• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris - Repository Unja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris - Repository Unja"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

TIM PEENELITI

Ketua : Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D/NIP 197203231998031002 Anggota I : Dr. Rachmawati, M.Pd/NIP 19590703 198702 2 001

Dibiayai oleh:

Dana DIPA-PNBP Universitas Jambi Nomor: 042.01.2.400950/2016 Tanggal 07 Desember 2015 dan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Kelompok Program S2 Pendidikan Bahasa Inggris Nomor: 888/UN21.17/LT/2016, Tanggal 11 Juli 2016

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Implimentasi Metode Blended Cooperative E-learning dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Pada Sebuah Mata Kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

Hadiyanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D* Dr. Rachmawati, M.Pd*

Dosen di Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Jambi Kontak: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan adalah menerapkan, mengkloprasi dan mengembangkan penerapan metode Blended Cooperative E-learning pada pengajaran dan pembelajaran pada matakuliah language asessemnt di program S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (Action Research) dengan menggunakan kualitatif sebagai metode utama. Tahap penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah; perencanaan, tindakan, penegamatan dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam tiga siklus, siklus 1 dan 2 masing-masing terdiri dari tiga aktifitas, sedangkan siklus 3 terdiri dari dua aktifitas. Subjek dalam penelitian ini adalah Dosen (peneliti itu sendiri) dan Mahasiswa regular yang terlibat dalam pengajaran dan pembelajaran Blended Cooperative E-learning. Hasil penelitian ini membuktikan metode blended cooperative e-learning dapat diterapkan dan dikembangkan dengan baik. Cara belajar kooperative mahasiswa dapat diterapkan dengan fasilitas e-learning. Sikap dan motivasi mahasiswa dalam proses pegajaran dengan metode ini juga berkembang dengan baik. Kemampuan mahasiswa mengekplorasi, berbagi ide, inquiry learning terhadap keterampilan dan pengetahuan language asessemnt juga menigkat. Rekomedansi untuk peneliti berikutnya adalah PTK metode blendid cooperative e-learning sebaiknya dikembangkan secara terus-menerus dan silmultan.

(3)

1. Pendahuluan

Penggunaan e-learning dalam perkuliuahan ditingkat perguruan tingg, juga sudah banyak dialakukan. Namun pengembangan dan ekplorasi dalam penggunaan E-learning memaksimumkan perkulialahan masih sangat terbatas. Sebagai contoh e-learning seperti Edmodo dapat membantu tercapainya target dan tujuan perkuliahan dengan beberapa strategi penggnuaannya. Permasalahan yang dihadapi selama ini dalam pemamfaatan E-learning, adalah kurangnya keretaifitas dosen dalam mengembangkan strategi pembelajaran, kurangnya bervariasi metode pembelajaran, kurangnya interaksi anatara mahasiswa secara virtual, dan kurangnya kerjasama tim dalam menyelesaikan tugas secara online. Untuk mengatasi hal itu maka perlu ditunjang dengan proses pengajaran dan pembelajaran kreatif dan produktif. Terjadinya pembelajaran yang berkualitas, kreatif dan produktif akan terlaksana apabila ditunjang pula dengan rancangan pembelajaran yang tersistem dan inovatif agar dapat mengembangkan kompetensi matakuliah dan cara belajar mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar melalui strategi pembelajaran yang tepat. mendiskusikan, mempertanyakan dan memecahkan masalah bersama-sama dan melaporkan. Sementara mengembangkan cara belajar secara aktif dapat dilakukan melalui metode mengajar mandiri, metode mengajar kelompok, dan metode mengajar pemecahan masalah.

Penelitian tindkan kelas ini akan mengimlimentasikan metode pembelajaran Blended Cooperative E-learning dalam mengembangkan metode pembelajaran mahasiswa dalam sebuah mata kuliah di Jurusan bahasa Inggris di FKIP, Universitas Jambi.

2. Kajian Pustaka

2.1 E-learning

E-learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dengan peserta didik sebagai pusatnya yang dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun. E-learning (elektronik learning) didefinisikan sebagai penggunaan tekhnologi internet untuk menyampaikan pembejaran. Kriteria dasar e-learning adalah: jaringan (network), penyampaian materi pelajaran ke user via computer dengan tekhnologu internet yang yang standard, dan focus pada pembelajaran yang luas.

Dengan adanya e-learning para pelajar/mahasiswa dapat belajar kapan dan dimana saja, tanpa atau ada guru mendampingi mereka. Bahkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya dengan mencari referensi dan informasi dari berbagai sumber. Begitu pula, dengan e-learning yang berbasis web, guru dapat memberikan materi pelajaran yang dapat diakses oleh peserta pembelajaran setiap saat.

(4)

peserta pembelajaran, dan (3) pengganti (subsitusi); e-learning secara total berfungsi sebagai alternatif penyampaian pembelajaran (Muarifah, 2011).

Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar.

Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan e-learning secara tepat. E-learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk e-learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-learning. E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Barbara, S., Wagner P., et al, 2008).

2.3 Konsep E-learning dengan Edmodo

Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. Sistem e-learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi pengajaran tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non internet. Elemen yang terdapat dalam sistem e-learning sebagai berikut ini.

1) Soal-soal: materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

2) Komunitas: para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

3) Pengajar online: para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

4) Kesempatan bekerja sama: Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

5) Multimedia: penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Adapun karakteristik-karakteristik e-learning dalam proses pembelajaran sebagai berikut.

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.

2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks)

(5)

4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

5) Bahan yang direka dan dibina oleh pasukan pembina bahan yang professional.

Salah satu social network yang cukup banyak memiliki fitur untuk mendukung pembelajaran e-learning adalah Edmodo. Akun Edmodo dapat diperoleh tanpa berbayar dengan alamat website www.edmodo.com. Pada halaman awal Edmodo terlihat, bahwa pengguna Edmodo terbatas, yaitu guru, siswa, orang tua, dan sekolah. Edmodo mempunyai fitur-fitur Learning Management System (LMS) untuk mendukung e-learning seperti folder untuk meletakan materi pelajaran, posting pesan untuk saling bertanya jawab antara sesama anggota group belajar, penugasan, kuis dan jajak pendapat (Marfuah, 2011). Selain itu terdapat fasiltas untuk memungkinkan adanya group-group kecil untuk cooperative learning dalam Edmodo.

2.4 Blended Cooperative e-Learning (BCeL)

Blended e-learning memiliki banyak manfaat dari segi kependidikan baik dari segi waktu, tempat dan juga dari segi. Johnson & Johnson (1998 dan 2002) dalam artikelnya menyatakan beranggapan bahwa pembelajaran yang didukung computer itu semata-mata dapat terjadi bila siswa beralih ke cooperative learning. Pendekatan untuk mengkombinasikan kegiatan tatap muka di kelas dengan kegiatan berkelompok selama proses pembelajaran dan penilaian pasangan dapat disebut sebagai pendekatan blended cooperative e-learning (BCeL). Kerangka teori BCeL ini dibangun berdasarkan pandangan dari beberapa teori yang mengkerangkai cooperative learning.

(6)
(7)
(8)

3. Metodologi Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan (Action Research). Oleh karena penelitian ini adalah memaksimumkan dan mencari solusi dari masalah yang timbul dalam Penerapan Blended Cooperative E-learning dalam pengajaran mata kuliah language asessement . Pendekatan utama dalam penelitian tindakan kelas adalah metode kualitatif. Data kualitatif akan menemukan dan melaporkan strategi pengajaran dan pembelajaran, proses peningkatan dan tindakan yang diambil dalam mencari solusi pada penerapan pembelajaran Blended Cooperative E-Learning. Penerapan aktifitas pengajaran dan pembelajaran Blended Cooperative E-Learning yang dilaksanakan dalam 3 siklus PTK. Observasi dilakukan terhadap aktifitas mahaiswa dalam proses pengajaran dan pembelajaran melalui edmodo tersebut. Hasil PTK dilaporkan dibawah ini.

4.1Pembelajaran mata kuliah Language Asessment dengan Metode Blended Cooperative E-learning

Pada siklus ketiga ini hampir semua mahasiswa aktif dalam memaksimumkan proses belajar mereka dengan metode blended cooperative e-learning, dan tidak menemui kendala dalam penggunaan Edmodo untuk memaksimumkan pembelajaran matakuliah Language Assessmen. Namun demikian ada beberapa fitur yang belum sempat digunakan sampai ke siklus ketiga ini. Ini dikarenakan oleh keterbatasan waktu penelitian yang sudah sampai ke pada tahap laporan. Firtur-fitur yang belum sempta digunakan adalah ‘Quizz’ dan ‘poll’. Fitur ini akan digunakan pada akhir perkuliahan nanti namun tidak dapat dilaporkan dalam laporan penelitian ini.

Pada dasarnya penelitian PTK ini terus dilanjuktan sampai habis masa perkuliahan bulan yaitu sampai siklus ke 5 awal bulan Desember 2016. Dikarenakan laporan penelitian ini harus diselesaikan pada 30 november, maka hasil penelitian yang dilaporkan adalah hasil sampai pada tahap siklus ke tiga ini.

Refleksi Motivasi dan Sikap Mahasiswa

(9)

Dibawah ini menampilkan response merekampada evaluasi metode blended cooperative e-learning.

Tanggapan mahasiswa terhadap perntanyaan berkaitan dengan sikap ‘ is Edmodo interesting and Enjoyable for cooperative learning ?’ Diperoleh sebanyak 18 response dari mahasiswa. Sebagian bersar mereka menyatakan bahawa mereka suka menggunakan Edmodo untuk meningkatkan aktifitas belajar kooperatif mereka terutama dalam matakuliah ini. Mereka juag menyatakan menggunakan Edmodo lebih relax, tiada beban, enjoayable dan lebih menarik minat belajar mereka ketimbang hanya pertemuan tatap muka saja. Sebagian mereka memberikan alasan karena, kapan mereka punya waktu mereka bisa melihat berdiskusi, melihat respons teman-temannya dan tugas-tugas apa saja yang perlu dikerjakan, dan melihat respons dan materi yang diberikan oleh dosen. Namun ada juga yang mengatakan bahawa Edmodo kurang bagus dan kurang leluasa untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok secara kooperatif. Berikut ini adalah beberapa reponse dari mahasiswa berkaitan sikap dari peserta kuliah yang diposting melalui Edmodo:

Mahasiswa juga menanggapi positif tentang ‘bagaimana edmodo dapat memberikan keuntungan atau membantu’ kelompoknya untuk menyelesaikan tigas kelompok mereka. Edmodo dapat memfasilitasi mereka untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya, memposting dan bisa dilihat dan direspon kapan saja dan dimana saja oleh anggota kelompoknya. Diskusi juga tidak terbatas dengan ruang dan waktu, mereka bisa menanggapi atau mengemukakan ide pada saat ide itu muncul. Keuntungan lain juga. Mereka bisa merevisi hasil perkerjaan mereka secara online. Dibawah ini adalah sampel dari tanggapan mahaiswa.

Mahasiswa juga memberi respons terhadap bagaimana E-learning dangan Edmodo memberikan kemudahan bagi mereka dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas secara cooperative dan collaborative. Meraka tidak hanya bisa berdiskusi bersama anggota group saja, tapi juga bisa mempelajari dan menanggapi posting dari group lain. Lintasan diskusi bisa semakin terfokus dan melintasi antara kelompok dan anggota. Mereka juga bisa berbagi ide, berbagi file dan berbagi rujukan.referensi dengan edmodo, hingga membuat cooperative learning bisa tarsus-menrus terjadi tanpa ada jeda sampai pada pertemuan perkuliahan berikutnya. Target dan tujuan pembelajaran pun bisa tercapai dengan baik.

Tanggapan lain dari mahasiswa dalam menggunakan mengoptimal pembelajaran dengan metode blended cooperative e-learning dengan Edmodo dalam matakuliah language asessemen secara keseluruhan adalah baik. Sebagian besar mereka mengatakan menggunakan Edmodo memberikan keuntungan tersendiri dalam aktifitas belajar dan mengrjakan tugas mereka. Beberapa tanggapan dari mereaka mengungkapkan bahawa, kalau mereka absent masuk kelas, mereka masih tetap bisa berdiskusi dan berpartisipasi dalam berdiskusi dalam kelompoknya. Sebagian mereka menanggapi dengan senada, mereka bisa memilih waktu dan tempat yang tepat untuk mengikuti kelanjutan tugas kelompok dan mengerjakan bagian mereka.

(10)

segi waktu dan biaya. Berikut ini adalah tanggapan secara umum mhasiswa peserta perkuliahan.

4. Pembahasan

Penggunaan web/internet dalam dunia pendidikan yang banyak digunakan diperguruan tinggi adalah e-learning. Beberapa perguruan tinggi menggunakan e-learning sebagai pelengkap atau pengganti tatap muka. Kelas virtual adalah inti dari atau untuk terselenggaranya aktivitas dalam e-learning. Salah satu keuntungan kelas virtual yaitu komunikasi dalam kelas virtual ini menutupi kelemahan komunikasi yang dilakukan secara riil, diantaranya adalah pelajar yang pemalu dan tidak berpartisipasi di dalam kelas riil dapat berkomunikasi dengan guru dan teman-temanya dan dosennya pada kelas virtual.

Namun pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran blended cooperative learning jarang dilakukan. Pembelajaran dengan Blended Cooperative e-Learning merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta 4-5 mahasiswa perkelompok, sedangkan jumlah peserta kelas sebanyak 35 orang. Gagasannya adalah untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Ciri-ciri pembelajaran dengan konsep blended Cooperative e-Learning adalah: a) menggunakan perangkat computer atau laptop (IT) dalam pembelajaran, (b) menggunakan salah satu web e-learning sebagai wadah tempat mahaiswa berdiskusi dan berkerja sama,(c) mengoptimalkan model pembelajaran bekerja sama mahasiswa diluar jam kuliah (outdoor) dengan memafaatkan IT, (d). memperdalam dan menuntaskan materi ajar yang tidak selesai secara tatap muka; (e) kelompok terdiri dari mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; (f) Anggota kelompok- mahasiswa terdiri dari heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin.

Sedangkan mamfaat pembelajaran dengan metode blended Cooperative E-Learning adalah: (a) mahasiswa yang diajari dengan dan dalam struktur-truktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; (b) mahasiswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap yang lebih baik; (c) mahasiswa memiliki motivasi yang lebih besar untuk belajar; dan (d) mahaiswa akan memeiliki keterampilan dan penegathuan penggunaan IT dalam belajar, diskusi dan kerja kelompok yang semakin tinggi.

Mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan blended cooperative e-learning dengan Edmodo, hal ini terlihat dari jumlah peserta belajar yang tergabung dalam group, mengumpulkan tugas kelompok dan individu, berdiskusi dan berkerja kelpmpok dengan onlone . Mahasiswa juga dapat berpartisipasi dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh dosen. Dari persepsi mahasiswa tentang aspek teknis Edmodo terungkap bahwa sebagai besar pernyataan positif tentang penggunaan Edmodo untuk blended cooperative e-learning pada sebuah perkuliahan. Sementara itu persepsi mahasiswa tentang fitur-fitur Edmodo dan mendukung metode blended cooperative e-learning, mereka menyatakan bisa dan suka menggunakannya walaupun secara fitur-fitur tersebut tidak digunakan dalam perkuliahan.

(11)

metode blended cooperative e-learning , mahasiswa digalakkan untuk belajar mandiri, inquiry learning, active learning dan eksplorative learning.

Kesimpulan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

XWitherspoon. A. (2011). Edmodo...A learning Management System. Available: http:// www.plugintotechnology.com/2011/01/edmodoa-learning-management

system.html

Association. A.L. (2011). Best websites for teaching and learning. Available: http:// www.ala.org/aasl/guidelinesandstandards/bestlist/bestwebsites

Rosenberg. M (2001). E-Learning: Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age: New York: McGraw-Hil, 2001.

Muarifah. S. (2008). Peran E-Learning dalam Pembelajaran. Available: http://wwwe-learningtp0406.blogspot.com/2008/05/peran-e-learning-dalam-pembelajaran.html

Marfuah. M.T (2011). Edmodo: Social Network Berbasis Sekolah. Available: http:// p4tkmatematika.org/2011/12/edmodo-social-network-berbasis-sekolah/

Lewis, Diane E. 2002. “A Departure from Training by the Book, More Companies Seeing Benefits of E-Learning”, The Boston Globe, Globe Staff, 5/26/02 (sumber Internet: http://bostonworks.boston.com/globe/articles/052602/elearn.html)

Miller, M.J. (2005). Usability in E-learning. Retrieved 11/07/2014, from www.learningcircuits.org/2005/miller.htm

Seok, S. (November 2008). Teaching Aspect on learning. International journal on e-learning. Diambil pada tanggal 15 November 2014 dari: http://proquest.umi.com/ pqdweb?

index=5&did=1580113181&SrchMode=1&sid=3&Fmt=6&VInst=PROD&VType =PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1228463254&clientId=68516

Barbara, S., Wagner P., at all (2008). Vienna E-Lecturing (VEL): learning how to learn selft-regulated in an internet-based blanded learning setting. International journal on e-learning. (Online) Tersedia: http://proquest.umi.com/pqdweb? index=9&did=1580113171&SrchMode=

1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1228466890&clientId=68516 (8 November 2014)

Kemmis, Stephen and McTaggart, Robin (1988) The Action Research planner, 3rd Edition, Deakin University, Geelong.

Hadiyanto & Amirul Mukminin.(2013).Teaching in a Digital Era: English Lecturers’ Readiness toward the Internet Use in Teaching and Learning at Selected Higher Education Institutions in Indonesia. Asia-Pacific Collaborative Education Journal: Vol. 9, No. 2, pp. 113-124

(13)

Barbara, S., Wagner P., at all (2008). Vienna E-Lecturing (VEL): learning how tolearn selft-regulated in an internet-based blanded learning setting. 14 International journal on e-learning. (Online) Tersedia: http://proquest.umi.com/pqdweb? index=9&did=1580113171&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType =PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1228466890&clientId=68516. (8 Juni 2016).

Slavin. 2009.Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Referensi

Dokumen terkait

1. Saliva yang digunakan diperoleh dari sukarelawan sehat, tidak terkena diabetes mellitus, tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan apapu dengan usia sekitar 22-25

Harga Pokok Produksi Bak Truk Colt Diesel Berdasarkan Pesanan pada Usaha Karoseri Bak Truk Dwi Karya Palembang”.. 1.2

Ifada (2009) meneliti tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, populasi dalam penelitian nya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Demikian pula dengan bisnis minyak pelumas di Indonesia, demi menjaga reputasi perusahaan dimata para eksternal stakeholders , dalam hal ini distributor, maka

Adapun menurut istilah Hadits adalah segala sikap, perkataan, perbuatan dan penetapan/ persetujuan (taqrir ) Rasulullah saw. Sunah Nabi direkam dalam hadits ,

(1) Pemeriksaan Pajak Daerah yang dilakukan dengan peminjaman buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan

Hasil pengujian dan analisa pada traffic light berdasarkan metode yang digunakan dapat meloloskan atau menambah jumlah kendaraan yang lewat perempatan R.A.A Marta

Sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama yaitu untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian handphone Samsung, maka terlebih dahulu