• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 209d4dce3d BAB IBAB I PENDAHULUAN AKHIR SMG KAB# REV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 209d4dce3d BAB IBAB I PENDAHULUAN AKHIR SMG KAB# REV"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. LATAR BELAKANG

• Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

Undang-undang Nomor

adanya pembangunan terkait urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dengan kewenangan yang dimiliki

• Air Minum : pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah kabupaten/kota

• Persampahan : pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam daerah kabupaten/kota

• Air Limbah : Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam Daerah kabupaten/kota.

• Drainase : Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung sungai dalam Daerah kabupaten/kota.

• Permukiman : Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota.

• Bangunan Gedung : Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk pemberian izin mendirikan bangunan

gedung.

• Penataan Bangunan dan Lingkungannya : Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di Daerah kabupaten/kota.

• Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019

Arahan Perpres No. 2 tahun 2015 tentang bidang Cipta Karya diuraikan sebagai berikut :

1. Tercapainya pengentasan

kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan pe di 7.683 kelurahan.

PENDAHULUAN

undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

mor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

adanya pembangunan terkait urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah sebagai berikut :

pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah kabupaten/kota

pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam daerah

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam Daerah

Drainase : Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung sungai dalam Daerah kabupaten/kota.

Permukiman : Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota. Bangunan Gedung : Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan

Penataan Bangunan dan Lingkungannya : Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di Daerah kabupaten/kota.

Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)

Perpres No. 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2029 terkait diuraikan sebagai berikut :

Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%

kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan keswadayaan masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan adanya pembangunan terkait urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang

pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah kabupaten/kota

pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam daerah

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam Daerah

Drainase : Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan

Permukiman : Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota. Bangunan Gedung : Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota,

(IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan

Penataan Bangunan dan Lingkungannya : Penyelenggaraan penataan bangunan dan

Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)

2029 terkait pembangunan

(2)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang I-2

2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan pengawasan khususnya Bangunan milik pemerintah (BGN/Bagunan Gedung Negra); (ii) penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau; dan (iii) menciptakan building codes yang dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaraan dan penataan bangunan. 3. Tercapainya akses air minum yang layak menjadi 100% melalui penanganan tingkat regional,

kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

4. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

• Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum

Arahan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019 yang merupakan bagian dari Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, yang menetapkan arahan strategi terhadap pembangunan bidang Cipta Karya. Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendukung pencapaian agenda pembangunan Nasional adalah mengacu kepada RPJMN 2015- 2019 dan berbasiskan pada keterpaduan infrastruktur wilayah, sesuai dengan rumusan tujuan yaitu :

Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia

Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.

Adapun agenda dari rumusan tujuan diatas, yaitu Pembinaan dan Pengembangan

Infrastruktur Permukiman. Agenda prioritas pembangunan nasional yang terkait dengan

penyediaan infrastruktur dasar adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Bentuk dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap hal tersebut diwujudkan melalui:

1) Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan; 2) Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak.

Dalam rangka peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, diperlukan suatu dokumen perencanaan terpadu bidang Cipta Karya yang mengacu pada arahan kebijakan nasional, provinsi dan kabupaten, baik kebijakan spasial maupun kebijakan sektoral dan memperhatikan potensi serta masalah yang terjadi di daerah. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota, terutama dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

(3)

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya juga dilakukan dengan mempertimbangan isu strategis, kebijakan pembangunan yang terus berkembang dan juga mengacu pada terbitnya Panduan Review/Penyusunan RPIJM 2015-2019 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam perjalanannya nomenklatur terkait judul maupun sistematika penyusunan terkait RPIJM telah mengalami beberapa perubahan. Pertama, kegiatan ini disebut Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Pembangunan Infrastruktur Pemukiman (bidang PU/Cipta Karya) 2007 – 2010. Kegiatan ini disiapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten sesuai dengan arahan RENSTRA Departemen PU (Permen PU No 51/PRT/M/005 tanggal 7 Maret 2005), melalui proses partisipatif yang mengakomodasikan kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah, serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah masing – masing untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan.

Kedua, nama kegiatan berubah menjadi Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya. Pada saat itu sistematika penyusunan terdiri dari 11 Bab. RPI2-JM Bidang Cipta Karya telah diinisiasi oleh penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Sampai dengan akhir Tahun 2012 telah tersusun RPIJM sebanyak 489 dokumen, yaitu sebanyak 99 % kabupaten/kota di Indonesia. RPI2-JM Bidang Cipta Karya merupakan penyempurnaan dari RPIJM, dengan pertimbangan isu strategis dan kebijakan pembangunan yang terus berkembang. Hal ini juga mengacu pada terbitnya Pedoman Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum pada Bulan Februari Tahun 2014.

(4)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang I-4 tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana pembangunan, rencana tata ruang dan rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).

Adanya perubahan kebijakan dan nomenklatur program kegiatan bidang Cipta Karya menuntut Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan penyesuaian dengan melakukan review dokumen RPIJM. Atas latar belakang diatas maka Kabupaten Semarang perlu menyusun dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya yang terbaru sesuai dengan draft pedoman yang ada. Melalui kegiatan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) diharapkan Kabupaten Semarang mempunyai dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya yang semakin berkualitas sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Maksud

Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah mewujudkan kemandirian Kabupaten Semarang dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.1

1.2.2. Tujuan

Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Semarang dalam jangka waktu lima tahun (Tahun 2017-2021).

1.3. KEDUDUKAN RPIJM

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya yang berpedoman pada Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014, dilakukan pemutakhiran sesuai dengan amanat pembangunan Bidang Cipta Karya, melalui Panduan Review/Penyusunan RPIJM 2015 – 2019. Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah atau yang disebut RPIJM ini merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana pembangunan, rencana tata ruang dan rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Perubahan ini terjadi didasarkan pada :

1. Pemutakhiran Amanat Pembangunan Bidang Cipta Karya 2. Penyesuaian Sasaran Strategis

3. Perubahan Nomenklatur Bidang Cipta Karya

Kedudukan RPIJM dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(5)

Sumber : Panduan Review/ Penyusunan

1.4. MUATAN RPIJM

Muatan materi dalam Penyusunan Panduan Review/Penyusunan RPIJM 2015

Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun 2016. Adapun muatan substansi yang harus tertuang dalam RPIJM Kabupaten

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan p kedudukan RPIJM, dan

Bab 2 Profil Kabupaten Semarang

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Bab 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait Penyusunan RPIJM Kabupaten

Bab 5 Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan dalam Penyusunan

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang dengan penyelenggaraan

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktu Karya untuk

masing-(PKP), Penataan Bangunan dan Lingkungan Minum (SPAM), dan Pengembangan

Sumber : Panduan Review/ Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, 2015 - 2019

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM

Muatan materi dalam Penyusunan RPIJM Kabupaten Semarang

Panduan Review/Penyusunan RPIJM 2015 – 2019 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun 2016. Adapun muatan substansi yang harus tertuang dalam RPIJM Kabupaten Semarang sebagai berikut :

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, kedudukan RPIJM, dan muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Semarang

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis sosial, ekonomi, dan lingkungan Kabupaten

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Bab 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait Kabupaten Semarang.

Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif

dalam Penyusunan RPIJM Kabupaten Semarang.

Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Semarang

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang dengan penyelenggaraan RPIJM Kabupaten Semarang.

Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktu

-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman , Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL), Pengembangan Sistem Penyediaan Air

, dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (

disesuaikan dengan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Tahun 2016. Adapun muatan

sebagai berikut :

enjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan Kabupaten Semarang.

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana

Pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terkait

Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang terkait

(6)

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Semarang I-6

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

juga apakah aspirasi Ioper koran usia remaja realistis atau tidak, hal tersebut. membutuhkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orangtua maupun

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Manalagi Di Transmart

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan kemampuan disposisi matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini menunjukkan

Guru bersama peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi belajar dengan mengunggahnya pada google classroom di tautan yang sudah disediakan. Guru melakukan refleksi

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Dengan demikian dapat diketahui bahwa, teori yang telah di uji dalam penelitian ini tidak membuktikan adanya pengaruh perilaku pemimpin (camat) terhadap semangat kerja