• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 6. 1 Luas Wilayah Per-Kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Ha)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tabel 6. 1 Luas Wilayah Per-Kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Ha)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab61

6.1

Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Pasuruan terletak pada koordinat 112,300 – 11,300 Bujur Timur dan 7,300 – 8,300 Lintang Selatan, dengan luas wilayah sebesar 1.474,015 Km2. Wilayah daratannya dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

 Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180 – 3000 m. Daerah ini

membentang di bagian selatan dan barat meliputi Kecamatan Lumbang, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Prigen, dan Gempol.

 Daerah dataran rendah, dengan ketinggian antara 6 – 91 m. Daerah ini berada di bagian

tengah dan merupakan daerah yang subur.

 Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 – 8 m. Daerah ini membentang di bagian

utara meliputi Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil. Secara administratif Kabupaten Pasuruan memiliki batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura

 Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo

 Sebelah Selatan : Kabupaten Malang

 Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah perairan laut dan kawasan pantai yang membentang sepanjang ± 48 Km mulai dari Kecamatan Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan wilayah eksploitasi laut mencapai 112,5 mil laut persegi dan potensi laut lestari/maximum suistainable yield (MSY) sebesar ± 27.000 ton per tahun. Kawasan perairan laut di Kabupaten Pasuruan memiliki garis pantai memanjang dari Barat ke Timur menghadap ke Laut Jawa dengan luas kawasan pesisir secara administratif (jarak arbiter 2 Km dari garis pantai) sekitar 4.917 ha. Sebagian besar telah dimanfaatkan secara maksimal, terutama di wilayah Kecamatan Nguling, Lekok dan Kraton.

Kabupaten Pasuruan terdiri dari 24 wilayah Kecamatan, 341 Desa dan 24 Kelurahan. Untuk nama-nama kecamatan dan luasannya dapat dilihat pada Tabel 6.1.

BAB 6

PROFIL

(2)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab62

Tabel 6. 1

Luas Wilayah Per-Kecamatan di Kabupaten Pasuruan (Ha)

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas (Ha) %

Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka

6.2

Gambaran Demografi (Kependudukan

)

A. Jumlah Penduduk

(3)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab63

Tabel 6. 2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pasuruan

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)

19 Gondangwetan 52.670 13.551

20 Rejoso 43.779 11.106

Sumber: Kabupaten Pasuruan Dalam Angka, Tahun 2013

B. Kepadatan Penduduk

(4)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab64

Tabel 6. 3

Tingkat Kepadatan Penduduk per Kecamatandi Kabupaten Pasuruan

No Kecamatan Jumlah

Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2013

6.3

Topografi

Berdasarkan topografi, wilayah Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi :

Wilayah pantai dengan ketinggian 0 – 12,5 mdpl seluas 18.819,04 ha atau 12,77%. Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 12,5 – 500 mdpl seluas 80.169,44 ha atau 54,39 % dari luas wilayah.

Wilayah perbukitan dengan ketinggian 500 – 1000 mdpl seluas 21.877,17 ha atau 14,84% dari luas wilayah.

(5)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab65 Wilayah dengan ketinggian > 2000 mdpl seluas 7.920,77 ha atau sekitar 5,37% dari luas wilayah . Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 6.4

Tabel 6. 4

(6)
(7)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab67

A. Jenis Tanah dan Kemampuan Tanah

Jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan, sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediteran, Regosol, Latosol, Grumosol, dan Androsol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.5. dan Peta 6.3.

Kemampuan tanah adalah identifikasi unsur-unsur fisik tanah yang sangat berpengaruh terutama dalam menentukan jenis-jenis penggunaan tanah yang ada di atasnya. Unsur-unsur fisik tanah tersebut meliputi :

a. Kedalaman efektif tanah

(8)
(9)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab69

Tabel 6. 5

Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Berdasarkan Kemiringan Tanah (Ha)

No. Kecamatan

(10)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JMKab. Pasuruan bab610

B. Kelerengan

Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi dalam tipologi kelerengan sebagai berikut :

 Kelerengan > 1.000 meter Dpl

Pada kelerengan > 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur dan sebagaian Kecamatan Prigen (pengunungan Prigen).

 Kelerengan 501 – 1.000 meter Dpl

Pada kelerengan 501 – 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Puspo, Sebagian Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Lumbang.

 Kelerengan 101 – 500 meter Dpl

Pada kelerengan 101 – 500 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan Lumbang, Kecamatan

 Kelerengan 26 – 100 meter Dpl

Pada kelerengan 26 – 100 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan sebagaian Kecamatan Rasepan, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Grati, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Rembang, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol

 Kelerengan 0 – 25 meter Dpl

(11)
(12)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–12

Tabel 6. 6

Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Jenis Tanah (Ha)

6.4

Hidrologi

Sebagai bagian dari siklus hidrologi, di Kabupaten Pasuruan terdapat sejumlah mata air, danau dan sungai. Pola aliran permukaan dapat dilihat dari pola aliran sungai yang ada di Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari 8 Daerah Pengaliran Sungai (DPS) yaitu: DPS Kali Kambeng yang berada tepat di perbatasan barat Kabupatan Pasuruan, DPS Kali Kedung Larangan, DPS Kali Raci, DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong, DPS Kali Petung, DPS Kali Rejoso, DPS Kali Laweyan yang berada tepat di perbatasan timur Kabupaten Pasuruan. Sungai-sungai utama dari masing-masimg daerah pengaliran sungai tersebut di atas mengalir dari hulunya di daerah yang tinggi di sebelah selatan, menerima aliran dari anak-anak sungainya di daerah tengahnya, dan bermuara di selat Madura yang merupakan batas utara Kabupaten Pasuruan, kecuali Kali Kambeng yang bermuara di Kali Porong.

(13)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–13 35 m, tetapi debit alirannya masih lebih rendah daripada Sungai Rejoso yang mempunyai catchment area lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh panjang sungai Rejoso yang relative pendek sehingga time of concentration pendek dan debit aliran besar serta cepat sampai ke hilir.Hal ini dapat dilihat dari banjir yang terjadi di muara sungai ini.Yang lebih besar daripada di muara Kali Welang.

Sungai-sungai utama tersebut merupakan sungai perenial yaitu sungai yang selalu mempunyai aliran sepanjang tahun, namun perbedaan antara debit terbesar di musim hujan dan debit terkecil di musim kemarau sangat besar.

Akan tetapi pada saat musim hujan debit aliran sungai-sungai tersebut sangat besar sehingga elevasi permukaan air di sungai sangat tinggi dan ada melampaui elevasi tanggulnya serta meluap ke daerah sekitarnya, selanjutnya menimbulkan masalah banjir terutama di daerah hilirnya. Kondisi ini juga dapat dilihat saat musim hujan dimana hampir seluruh daerah hilir dari sungai-sungai tersebut selalu tergenang air.

a. Air Tanah

Sumber air tanah secara umum sangat melimpah, hal ini ditandai oleh beberapa mata air yang mempunyai debit yang cukup besar, antara lain sumber mata air Umbulan debit airnya mencapai 4500 liter/detik (diperkirakan pada penghitungan puncak), Banyubiru > 500 liter/detik, di Rembang 60 liter/detik dan sebagainya. Untuk daerah lereng perbukitan selain banyak untuk keperluan irigasi, banyak juga dijumpai sumur-sumur bor tertekan (artesis) atau tak tertekan dengan debit sekitar 5 - 10 liter/detik.

b. Air Permukaan

Umumnya berasal dari beberapa sungai yang mengalir dari daerah hulu di pegunungan bagian selatan yang bermuara di pantai utara, di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir enam sungai yang besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu :

a. Sungai Lawean : Bermuara di Desa Penunggul Kecamatan Nguling

b. Sungai Rejoso : Bermuara di Wilayah Kecamatan Rejoso

c. Sungai Gembong : Bermuara di Wilayah Kota Pasuruan

d. Sungai Welang : Bermuara di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton

e. Sungai Masangan : Bermuara di Desa Raci Kecamatan Bangil

(14)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–14

Tabel 6. 7

Karakteristik Sungai Utama Tiap Daerah Pengaliran Sungai (DPS)

No. DPS/Sungai Utama

Sumber : RTRW Kabupaten Pasuruan

6.5

Hidrogeologi

Ditinjau dari kondisi hidrogeologi, Kabupaten Pasuruan mempunyai potensi air cukup besar baik berupa air permukaan maupun air tanah, oleh karena itu disamping sistem aliran sungai seperti diuraikan di atas, di Kabupaten Pasuruan terdapat danau atau waduk alami yang cukup besar dan sejumlah mata air, seperti terlihat pada Tabel 6.8. Disamping sumber-sumber tersebut di atas, Kabupaten Pasuruan juga masih mempunyai potensi air tanah dalam yang dapat dikatakan cukup baik. Air tanah dalam ini dimanfaatkan untuk air minum dan air irigasi dengan menggunakan sumur bor, dapat dilihat pada Tabel 6.9.Sedangkan gambaran hidrogeologi Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Peta 6.10.

Tabel 6. 8

Jumlah Sumber Air dan Debit yang Dapat Dimanfaatkan

(15)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–15

Tabel 6. 9

Potensi Sumur Bor dan Lokasinya

No. Kecamatan Kapasitas Sumur

1 Wonorejo, Kraton, Kejayan, Pohjentrek, Gondang Wetan, Rejoso > 40 l/dt

2 Wonorejo, Winongan, Grati, Lekok, Nguling, Kraton, Kejayan, Pohjentrek, Gondang Wetan, Pasrepan 20 - 40 l/dt

3 Wonorejo, Winongan, Grati, Nguling, Kraton, Kejayan, Lekok, Pasrepan, Rejoso 10 - 20 l/dt

4 Wonorejo, Winongan, Lumbang, Nguling, Lekok, Kejayan, Pasrepan 2,50 - 10 l/dt

5 Lumbang, Lekok, Nguling, Kejayan, Pohjentrek, Pasrepan, Tutur, Tosari, Puspo 2,50 l/dt

6 Lekok, Nguling, Kraton, Rejoso. Ada potensi air tanah

(16)
(17)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–17

A. Pola dan Perkembangan Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan salah satu unsur indikator yang berpengaruh terhadap laju perkembangan pembangunan di suatu wilayah. Kabupaten Pasuruan dengan luas wilayah sebesar 1.474 Km2 atau 147.401,50 Ha, secara umum pada tahun 2003 berdasarkan kondisi penggunaan lahan didominasi oleh lahan tidak terbangun 83,67% yang meliputi hutan, semak berlukar, cadas, lautan pasir, perkebunan,sawah, hutan bakau, tambak, rawa, danau dan penambangan. Untuk lahan terbangun sebesar 16,33% meliputi permukiman, industri, kawasan militer, peternakan dan lain-lain.

Berdasarkan survey dan analisa peta citra, lahan tidak terbangun di Kabupaten Pasuruan sebesar 82,71% dan lahan terbangun 17,29 %. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan dapat dilihat tabel 6.10. dan Peta 6.6.

Tabel 6. 10

Jenis Dan Luas Penggunaan LahanKabupaten Pasuruan

Sumber: Bappeda Kabupaten Pasuruan dan hasil analisa peta citra Tahun 2012

A. Lahan Tidak Terbangun 123.327,08 83,67 121.922,53 82,71

(18)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–18

6.6

Klimatologi

Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240 – 320 C, sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari. Variasi curah hujan rata – rata dibawah 1.750 MM. Angin Barat dan Timur kecepatan rata – rata 12 – 30 knot.

Tabel 6. 11

Jenis dan Karakteristik Tanah

No. Jenis

Tanah Karakteristik

1. Alluvial Cocok untuk pertanian, merupakan endapan tanah liat, bercampur pasir halus hitam kelabu, mempunyai daya penahan air cukup baik, mengandung cukup banyak mineral bagi tumbuhan.

2. Androsol Jenis tanah yang umurnya masih muda, berasal dari bahan vulkanis, porositas sedang, menahan air dengan baik, mudah longsor, dimanfaatkan untuk pertanian dengan terasering.

3. Regosol Kadang-kadang dilapisi padas kelabu cokelat, porositas sedang, mudah tererosi, rogosol alluvial baik untuk tanaman tebu, tembakau, palawija, sayuran, dan Regosol margel baik untuk hutan jati.

4. Mediteran Jangkauan penyebarannya luas, berasal dari batuan berkapur, batuan beku basis sampai intermedier dan batuan metamorf, dapat dimanfaatkan untuk pertanian dengan syarat ada input teknologi.

5. Grumosol Tekstur liat berlempung, berwarna hitam sampai kelabu, porositas dan drainase jelek, mudah terkena erosi.

6. Latosol Campuran Nepal dan batu kapur, di daerah bukit sampai dengan gunung, secara umum membentuk bukit-bukit lipatan, baik untuk hutan jati.

(19)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

(20)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–20

6.7

Profil Ekonomi

Pembahasan dalam sub bab ini mengenai sektor Kondisi perekonomian wilayah yang seringkali dijadikan tolok ukur (indikator) tingkat kemajuan suatu wilayah, dengan sendirinya dalam mengarahkan pembangunannya dimasa mendatang pembahasan mengenai aspek perekonomian ini sangat diperlukan. Bahasan yang akan diuraikan mengenai aspek perekonomian ini akan meliputi pola struktur ekonomi wilayah dan potensi produktivitas wilayah. Pada bab ini akan dibahas mengenai volume ekonomi menurut sektor, pertumbuhan ekonomi, income perkapita, dan struktur ekonomi.

A. Pola Struktrur Ekonomi (Tinjauan PDRB Kabupaten Pasuruan) a. Volume Ekonomi Menurut Sektor

Volume ekonomi adalah nilai dari PDRB atas dasar harga berlaku atau dengan kata lain merupakan produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Pasuruan. Volume ekonomitahun 2010 menunjukkan besarnya produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Pasuruan atas dasar harga berlaku pada tahun 2010.Volume ekonomi Kabupaten Pasuruan sebenarnya juga merupakan agrerat volume ekonomi setiap sektor di semua wilayah kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Seperti terlihat pada tabel volume ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2010 sebesar 15,579 triliun rupiah meningkat sebesar 13,51persen bila dibandingkan keadaan tahun 2009.

(21)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–21

Tabel 6. 12

Volume Ekonomi Dan Perkembangan StrukturDi Kabupaten Pasuruan Tahun 2006 – 2008

No Sektor Usaha

Volume Ekonomi Perkembangan

Struktur Ekonomi (%)

(Juta Rupiah) (%)

2008 2009 2010 2008 - 2009 2009 - 2010 2008 2009 2010

1 Pertanian 1.976.089,54 3.346.034,32 3.860.980,50 69,33 15,38 25,65 24,38 24,78

2 Perambangan & Penggalian 1.352,62 142.835,99 152.478,83 10.456,00 6,75 0,02 1,04 0,98

3 Industri Pengolahan 2.461.533,79 4.248.284,96 4.879.405,67 72,58 14,86 31,95 30,95 31,32 4 Listrik, Gas& Air minum 200.083,72 289.981,60 328.552,91 44,93 13,30 2,60 2,11 2,11

5 Bangunan 211.862,49 395.298,77 433.678,21 86,58 9,71 2,75 2,88 2,78

6 Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 1.544.551,87 2.874.530,79 3.198.920,55 86,11 11,28 20,05 20,95 20,53 7 Angkutan & Komunikasi 284.380,06 491.759,28 566.633,20 72,92 15,23 3,69 3,58 3,64

8 Keuangan, persewaan, dan

jasa perusahaan 264.335,67 500.445,05 567.834,37 89,29 13,47 3,43 3,65 3,64 9 Jasa - jasa 760.652,89 1.434.916,09 1.591.076,14 88,64 10,88 9,87 10,46 10,21

Jumlah 7.704.842,65 13.724.086,85 15.579.560,39 100,00 100,00 100,00

(22)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–22

b. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang merupakan rata – rata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya. Berarti bila suatu sektor mempunyai struktur besar dan pertumbuhan yang lambat, maka akan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya bila sektor yang struktur ekonominya cukup besar dengan pertumbuhan yang tinggi, maka sektor ini akan menjadi lokomotif terhadap perekonomian di daerah, menunjukkan bahwa semua sektor mengalami pertumbuhan positif, terutama sektor bangunan, listrik, gas, air minum dan industri pengolahan (minimal 7 persen) di Tahun 2013.

Tabel 6. 13

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan Tahun 2009 - 2013

No` Sektor Tahun

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

5,39 5,35 5,46 5,89 6,16

9 Jasa - jasa 3,25 2,59 2,96 2,67 4,08

Jumlah 3,81 3,94 4,27 4,97 5,19

Sumber : PDRB Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

Industri pengolahan adalah sektor yang memberikan kontribusi nyata dalam mendongkrak perekonomian Kabupaten Pasuruan. Dominasinya yang cukup besar terhadap struktur ekonomi serta tingkat pertumbuhannya yang tinggi (7,06 persen diatas pertumbuhan volume ekonomi yaitu 5,19). Volume ekonomi sektor bangunan walaupun memiliki pertumbuhan cukup tinggi, tetapi karena kontribusinya yang cukup rendah dalam struktur ekonomi maka pengaruhnya tidak memberikan efek yang cukup dalam ikut mendongkrak perekonomian Kabupaten Pasuruan Tahun 2008.

(23)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–23

c. Income Perkapita

Perhitungan rata – rata income perkapita penduduk Kabupaten Pasuruan masih merupakan disposable income karena perhitungannya masih didasarkan pada PDRB

dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.Sehingga rata – rata income

perkapita lebih tepat sebagai gambaran tingkat kemajuan perekonomian di Kabupaten Pasuruan dan bukan sebagai gambaran tingkat kemakmuran/kesejahteraan penduduk. Kenaikan volume ekonomi yang terjadi di Tahun 2013 berpengaruh terhadap peningkatan rata – rata income perkapita penduduk Kabupaten Pasuruan Tahun 2013

rata – ratanya lebih tinggi dibanding tahun – tahun sebelumnya. Namun ada

kecenderungan bahwa bila nilai PDRB perkapita dapat mencerminkan kondisi pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasuruan, mengingat besarnya peningkatan rata – rata income perkapita lebih tinggi dibanding peningkatan laju inflasi.

Pada tabel ditunjukkan rata – rata income perkapita penduduk di setiap kecamatan di Kabupaten Pasuruan tahun 2008 – 2013, terlihat bahwa dari Tahun 2008 – 2013 rata – rata income perkapita paling rendah adalah Kecamatan Lekok.

Dari hasil laju income perkapita terhadap inflasi diperoleh penegasan mengenai gambaran kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasuruan yang telah diulas sebelumnya.Nilai elastisitas laju income perkapita terhadap inflasi bila bernilai lebih besar dari satu menunjukkan terjadinya perbaikan kondisi daya beli masyarakat di suatu wilayah.Bila nilainya antara 0 dan 1 maka peningkatan rata – rata income perkapita lebih kecil atau sama dengan laju inflasi.

(24)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–24

Tabel 6. 14

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pasuruan

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2013 (Juta Rupiah)

No. Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 1.202.821,64 1.360.383,09 1.524.947,01 1.634.509,07 1.751.832,36 1.976.089,54 a.Tanaman Bahan Makanan 846.057,04 941.069,25 1.061.055,57 1.134.861,91 1.212.022,05 1.358.549,66 b.Tanaman Perkebunan 125.600,52 151.637,51 168.423,78 184.979,84 198.645,70 230.260,81 c.Peternakan dan hasil-hasilnya 157.228,24 185.702,27 205.943,82 221.180,99 242.524,96 276.445,14

d.Kehutanan 7.437,17 6.710,87 7.750,38 7.918,59 7.510,00 9.055,74

e.Perikanan 66.498,67 75.263,19 81.773,46 85.567,75 91.129,65 101.778,19

2 Pertambangan Dan penggalian 756,39 887,48 1.145,88 1.131,89 1.143,92 1.352,62

a.Minyak Dan Gas Bumi 0 0 0 0 0 0

b.Pertambangan Tanpa Migas 338,42 278,93 301,58 379,03 319,98 374,85

c.Penggalian 417,97 608,55 844,3 752,86 823,94 977,77

3 Industri Pengolahan 1.247,898,82 1.433.990,15 1.614.993,13 1.789.850,37 2.069.375,00 2.461.533,79

a. Industri Migas 0 0 0 0 0 0

1)Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0

2) Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0

b. Industri Tanpa Migas 1.247.698,82 1.433.990,15 1.614.993,13 1.789.850,37 2.069.375,00 2.461.533,79

1) Makanan, minuman dan

Tembakau 709.700,50 814.949,09 390.983,84 969.904,01 1.136.112,62 1.379.288,75

2) Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki 77.391,99 83.467,26 87.932,76 94.987,03 98.287,06 103.985,20 3) Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya 82.382,16 95.390,30 111.740,19 123.126,52 135.676,31 150.201,48 4) Kertas & Barang Cetakan 100.009,72 105.750,28 117.224,17 129.251,37 151.441,15 176.739,54 5) Pupuk, Kimia & Brg. Dari Karet 83.633,85 101.339,13 118.759,34 137.262,04 167.351,72 202.885,60

6) Semen & Brg. Galian Bukan

Logam 19.772,52 24.351,84 28.937,29 33.379,16 38.405,59 44.772,46

7) Logam Dasar Besi & Baja 23.763,58 28.364,21 35.611,27 41.440,83 48.362,70 57.200,31 8) Alat Angk. Mesin & Peralatannya 133.130,80 157.054,41 192.972,75 221.725,69 248.054,31 291.505,48

(25)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–25

No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008

4 Listrik, Gas Dan Air Bersih 65.176,95 91.381,37 126.600,82 147.878,22 172.874,91 200.083,72

a. Listrik 64.027,61 90.125,26 124.887,56 145.832,02 170.302,63 196.995,89

b.Gas 0 0 0 0 0 0

c.Air Bersih 1.194,34 1.256,11 1.723,26 2.046,20 2.572,28 3.087,83

5 Bangunan 80.523,45 98.117,81 119.968,65 141.033,63 171.184,20 211.862,49

1) Pos & Telekomunikasi 30.881,58 39.469,75 51.606,70 56.022,47 66.522,78 72.198,46

2) Jasa Penunjang Komunikasi 2.890,30 4.286,31 6.526,33 7.156,82 6.881,02 7.504,13

6 Pengangkutan Dan Komunikasi 111.797,60 136.065,09 165.871,05 181.486,85 200.398,93 284.380,06

a. Pengangkutan 78.025,72 92.309,03 107.738,02 117.707,57 126.995,13 204.677,47

1) Angkutan Rel 1.200,67 1.469,86 1.706,22 1.548,22 826,79 891,69

2) Angkutan Jalan raya 76.577,29 90.529,67 105.657,18 115.738,01 125.699,13 203.169,74

3) Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0

4)Angk.Sungai, Danau & Penybr. 0 0 0 0 0 0

5) Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0

6) Jasa Penunjang Angkutan 247,76 309,5 374,62 421,34 469,21 616,04

b. Komunikasi 33.771,88 43.756,06 58.133,03 63.779,28 73.403,80 79.702,59

1) Pos & Telekomunikasi 30.881,58 39.469,75 51.606,70 56.022,47 66.522,78 72.198,46

2) Jasa Penunjang Komunikasi 2.890,30 4.286,31 6.526,33 7.156,82 6.881,02 7.504,13

7 Keuangan, Persewaan & Jasa Pers 147.825,56 170.601,24 194.729,43 215.511,76 242.748,27 264.335,67

a. Bank 12.447,47 14.294,67 16.849,14 18.228,59 22.246,20 25.228,76

b.Lembaga Keuangan Tanpa Bank 22.231,65 26.555,71 30.685,12 33.463,84 36.810,00 38.247,45

c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0

c.Sewa Bangunan 80.601,18 90.950,37 104.165,46 116.363,59 131.353,11 144.250,46

(26)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–26

No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008

8 Jasa-jasa 426.317,72 506.884,08 565.631,63 613.364,25 672.469,04 760.652,89

a.Pemerintahan Umum 230.434,35 278.986,87 305.155,83 325.845,40 352.999,18 397.266,38 1) Adm.Pemerintahan & Pertanahan 230.434,35 278.986,37 305.155,83 325.845,40 352.999,18 397.266,38

2) Jasa Pemerintah Lainnya 0 0 0 0 0 0

b.Swasta 195.883,37 227.897,21 260.475,80 287.518,85 319.469,86 363.386,51

1) Jasa Sosial Kemasyarakatan 35.105,91 39.908,42 47.319,40 54.069,66 62.715,91 73.145,33

2) Jasa Hiburan & Rekreasi 3.766,67 5.024,34 6.076,95 6.934,79 7.687,98 8.751,40

3) Jasa Perseorangan & Rumah Tangga 157.010,80 182.964,46 207.079,44 226.514,40 249.065,97 2.811.489,78

(27)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–27

Tabel 6. 15

(28)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–28

Produksi Tanaman Pangan Utama Padi Produksi Tanaman Pangan Utama B. Potensi Produktivitas Wilayah (Tinjauan Potensi Sektoral)

a. Pertanian Tanaman Pangan

Pada potensi sektor pertanian di Kabupaten Pasuruan potensi unggulan sebagai basis dasar kebutuhan pokok adalah tanaman padi sawah dengan luas panen pada tahun 2013 mencapai 48,25% atau 76.234 Ha, dengan rata-rata produksi mencapai 62,79 Ton/Ha serta berproduksi dalam setiap Ha mencapai 478.644,92 ton. Unggulan potensi kedua di Kabupaten Pasuruan adalah tanaman jagung mencapai 22,88% atau 36.145 Ha dengan rata-rata produksi mencapai 47,08 ton/ha, produksi setiap tahun mencapai 170.170 ton. Unggulan ketiga adalah tanaman kedelai dengan luas panen mencapai 13,50% atau 21.329 Ha, dengan rata-rata produksi mencapai 13,07 ton/ha dan produksi dalam setiap tahun mencapai 27.877 ton pada tahun 2008. Tanaman ubi kayu luas panen mencapai 6.45% atau 10.184 Ha, dengan rata-rata produksi 195,83 ton/ha dan produksi setiap tahun mencapai 199.433 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.16.

Tabel 6. 16

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Pertanian Tahun 2003

No. Komoditi Pertanian Luas Panen

Ha

Rata-rata

Produksi Produksi Ton

1 Padi sawah 76.234 62,79 478.644,92 2 Padi Ladang 2.494 50,28 12.539,08 3 Jagung 36.145 47,08 170.171,00 4 Ubi Kayu 10.184 195,83 199.433,00 5 Ubi Jalar 426 116,57 4.966,00 6 Kacang Tanah 9.809 12,54 12.300,00 7 Kacang Hijau 1.370 11,54 1.581,00 8 Kedelai 21.329 13,07 27.877,00 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

b. Buah-Buahan

(29)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–29 mangga, manggis, nangka, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, apel, melinjo, petai, anggur, srikaya. Potensi dominan yang ada di Kabupaten Pasuruan adalah Pisang dengan jumlah pohon menghasilkan 3.495.750 pohon, rata-rata produksinya 2.42 kg/pohon, dan produksi setiap tahun mencapai 847.621 ton. Dominan kedua dalam potensi buah-buahan adalah apel dengan jumlah pohon yang dihasilkan 2.396.647 pohon, rata-rata produksi adalah 4,13 kg/pohon dan produksi setiap tahun 989.224 ton. Dominan ketiga dalam potensi buah-buahan adalah buah mangga dengan jumlah pohon yang menghasilkan buah sebanyak 902.202 buah, dengan rata-rata produksi 4,73 kg/pohon dan produksi setiap tahun menghasilkan 426.341 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.16.

Tabel 6. 17

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Buah-Buahan

No. Buah-buahan Jumlah Pohon yg Menghasilkan Produksi (Kg/Pohon) Rata-rata Produksi (ton)

(30)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–30

Buah-Buahan lebih Banyak di Tanam

kawasan pengunaungan Hasil Komoditi Mangga yang berpotensi di Kecamatan Rembang

No. Buah-buahan Jumlah Pohon yg Menghasilkan Produksi (Kg/Pohon) Rata-rata Produksi (ton)

19 Apel 2.396.647 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

c. Sayuran

Potensi tanaman sayuran di Kabupaten Pasuruan dominan yang menghasilkan surplus bagi masyarakat perdesaan dan kontinue adalah jenis sayuran kentang dengan luas panen 3.750 Ha, dengan rata-rata produksi dalam setiap panen menghasilkan 154,31 ton/ha. Jenis sayuran dominan kedua adalah sayuran Kubis dengan luas panen 1.760 Ha, dengan rata-rata produksi 197,61 ton/Ha. Produksi setiap tahun menghasilkan 34.779 ton. Sayuran dominan ketiga adalah sayuran Bawang Daun (seledri) dengan luas panen 1.514 Ha, rata-rata produksi 127,42 ton/Ha serta produksi setiap tahun menghasilkan 19.291 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.18.

Tabel 6. 18

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Sayuran

No. Jenis Sayuran Luas Panen Ha Rata-rata

Produksi Produksi Ton

(31)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–31 No. Jenis Sayuran Luas Panen Ha Rata-rata

Produksi Produksi Ton

5 Kubis 1.760 197,61 34.779

6 Sawi 46 97,17 447

7 Wortel 988 136,75 13.511 8 Kacang Panjang 38 16,32 62

9 Cabe 103 37,48 386

10 Tomat 43 56,98 245

11 Terong 25 98,40 246

12 Buncis 19 73,68 140

13 Ketimun 46 120,00 552

14 Labu Siam 4 75,00 30

15 Kangkung - - - 16 Bayam 12 8,33 10

17 Semangka 60 150,67 904

18 Kacang Tunggak 235 9,02 212 Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2009

d. Perkebunan

(32)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–32

Tabel 6. 19

Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Produksi Menurut Jenis Tanaman Perkebunan

No. Komoditi Luas Areal/Ha Jumlah Produksi

(ton) Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

Ket : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan

TT/TR : Tanaman Tua/Tanaman Rusak

1 2

1. Perkebunan Tebu yang menjadi Salah satu potensi perkebunan di Kabupaten Pasuruan 2. Perkebunan sutra yang dapat dijadikan alternatif pengembangan pada masa yang akan

(33)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–33

e. Perikanan

Perkembangan produksi perikanan di Kabupaten Pasuruan dari tahun ke tahun menunjukkan hasil yang terus meningkat. Sebagian besar masih berasal dari hasil penangkapan di laut.Peningkatan hasil produksi perikanan secara nyata juga telah mampu meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan nelayan.

(34)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–34

Tabel 6. 20

(35)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–35

Tabel 6. 21

Jenis Ikan, Produksi, Harga dan Nilai ProduksiDi Kabupaten Pasuruan

No Jenis Ikan Produksi (Ton) Rata Harga rata (Rp) Nilai Produksi

Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka Tahun 2012

f. Peternakan

(36)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–36 1 2

1. Sapi perah yang merupakan sektor yang diandalkan di Kabupaten Pasuruan

2. Peternakan itik yang mendongkrak pendapatan masyarakat

1 2

3 4

1) Para nelayan yang bersiap-siap mencari ikan di laut

2) Budidaya keramba ikan yang mulai diminati oleh masyarakat di Danau Garti

(37)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–37

Tabel 6. 22

Jenis dan Jumlah TernakDi Kabupaten Pasuruan

g. Kehutanan

Kondisi hutan di Kabupaten Pasuruan umumnya merupakan hutan sekunder dan muda, dengan dominan topografi datar dan sedikit perbukitan sampai ketinggian 500 meter. Kabupaten Pasuruan terdapat 31.106,62 Ha yang terbagi dalam 4 pengelola diantaranya :

1. Hutan yang dikelola Perum Perhutani KPH diantaranya hutan produksi dan hutan lindung masing-masing memiliki 14.303,60 Ha untuk hutan produksi dan hutan lindung 7.225,30 Ha untuk hutan lindung.

2. Hutan yang di bawah koordinasi BKSDA terdapat hutan suaka alam dengan luas 255,90 Ha.

(38)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–38 Lumbang. Lokasi TNBTS ini merupakan Taman Nasional berbasis hutan lindung dan obyek alam Gunung Bromo.

4. TAHURA R SOERYO memliki luas lahan 4.679.30 Ha yang berlokasi di Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Prigen dan Kecamatan Purwosari. Kawasan TAHURA R. SOERYO juga berfungsi sebagai tempat pelestarian Taman Hutan Raya R. Soerjo sebagai tempat kehidupan flora dan hutan wisata.

Untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai jenis hutan yang terdapat di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel 6.23.

Tabel 6. 23

Luas Wilayah Hutan Negara di Wilayah Kabupaten Pasuruan

h. Pertambangan dan Bahan Galian

(39)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–39 penambangan, luas areal penambangan dan jenis tambang yang ada dapat dilihat pada Tabel 6.24.

i. Pariwisata

Sektor Pariwisata mempunyai peranan penting dan menentukan dalam mendukung pertumbuhan suatu wilayah. Potensi obyek pariwisata cukup banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Pasuruan, hal ini tentunya akan sangat mendukung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2008 - 2013 mengalami peningkatan.

Tabel 6. 24

(40)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–40 Sektor Pariwisata mempunyai peranan penting dan menentukan dalam mendukung pertumbuhan suatu wilayah. Potensi obyek pariwisata cukup banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Pasuruan, hal ini tentunya akan sangat mendukung dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan pada tahun-tahun mendatang bila dikelola dengan manajemen yang baik. Wilayah Kabupaten Pasuruan secara umum memiliki sarana obyek wisata cukup banyak seperti :

1. Prigen Raya (Tretes)

Kawasan wisata Prigen yang terletak dikaki gunung Welirang dan Gunung Arjuno ini memiliki pesona alam yang menawan. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai penunjang : hotel berbitang, hotel melati, pondok wisata, rumah makan, lapangan tenis, kebun anggrek dan sarana penunjang lainnya. Kawasan wisata prigen memiliki berbagai produk wisata baik berupa cagar alam, suaka margasatwa maupun peninggalan sejarah. Produk wisata tersebut antara lain :

 Wana Wisata Kakek Bodo

 Obyek Wisata Wana Wisata Kakek Bodo terletak di kawasan Kecamatan Prigen ini

berjarak ± 36 KM dari pusat Kabupaten Pasuruan dengan obyek berbagai jenis wisatanya yaitu tempat Camping dan Lintas Hutan Alam selain itu juga terdapat Air terjun, sehingga banyak pengunjung baik oleh Wisatawan Nusantara (WISNU) maupun wisatawan Mancanegara (WISMAN).

 Wana Wisata Air Terjun Putuk Truno

 Obyek Wisata Wana Wisata Air Terjun Putuk Truno terletak di kawasan Kecamatan

Prigen ini berjarak ± 36 km dari pusat Kabupaten Pasuruan dengan obyek berbagai jenis wisatanya yaitu tempat Camping dan Lintas Hutan Alam selain itu juga terdapat air terjun. Kondisi yang ada saat ini kurang terpelihara dengan baik, baik dari segi fasilitas maupun kondisi air terjun sendiri yang sudah mengalami perubahan warna (tidak bening) lagi karena pengaruh perubahan penggunaan lahan yang ada di atasnya.

 Candi Jawi

 Candi Jawi merupakan bangunan suci agama Hindu dan Budha yang dibangun pada

(41)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–41

2. Air Terjun Rambut Moyo

Air terjun ini terletak di Kecamatan Puspo tepatnya di Desa Palangsari ± 24 km dari Kota Pasuruan. Jarak tempuh dari Surabaya sekitar 2 Jam. Ketinggian air terjun ini ± 75 meter. Sarana dan prasarana penunjang wisata di lokasi ini kurang terpenuhi sehingga kurang diminati oleh masyrakat

3. Agrowisata PG. Kedawung

Pabrik gula Kedawung memiliki keunikan tersendiri yaitu adanya peralatan pabrik yang di buat sekitar tahun 1800-an yang sampai saat ini masih terawat baik dan mampu menarik 3 lori yang didesain khusus untuk wisatwan mancanegara. Di pabrik para wisatawan diajak keliling pabrik melihat peralatan mesin-mesin tua, melihat langsung proses pembuatan gula serta naik lori berloko antik mengelilingi kebun tebu dan palawija sepanjang ± 4 km, disamping atraksi kesenian yang selalu disuguhkan menarik dengan kemasan yang tertata apik, dengan konsumen rutin wisatawan negeri Belanda dan beberapa wisatawan dari Inggris dan Jepang.

4. Candi Belahan (Sumber Tetek)

Obyek wisata budaya berupa Candi Sumber Tetek ini terletak dikawasan Gunung Penanggungan tepatnya di Desa Wonosonyo Kecamatan Gempol ± 38 km dari Pasuruan. Selain unik karena dari kedua susu patung wanita menyembur air yang cukup jernih dan dingin. Selain itu menurut Menurut kepercayaan masyarakat sekitar jika bisa mandi di Candi Sumber Tetek akan menjadi awet muda.

5. Antraksi Wisata “Ski Lot”.

Atraksi tradisional masyarakat nelayan Pantai Lekok yang dikenal sebagai ski lot (ski di atas lumpur) ini biasanya digelar setiap tahun pada hari lebaran ketupat bertempat di Desa Tambak Lekok Kecamatan Lekok.

6. Taman Nasional Bromo

Obyek wisata Taman Nasional Gunung Bromo terletak di kawasan Kecamatan Tosari dengan jarak 97 km dari pusat Kota Kabupaten Pasuruan ini merupakan kawasan obyek wisata yang banyak diminati baik oleh Wisatawan Nusantara (WISNU) maupun wisatawan Mancanegara (WISMAN). Obyek yang menarik di Taman Nasional Bromo adalah :

7. Laut Pasir Tengger dan Gunung Bromo

(42)

B a b -VI Profil Kabupaten Pasuruan

Dokumen RPI2JM Kab. Pasuruan, bab6–42 kawahnya yang unik karena merupakan kawah ditengah kawah ( creater in creater ). Pemandangan matahari di Puncak Gunung Bromo sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri. Untuk melihat pemandangan matahari terbit pengunjung berangkat jam 04.00 pagi.

Tabel 6. 25

Pengunjung Obyek Wisata Di Kabupaten Pasuruan

No Obyek Wisata 2011 2012 2013

1 TN.Gunung Bromo 67.533 74.286 76.514

2 Air Terjun kakek Bodo 81.292 89.421 92.103

3 Air Terjun Coban Baung

4 Air Terjun Rambut Moyo 191 212 235

5 TSI II 351.211 384.625 390.863

6 Kebun Raya Purwodadi 115.298 126.827 130.631

7 Agro Petik Apel

8 Banyu Biru 182.611 200.872 206.898

9 Ranu Grati 9.875 10.968 11.298

10 Skilot

11 Sumber Air Umbulan

12 Taman Candra Wilwatika 4.328 4760 4902

13 Candi Jawi 1.889 2077 2139

14 Candi Gunung Gangsir 1.298 1427 1469

15 Makam Segopuro 66000 72600 78458

16 Makam Mbah Semendi 44000 48400 63372

17 Taman Dayu 57.405 63543 54350

Jumlah 982.931 1.080.018 1.113.232

Gambar

Tabel 6. 1
Tabel 6. 2
Tabel 6. 3
Tabel 6. 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Subsektor Pertanian Dan Komoditi Subsektor Pertanian Unggulan Pada Tingkat Kecamatan Di Kabupaten Pasuruan 37 4.5 Potensi Ekonomi Subsektor Pertanian di Kabupaten Pasuruan

Hasil analisa data untuk Indeks Kemerataan Jenis (e) jenis-jenis bambu yang ditemukan dalam Kawasan Hutan Kota Kabupaten Sanggau dapat dilihat pada Tabel 7. Indeks

mengenai jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat di hutan lindung Lumban Julu,. Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir ini

Jumlah penduduk Kabupaten Gresik hingga tahun 2013 yaitu 1.307.995 jiwa dimana wilayah dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Menganti sebesar 118.888

Untuk lebih jelasnya mengenai Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :.. Tabel

Berikut ini adalah rincian luas, jumlah kelurahan dan desa tiap kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011... Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten

Dengan melihat kondisi ketinggian dari tiap wilayah, baik bagian utara, tengah maupun selatan memiliki perbedaan ketinggian antara 25 meter sampai 50 meter, maka secara

PEMASUKAN HEWAN TERNAK BESAR, KECIL DAN UNGGAS DARI LUAR DAERAH KE DALAM KABUPATEN BIREUEN.