yang bergerak di bidang jasa agrowisata yang masih tergolong baru dan sedang

berkembang. Tetapi saat ini KaWePe sudah terdaftar sebagai anggota Asosiasi

Wisata Agro (AWAI). Perusahaan ini baru direncanakan pada tahun 1998 dan

baru dibuka untuk umum mulai tahun 2001. KaWepe memiliki misi utama untuk

memperkenalkan pertanian kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.

Selain menawarkan keindahan alam pertaniannya, KaWePe juga menawarkan

berbagai atraksi dan paket wisata yang mengedepankan faktor edukasi bagi

pengunjung. Hal ini tentu saja dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman

baru bagi pengunjung. Berbagai atraksi dan paket wisata yang ditawarkan

(30)

pelajar. Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi KaWePe sebagai

agrowisata. Keunikan yang dimiliki KaWePe ini merupakan keunggulan produk

yang harus dapat disampaikan kepada konsumen, agar konsumen tertarik untuk

berkunjung ke KaWePe.

I.2. Perumusan Masalah

Sebagai obyek wisata agro yang masih tergolong baru, KaWePe harus

memiliki rumusan strategi yang tepat dalam memperkenalkan KaWePe beserta

dengan keunggulan produknya. Hal ini dilakukan agar KaWePe mampu menarik

pengunjung sebanyak-banyaknya. KaWePe menetapkan target jumlah pengunjung

yang selalu meningkat setiap tahunnya (Tabel 3). Di tahun 2008 ini KaWePe

menetapkan target sebesar 160.000 pengunjung. Untuk meraih peningkatan

jumlah kunjungan tersebut, salah satu hal yang diperlukan adalah suatu rumusan

strategi promosi yang tepat untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya

Tabel 3. Target dan Realisasi Jumlah Kunjungan Wisatawan Kebun Wisata Pasirmukti

No Tahun Target Jumlah

Kunjungan

Realisasi Jumlah Kunjungan

1 2005 50.000 59.092

2 2006 70.000 73.421

3 2007 100.000 118.259

4 2008 160.000 24.400

(31)

Dalam proses pendiriannya, KaWePe memiliki misi utama menjadikan

obyek wisata agro sebagai media pengenalan dan pendidikan pertanian khususnya

bagi generasi muda. Atraksi dan paket wisata yang ditawarkan KaWePe tidak

hanya mengandalkan keindahan alam pertaniannya, tetapi juga menjadi sarana

edukasi pertanian bagi pengunjung. Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri

bagi KaWePe. Keunikan tersebut merupakan keunggulan produk yang harus dapat

disampaikan dengan baik kepada masyarakat sebagai calon konsumen dalam

upaya untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Dalam hal inilah

diperlukan strategi promosi yang benar-benar efektif.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti,

hasilnya merekomendasikan agar Kebun Wisata Pasirmukti melakukan perbaikan

kinerja strategi promosi yang dilakukannya. Oktaviani (2006) menyatakan bahwa

atribut promosi dan sarana promosi memiliki tingkat kepentingan yang tinggi

akan tetapi kinerjanya masih dinilai rendah oleh responden sehingga perbaikan

terhadap atribut promosi ini perlu dilakukan dengan segera (prioritas utama).

Sedangkan Aryanto (2006) menyatakan bahwa kurangnya sosialisasi dan promosi

menjadi Kelemahan (Weakness-W) dalam evaluasi faktor internal (Internal Factor

Analysis-IFE), sehingga perusahaan sebaiknya mulai meningkatkan program

promosinya dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas. Oleh karena itu,

kedepannya diperlukan perbaikan dalam rumusan strategi promosi yang

dijalankan perusahaan

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan permasalahan yang akan dianalisa

(32)

1. Bagaimanakah aktivitas promosi yang dijalankan perusahaan selama ini?

2. Faktor apakah yang menjadi unsur penyusun strategi promosi perusahaan?

3. Alternatif strategi promosi apakah yang paling tepat dilakukan oleh Kebun

Wisata Pasirmukti, serta bagaimanakah strategi promosi Kebun Wisata

Pasirmukti di masa yang akan datang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis aktivitas promosi yang dijalankan perusahaan selama ini.

2. Menganalisis faktor yang menjadi unsur penyusun strategi promosi

perusahaan.

3. Merumuskan alternatif strategi promosi yang paling tepat dan menjadi

prioritas utama untuk dijalankan perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen Kebun Wisata Pasirmukti

dalam menyusun strategi promosinya.

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian mengenai strategi promosi.

3. Sebagai bahan rekomendasi bagi penelitian lebih lanjut yang dilakukan di

(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pariwisata

2.1.1. Pengertian Pariwisata

Definisi pariwisata terdapat pada Undang-Undang No. 9/1990 tentang

Kepariwisataan pada Bab I pasal 1 mengenai ketentuan umum. Diantara isi pasal

adalah sebagai berikut:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di

bidang tersebut

4. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan dan usaha lain

yang terkait di bidang tersebut.

5. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau

disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

Menurut Damanik dan Weber dalam Hardiktianingrum (2007), pariwisata

dalam arti luas adalah suatu kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan

diri pekerjaan rutin atau mencari suasana yang lain. Sebagai suatu aktivitas,

(34)

negara maju dan sebagian kecil masyarakat negara berkembang. Pariwisata

semakin berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan sosial, budaya,

ekonomi, teknologi, dan politik.

Perkembangan pariwisata merupakan suatu dampak yang diakibatkan oleh

rutinitas pekerjaan dan pola hidup yang cenderung monoton. Sehingga pariwisata

menjadi suatu solusi untuk membebaskan masyarakat dari masalah tersebut.

Pariwisata juga merupakan suatu fenomena pergerakan manusia, barang, dan jasa

yang sangat kompleks. Hal ini juga terkait erat dengan organisasi, hubungan

kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan kebutuhan layanan,

dan sebagainya (Hardiktianingrum dalam Damanik dan Weber, 2006).

Menurut Sutjipta (2006), Pariwisata adalah sebuah sistem yang dibangun

dari berbagai subsistem, pembangunan pariwisata haruslah dapat menggerakkan

semua subsistem yang membangunnya. Subsistem tersebut berkaitan dengan

tuntutan wisatawan dalam sistem pariwisata itu sendiri.

Dari sisi ekonomi, pariwisata dibagi menjadi empat unsur pokok yang

saling terkait erat atau menjalin hubungan dalam suatu sistem, yaitu a) permintaan

atau kebutuhan; b) penawaran atau pemenuhan kebutuhan pariwisata itu sendiri;

c) pasar dan kelembagaan yang berperan memfasilitasi keduanya; dan d) pelaku

atau aktor yang menggerakkan ketiga unsur tadi. Pada gambar 1 ditampilkan

(35)

Gambar 1. Sistem Kepariwisataan

Sumber : Steck dalam Damanik dan Weber 1999 (modifikasi) Pariwisata terbagi menjadi tiga kategori besar segmen pasar dilihat dari

sisi permintaan. Pertama, segmentasi psikografis yang memilahkan wisatawan

menurut preferensi minat dan interest, misalnya minat pada atraksi budaya asli,

kehidupan satwa, dan sebagainya. Kedua, segmentasi geografis dimana wisatawan

terbagi-bagi menurut daerah asal yang memiliki perbedaan karakteristik geografis

dan memiliki preferensi destinasi wisata berdasarkan daya tarik musim, kawasan

topografi. Sebagai contoh, wisata ke daerah tropis, kawasan pantai atau

pegunungan. Ketiga, segmentasi pasar berdasarkan karakteristik demografi.

Kebutuhan wisata berbeda-beda menurut kategori umur, misalnya kaum remaja

lebih menyukai Atraksi hiburan, sedangkan wisatawan lansia lebih menyukai

tempat-tempat bersejarah (Wahab, 1992).

Menurut Reimed dan Hawkins dalam Nugroho (2005), yang dimaksudkan

dengan produk pariwisata adalah keseluruhan pengalaman termasuk di dalamnya  

  c c

a b

d e

        

Ket : a) mendorong; b) mengendalikan; c) mempengaruhi

;d) mengembangkan dan memasarkan; e) membeli Kebijakan

Pariwisata

Penawaran Permintaan

Produk

(36)

akomodasi, sumber-sumber alam, hiburan, transportasi, makanan dan minuman,

rekreasi, dan daya tarik lainnya.

Pariwisata merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi,

karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional

misalnya meningkatkan devisa negara melalui wisatawan asing, menggugah

industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata, menambah

permintaan akan hasil-hasil pertanian karena bertambahnya pemakaian,

memperluas pasar barang-barang lokal, menyerap tenaga kerja, dan membantu

pembangunan daerah terpencil yang memiliki daya tarik wisata (Wahab 1992).

2.1.2. Pemasaran Pariwisata

Berdasarkan definisinya, pemasaran pariwisata adalah upaya-upaya

sistematis dan terpadu yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Internasional,

dan badan-badan usaha pariwisata, pada taraf internasional, nasional, dan lokal.

Pemasaran pariwisata berguna untuk memenuhi kepuasan wisatawan, baik secara

kelompok maupun pribadi dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata

(Wahab, 1992).

Dalam pemasaran pariwisata, sangat penting untuk mengetahui hubungan

antara permintaan dan penawaran dalam pariwisata untuk memahami peranan

(37)

Seperti halnya produk, pariwisata yang merupakan kategori usaha jasa

juga memerlukan kegiatan pemasaran. Peranan kegiatan pemasaran bagi

pariwisata sangat penting, yaitu (Hamid dalam Harahap, 2006) :

1. Objek dan produk pariwisata yang dikembangkan sedapat mungkin

dimanfaatkan secara terus menerus olah konsumen atau wisatawan dari

berbagai pasar. Oleh karenanya informasi mengenai atraksi dan fasilitas wisata

yang telah dikembangkan perlu disebarluaskan ke konsumen yang belum

mengetahui dan memelihara atau mempertahankan konsumen yang telah

menikmati.

2. Agar fasilitas dan jasa-jasa yang ada dapat disesuaikan dengan citra rasa,

keinginan, dan harapan wisatawan. Dalam hal ini penelitian dan monitoring

sebagai salah satu bagian dari kegiatan pemasaran perlu terus dilaksanakan,

agar produk-produk yang akan dikembangkan dapat disesuaikan dengan

keinginan dan kebutuhan pasar (wisatawan) yang senantiasa berkembang dan

berubah terus.

3. Dengan semakin meningkatnya standar hidup, pendapatan, ilmu pengetahuan,

dan teknologi, telah meningkatkan jumlah penduduk yang berkeinginan

melakukan perjalanan wisata. Mereka menghendaki informasi yang cukup

mengenai objek wisata yang dapat dikunjungi.

Menurut Kotler dalam buku Marketing Plus mengatakan bahwa pemasaran

pariwisata (tourism marketing) dibagi menjadi dua kategori, yaitu service

marketing dan place marketing. Service marketing berpegang pada Tiga P, yaitu

presentation, people, dan process. Presentation erat hubungannya dengan

(38)

bangunan hotel, dan lain-lain. People dalam industri jasa adalah orang yang

memegang peranan kunci, sebab sebab proses konsumsi terjadi bersamaan dengan

proses produksi. Sedangkan process artinya proses yang harus diperhatikan ketika

konsumen menikmati sesuatu jasa. Konsumen masa depan menginginkan proses

yang lebih cepat, profesional, dan praktis (Kartajaya, 1995).

2.2. Agrowisata

2.2.1. Pengertian Agrowisata

Dalam pengertian sederhana, agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata (database

deptan). Dalam pengertian sederhana yang lain, agrotourism didefinisikan sebagai

perpaduan antara pariwisata dan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi

kebun, peternakan, kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan,

mengambil bagian dari aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam

bersama di suatu areal perkebunan atau taman.4

Di Indonesia, Agrowisata atau agrotourism didefinisikan sebagai sebuah

bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai

objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi

dan hubungan usaha di bidang pertanian (Utama, 2007).

Sutjipta (2001) juga memberikan definisi terkait agrowisata. Agrowisata

(39)

pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan

pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata

Tujuan agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman

rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan

agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan,

diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber

daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous

knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya.5

Pengembangan agrowisata yang sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan

fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber

daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini secara

tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat di

sekitarnya akan arti pentingnya kelestarian sumber daya lahan pertanian.

Pengembangan agrowisata pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan,

karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga

dapat menahan atau mengurangi arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini.

Dalam pengembangan agrowisata, ada beberapa manfaat yang dapat

diperoleh. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata antara lain melestarikan

sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan

petani atau masyarakat sekitar lokasi wisata.

1. Melestarikan Sumber Daya Alam 4http://farmstop.com. About Agrotourism. Diakses bulan Januari 2008

5http://databasedeptan.go.id. Agrowisata Meningkatkan Pendapatan Petani. Diakses bulan 

(40)

Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang

mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang

diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah

keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor

kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada

wilayah - wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari

pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu

diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian

lingkungannya.

Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-toursm),

yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam

dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau

tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Oleh

karena itu, pengelolaannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Pengaturan dasar alaminya, yang meliputi kultur atau sejarah yang

menarik, keunikan sumber daya biofisik alaminya, konservasi sumber

daya alam ataupun kultur budaya masyarakat.

2) Nilai pendidikan, yaitu interpretasi yang baik untuk program pendidikan

dari areal, termasuk lingkungan alaminya dan upaya konservasinya.

3) Partisipasi masyarakat dan pemanfaatannya. Masyarakat hendaknya

melindungi/menjaga fasilitas atraksi yang digemari wisatawan, serta dapat

(41)

4) Dorongan meningkatkan upaya konservasi. Wisata ekologi biasanya

tanggap dan berperan aktif dalam upaya melindungi area, seperti

mengidentifikasi burung dan satwa liar, memperbaiki lingkungan, serta

memberikan penghargaan/falitas kepada pihak yang membantu

melindungi lingkungan.

2. Mengkonversi Teknologi Lokal

Keunikan teknologi lokal yang merupakan hasil seleksi alam merupakan

aset atraksi agrowisata yang patut dibanggakan. Bahkan teknologi lokal ini dapat

dikemas dan ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain. Dengan demikian,

teknologi lokal yang merupakan indigenous knowleadge itu dapat dilestarikan.

Teknologi lokal seperti Talun Kebun atau Pekarangan yang telah

berkembang di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan salah satu

contoh yang bisa ditawarkan untuk agrowisata. Teknologi lokal ini telah terbukti

cukup mampu mengendalikan kesuburan tanah melalui pendauran hara secara

vertikal. Selain dapat mengefisienkan pemanfaatan hara, teknologi ini juga dapat

memanfaatkan energi matahari dan bahan organik in situ dengan baik sesuai

dengan tingkat kebutuhan. Dengan demikian, melalui agrowisata kita dapat

memahami teknologi lokal kita sendiri, sehingga ketergantungan pada teknologi

(42)

3. Meningkatkan Pendapatan Petani dan Masyarakat Sekitar

Selain memberikan nilai kenyamanan, keindahan ataupun pengetahuan,

atraksi wisata juga dapat mendatangkan pendapatan bagi petani serta masyarakat

di sekitarnya. Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk

pertanian yang dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien. Selain

itu, dengan adanya kesadaran petani akan arti petingnya kelestarian sumber daya,

maka kelanggengan produksi menjadi lebih terjaga yang pada gilirannya akan

meningkatkan pendapatan petani. Bagi masyarakat sekitar, dengan banyaknya

kunjungan wisatawan, mereka dapat memperoleh kesempatan berusaha dengan

menyediakan jasa dan menjual produk yang dihasilkan untuk memenuhi

kebutuhan wisatawan.

2.2.3. Klasifikasi dan Jenis Atraksi Yang Ditawarkan Agrowisata

Pengembangan agrowisata diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup

(seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau kombinasi antara

keduanya. Tampilan ruangan agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi

alat-alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi

sejarah penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian.

Agrowisata ruangan terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan

sesuai dengan kapabilitas dan tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem

usahatani yang efektif dan berkelanjutan. Komponen utama pengembangan

(43)

maupun liar, teknologi budidaya dan pasca panen komoditas pertanian yang khas

dan bernilai sejarah, atraksi budaya pertanian setempat, dan pemandangan alam

berlatarbelakang pertanian dengan kenyamanan yang dapat dirasakan. Agrowisata

ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami dan buatan.

 

1. Agrowisata Ruang Terbuka Alami.

Objek agrowisata ruang terbuka alami ini berada pada areal dimana

kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai

dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai

dengan kehidupan keseharian mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai

dengan apa yang biasa mereka lakukan tanpa ada pengaturan dari pihak lain.

Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada wisatawan, atraksi –atraksi

spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan, namun tetap

menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas fasilitas pendukung untuk

pengamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan denagan kultur

dan estetika asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi,

dan keamanan dari binatang buas. Contoh agrowisata terbuka alami adalah

kawasan suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat,

Suku Tengger di Jawa Timur, Bali dengan teknologi subaknya, dan Papua dengan

(44)

2. Agrowisata Ruang Terbuka Buatan

Kawasan agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada

kawasan-kawasan spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat

adat. Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan

komoditas pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan.

Demikian pula teknologi yang diterapkan diambil dari budaya masyarakat lokal

yang ada, diramu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk ataraksi

agrowisata yang menarik. Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat

disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern, namun tidak

mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan wisata ini dapat

dikelola oleh suatu badan, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap dilakukan

oleh petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan.

2.2.4. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Keberhasilan Agrowisata

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan keberhasilan suatu

agrowisata. Dalam kaitannya dengan atraksi yang ditawarkan sebagai obyek

wisata, Utama (2007) mengidentifikasikan faktor-faktor tersebut sebagai berikut:

1. Kelangkaan.

Jika wisatawan melakukan wisata di suatu kawasan agrowisata,wisatawan

mengharapkan suguhan hamparan perkebunan atau taman yang mengandung

unsur kelangkaan karena tanaman tersebut sangat jarang ditemukan pada saat

(45)

2. Kealamiahan

Agrowisata merupakan jenis obyek wisata yang mengandalkan keindahan

panorama atau lingkungan alaminya. Sehingga sifat kealamiahan atraksi

agrowisata, juga sangat menentukan keberlanjutan dari agrowisata yang

dikembangkan. Jika obyek wisata tersebut telah tercemar atau penuh dengan

hal yang sifatnya tidak alamiah , pengunjung akan merasa tidak puas dan

enggan untuk berkunjung kembali.

3. Keunikan

Keunikan dalam hal ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda dan tidak

ditemui di tempat lain. Keunikan yang ada dapat berupa budaya, tradisi, dan

teknologi lokal, atau atraksi dan paket wisata yang ditawarkan.

4. Pelibatan Tenaga Kerja

Agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat setempat, pengembangan

agrowisata hendaknya dapat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja dari

masyarakat dimana agrowisata tersebut didirikan.

5. Optimalisasi Penggunaan Lahan

Pengembangan agrowisata hendaknya dapat mengelola penggunaan lahan

secara optimal sesuai dengan kapasitasnya. Tetapi dalam pengelolaannya juga

harus diperhatikan agar tidak mengarah pada eksploitasi lahan secara

berlebihan.

6. Keadilan dan Pertimbangan Pemerataan

Pengembangan agrowisata harus dapat menggerakkan perekonomian

(46)

modal/investor, dan regulator. Hal ini dapat dilakukan dengan koordinasi

didalam pengembangan secara detail dari input-input yang ada.

7. Penataan kawasan

Agrowisata pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang mengintegrasikan

sistem pertanian dan sistem pariwisata sehingga membentuk kawasan obyek

wisata yang menarik.

Sedangkan menurut Spillane dalam Utama (2007), untuk dapat

mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan pariwisata (termasuk juga

agrowisata) ada lima unsur yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Attraction (atraksi). Dalam konteks pengembangan agrowisata, atraksi yang

dimaksud adalah hamparan kebun/lahan pertanian, keindahan alam, keindahan

taman, budaya petani tersebut serta segala sesuatu yang berhubungan dengan

aktivitas pertanian tersebut.

2. Facilities (fasilitas). Fasilitas yang diperlukan mungkin berupa penambahan

sarana umum, telekomunikasi, hotel dan restoran pada sentra-sentra pasar.

3. Infrastructure. Infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk sistem pengairan,

jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik

dan energi, sistem pembuangan kotoran/pembuangan air, jalan raya, dan sistem

keamanan.

4. Transportation (transportasi). Unsur tranportasi meliputi sistem tranportasi

umum, sistem keamanan penumpang, sistem informasi perjalanan, tenaga

(47)

5. Hospitality (keramah-tamahan). Keramah-tamahan masyarakat ataupetugas di

obyek wisata akan menjadi cerminan keberhasilan sebuah sistem pariwisata

yang berhasil

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu

2.3.1. Penelitian di Kebun Wisata Pasirmukti

Oktaviani (2006) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Kepuasan

Pengunjung Terhadap Kinerja Kebun Wisata Pasir Mukti dan Implikasinya

Terhadap Bauran Pemasaran” menggunakan Metode Deskriptif, Important

Performance Analysis (IPA) Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) dan Analisis

Varian Rangking Dua Arah Friedman dalam penelitiannya. Berdasarkan

penelitiannya, atribut promosi dan sarana promosi memiliki tingkat kepentingan

yang tinggi akan tetapi kinerjanya masih dinilai rendah oleh responden sehingga

perbaikan terhadap atribut promosi ini perlu dilakukan dengan segera (prioritas

utama).

Aryanto (2006) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Strategi

Pengembangan Kebun Wisata Pasirmukti (KaWePe) Kecamatan Citeureup,

Kabupaten Bogor” menggunakan IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM dalam

penelitiannya. Berdasarkan penelitiannya, kurangnya sosialisasi dan promosi

menjadi Kelemahan (Weakness-W) dalam evaluasi faktor internal (Internal Factor

Analysis-IFE), sehingga perusahaan sebaiknya mulai meningkatkan program

(48)

Feby Suharti (2007) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis

Permintaan dan Surplus Konsumen Kebun Wisata Pasirmukti dengan Metode

Biaya Perjalanan” menggunakan analisis regresi berganda dan Travel Cost

Methode (TCM) dalam penelitiannya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi karakteristik wisatawan domestik yang berkunjung ke Kebun

Wisata Pasirmukti, menduga fungsi permintaan Kebun Wisata Pasirmukti dengan

metode biaya perjalanan, dan menduga nilai manfaat berdasarkan nilai surplus

konsumen yang diperoleh pengunjung dengan metode biaya perjalanan.

Berdasarkan penelitiannya, karakteristik pengunjung Kebun Wisata

Pasirmukti tahun 2007 menunjukkan bahwa responden perempuan (70%) lebih

dominan daripada laki-laki (30%). Sebagian besar pengunjung

berpendidikan/lulusan S1 (38%) dan bekerja sebagai pegawai swasta (34%),

dengan tingkat pendapatan responden sebagian besar adalah antara Rp.

6.000.000,- sampai Rp. 24.000.000,- (36%). Mayoritas responden datang

berkunjung untuk berekreasi (66%), mereka datang secara berkelompok (60%)

yang beranggotakan lebih dari 2 orang dengan menggunakan kendaraan

pribadi/mobil sebagai alat transportasinya.

Berdasarkan penelitian diketahui pula bahwa biaya perjalanan responden

berpengaruh negatif dan nyata terhadap frekuensi kunjungan. Hal tersebut sesuai

dengan yang diharapkan (sesuai dengan hipotesis). Variabel yang bernilai positif

dan berpengaruh nyata pada taraf 15% adalah pendapatan, jarak tempuh,

pengetahuan responden terhadap Kebun Wisata Pasirmukti. jumlah rekreasi

(49)

bernilai negatif adalah umur, jumlah rombongan, tempat rekreasi alternatif, dan

jenis kelamin.

Surplus konsumen yang diperoleh pengunjung adalah sebesar

Rp.7.478,00. Dengan menggunakan jumlah kunjungan selama satu tahun, yaitu

mulai Juli 2006 sampai Juni 2007-saat penelitian berlangsung, maka diperoleh

surplus konsumen total sebesar Rp.675.582.902,00. Nilai lokasi yang diperoleh

adalah sebesar 1.667.964.410,00. Nilai surplus konsumen tersebut cukup besar,

hal ini mengindikasikan bahwa pengelola Kebun Wisata Pasirmukti dapat

menambah sarana rekreasinya

.

2.3.2. Penelitian Mengenai Strategi Promosi.

Putra (2007) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Efektivitas

Strategi Promosi Terhadap Nilai Penjualan Produk Pestisida Pada PT AGRICON

Ltd” menggunakan EPIC Model dan Analisa Regresi Linear Berganda dalam

penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kegiatan promosi

yang dilakukan oleh PT Agricon Ltd selama ini, menganalisis efektivitas kegiatan

promosi Sekolah Lapang Agricon yang dijalankan PT Agricon Ltd di tingkat

petani, dan menganalisis efektivitas strategi promosi dengan membandingkan

peningkatan nilai penjualan terhadap biaya promosi yang dikeluarkan.

Berdasarkan penelitiannya, kegiatan promosi yang dijalankan PT Agricon

Ltd selama ini adalah melalui periklanan, promosi penjualan pada konsumen

akhir, promosi penjualan pada pedagang perantara, humas dan publisitas, serta

(50)

konsumen akhir adalah melalui program Sekolah Lapang Agricon (SLA).

Pengukuran efektivitas kegiatan promosi produk-produk Agricon Ltd dengan

Sekolah Lapang Agricon menunjukkan tingkat yang efektif. Jadi konsumen

menilai promosi yang dilakukan efektif. Dalam penelitiannya pula diperoleh hasil

bahwa biaya promosi yang dikeluarkan berkorelasi kuat terhadap nilai penerimaan

penjualan serta berhubungan positif dan searah dengan nilai penjualan

perusahaan. Dengan demikian, peningkatan biaya promosi yang dikeluarkan

perusahaan efektif untuk meningkatkan nilai penjualan.

Nugroho (2003) dalam penelitiannya yang berjudul ”Penerapan Metode

Proses Hirarki Analitik Dalam Penyusunan Strategi Promosi Nata de Coco Pada

PT. Halilintar Bahana Prima (BHP) , Jakarta” menggunakan Proses Hirarki

Analitik (PHA) dalam penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bentuk dan tujuan utama kegiatan promosi yang dilakukan PT BHP,

menganalisis faktor yang paling berpengaruh dan menjadi unsur penyusun strategi

promosi perusahaan, serta merumuskan alternatif strategi promosi yang paling

tepat untuk dilakukan sesuai dengan kendala yang dihadapi dan pendukung yang

dimiliki perusahaan.

Berdasarkan penelitiannya, kegiatan promosi yang dilakukan PT HBP

selama ini meliputi periklanan (iklan di surat kabar, spanduk, dan brosur),

promosi penjualan (kupon, pameran, diskon harga, dan kuantitas), pemasaran

langsung (telepon dan internet), personal selling (kanvasing dan ordering sample),

dan humas (membina hubungan baik dengan pihak terkait, standarisasi produk

bersama, dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan). Faktor anggaran merupakan

(51)

Sedangkan faktor lainnya berturut-turut pesaing, konsumen, karakteristik pasar,

diferensiasi produk, karakteristik produk, positioning produk, dan daur hidup

produk. Dari hasil perhitungan metode AHP pula diperoleh jawaban, bahwa

alternatif strategi promosi yang mendapat prioritas utama utama untuk dijalankan

PT. HBP saat ini adalah menitikberatkan pada promosi penjualan kepada

distributor. Strategi promosi yang mendapat prioritas berikutnya berturut-turut

direct selling dan pemasaran secara pribadi, periklanan dan pameran, serta tidak

melakukan perubahan strategi promosi sebagai alternatif terakhir.

Novadrianto (2006) dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis

Pengambilan Keputusan Strategi Promosi Buku Pada PT Gramedia Pustaka

Utama (Studi Kasus pada Sebuah Buku Kategori Personal Finance)”menggunakan

Proses Hirarki Analitik (PHA) dalam Penelitiannya. Tujuan dari penelitian ini

adalah mengkaji bentuk kegiatan promosi yang dilakukan PT Gramedia Pustaka

Utama (GPU), menganalisa tujuan utama kegiatan promosi, melakukan analisis

terhadap berbagai faktor yang menjadi penyusun pengambilan keputusan strategi

promosi, serta merekomendasikan alternatif strategi promosi yang tepat untuk

perusahaan melalui pendekatan Proses Hirarki Analitik.

Melalui penelitiannya, diketahui bahwa tujuan utama perusahaan

melakukan kegiatan promosi adalah untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan

tujuan lainnya adalah menginformasikan keberadaan produk, mempertahankan

image perusahaan, menghadapi pesaing, dan memperluas pangsaa pasar.

Faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi perusahaan

secara berurutan adalah bauran pemasaran selain promosi, anggaran, karakteristik

Gambar

Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia 2000 -
Tabel 2. Kawasan Wisata Agro di Jawa Barat Tahun 2005
Gambar 1. Sistem Kepariwisataan
Tabel 4. Hasil Penelitian Terdahulu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan strategi untuk mencapai tujuan dari strategi promosi adalah optimalisasi penjualan produk LBS, menambah outlet penjualan baru di daerah Bogor agar konsumen

Berdasarkan hasil Proses Hierarki Analitik, terdapat alternatif-alternatif strategi promosi yang direkomendasikan oleh LPM Chic’s Pusat berdasarkan prioritas adalah

Tujuan QSPM adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran dan strategi bersaing yang baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, sehingga

Belum adanya strategi promosi yang tepat dan strategi kreatif terutama untuk menjadikan Remaja sebagai target audience dengan bukti promosi yang dilakukan wisata kuliner Ayam

Bandingkan masing-masing alternatif strategi promosi, seberapa besar tingkat kepentingan atau pengaruhnya yang disesuaikan dengan tujuan promosi Meningkatkan Image

Penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi bentuk kegiatan promosi yang dijalankan oleh Death by Chocolate & Spageti Restaurant, menentukan faktor yang paling

Alternatif yang dapat dijalankan oleh Industri Hilir Teh adalah meningkatkan intensitas promosi melalui media massa sebagai prioritas utama dari komunikasi pemasaran,

Analisis SWOT – AHP pada formulasi strategi pemasaran produk knapsack battery sprayer elektrik menghasilkan prioritas strategi yang paling utama untuk dilakukan pada