• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

33 LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

1.Sistem AutomasiPerpustakaanINLIS

a. PenerapanSistem Automasi Perpustakaan

b. Fitur-fiturdanModulKerjaSistemINLIS

(2)

34

LAMPIRAN II

HASIL TRANSKRIP WAWANCARA

1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I

Wawancara ini diambil pada tanggal 25 Februari 2013 Pada pukul 10.00 – 12.00 wib. Bertempat di Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi. P : Permisi mas..

Saya Esilia Putri Pasadana , mahasiswi Ilmu Perpustakaan USU , saya ingin melakukan penelitian skripsi saya disini mas.

I1 : Oh iya mbak..

Boleh saya lihat surat penelitiannya? P: Iya mas..

Ini surat nya mas. I1: Oke Esi..

Apa yang bisa saya bantu?

P: Saya ingin bertanya mas mengenai sistem INLIS mas lebih mendalam. I1: Oh begitu Esi..

Silahkan Esi, Informasi apa yang Esi butuhkan, nanti sebisa saya bantu. P: Sistem automasi INLIS diperoleh dari mana ya mas?

I1: INLIS diperoleh dari pusat yaitu : Perpustakaan Nasional RI yang ada di

Jakarta,perpustakaan nasional RI yang mempunyai 2 buah UPT (Unit Pelayanan Tekhnis) yaitu :

- Perpustakaan Bung Karno di Blitar

- Perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi

Pada awalnya Perpustakaan Bung Hatta merupakan Perpustakaan daerah provinsi Sumatera Barat, namum sekarang sudah diambil alih sepenuhnya oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 2013 bulan januari ini.

(3)

35

Kalau mengenai fitur-fitur INLIS sendiri bagaimana mas?

I1: Dalam sistem INLIS, mempunyai modul kerja dan fitur-fitur nya yaitu :

Modul buku

tamu, modul OPAC, modul sirkulasi , modul pengadaan , modul pengolahan, entry kartu anggota.

P: Sangat lengkap ya mas.

Jadi kelemahan INLIS ini di bagian mana ya mas?

I1 : Dalam INLIS tidak terdapat format INDOMARC yang ada pada bagian

layanan sirkulasi. INDOMARC ini terdapat didalam QALIS, dalam INLIS tidak terdapat .Esi tau tentang format MARC, yang di berikan oleh LC (Library of Congress)

P: Oh iya mas…Saya pernah dengar mas, tapi saya tidak lebih dalam mas tentang Format

Marc. Hehehe..

Kalau di penerapan sistemnya, Bagaimana mas?

I1:vUntuk penerapan sistem INLIS , telah diterapkan di bagian pengadaan ,

pengolahan, entry anggota, sirkulasi sedangkan di bagian yang lain belum diterapkan.

P: Mengapa belum diterapkan mas?

I1: Yang belum di terapkan di INLIS dalam modul OPAC, kami masih

memakai QALIS

untuk Modul OPAC, karena kami mengganti sistem memakai INLIS menjadikan

bahan koleksinya banyak yang belum di masukkan dalam OPAC. P: Oh begitu mas..

Sedangkan untuk hambatan dalam penerapannya , Bagaimana mas?

I1: Mungkin hambatannya yang ada pada SDM ya esi, kami melakukan

pelatihan danpengenalan lagi untuk sistem baru ini. P: Oh begitu mas..

I1: Iya Esi..

(4)

36

P: Iya mas..

Oh iya mas modul apa saja yang terdapat di INLIS tetapi tidak ada dalam QALIS mas?

I1: Modul pengadaannya Esi..

Dalam QALIS tidak terdapat modul pengadaan, tetapi INLIS terdapat modulPengadaan, penerapannya di lihat dari saat melakukan pengusulan buku , dan pustakawan di tuntut lebih aktif untuk menghunting buku-buku ke toko atau yang

lainnya, setelah itu pustakawan dapat melakukan pengusulan buku dan di masukkan ke

dalam web INLIS, yang terdapat form pengadaan tentang pengusulan buku, dan Web tersebut akan langsung terjaring ke pusat.

P: Oh … begitu ya mas.

Untuk kemudahan operasian sistem nya bagaimana mas? Dan desain portal sistemnyaa apakah mudah untuk dipahami?

I1: Kalau bagi saya, pengoperasian sistem nya mudah untuk

dipahamikarenadesain portal nya dibuat sederhana, agar mudah dalam pengoperasiannya.

P: hmm.. begitu ya mas

Apakah perpindahan sistem automasi perpustakaan membuat kesulitan mas, contohnya perpindahan file dari sistem lama ke sistem baru?

I1: Perpindahan sistem membuat saya sedikit kesulitan esi, karena tentu

saja file pada sistem lama akan di pindahkan pada sistem baru, contohnya saja: pada modul OPAC, banyak koleksi perpustakaan tidak terdapat dalam OPAC, sehingga menyebabkan banyak bahan koleksi yang tidak terpakai.

P: Hmm..

Apakah tidak ada tindak lanjut untuk mengatasi masalah ini mas?

I1: Tentu saja ada esi, tetapi kami terbentur pada teknisi nya, teknisi yang

memahami tentang sistem INLIS adalah teknisi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, PBHB tidak mempunyai teknisi yang paham akan sistem INLIS. Kami sudah melaporkan pada PNRI, dan

(5)

37

mereka akan menindak lanjuti nya, mungkin 1 bulan ini akan dilakukan perbaikan dalam sistem nya.

P: Jadi begitu ya mas...

Kalau boleh saya tahu mas, menurut mas sendiri apakah sistem INLIS ini memberikan kemudahan?

I1: Karena saya bidang teknisi nya menurut saya INLIS memberikan

kemudahan, INLIS sudah menerapkan automasi nya dalam berbagai bidang.

P: Dalam penerapan automasi nya tentu saja tidak semua yang paham dan mengerti mas, jadi jika terdapat kesulitan bagi pegawai, apakah ada tindak lanjut untuk mengatasi hal itu mas?

I1: Masalah yang sedang terjadi di perpustakaan Bung Hatta ini adalah

pada SDM pegawai yang tidak punya latar belakang, wawasan dan pengetahuan tentang sistem INLIS, sehingga masih banyak pegawai yang sering tertunda pekerjaannya karena kurang pemahaman sistem tersebut.

P : Apakah menurut mas sistem INLIS memberikan keuntungan mas, dalam proses produktivitas pekerjaan untuk meningkatkan prokduvitas kerja, efektivitas pekerjaan?

I1: Menurut saya sistem INLIS memberikan manfaat yang besar dalam

kinerja dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan mudah dalam pengoperasian pekerjaan.

P: Oke mas..

Kalau begitu, mungkin itu saja yang ingin saya ketahui kalau begitu terima kasih ya mas atas waktunya.

I1 : Sama-sama Esi

2. Hasil Transkrip Wawancara Informan 2

P: Assalamualaikum , selamat pagi pak.

(6)

38

P: Pak saya Esilia Putri Pasadana , Mahasiswi USU jurusan Ilmu

Perpustakaan S1 yangkemarin masukkan surat izin penelitian skripsi ke bapak pak.

I2: Oh iya saya ingat, jadi apa yang bisa saya bantu Esi?

P : Begini pak mungkin saya akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk penelitian skripsi

saya, bisa pak?

I2: Oke Esi, bisa pasti bisa.

P: Terima Kasih sebelumnya pak, jadi Esi langsung saja pak dengan pertanyaannya?

I2: Oh iya silahkan saja Esi..

Skripsinya tentang apa ya Esi?

P: Tentang Evaluasi Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi.

I2: Oh berarti automasi perpustakaan nya, apa yang bisa saya bantu Esi?

P: Perpustakaan Bung Hatta memakai system automasi apa ya pak?

I2: Pada awalnya Perpustakaan Bung Hatta memakai QALIS yang dimana

program automasi

QALIS ini merupakan usulan dari DPR RI pada tahun 2008 .QALIS (

Quadran Automated Library Information) setelah memakai QALIS selama 4 tahun, perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi merubah system teruatomasi nya menjadi INLIS ( Integrated Library Sistem)

P: Apakah yang menjadi factor pendorong sehingga perpustakaan Bung Hatta mengganti sistem QALIS menjadi INLIS pak?

I1: Dalam sistem QALIS kami menemukan kelemahan dalam system tersebut,

karena Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi terus melakukan perombakan dan perubahan untuk kesempurnaan perpustakaan dalam manajemen dan kinerja pegawai.

P: Boleh saya tahu pak apa saja kelemahan dalam system QALIS tersebut.

I2: Di dalam system QALIS modul kerjanya tidak termasuk dalam pengadaan

pengolahan bahan pustaka masih secara manual , yang dimana proses kerja manual dapat memperlambat pekerjaan.

(7)

39

Sedangkan dalam INLIS telah menerapkan automasi peprustakaan pada bagian Pengadaan.

P: Apa saja fitur-fitur yang terdapat di dalam system INLIS tersebut pak, dan modul kerjanyapak?

I2: Hmm..

Karena INLIS merupakan penyempurnaan dari QALIS , adapun system INLIS memiliki

suatu jaringan atau Web yang mempunyai server langsung pada server pusat , jadi systemautomasi perpustakaan nya saling terjaring dari yang 1 ke yang lainnya.

Adapun fitur-fitur yang terdapat dalam Web tersebut : Modul buku tamu, Modul OPAC, Modul sirkulasi, Entry kartu anggota , Pengolahan, Entry catalog.

P: Oh begitu pak..

Sedangkan dalam penggunaan system tersebut bagaimana pak?

I2: Sistem automasi perpustakaan INLIS telah memulai diterapkan secara

perlahan, namun mungkin dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa masalah , adapun masalah yang ada terdapat dalam bimbingan tekhnis pada pegawai karena system yang baru diterapkan.Jadi Perpustakaan Bung Hatta melakukan Evaluasi pekerjaan terus menerus , demi

kesempurnaan penerapan automasi perpustakaan. P: Jadi begitu pak..

Jadi pak system INLIS tersebut diterapkan pada bagian layanan apa saja pak?

I2: Pada bagian layanan pengadaan, layanan sirkulasi, layanan pengolahan

bahan pustaka.

P: Bagaimana penerapan automasinya pak?

I2: Di bagian pengadaan , INLIS membuat form khusus pada web INLIS

tersebut , adapun form nya bernama usulan buku, dalam form tersebut berupa usulan buku yang dibutuhkan .Jadi pustakawan terlebih dahulu mengetahui buku apa saja yang dibuthkan , jadi pustakawan tidak harus repot-repot untuk membuat surat usulan buku ke pusta, langsung saja

(8)

40

masukkan usulan buku nya ke dalam form tersebut dan akan langsung terjaring ke pusat.

P: Jadi begitu pak..

Benar ya pak jadi lebih mudah pekerjaan , kalau layanan sirkulasi bagaimana pak?

I2: Dalam layanan sirkulasi , mereka punya admin tersendiri jadi hanya

pegawai sirkulasi saja yang dapat membuka layanan sirkulasinya adapun formnya.

- Peminjaman : nama anggota, no. anggota

- Pengembalian : nama anggota, no.anggota

Jadi pegawai sirkulasi memasukkan no. anggota dan nama anggota saja untuk proses peminjaman dan pengembalian buku.

P: Kalau di bagian pengolahannya, bagaimana pak?

I2: Kalau di bagian pengolahannya bahan koleksi , INLIS memberikan

kemudahan.

Proses pengolahannya , seperti ini dalam membuat kartu catalog sebuah buku , pertamasekali kita mengentry catalog terdapat : ISBN, sumber pengatalogan , no.DDC, no.rak, no.panggil, lokasi entri nama orang, judul , edisi , penerbitan, deskripsi fisik, pernyataan seri, catatan umum, entry tambahan subjek, entry tambahan nama orang, badan , no.induk, catatan bibliography.

Kita masukkan saja point penjelasan yang ada dalam buku , setelah itu jka sudah selesai format catalog sebuah buku secara otomatis telah terbentuk. Jadi lebih memudahkan proses kerjanya.

P: Boleh saya coba pak. I2: Oh ia silahkan esi.

P: Iya pak , ternyata prosesnya lebih mudah ya pak, selain bagian sirkulasi, pengolahan, pengadaan , di bagian mana sajakah yang telah diterapkan pada automasi perpustakaan?

(9)

41

I2: Hal yang baru di berikan INLIS adalah dalam membuat kartu anggota, jadi

INLIS memberikan kemudahan untuk menjadi anggota perpustakaan pengguna dapat langsung pergi ke bagian , kartu anggota yaitu : di sebelah kiri saya , pengguna dapat langsung mengisi data pribadi dan langsung di foto dan menunggu 5 menit langsung bisa di cetak kartu anggotanya.

Lebih mudah dari yang sebelumnya , harus pergi ke bagian administrasi dan prosesnya panjang.

P: Oh iya begitu ya pak.

Apakah menurut bapak sistem INLIS ini memberikan kemudahan untuk produktivitas pekerjaan?

I1: Menurut saya sistem INLIS memberikan kemudahan tetapi saya terkendala

dalam pengoperasiannya, karna sistem ini berbeda dengan sistem QALIS sehingga saya harus mempelajari lagi sistem INLIS.

P :Apakah sistem INLIS menunda pekerjaan karna kurangnya pemahaman pada sitem INLIS.

I1: Dalam pekerjaan sistem INLIS ini saya sedikit terkendala. Jika saya

mendapatkan masalah saya harus melihat kembali melihat buku petunjuk dan penggunaan sistem tersebut.

P: Jadi seperti itu ya pak, terima kasih ya pak atas waktu dan informasi nya.

Referensi

Dokumen terkait

Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis,

dari Formasi Lemat terbentuk pada bagian tengah cekungan dan tersusun atas.. serpih berwarna coklat abu-abu yang berlapis dengan serpih tuffaan

Selama tahun 2017, Pengadilan Agama Padang Kelas IA telah mengeluarkan berbagai macam keputusan yang bertujuan untuk mengelola perubahan-perubahan yang terjadi dalam praktek

Uji diagnostik antara HbA1C, glukosa puasa, glukosa 2JPP dan GA (cut off point GA ≥22,4%).. Kontrol glikemik pada pasien DMT2 secara skematik dapat digambarkan sebagai ‘triad

tertangkap dari total hasil tangkapan ikan kembung perempuan, dimana dari total hasil tangkapan ikan lebih banyak tertangkap dengan cara gilled; dan adanya

Tabel 3.. Artinya kita dapat secara bebas untuk mengunduhnya dari sumber/database yang disediakan. Namun yang perlu diperhatikan adalah kandungan informasi teknologinya. Kita

Tesis ini disusun dengan judul “Model Analisis Kinerja Klaster Industri Kecil (Klaster Supply Chain) Studi Kasus: Industri Kecil Tekstil dan Produk Tekstil di

atau asset lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah sebagai dasar (underlying) penerbitan SBSN Wakalaha. Dewan Syariah Nasional= Majelis Ulama Indone